LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta Judul Praktikum PENENTUAN KANDUNGAN AMOKSILIN DALAM SEDIAAN PRODUK OBAT MENGGUNAKAN HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) Nama Mahasiswa Aprilia Kurnia Putri NIM 18231080 Kelas B2 Kelompok 4 Asisten Pipit Hari/Tanggal Sabtu, 4 Juli 2020 Praktikum Hari/Tanggal Senin, 6 Juli 2020 Pengumpulan Logbook I. Tujuan 1. Mengetahui prinsip kerja analisis menggunakan HPLC 2. Menentukan kandungan amoksilin pada produk obat menggunakan HPLC II. Alat dan Bahan A. Alat 1. Neraca analitik 2. Seperangkat alat HPLC 3. Penyaring ukuran 0,45 µm 4. Vial 5. Peralatan gelas B. 1. 2. 3. 4. 5. Bahan Tablet amoksisilin 500 mg Standar amoksisilin trihidrat Akuades Larutan dapar/penyangga pH 5 Fase gerak (buffer phosphat pH 5 dan asetonitril dengan perbandingan 39:1) LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta III. Prosedur kerja 1. Optimasi alat Alat HPLC Diatur detector dengan UV spektrofotometer Diatur Panjang gelombang dengan ketentuan 230 nm Diatur kolom dengan ketentuan L1 (Licochart 250-4,RP-18,5 µm ) Diatur flowrate dengan ketentuan 1,5/menit Diatur volume injek sebnayak 20mL suhu Alat HPLC telah teroptimasi LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta 2. Pembuatan larutan standar amoksisilin trihidra Standar amoksisilin Ditimbang dengan jumlah tertentu Dimasukkan dalam labu ukur dan ditambahkan pelarut secukupnya Dihomogenkan dengan bantuan ultrasonic bath Dipipet larutan standar 2 mL dan dimasukkan dalam labu ukur 20 mL Diencerkan dengan pelarut hingga tanda miniskus Disaring (ukuran saringan 0,45 µm Endapan Filtrate Dimasukkan kedalam vial Diukur larutan standar dengan HPLC λ=230 nm Hasil pengukuran larutan standar LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta 3. Pembuatan Larutan Uji Amoksilin Tablet 500 mg 20 Tablet Amoksilin Digerus dengan menggunakan mortar dan alu hingga halus Ditimbang tablet yang sudah halus dengan jumlah tertentu suhu Dimasukkan kedalam labu ukur dan ditambahkan pelarut secukupnya Dimasukkan kedalam ultrasonic bath hingga larut dan dicukupkan dengan pelarut hingga tanda batas miniskus Dipipet 2 mL larutan uji,dimasukkan kedalam labu ukur 20 mL Diencerkan dengan pelarut hingga tanda miniskus Digojog hingga homogen Filtrat Disaring Dimasukkan ke dalam vial Diukur larutan uji menggunakan HPLC pada panjang gelombang 230 nm Diulangi pengujian larutan contoh sebanyakk 3 kali Larutan uji amoksilin Residu LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta IV. Data Pengamatan Keterangan Standar Sampel Waktu retensi (menit) 9,691 9,700 V. Analisis Data 1. Perhitungan konsentrasi laarutan standar amoksilin 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑎𝑚𝑜𝑘𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛 ppm = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑏𝑢 𝑢𝑘𝑢𝑟 = 50 𝑚𝑔 50 𝑚𝐿 = 100 mg/L → 1000 ppm 2. Perhitungan konsentrasi sampel amoksilin 𝐴1 𝐶1 = 𝐴2 𝐶2 → 𝐶2 = = 𝐴1 𝑥 𝐶1 𝐴1 471,9886% 𝑥 1000 𝑝𝑝𝑚 939,8256% = 502,2090 ppm Luas Area (%) 939,8256 471,9889 LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta VI. Pembahasan Percobaan yang berjudul penentuan kandungan amoksilin dalam sediaan produk menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Amoksilin merupakan antibotik dengan spektrum luas yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi saluran napas, saluran empedu, meningitis dan lain-lain. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu intrumentasi yang digunakan untuk pemisahan komponen-komponen suatu sampel. Kelebihan dari HPLC yaitu mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran, menghasilkan resolusi yang baik, kolom dapat digunakan kembali, analisis yang cepat, dapat dihubungkan dengan detektor yang sesuai. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) adalah suatu metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan komponen senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya. Prinsip kerja dari HPLC yaitu sampel diinjeksikan ke dalam aliran fase gerak dengan bantuan pompa akan dialirkan menuju kolom. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen campuran. Karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut dengan fase diam, maka solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fase diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu dan sebaliknya. Setiap komponen yang keluar dari kolom akan dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk kromatogram. Jumlah peak yang muncul menyatakan jumlah komponennya, sedangkan luas peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran. Pada percobaan ini, menggunakan fase terbalik untuk pemisahannya yang artinya fase diam yang digunakan yaitu kolom C-18 dengan fase gerak yaitu buffer dan metanol. Sebelum dilakukan penetapan kadar amoksilin dalam sampel, alat HPLC harus dilakukan optimasi terlebih dahulu. Optimasi sendiri bertujuan agar mendapat nilai Rf yang baik, resolusi dan pemisahan yang baik. Selain itu, optimasi juga berfungsi untuk menguapkan sisa-sisa sampel analisis sebelumnya sehingga saat dilakukan analisis yang baru tidak terjadi kontaminasi. Optimasi yang dilakukan yaitu detektor berupa spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 23 nm, kolom C-18, dan volume injek 20 mL. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini, analisis uji kualitatif dilakukan dengan membandingkan waktu retensi standar dengan waktu retensi sampel dimana hasil yang diperoleh masing-masing sebesar 0,961 dan 9,700 sehingga dapat dikatakan bahwa analisis uji kualitatif baik karena waktu retensi sampel mendekati waktu retensi standar. Sedangkan untuk analisis uji kuantitatif, diperoleh dari kadar konsentrasi larutan standar amoksilin sebesar 1000 ppm dan konsentrasi pada sampel amoksilin sebesar 502,2090 ppm. LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta VII. Kesimpulan Berdasarkan percobaan pada penentuan kandungan amoksilin pada sediaan produk obat dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC), dapat disimpulkan bahwa: 1. Prinsip kerja dari HPLC yaitu sampel diinjeksikan ke dalam aliran fase gerak dengan bantuan pompa akan dialirkan menuju kolom. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen campuran. Karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut dengan fase diam, maka solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fase diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu dan sebaliknya. Setiap komponen yang keluar dari kolom akan dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk kromatogram. 2. Kadar amoksilin pada sediaan obat 50 mg diperoleh sebesar 502,2090 ppm. VALIDASI Disetujui oleh, Dosen Pengampu Diperiksa oleh, Asisten Magelang, 6 Juli 2020 Dibuat oleh, Praktikan Kuntari., M.Sc Pipit Aprilia Kurnia Putri LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta Lampiran 1. Kromatogram Larutan Standar LABORATORIUM KIMIA TERAPAN PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KIMIA FMIPA UII Gedung Laboratorium Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta 2. Kromatogram Larutan Sampel