KONSEP DASAR SEJARAH MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Konsep Dasar IPS yang diampu oleh Ibu Puri Selfi Cholifah, S.Pd., M.Pd Disusun Oleh : (Kelompok 1) Durotun Nafi’ah (190151602529) Hanum Aulia Azzahra (190151602699) Katherine Syawaliyah K (190151602558) Masthura Haliza (190151602461) Wahyu Agil Prasetyo (190151602509) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEPTEMBER 2020 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Sejarah” sebagai tugas dari mata kuliah Konsep Dasar IPS yang dibina oleh Ibu Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kami telah berusaha sebaik-baiknya dalam menyusun makalah ini, namun bila ada kesalahan dan kekurangan kami mohon kritik dan sarannya. Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak, khususnya kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS kami yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi para civitas akademika Universitas Negeri Malang, tetapi juga bagi semua pihak. Malang, September 2020 Penulis i DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1 1.3 Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Kajian Sejarah ...................................................... 3 2.2 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai Kemerdekaan ................................................................ 6 2.3 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan .................................................... 10 2.4 Pengaruh Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam terhadap Kebudayaan Indonesia .................................................................. 17 2.5 Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya ......................................... 24 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ........................................................................................ 32 3.2 Saran .............................................................................................. 33 DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 35 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, maupun cerita yang benar-benar telah terjadi di masa lampau dan peristiwa-peristiwa tersebut mempunyai keterkaitan antara satu dan yang lainya. Dilihat dari perkembangan sejarah di wilayah kita sekarang ini, para penerus kurang memahami arti pentingnya sejarah, karena jika tanpa sejarah, masa lalu hanya akan digunakan untuk kepentingan praktiknya saja. Dan tidak lama lagi kita akan menjadi terputus dari berbagai pengalaman kehidupan manusia pada masa lampau. Dilihat dari sejarahnya, Indonesia telah dijajah oleh para penjajah selama berabad-abad lamanya. Para penjajah awalnya tidak memiliki niat untuk menjajah namun setelah melihat kekayaan yang dimiliki Indonesia akhirnya mereka menguasai nusantara dan menjadikan pribumi sebagai budak. Sebelum dijajah, Indonesia merupakan wilayah nusantara yang terdiri dari kerajaan-kerajaan yang dimana pada masa itu kebudayaan-kebudayaan Hindu, Budha dan Islam masuk di wilayah nusantara. Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tahun 1945 setelah diperbudak oleh negara asing selama berabad-abad, namun setelah kemerdekaan pun Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari bangsanya sendiri. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumuan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan sejarah dan kajiannya? 1 2 2. Bagaimana karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan? 3. Bagaimana karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan? 4. Apa saja pengaruh kebudayaan Hindu, Budha dan Islam terhadap kebudayaan Indonesia? 5. Bagaimana penjajahan di Indonesia dan akibatnya? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.3.1 Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat diperoleh tujuan penulisan sebagai berikut: 1. Mengetahui dan memahami sejarah dan kajiannya. 2. Mengetahui dan memahami karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. 3. Mengetahui dan memahami karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. 4. Mengetahui dan memahami pengaruh kebudayaan Hindu, Budha dan Islam terhadap kebudayaan Indonesia. 5. 1.3.2 Mengetahui dan memahami penjajahan di Indonesia dan akibatnya. Manfaat Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat diperoleh manfaat penulisan sebagai berikut: 1. Memberikan pemahaman terkait Konsep Dasar Sejarah. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Kajian Sejarah A. Pengertian Sejarah Istilah “sejarah” berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata “syajara” yang artinya terjadi, “syajaratun” (dibaca: syajarah), yang memiliki arti “pohon kayu”. Pengertian “pohon kayu” di sini menggambarkan adanya suatu kejadian, perkembangan/pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Selain itu ada pula peneliti yang menganggap bahwa arti kata “syajarah” tidak sama dengan kata “sejarah”, sebab sejarah bukan hanya bermakna sebagai “pohon keluarga” atau asal-usul atau silsilah. Walaupun demikian diakui bahwa ada hubungan antara kata “syajarah” dengan kata “sejarah”, seseorang yang mempelajari sejarah tertentu berkaitan dengan cerita, silsilah, riwayat dan asal-usul tentang seseorang atau kejadian (Sjamsuddin, 1996: 2). Dengan demikian pengertian “sejarah” yang dipahami sekarang ini berasal bahasa Inggris yakni “ history”, yang bersumber dari bahasa Yunani Kuno “historia” (dibaca “istoria”) yang berarti “belajar dengan cara bertanyatanya”. Kata “historia” ini diartikan sebagai pertelaan mengenai gejalagejala (terutama hal ikhwal manusia) dalam urutan kronologis (Sjamsuddin dan Ismaun, 1996: 4). Setelah menelusuri arti “sejarah” yang dikaitkan dengan arti kata “syajarah” dan dihubungkan dengan pula dengan kata “ history”, bersumber dari kata “historia” (bahasa Yunani Kuno) dapat disimpulkan bahwa arti kata sejarah sendiri sekarang ini mempunyai makna sebagai cerita, atau kejadian yang benar benar telah terjadi pada masa lalu. Carr (1982: 30) menyatakan, bahwa “ history is a continous process of interaction between the historian and his facts, and unending dialogue between the present and the past” yang artinya sejarah ialah suatu proses interaksi serba terus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan 3 4 masa silam. Kemudian disusul oleh Depdiknas memberikan pengertian sejarah sebagai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini (Depdiknas, 2003: 1). Namun yang jelas bahwa sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, mapun cerita, yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. B. Kajian Sejarah 1. Sejarah Sebagai Peristiwa Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa lampau. Para ahli pun mengelompokkan sejarah agar dapat memudahkan kita untuk memahaminya yaitu: a. Pembagian sejarah secara sistematis, yaitu pembagian sejarah atas beberapa terna. Contoh : sejarah sosial, politik, sejarah kebudayaan, sejarah perekonomian, sejarah agama, sejarah pendidikan, sejarah kesehatan, sejarah intelektual, dan sebagainya. b. Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu. Contoh: sejarah Indonesia, dimulai dari zaman prasejarah, zaman pengaruh Hindu-Buddha, Taman pengaruh Islam, zaman kekuasaan Belanda, zaman pergerakan nasional, zaman pendudukan Jepang, zaman kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. c. Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang. Dalam sejarah regional dapat menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan karakteristik, baik fisik maupun sosial budayanya. Contoh : Sejarah Eropa, sejarah Asia, Tenggara, sejarah Afrika Utara,dan sebagainnya. Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sejarah sebagai kenyataan dan serba objektif (Ismaun, 1 993:279 ) Artinya, peristiwa- 5 peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan didukung oleh evidensievidensi yang menguatkan, seperti berupa saksi mata(witness) yang dijadikan sumber-sumber sejarah (historical sources), peninggalanpeninggalan (relics atat remains), dan catatan-catatan (records)(Lucey,1984:27). Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber-surnber yung bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Menurut Sjamsudin (1996:78), ada dua macam sumber lisan. Pertama, sejarah lisan (oral history), contohnya ingatan lisan (orai reminiscence), yailu ingatan tangan pertama yang dituturkan secara lisan oleh orang-orang yang diwawancarai oleh sejarawan. Kedua, tradisi lisa (oral tradition), yaitu narasi dan deskripsi dari orang-orang dan peristiwa-peristiwa pada masa lalu yang disampaikan dari mulut ke mulut selama beberapa generasi. 2. Sejarah Sebagai IImu Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalarn sejarah pun memiliki "batang tubuh keilmuan" (the body of knowlerdge), metodologi yang spesifik. Sejarah pun memiliki stuktur keilmuan tersendiri, baik dalam fakta, konsep, maupun generalisasinya (Banks, 1977:21 1-219; Sjamsuddin, 1996:7- 19). Kedudukan sejarah di dalam ilmu pengetahuan digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yakni : a. Ilmu Sosial, karena menjelaskan perilaku sosial. Fokus kajiannya menyangkut proses-proses sosial(pengaruh timbal balik antara kehidupun aspek sosial yang berkairan satu sama lainnya) beserta perubahan-perubahan sosial b. Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam sastra. Herodotus (484425SM) yang digelari sebagai “Bapak Sejarah" beliaulah yang telah memulai sejarah itu sebagai cerita (story telling), dan sejak saat itu sejarah telah dimasukkan ke dalam ilmu-ilmu kernanusiaan atau humaniora (Sjunnsuddin, 1996:189-190). Sejarah dikategorikan sebagai ilmu humaniora, terutama karena 6 dalam sejarah memelihara dan merekam warisan budaya serta menafsirkan makna perkembangan umat manusia. Itulah sebabnya dalam tahap historigrafi dan eksplanasinya, sejarah memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau keindahan (Ismaun, 1993:282-283). 3. Sejarah Sebagai Cerita Dalam sejarah sebagai cerita merupakan sesuatu karya yang dipengaruhi oleh subjektivitas sejarawan. Artinya, meimuat unsur-unsur dari subjek, si penulis/sejarawan sebagai subjek turut serta mempengaruhi atau memberi "warna" atau "rasa" sesuai dengan "kacamata" atau selera subjek (Kartodirdjo, 1992:62). Dilihat dari ruang lingkupnya, terutama pembagian sejarah secara tematik, Sjamsuddin (1996: 203-221) dan Burke (2000:444) mengelompokkannya dalam belasan jenis sejarah, yaitu sejarah sosial; sejarah ekonomi; sejarah kebudayaan; sejarah demografi; sejarah politik; sejarah kebudayaan rakyat; sejarah intelektual; sejarah keluarga; sejarah etnis; sejarah psikologi dan psikologi histori; sejarah pendidikan; sejarah medis. 2.2 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai Kemerdekaan A. Faktor Pendorong Timbulnya Kebangkitan Nasional Secara umum, kaum penjajah Indonesia memiliki karakteristik yang sama yakni dominasi politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi kebudayaan. Segala bentuk penindasan, pemerasan dan ketidakadilan tersebut menimbulkan rasa senasib sependeritaan serta timbulnya kesadaran golongan muda terhadap nasib tanah airnya sehingga bangkit sebagai pelopor dan perintis pergerakan nasional (factor dari dalam). Faktor dari luarpun ikut mempengaruhi perkembangan pergerakan nasional, seperti peristiwa kemenangan Jepang terhadap Rusia, perjuangan rakyat Filipina, pergerakan nasional India, pergerakan Turki Muda dan 7 revolusi Cina, serta kebangkitan nasional Mesir. Faktor dari luar tersebut dapat menghapus anggapan bahwa bangsa barat tidak dapat dikalahkan. B. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa Pergerakan Nasional 1. Organisasi Budi Utomo (BU) Sejak awal berdirinya hingga konggres pertamanya, Budi Utomo merupakan organisasi pelajar pertama sebagai anggota inti. Tujuannya pun dirumuskan secara samar-samar “Kemajuan Hindia” dan ruang geraknya pun masih terbatas. Namun harapan Budi Utomo untuk memperluas aktivitasnya tidak terkabul, karena faktor intern yang menyebabkan lambannya gerak organisasi. Kemudian ketua diganti Notodirodjo, mulailah mengadakan perbaikan. Budi Utomo sebagai pelopornya, timbulah pergerakan daerah yang turut andil dalam pergerakan nasional. 2. Organisasi Sarekat Islam (SI) Organisasi Sarekat Islam (SI) semula bernama Sarekat Dagang Islam, dipelopori oleh H. Samanhudi karena Indonesia rata-rata penduduknya beragama Islam bisa kita bayangkan pesatnya anggota SI. Untuk mengantisipasi perkembangan ini pemerintah tidak mengizinkan SI berbadan hukum. 3. Indische Party (IP) Pendirinya adalah tokoh-tokoh 3 serangkai, ketiga tokoh tersebut mempunyai wawasan berpikir yang luas dan paham yang diinginkan bangsanya. Tujuan didirikannya adalah membangun rasa cinta terhadap Indonesia. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar Dewantara “Alls ik en Nederlander wass” . Sindiran yang tajam tersebut mengakibatkan keluarnya keputusan pembuangan ketiga tokoh tersebut. 4. Perhimpunan Indonesia (PI) 8 Organisasi ini bertempat di luar negeri tepatnya di Belanda. Hasil kerja mereka bergema hingga ke Indonesia terbukti dengan berdirinya Studie Club dengan tujuan mendorong kaum muda agar mempunyai kewajiban terhadap masyarakat dan mengajarkan sesuatu yang berfaedah untuk masyarakat. Dengan kesamaan tujuan telah mampu memperkokoh cita-cita kebangsaan, persatuan dan kemerdekaaan Indonesia. 5. Partai Nasional Indonesia (PNI) Setelah para pelajar pulang dari Belanda mereka sepakat untuk mendirikan perkumpulan baru bernama PNI diketuai oleh Ir. Soekarno. Memiliki titik terang dan dukungan banyak dari rakyat. PNI sangat kuat sehingga mendorong semangat pemuda dan melahirkan Sumpah Pemuda. Tahun 1929 tersiar kabar bahwa PNI akan melakukan pemberontakan, inilah kesempatan pemerintah untuk menangkap para tokoh PNI. Menurut pemerintah PNI organisasi terlarang. 6. Partai Indonesia Raya Pendiriannya untuk selalu maju memperjuangkan nasib bangsanya untuk menjadi bangsa yang terpuji. Melihat perkembangan BU yang tidak begitu menggembirakan maka Sutomo mengadakan perundingan organisasi partai baru, yakni Parindra agar terlahir satu kesatuan yang tangguh dan efisien. Setelah dr. Sutomo meninggal, kembali diadakan konggres kedua terutama untuk memilih pengganti Sutomo sepakat terpilih ketua adalah Wuryaningrat. Disisi lain, Parindra juga menerapkan sistem pembinaan terhadap anggotanya secara militer dengan maksud untuk menumbuhkan manusia yang sehat dan disiplin maka dibentuklah organisasi pemuda Parindra yang bernama Surya Wirawan. 7. Gabungan Politik Indonesia 9 Pada tahun 1939 terbentuklah organisasi baru yaitu gabungan politik Indonesia yang lebih dikenal dengan istilah GAPI. Tujuan dari GAPI sendiri adalah : a. Hak mengatur diri sendiri. b. Persatuan bangsa. c. Demokrasi dalam politik. Salah satu keberhasilan GAPI ialah Indonesia berparlement, serta keberhasilan lainnya adalah mengakui merah putih sebagai benderanya, Indonesia Raya sebagai lagu persatuan dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan. 8. Sumpah Pemuda Lahirnya sumpah pemuda berkaitan erat dengan kelahiran Budi Utomo yang merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Pada tahun 1926 untuk pertama kali, kongres pemuda I diadakan. Topic pembahasan pada kongres pemuda satu berkisar pada masalah kebudayaan, sosial dengan bahasa pengantar bahasa belanda. Kongres pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal 26-28 oktober 1928 di Jakarta, adalah monument sangat berarti bagi masa pergerakan Nasional. Masalah yang dibicarakan adalah bagaimana caranya mendapatkan bentuk persatuan diantara pemuda-pemuda di Indonesia. Muhammad Tokoh-tokoh Yamin pendiri tentang kongres pemuda persatuan dan II adalah kebangsaan Indonesia,Pornomo wulan, Sarwono dan Ki S Mangunsarkoro tentang pendidikan dan tidak lupa prasarana berkaitan dengan kepanduan. Intisari keputusan kongres II yang biasa kita kenal dengan istilah Sumpah Pemuda adalah: 1. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe tanah Indonesia. 10 2. Kami poetra dan poetri Indonesia menjoendjoeng bahasa pesatoean, Bahasa Indonesia. 3. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia C. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Menjelang Kemerdekaan Seperti telah diungkapkan didepan, perjuangan partai politik di Indonesia sudah menggembirakan karena sudah mulai mendapat perhatian dan tanggapan serius dari pemerintah kolonial Belanda. Hanya disayangkan kegembiraan ini pun harus pupus bersamaan dengan punahnya Belanda yang harus bertekuk lutut kepada pemerintahaan Jepang. Pada masa penduduk Jepang kehidupan partai politik benar – benar dipetieskan, tidak ada satupun partai politik yang berkembang pesat pada masa penduduk Belanda yang mampu bertahan hidup pada masa penduduk Jepang. Untuk mendapat dukungan rakyat maka gerakan yang dilancarkan Jepang adalah Gerakan 3A yang berarti Nippon cahaya, pelindung dan pemimpin Asia. Dari pihak pemerintah yaitu Ir.Soekarno, Moh.Hatta, K,H. Mas Mansur, Ki Hajar Dewantoro memimpin PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat). Akibat penindasan Jepang yang semena – mena, timbulah gerakan pemberontakan dibeberapa daerah seperti di Singapura, tasikmalaya dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa. Di Aceh dipimpin oleh Tengku Abdul jalil dan di Blitar dipimpin oleh Supriyadi. 2.3 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan Karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan kemerdekaan dikelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni: A. Tahun 1945 – 1949 11 Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, sosial, budaya dan kemasyarakatan. B. Tahun 1949 – 1959 Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya. C. Tahun 1959 – 1965 Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya. A. Perjuangan Bangsa Indonesia Pasca Proklamasi Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945 oleh Sukarno – Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat raksasa dilapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945. Selanjutnya, pada tanggal yang sama yaitu tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang bendera Merah – Putih – Biru di puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah – Putih. Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya adalah pihak sekutu datang di Indonesia mrnimbulkan masalah baru, mereka dibawah komando south East Asia Commad (SEAC) dibawah Lord Louis Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies ) di bawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu : a. Menerima penyerahan diri tentara Jepang b. Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu c. Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang d. Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak pemerintahan sipil. Kedatangan mereka ditentang oleh pihak 12 Indonesia apabila mereka mempunyai niat untuk mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada kerjasama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil. Itulah sebabnya pada tanggal 1 Oktober 1945 berunding dengan pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik Indonesia. Dengan adanya pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka. Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu dioncengi orang – orang NICA yang dengan jelas ingin mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan sekutu, sepertiterjadi di Surabaya, Ambarawa, Medan, Bandung, dan daerah lainnya. Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima inggris berkesimpulan bahwa sengketa Indonesia – Belanda tidak mungkin diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah menandatangani persetujuan linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat perhatian internasional, namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI. Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan memerintahkan genjatan senjata, yang di mulai tanggal 4 Agustus 1947. Untuk mengawasi genjatan sejataini dibentuklah komosi konsuler yang beranggotakan 3 Negara (KTN : Komisi Tiga Negara) yakni, Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan pertahanan rakyat semesta sebagai berikut : 1. Tidak akan melakukan pertahan militer. 2. Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian total serta bumi hangus total. 3. Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik mempunyaipusat dibeberapa kompleks pegunungan. 4. Tugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke kantong-kantong sehingga seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan perang gerilya yang besar. 13 Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujuioleh semua anggota, yaitu : 1. Hentikan permusuhan. 2. Bebaskan presiden serta pemimpin RI. 3. Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi Indonesia sejak tanggal 19 Desember 1948. Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan aksi militernya, dengan sanksi jika tidak bersedia. Amerika akan mencabut bantuan ekonomi dan keuangan berdasarkan Marshall-Plan. Akhirnya Belanda menerima kenyataan ini dan kembali kemeja perundingan. Itulah awal berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia atas wilayah bekas Hindia Belanda kecuali Irian Barat. B. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa RIS Sampai Dengan Awal Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai dalam KMB di Den haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan di ratyifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno dilantik menjadi Presiden RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS serta pada tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan. Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Srikat yang terdiri atas 16 negara bagian. Sementara itu pergolakan – pergolakan politik belum pula sepenuhnya dapat ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari Negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan pemerintahpun muncul dimama-mana , seperti pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar, pemberontakan RMS di 14 Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan, pemberontakan Karto Suwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di samping masalah di atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan Perang RIS atau APRIS sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa – peristiwa tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Peristiwa APRA di Bandung Pada tanggal 23 Januari 1950 Pasukan / Gerombolan Angkatan Perang Ratu Adil melancarkan serangan terhadap kota Bandung. Gerombolan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Peristiwa ini menimbulkan banyak korban karena pasukan APRA membabi buta. Untuk menumpas gerombolan ini maka didatangkan pasukan TNI dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, akhirnya gerombolan ini dapat ditumpas, Westerling melarikan diri ke Jakarta dan kemudian lari keBelanda. 2. Peristiwa Andi Aziz di makasar Tanggal 5 April 1950 di makasar terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten andi Aziz, yang sebelumnya menjabat ajudan Wali Negara Bagian Timur. Beserta anak buahnya mereka menawan pejabat Panglima Tritorium Indonesia bagian Timur yakni Letko Achmad Yunus Mokoginto beserta stafnya. 3. Peristiwa RMS di Maluku Pada tanggal 25 April 1950 mereka mengumumkan berdirinya RMS sebagai Negara yang terlepas dari RIS maupun NIT. Di bawah pimpinan Dr. Soumokil bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. 4. Peristiwa DI/TII 15 Gerakan DI mempunyai makna politik, yaitu keinginan untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kehendaknya, sedangkan TII menggambarkan masalah kemiliteran. Jadi DI/TII adalah gerakan suatu kelompok yang ingin mendirikan suatu Negara islam dengan tentara sebagai inti kekuatannya. Pemberontakan ini berlatar belakang perasaan tidak puas terhadap kebijakan pemerintah ketika itu. 5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA si Sumatra dan Sulawesi Pemberontakan ini murni masalah politik dalam negeri yang nyaris didukung oleh kekuatan luar negeri. Pemberontakan ini berawal dengan pandangan daerah yang melihat pemerintah pusat yang tidak stabil dan belum menyelsaikan atau menstabilkan jalannya pemerintahan. Pada tanggal 15 Januari 1958 Achmad Husain sebagai penguasa daerah Sumatra Tengah memproklamasikan berdiriny Pemerintah Revolusioner RI yang terlepas dari pusat dan langsung menyusun pemerintahan baru di bawah Syafrudin Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya. 6. Pemilu I tahun 1955 Pemilu I tahun 1955 diselengarakan tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Dewan Konstituante. Semetara di kalangan masyarakat berpendapat untuk kembali kepada UndangUndang Dasar 1945 makin kuat. Kegagalan Konstituante untuk menetapkan UUD, serta perdebatan-perdebatan di dalamnya menyebabkan situasi politik dalam negeri yang telah brgolak karena adanya pemberontakan – pemberontakan daerah dan gangguna keamanan semakin gawat. C. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan 16 Setelah konstituante gagal menetapkan UUD 45 menjadi UUD Republik Indonesia, presiden Soekarno menetapkan berlakunya kembali UUD 45 dengan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959. Dalam surat presiden tertanggal 20 Agustus 1959 yang ditujukan kepada DPR dinyatakan bahwa semenjak berlakunya kembali UUD 45 maka bentuk peraturan Negara disesuaikan dengan isi UUD 45. Dengan peraturan presiden No. 13 Tahun 1959 tanggal 31 Desember 1959 dibentuklah Front Nasional dengan tujuan, antara lain : 1. Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia. 2. Melaksanakan pembangunan semesta nasional. 3. Mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI. Sejak tanggal 31 Mei 1956 Indonesia memutuskan hubungan dengan Belanda secara sepihak dan sejak tanggal 17 Agustus 1956 bangsa Indonesia membentuk propinsi Irian Barat yang masih diduduki Belanda. Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 usaha untuk merebut kembali Irian Barat oleh pemerintah semakin diintensifkan baik secara diploma melalui PBB maupun melalui Non-PBB dan lebih revolusioner dengan pembelian senjata baru Uni Soviet. Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961 presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA yang intinya menyatakan : 1. Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua oleh Belanda. 2. Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia. 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air serta bangsa Indonesia. Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New York yang dikenal dengan nama persetujuan New York yang isinya adalah : a. Tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerah terimakan Irian Barat dari Belanda ke Indonesia. b. Pemerintah sementara PBB di Irian Barat dengan menggunakan tenaga Indonesia berasal dari Irian Barat. 17 c. Pasukan RI yang telah ada di Irian Barat berada dibawah PBB. d. Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan ke negaranya. e. Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas. f. 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB. g. 31 Mei 1963 Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia. Penyelesaian terakhir masalah Irian Barat melalui pepera ( penentuan pendapat rakyat )apakah rakyat Irian Barat bergabung dengan RI atau ingin berdiri sendiri menjadi Negara merdeka dibawah pengawasan PBB, yaitu melalui pemungutan suara. 2.4 Pengaruh Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA 1. Bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatankekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatankekuatan alam. 2. Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas. 3. Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya lembaga-lembaga pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi 18 lembaga pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Bukti yang menunjukkan telah berkembangnya pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain adalah: a. Catatan perjalanan I-Tsing b. Prasasti Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan abad ke-9 c. Prasasti Turun Hyang 4. Bidang sastra dan bahasa. Dari segi bahasa, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Pada masa kerajaan HinduBuddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada aman kejayaan kerajaan Kediri. Karya sastra itu antara lain, a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga. b. Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri. c. Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri. d. Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada aman kerajaan Majapahit. e. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada aman kerajaan Majapahit. f. Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada aman kerajaan Majapahit. 5. Bidang seni tari. Bentuk-bentuk tarian yang digambarkan dalam relief memperlihatkan jenis tarian seperti tarian perang, tuwung, bungkuk, ganding, matapukan (tari topeng). Tari-tarian tersebut tampaknya diiringi dengan gamelan yang terlihat dari relief yang memperlihatkan jenis alat gamelan yang terbatas seperti gendang, kecer, gambang, saron, kenong, beberapa macam bentuk kecapi, seruling dan gong. 19 6. Seni relief pada candi yang kemudian menghasilkan seni pahat. Hiasan pada candi atau sering disebut relief yang terdapat pada candi-candi di Indonesia didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang dalam kesusastraan yang bercorak Hindu ataupun Buddha. 7. Seni Arca dan Patung, sebagai akibat akulturasi budaya pemujaan arwah leluhur dengan agama Hindu-Buddha maka beberapa keluarga raja diperdewa dalam bentuk arca yang ditempatkan di candi makam. Patungpatung dewa dalam agama Hindu yang merupakan peninggalan sejarah di Indonesia, antara lain: a. Arca batu Brahma. b. Arca perunggu Siwa Mahadewa. c. Arca batu Wisnu. d. Arca-arca di Prambanan, di antaranya arca Lorojongrang. e. Arca perwujudan Tribhuwana Tunggadewi di Jawa Timur. f. Arca Ganesa, yaitu dewa yang berkepala gajah sebagai dewa ilmu pengetahuan. 8. Seni pertunjukan, terutama seni wayang sampai sekarang merupakan salah satu bentuk seni yang masih populer di kalangan masyarakat Indonesia. Seni wayang beragam bentuknya seperti wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang. Seni pertunjukan wayang tampaknya telah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak aman prasejarah. 9. Bidang seni bangunan merupakan salah satu peninggalan budaya HinduBuddha di Indonesia yang sangat menonjol antara lain berupa candi dan stupa. Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan lain yang berkaitan erat dengan kehidupan keagamaan, seperti: ulan dan satramerupakan semacam pesanggrahan atau tempat bermalam para pe iarah;sima adalah daerah perdikan yang berkewajiban memelihara bangunan suci di suatu daerah; patapan adalah tempat melakukan tapa;sambasambaran yang berarti tempat persembahan; meru merupakan bangunan berbentuk tumpang yang 20 melambangkan gunung Mahameru sebagai tempat tinggal dewa dewa agama Hindu PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM Pengaruh Islam Terhadap Peradaban Bangsa Indonesia Perkembangan islam di Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar, sehingga tidak di rasa kebudayaan dan peradaban Indonesia banyak yang bersal dari islam. Masuknya pengaruh islam ke kebudayaan nasional, meliputi bahasa, nama, adat-istiadat, dan kesernian. 1. Pengaruh bahasa dan nama Bahasa Indonesia banyak yang di pengaruhi islam, bersal dari bahasa arab. Karena sering di pergunakannya pada pembicaraan umum, surat kabar dan lain-lainnya, seolah-olah bahasa tersebut sudah menjadi bahsa Indonesia. Seperti, kata perlu yang bersal dari fardu, musawarah dari kata musyawarah, dan kata ihlas dari kata ikhlas. Di bidang nama sudah sangat luas pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Tidak sedikit jumlahnya bangsa Indonesia yang namanya berasal dari bahasa arab,karena pengaruhnya ajaran agama islam. 2. Pengaruh adat-istiadat Adat-istiadat bansa Indonesia yang dari pengaruh ajaran agama islam, tidak saja orang islam yang melakukan, tetapi oprang lainpun banyak yang melakukan seolah-olah sudah menjadi milik bangsa Indonesia sendiri. Seperti, mengucapkan salam ketiak hendak berpidato atau bertemu dengan yang lainnya dan membaca doa pada setiap acara dan pekerjaan yang dilaksanakan. 3. Pengaruh kesenian Pengaruh kesenian ini yang mencolok pada kesenian lagu-lagu kosidah , di mana dalam syairnya bernafaskan ajaran-ajaran agama. Lagu-lagu kosidah itu di iringi dengan musik rebana.memukul rebana 21 dengan irama yang teratur disertai bacaan memuji allah, sering dilakukan masyarakat Indonesia pada upacara perkawinan, maulidiyah, khitanan dan lain-lainnya. Seni baca al qur’an musabaqah tilawtil qur’an yang dilaksanakan tiap tahun dari tingkat anak sampai dewasa. Pengaruh islam pada bangsa Indonesia semakin hari bertambah luas, sehingga ikut pula mewarnai pertumbuhan kebudayaan indonsia. Awal Mula Masuknya Islam Di Indonesia Sejak awal masehi Indonesia merupakan Negara yang sering dilewati oleh pedagang-pedagang asing baik dari India, cina, atau timur tengah. Seperti di malaka dan wilayah barat nusantara sejak masa kuno wilayah ini menjadi titik perhatian pedagang asing dan menjadi daerah lintasan penting antara cina dan India. Pedagang muslim asal arab Persia dan India juga ada yang yang sampai ke kepulauan Indonesia untuk berdagang sejak abad ke 7 M atau abad ke 1 H, ketika islam pertama kali berkembang di timur tengah. Diperkirakan sejak abad ini pribumi Indonesia sebagian diantaranya sudah ada yang masuk islam. Hanya saja menurut Taufiq Abdullah belum ada bukti bahwa pribumi Indonesia yang disinggahi oleh pedagang muslim itu beragama islam. Baru pada zaman-zaman berikutnya penduduk kepulauan ini masuk islam bermula dari penduduk pribumi dikoloni-koloni pedagang muslim itu. Menjelang abad ke 13M, masyarakat muslim sudah ada di Samudera Pasai, Perlak, dan Palembang. Dari sinilah akhirnya Islam bisa berkembang berkembang kedaerah-daerah yang lainnya di pulau Jawa sampai sekarang. Masuknya Islam di Indonesia tentunya melalui tahapantahapan dan dengan adanya metode-metode yang diterapkan sehingga mampu untuk mengIslamkan kepulauan ini. 22 Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya islam masuk di Indonesia dibawa oleh pedagang asing yang singgah di Indonesia sehingga bisa disimpulkan masuknya islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai atau tanpa ada penumpahan darah.,Menurut Uka Tjandrasasmita, masuknya islam di Indonesia dilakukan enam saluran yaitu: 1. Saluran perdagangan Masuknya pedagang-pedagang asing dikepulauan Indonesia seperti Arab, Cina, Persia dan India merupakan awal mula masuknya islam di Indonesia yakni bermula dari bermukimnya para pedagang asing di pesisir jawa yang penduduknya masih kafir. Hingga akhirnya mereka mampu mendirikan masjid-masjid dan pemukiman- pemukiman muslim. 2. Saluran perkawinan Dilihat dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial lebih baik dari pada pribumi Indonesia sendiri, sehingga tidak sedikit penduduk pribumi yang tertarik denan para pedagang muslim tersebut khususnya putri-putri raja dan bangsawan. Proses islamisasi ini dilakukan sebem adanya pernikahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses pernikahan sampai pada akhirnya mereka mempunyai keturunan dan mampu membuat daerah-daerah atau bahkan kerajaan-kerajaan islam. Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan adipati, karena bangsawan, raja, dan adipati dapat mempercepat proses masuknya islam di Indonesia. Demikianlah yang terjadi antara raden rahmat atau sunan ampel dengan nyai manila. Sunan gunung jati dengan putrid kaunganten. Brawijaya dengan putri campa yang menurunkan raden fatah ( raja pertama demak ). 23 3. Saluran tasawuf Pengajar-pengajar tasawauf atau para sufi, mengajarkan teosofi yangb bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mempunyai kemampuan dan kekuatankekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang mengawini putri-putri bangsawan setempat . dengan ilmu tasawufnya mereka mengajarkan islam kepada pribumi yang mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yangb se4belumnya menganut agama hindu, sehingga agama baru itu mudah dimenerti dan di terima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra islam itu adalah Hamzah Fansuri di aceh, syeh lemah abang, dan sunan panggung di jawa. Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di Indonesia di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini. 4. Saluran Pendidikan Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggaakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama, dam kiai mendapat pendidikan agama. Setelah kelua dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing kemudian mereka berdakwah ketempat tertentu mengajarkan islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh raden rahmat di Ampel Denta Surabaya dan sunan giri di giri. Keluaran pesantren giri ini banyak yang di undang ke maluku untuk mengajarkan agama islam. 5. Saluran kesenian Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, sunan kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta 24 upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita mahabarata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan alat islamisasi, seperti sastra ( hikayat, babad, dan sebagainya ), seni bangunan dan seni ukir. 6. Saluran politik Di maluku dan sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam didaerah ini. Di samping itu, baik di sumatera dan jawa maupun di Indonesia bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan islam memerangi kerajaankerajaan non-islam. Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan islam itu masuk islam. 2.5 Penjajahan Indonesia dan Akibatnya A. Karakteristik Penjajahan Penjajahan adalah suatu sistem dimana suatu ngara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal. Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang sama yakni memperdaya orang-orang pribumi untuk di adu domba dengan dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya dikuasai. Namun dilihat secara spesifik bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia mempunyai karakteristik khusus ditinjau dari latar belakang dan misi masing-masing bangsa. Untuk lebih jelasnya diuraikan secara singkat karateristik mereka masing-masing. 1. Karateristik Penjajahan Portugis Portugis mengadakan ekspansi ke arah Timur disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Mereka 25 menjelajah samudra yang menuju ke arah Timur, pada awalnya ditemukan Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz kemudian Vasco da Gama sampai Kalikut, India, dan Alfonso de Albuquerque sampai di Malaka. Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya Selat Malaka (1511), dari sinilah Portugis mengirimkan angkatan perangnya ke Maluku dipimpin oleh Antonio d’Abreu. Mereka dapat memanfaatkan persaingan yang terjadi diantara penguasa setempat untuk memperkuat kedudukannya. Misalnya ketika orang Portugis datang di Maluku, Hitu dan Seram sedang berselisih dan Portugis memihak Hitu. Di tempat lain kedatangan Portugis di Ternate diterima baik oleh penguasa setempat karena Portugis dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan lainnya separti Tidore, maka sebagai imbalan Portugis menuntut hak monopoli perdagangan cengkeh. Akibat nafsu serakah Portugis dengan memaksa sistem monopoli menyebabkan timbulnya perlawanan di seluruh nusantara, khususnya di pusat-pusat kekuasaan Islam. Kerajaan Islam yang berhdapan langsung dengan Portugis ialah Demak, Ternate, dan Aceh. 2. Karakterristik Penjajahan Spanyol Bangsa Spanyol menjajah Indonesia tidak lama, hal ini dikarenakan mereka lebih memfokuskan kekuasaannya di Philipina. Sesuai dengan hasil perjajnjian Tordelas bahwa Spanyol mendapat bagian wilayah Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya menuju ke arah Barat di bawah pimpinan Magelhaen. Setalah melintasi Samudra Antlantik, mereka tiba di Amerika Selatan. Setelah melintasi Samudra Pasifik, tiba di Philipina. Magelhaen sendiri tewas dalam perang dengan penduduk pulau Cebu di Philipina, tetapi rombongannya meneruskan perjalanan ke Maluku dan tiba di Tidore tahun 1521. Waktu itu Tidore dipimpin oleh sultan Al-Mansur, rombongan Spanyol ini disambut baik oleh sultan Tidore . Hal ini disebabkan Tidore sedang berselisih denagn Ternate, maka Tidore mencari dukungan seperti halnya ternate didukung Portugis. 26 Namun akhirnya kedua bangsa ini mengadakan kesepakatan dan hasil kesepakatan Portugis memperolah Maluku, sedangkan Spanyol memperoleh Filipina, maka mundurlah Spanyol dari Maluku dan memutuskan perhatiannya di Philipina. 3. Karakteristik Penjajahan Ingris Pelayaran Ingris ke kawasan Asia Tenggara dan dunia timur pada sedikit tertinggal jika dibandingkan dengan pelayaran orangorang Portugis. Hal ini disebabkan perhatian orang Inggris lebih terfokus ke benua Amerika. Selain itu, orang-orang Inggris belum mengetahui betul jalan menuju ke timur yang melewati Tanjung Harapan. Pada saat itu terdapat dua pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh Inggris dalam menghadapi Portugis. Pendapat pertama, meminta membantu Portugis dengan imbalan mendapat hak monopoli dari Portugis. Sedangkan pendapat ke dua, agar Inggris segera merebut hak monopoli perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan. Berita tentang berhasilnya Cornelis de houtman sampai di Banten menggugah pelaut-pelaut Inggris untuk mengadakan pelayaran kembali ke dunia timur. Sesampainya di wilayah nusantara, Inggris diperlakukan sebagai lawan oleh Belanda padahal di Eropa, Belanda adalah sekutu Inggris. Sejak tahun 1610 hubungan antara Inggris dengan Belanda semakin memburuk. Nampak kekuatan Belanda lebih unggul dibandingkan dengan kekuatan Inggris. Usaha menyelesaikan perselisihan antara VOC dan EIC dengan jalan perdamaian ternyata gagal. Walaupun Inggris berusaha menjelaskan kepada Belanda bahwa kedatangan di Maluku lebih dahulu daripada Belanda sehingga lebih berhak untuk mendapatkan sistem monopoli perdagangan, Belanda mengemukakan alasan bahwa mereka mendapatkan hak monopoli 27 perdagangan ini setelah mengeluarkan biaya cukup besar dalam persaingan melawan Portugis dan Spayol. 4. Karakteristik Penjajahan Belanda Kehadiran Belanda ke Indonesia semata-mata didorong oleh upaya mencari rempah-rempah ke Indonesia sehingga awal kedatangannya tidak dianggap membahayakan kedudukan penguasapenguasa pribumi. Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten, Jawa Barat. Pada tanggal 20 Maret 1602 dibentuklah kongsi dagang Belanda yang diberi nama VOC. Tujuannya adalah mencari kuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Perkembangan Voc selanjutnya identik dengan imperialisme barat lainnya yang memaksakan monopoli perdagangan sehingga menimbulkan perlawanan berbagai wilayah. Akhirnya VOC harus memikul beban yang sangat berat yaitu melawan saingannya seperti Inggris dan Perancis yang semakin kuat. Sementara itu di tubuh VOC sendiri semakin keropos akibat korupsi sehingga pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan. Adapun hal-hal monopoli yang di miliki VOC antara lain: a. Hak membuat perjanjian dengan raja-raja dikawasan tersebut b. Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian c. Hak untuk membuat senjata dan mendirikan perbentengan d. Hak untuk mencetak uang. e. Hak untuk mengangkat dan menghentikan para pegawainya. f. Hak untuk mengadili perkara. g. Hak Oltroi ini berlaku untuk jangka waktu 21 tahun. 5. Karakteristik Penjajahan Jepang 28 Kehadiaran Jepang di Indonesia dimulai dengan jalan membuka kota-kota pelabuhan untuk kontak perdagangan dengan bangsa barat yang dampaknya sangat baik untuk kemajuan Jepang sendiri. Moderenisasi Jepang diawali dengan Gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan kepada kekuasaan kepada Tenno Meiji. Masa pemerintahan Meiji Tenno (1867-1912) merupakan masa pembaharuan dan kemajuan negeri Jepang yang menakjubkan di berbagai bidang, sehingga menyejahterakan Jepang dengan bangsa barat. Setelah Perang Dunia I adalah tahap permulaan masa generasi baru di Jepang, yang mempengaruhi kebijaksanaan politik Jepang. Salah satunya adalah Baron Tanaka yang mengajukan dokumen rahasia (Tanaka memorial) kepada kaisar yang berisikan suatu doktrin bahwa bangsa Jepang memikul suatu tugas suci, untuk memimpin bangsa-bangsa di Asia timur. Kedatangan Jepang di Indonesia tidak medapat perlawanan bahkan disambut dengan senang hati sebagai saudara tua yang akan membebaskan rakyat Indonesia dari penindasan dan penjajah bangsa barat. B. Faktor-Faktor Timbulnya Penjajahan di Indonesia Timbulnya penjajahan di Indonesia secara garis besar disebabkan oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Secara terperinci faktor-faktor tersebut dikemukakan sebagai berikut: 1. Faktor Internal Kondisi yang memungkinkan bangsa Asing menjajah Indonesia. Kontak hubungan perdagangan, seperti lazimnya pedagang yang pada awalnya tidak mempunyai prasangka ynga negatif terhadap tamunya yang datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah. Tetapi lama kelamaan kebaikan bangsa Indonesia ini dimanfaatkan untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya. Penghasil rempah-rempah terbesar belum adanya rasa persatuan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. 29 2. Faktor Eksternal Yang dimaksud faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi di Eropa sehingga memungkinkan terjadinya penjajahan di Indonesia karena di dorong oleh faktor-faktor di bawah ini : a. Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa dunia ini tidak datar, melainkan bulat seperti bola. b. Berlangsungnya zaman Renaissance di Eropa sekitar tahun 1500. Di Eropa berkembang zaman kebebasan yaitu lahirnya kembali jiwa bebas dari berbagai kengkangan yang bebas ini telah mambelenggu kehidupan mereka. Jiwa mendorong semangat mnengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat menghasilkan beberapa penemuan baru yang berguna untuk kepentingan penjajahan seberang lautan. c. Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara dan pantai Timur Laut Tengah yang pada tahun 1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan ibukota kerajaan Romawi yakni Consntantinopel. d. Semangat Reconquesta atau semangat perang salib yaitu semangat untuk menaklukan bangsa-bangsa yang pernah mangalahkan mereka yaitu orang-orang Islam. e. Ambisi untuk mencuri daerah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas mencari kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama Nasrani (Gold, Glory dan Gospel). f. Adanya perjanjian Tordesislas (7 Juni 1494). Terjadinya perjanjian ini akibat dari Paus Alexander VI di Roma yang memberikan peluang kepada spanyol dan Portugis untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci yang disebut Bull of Demarcation. Isi perjanjian bahwa garis batas kekuasaan Spanyol dan Portugis ialah garis meridian 30 yang melalui sebuah titik berjarak 370 mil di sebelah Barat kepulauan Tanjung Verde. Dampak dari isi perjanjian yaitu timbulnya imperialisme dan kolonialisme barat di seluruh dunia, Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan sekaligus wilayah bagian timur, Spanyol menguasai sepenuhnya seluruh Amerika Latin, Hawai, dan Philipina. C. Akibat-akibat Dari Penjajahan Dalam Berbagai Kehidupan Penjajahan sangat berpengaruh besar terhadap peri kehidupan bangsa Indonesia di berbagai bidang kehidupan, khususnya penderitaan akibat penjajahan Belanda yang hampir 350 tahun lamanya dan penjajahan Jepang kurang lebih 3,5 tahun. Akibatnya antara lain : 1. Bidang Ekonomi Penjajahan memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa Indonesia yang semula tersusun rapih berdasarkan kesepakatan antara penguasa dengan rakyatnya. Pernyataan ini diungkapkan dengan asumsi bahwa sebelum kedatangan bangsa barat, bangsa Indonesia hidup dalam suasana kekeluargaan dibawah kepemimpinan seorang raja, pemangku adat, dll. Akibat yang paling nyata adalah setelah diberlakukannya pelaksanaan tanam paksa bagi Indonesia menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan dan kelaparan yang menimpa petani. Hal ini dikarenakan oleh beban pajak, panen yang gagal, kerja rodi yang jalan terus. 2. Bidang Politik dan Ideologi Bidang politik dan ideologi pun oleh kaum penjajah di upayakan dibekukan atau dikondisikan supaya tidak dapat berkembang. Karena apabila pemerintah kolonial membebaskan tumbuh berkembangnya paham ideologi dan politik dengan lahirnya partai-partai ini merupakan bumerang bagi pemerintah kolonial. 31 3. Bidang Sosial Budaya Kaum federal telah kehilangan fungsinya sebagai pemimpin dan pergerak rakyat untuk berjuang. Oleh karena itu di beberapa daerah timbul huru hara perlawanan rakyat yang bersifat lokal menentang pungutan-pungutan pajak yang memberatkan dan bentukbentuk pemerasan dan penindasan. Disamping itu, terjadi pula diskriminasi rasial dimana masnyarakat Indonesia dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan keturunan dan asal usul yang mengakibatkan terjadinya tiga jenis peraturan hukum yang berbeda dalam satu negara. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, mapun cerita, yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Depdiknas memberikan pengertian sejarah sebagai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini (Depdiknas, 2003: 1). Kajian sejarah meliputi sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, dan juga sejarah sebagai cerita. Secara umum, kaum penjajah Indonesia memiliki karakteristik yang sama yakni dominasi politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi kebudayaan. Perjuangan partai politik di Indonesia sudah menggembirakan karena sudah mulai mendapat perhatian dan tanggapan serius dari pemerintah kolonial Belanda. Hanya disayangkan kegembiraan ini pun harus pupus bersamaan dengan punahnya Belanda yang harus bertekuk lutut kepada pemerintahaan Jepang. Pada masa penduduk Jepang kehidupan partai politik benar – benar dipetieskan, tidak ada satupun partai politik yang berkembang pesat pada masa penduduk Belanda yang mampu bertahan hidup pada masa penduduk Jepang. Karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan kemerdekaan dikelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni tahun 1945 – 1949 dimana perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, sosial, budaya dan kemasyarakatan. Kemudian tahun 1949 – 1959, dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya. Serta tahun 1959 – 1965 dimana perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya. Pengaruh kebudayaan Hindu Budha terlihat dari beberapa bidang, yang pertama yakni bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia .Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu 32 33 melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatankekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatankekuatan alam. Yang kedua dalam bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak HinduBuddha di Indonesia. Yang ketiga dalam bidang Pendidikan, hal tersebut bisa dilihat dari bukti yang menunjukkan telah berkembangnya Pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain adalah prasasti Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan abad ke-9, prasasti Turun Hyang dan sebagainya. Yang ke empat adalah bidang sastra dan bahasa. Dari segi bahasa, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Dan masih banyak bidang lainnya, seperti bidang seni tari, seni relief, seni arca atau patung, seni pertunjukan dan seni bangunan. Perkembangan islam di Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar, sehingga tidak di rasa kebudayaan dan peradaban Indonesia banyak yang bersal dari islam. Seperti, budaya tahlilan, budaya kosidah, budaya mengucap salam, dan lain sebagainya. Penjajahan adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal. Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang sama yakni memperdaya orang-orang pribumi untuk di adu domba dengan dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya dikuasai. Namun dilihat secara spesifik bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia mempunyai karakteristik khusus ditinjau dari latar belakang dan misi masingmasing bangsa. 3.2 Saran Sebagai warga negara Indonesia, penting bagi kita untuk saling mencari tahu perihal jejak sejarah yang ada, mulai dari pengertian, karakteristik dan dinamika mempertahankan serta mencapai kemerdekaan, sejarah perkembangan berbagai agama khususnya Hindu, 34 Buddha, dan Islam serta berbagai macam sejarah yang ada. Sehingga nantinya diharapkan, sejarah akan terus terekam hingga ke generasi penerus lainnya. Demikianlah yang dapat penyusun sampaikan mengenai Konsep Dasar Sejarah IPS. Kritik dan saran sangat penyusun butuhkan untuk perbaikan ke depannya, dan semoga untuk kepenulisan artikel yang bertema serupa dapat menjadi lebih baik. DAFTAR RUJUKAN Ali R.Moh.2013.Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, (Online), http://khomnurul.blogspot.com/2013/11/kali-ini-aku-mau-sharetentang-makalah.html (Online). Diakses pada 3 September 2020. Ali R Moh (1961), Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Jakarta : Baratha http://bukuonline1.blogspot.com/2012/05/penjajahan-di-indonesiadan-akibatnya.html Kelas Pintar. 2020. Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengaruh-kebudayaanhindu-budha-di-indonesia-5932/ (Online). Diakses pada 8 September 2020. Rayhizkia. 2014. Pengaruh Kebudayaan Hindu Buddha dan Islam di Indonesia. https://rayhizkia.wordpress.com/2014/11/29/pengaruh-kebudayaanhindu-buddha-dan-islam-di-indonesia/amp/ (Online). Diakses pada 8 September 2020. Supardan, Dadang.2007.Pengantar Ilmu Sosial.Bandung: PT Bumi Aksara. Susanto, Dwi.2014.Pengantar Ilmu Sejarah.Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya. 35