MAKALAH TUGAS 1 ETIKA PROFESI ETIKA DI DALAM BIDANG SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI DISUSUN OLEH NADIAH NIM 061840351383 DOSEN PEMBIMBING : Lindawati , S.T., M.T. KELAS 4 TEA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI DIV TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Etika Profesi yang berjudul “Etika di Dalam Bidang Sistem Informasi/Teknologi Informasi” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tak lupa pula marilah kita kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang InsyaAllah senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Laporan ini dibuat dengan didukung oleh buku materi, e-book, website, dan dari sumber-sumber lainnya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lindawati, S.T.,M.T yang telah memberikan bimbingan, dan teman-teman sekalian yang telah memberikan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih dari kata sempurna. Karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah di masa mendatang. Demikianlah makalah ini di buat. Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Palembang, Juli 2020 Nadiah i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 2.1. Etika ......................................................................................................... 3 2.1.1 Pengertian Etika .............................................................................. 3 2.1.2 Tujuan Mempelajari Etika .............................................................. 4 2.1.3 Sistematika Etika ............................................................................ 4 2.1.4 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika ................. 5 2.1.5 Sanksi Pelanggaran Etika................................................................ 5 2.2. Etika di dalam Bidang Sistem Informasi/Teknologi Informasi ............... 6 2.2.1 Pengertian Etika dalam Bidang Teknologi Informasi ..................... 6 2.2.2 Etika di dalam Bidang Teknologi Informasi ................................... 7 2.2.3 Pentingnya Etika dalam Menggunakan Teknologi Informasi ........ 8 2.2.4 Masalah dari Etika Teknologi Informasi ........................................ 8 2.3. Pelanggran Etika dalam Teknologi Informasi ......................................... 9 2.3.1 Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Teknologi Informasi ..... 9 2.3.2 Aspek-Aspek Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Profesi IT ............ 9 ii 2.4. Jenis Etika yang Ada dalam Teknologi Informasi .................................. 12 2.4.1 Etika Profesi Teknologi Informasi dikalangan Universitas ........... 12 2.4.2 Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi .................... 15 2.4.3 Kode Etik Pengguna Internet ......................................................... 15 2.4.4 Etika Programmer .......................................................................... 16 2.4.5 Etika Teknologi Informasi dalam Undang-Undang ....................... 17 2.5. Pelanggaran yang Sering Terjadi di dalam Pemanfaat TI....................... 18 2.6. Cara Penanganan Agar Etika diperhatikan Oleh Setiap Pengguna ......... 20 2.7. Isu- Isu Pokok dalam Etika Teknologi Informasi ................................... 21 BAB III PENUTUP ........................................................................................ 24 3.1. Kesimpulan......................................................................................... 24 3.2. Saran ................................................................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27 iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa aspek Teknologi informasi dan komunikasi ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi, dan memhami hukum. Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang juga sering dikenal dengan istilah netiket, di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akan mereka gunakan apakah legal atau illegal, karena program atau sistem operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement. Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia teknologi informasi berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Dalam perkembangannya, informasi yang beredar di internet tidak hanya berisi informasi yang benilai positif. Banyak diantaranya dilakukan dengan sengaja dan dengan tujuan tertentu seperti mencari Saat kita masuk dalam suatu lingkungan sosial bersama tetangga atau teman di kuliah dan di rumah, kita wajib mematuhi etika dan moral yang ada. Hal yang sama berlaku pada saat kita menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Contoh yang sederhana adalah etika mengucapkan salam saat bertemu teman. Etika pengucapan salam juga diterapkan pada saat mengirim Email atau berkomunikasi dalam forum chating. Contoh lain adalah larangan mencuri barang orang lain baik di lingkungan sosial maupun di bidang teknologi informasi. Lalu pencurian apakah yang terjadi di bidang teknologi informasi? Pada bidang ini yang sering dicuri adalah informasi berharga serta hak cipta dari sebuah perangkat lunak. 1 Meningkatnya jumlah interaksi manusia terhadap teknologi informasi dan komunikasi dari waktu ke waktu,maka etika sangat di butuhkan untuk dijadikan suatu peraturan dasar dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang juga harus di pahami oleh masyarakat luas. Hal ini di sebabkan karena dalam pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari,tidak jarang kita menemukan adanya hal-hal yang melanggar etika,hal itu dapat kita lihat dari tindakan-tindakan sebagian masyarakat yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan Komunikasi tanpa memperhatikan etika. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan etika ? 2. Apa yang dimaksud dengan etika di dalam bidang sistem informasi atau teknologi informasi ? 3. Bagaimana penerapan etika di dalam bidang sistem informasi atau teknologi informasi ? 4. Apa maksud dari pelanggaran etika dalam sistem informasi atau teknologi informasi (internet) ? 5. Bagaimana pandangan umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Dapat memahami pengertian dari etika 2. Dapat memahami maksud dari etika di dalam bidang sistem informasi atau teknologi informasi 3. Dapat mengetahui penerapan dari etika di dalam bidang sistem informasi atau teknologi informasi 4. Dapat mengetahui maksud dari pelanggaran etika dalam sistem informasi atau teknologi informasi (internet) 5. Dapat mengetahui pandangan umum dari Undang Undang Hak Cipta Republik Indonesia. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Etika Adapun yang akan dibahas pada pokok bahasan ini adalah pengertian etika, tujuan etika, sistematika etika, faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika dan sanksi pelanggaran etika 2.1.1 Pengertian Etika Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan". Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia. Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994) Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai: Ethos (Yunani), yang artinya kebiasaan atau tingkah laku kemudian Ethis (Inggris), tingkah laku/prilaku manusia yang baik atau tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya. Sedangkan dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsipprinsip dasar dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka. Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting untuk dicapai oleh setiap manusia sebagai anggoa masyarakat 3 2.1.2 Tujuan Mempelajari Etika 1. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu. 2. Etika membuat kita memiliki pendirian dalam pergolakan berbagai pandangan moral yang kita hadapi. 3. Membantu agar kita tidak kehilangan orientasi dalam transformasi budaya, sosial, ekonomi, politik, dan intelektual dewasa ini melanda dunia kita. 4. Membantu kita sanggup menghadapi ideologi – ideologi yang merebak di dalam masyarakat secara kritis dan obyektif. 2.1.3 Sistematika Etika Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya antara lain: 1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal hal mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat. 2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi, a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral. b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan. Etika sosial menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar sesama manusia dalam aktivitasnya, Etika individu lebih menekankan pada kewajibankewajiban manusia sebagai pribadi, 4 Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapan MPR-RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Bangsa. Etika kehidupan bangsa bersumber pada agama yang universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupan berbangsa antara lain meliputi: Etika Sosial Budaya, Etika Politik dan Pemerintahan, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakkan Hukum yang Berkeadilan, Etika Keilmuan, Etika Lingkungan, Etika Kedokteran dan Etika Kebidanan. 2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika Kebutuhan Individu akan berbagai hal seperti kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder Misal : Korupsi karena alasan ekonomi. Mencuri karena ingin membayar uang sekolah anak Tidak ada pedoman yang jelas Misal : Aturan yang lemah dan tidak terkendali Perilaku dan kebiasaan individu Misal : Ajaran yang diperoleh sejak kecil dari keluarga Pengaruh lingkungan Misal : pengaruh pergaaulan bebas 2.1.5 Sanksi Pelanggaran Etika 1. Sanksi Sosial Skala relative kecil dan dapat dipahami sebagai kesalahan yang dapat “dimaafkan”. Berupa teguran dari masyarakat . 2. Sanksi Hukum Skala cukup besar, yang dapat merugikan pihak lain. Hukum pidana menempati hukum prioritas utama, diikuti oleh hukum perdata. 5 2.2 Etika di dalam Bidang Sistem Informasi/Teknologi Informasi 2.2.1 Pengertian Etika dalam Bidang Teknologi Informasi Etika (ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat. Teknologi informasi dan komunikasi dalam konteks yang lebih luas, merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses. Etika teknologi informasi berbeda dari etika umum. Teknologi informasi menitikberatkan pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi informasi agar percaya pada ilmu pengetahuan. Bidang itu menciptakan produk misal komputer yang dapat mempengaruhi masyarakat luas. Produk tersebut juga dapat memberikan keuntungan untuk masyarakat dan memiliki tanggung jawab pada masyarakat luas yang menggunakannya. Tanggungjawan itu meliputi meliputi keamanan dan keselamatan data, terpercaya, serta mudah untuk digunakan. Untuk menerapkan etika teknologi informasi dan komunikasi di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam teknologi informasi dan komunikasi di antaranya adalah : 6 1. Tujuan teknologi informasi :memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkaria jika tanpa menggunakan teknologi informasi dan aktivitasnya. 2. Prinsip High–tech–high– touch :jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high touch “ yaitu “manusia” 3. Sesuaikan tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi. 2.2.2 Etika di dalam Bidang Teknologi Informasi Bidang teknologi informasi memiliki etika diantaranya seperti di bawah ini. a. Menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan hal yang bermanfaat b. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal. c. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem. d. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun. e. Menggunakan alat pendukun teknologi informasi dan komunikasi dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik. f. Tidak menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. g. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya, pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik 7 h. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung. 2.2.3 Pentingnya Etika dalam Menggunakan Teknologi Informasi Perkembangan internet yang begitu pesat membutuhkan aturan atau etika. Beberapa alas an yang cukup kuat mengenai pentingnya etika berinternet antara lain: a. Pengguna internet berasal dari berbagai Negara yang memiliki budaya,bahasa dan adat istiadat berbeda-beda. b. Pengguna internet meupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymous yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dan berinteraksi. c. Pengguna internet selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya penghuni baru di dunia maya tersebut. d. Pengguna internet kadang bersikap tidak etis terhadap fasilitas internet 2.2.4 Masalah dari Etika Teknologi Informasi Menurut Richard Masson, masalah etika Teknologi Informasi diklasifikasi menjadi empat hal sebagai berikut berikut : a. Privasi, yaitu hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan orang lain yang memang tidak berhak untuk melakukannya. b. Akurasi, layanan informasi harus diberikan secara tepat dan akurat sehingga tidak merugikan pengguna informasi. c. Property, perlindungan kekayaan intelektual yang saat ini digalakkan oleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mencakup tiga hal : 1. Hak cipta(copy right),hak yang dijamin kekuatan hukum yang melarang menduplikasi kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya.Diberikan selama 50 tahun. 8 2. Paten,bentuk perlindungan yang sulit diberikan karena hanya diberikan bagi penemuan inovatif dan sangat berguna.Berlaku selama 20 tahun. 3. Rahasia perdagangan, perlindungan terhadap kekayaan dalam perdagangan yang diberikan dalam bentuk lisensi atau kontrak. d. Akses, Semua orang berhak untuk mendapatkan informasi.Perlu layanan yang baik dan optimal bagi semua orang dalam mendapatkan informasi yang diinginkan. 2.3 Pelanggaran Etika dalam Teknologi Informasi Akibat kemajuan teknologi, tentunya dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi ini pasti ada banyak sekali perbuatan pelanggaran etika teknologi informasi atau perbuatan kejahatan. Walaupun telah diketahui bahwa adanya etika dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini masih ada saja yang melanggar. Itu semua tergantung pada setiap individu yang menyikapi secara positif atau negatif. 2.3.1 Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Teknologi Informasi Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari pengemban profesi IT untuk menjaga martabat luhur profesinya Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para pengemban profesi IT 2.3.2 Aspek-Aspek Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Profesi IT 1. Aspek Teknologi 9 Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan sumber energi tetapi nuklir juga dapat menghancurkan kota hirosima. Seperti halnya juga teknologi kumputer, orang yang sudah memiliki keahlian dibidang computer bias membuat teknologi yang bermanfaat tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan. 2. Aspek Hukum Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan mengenai hal tersebut antara lain: a. Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak lagi tunduk pada batasan-batasan territorial b. System hukum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada batasan-batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan-persoalan hukum yang muncul akibat aktifitas internet. Dilema yang dihadapi oleh hukum tradisional dalam menghadapi fenomena-fenomena cyberspace ini merupakan alasan utama perlunya membentuk satu regulasi yang cukup akomodatif terhadap fenomena-fenomena baru yang muncul akibat pemanfaatan internet. Aturan hukum yang akan dibentuk itu harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hukum (the legal needs) para pihak yang terlibat di dalam transaksi-transaksi lewat internet. Hukum harus diakui bahwa yang ada di Indonesia sering kali belum dapat menjangkau penyelesaian kasus kejahatan computer. Untuk itu diperlukan jaksa yang memiliki wawasan dan cara pandang yang luas mengenai cakupan teknologi yang melatar 10 belakangi kasus tersebut. Sementara hukum di Indonesia itu masih memiliki kemampuan yang terbatas didalam penguasaan terhadap teknologi informasi. 3. Aspek Pendidikan Dalam kode etik hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah hal yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang open source dan memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan memungkinkan. menggunakn Disini kita peralatan bisa pendukung melihat adanya apabila proses pembelajaran. Yang menarik dalam dunia hacker yaitu terjadi strata-strata atau tingkatan yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang karena kepiawaiannya bukan karena umur atau senioritasnya. 4. Aspek Ekonomi Untuk merespon perkembangan di Amerika Serikat sebagai pioneer dalam pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya yaitu paradigma ekonomi berbasis jasa (From a manufacturing based economy to service – based economy). Akan tetapi pemanfaatan tknologi yang tidak baik (adanya kejahatan didunia maya) bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. 5. Aspek Sosial Budaya Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan sosial budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di internet dengan menggunakan kartu kredit yang 11 dikeluarkan oleh perbankan Indonesia. Masyarakat dunia telah tidak percaya lagi dikarenakan banyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh netter asal Indonesia. 2.4 Jenis Etika yang Ada dalam Teknologi Informasi 2.4.1 Etika Profesi Teknologi Informasi dikalangan Universitas Privasi yang berlaku di lingkungan Universitas juga berlaku untuk bahan-bahan elektronik. Standar yang sama tentang kebebasan intelektual dan akademik yang diberlakukan bagi sivitas akademika dalam penggunaan media konvensional (berbasis cetak) juga berlaku terhadap publikasi dalam bentuk media elektronik. Contoh bahanbahan elektronik dan media penerbitan tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas pada, halaman Web (World Wide Web), surat elektronik (e-mail), mailing lists (Listserv), dan Usenet News. Kegunaan semua fasilitas yang tersedia sangat tergantung pada integritas penggunanya.Semua fasilitas tersebut tidak boleh digunakan dengan cara-cara apapun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia atau yang bertentangan dengan lisensi, kontrak, atau peraturan-peraturan Universitas.Setiap individu bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannya dan segala kegiatan yang dilakukannya, termasuk penggunaan akun (account) yang menjadi tanggung jawabnya. Undang-Undang Negara Republik Indonesia dan peraturan Universitas menyatakan bahwa sejumlah kegiatan tertentu yang berkaitan dengan teknologi informasi dapat digolongkan sebagai tindakan: pengabaian, pelanggaran perdata, atau pelanggaran pidana. Sivitas akademika dan karyawan harus menyadari bahwa tindakan kriminal dapat dikenakan kepada mereka apabila melanggar ketentuan ini. 12 Contoh tindakan pelanggaran tersebut adalah, tetapi tidak hanya terbatas pada, hal-hal sebagai berikut: 1. Menggunakan sumber daya teknologi informasi tanpa izin. 2. Memberitahu seseorang tentang password pribadi yang merupakan akun yang tidak dapat dipindahkan- tangankan. 3. Melakukan akses dan/atau upaya mengakses berkas elektronik, disk, atau perangkat jaringan selain milik sendiri tanpa izin yang sah. 4. Melakukan interferensi terhadap sistem teknologi informasi atau kegunaan lainnya dan sistem tersebut, termasuk mengkonsumsi sumber daya dalam jumlah yang sangat besar termasuk ruang penyimpanan data (disk storage), waktu pemrosesan, kapasitas jaringan, dan lain-lain, atau secara sengaja menyebabkan terjadinya crash pada sistem komputer melalui bomb mail, spam, merusak disk drive pada sebuah komputer PC milik Universitas, dan lain-lain). 5. Menggunakan sumber daya Universitas sebagai sarana (lahan) untuk melakukan crack (hack, break into) ke sistem lain secara tidak sah. 6. Mengirim pesan (message) yang mengandung ancaman atau bahan lainnya yang termasuk kategori penghinaan. 7. Pencurian, termasuk melakukan duplikasi yang tidak sah (illegal) terhadap bahan-bahan yang memiliki hak-cipta, atau penggandaan, penggunaan, atau pemilikan salinan (copy) perangkat lunak atau data secara tidak sah. 8. Merusak berkas, jaringan, perangkat lunak atau peralatan; 9. Mengelabui identitas seseorang (forgery), plagiarisme, dan pelanggaran terhadap hak cipta, paten, atau peraturan peraturan perundang-undangan tentang rahasia perusahaan; 10. Membuat dengan sengaja, mendistribusikan, atau menggunakan perangkat lunak yang dirancang untuk maksud kejahatan untuk 13 merusak atau menghancurkan data dan/atau pelayanan komputer (virus, worms, mail bombs, dan lain-lain). Universitas melarang penggunaan fasilitas yang disediakannya untuk dipergunakan dengan tujuan untuk perolehan finansial secara pribadi yang tidak relevan dengan misi Universitas. Contoh penggunaan seperti itu termasuk membuat kontrak komersial dan memberikan pelayanan berbasis bayar antara lain seperti menyewakan perangkat teknologi informasi termasuk bandwidth dan menyiapkan surat-surat resmi atau formulir-formulir resmi lain. Semua layanan yang diberikan untuk tujuan apapun, yang menggunakan sebahagian dari fasilitas sistem jaringan Universitas untuk memperoleh imbalan finansial secara pribadi adalah dilarang. Dalam semua kegiatan dimana terdapat perolehan finansial pribadi yang diperoleh selain kompensasi yang diberikan oleh Universitas, maka kegiatan tersebut harus terlebih dahulu memperoleh izin resmi dari Universitas. Pelanggaran terhadap Kode Etik Teknologi Informasi ini akan diselesaikan melalui proses disipliner (tata tertib) standar oleh otoritas disipliner yang sah sebagaimana diatur di dalam peraturanperaturan yang dikeluarkan oleh Universitas tentang disiplin mahasiswa, dosen dan karyawan. PSI dapat mengambil tindakan yang bersifat segera untuk melindungi keamanan data dan informasi, integritas sistem, dan keberlanjutan operasional sistem jaringan. Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas sebagai bagian dari komunitas akademik dapat memberikan pandangan dan saran terhadap kode etik ini baik secara individu maupun secara kolektif demi terselenggaranya pelayanan sistem informasi dan sistem jaringan terpadu Universitas yang baik. PSI akan melakukan evaluasi, menampung berbagai pandangan, dan merekomendasikan 14 perubahan yang perlu dilakukan terhadap kode etik ini sekurangkurangnya sekali dalam setahun. 2.4.2 Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi ( TI ) Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinyadigunakan oleh kliennya atau user; iadapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya(misalnya: hacker, cracker, dll). 2.4.3 Kode Etik Pengguna Internet Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah: 1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk. 2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain. 15 3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya. 4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur. 5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking. 6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya. 7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain. 8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya. 9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung. 2.4.4 Etika Programmer Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah: 1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware. 2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja. 3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat. 16 4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin. 5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin. 6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools. 7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin. 8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status. 9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan. 10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu proyek. 11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain. 12. Tidak boleh mempermalukan profesinya. 13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi. 14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug. 15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer. 2.4.5 Etika Teknologi Informasi dalam Undang-undang Dikarenakan banyak pelanggaran yang terjadi berkaitan dengan hal diatas, maka dibuatlah undang-undang sebagai dasar hukum atas segala kejahatan dan pelanggaran yang terjadi. Undang-undang yang mengatur tentang Teknologi Informasi ini diantaranya adalah : UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta) yang sudah disahkan dengan nomor 19 tahun 2002 yang diberlakukan mulai tanggal 17 29 Juli 2003 didalamnya diantaranya mengatur tentang hak cipta. UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah disahkan dengan nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur tentang : Pornografi di Internet Transaksi di Internet Etika penggunaan Internet 2.5 Pelanggaran- Pelangggaran yang Sering Terjadi di dalam Pemanfaaatan TI Secara umum ada beberapa pelanggaran yang sering terjadi di dalam penggunaan TI 1. Kejahatan Komputer Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan karena penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi komputer saat ini. Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi Denial of Services (melumpuhkanlayanan sebuah sistem komputer), penyebaran virus, spam, carding (pencurian melalui internet) dan lain-lain. 2. Netiket Internet merupakan aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer. Internet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di dunia sehingga komputer dapat mengakses satu sama lain. Internet menjadi peluang baru dalam perkembangan bisnis, pendidikan, kesehatan, layanan pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Melalui internet, interaksi manusia dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah aturan baru di bidang internet yaitu netiket. Netiket merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet. Standar netiket 18 ditetapkan oleh IETF (The Internet Engineering Task Force), sebuah komunitas internasional yang terdiri dari operator, perancang jaringan dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian internet. 3. E-commerce Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan ecommerce ini menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan konsumen, permasalahan kontrak transaksi, masalah pajak dan kasuskasus pemalsuan tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan tersebut, para penjual dan pembeli menggunakan Uncitral Model Law on Electronic Commerce1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi lewat internet. 4. Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran HAKI seperti pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan ilegal.Selain itu terdapat pula pelanggaran hak cipta di internet. Misalnya: seseorang dengan tanpa izin membuat situs penyayi-penyayi terkenal yang berisikan lagu-lagu dan liriknya, foto dan cover album dari penyayi-penyayi tersebut. Contoh : Bulan Mei tahun 1997, Group Musik asal Inggris, Oasis, menuntut ratusan situs internet yang tidak resmi yang telah memuat foto-foto, lagulagu beserta lirik dan video klipnya. Alasan yang digunakan oleh grup musik tersebut dapat menimbulkan peluang terjadinya pembuatan poster atau CD yang dilakukan pihak lain tanpa izin. Kasus lain terjadi di Australia, dimana AMCOS (The Australian Mechanical Copyright Owners Society) dan AMPAL (The Australian Music Publishers Association Ltd) telah menghentikan pelanggaran Hak Cipta di Internet 19 yang dilakukan oleh Mahasiswa di Monash University. Pelanggaran tersebut terjadi karena para Mahasiswa dengan tanpa izin membuat sebuah situs Internet yang berisikan lagu-lagu Top 40 yang populer sejak tahun 1989 (Angela Bowne, 1997 :142) dalam Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Lindsey T dkk. 5. Tanggung Jawab Profesi Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru seperti programmer, teknisi mesin komputer, desain grafis dan lain-lain. Para pekerja memiliki interaksi yang sangat tinggi dengan komputer sehingga diperlukan pemahaman mendalam mengenai etika komputer dan tanggung jawab profesi yang berlaku. 2.6 Cara Penanganan Agar Etika Diperhatikan Oleh Setiap Pengguna Penanganan agar etika diperhatikan oleh setiap pengguna adalah karena etika terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.Hukum Hak Cipta bertujuan melindungi hak pembuat dalam mendistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut. Perlindungan yang di dapatkan oleh pembuat (author) yakni perlindungan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh orang lain. Hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisa saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas dipakai dan di distribusikan. Antisipasi Pelanggaran Hak Cipta Guna mengantisipasi terhadap pelanggaran hak cipta, maka dapat dilakukan langkah-langkah antara lain: 20 Membuat ketentuan layanan (Terms of Condition atau Terms of Service) mengenai pembatasan tanggung jawab. Mengembangkan prosedur pemblokiran dan pemutusan layanan yang tepat. Menghargai Karya Orang Lain antara lain dengan cara: Tidak memakai program komputer bajakan Membuat salinan cadangan program komputer orisinil semata-mata untuk dipakai sendiri Menyebutkan sumber secara lengkap dan jelas ketika melakukan pengutipan informasi Melakukan Pengutipan Sesuai Ketentuan 2.7 Isu-isu Pokok dalam Etika Teknologi Informasi 1. Cyber Crime Merupakan kejahatan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan menggunakan komputer sebagai basis teknologinya. Hacker : seseorang yang mengakses komputer / jaringan secara illegal Cracker : seseorang yang mengakses komputer / jaringan secara ilegal dan memiliki niat buruk Script Kiddie : serupa dengan cracker tetapi tidak memilki keahlian teknis CyberTerrorist : seseorang yang menggunakan jaringan / internet untuk merusak dan menghancurkan komputer / jaringan tersebut untuk alasan politis. Contoh pekerjaan yang biasa dihasilkan dari para cyber crime ini adalah berkenaan dengan keamanan, yaitu: Malware Virus : program yang bertujuan untuk mengubah cara bekerja komputer tanpa seizin pengguna 21 Worm : program-program yang menggandakan dirinya secara berulang-ulang di komputer sehingga menghabiskan sumber daya Trojan : program / sesuatu yang menyerupai program yang bersembunyi di dalam program komputer kita. Denial Of Service Attack Merupakan serangan yang bertujuan untuk akses komputer pada layanan web atau email. Pelaku akan mengirimkan data yang tak bermanfaat secara berulang-ulang sehingga jaringan akan memblok pengunjung lainnya. BackDoor : program yang memungkinkan pengguna tak terotorisasi bisa masuk ke komputer tertentu. Spoofing : teknik untuk memalsukan alamat IP komputer sehingga dipercaya oleh jaringan. Penggunaan Tak Terotorisasi Merupakan penggunaan komputer atau data-data di dalamnya untuk aktivitas illegal atau tanpa persetujuan Phishing / pharming Merupakan trik yang dilakukan pelaku kejahatan untuk mendapatkan informasi rahasia.Jika phishing menggunakan email, maka pharming langsung menuju ke web tertentu. Spam Email yang tidak diinginkan yang dikirim ke banyak penerima sekaligus. Spyware Program yang terpasang untuk mengirimkan informasi pengguna ke pihak lain. 2. Cyber Ethic Dampak dari semakin berkembangnya internet, yang didalamnya pasti terdapat interaksi antar penggunanya yang bertambah banyak kian hari, maka dibutuhkan adanya etika dalam penggunaan internet tersebut. 22 3. Pelanggaran Hak Cipta Merupakan masalah tentang pengakuan hak cipta dan kekayaan intelektual, dengan kasus seperti pembajakan, cracking, illegal software. Berdasarkan laporan Bussiness Software Alliance (BSA) dan International Data Corporation (IDC) dalam Annual Global Software Piracy 2007, dikatakan Indonesia menempati posisi 12 sebagai negara terbesar dengan tingkat pembajakan software. 4. Tanggung Jawab Profesi TI Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak tahun 1974. 23 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai: Ethos (Yunani), yang artinya kebiasaan atau tingkah laku kemudian Ethis (Inggris), tingkah laku/prilaku manusia yang baik atau tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya. Sedangkan dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses. Etika merupakan hal yang sangat pokok dalam mengatur segala aktivitas manusia yang menuntun manusia untuk berbuat sesuai apa yang dikehendaki dan disepakati masyarakat bersama. Begitupula dalam pemanfaaatan teknologi informasi dan komunikasi, etika dijadikan sebagai aturan dalam menggunakan TI agar tidak melanggar etika dlam teknologi informasi dan tidak merugikan orang lain. 24 Etika teknologi informasi berbeda dari etika umum. Teknologi informasi menitikberatkan pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi informasi agar percaya pada ilmu pengetahuan. Bidang itu menciptakan produk misal komputer yang dapat mempengaruhi masyarakat luas. Produk tersebut juga dapat memberikan keuntungan untuk masyarakat dan memiliki tanggung jawab pada masyarakat luas yang menggunakannya. Tanggungjawan itu meliputi meliputi keamanan dan keselamatan data, terpercaya, serta mudah untuk digunakan. Pelanggaran etika di pengaruhi atau disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingkat kebutuhan seseorang, lemahnya kontrol sosial yang ada, perilaku dan kebiasaan individu, serta pengaruh lingkungan pergaulan. Masalah Etika teknologi terdiri atas empat hal , yaitu : privasi, akurasi, property dan akses. Jenis etika yang ada dalam teknoloi informasi yaitu : etika dalam universitas, etika bagi programer, etika bagi pengguna , etika bagi profesional dan etika dalam Undang- Undang. Penanganan agar etika diperhatikan oleh setiap pengguna adalah karena etika terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.Hukum Hak Cipta bertujuan melindungi hak pembuat dalam mendistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut. Perlindungan yang di dapatkan oleh pembuat (author) yakniperlindungan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh orang lain. Hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisa saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas dipakai dan di distribusikan. 25 3.2 Saran 1. Dengan mempelajari etika dan moral ini diharapkan kita bisa menjadi insane yang lebih baik dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi 2. Dalam pelaksanaan penegakan hukum di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pemerintah hendaknya lebih tegas untuk menindak pelaku kejahatan sehingga adanya efek jera yang dapat mengurangi atau memberantas tindak pelanggaran penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Kita sebagai pengguna Teknologi Informasi selayaknya mematuhi dan ikut mengawasi pengguna lain agar tercipta kesadaraan akan etika dalam penggunaan tekonologi informasi. 4. Sebagai manusia yang beradab, dalam menyikapi dan menggunakan teknologi ini, mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat bagi sesama, kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kebaikan terhadap sesama, kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan merugikan bagi orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya jika hal itu ada di hadapan kita. . 26 DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/29496498/MakalahEtikaDalamPenggunaanTIK. docx (diakses pada tanggal 1 juli 2020) https://www.academia.edu/11739508/Masalah_Etika_dalam_Teknologi_Inf ormasi (diakses pada tanggal 1 juli 2020) http://blog.ub.ac.id/osativa/files/2017/01/MakalahEtikaPenggunaanTeknolo gi-Informasi.pdf (diakses pada tanggal 1 juli 2020) https://rumahradhen.wordpress.com/materikuliahku/semesteri/pengantarsist em-informasi/makalah-implikasi-etis-dari-teknologi-informasi/ (diakses pada tanggal 1 juli 2020) http://indrinurwidyawati.blogspot.com/2012/03/makalahetikateknologiinfor masi.html (diakses pada tanggal 1 juli 2020) http://blognyonyait.blogspot.com/2017/03/makalahpenerapanetikaprofesiit.h tml (diakses pada tanggal 1 juli 2020) http://diendriz.blogspot.com/2013/11/etikadalamsisteminformasi.html(diaks es pada tanggal 2 juli 2020) http://florentinakeo.blogspot.com/2013/01/masalahetikayangmunculdalam_ 5512.html (diakses pada tanggal 2 juli 2020) http://pintarbelajartik.blogspot.com/2012/09/etikadanmoraldalampenggunaa n.html (diakses pada tanggal 2 juli 2020) http://pintarbelajartik.blogspot.com/2012/09/etikadanmoraldalampenggunaa n.html (diakses pada tanggal 2 juli 2020) http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_komputer (diakses pada tanggal 2 juli 2020) https://www.academia.edu/21911850/Makalah_Etika_Profesional_Dibidang _Teknologi_Informasi_-_PTI (diakses pada tanggal 2 juli 2020) 27