Uploaded by User88554

359-Article Text-1321-2-10-20200529

advertisement
JKEP
Vol 5, No 1, Mei 2020
ISSN: 2354-6042 (Print)
ISSN : 2354-6050 (Online)
Edukasi Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan
Keluarga Dalam Pencegahan Jatuh Pada Lansia
Aan Nurhasanah, Nurdahlia
Jurusan Keperawatan. Poltekkes Kemenkes jakarta 3
Email : annur1408@ yahoo.co.id
Artikel history
Dikirim, May 2nd, 2020
Ditinjau, May 9th, 2020
Diterima, May 10th, 2020
ABSTRACT
Health Education improves family knowledge and performance in preventing the risk of
falling from Lania. The population is all the elderly in crocodile holes that have fallen.
The number of samples is 50 people. Sampling with proportional sampling. Collected
using a questionnaire and analyzed by univatriate, bivatriate (dependent t test), and
multivatriate with manova analysis. The results of the study showed significant
differences before and given health education on knowledge (p = 0.001) with a
difference in the average value = 0.9183, and a family skills score with a value of p =
0.035) with a difference in the average value = 1,100. gender is assessed against the
level of knowledge with a value of P value = 0,000 and the status of the job depends on
the skill value of the p value of 0.001. then it can help the success of education can
improve aspects of family knowledge and skills in making failures in the elderly.
Provided that proper education is given to families as a form of self-care and to
implement appropriate environmental management to prevent the risk of falls.
Keywords: Health education, Family, Skills, Elderly. Knowledge. Fall prevention
ABSTRAK
Edukasi Kesehatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam
pencegahan risiko jatuh pada Lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh edukasi pada keluarga dalam pencegahan risiko jatuh pada lansia sebelum dan
sesudah diberikan intervensi berupa penyuluhan kesehatan. Disain penelitian ini Quasi
eksperimenpre-post test without control group.Populasinya adalah seluruh lansia
dikelurahan lubang buaya yang pernah jatuh. Jumlah sampel 50 orang. Pengambilan
sampel secara propotional sampling. Dikumpulkan dengan menggunakan kuestioner
dan dianalisis secara univatriate, bivatriate (uji t test dependen), dan multivatriate
dengan analisis manova . HasilPenelitian terdapat perbedaan signifikan sebelum dan
sesudah diberikan edukasi kesehatan pada pengetahuan ( p= 0,001) dengan selisihnilai
rata-rata = 0.9183, dan skor keterampilan keluarga dengan nilai p= 0,035) dengan
84
85
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
selisihnilai rata-rata = 1.100.jenis kelamin berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
dengan nilai P value = 0.000 dan status pekerjaan berpengaruh terhadap keterampilan
nilai p value 0.001. maka dapat disimpulkan pemberian edukasi dapat mempengaruhi
pada aspek pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam melakukan pencegahan jatuh
pada lansia. Disarankan agar diberikanedukasi yang tepat pada keluarga sebagai
bentuk intervensi keperawatan mandiri dan melakukan pengelolaan lingkungan yang
tepat dalam rangka upaya pencegahan risiko jatuh
Kata kunci: Edukasi Kesehatan, Keluarga, Keterampilan, Lansia. Pengetahuan.
Pencegahan jatuh
PENDAHULUAN
Nugroho.2008).Peningkatan
Lansia adalah seseorang yang telah
lansia dari tahun ke tahun berkaitan
mencapai usia lebih dari 60 tahun
dengan keberhasilan pembangunan di
(Maryam,
berbagai
bidang, terutama adanya
merupakan proses yang terjadi secara
perbaikan
kualitas
alamiah
kondisi
2008).
dimulai
Proses
sejak
menua
lahir
yang
jumlah
kesehatan
sosial
dan
masyarakat,
dialami oleh semua mahluk yang hidup
menimbulkan
di duni (nugroho, 2000). Secara global
dihadapi diantaranya peningkatan angka
penduduk dengan rata-rata usia 60
beban
tahun yang biasa dibut lansia di dunia
produktif
diperkirakan mencapai 500 jiwa yang
kelompok usia tidak produktif seperti
diperkirakan pada tahun 2025 akan
lansia. Hal ini dikarenakan peningkatan
mencapai
(
kuantitas lansia tidak diimbangi dengan
bandiyah.2009 ).Badan Pusat Statistiuk
kualitas lansia yang secara fisiologis
(BPS) memperkirakan jumlah lansia
terjadi penurunan dalam berbagai aspek
pada
baik
1.2
tahun
milyar
2020
jiwa
akan
mencapai
29.120000 jiwa dengan umur harapan
hidup
menjadi
70-75
tantangan yang harus
tanggungan
yaitu
fisik,
penduduk
keluarga
mental
usia
terhadap
sosial
dan
spiritualnya.
tahun.
Peningkatan jumlah lansia dipengaruhi
Secara umum menjadi tua atau menua
oleh majunya peningkatan pelayanan
(Ageing
kesehatan,
dan
kemunduran . Pada aspek Fisik banyak
sanitasi,menurunnya angka kematian
terjadi penurunan yang salah satunya
bayi, serta meningkatnya pengawasan
faktor
terhadap
menimbulkan
perbaikan
penyakit
gizi
infeksi
(
process),
ketidak
ditandai
seimbangan
risioko
jatuh.
oleh
yang
Jatuh
86
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
merupakan salah satu penyebab dari
(aktivitas hidup sehari-hari), penurunan
kematian yang bisa terjadi pada lansia
kualitas
juga penyebab masalah fisik yang
memprihatinkan
sering terjadi pada lasia. Hal ini
(Jamebozorgi et al, 2013). Kurang
disebabkan
dengan
dukungan keluarga pada lansia, Jatuh
bertambahnya usia terjadi perubahan-
pada lansia dipengaruhi oleh 2 faktor
perubahan baik yang bersifat fisiologis
yaitu
dan
ekstrinsik (Lemier & Silver, 2008).
karena
mental.
Akibat
dari
adanya
hidup
faktor
perubahan fungsi dalam organ tubuh
Faktor
menyebabkan
kelemahan
masalah
individu
dalam
mengalami
dan
yang
adalah
intrinsik
intrinsik
otot,
paling
kematian
dan
seperti
defisit
faktor
gender,
sensorik,
pememenuhan
penyakit kronis, gangguan kognitif dan
kebutuhan aktivitas sehari-hari. Akan
usia (Edelberg, 2006). Faktor ekstrinsik
tetapi bukan berarti para lansia
seperti narkoba, faktor lingkungan,
ini
hidup tergantung. Banyak Lansia yang
kebanyakan
masih bisa mandiri. Lansia perlu tetap
ketidak tahuan prinsip keselamatan,
hidup
menjalani
penggunaan sepatu yang tidak tepat dan
kehidupannya, oleh karena itu perlu ada
desain rumah (Jamebozorgiet al, 2013).
dukungan dari lingkungan keluarganya,
Menurut Riskesdas 2013 Prevalensi
bisa berupa verbal maupun non verbal
jatuh pada lansia dengan karakteristik
yang bersifat nyata berupa kehadiran
usia 65 sampai 74 tahun sebesar 67.1%
sehingga
sedangkan usia di atas 75 tahun sebesar
eksis
dalam
berpengaruh
positif
pada
mengkonsumsi
alkohol,
dirinya.
76.2 %.
Jatuh merupakan hasil dari campuran
Usaha pencegahan merupakan langkah
interaktif dan kompleks dari factor
awal yang harus dilakukan dengan
biologis , perilaku dan lingkungan dan
memberikan edukasi pada keluarga atau
diantaranya
orang-orang terdekatnya melalui suatu
dapat
dicegah
(Kamel,
Abdulmajeed& Ismail, 2013). Duapuluh
kegiatan
pemberian
hingga tiga puluh persen dari lansia
kesehatan
dengan
yang memiliki deraja kecacatan tinggi
mengindentifikasi factor risiko, penilaian
terkait
keseimbangan dan gaya berjalan, latihan
jatuh
kehilangan
akan
kebebasan
mengalami
akan
ADL
fleksibilitas
penyuluhan
harapan
gerakan,
dapat
latihan
87
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
keseimbangan
fisik
dan
koordinasi
bantuan jika individu
membutuhkan
keseimbangan, dan memperbaiki kondisi
pertolongan tanpa menjadikan individu
lingkungan yang dianggap tidak aman.
menjadi
Untuk melakukan pencegahan agar lansia
dapat
tidak
kolektor dan disseminator (penyebar)
beresiko
untuk
jatuh,
maka
ketergantungan.
memerankan
diperlukan pengetahuan dan keterampilan
informasi
yang perlu dilakukan oleh orang-orang
disekelilingnya,
terdekatnya seperti keluarga, sepertianak,
cucu, menantu atau anggota keluarga
yang lain. Melalui pengetahuan dan
keterampilan yang dikuasai dengan baik
oleh
orang-orang
terdekatnya
akan
meminimalisir angka kejadian jatuh pada
lansia karena tercipta lingkungan yang
bias
tentang
sebuah
yang
pemberian
ada
nasehat,
petunjuk-petunjuk, saran atau umpan
balik. Tentang aktifitas sehari-hari, pola
makan sehari-hari dan pengobatan.
Sehingga lansia merasakan mendapat
perhatian, disenangi, dihargai .Hasil
Penelitan Nita Utami (2017) yang
dengan
yang
sebagai
berjudul hubungan dukungan keluarga
aman bagi lansia.
Hal
Seseorang
dilakukan
adalah
risiko
jatuh
pada
lansia
mengungkapkan bahwa dukungan dari
memodifikasi lingkungan rumah seperti
keluarga ada hubungan antara dukungan
membuat lantai tidak licin, lantai yang
keluarga dengan risiko jatuh. Hal ini
rata,
yang
diperkuat juga oleh penelitian Setya
berserakan di lantai, pencahayaan yang
budi S., (2016) dalam penelitiannya
cukup dan tidak menyilaukan serta
menyatakan
mengurangi tangga yang ada di jalur
signifikan antara dukungan keluarga
lansia berjalan. Sekitar 24% lansia jatuh
dengan risiko jatuh di Notoyudan RW
ditangga dan 36 % jatuh terjadi diluar
24 Pringgo kusuman Yogyakarta. Juga
(Kamel, Abdulmajeed & Ismail, 2013).
penelitian Budi Alif Kurniawan pada
Keluarga mempunyai peranan penting
tahun
untuk kelangsungan hidup lansia kearah
pengetahuan
yang lebih baik, salah satunya adalah
dengan
mencegah terjadinya jatuh pada lansia. Di
menyatakan terdapat hubungan antara
sini
perilaku yang dimiliki oleh keluarga
tidak
bias
ada
barang-barang
berfungsi sebagai
pendukung bagi anggotanya
sistem
dengan
berperan dan siaga untuk memberikan
yang
terdapat
2014
hubungan
tentang
dan
resiko
didukung
hubungan
perilaku
jatuh
pada
dengan
keluarga
lansia
factor
pendukung seperti lingkungan yang
88
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
baik, social ekonomi keluarga yang baik
METODE PENELITIAN
dan kesehatan lansia yang baik maka
Metode
akan menghasilkan resiko jatuh rendah
penelitian kuantitatif dengan rancangan
dan bahkan tidak beresiko pada lansia.
quasi eksperimen pre - post test without
Peran
control
perawat
merupakan
seperangkat
penelitian
group
menggunakan
Proses
pelaksanaan
perilaku yang diharapkan oleh seorang
penelitian, peneliti melakukan pre test
individu
status
terlebih dahulu, kemudian pelaksanaan
sosialnya, peran yang dijalankan harus
edukasi berupa pendidikan kesehatan
sesuai
yang
dengan
sesuai
dengan
lingkup
kewenangan
perawat. Peran perawat sangat penting
dalam
pelaksanaan
keselamatan
pasien/klien khususnya lansia dari kejadian
tentang
pencegahan
kemudian
risiko
dilakukan
jatuh,
pengukuran
sesudah edukasi
jatuh melalui pemberian edukasi pada
keluarga contohya dengan memperhatikan
Populasi pada penelitian ini adalah
masalah
bahkan
seluruh keluarga yang memiliki lansia
memperhatikan masalah depresi yang di
di wilayah Puskesmas Lubang Buaya,
derita pasien (Younce et al, 2011).Salan
sedangkan sampel pada penelitianini
satu peran Perawat yang berhubungan
sebanyak 50 Keluarga dengan lansia
dengan pencegahan resiko jatuh adalah
yang berada
melakukan pengkajian resiko jatuh seperti
Kelurahan
eliminasi
dan
pada Pengkajian Morse Fall Score (MFS)
atau Humpy-Dumty Fall Scale. Selain itu
seorang perawat hendaknya melakukan
edukasi
kepada
pasien
yaitu
Setelah
masalah terhadap resiko jatuh ditemukan
di
wilayah
Lubang
RW
buaya
09
yang
memenuhi kriteria inklusi antara lain
keluarga
dengan
lansia,mampu
membaca dan menulis.bersedia menjadi
responden.sedangkan kriteria inklusinya
tindakan
adalah keluarga tanpa Lansia. tidak
intervensi pencegahan pasien resiko jatuh
mampu membaca dan menullis, tidak
berdasarkan standard operasional.
bersedia menjadi responden. Waktu
perawat
perlu
melakukan
pelaksanaan penelitian adalah penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang
pada
diatas
September
peneliti
tertarin
meneliti
bulan
Agustus
2019s/d
2019. Pengumpulan data
bagaimana pengaruh edukasi terhadap
dilakukan dengan cara pre dan post
pengetahuan dan keterampilan keluarga
berupa
dalam pencegahan jatuh pada lansia ?
sebelum
pengisian
dan
kuestioner
setelah
yaitu
dilakukan
89
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
implementasi
berupa
pendidikan
kesehatan
dalam pencegahan risiko jatuh sebanyak
15.
Data
kemudian
menggunakan
Metode
pengumpulan
data
uji
dianalisis
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov
Test
menggunakan kuesioner dengan bentuk
medlihat
data
pertanyaan menjawab benar ( B ) atau
dependent
salah ( S )
perbedaan2 variabel
sebanyak 10 pertanyaan
normalitas
t
test
untuk
dan
untuk
uji
melihat
berkisar tentang edukasi kesehatan. dan
bentuk
pertanyaan
yang
menjawab
pilihan sangat setuju, setuju, kurang
setuju
dan
tidak
setuju
untuk
pengetahuan dan keterampilan keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis univariat digambarkan
dalam tabel di bawah ini
Tabel 1.
Analisis Karakteristi Responden di RW 09 Kelurahan Lubang Buaya
VARIABEL
Usia
<20 Tahun
20Tahun
30 ahun
>30 Tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Pekerjaan
Wiraswasta
PNS
Karyawan
IRT
Hubungan
Klien/lansia
Anak
Cucu
Mantu
f
%
5
2
6
37
10
4
12
74
10
40
20
80
12
6
26
6
24
12
52
12
2
20
28
4
40
56
38
7
5
76
14
10
dengan
90
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
Tabel 1 menunjukkan bahwa umur
pekerjaan dominan sebagai ibu rumah
tertinggi adalah berada pada usia ≥30
tangga sebanyak 28 respondem ( 56%)
tahun sebanyak 37 responden
(
serta mempunyai hubungan dengan
74%), dengan jenis kelamin perempuan
klien/lansia sebagian besar adalah anak
sebanyak 40 responden (80%), berlatar
berjumlah 38 responden(76%).
belakang pendidikan SMA sebesar 26
responden (52 % ) dan mempunyai
Tabel.2.
Analisis Skor Pengetahuan dan Keterampilan Sebelum dan Sesudah Edukasi
Variabel
Mean
SD
95% CI
P value
pengetahuan
Sebelum
7.0204
1.765
-1.425- -0.411
0.001
Sesudah
7.9388
Perilaku
Sebelum
Sesudah
Berdasarkan
dilakukan
49.260
50.360
tabel
edukasi
pengetahuan
dari7.0204
di
7.995
atas
setelah
pada
aspek
ada
menjadi
peningkatan
7.9388
dengan
-3.372-1.172
menunjukkan
setelah
sebesar
dilakukan
0.035
49.200
edukasi
peningkatan sebesar 50.360
dan
ada
dengan
selisih 1.100.
selisih 0.9183. begtitu juga aspek
keterampilan
sebelum
edukasi
Tabel 3.
Pengaruh karakteristik responden terhadap Tk. Pengetahuan dan perilaku pencegahan
jatuh
Variabel
Independent
Jenis Kelamin
Variabel
Dependent
- Pengetahuan
Status Pekerjaan
- Perilaku
- Pengetahuan
- Perilaku
Mean
Square
27.201
0.054
Df
F
P value
1
1
15.497
0.025
0.000
0.875
1.145
33.678
2
2
0.652
8.645
0.528
0.001
91
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
Berdasarkan
tabel
diatas
hasil
uji
dan pola pikirnya. .Usia berperan
multivariat dengan mancova ditemukan
dalam
bahwa
seseorang,
jenis
kelamin
berpengaruh
menentukan
kedewasaan
tetapi bukan satu-satunya
terhadap tingkat pengetahuan responden
factor yang paling menentukan karena
dalam pencegahan risiko jatuh dan
kedewasaan ditentukan
status pekerjaan berpengaruh terhadap
proses
perilaku responden dalam pencegahan
mengubah dirinya ke arah yang selalu
risiko jatuh
lebih baik, berdasarkan pengetahuan,
penelitian
menunjukkan
Karakteristik responden pada penelitian
ini adalah sebagian besar berusiadi 30
tahun lebih
penelitian
sebanyak 74%. Hasil
ini
sama
dengan
hasil
penelitian Helena Winata (2013 )dalam
peneliannya usia yang terbanyak adalah
33
tahun.
Menurut
Setyonegoro,
usia
Koesoemanto
30
tahun
diklasifikasi dalam Usia dewasa tengah
(Middle years)
Usia ini mempunyai
tanggumg jawab pada anggota keluarga
atau orang lain salah satunya lansia.
Menurut
Santrock
(2010
)
tugas
perkembangan pada masa dewasa ini
yaitu menyesuaikan diri dengan orang
tua yang bertambah tua. Usia termasuk
kedalam kelompok masa dewasa tengah
yang disebut masa paruh baya. Menurut
Notoatmodjo
seseorang
pengalaman, atau keahliannya.
PEMBAHASAN
Hasil
pembelajaran
bagaimana
(2010)
faktor
usia
berpengaruh pada aspek pengetahuan
individu Semakin bertambah usia akan
semakin berkembang pula daya tangkap
Hasilpenelitian
kelamin
berdasarkan
menunjukkan
jenis
responden
terbanyak adalah perempuan ( 80% ).
dengan
berjenis
tingginya
responden
kelamin
nemungkinkan
yang
perempuan
untuk lebih mudah
dalam mencari dan menerima informasi
tentang pencegahan jatuh pada lansia,
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa nilai tradisi, sosial budaya,
agama dan tanggung jawab dalam
memberikan perawatan pada lansia ada
pada pundak jenis kelamin perempuan
baik itu anak atau menantu.hal ini
karena dari segi aspek kesempatan
perempuan lebih banyak waktu karena
bekereja sebagai ibu rumah tangga
responden mayoritas berlatar belakang
pendidikan SMA (45,6%). Penelitian ini
juga sama dengan hasil penelitian
Helena ( 2013 )yang menyatakan
sebagian besar responden memiliki
92
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
tingkat pendidikan yang cukup tinggi
berfikir dan dan dapat menerapkannya
yaitu SMA. Menurutnya bahwa dengan
pada
latar
dengan pengetahuan yang diterimanya.
belakang
pendidikan
SMA
anggota
keluarganya
sesuai
responden sudah memiliki ilmu dan
Pendekatan pendidikan kesehatan lebih
pengetahuan yang cukup dalam hal
tepat dibandingkan dengan pendelatan
informasi tersebut. Hal ini sejalan
koersi
dengan
oleh
dan peningkatan perilaku kesehatan
Notoatmojo ( 2012 ) factor pendidikan
masyarakat, karena melalui pendidikan
sangat berpengaruh . Pendidikan erat
akan terjadi penambahan pengetahuan.
kaitannya dengan pengetahuan yang
Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian
dimiliki. Menurut Notoatmojo ( 2012)
setelah diberikan intervensi terdapat
bahwa Tingkat pengetahuan akan lebih
perbedaan bermakna skor pengetahuan
mudah
pencegahan
yang
dikemukakan
dipahami
apabila
individu
untuk melakukan pembinaan
jatuh
sesudah
keluarga
semakin tinggi tingkat pendidikannya
sebelum
sehingga
edukasi (p=0,001)begitu juga aspek
akan mempengaruhi pola
dan
pada
tintervensi
pikir berusaha untuk mencari informasi
keterampilan
tentang pencegahan jatuh pada lansia
menunjukkan
dan juga karena tingkat pendidikan
sebelum edukasi menunjukkan sebesar
yang tinggi maka responden lebih
49.200, setelah dilakukan edukasi ada
mudah dalam menerima informasi.pola
peningkatan sebesar 50.360 dengan
sikap dan tindakan dalam meningkatkan
selisih
kualitas hidup. Menurut Saragih ( 2010)
perbedaan yang bermakna pada skor
Cara
terhadap
keterampilan pencegahan risiko jatuh
informasi yang diterimanya tergantung
pada keluarga sebelum dan sesudan
dari
yang
intintervensi edukasi ( p=0.035 ) dengan
diperoleh. Sehingga bisa dikatakan
selisih rata – rata peningkatan skor
semakin tinggi tingkat pendidikannya,
perilaku =1.100. Menurut Kholid dan
semakin mudah seseorang menerima
Notoatmojo tingkatan pengetahuan ini
informasi yang didapatnya. Sehingga
dimulai dari individi mengenal atau
apabila
mendapatkan
tahu atau mengamati sesuiatu kemudian
pencegahan
memahami atau mampu menjelaskan
pandang
tingkat
informasi
seseorang
pendidiokan
keluarga
tentang
cara
risioko jatuh, maka keluarga dapat
tentang
1.100.
obyek
Hasil
bahwa
ini
responden
artinya
yang
analisis
terdapat
diketahiuinya
93
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
kemudian
meningkat
mempraktekan
penting dalam terbentuknya perilaku
atau aplikasi dilanjutkan dengan analisa
terbuka atau open behavior (Donsu,
yaitu suatu kemampuan menjelaskan
2017).
kemudian
menghubungkan
bagian-
bagian kesuatau bentuk keseluruhan
Pengetahuan atau knowledge adalah
atau mensintesa dan terakhir evaluasi
hasil penginderaan manusia atau hasil
unytuk melakukan penilaian terhadap
tahu
suatu objek Notoatmojo ( 2012) Secara
objekmelalui
umum pengetahuan dan keterampilan
dimilikinya. Panca indra manusia guna
keluarga mempunyai hubungan yang
penginderaan terhadap objek yakni
sangat erat. Hal ini disebabkan karena
penglihatan, pendengaran, penciuman,
keterampilan yang baik dipengaruhi
rasa
pengetahuan yang baik juga. Keadaan
penginderaan
ini bisa dipengaruhi pendidikan.Hasil
pengetahuan tersebut dipengaruhi oleh
penelitian
intensitas
menunjukkan
bahwa
seseorang
dan
terhadap
suatu
pancaindra
perabaan.
untuk
yang
Pada
waktu
menghasilkan
perhatiandan
persepsi
pengetahuan dan keterampilan keluarga
terhadap objek. Pengetahuan seseorang
sebelum
dilakukan
sebagian besar diperoleh melalui indra
perlakuan mempunyai perbedaan yang
pendengaran dan indra penglihatan
bermakna. Artimya
(Notoatmodjo, 2014).
dan
pendidikan
sesudah
yang
menjadikan
latar belakang
mayoritas
keluarga
SMA
memiliki
pengetahuan yang lebih baik
dalam
Hasil penelitian menghasilkan bahwa
besar bidang pekerjaannya adalah ibu
mencegah risiko jatuh pada lansia.
rumah
Sejalan
penelitian
memungkinkan lebih banyak bekerja di
Oktaviana ( 2012) bahwa keluarga di
rumah sehingga bertanggung jawab
dengan
hasil
kelurahan Binjai berpengetahuan baik
lebih
tangga
banyak
56%
berperilaku
yang
untuk
pada aspek pencegahan risiko jatuh
pada lansia. Pengetahuan adalah suatu
mencegah
kejadian
hasil dari rasa keingintahuan melalui
lansiaseperti
proses sensoris, terutama pada mata dan
Dahliyani
telinga
pekerjaan
berhubungan
aktualisasi
diri
terhadap
objek
tertentu.
Pengetahuan merupakan domain yang
yang
jatuh
(2014)
pada
dikatakan
oleh
bahwa
status
seseorang
dengan
dan
94
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
mendorong seseorang lebih percaya diri
hasil penelitian dari Kurniawan Afi
dan
untuk
Budi ( 2014) yang berjuduil Hubungan
menyelesaikan tugas hal ini sesuai
Pengetahuan Dan Perilaku Keluarga
dengan hasil penelitian Abidemi (2005)
Dengan Resiko Jatuh Pada Lansia Di
yang menyatakan bahwa ada hubungan
Desa Pondok Karanganom Klaten.Hasil
signifikan antara perawatan keluarga
Penelitian
terhadap lansia dengan karakteristik
terdapat
sosial
Hasil
keluarga dengan resiko jatuh pada
penelitian juga mememukan bahwa
lansia rendah dengan faktor pendukung
status pekerjaan berpengaruh terhadap
seperti
perilaku responden dalam pencegahan
socialekonomi keluarga yangbaikdan
risiko jatuh. Resiko jatuh bisa menjadi
kesehatan lansia yang baik maka akan
tinggi yang disebabkan karena keluarga
menghasilkan
belum
bahkan tidak beresiko.
bertanggung
ekonomi
jawab
keluarga.
sepenuhnya
memberikan
membuktikankan
hubungan
antara
lingkungan
yang
resiko
jatuh
bahwa
perilaku
baik,
rendah
lingkungan yang baik bagi lansia akibat
dari
pekerjaan yang berimbas pada
Menurut Notoatmodjo (2007) ada tiga
faktor social ekonomi kelurga yang
faktor yang mempengaruhi perilaku
tidak mendukung.. Hal tersebut sesuai
seseorang yaitu faktor predisposisi yaitu
dengan penelitian yang dilakukan oleh
(sikap, pengetahuan,status sosial, usia
Jamebozorgi et al (2013) dengan judul
dan jenis kelamin ), faktor pemungkin
“Investigation of the Prevalent Fall-
dan faktor penguiaat.. Pendapat peneliti
Related Risk Factors of Fractures in
faktor predisposisi seperti status sosial
Elderly Referred to Tehran Hospitals“,
yang
yang menjelaskan bahwa salah satu
pekerjaan
penyebab lansia jatuh adalah akibat dari
pendapatan
lingkungan
mendukung
kontribusi terbesar dalam melakukan
untuk lansia beraktifitas. Begitu juga
pencegahan risiko jatuh pada lansia
yang
tidak
berhubungan
dengan
aspek
berhubungan erat dengan
yang
bisa
memberikan
95
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
seperti dengan memeriksakan aspek
pasangan dan anak dewasa hal ini juga
kesehatan lansia secara teratur ke
didukung oleh pernelitian Liu ( 2019)
fasilitas
yang menyatakan keterlibatan keluarga
pelayanan
kesehatan.begitu
juga status pekerjaan responden yang
dengan
sebagiam besar ibu rumah tangga
kewajiban dan tanggung jawab anak
memungkinkan
melakukan
untuk mendampingi dan memenuhi
modifikasi lingkungan dan menjaga
kebutuhan mereka diperkuat juga dari
kesehatan
tujuan
hasil Penelitian Read dan Wuest dalam
mengurangi kejadian jatuh pada lansia.
Pealer (2008) yang menyatakan bahwa
Hal ini karena perempuan mempunyai
berdasarkan nilai tradisi, sosial budaya
pemikiran
dan agamabahwa tanggung jawab dalam
sebagai
lansia
untuk
dengan
dan menyadari bahwa
anakberkewajiban
dalam
merawat dan memberi perhatian kepada
keluarga khususnya lansia
lansia
dikarenakan
memberikan perawatankepada orang tua
dilakukan olehanak,ditunjang juga
seperti
Hasil penelitian juga memperlihatkan
Menurut
Friedman
bahwa
menjadi
sasaran
sebanyak
76%
adanya
responden
(2010),
edukasi
yang
adalah
mempunyai hubungan dengan lansia
keluarga, karena keluarga bisa sebagai
adalah sebagai anak yang melakukan
role model bagi anggota keluarga yang
perawatan pada lansia, Dibuktikan oleh
lain untuk melakukan
Fatimah, 2010) dalam bukunya yang
yang diharapkan. Keluarga sebagai
berjudul Merawat Manusia Lanjut Usia:
orang yang terdekat dengan lansia perlu
Suatu Pendekatan Proses Keperawatan
membekali diri dalam hal pengetahuan
Gerontik menyatakan bahwa sebanyak
dan
75% lansia diatas 65 tahun dirawat oleh
dsipergunakan
anggota keluarganya sendiri, dimana
pencegahan agar lansia tidak beresiko
seperempatnya adalah pasangan hidup
jatuh, , misalnya anak, cucu, menantu
dan
atau
lebih
dari
sepertiga
dirawat
perilaku sehat
keterampilan
anggota
ntuk
keluarga
yang
bisa
melakukan
yang
lain.
96
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
Pengetahuan dan perilaku yang dimiliki
baik maka akan menghasilkan resiko
dengan
menciptakan
jatuh tinggi pada lansia. Sedangkan
lingkungan yang aman bagi lansia.
perilaku yang baik dan didukung faktor
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan
pendukung seperti diatas maka resiko
oleh keluarga adalah memodifikasi
jatuh akan rendah dan bahkan tidak
lingkungan rumah seperti menjaga agar
beresiko. Hal ini sesuai dengan hasil
lantai tidak licin, misalnya basah atau
prosentase resiko jatuh yang beda tipis
ada genangan air.lantai terbuat dari
yaitu beda 3,5% untuk resiko rendah
bahan yang tidak licin dan rata, tidak
dan beda 7% untuk tidak beresiko jatuh.
ada barang-barang yang berserakan di
Sehingga
lantai, pencahayaan yang cukup dan
diminimalisir dengan menggabungkan
tidak menyilaukan serta mengurangi
perilaku
tangga yang ada dijalur lansia berjalan.
pendukung yang baik. Diketahui faktor
baik,
akan
risiko
jatuh
yang baik
dapat
dengan faktor
resiko jatuh lansia adalah pertama,
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
lingkungan
KurniawanAfi Budi (2014). Tentang
perilaku keluarga sudah baik akibat
Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku
tidak
Keluarga Dengan Resiko Jatuh Pada
ekonomi keluarga dan kedua, kesehatan
Lansia Di Desa Pondok Karanganom
lansia / diagnosis sekunder / penyakit
Klaten
yang
penyerta lansia (hipertensi)
terdapat
hubungan
menyatakan
antara
bahwa
yangburuk
didukungnya
walaupun
status
social
perilaku
dengan resiko jatuh pada lansia., apabila
KESIMPULAN
perilaku yang dimiliki oleh keluarga,
Kesimpulan yang dapat disimpulkan
tidak didukung dengan salah satunya
adalah
faktor pendukung seperti lingkungan
1. Karakteristik
dari
responden
yang baik, social ekonomi keluarga
menunjukkan usia yang terbanyak
yang baik dan kesehatan lansia yang
adalah diatas 30 tahun, mempunyai
97
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
jenis
kelamin
memiliki
perempuan
pekerjaan
sebagai
dan
untuk lansia agar terhindar dari risiko
ibu
jatuh
rumah tangga serta hubungan dengan
lansia adalah sebagai anak
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
mengembangkan
variable
2. Terdapat perbedaan yang signifikan
pemberian
edukasi
pengetahuan
dan
terhadap
lansiua
terdapat
dibuktikan
dengan
perbedaanbermakna
skor
pengetahuan pencegahan jatuh pada
lansia
sebelum
dan
sesudah
intervensi edukasi
3. Factor jenis kelamin berpengaruh
terhadap
tingkat
pengetahuan
responden dalam pencegahan risiko
jatuh pada lansia sedangkan status
pekerjaan berpengaruh terhadap
perilaku
responden
dalam
pencegahan risiko jatuh pada lansia.
SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
didapat, disarankan
1. Perlu diterapkan edukasi yang tepat
pada
keluarga
intervensi
sebagai
keperawatan
bentuk
mandiri
dalam rangka upaya pencegahan
risiko jatuh
2. Keluarga perluaktif dalam mencari
informasi
dan
jumlah
asppek
responden
sehingga ada pembanding dalam
benrtuk kontrol
keterampilan
keluarga dalam pencegahan jatuh
pada
dan
pada
melakukan
pengelolaan lingkungan yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Asih. W & Tambunan, R ( 2015 ).
Pengaruh Program Pencegahan
Jatuh
berupa edukasi dan
latihan kekuatan otot terhadap
factor resiko jatuh yang dimiliki
oleh
lansia
di
Balai
Perlindungan Sosial
tresna
Graha
Werdha ( BPSTW)
Ciparay Bandung. Jurnal Ilmu
Kesehatan Volume 9 no 2
Astuti, A.D., Sahar, J.,& Sukihananto.
(2013). Hubungan dukungan
keluarga dengan kualitas hidup
lansia hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Jekan Raya
Kota
Palangkaraya.
Tesis.
Depok: FIK UI.
Asiyanbola,
Abidemi
2015.
Patriarchy.Male
Dominance.
The
Rple
and
Women
empowerment in Nigeria, Paper
Presented
at the XXV.
Internatiomal
Population
Conference.Tours. France
Badan
Pusat
Statistik.
(2013).
Gambaran Kesehatan Lanjut
Usia Indonesia. Jakarta: Bakti
Husada
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan
Keperawatan
Gerontik.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dahliyani. (2014). Aktivitas Keluarga
Dengan Tingkat Kemandirian
Dalam
Merawat
Anggota
Keluarga Dengan Penyakit DM.
Jurnal Keperawatan. Vol. 11,
No. 2. April 2014. Riau: Progdi
Ilmu Keperawatan Universitas
Riau.
Depkes RI. (2009). Sistem Kesehatan
Nasional. Bentuk dan Cara
Penyelenggaraan
Pembangunan
Kesehatan.
Jakarta.
Darmojo, B. (2011). Buku Ajar
Geriatric
(IlmuKesehatanLanjutUsia). Ed
4.Jakarta:Balai
Penerbit
Fakultas
Kedokteran
Universitas Indonesia.
Dewi,
S.R. (2012). Buku Ajar
KeperawatanGerontik.
Yogyakarta:
https://docplayer.info/47599598
-Kuesioner-penelitianhubungan-peran-keluargadalam-pencegahan-risiko-jatuhpada-lansia-terhadap-kejadianjatuh-di-rw-06.html diakses hari
Kamis,
31
Januari
2019.jam22;22
Donsu, J, D, T. (2017). Psikologi
Keperawatan. Yogyakarta :
Pustaka Baru Press. Cetakan I.
Fatimah.2010.Merawat Manusia Lanjut
Usia. Jakarta : Trans Info
Media.
98
Friedman, M., Bowden, V., Jones, E.
(2010). Keperawatan Keluarga:
Riset,Teori&Praktek.Ed
5.Jakarta: EGC.
https://docplayer.info/47599598Kuesioner-penelitian-hubunganperan-keluarga-dalampencegahan-risiko-jatuh-padalansia-terhadap-kejadian-jatuhdi-rw-06.html diakses
hari
Kamis, 31 Januari jam22;22
Helena W. & Poppy. F .( 2013 ).
Pengetahun, Sikap dan Perilaku
Keluarga Tentangkejadian jatuh
pada
Lansia.
Journal
Keperawatan. FIK UI
Hartini, Maryam &Resnayati. 2015.
Pengaruh
Latihan
Fisik
Terhadap Penurunan Tekanan
darah lansia hypertensi di Panti
Wreda Budi Mulya Cipinang,
Jakarta Timur Laporan Akhir
Risbinakes.
Hutomo, K. A. ( 2015 )Hubungan
Penataan Lingkungan Rumah
terhadap risiko jatuh pada lansia
di Desa Karangwuni Wates.
Kulonprogo. Skripsi. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyah.
Yogjakarta.
Jamebozorgi, A. A., Kavoosi, A.,
Shafiee, Z., Kahlaee, A. H., &
Raei, M. (2013). Investigation
of the Prevalent Fall-Related
Risk Factors of Fractures in
Elderly Referred to Tehran
Hospitals. Medical journal of
Islamic Republic of Iran, 27 (1),
23-30.
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
Kamel I. M .K. Abdul Majeed,A.A.&
Ismail. S.E.S ( 2013). Risk
Factor of Fall Among Elderly
Living in Urban Suez.. Egypt.
Pan African Medical Journal
14(1)
Kementrian
Kesehatan
Republik
Indonresia ( 2011 ). Profil
Kesehatan
Indonesia.tahun
2010. Jakarta. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniawan,
Afi
Budi.
(2014).
Hubungan Pengetahuan dan
Perilaku Keluarga Dengan
Resiko Jatuh Pada Lansia di
Desa Pondok Karangangon
Klaten.
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta.
Yogyakarta
Liu.Li
Tan. ( 2009).
Family
Involvement in and satisfaction
with long-term care facilitues in
Taiwan. Taiwan Institue of
Gerontology, National Cheng
Kung University
Malasari,S. Jafar,N. & Rahayu.A.I
(2015).
Physical
Exercise
toward hanging Score Of Risk
Fall on Elderly. Indonesian
Nursing Journal Of Education
and Clinic
Maryam, S. R. (2013). Pedoman
Pencegahan Jatuh bagi Lansia
di Rumah. Jakarta: Poltekkes
Kemenkes.Maulana.
2009.
Promosi Kesehatan. Jakarta.
EGC
Mauk.K.L (2010 ). Gerontologi
Nursing Competencies for Care
( 2nd ed ). Sudbury.Janes and
Ballet Publisher
99
Maryam,Mia.Hartini. 2008. Mengenal
Usia Lanjut dan Perawatannya.
Jakarta. Salemba Medika
Mubarak,
dkk.
2007.
Promosi
Kesehatan . sebuah pengantar
proses belajar mengajar dalam
pendidikan . Yogyakarta.Graha
Ilmu.
Nies, M.A., & McEwen, M. 2007.
Community/ Public Health
Nursing: Promoting the Health
of Populations. St. Louis,
Missouri: Saunders Elsevier.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
(2003).
Pendidikan
dan
Perilaku
Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Notoatmodjo.S ( 2012 )/ Promosi
Kesehatan
dan
Perilaku
Kesehatan. Jakarta:
PT Rineka Cipta Nugroho, W ( 2008 ).
Keperawatan
gerontik
&
deriatrik. Jakarta, EGC
Nursalam
(
2016).
Metodelogi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta . Salaemba Medika
OktavianaSry. Pengetahuan Dan Sikap
Keluarga Tentang Pencegahan
Kejadian Jatuh Pada Lansia Di
Kelurahan Pahlawan Binjai.
Jurnal Keperawatan Holilistik.
Vol1 no 3.2012
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100
100
Pealer.M ( 2008 ) Sibling relatiomship
and Family Dynamic Effect on
The Careof
a sick elderly
Parent ( s ).California State
University
Long
Beach
ProQuest Disertation and Thesis
Susilo. W. Limyat, Y % Decky,G,
(2017). The Risk Of Fallling in
Elderly increased with age
growth and unaffected by
gender. Journal Of Medicine
and Health 3
Potter, Patricia A. & Anne.G.Perry (
2009 ). Fundamrntal Of
Nursing.
Jakarta.
Salemba
Medika
Utami, Nita dan Suratni,Suratini (
2017). Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Risiko Jatuh
Pada Lansia di Desa Kraksakan
Lumbun
grejo
Tempel
Sleman.Yogyakarta, Universitas
Aisyiyah
Santrock, J.W. 2010. Remaja (Edisi
Kesebelas). Jakarta: Erlangga
Saragih,
F,.S.
2010.
Pengaruh
Penyuluhan
Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Ibu
Tentang Makanan Sehat dan
Gizi Seimbang di Desa Merek
Raya
Kecamatan
Raya
Kabupaten Simalungun Tahun
2010.
Skripsi.
Universitas
Sumatera Utara ( USU )
Setyabudi SR., (2016). Hubungan
dukungan keluarga dengan
risiko
jatuh
dirumah
di
Notoyudan
RW
24
Pringgokusuman Yogyakarta.
Naskah Publikasi Suhana Haeriyanto,
Ni Luh Putu Ekarini, Dewi
Lusiani.
Stigma
Remaja
Terhadap ODHA Studi terhadap
pelajar SMA di wilayah Jakarta
Timur, JKEP, 2019
Download