Makalah Analisis Instrumen Kimia “ SPEKTROFOTOMETRI RESONANSI MEGNETIK INTI (NMR) ” Disusun Oleh : Nama : Syima Stambuk : A 251 18 071 Kelas : A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2020 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatu Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “SPEKTROFOTOMETRI RESONANSI MEGNETIK INTI (NMR) ”. Adapun tujuan saya membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Imstrumenttasi dari dosen kami Dr. Irwan Said, M.Si. Semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca. Demikian makalah ini dibuat, saya menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan maka dari pada itu kritik dan saran sangat saya harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi, dan atas kritik dan saran kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu. Minggu , 10 januari 2021 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejaran Nuclear Magnetic Resonance 2.2 Pengertian Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance 2.3 Kegunaan Neclear Magnetic Resonance 2.4 Hukum Yang Mendasari Kerja Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance 2.5 Bagan alat dan keterangan Komponen-komponennya 2.6 Kelebihan dan Kekurangan spektroskopi nuclear magnetic resonance BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum era 1950 para ilmuwan khususnya yang berkecimpung dalam bidangkimia organik mersakan kurang puas terhadap apa yang telah dicapai dalam analisisinstrumental. Kekurangpuasan mereka terutama dari segi analisis kuantitatif, penentuan struktur dan gugus hidrokarbon yang dirasa banyak memberikaninformasi. Pada waktu itu dirasa perlu menambah anggota teknik spektroskopi untuktujuan lebih banyak memberikan informasi gugus hidrokarbon dalam molekul. Duaorang ilmuwan dari USA pada tahun 1951 yaitu Felix Bloch dan Edwardo M. Purcell(dari Harvard university) menemukan bahwa inti atom terorientasi terhadap medanmagnet. Selanjutnya menurut Bloch dan Purcell setiap proton di dalam molekul yangsifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis resonansi orientasi magnet yangdiberikan berbeda Bertolak dari penemuan ini lahirlah metode baru sebagai anggota baru teknik soektroskopi yang diberi nama “Nuclear Magnetic Resonance (NMR)”. Para ilmuwan di Indonesia mempopulerkan metode ini dengan nama spektrofotometer ResonansiMagnet Inti (RMI). Spektrofotometri RMI sangat penting artinya dalam analisiskualitatif, khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik. Hasilspektoskopi NMR seringkali merupakan penegasan urutan gugus atau susunan atomdalam satu molekul yang menyeluruh 2.1 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian NMR dan kegunaan alat tersebut ? 2. Bagaimanakah prinsip kerja alat tersbut ? 3. Seperti apa gambar bagan alat tersebut dan komponen – komponennya ? 4. Apa saja komponen dari alat terebut dan kegunaan dari setiap komponen alattersebut 5. Apa saja komponen dari alat terebut dan kegunaan dari setiap komponen alattersebut 6. Apa saja kelebihan dan kekuranagn dari alat tersebut ? 3.1 Tujuan Menjelaskan lebih dalam tentang materi spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti untuk teman-teman semua mudah-mudahan dengan makalah ini kita lebih memahami materi tersebut BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejaran Nuclear Magnetic Resonance Resonansi magnetik nuklir pertama kali dijelaskan dan diukur dalam balokmolekul denganIsidor Rabi pada tahun 1938, dan pada tahun 1944, Rabidianugerahi Hadiah Nobel dalam fisikauntuk pekerjaan ini. Pada tahun 1946, FelixBlochdan Edward Mills Purcellmemperluas Teknik untuk digunakan pada cairandan padatan, yang mereka berbagiHadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1952. Purcell telah bekerja pada pengembangan radar selama Perang DuniaIIdi Massachusetts Institute of Technology's Laboratorium Radiasi. Karyanyaselama proyek pada produksi dan deteksi listrik frekuensi radiodan penyerapandaya RF seperti oleh materi meletakkan latar belakang untuk penemuan Rabi NMR Rabi, Bloch, dan Purcell melihat bahwa inti magnetik, seperti Hdan P, bisamenyerap energi RF bila ditempatkan dalam medan magnetik dari sebuah kekuatankhusus untuk identitas inti. Ketika penyerapan ini terjadi, inti digambarkan sebagai berada dalam resonansi. Berbeda inti atom dalam molekul beresonansi pada berbeda(radio) frekuensi untuk kekuatan medan magnet yang sama. Pengamatan sepertifrekuensi resonansi magnetik inti hadir dalam molekul memungkinkan setiap pengguna dilatih untuk menemukan penting, informasi tentang struktur kimia danmolekul Jadi fenomena Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau nucleicmagneticresonance (NMR) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1946 oleh duakelompokfisikawan yang bekerja secara terpisah, yaitu Edward MillsPurcell dari HarvardUniversity dan Felix Bloch dari Standford University.Penggunaan spektrofotometerNMR ini berkembang dengan cepat. Pada tahun1960, teknik ini sudah menjadimetode yang penting untuk elusidasi struktur Pengembangan NMR sebagai suatu teknik di bidang kimiaanalitikdan biokimiasejalan dengan perkembangan teknologi elektromagnetik dancanggih elektronikdan pengenalan mereka ke penggunaan sipil 2.2 Pengertian Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode analisis yang paling mudah digunakan pada kimia modern. NMR digunakan untuk menentukanstruktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari komponen,dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen dalam larutan yang dapatmengalami reaksi kimia. Meskipun banyak jenis nuclei yang berbeda akanmenghasilkan spektrum, nuclei hidrogen (H) secara histori adalah salah satu yang paling sering diamati. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekulorganik karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar. Pada spektrum hidrogen NMR menghadirkan beberapa resonansi yangmenjelaskan pertama bahwa molekul yang dipelajari mengandung hidrogen. Kedua, jumlah pita dalam spektrum menunjukkan bagaimana beberapa posisi yang berbeda pada molekul dimana hidrogen melekat/menempel. Frekuensi dari beberaparesonansi utama pada spektrum NMR menunjukkan perubahan kimia. Ini sangat penting untuk menduga bagian dari spektrum NMR yang mengandung informasitentang lingkungan masing-masing atom hidrogen dan struktur dari komponen yangdipelajari. Informasi ketiga bahwa sebuah spektrum NMR menentukan perbandingan luas/daerah pita yang berbeda, ini menjelaskan jumlah atom hidrogenyang relatif yang keluar pada masing-masing posisi pada molekul yang diperoleh. Perbandingan ini petunjuk/bukti langsung struktur dari struktur molekuldan harus mutlak sesuai untuk beberapa struktur yang diusulkan sebelum strukturtersebut kemungkinan dipertimbangkan benar. Struktur kompleks pita-pita dapatmengandung informasi tentang jarak yang memisahkan beberapa atom hidrogenyang melewati ikatan kovalen dan penyusun spasial atom hidrogen yang melekat Pada molekul, termasuk struktur dasarnya. Struktur dasar menunjukkan pembungkusan atau penggabungan molekul yang memiliki ikatan yang panjang,seperti struktur spiral DNA. Struktur kompleks pita NMR pada mulanya spincoupling diantara beberapa atom hidrogen. Penggabungan ini merupakan perputaranfungsi jarak melintasi ikatan dan geometri molekul. Dalam kasus molekul kecil, pitayang kompleks mungkin disimulasikantepat dengan perhitungan mekanika kuantumatau didekati menggunakan mekanika kuantum yang sesuai dengan aturan Spektrofotometri NMR adalah salah satu teknik utama yang digunakanuntukmendapatkan informasi fisik, kimia, elektronik dan tentang strukturmolekul.Spektrofotometri NMR pada dasarnya merupakan spektrofotometriabsorbsi,sebagaimana spektrofotometri infra merah maupun spektrofotometerultraviolet.Pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat mengabsorpsiradiasielektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantung darisifat-sifat sampel. Suatu plot dari frekuensi puncakpuncak absorbsi versusintensitaspuncak memberikan suatu spektrum NMR Spektroskopi NMR merupakan alat yang dikembangkan dalam biologistructural.Dasar dari spektroskopi NMR adalah absorpsi radiasielektromagnetik denganfrekuensi radio oleh inti atom. Frekuensi radio yangdigunakan berkisar dari 0,1sampai dengan 100 MHz. Bahkan, baru-baru iniada spektrometer NMR yangmenggunakan radio frekuensi sampai 500 MHz Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyaisifatsifatmagnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen atau karbon diletakkandalambidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi dengan radiasielektromagnetikmaka inti atom hidrogen dan karbon dari senyawa tersebut akanmenyerap energymelalui suatu proses absorpsi yang dikenal dengan resonansi magnetik. Absorpsiradiasi terjadi bila kekuatan medan magnet sesuaidengan frekuensi radiasielektromagnetik Proton tunggal 1H adalah isotop yang paling penting dalam hidrogen. Isotopinimelimpah hampir 100% dan jaringan hewan mengandung 80% air. 1Hmemprosesmomen magnetik yang besar dari nuclei yang penting secara biologi.Ketika padamedan magnet konstan, frekuensi NMR dari nuclei hanya bergantung pada momenmagnetnya, frekuensi 1H paling tinggi pada spektrometer yangsama. Sebagaicontoh, pada spektrometer 360 MHz untuk 1H, frekuensi untuk 31Padalah 145,76MHz dan untuk 13C adalah sekitar 90 MHz.13C adalah isotop karbonyang dapat digunakan untuk NMR. Di alam hanya ada1,1%. Oleh karena itu,spektrum 13C yang diperoleh membutuhkan banyak waktu Disamping itu spektrum 13C lebarnya adalah 200 ppm, yang identifikasinyamudah diperoleh pada metabolisme jaringan. Sensitivitas spektroskopi 13Cdapatditingkatkan dengan spektroskopi proton-observed carbon-edited. 2.3 Kegunaan Neclear Magnetic Resonance Pada umumnya metode ini berguna sekali untuk mengidentifikasi struktur senyawa atau rumus bangun molekul senyawa organik. Meskipun Spektroskopi Infra Merah juga dapatdigunakan untuk tujuan tersebut, analisis spektra NMR mampu memberikaninformasi yang lebih lengkap NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen alami dan sintetikyang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungankomponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Spektroskopi NMRmerupakan alat yang dikembangkan dalam biologi struktural. Dasar darispektroskopi NMR adalah absorpsi radiasi elektromagnetik dengan frekuensi radiooleh inti atom. Frekuensi radio yang digunakan berkisar dari 0,1 sampai dengan 100MHz. Bahkan, baru-baru ini ada spektrometer NMR yang menggunakan radiofrekuensi sampai 500 MHz. Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-sifat magnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen ataukarbon diletakkan dalam bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi denganradiasi elektromagnetik maka inti atom hidrogen dankarbon dari senyawa tersebutakan menyerap energi melalui suatu proses absorpsi yang dikenal dengan resonansimagnetik. Absorpsi radiasi terjadi bila kekuatan medan magnet sesuai denganfrekuensi radiasi elektromagnetik. Proton tunggal 1H adalah isotop yang paling penting dalam hidrogen. Isotop ini melimpah hampir 100% dan jaringan hewanmengandung 80% air. 1H memproses momen magnetik yang besar dari inti yang penting secara biologi. Ketika pada medan magnet konstan, frekuensi NMR dari intihanya bergantung pada momen magnetnya, frekuensi 1H paling tinggi padaspektrometer yang sama. Sebagai contoh, pada spektrometer 360MHz untuk 1H,frekuensi untuk 31P adalah 145,76 MHz dan untuk 13C adalah sekitar 90MHz Dampak spektroskopi NMR pada senyawa bahan alam sangat penting. Inidapat digunakan untuk mempelajari campuran analisis, untuk memahami efekdinamis seperti perubahan pada suhu dan mekanisme reaksi, dan merupakaninstrumen tak ternilai untuk memahami struktur dan fungsi asam nukleat dan protein. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai variasi sampel, dalam bentuk padat atau pun larutan Aplikasi Spektroskopi NMR. Biasanya digunakan untuk mengidentifikasi ataumenjelaskan informasi struktur rinci tentang senyawa kimia. Sebagai contoh: 1. Menentukan kemurnian obat-obatan. 2. Mengidentifikasi kontaminan dalam makanan, kosmetik, atau obatobatan 3. Membantu ahli kimia penelitian menemukan apakah reaksi kimia telah terjadidi situs yang benar pada molekul 4. Mengidentifikasi obat disita oleh polisi dan agen bea cukai 5. Memeriksa struktur plastik, untuk memastikan mereka akan memiliki sifat yangdiinginkan 2.4 Hukum Yang Mendasari Kerja Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance Metode spektroskopi jenis ini didasarkan pada penyerapan energi oleh partikelyang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energiyang dipakaidalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombangradio 75-0,5m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis inti yangdiukur. Intiyang dapat diukur dengan NMR yaitu : a. Bentuk bulat b. Berputar c. Bilangan kuantum spin = ½ d. Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H, 19F, 31P, 11B, 13C Di dalam medan magnet, inti aktif NMR (misalnya 1H atau 13C) menyerap padafrekuensi karakteristik suatu isotop. Frekuensi resonansi, energi absorpsidanintensitas sinyal berbanding lurus dengan kekuatan medan magnet.Sebagaicontoh, pada medan magnet 21 tesla, proton beresonansi pada 900MHz. nilaimagnet 21 T dianggap setara dengan magnet 900 MHZ,meskipun inti yangberbeda beresonansi pada frekuensi yang berbeda.Di medanmagnet bumi, inti yang sama beresonansi pada frekuensi audio.Fenomenaini dimanfaatkan oleh spektrometer NMR medan bumi, yang lebih murahdan mudahdibawa. Instrumen ini biasa digunakan untuk keperluan kerja lapangandan pengajaran. Spektrometri NMR (Nuclear Magnetic Resonance = Resonansi Magnetik Inti) berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom. Spektroskopi NMR didasarkan pada penyerapan panjang gelombang radio oleh inti-inti tertentu dalam molekul organik,apabila molekul ini berada dalam medan magnet yang kuat.Inti atom unsur-unsurdapat dikelompokkan menjadi dua, yakni atom unsur yang mempunyai spin atautidak mempunyai spin. Spin inti akan menimbulkan medan magnet. Dari resonansimagnet proton (RMP), akan diperoleh informasi jenis hidrogen, jumlah hidrogen danlingkungan hidrogen dalam suatu senyawa begitu juga dari resonansi magnet karbon(RMC). Spektrometri NMR ini memberikan banyak informasi mengenai kedudukangugus fungsi. Ada empat parameter yang dapat membantu menginterpretasi spektra NMR. (1) pergeseran kimia, (2) penjodohan spin, (3) tetapan penjodohan dan pola penjodohan, dan (4) integrasi. Untuk memastikan kebenaran struktur yang dianalisis,metode ini sering dibantu dengan spektroskopi 2-D yaitu HMQC (HeteronuclearMultiple Quantum Coherence), HMBC (Heteronuclear Multi Bond Coherence),COSY (Correlation Spectroscopy) dan NOESY (Nuclear Overhauser EffectSpectroscopy) Prinsip dalam spektrometri NMR yaitu bila sampel yang mengandung1Hatau 13C (bahkan semua senyawa organik) ditempatkan dalam medan magnet, akantimbul interaksi antara medan magnet luar tadi dengan magnet kecil (inti). Karenaadanya interaksi ini, magnet kecil akan terbagi atas dua tingkat energi (tingkat yangsedikit agak lebih stabil (+) dan keadaan yang kurang stabil (-)) yang energinya berbeda. Karena inti merupakan materi mikroskopik, maka energi yang berkaitandengan inti ini terkuantisasi, artinya tidak kontinyu. Perbedaan energi antara duakeadaan diberikan oleh persamaan. βπΈ = πΎβπ»/2π H yaitu kuat medan magnet luar (yakni magnet spektrometer), h yaitu tetapan Planck, πΎ yaitu tetapan khas bagi jenis inti tertentu, disebut dengan rasio giromagnetik dan untuk proton nilainya 2,6752 x 108 kg-1 s A (A= amper).Bila sampel disinari dengan gelombang elektromagnetik (ν) yang berkaitan dengan perbedaan energi (βE), βπΈ = βπ£ Inti dalam keadaan (+) mengabsorbsi energi ini dan tereksitasi ke tingkat energi (-).Proses mengeksitasi inti dalam medan magnetik akan mengabsorbsi energi(resonansi) disebut nuclear magnetic resonance (NMR). Frekuensi gelombang elektromagnetik yang diabsorbsi diungkapkan sebagai fungsi H. π£ = πΎπ»/2π Bila kekuatan medan magnet luar, yakni magnet spektrometer, adalah 2,3490 T(tesla; 1 T = 23490 Gauss), ν yang diamati sekitar 1 x 108 Hz = 100 MHz. Nilai frekuensiini di daerah gelombang mikro. Secara prinsip, frekuensi gelombang elektromagnetik yang diserap ditentukanoleh kekuatan magnet dan jenis inti yang diamati. Namun, perubahan kecil dalamfrekuensi diinduksi oleh perbedaan lingkungan kimia tempat inti tersebut berada.Perubahan ini disebut pergeseran kimia. Dalam spektrometri 1H NMR, pergeserankimia diungkapkan sebagai nilai relatif terhadap frekuensi absorpsi (0 Hz)tetrametilsilan standar (TMS) (CH3)4Si. Frekuensi resonansi (frekuensi absorpsi) proton (atau inti lain) sebandingdengan kekuatan magnet spektrometer. Perbandingan data spektrum akan sukar bilaspektrum yang didapat dengan magnet berbeda kekuatannya. Untuk mencegah kesukaran ini, skala πΏ , yang tidak bergantung pada kekuatan didefinisikan sebagai berikut. πΏ = (βπ£/π£) x 106 (ppm) medan magnet, dikenalkan. Nilai δ Ppm = geseran Kimia inti senyawa βπ£ = Frekuensi sampel – 0 (frekuensi senyawa pembanding biasanya nol) V = Frekuensi yang dipasang atau digunakan ν merupakan perbedaan frekuensi resonansi (dalam Hz) inti yang diselidiki darifrekuensi standar TMS (dalam banyak kasus) dan ν frek uensi (dalam Hz) proton ditentukan oleh spektrometer yang sama. Karena nilai ν/ν sedemikian kecil, nilainya dikalikan dengan 106. Jadi nilai δ diungkapkan dalam satuan ppm. 2.5 Bagan alat dan keterangan Komponen-komponennya Instrumen NMR terdiri atas komponen-komponen utama berikut (Khopkar, 2003 &Sastrohamidjojo, 1994) : 1. Magnet ; kekuatan magnet menentukan akurasi dan kualitas suatu alat NMR.Ada tiga jenis magnet yang dipakai ο· Magnet permanen Magnetpermanen mempunyai kuat medan 7046-14002 G, inisesuai dengan frekuensioskilator antara 30-60 MHz. ο· Elektromagnet Elektromagnetmemerlukan sistem pendingin,elektromagnet yang banyak di pasaranmempunyai frekuensi 60, 90 dan 100 MHz untuk proton. ο· Magnet superkonduk NMR beresolusitinggi dan bermagnet superkonduktor dengan frekuensiproton 470 MHz. Magnet Akurasi dan kualitas suatu alat NMR tergantung pada kekuatanmagnetnya. Resolusiakan bertambah dengan kenaikkan kekuatan medannnya, bila medan magnetnyahomogen elektromagnet dan kumparan superkonduktor(selenoids). 2. Generator medan magnet penyapu ; Suatu pasangan kumparan terletak sejajarterhadap permukaan magnet, digunakan untuk mengubah medan magnet padasuatu range yang sempit. 3. Sumber frekuensi radio, sinyal frekuensi oskilasi radio (transmiter) disalurkan pada sepasang kumparan yangpossinya 90º terhadap jalar dan magnet. 4. Detektor sinyal Sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang beresolusi dideteksi dengankumparan yang mengitari sampel dan tegak lurus 5. Perekaman (Rekorder) Pencatat sinyal NMR disinkronisasikan dengan sapuanmedan, rekordermengendalikan laju sapuan spektrum. Luas puncak dapatdigunakan untukmenentukan jumlah relatif inti yang mengabsorpsi. 6. Tempat sampel dan kelengkapannya (Tempat sampel dan probe) Tempatsampel merupakan tabung gelas berdiameter 5mm dan dapat diisicairansampai 0,4 ml. Untuk NMR beresolusi tinggi, sampel tidak boleh terlalu kental. Biasanyadigunakan konsentrasi larutan 2-15%. Pelarut yang baik unutk NMR sebaiknya tidakmengandung proton seperti CS2, CCl4. Pelarut – pelarut berdeuterium juga seringdigunakan seperti CDCl3 atau C6D6. (Khopkar, 2003) 2.6 Kelebihan dan Kekurangan spektroskopi nuclear magnetic resonance ο· Kelebihan dari alat ini adalah dapat mengidentifikasi adanya senyawa organicdalam sampel ο· Kelemahan dari alat ini adalah mahal dalam pngujiannya, tidak dapatmenggunakan pelarut CCl4 pelarut ini sangat nonpolar sehingga mempunyaikapasitas pelarutan yang relatif rendah. Misalnya tidak dapat melarutkansenyawa-senyawa yang bersifat polar. Karena hal-hal tersebut maka terdapat beberapa pelarut yang sering digunakan pada spektrometer NMR yakni pelarut yang telah terdeuterasi, misalnya Deuterokloroform (CDCl3) Aseton-d6 (CD3COCD3) ,Heksadeterobenzena (C6D6), BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Spektrofotometri NMR adalah salah satu teknik utama yang digunakanuntukmendapatkan informasi fisik, kimia, elektronik dan tentang strukturmolekuldimana pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat mengabsorpsiradiasielektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantungdarisifat-sifat sampel. Komponen yang terdapat dalam spektroskopi NMR adalah magnet,generatormedan magnet penyapu, sumber frekuensi radio, detector sinyal,rekorder,tempat sampel dan probe sampel. Metode spektroskopi jenis NMR didasarkan pada penyerapan energiolehpartikel yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energiyangdipakai dalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerahgelombangradio 75-0,5 m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis intiyang diukur 3.2 Saran Demikianlah makalah yang saya buat mudah-mudahan apa yang saya paparkan bisa menjadi tambhan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal tentang materi Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti (NMR) Saya menyadari apa yang saya paparkan dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan. Umtuk itu saya berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen pembimbing dan teman –teman semua DAFTAR PUSTAKA Azis, Ariesta,.2010. SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIKINTI (NMR). Diaskes pada tanggal 10 januari 2021 https://docplayer.info/58873351Spektroskopi-resonansi-magnetik-inti-nmr.html Priscylio, Ghery,.2013. SPEKTROMETRI RESONANSI MAGNETIK INTI (NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE) diaskes pada tanggal 10 januari 2021 https://www.academia.edu/10851797/SPEKTROMETRI_RESONANSI_MA GNETIK_INTI Wahida, Nur. 2017. Nuclear Magnetik Resonance. Diaskes pada tanggal 10 januari 2021 https://www.academia.edu/35279300/MAKALAH_NMR_docx