Uploaded by sucimaharani2205

TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA

advertisement
TERAPI MUSIK
KLASIK PADA
LANSIA
Kelompok 4
A 2018 1
DEFINISI LANSIA
Seseorang dikatakan usia lanjut bila seseorang
telah mencapai usia 60 tahun keatas dan
memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan
fungsi biologis, psikologis, dan sosial. Hasil
penelitian memberikan penjelasan definisi lansia
bahwa seseorang dikatakan lansia bukan hanya
dari kronologis usianya tetapi menunjukkan
tugasnya sebagai orang tua itu juga sudah
terpenuhi (Ninda, 2017).
KLASIFIKASI LANSIA
1. Prasenilis,
2. Senilis,
3. Lansia resiko tinggi,
4. Lansia potensial
Hasil penelitian menjelaskan lansia potensial
dikatakan sebagai lansia yang masih dapat
memenuhi kebutuhan hidup sendiri dengan
melakukan aktivitas dan bermanfaat untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya.
5. Lansia Non Potensial
Lansia yang non potensial dijelaskan semua
kebutuhan tergantung dari orang lain.
PERUBAHAN PADA LANSIA
1. Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis pada lansia seperti kulit
kering, penipisan rambut, penurunan
pendengaran, penurunan refleks batuk,
pengeluaran lender, penurunan curah jantung
dan sebagainya.
2. Perubahan Fungsional
Penurunan fungsi yang terjadi pada lansia
biasanya berhubungan dengan penyakit dan
tingkat keparahannya yang akan memengaruhi
kemampuan fungsional dan kesejahteraan
seorang lansia.
PERUBAHAN PADA LANSIA
3. Perubahan Kognitif
Gejala gangguan kognitif seperti disorientasi,
kehilangan keterampilan berbahasa
danberhitung, serta penilaian yang buruk bukan
merupakan proses penuaan yang normal.
4. Perubahan Psikososial
Menurut Ratnawati (2017) perubahan
psikososial erat kaitannya dengan keterbatasan
produktivitas kerjanya
DEFINISI HIPERTENSI PADA LANSIA
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana
tekanan systole dan diastole mengalami
kenaikan yang melebihi batas normal yaitu
tekanan darah systole > 140mmHg dan diastole
>90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah
tinggi adalah suatu penyakit salah satu resiko
tinggi yang bisa menjadi penyakit jantung,
stroke dan gagal ginjal ( Muwarni, 2011 ;Zhao,
2013).
FAKTOR KEKAMBUHAN
1. Gaya hidup
Kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan
kandungan garam yang tinggi memicu naiknya
tekanan darah (Martuti, 2009).
2. Stress
Realitas kehidupan setiap hari yang tidak bisa
dihindari, stress atau ketegaan emosional dapat
mempengaruhi system kardiovaskuler, khusus
hipertensi, stress dianggap sebagai faktor psikologis
yang dapat meningkatkan tekanan darah (Marliani,
2007)
3. Merokok
Pada sistem kardiovaskuler, rokok menyebabkan
peningkatan tekanan darah (Marliani,2007)
FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI
LANSIA
1. Usia
Resiko hipertensi meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Terutama pada pria diatas usia
45 tahun atau wanita berusia diatas 55 tahun.
2. Genetik
Menurut Garnadi, 2012 keluarga dengan riwayat
hipertensi memiliki kemungkinan lebih besar
mengidap hipertensi pada keturunannya.
3. Obesitas
Kegemukan dan obesitas akan memperberat kerja
jantung untuk memompa darah. Organ-organ lain
juga mendapatkan beban berat banyaknya timbunan
lemak didalam tubuh.
FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI
LANSIA
4. Riwayat Merokok
Menurut Lili, 2010 zat terdapat dalam rokok
dapat merusak lapisan dinding arteri berupa
plak. Ini menyebabkan penyempitan pembuluh
darah arteri yang meningkat tekanan darah.
5. Olahraga
Menurut penelitian kurang olahraga akan
menjadi pemicu terjadinya hipertensi. Kurang
olahraga pada lansia disebabkan oleh banyak
duduk, kurang gerak, dan gaya hidup santai.
TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA
DEFINISI
Menurut Ismarina (2015) dalam Syahril, (2019)
terapi musik adalah penggunaan musik sebagai
alat terapi untuk memperbaiki, memelihara,
meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi.
TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA
MANFAAT
Sesudah diberikan terapi musik klasik dari 30
responden dengan hasil tekanan darah tinggi
sebanyak 8 responden sedangkan tekanan darah
rendah sebanyak sebanyak 22 responden, dan
hasil tersebut membuktikan adanya pengaruh
musik klasik terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien dengan hipertensi karena musik
klasik dapat membuat lebih rileks dan lebih
nyaman maupun dalam keadaan depresi.
TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA
TUJUAN
1. Menurut Campbell (2007) musik dapat
merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan
endorphin yang akan menghasilkan efek eoporia
dan sedasi, sehingga pada akhirnya akan mampu
menurunkan nyeri, stress dan tekanan darah
dengan mengalihkan perhatian seseorang.
2. Menurut Anthony (2009) mengenai tujuan
musik Mozart bagi orang yang mendengarkan
adalah untuk menenangkan dan menyegarkan
pikiran kembali, sedangkan tujuan untuk
kesehatan yaitu untuk penyakit sroke, dimensia,
gangguan kemampuan belajar, nyeri, hipertensi
dan kanker
TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA
SOP TERAPI MUSIK KLASIK
1. Persiapan Pasien
Membuat kontrak dengan klien lansia yang
sesuai dengan indikasi.
2. Persiapan Alat
 MP3 Player
 Headset
 Stetoskop
 Spynomanometer
 Musik klasik yang diberikan,contohnya
Beethoven’s 5 Secret OneRepublik (CelloOrchestral-Cover) The Piano Guys.
TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA
3. Persiapan Lingkungan
 Lingkungan yang hening sehingga dapat
berkonsentrasi secara penuh
 Menutup sampiran
 Memastikan privasi pasien terjaga
4. Persiapan Perawat
 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke arah pasien
 Mencuci tangan
5. Pelaksanaan Terapi
 Pra Interaksi
 Orientasi
 Kerja
 Terminasi
 Dokumentasi
TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA

REVIEW JURNAL
TERAPI MUSIK KLASIK PADA LANSIA

REVIEW JURNAL
PEMBAHASAN


Jurnal Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia di Posyandu Lansia DEsa WAleng Girimarto
Wanogiri
Berdasarkan tekanan darah sebelum dilakukan intervensi darah
dilihat bahwa tekanan darah sistolik 30 orang lansia terdapat 23
orang lansia (76,7 %) dengan tekanan darah sistolik dalam kategori
hipertensi rendah, 5 orang lansia (16,7%) dengan tekanan darah
sistolik dalam kategori hipertensi sedang, dan 2 orang lansia (6,7%)
dengan tekanan darah sistolik dalam kategori hipertensi tinggi.
Menurut observasi peneliti mayoritas tekanan darah responden yang
sebagian besar buruk tersebut dikarenakan memang responden
belum diberikan terapi musik klasik mozart. Ini dibuktikan tekanan
darah lansia mengalami hipertensi. Namun selain faktor adanya
penyakit hipertensi tersebut, faktor lain yang mempengaruhi
hipertensi adalah pola makan dan olah raga. Orang yang kurang
melakukan aktivitas fisik juga cenderung mempunyai frekuensi
denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering
otot jantung harus memompa, makin besar tekanan yang dibebankan
pada arteri (Anggara dan Prayitno, 2013).
KENDALA DALAM PENELITIAN
Dalam beberapa kasus ada beberapa lansia yang
tidak bersedia dijadikan sebagai responden
karena kurang mempercayai keefektifitasan
terapi ini sehingga lebih memilih menjalankan
terapi atau pengobatan farmakalogi.
 Masih banyak tenaga kesehatan yang lebih
memilih melakukan terapi farmakologi dari pada
terapi nonfarmakologi dalam mengatasi masalah
hipertensi

ALASAN TERAPI MUSIK KLASIK MENJADI
TREND

Pada era modern saat ini terapi musik sangat
popular untuk bidang kesehatan, terutama untuk
penurunan tekanan darah di Indonesia. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016
menjelaskan bahwa dibutuhkan upaya bersama
untuk menyadarkan masyarakat agar senantiasa
melindungi diri dan keluarga dari Penyakit Tidak
Menular (PTM) dengan cara membiarkan berperilaku
CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala,
Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet
sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola
stres. Pada program Kemenkes tersebut, salah satu
cara menekan atau mencegah bahaya hipertensi atau
penyakit tidak menular adalah mengelola stres.
Salah satu upaya mengelola stress yaitu dapat
dilakukan dengan melakukan terapi suara, seperti
mendengarkan musik (Kemenkes, 2016).
Download