Uploaded by syimalima99

Makalah Analisis Instrumen Kimia

advertisement
Makalah Analisis Instrumen Kimia
“ SPEKTROFOTOMETRI RESONANSI MEGNETIK INTI (NMR) ”
Disusun Oleh :
Nama
:
Syima
Stambuk
:
A 251 18 071
Kelas
:
A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatu
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “SPEKTROFOTOMETRI RESONANSI
MEGNETIK INTI (NMR) ”.
Adapun tujuan saya membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisis Imstrumenttasi dari dosen kami Dr. Irwan Said, M.Si. Semoga
makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat, saya menyadari di dalam penyusunan dan
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan maka dari pada itu kritik dan
saran sangat saya harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih
baik lagi, dan atas kritik dan saran kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Minggu , 10 januari 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejaran Nuclear Magnetic Resonance
2.2 Pengertian Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance
2.3 Kegunaan Neclear Magnetic Resonance
2.4 Hukum Yang Mendasari Kerja Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance
2.5 Bagan alat dan keterangan Komponen-komponennya
2.6 Kelebihan dan Kekurangan spektroskopi nuclear magnetic resonance
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum era 1950 para ilmuwan khususnya yang berkecimpung
dalam bidangkimia organik mersakan kurang puas terhadap apa yang telah
dicapai dalam analisisinstrumental. Kekurangpuasan mereka terutama dari
segi analisis kuantitatif, penentuan struktur dan gugus hidrokarbon yang
dirasa banyak memberikaninformasi. Pada waktu itu dirasa perlu menambah
anggota teknik spektroskopi untuktujuan lebih banyak memberikan informasi
gugus hidrokarbon dalam molekul. Duaorang ilmuwan dari USA pada tahun
1951 yaitu Felix Bloch dan Edwardo M. Purcell(dari Harvard university)
menemukan bahwa inti atom terorientasi terhadap medanmagnet. Selanjutnya
menurut Bloch dan Purcell setiap proton di dalam molekul yangsifat
kimianya berbeda akan memberikan garis-garis resonansi orientasi magnet
yangdiberikan berbeda
Bertolak dari penemuan ini lahirlah metode baru sebagai anggota baru
teknik soektroskopi yang diberi nama “Nuclear Magnetic Resonance (NMR)”.
Para ilmuwan di Indonesia mempopulerkan metode ini dengan nama
spektrofotometer ResonansiMagnet Inti (RMI). Spektrofotometri RMI sangat
penting artinya dalam analisiskualitatif, khususnya dalam penentuan struktur
molekul zat organik. Hasilspektoskopi NMR seringkali merupakan penegasan
urutan gugus atau susunan atomdalam satu molekul yang menyeluruh
2.1 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian NMR dan kegunaan alat tersebut ?
2. Bagaimanakah prinsip kerja alat tersbut ?
3. Seperti apa gambar bagan alat tersebut dan komponen – komponennya ?
4. Apa saja komponen dari alat terebut dan kegunaan dari setiap komponen
alattersebut
5. Apa saja komponen dari alat terebut dan kegunaan dari setiap komponen
alattersebut
6. Apa saja kelebihan dan kekuranagn dari alat tersebut ?
3.1 Tujuan
Menjelaskan lebih dalam tentang materi spektrofotometri Resonansi
Magnetik Inti untuk teman-teman semua mudah-mudahan dengan makalah
ini kita lebih memahami materi tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejaran Nuclear Magnetic Resonance
Resonansi magnetik nuklir pertama kali dijelaskan dan diukur dalam
balokmolekul denganIsidor Rabi pada tahun 1938, dan pada tahun 1944,
Rabidianugerahi Hadiah Nobel dalam fisikauntuk pekerjaan ini. Pada tahun
1946, FelixBlochdan Edward Mills Purcellmemperluas Teknik untuk
digunakan pada cairandan padatan, yang mereka berbagiHadiah Nobel dalam
Fisika pada tahun 1952.
Purcell telah bekerja pada pengembangan radar selama Perang
DuniaIIdi Massachusetts Institute of Technology's Laboratorium Radiasi.
Karyanyaselama proyek pada produksi dan deteksi listrik frekuensi radiodan
penyerapandaya RF seperti oleh materi meletakkan latar belakang untuk
penemuan Rabi NMR
Rabi, Bloch, dan Purcell melihat bahwa inti magnetik, seperti Hdan P,
bisamenyerap energi RF bila ditempatkan dalam medan magnetik dari sebuah
kekuatankhusus untuk identitas inti. Ketika penyerapan ini terjadi, inti
digambarkan sebagai berada dalam resonansi. Berbeda inti atom dalam
molekul beresonansi pada berbeda(radio) frekuensi untuk kekuatan medan
magnet yang sama. Pengamatan sepertifrekuensi resonansi magnetik inti
hadir dalam molekul memungkinkan setiap pengguna dilatih untuk
menemukan penting, informasi tentang struktur kimia danmolekul
Jadi
fenomena
Resonansi
Magnetik
Inti
(RMI)
atau
nucleicmagneticresonance (NMR) pertama kali diperkenalkan pada tahun
1946 oleh duakelompokfisikawan yang bekerja secara terpisah, yaitu Edward
MillsPurcell dari HarvardUniversity dan Felix Bloch dari Standford
University.Penggunaan spektrofotometerNMR ini berkembang dengan cepat.
Pada tahun1960, teknik ini sudah menjadimetode yang penting untuk
elusidasi struktur
Pengembangan NMR sebagai suatu teknik di bidang kimiaanalitikdan
biokimiasejalan dengan perkembangan teknologi elektromagnetik dancanggih
elektronikdan pengenalan mereka ke penggunaan sipil
2.2 Pengertian Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode
analisis yang paling mudah digunakan pada kimia modern. NMR digunakan
untuk menentukanstruktur dari komponen alami dan sintetik yang baru,
kemurnian dari komponen,dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan
komponen dalam larutan yang dapatmengalami reaksi kimia. Meskipun
banyak jenis nuclei yang berbeda akanmenghasilkan spektrum, nuclei
hidrogen (H) secara histori adalah salah satu yang paling sering diamati.
Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekulorganik karena
biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar.
Pada spektrum hidrogen NMR menghadirkan beberapa resonansi
yangmenjelaskan pertama bahwa molekul yang dipelajari mengandung
hidrogen. Kedua, jumlah pita dalam spektrum menunjukkan bagaimana
beberapa
posisi
yang
berbeda
pada
molekul
dimana
hidrogen
melekat/menempel. Frekuensi dari beberaparesonansi utama pada spektrum
NMR menunjukkan perubahan kimia. Ini sangat penting untuk menduga
bagian dari spektrum NMR yang mengandung informasitentang lingkungan
masing-masing atom hidrogen dan struktur dari komponen yangdipelajari.
Informasi ketiga bahwa sebuah spektrum NMR menentukan perbandingan
luas/daerah pita yang berbeda, ini menjelaskan jumlah atom hidrogenyang
relatif yang keluar pada masing-masing posisi pada molekul yang diperoleh.
Perbandingan ini petunjuk/bukti langsung struktur dari struktur
molekuldan harus mutlak sesuai untuk beberapa struktur yang diusulkan
sebelum strukturtersebut kemungkinan dipertimbangkan benar. Struktur
kompleks
pita-pita dapatmengandung informasi
tentang jarak
yang
memisahkan beberapa atom hidrogenyang melewati ikatan kovalen dan
penyusun spasial atom hidrogen yang melekat
Pada
molekul,
termasuk
struktur
dasarnya.
Struktur
dasar
menunjukkan pembungkusan atau penggabungan molekul yang memiliki
ikatan yang panjang,seperti struktur spiral DNA. Struktur kompleks pita
NMR pada mulanya spincoupling diantara beberapa atom hidrogen.
Penggabungan ini merupakan perputaranfungsi jarak melintasi ikatan dan
geometri molekul. Dalam kasus molekul kecil, pitayang kompleks mungkin
disimulasikantepat dengan perhitungan mekanika kuantumatau didekati
menggunakan mekanika kuantum yang sesuai dengan aturan
Spektrofotometri NMR adalah salah satu teknik utama yang
digunakanuntukmendapatkan informasi fisik, kimia, elektronik dan tentang
strukturmolekul.Spektrofotometri
NMR
pada
dasarnya
merupakan
spektrofotometriabsorbsi,sebagaimana spektrofotometri infra merah maupun
spektrofotometerultraviolet.Pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat
mengabsorpsiradiasielektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi
yang tergantung darisifat-sifat sampel. Suatu plot dari frekuensi puncakpuncak absorbsi versusintensitaspuncak memberikan suatu spektrum NMR
Spektroskopi NMR merupakan alat yang dikembangkan dalam
biologistructural.Dasar
dari
spektroskopi
NMR
adalah
absorpsi
radiasielektromagnetik denganfrekuensi radio oleh inti atom. Frekuensi radio
yangdigunakan berkisar dari 0,1sampai dengan 100 MHz. Bahkan, baru-baru
iniada spektrometer NMR yangmenggunakan radio frekuensi sampai 500
MHz
Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyaisifatsifatmagnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen atau karbon
diletakkandalambidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi dengan
radiasielektromagnetikmaka inti atom hidrogen dan karbon dari senyawa
tersebut akanmenyerap energymelalui suatu proses absorpsi yang dikenal
dengan resonansi
magnetik. Absorpsiradiasi terjadi bila kekuatan medan magnet sesuaidengan
frekuensi radiasielektromagnetik
Proton tunggal 1H adalah isotop yang paling penting dalam hidrogen.
Isotopinimelimpah hampir 100% dan jaringan hewan mengandung 80% air.
1Hmemprosesmomen magnetik yang besar dari nuclei yang penting secara
biologi.Ketika padamedan magnet konstan, frekuensi NMR dari nuclei hanya
bergantung pada momenmagnetnya, frekuensi 1H paling tinggi pada
spektrometer yangsama. Sebagaicontoh, pada spektrometer 360 MHz untuk
1H, frekuensi untuk 31Padalah 145,76MHz dan untuk 13C adalah sekitar 90
MHz.13C adalah isotop karbonyang dapat digunakan untuk NMR. Di alam
hanya ada1,1%. Oleh karena itu,spektrum 13C yang diperoleh membutuhkan
banyak waktu
Disamping itu spektrum 13C lebarnya adalah 200 ppm, yang
identifikasinyamudah diperoleh pada metabolisme jaringan. Sensitivitas
spektroskopi 13Cdapatditingkatkan dengan spektroskopi proton-observed
carbon-edited.
2.3 Kegunaan Neclear Magnetic Resonance
Pada umumnya metode ini berguna sekali untuk mengidentifikasi
struktur senyawa atau rumus bangun molekul senyawa organik. Meskipun
Spektroskopi Infra Merah juga dapatdigunakan untuk tujuan tersebut, analisis
spektra NMR mampu memberikaninformasi yang lebih lengkap
NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen alami dan
sintetikyang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia
sebagaimana hubungankomponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi
kimia. Spektroskopi NMRmerupakan alat yang dikembangkan dalam biologi
struktural.
Dasar
darispektroskopi
NMR
adalah
absorpsi
radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi radiooleh inti atom. Frekuensi radio yang
digunakan berkisar dari 0,1 sampai dengan 100MHz. Bahkan, baru-baru ini
ada spektrometer NMR yang menggunakan radiofrekuensi sampai 500 MHz.
Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-sifat
magnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen ataukarbon diletakkan
dalam bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi denganradiasi
elektromagnetik maka inti atom hidrogen dankarbon dari senyawa
tersebutakan menyerap energi melalui suatu proses absorpsi yang dikenal
dengan resonansimagnetik. Absorpsi radiasi terjadi bila kekuatan medan
magnet sesuai denganfrekuensi radiasi elektromagnetik. Proton tunggal 1H
adalah isotop yang paling penting dalam hidrogen. Isotop ini melimpah
hampir 100% dan jaringan hewanmengandung 80% air. 1H memproses
momen magnetik yang besar dari inti yang penting secara biologi. Ketika
pada medan magnet konstan, frekuensi NMR dari intihanya bergantung pada
momen magnetnya, frekuensi 1H paling tinggi padaspektrometer yang sama.
Sebagai contoh, pada spektrometer 360MHz untuk 1H,frekuensi untuk 31P
adalah 145,76 MHz dan untuk 13C adalah sekitar 90MHz
Dampak spektroskopi NMR pada senyawa bahan alam sangat penting.
Inidapat digunakan untuk mempelajari campuran analisis, untuk memahami
efekdinamis seperti perubahan pada suhu dan mekanisme reaksi, dan
merupakaninstrumen tak ternilai untuk memahami struktur dan fungsi asam
nukleat dan protein. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai variasi
sampel, dalam bentuk padat atau pun larutan
Aplikasi
Spektroskopi
NMR.
Biasanya
digunakan
untuk
mengidentifikasi ataumenjelaskan informasi struktur rinci tentang senyawa
kimia. Sebagai contoh:
1. Menentukan kemurnian obat-obatan.
2. Mengidentifikasi kontaminan dalam makanan, kosmetik, atau obatobatan
3. Membantu ahli kimia penelitian menemukan apakah reaksi kimia
telah terjadidi situs yang benar pada molekul
4. Mengidentifikasi obat disita oleh polisi dan agen bea cukai
5. Memeriksa struktur plastik, untuk memastikan mereka akan memiliki
sifat yangdiinginkan
2.4 Hukum Yang Mendasari Kerja Spektroskopi Nuclear Magnetic
Resonance
Metode spektroskopi jenis ini didasarkan pada penyerapan energi oleh
partikelyang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energiyang
dipakaidalam
pengukuran
dengan
metode
ini
berada
pada
daerah
gelombangradio 75-0,5m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung
pada jenis inti yangdiukur. Intiyang dapat diukur dengan NMR yaitu :
a.
Bentuk bulat
b.
Berputar
c.
Bilangan kuantum spin = ½
d.
Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H, 19F, 31P, 11B, 13C
Di dalam medan magnet, inti aktif NMR (misalnya 1H atau 13C)
menyerap padafrekuensi karakteristik suatu isotop. Frekuensi resonansi,
energi absorpsidanintensitas sinyal berbanding lurus dengan kekuatan
medan magnet.Sebagaicontoh, pada medan magnet 21 tesla, proton
beresonansi pada 900MHz. nilaimagnet 21 T dianggap setara dengan
magnet 900 MHZ,meskipun inti yangberbeda beresonansi pada frekuensi
yang berbeda.Di medanmagnet bumi, inti yang sama beresonansi pada
frekuensi audio.Fenomenaini dimanfaatkan oleh spektrometer NMR
medan bumi, yang lebih murahdan mudahdibawa. Instrumen ini biasa
digunakan untuk keperluan kerja lapangandan pengajaran.
Spektrometri NMR (Nuclear Magnetic Resonance = Resonansi
Magnetik Inti) berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom.
Spektroskopi NMR didasarkan pada penyerapan panjang gelombang radio
oleh inti-inti tertentu dalam molekul organik,apabila molekul ini berada
dalam
medan
magnet
yang
kuat.Inti
atom
unsur-unsurdapat
dikelompokkan menjadi dua, yakni atom unsur yang mempunyai spin
atautidak mempunyai spin. Spin inti akan menimbulkan medan magnet.
Dari resonansimagnet proton (RMP), akan diperoleh informasi jenis
hidrogen, jumlah hidrogen danlingkungan hidrogen dalam suatu senyawa
begitu juga dari resonansi magnet karbon(RMC).
Spektrometri NMR ini memberikan banyak informasi mengenai
kedudukangugus fungsi. Ada empat parameter yang dapat membantu
menginterpretasi spektra NMR. (1) pergeseran kimia, (2) penjodohan spin,
(3) tetapan penjodohan dan pola penjodohan, dan (4) integrasi. Untuk
memastikan kebenaran struktur yang dianalisis,metode ini sering dibantu
dengan spektroskopi 2-D yaitu HMQC (HeteronuclearMultiple Quantum
Coherence), HMBC (Heteronuclear Multi Bond Coherence),COSY
(Correlation
Spectroscopy)
dan
NOESY
(Nuclear
Overhauser
EffectSpectroscopy)
Prinsip
dalam
spektrometri
NMR
yaitu
bila
sampel
yang
mengandung1Hatau 13C (bahkan semua senyawa organik) ditempatkan
dalam medan magnet, akantimbul interaksi antara medan magnet luar tadi
dengan magnet kecil (inti). Karenaadanya interaksi ini, magnet kecil akan
terbagi atas dua tingkat energi (tingkat yangsedikit agak lebih stabil (+)
dan keadaan yang kurang stabil (-)) yang energinya berbeda. Karena inti
merupakan materi mikroskopik, maka energi yang berkaitandengan inti ini
terkuantisasi, artinya tidak kontinyu. Perbedaan energi antara duakeadaan
diberikan oleh persamaan.
βˆ†πΈ = π›Ύβ„Žπ»/2πœ‹
H yaitu kuat medan magnet luar (yakni magnet spektrometer), h yaitu
tetapan Planck, 𝛾 yaitu tetapan khas bagi jenis inti tertentu, disebut
dengan rasio giromagnetik dan untuk proton nilainya 2,6752 x 108 kg-1 s
A (A= amper).Bila sampel disinari dengan gelombang elektromagnetik (ν)
yang berkaitan dengan perbedaan energi (βˆ†E),
βˆ†πΈ = β„Žπ‘£
Inti dalam keadaan (+) mengabsorbsi energi ini dan tereksitasi ke tingkat
energi (-).Proses mengeksitasi inti dalam medan magnetik akan
mengabsorbsi energi(resonansi) disebut nuclear magnetic resonance
(NMR).
Frekuensi
gelombang
elektromagnetik
yang
diabsorbsi
diungkapkan sebagai fungsi H.
𝑣 = 𝛾𝐻/2πœ‹
Bila kekuatan medan magnet luar, yakni magnet spektrometer, adalah
2,3490 T(tesla; 1 T = 23490 Gauss), ν yang diamati sekitar 1 x 108 Hz =
100 MHz. Nilai frekuensiini di daerah gelombang mikro.
Secara prinsip, frekuensi gelombang elektromagnetik yang diserap
ditentukanoleh kekuatan magnet dan jenis inti yang diamati. Namun,
perubahan kecil dalamfrekuensi diinduksi oleh perbedaan lingkungan
kimia tempat inti tersebut berada.Perubahan ini disebut pergeseran kimia.
Dalam spektrometri 1H NMR, pergeserankimia diungkapkan sebagai nilai
relatif terhadap frekuensi absorpsi (0 Hz)tetrametilsilan standar (TMS)
(CH3)4Si.
Frekuensi resonansi (frekuensi absorpsi) proton (atau inti lain)
sebandingdengan kekuatan magnet spektrometer. Perbandingan data
spektrum akan sukar bilaspektrum yang didapat dengan magnet berbeda
kekuatannya. Untuk mencegah kesukaran ini, skala 𝛿 , yang tidak
bergantung
pada
kekuatan
didefinisikan sebagai berikut.
𝛿 = (βˆ†π‘£/𝑣) x 106 (ppm)
medan
magnet,
dikenalkan.
Nilai
δ
Ppm = geseran Kimia inti senyawa
βˆ†π‘£ = Frekuensi sampel – 0 (frekuensi senyawa pembanding biasanya nol)
V = Frekuensi yang dipasang atau digunakan
ν merupakan perbedaan frekuensi resonansi (dalam Hz) inti yang diselidiki
darifrekuensi standar TMS (dalam banyak kasus) dan ν frek uensi (dalam Hz)
proton ditentukan oleh spektrometer yang sama. Karena nilai ν/ν sedemikian
kecil, nilainya dikalikan dengan 106. Jadi nilai δ diungkapkan dalam satuan
ppm.
2.5 Bagan alat dan keterangan Komponen-komponennya
Instrumen NMR terdiri atas komponen-komponen utama berikut (Khopkar,
2003 &Sastrohamidjojo, 1994) :
1. Magnet ; kekuatan magnet menentukan akurasi dan kualitas suatu alat
NMR.Ada tiga jenis magnet yang dipakai
ο‚·
Magnet permanen
Magnetpermanen mempunyai kuat medan 7046-14002 G,
inisesuai dengan frekuensioskilator antara 30-60 MHz.
ο‚·
Elektromagnet
Elektromagnetmemerlukan sistem pendingin,elektromagnet
yang banyak di pasaranmempunyai frekuensi 60, 90 dan 100
MHz untuk proton.
ο‚·
Magnet superkonduk
NMR beresolusitinggi dan bermagnet superkonduktor dengan
frekuensiproton 470 MHz.
Magnet Akurasi dan kualitas suatu alat NMR tergantung pada
kekuatanmagnetnya. Resolusiakan bertambah dengan kenaikkan
kekuatan medannnya, bila medan magnetnyahomogen elektromagnet
dan kumparan superkonduktor(selenoids).
2. Generator medan magnet penyapu ; Suatu pasangan kumparan
terletak
sejajarterhadap
permukaan
magnet,
digunakan
untuk
mengubah medan magnet padasuatu range yang sempit.
3. Sumber frekuensi radio, sinyal frekuensi oskilasi radio (transmiter)
disalurkan pada sepasang kumparan yangpossinya 90º terhadap jalar
dan magnet.
4. Detektor sinyal Sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang
beresolusi dideteksi dengankumparan yang mengitari sampel dan
tegak lurus
5. Perekaman (Rekorder) Pencatat sinyal NMR disinkronisasikan
dengan sapuanmedan, rekordermengendalikan laju sapuan spektrum.
Luas puncak dapatdigunakan untukmenentukan jumlah relatif inti
yang mengabsorpsi.
6. Tempat sampel dan kelengkapannya (Tempat sampel dan probe)
Tempatsampel merupakan tabung gelas berdiameter 5mm dan dapat
diisicairansampai 0,4 ml.
Untuk NMR beresolusi tinggi, sampel tidak boleh terlalu kental.
Biasanyadigunakan konsentrasi larutan 2-15%. Pelarut yang baik unutk
NMR sebaiknya tidakmengandung proton seperti CS2, CCl4. Pelarut –
pelarut berdeuterium juga seringdigunakan seperti CDCl3 atau C6D6.
(Khopkar, 2003)
2.6 Kelebihan dan Kekurangan spektroskopi nuclear magnetic resonance
ο‚·
Kelebihan dari alat ini adalah dapat mengidentifikasi adanya
senyawa organicdalam sampel
ο‚·
Kelemahan dari alat ini adalah mahal dalam pngujiannya,
tidak dapatmenggunakan pelarut CCl4 pelarut ini sangat
nonpolar sehingga mempunyaikapasitas pelarutan yang relatif
rendah. Misalnya tidak dapat melarutkansenyawa-senyawa
yang bersifat polar. Karena hal-hal tersebut maka terdapat
beberapa pelarut yang sering digunakan pada spektrometer
NMR yakni pelarut yang telah terdeuterasi, misalnya
Deuterokloroform
(CDCl3)
Aseton-d6 (CD3COCD3)
,Heksadeterobenzena
(C6D6),
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Spektrofotometri
NMR
adalah
salah
satu
teknik
utama
yang
digunakanuntukmendapatkan informasi fisik, kimia, elektronik dan tentang
strukturmolekuldimana pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat
mengabsorpsiradiasielektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi
yang tergantungdarisifat-sifat sampel.
Komponen
yang
terdapat
dalam
spektroskopi
NMR
adalah
magnet,generatormedan magnet penyapu, sumber frekuensi radio, detector
sinyal,rekorder,tempat sampel dan probe sampel.
Metode
spektroskopi
jenis
NMR
didasarkan
pada
penyerapan
energiolehpartikel yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat.
Energiyangdipakai dalam pengukuran dengan metode ini berada pada
daerahgelombangradio 75-0,5 m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang
bergantung pada jenis intiyang diukur
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang saya buat mudah-mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambhan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengenal tentang materi Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti (NMR)
Saya menyadari apa yang saya paparkan dalam makalah ini tentu masih
belum sesuai apa yang di harapkan. Umtuk itu saya berharap masukan yang
lebih banyak lagi dari dosen pembimbing dan teman –teman semua
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Ariesta,.2010. SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIKINTI (NMR).
Diaskes pada tanggal 10 januari 2021 https://docplayer.info/58873351Spektroskopi-resonansi-magnetik-inti-nmr.html
Priscylio, Ghery,.2013. SPEKTROMETRI RESONANSI MAGNETIK INTI
(NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE) diaskes pada tanggal 10 januari
2021
https://www.academia.edu/10851797/SPEKTROMETRI_RESONANSI_MA
GNETIK_INTI
Wahida, Nur. 2017. Nuclear Magnetik Resonance. Diaskes pada tanggal 10 januari
2021 https://www.academia.edu/35279300/MAKALAH_NMR_docx
Download