Uploaded by User87490

BAB 3

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Dan Data
Penelitian ini berjenis terapan-deskriptif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang
pertanyaannya dikembangkan dari pengumpulan data yang menggambarkan karakteristik dari
suatu objek (bisa berupa organisasi atau produk), kejadian, atau situasi (Sekaran dan Bougie,
2016). Penelitian ini pada dasarnya lebih mendekati penelitian kualitatif. Walaupun
pengumpulan data menggunakan kuisioner yang bersifat kuantitatif untuk menilai
kinerja/persepsi dan ekspektasi, namun alasan terkait nilai atau angka yang diberikan pada
kuisioner juga memerlukan informasi kualitatif (seperti untuk menggambarkan bagaimana
konsumen menjalani proses pengambilan keputusan, atau untuk menilai bagaimana para
manajer menyelesaikan konflik didalam organisasi).
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer. Data primer yang dimaksud ialah
data kuantitatif yang berupa hasil kuisoner terkait penilaian kinerja model partnership antara
PT XYZ dengan transporter. Selain itu juga dilakukan pengambilan data kualitatif berupa
wawancara dengan para petinggi/manajer dan pihak eksternal, yaitu transporter. Selain
wawancara, juga dilakukan observasi terhadap proses bisnis perusahaan. Data primer lain yang
juga digunakan ialah data terkait KPI perusahaan (yang terdiri dari jumlah shipper, jumlah
transporter, GTV, COGS, dan lain-lain) dan juga data Loss of Sales.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam menjalankan penelitian ini, dibutuhkan beberapa data yang relevan. Untuk
mengumpulkan data-data tersebut, pada penelitian ini digunakan metode-metode kuantitatif
dan kualitatif. Berikut ditampilkan metode pengambilan data pada tiap langkah penelitian
(Tabel 3.1). Pada langkah pertama (identifikasi sasaran partnership sisi perusahaan saat ini)
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara atau diskusi dengan petinggi atau
manajemen perusahaan atau pihak yang memahami sasaran yang dimiliki perusahaan saat ini.
Selain itu juga dilakukan studi dokumen menggunakan data perusahaan
Langkah kedua (pemetaan proses bisnis) dilakukan observasi yang telah dilakukan selama
kerja praktek dengan melihat secara langsung proses kerja yang ada di PT XYZ. Selain
observasi, pengumpulan data-data perusahaan lainnya dilakukan untuk mendapatkan gambaran
secara detil terkait proses bisnis perusahaan. Langkah ketiga dan langkah keempat (analisis
internal dan eksternal terkait kinerja model partnership), pengumpulan data dilakukan dengan
metode penyebaran kuisioner dan wawancara. Hasil dari langkah-langkah sebelumnya
digunakan sebagai data yang dibutuhkan pada langkah kelima, yaitu analisis gap partnership,
dengan metode dokumen. Langkah keenam (formulasi strategi partnership) dan ketujuh
(rancangan implementasi strategi partnership) mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
dengan metode dokumen, yaitu menggunakan hasil langkah-langkah analisis sebelumnya.
35
Tabel 3. 1 Metode Pengumpulan Data
Langkah
Penelitian
Identifikasi
sasaran
partnership
sisi
perusahaan
saat ini
Pemetaan
Proses Bisnis
PT XYZ
Analisis
Internal
terkait
kinerja
partnership
Analisis
Eksternal
terkait
kinerja
partnership
Data
yang
dibutuhkan
Sasaran perusahaan
saat
ini
dan
turunannya hingga
menjadi
sasaran
partnership
Sumber Data
Metode
Pengumpulan
Internal
Wawancara,
(karyawan, dan studi dokumen
data
perusahaan)
Gambaran mengenai
proses bisnis dalam
menjalankan
pelayanan MP untuk
mencapai
sasaran
saat ini
Penilaian
terhadap
elemen-elemen
partnership
dari
perspektif petinggi
divisi VA, CT, dan
Planner
Internal
Observasi, dan Peta proses bisnis khusus
(karyawan, dan studi dokumen pelayanan MP pada PT
data
XYZ.
perusahaan)
Internal
(karyawan)
Penilaian
terhadap Eksternal
elemen-elemen
(Transporter)
partnership
dari
perspektif
3
transporter aktif MP.
Termasuk persepsi
transporter
terkait
elemen
Penggerak
dari PT XYZ
Analisis Gap Sasaran partnership
saat ini, penilaian
Partnership
kinerja model dari
perspektif
Internal
dan Eksternal
Sasaran partnership
Formulasi
baru dan masalahStrategi
masalah partnership
Partnership
yang ada.
Proses-proses yang
Rancangan
Implementasi ada dari program
strategi partnership
Strategi
dan proses bisnis
Partnership
perusahaan
sebelumnya.
Wawancara,
pengisian
kuisioner
Wawancara,
pengisian
kuisioner
Hasil langkah- Dokumen
langkah
analisis
sebelumnya
Hasil analisis Dokumen
gap
partnership
Hasil
formulasi
strategi
partnership
36
Dokumen
Output
Sasaran partnership saat
ini yang dimiliki oleh PT
XYZ.
Penilaian
terhadap
elemen
Komponen
proses
partnership.
Penilaian
elemen
Penggerak
dan
Fasilitator
dari
perspektif Internal.
Penilaian
terhadap
elemen
Komponen
proses
partnership.
Penilaian
elemen
Penggerak
dan
Fasilitator
dari
perspektif
Eksternal.
Penilaian kinerja dari
tiap elemen Penggerak
yang digunakan PT XYZ
sebelumnya.
Sasaran partnership baru
sesuai dengan tingkat
partnership
yang
diperlukan untuk PT
XYZ dan transporter.
Program
peningkatan
hubungan partnership
antara PT XYZ dengan
transporter MP.
Rencana implementasi
program
partnership
yang
tepat
selama
periode
2019-2021,
dengan
mempertimbangkan
sumberdaya,
kompetensi, kapasitas,
biaya dan waktu.
3.2.1 Wawancara
Teknik wawancara secara umum merupakan suatu cara untuk memperoleh data kualitatif
dengan proses komunikasi satu arah dimana terdapat pihak yang hanya bertanya
(pewawancara) dan pihak yang hanya menjawab (narasumber/responden). Menurut Sekaran
dan Bougie (2016), wawancara adalah suatu percapakan yang terpandu dan penuh tujuan antara
2 orang atau lebih. Yang dimaksud dengan terpandu dan penuh tujuan ialah wawancara yang
dilakukan harus memerlukan persiapan dan target yang ingin dicapai dalam wawancara
tersebut. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan panduan pertanyaan yang terlampir
pada Lampiran 2, Lampiran 3, dan Lampiran 4.
Wawancara dilakukan pada saat langkah identifikasi sasaran partnership sisi perusahaan saat
ini, analisis internal dan analisis eksternal terkait kinerja model partnership. Untuk langkah
identifikasi sasaran partnership dan analisis internal, dilakukan wawancara dengan pihak
perusahaan, yaitu petinggi divisi VA, CT, dan Planner. Lalu pada langkah identifikasi sasaran
partnership dilakukan juga wawancara dan diskusi dengan COO. Sedangkan untuk langkah
analisis eksternal, dilakukan wawancara dengan 3 pihak transporter aktif MP yang sudah
ditentukan sebelumnya. Pada analisis eksternal, terdapat wawancara tambahan untuk
membahas penilaian kinerja elemen Penggerak saat ini. Elemen Penggerak tersebut berasal
dari manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan melalui website mereka.
Lama waktu proses wawancara tersebut, untuk pihak internal dan pihak eksternal, berjalan
selama 3 minggu sampai semua pihak diwawancarai. Kemudian untuk memvalidasi hasil
wawancara tersebut, peneliti menggunakan kaidah triangulasi, dimana digunakan 3 objek yang
berbeda (secara karakteristik) untuk menjawab pertanyaan yang sama. Hal ini dilakukan untuk
menggali kebenaran informasi tertentu terkait hubungan partnership yang dijalin antara PT
XYZ dengan transporter MP.
3.2.2 Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang direncanakan untuk melihat, merekam, menganalisis, dan
menginterpretasi dari perilaku, tindakan, atau kejadian (Sekaran dan Bougie, 2016). Observasi
yang dilakukan dalam penelitian ini ialah uncontrolled observation, yang mana perilaku,
tindakan, atau kejadian terjadi/muncul secara alami. Selain itu, dilakukan participant
observation, yang artinya peneliti memiliki sangkut paut dalam kejadian tersebut. Hal ini
dikarenakan peneliti sempat melakukan kerja praktek atau magang selama kurang lebih 7
bulan, sehingga peneliti telah mempelajari proses bisnis yang ada pada PT XYZ. Lalu,
observasi ini dilakukan dengan unstructured dan concealed, yang mana observasi tidak
dilakukan dengan terstruktur melainkan berjalan secara abstrak dan juga para karyawan
mengetahui saat kegiatan observasi dilakukan, dikarenakan peneliti melakukan diskusi secara
langsung dengan karyawan terrkait proses bisnis perusahaan.
3.2.3 Studi Literatur dan Studi Dokumen
Studi literatur merupakan kegiatan seleksi dokumen yang tersedia (baik terpublikasi atau tidak)
pada suatu topik, yang mengandung informasi, ide, data dan bukti tertulis dari sudut pandang
tertentu untuk memenuhi sasaran tertentu atau menunjukkan ekspresi tertentu pada topik yang
sesungguhnya dan bagaimana hal tersebut diinvestigasi, dan dilakukan evaluasi efektif pada
dokumen-dokumen tersebut yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan (Hart, 1998).
Pada perspektif lain, studi literatur adalah suatu proses langkah demi langkah yang melibatkan
identifikasi karya yang terpublikasi atau tidak dari sumber data sekunder pada topik yang
diteliti, evaluasi karya tersebut terhadap masalah yang diteliti, dan dokumentasi dari karya
tersebut (Sekaran dan Bougie, 2016).
37
Studi literatur yang dilakukan pada penelitian ini ialah, menelaah penelitian-penelitian
sebelumnya yang relevan untuk digunakan sebagai dokumen pendukung pada penelitian ini.
Penelitian ini, juga tentunya menggunakan buku-buku yang digunakan peneliti sebagai
panduan dalam menelaah teori, metode, atau model yang dibutuhkan demi kelancaran proses.
Selain studi literatur, digunakan juga studi dokumen yang mana studi dilakukan untuk
menelaah data-data perusahaan.
3.2.4 Pengisian Kuisioner
Kuisioner merupakan seperangkat pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya
dimana responden mencatat jawaban mereka (Sekaran & Bougie, 2016). Terdapat beberapa
jenis kuisioner, antara lain kuisioner yang dikelola secara pribadi, kuisioner surat, dan kuisioner
elektronik dan online. Pada penelitian ini, digunakan kuisioner dengan jenis kuisioner yang
dikelola secara pribadi. Menurut Sekaran & Bougie (2016), kuisioner jenis ini sangat tepat
digunakan ketika survei yang dilakukan terbatas pada area tertentu, contoh penelitian ini
dimana hanya berfokus kepada para stakeholder yang terlibat secara intens dalam pengelolaan
hubungan dengan transporter di perusahaan.
Penyebaran kuisioner dilakukan setelah wawancara membahas elemen Komponen partnership
antara PT XYZ dengan transporter. Kuisioner yang digunakan berlandaskan pada instrumen
Lambert et al. (1996) untuk menilai elemen Penggerak dan elemen Fasilitator. Semua nilai dari
tiap elemen di-plot kedalam Propensity to Partner Matrix. Maka didapatkan tipe partnership
yang seharusnya dibangun antara PT XYZ dengan transporter.
3.3 Teknik Pemilihan Partisipan/Responden
Pada penelitian ini dilakukan pemilihan partisipan atau responden dalam pengambilan data
penelitian. Hal ini disebabkan oleh penelitian yang terkonsentrasi pada masalah partnership,
serta keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan untuk mengambil data kepada seluruh
pihak (baik dari perusahaan maupun dari transporter). Selain itu, untuk pemilihan
partisipan/responden pada kegiatan observasi digunakan kerangka pengambilan sampel
berjenis nonprobability sampling. Pada nonprobability sampling, elemen tidak memiliki
kesempatan yang diketahui atau ditentukan sebelumnya untuk dipilih sebagai subjek. Dengan
kata lain, elemen yang dipilih sebagai subjek penelitian sudah pasti akan menjadi subjek
penelitian. Kemudian diterapkan purposive sampling pada kegiatan wawancara dan
penyebaran kuisioner. Peneliti memilih sampel/partisipan berdasarkan kesesuaian subjek untuk
penelitian berdasarkan pengetahuan dan kapasitas mereka. Hal ini digunakan terutama ketika
ada sejumlah kecil orang yang memiliki keahlian di bidang yang diteliti.
Terdapat beberapa subjek yang dipilih untuk penelitian ini, dan semuanya merupakan
stakeholder dari PT XYZ. Untuk subjek yang digunakan pada observasi ialah semua karyawan
yang berada di Head Office. Kemudian untuk subjek yang digunakan pada kegiatan
wawancara dan penyebaran kuisioner ialah terbagi menjadi 2 pihak. Pihak Internal terdiri dari
petinggi/manajer/eksekutif dari divisi Vendor Acquisition (VA), Control Tower (CT), dan
Planner. Ketiga divisi tersebut dipilih karena tanggungjawab pekerjaan mereka mengandung
koordinasi dengan pihak transporter. Divisi VA sebagai pihak yang pertama kali menyusun
hubungan kolaboratif dengan transporter. Kemudian divisi CT dan Planner sebagai pihak yang
memanfaatkan hubungan tersebut dalam operasional PT XYZ, serta juga menjaga hubungan
tersebut agar tetap kolaboratif.
Pihak kedua ialah pihak Eksternal. Pihak Eksternal ialah transporter, dan pada penelitian ini
dipilih 3 transporter aktif MP. Tiga transporter tersebut memiliki kriteria seperti dibawah ini,
38
Terlepas dari jumlah waktu yang ditentukan, ketiga transporter tersebut terdiri dari yang paling
lama, cukup lama, dan yang belum lama.
A. Transporter MP yang sudah bergabung lebih dari 12 bulan;
B. Transporter MP yang sudah bergabung kurang dari 12 bulan, namun lebih dari 6 bulan
C. Transporter MP yang sudah bergabung selama kurang dari 6 bulan.
Pemilihan kriteria tersebut dikarenakan penilaian kinerja partnership akan relevan dengan
dimensi waktu. Jika ditinjau bentuk pertanyaan dari penilaian elemen partnership oleh Lambert
et al. (1996), jawaban dari kuisioner tersebut lebih mengarah pada keyakinan atau ekspektasi
antar mitra terkait hubungannya yang saat ini sedang dijalin. Secara umum,
arti ekspektasi adalah suatu harapan atau keyakinan yang diharapkan akan menjadi kenyataan
di masa depan sesuai dengan keinginan dimana untuk mencapainya harus dengan tindakan
nyata.
Dengan pemilihan kriteria seperti yang tercantum diatas, maka dihasilkan jawaban yang
bervariasi terkait ekspektasi hubungan kolaboratif antara PT XYZ dengan transporter. Selain
itu juga dapat dinilai kinerja hubungan tersebut sejauh ini. Kriteria tersebut tidak digunakan
pada pihak Internal, dikarenakan ajakan hubungan kolaboratif telah menjadi standar yang harus
dilakukan PT XYZ dalam menjalankan proses bisnisnya, sehingga tidak relevan jika digunakan
dimensi waktu.
3.4 Metode Pengolahan Data
Untuk menghasilkan analisis yang berintegritas, maka ditentukan metode pengolahan data.
Dalam metode yang ditentukan, dijelaskan dalam teknik analisis yang digunakan. Metode
pengolahan data dalam tiap langkah penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3. 2 Metode Pengolahan Data
Langkah Penelitian
Identifikasi
sasaran
partnership
sisi
perusahaan saat ini
Pemetaan Proses Bisnis
PT XYZ
Analisis
terkait
partnership
Analisis
terkait
partnership
Analisis
Partnership
Internal
kinerja
Eksternal
kinerja
Gap
Formulasi
Strategi
Partnership
Rancangan
Implementasi Strategi
Partnership
Data yang dibutuhkan
Sasaran perusahaan saat ini dan turunannya
hingga menjadi sasaran partnership
Metode Pengolahan
Analisis deskriptif kualitatif
Gambaran mengenai proses bisnis dalam
menjalankan pelayanan MP untuk mencapai
sasaran saat ini
Penilaian
terhadap
elemen-elemen
partnership dari perspektif petinggi divisi
VA, CT, dan Planner
Penilaian
terhadap
elemen-elemen
partnership dari perspektif 3 transporter
aktif MP. Termasuk persepsi transporter
terkait elemen Penggerak dari PT XYZ
Sasaran partnership saat ini, penilaian
kinerja model dari perspektif Internal dan
Eksternal
Sasaran partnership baru dan masalahmasalah partnership yang ada.
Proses-proses yang ada dari program strategi
partnership dan proses bisnis perusahaan
sebelumnya.
Analisis deskriptif kualitatif
39
Analisis deskriptif kualitatif
dan kuantitatif menggunakan
Propensity to Partner matrix
Analisis deskriptif kualitatif
dan kuantitatif menggunakan
Propensity to Partner matrix
Analisis deskriptif kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif
Download