www.primaminechem.com +6221 2297 8687 [email protected] www.primaminechem.com PROFIL PERUSAHAAN PT Prima Minechem Indonesia (PT. PMI) adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 2012, telah melayani industri pertambangan di Indonesia selama hampir dari satu dekade, kami mempunyai reputasi yang sangat baik dalam hal memenuhi kebutuhan barang atau material untuk kegiatan operasional pertambangan. PT Prima Minechem Indonesia mengkhususkan diri dalam penyediaan proyek pertambangan bawah tanah, kami memiliki rekam jejak yang terbukti handal dalam hal memasok peralatan, bahan habis pakai, unit akomodasi, tenaga kerja ahli, APD, produk keselamatan, bahan kimia dan baru saja menandatangani perjanjian distribusi eksklusif untuk Kampas Beton (Geosynthetic Cementitious Composite Mats). KAMPAS BETON / GCCM Kampas Beton (Geosynthetic Cementitious Composite Mats) merupakan serat kain fleksibel yang mengeras saat disiram dengan air, untuk membentuk lapisan beton tipis yang kuat, kedap air dan tahan api. Kampas beton memungkinkan pembuatan beton tanpa memerlukan penggunaan mixer plant atau alat pencampur beton. Karena sudah dalam bentuk barang jadi (gulungan), Kampas beton dapat langsung dibentang, kemudian disiram dengan air. Lapisan Hidrofilik Lapisan Fiber Matriks Kampas beton merupakan bahan komposit yang terdiri dari 4 (Empat) elemen : ♦Lapisan Hidrofilik ♦ Lapisan Fiber Matriks Semen Kering Berkaresterik ♦ Semen Kering Berkarakter ♦ PVC PVC FORMAT KAMPAS BETON REKOMENDASI PENGGUNAAN KAMPAS BETON Dapat digunakan untuk memperbaharui struktur beton Direkomendasikan +6221 2297 8687 [email protected] PENGGUNAAN KAMPAS BETON SALURAN IRIGASI - LEBAK BANTEN SALURAN IRIGASI - PANIMBANG BANTEN CHANNEL LINING - PERUSAHAAN TAMBANG KALIMANTAN www.primaminechem.com +6221 2297 8687 [email protected] WATER POND - SEI TOHOR RIAU PERLINDUNGAN LERENG - STADION TRI LOMBA JUANG SEMARANG PERLINDUNGAN LERENG - PUNTHUK SETUMBU MAGELANG SEKAT KANAL - BUNTOI KALIMANTAN TENGAH www.primaminechem.com PENERAPAN TEKNOLOGI KAMPAS BETON DALAM MENDUKUNG MODERENISASI JARINGAN PADA LAHAN RAWA Saluran irigasi di lahan rawa umumnya merupakan saluran tanah yang rentan terhadap erosi, sedimentasi, rembesan, merajalelanya tumbuhan air, serta bentuknya yang tidak homogen sehingga aliran menjadi terhambat. untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan upaya modernisasi, yaitu menerapkan saluran pasangan (lining). Balai Litbang Rawa memperkenalkan teknologi bernama kampas beton sebagai alternatif material pasangan, menggantikan jenis material pasangan yang sudah ada seperti pasangan batu, beton, maupun beton ferosemen. Kampas beton memungkinkan pembuatan beton tanpa memerlukan penggunaan alat campur beton dan berbentuk barang jadi (gulungan) sehingga dapat langsung dibentang serta disiram dengan air sampai mengeras menjadi beton. Material ini dipilih karena jenis pasangan lain akan lebih sulit dan lebih lambat dalam pelaksanaan konstruksinya pada lahan rawa seperti di Kampung Sagare yang terletak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Design TEKNOLOGI Survei dan investigasi aspek topografi, hidrometri, neraca air, dan geoteknik menghasilkan kesimpulan bahwa diperlukan empat komponen untuk mewujudkan saluran pasangan kampas beton, yaitu pondasi, struktur, kampas beton sebagai lining dan pipa sebagai outlet saluran. 1. Pondasi 2. Struktur Struktur diperlukan untuk membentuk badan saluran, karena kondisi tanah pada saluran eksiting yang merupakan tanah lunak dengan komposisi lempung bergambut. Pembuatan struktur dilakukan menggunakan kayu kelas I dan kayu kelas II dengan dimensi disesuaikan kebutuhan debit aliran serta efisiensi penggunaan kampas beton. Pada prinsipnya struktur ini akan berfungsi mirip dengan bekisting yang sifatnya permanen. Peran lain dari struktur Pondasi diperlukan karena karakteristik tanah yang sifatnya lunak.Jenis adalah mengatur elavasi dan kemiringan saluran agar sesuai dengan kebutuhan pengairan. pondasi tiang menggunakan cerucuk kayu lokal yang banyak terdapat di lokasi kegiatan. 3. Lining Kampas beton termasuk jenis Geosynthetic cementitious composite mats yang merupakan serat kain fleksibel yang didalamnya terdapat kandungan semen yang akan mengeras dalam waktu 24 jam setelah disiram air membentuk lapisan beton tipis yang kuat, kedap air dan tahan api. Material ini berfungsi sebagai lapisan yang melindungi struktur, mudah dimobilisasi karena bentuknya berupa gulungan yang elastis dan tersedia dalam berbagai ukuran. Untuk design pada kegiatan ini menggunakan batch rolls dengan ukuran 4.55 m x 1.10 m dengan bobot 60 Kg, dapat mengalasi bidang permukaan saluran seluas 5 m2. Proses pemasangan kampas beton melibatkan beberapa aksesoris seperti sekrup untuk mengikat bidang tumpang tindih antar lapisan kampas beton, angkur untuk mengikat kampas beton dengan struktur penahan, serta pengikat digunakan pada bidang tumpang tindih kampas Pemasangan kampas beton mengikuti ketentuan beton untuk, memastikan sambungan kedap air. dalam ASTM D8173-18. Lokasi 4. Pipa Outlet Air di saluran dialirkan ke lahan melalui outlet pipa PVC yang dipasang pada interval seragam (25m) pada sisi saluran yang menghadap ke lahan pertanian. PENERAPAN DAN SPESIFIKASI Komponen Bangunan Spesifikasi Volume R Kayu lokal Pondasi Tiang (Cerucuk) R Diameter 8-10 cm R Panjang 4-5 m 24,800 m R Bentang lurus R kayu lokal setara Kelas I dan Kelas II Hasil R Balok ukuran 5 x 5 cm (Kelas II) Struktur R Balok ukuran 5 x 10 cm (Kelas I) PENERAPAN 2,794 m R Papan Ukuran 2 x 20 x 400 cm (Kelas II) RTebal 8 mm Kondisi Saluran Irigasi Sebelum (A) Kampas Beton R Wujud kemasan batch rolls (4.55 x 1,1 m) R Kuat tekan 40 Mpa 3000 M2 R Disertai aksesoris (sekrup, angkur, dan perekat) R Jenis PVC Pipa Outlet R Tipe AW R Diameter 2 Inchi 48 m R Panjang potongan pipa 0.8 m Sesudah Dipasang Kampas Beton (B) KEUNGGULAN 1. Bagian dasar kampas beton mengandung lapisan PVC sehingga saluran menjadi kedap air. 2. Lapisan beton relatif tipis (8 mm), namun demikian memiliki karakteristik mutu beton sangat kuat (40 Mpa atau setara k-500) 3. Menghilangkan potensi merajalelanya tumbuhan air karena tidak ada lagi unsur tanah yang menjadi media tumbuh tanaman. 4. Mengatasi masalah sendimentasi karena tidak ada sumber material sendimentasi (tanah maupun bahan organik/tumbuhan) 5. Membentuk estetika saluran yang rapi dan homogen. 6. Proses pemasangan yang cepat dan mudah di lahan rawa (kecepatan pemasangan 205 m2/hari dengan tenaga 4 orang) 7. Proses pengerasan cepat dan mudah (keras dalam waktu 24 jam) melalui hidrasi yang dapat digunakan beragam kondisi air (air masam, air asin, air payau, air rawa) 8. Mempertahankan prinsip pengaliran gravitasi. 9. Cocok diterapkan pada lahan rawa yang sulit diakses. Copyright KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN RAWA Jl. Gatot Subroto No 06. Banjarmasin Kalimantan Selatan 70235 Telepon : (0511) 3252029, Faks : 3256623, Email : [email protected] +6221 2297 8687 [email protected] www.primaminechem.com BUND LINING SPESIFIKASI KAMPAS BETON Pre-set Test Method Unit Physical Properties Thickness BS EN 1849-2 Batch Roll Sizes Area of CC per Batch Roll Bulk Roll Sizes Area of CC per Bulk Roll Mass per Unit Area BS EN 1849-2 Density BS EN 1849-2 Density Increase on Curing Other Properties Peel Strength (strength of internal linking fibres) BS EN ISO 13426-2 Embodied CO Saving (cradle to gate for CC8TM vs poured concrete) ISO 14040 & EN 15804 Working Time from Hydration (refer to the CC Hydration Guide) Post-set Test Method (Hydrated by full immersion in accordance with ASTM D8030. Mechanical Performance Compressive Strength of Cementitious Mix+ - 24 Hour BS EN 12390-3 - 28 Day BS EN 12390-3 Flexural Strength at 24 Hours from Hydration - Initial Break (MD) ASTM D8058 - Initial Break (MD) ASTM D8058 - Final Break (MD) ASTM D8058 Static Puncture Resistance (mean ultimate puncture force) BS EN ISO 12236 Dynamic Puncture Resistance (depth of perforation) BS EN ISO 13433 Pyramid Puncture Resistance BS EN ISO 14574 Differential Ground Movement (strain to PVC failure - min. 50mm per 1m width) Coefficient of Thermal Expansion Environmental Durability (minimum 50 year expected life) Freeze - Thaw Resistance (retained Initial Flexural Strength after 250 cycles) BS EN 12467 Weathering Resistance (refer to CC Age Certification) BS EN 12467 Chemical Resistance (refer to CC Chemical Resistance) BS EN 14414 Root Resistance (refer to CC Root Resistance Testing) DD CEN/TS 14416 Reaction to Fire (refer to CC Fire Certification) BS EN 13501 Hydraulic Performance Abrasion Resistance (cementitious barrier depth of wear) ASTM C1353 Manning’s Roughness Coefficient ASTM D6460 Recommended Permissible Velocity (intermediate fixings may be required - contact CC Ltd) SPESIFIKASI POST - SET Gedung Wisma Raharja 7th Floor Zone C, Jl. TB Simatupang No.Kav. 1 Cilandak Timur - Jakarta Selatan Indonesia 12430 CC5 Typical Value CC8 CC13 mm m m2 m m2 kg/m2 kg/m3 % Increase 5 1.0x10 10 1.0 x 200 200 7 8 1.1x4.55 5 1.1 x 114 125 12 1430-1540 30-35 13 N/A N/A 1.1x 73 80 19 kN/m % Saving Hours 4 4,5 55 1 to 2 Typical Value CC8 5 Unit CC5 MPa MPa MPa N MPa kN mm kN % α (mm/mk) 50 80 40 >10 2,0 4,0 >4.0 90 >6 4,0 0* 7,0 >5 0.012-0.015 % - 95 Passed Passed Passed Euroclass B-s1, d0 mm/1000 Cycles 0,2 0,011 n m/s CC13 Application Dependent <8.6 CONTACT US PT. PRIMAMINECHEM INDONESIA Email : [email protected] Telp : 021 2297 8687 Website : www.primaminechem.com 250 >6 4,0 12,5 >8.6