Uploaded by User87225

KONSEP DASAR SEJARAH

advertisement
KONSEP DASAR SEJARAH
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Konsep Dasar IPS
yang diampu oleh Ibu Puri Selfi Cholifah, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
(Kelompok 1)
Durotun Nafi’ah
(190151602529)
Hanum Aulia Azzahra
(190151602699)
Katherine Syawaliyah K
(190151602558)
Masthura Haliza
(190151602461)
Wahyu Agil Prasetyo
(190151602509)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Dasar Sejarah” sebagai tugas dari mata kuliah Konsep
Dasar IPS yang dibina oleh Ibu
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kami telah berusaha
sebaik-baiknya dalam menyusun makalah ini, namun bila ada kesalahan dan
kekurangan kami mohon kritik dan sarannya.
Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak, khususnya kepada
dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS kami yang telah membimbing dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi para
civitas akademika Universitas Negeri Malang, tetapi juga bagi semua pihak.
Malang, September 2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Kajian Sejarah ...................................................... 3
2.2 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mencapai Kemerdekaan ................................................................ 6
2.3 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan .................................................... 10
2.4 Pengaruh Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam terhadap
Kebudayaan Indonesia .................................................................. 17
2.5 Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya ......................................... 24
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ........................................................................................ 32
3.2 Saran .............................................................................................. 33
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi
peristiwa, kisah, maupun cerita yang benar-benar telah terjadi di masa lampau
dan peristiwa-peristiwa tersebut mempunyai keterkaitan antara satu dan yang
lainya. Dilihat dari perkembangan sejarah di wilayah kita sekarang ini, para
penerus kurang memahami arti pentingnya sejarah, karena jika tanpa sejarah,
masa lalu hanya akan digunakan untuk kepentingan praktiknya saja. Dan tidak
lama lagi kita akan menjadi terputus dari berbagai pengalaman kehidupan
manusia pada masa lampau.
Dilihat dari sejarahnya, Indonesia telah dijajah oleh para penjajah
selama berabad-abad lamanya. Para penjajah awalnya tidak memiliki niat
untuk menjajah namun setelah melihat kekayaan yang dimiliki Indonesia
akhirnya mereka menguasai nusantara dan menjadikan pribumi sebagai budak.
Sebelum dijajah, Indonesia merupakan wilayah nusantara yang terdiri dari
kerajaan-kerajaan yang dimana pada masa itu kebudayaan-kebudayaan Hindu,
Budha dan Islam masuk di wilayah nusantara.
Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tahun 1945 setelah
diperbudak oleh negara asing selama berabad-abad, namun setelah
kemerdekaan pun Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari
bangsanya sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumuan masalah
sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan sejarah dan kajiannya?
1
2
2.
Bagaimana karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan?
3.
Bagaimana karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia
dalam mempertahankan kemerdekaan?
4.
Apa saja pengaruh kebudayaan Hindu, Budha dan Islam terhadap
kebudayaan Indonesia?
5.
Bagaimana penjajahan di Indonesia dan akibatnya?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1
Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat
diperoleh tujuan penulisan sebagai berikut:
1.
Mengetahui dan memahami sejarah dan kajiannya.
2.
Mengetahui dan memahami karakteristik dan dinamika perjuangan
bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
3.
Mengetahui dan memahami karakteristik dan dinamika perjuangan
bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
4.
Mengetahui dan memahami pengaruh kebudayaan Hindu, Budha
dan Islam terhadap kebudayaan Indonesia.
5.
1.3.2
Mengetahui dan memahami penjajahan di Indonesia dan akibatnya.
Manfaat Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat
diperoleh manfaat penulisan sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman terkait Konsep Dasar Sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Kajian Sejarah
A. Pengertian Sejarah
Istilah “sejarah” berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata “syajara”
yang artinya terjadi, “syajaratun” (dibaca: syajarah), yang memiliki arti
“pohon kayu”. Pengertian “pohon kayu” di sini menggambarkan adanya
suatu
kejadian,
perkembangan/pertumbuhan
tentang
sesuatu
hal
(peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Selain itu ada pula
peneliti yang menganggap bahwa arti kata “syajarah” tidak sama dengan
kata “sejarah”, sebab sejarah bukan hanya bermakna sebagai “pohon
keluarga” atau asal-usul atau silsilah. Walaupun demikian diakui bahwa
ada hubungan antara kata “syajarah” dengan kata “sejarah”, seseorang
yang mempelajari sejarah tertentu berkaitan dengan cerita, silsilah, riwayat
dan asal-usul tentang seseorang atau kejadian (Sjamsuddin, 1996: 2).
Dengan demikian pengertian “sejarah” yang dipahami sekarang ini berasal
bahasa Inggris yakni “ history”, yang bersumber dari bahasa Yunani Kuno
“historia” (dibaca “istoria”) yang berarti “belajar dengan cara bertanyatanya”. Kata “historia” ini diartikan sebagai pertelaan mengenai gejalagejala
(terutama
hal
ikhwal
manusia) dalam
urutan kronologis
(Sjamsuddin dan Ismaun, 1996: 4).
Setelah menelusuri arti “sejarah” yang dikaitkan dengan arti kata
“syajarah” dan dihubungkan dengan pula dengan kata “ history”,
bersumber dari kata “historia” (bahasa Yunani Kuno) dapat disimpulkan
bahwa arti kata sejarah sendiri sekarang ini mempunyai makna sebagai
cerita, atau kejadian yang benar benar telah terjadi pada masa lalu. Carr
(1982: 30) menyatakan, bahwa “ history is a continous process of
interaction between the historian and his facts, and unending dialogue
between the present and the past” yang artinya sejarah ialah suatu proses
interaksi serba terus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada
padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan
3
4
masa silam. Kemudian disusul oleh Depdiknas memberikan
pengertian sejarah sebagai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan
dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat
Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini (Depdiknas, 2003: 1).
Namun yang jelas bahwa sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun
rekonstruksi peristiwa, kisah, mapun cerita, yang benar-benar telah terjadi
pada masa lalu.
B. Kajian Sejarah
1. Sejarah Sebagai Peristiwa
Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa
lampau. Para
ahli
pun
mengelompokkan
sejarah
agar
dapat
memudahkan kita untuk memahaminya yaitu:
a.
Pembagian sejarah secara sistematis, yaitu pembagian sejarah
atas beberapa terna. Contoh : sejarah sosial, politik, sejarah
kebudayaan, sejarah perekonomian, sejarah agama, sejarah
pendidikan,
sejarah
kesehatan,
sejarah
intelektual,
dan
sebagainya.
b.
Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu. Contoh: sejarah
Indonesia, dimulai dari zaman prasejarah, zaman pengaruh
Hindu-Buddha, Taman pengaruh Islam, zaman kekuasaan
Belanda, zaman pergerakan nasional, zaman pendudukan
Jepang, zaman kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde
Reformasi.
c.
Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang. Dalam sejarah
regional dapat menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang
lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan karakteristik, baik
fisik maupun sosial budayanya. Contoh : Sejarah Eropa, sejarah
Asia, Tenggara, sejarah Afrika Utara,dan sebagainnya.
Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sejarah sebagai
kenyataan dan serba objektif (Ismaun, 1 993:279 ) Artinya, peristiwa-
5
peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan didukung oleh evidensievidensi yang menguatkan, seperti berupa saksi mata(witness) yang
dijadikan sumber-sumber sejarah (historical sources), peninggalanpeninggalan
(relics
atat
remains),
dan
catatan-catatan
(records)(Lucey,1984:27).
Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber-surnber
yung bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Menurut
Sjamsudin (1996:78), ada dua macam sumber lisan. Pertama, sejarah
lisan (oral history), contohnya ingatan lisan (orai reminiscence), yailu
ingatan tangan pertama yang dituturkan secara lisan oleh orang-orang
yang diwawancarai oleh sejarawan. Kedua, tradisi lisa (oral tradition),
yaitu narasi dan deskripsi dari orang-orang dan peristiwa-peristiwa pada
masa lalu yang disampaikan dari mulut ke mulut selama beberapa
generasi.
2. Sejarah Sebagai IImu
Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalarn sejarah pun
memiliki "batang tubuh keilmuan" (the body of knowlerdge),
metodologi yang spesifik. Sejarah pun memiliki stuktur keilmuan
tersendiri, baik dalam fakta, konsep, maupun generalisasinya (Banks,
1977:21 1-219; Sjamsuddin, 1996:7- 19). Kedudukan sejarah di dalam
ilmu pengetahuan digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yakni :
a.
Ilmu Sosial, karena menjelaskan perilaku sosial. Fokus kajiannya
menyangkut proses-proses sosial(pengaruh timbal balik antara
kehidupun aspek sosial yang berkairan satu sama lainnya) beserta
perubahan-perubahan sosial
b.
Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam sastra. Herodotus (484425SM) yang digelari sebagai “Bapak Sejarah" beliaulah yang
telah memulai sejarah itu sebagai cerita (story telling), dan sejak
saat
itu sejarah telah dimasukkan
ke
dalam ilmu-ilmu
kernanusiaan atau humaniora (Sjunnsuddin, 1996:189-190).
Sejarah dikategorikan sebagai ilmu humaniora, terutama karena
6
dalam sejarah memelihara dan merekam warisan budaya serta
menafsirkan
makna
perkembangan
umat
manusia.
Itulah
sebabnya dalam tahap historigrafi dan eksplanasinya, sejarah
memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau keindahan (Ismaun,
1993:282-283).
3. Sejarah Sebagai Cerita
Dalam sejarah sebagai cerita merupakan sesuatu karya yang
dipengaruhi oleh subjektivitas sejarawan. Artinya, meimuat unsur-unsur
dari
subjek,
si
penulis/sejarawan
sebagai
subjek
turut
serta
mempengaruhi atau memberi "warna" atau "rasa" sesuai dengan
"kacamata" atau selera subjek (Kartodirdjo, 1992:62). Dilihat dari ruang
lingkupnya, terutama pembagian sejarah secara tematik, Sjamsuddin
(1996: 203-221) dan Burke (2000:444) mengelompokkannya dalam
belasan jenis sejarah, yaitu sejarah sosial; sejarah ekonomi; sejarah
kebudayaan; sejarah demografi; sejarah politik; sejarah kebudayaan
rakyat; sejarah intelektual; sejarah keluarga; sejarah etnis; sejarah
psikologi dan psikologi histori; sejarah pendidikan; sejarah medis.
2.2 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mencapai Kemerdekaan
A. Faktor Pendorong Timbulnya Kebangkitan Nasional
Secara umum, kaum penjajah Indonesia memiliki karakteristik
yang sama yakni dominasi politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi
kebudayaan. Segala bentuk penindasan, pemerasan dan ketidakadilan
tersebut menimbulkan rasa senasib sependeritaan serta timbulnya
kesadaran golongan muda terhadap nasib tanah airnya sehingga bangkit
sebagai pelopor dan perintis pergerakan nasional (factor dari dalam).
Faktor dari luarpun ikut mempengaruhi perkembangan pergerakan
nasional, seperti peristiwa kemenangan Jepang terhadap Rusia, perjuangan
rakyat Filipina, pergerakan nasional India, pergerakan Turki Muda dan
7
revolusi Cina, serta kebangkitan nasional Mesir. Faktor dari luar tersebut
dapat menghapus anggapan bahwa bangsa barat tidak dapat dikalahkan.
B. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa Pergerakan
Nasional
1. Organisasi Budi Utomo (BU)
Sejak awal berdirinya hingga konggres pertamanya, Budi
Utomo merupakan organisasi pelajar pertama sebagai anggota
inti. Tujuannya pun dirumuskan secara samar-samar “Kemajuan
Hindia” dan ruang geraknya pun masih terbatas. Namun harapan Budi
Utomo untuk memperluas aktivitasnya tidak terkabul, karena faktor
intern yang menyebabkan lambannya gerak organisasi. Kemudian
ketua diganti Notodirodjo, mulailah mengadakan perbaikan. Budi
Utomo sebagai pelopornya, timbulah pergerakan daerah yang turut
andil dalam pergerakan nasional.
2. Organisasi Sarekat Islam (SI)
Organisasi Sarekat Islam (SI) semula bernama Sarekat Dagang
Islam, dipelopori oleh H. Samanhudi karena Indonesia rata-rata
penduduknya beragama Islam bisa kita bayangkan pesatnya anggota
SI. Untuk mengantisipasi perkembangan ini pemerintah tidak
mengizinkan SI berbadan hukum.
3. Indische Party (IP)
Pendirinya adalah tokoh-tokoh 3 serangkai, ketiga tokoh
tersebut mempunyai wawasan berpikir yang luas dan paham yang
diinginkan bangsanya. Tujuan didirikannya adalah membangun rasa
cinta terhadap Indonesia. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah
terbit tulisan Ki Hajar Dewantara “Alls ik en Nederlander wass”
. Sindiran yang tajam tersebut mengakibatkan keluarnya keputusan
pembuangan ketiga tokoh tersebut.
4. Perhimpunan Indonesia (PI)
8
Organisasi ini bertempat di luar negeri tepatnya di Belanda.
Hasil kerja mereka bergema hingga ke Indonesia terbukti dengan
berdirinya Studie Club dengan tujuan mendorong kaum muda agar
mempunyai kewajiban terhadap masyarakat dan mengajarkan sesuatu
yang berfaedah untuk masyarakat. Dengan kesamaan tujuan telah
mampu
memperkokoh
cita-cita
kebangsaan,
persatuan
dan
kemerdekaaan Indonesia.
5. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Setelah para pelajar pulang dari Belanda mereka sepakat untuk
mendirikan perkumpulan baru bernama PNI diketuai oleh Ir.
Soekarno. Memiliki
titik
terang dan dukungan
banyak
dari
rakyat. PNI sangat kuat sehingga mendorong semangat pemuda dan
melahirkan Sumpah Pemuda. Tahun 1929 tersiar kabar bahwa PNI
akan melakukan pemberontakan, inilah kesempatan pemerintah untuk
menangkap para tokoh PNI. Menurut pemerintah PNI organisasi
terlarang.
6. Partai Indonesia Raya
Pendiriannya untuk selalu maju memperjuangkan nasib
bangsanya untuk menjadi bangsa yang terpuji. Melihat perkembangan
BU yang tidak begitu menggembirakan maka Sutomo mengadakan
perundingan organisasi partai baru, yakni Parindra agar terlahir satu
kesatuan yang tangguh dan efisien.
Setelah dr. Sutomo meninggal, kembali diadakan konggres
kedua terutama untuk memilih pengganti Sutomo sepakat terpilih
ketua adalah Wuryaningrat. Disisi lain, Parindra juga menerapkan
sistem pembinaan terhadap anggotanya secara militer dengan maksud
untuk menumbuhkan manusia yang sehat dan disiplin maka
dibentuklah organisasi pemuda Parindra yang bernama Surya
Wirawan.
7. Gabungan Politik Indonesia
9
Pada tahun 1939 terbentuklah organisasi baru yaitu gabungan
politik Indonesia yang lebih dikenal dengan istilah GAPI. Tujuan dari
GAPI sendiri adalah :
a. Hak mengatur diri sendiri.
b. Persatuan bangsa.
c. Demokrasi dalam politik.
Salah satu keberhasilan GAPI ialah Indonesia berparlement,
serta keberhasilan lainnya adalah mengakui merah putih sebagai
benderanya, Indonesia Raya sebagai lagu persatuan dan Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa persatuan.
8. Sumpah Pemuda
Lahirnya sumpah pemuda berkaitan erat dengan kelahiran
Budi Utomo yang merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi
pergerakan nasional. Pada tahun 1926 untuk pertama kali, kongres
pemuda I diadakan. Topic pembahasan pada kongres pemuda satu
berkisar pada masalah kebudayaan, sosial dengan bahasa pengantar
bahasa belanda.
Kongres pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal 26-28
oktober 1928 di Jakarta, adalah monument sangat berarti bagi masa
pergerakan Nasional. Masalah yang dibicarakan adalah bagaimana
caranya mendapatkan bentuk persatuan diantara pemuda-pemuda di
Indonesia.
Muhammad
Tokoh-tokoh
Yamin
pendiri
tentang
kongres
pemuda
persatuan
dan
II
adalah
kebangsaan
Indonesia,Pornomo wulan, Sarwono dan Ki S Mangunsarkoro tentang
pendidikan dan tidak lupa prasarana berkaitan dengan kepanduan.
Intisari keputusan kongres II yang biasa kita kenal dengan
istilah Sumpah Pemuda adalah:
1. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah
yang satoe tanah Indonesia.
10
2. Kami poetra dan poetri Indonesia menjoendjoeng bahasa
pesatoean, Bahasa Indonesia.
3. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe,
Bangsa Indonesia
C. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Menjelang
Kemerdekaan
Seperti telah diungkapkan didepan, perjuangan partai politik di
Indonesia sudah menggembirakan karena sudah mulai mendapat perhatian
dan tanggapan serius dari pemerintah kolonial Belanda. Hanya
disayangkan kegembiraan ini pun harus pupus bersamaan dengan
punahnya Belanda yang harus bertekuk lutut kepada pemerintahaan
Jepang. Pada masa penduduk Jepang kehidupan partai politik benar –
benar dipetieskan, tidak ada satupun partai politik yang berkembang pesat
pada masa penduduk Belanda yang mampu bertahan hidup pada masa
penduduk Jepang.
Untuk mendapat dukungan rakyat maka gerakan yang dilancarkan
Jepang adalah Gerakan 3A yang berarti Nippon cahaya, pelindung dan
pemimpin Asia. Dari pihak pemerintah yaitu Ir.Soekarno, Moh.Hatta,
K,H. Mas Mansur, Ki Hajar Dewantoro memimpin PUTERA (Pusat
Tenaga Rakyat). Akibat penindasan Jepang yang semena – mena, timbulah
gerakan
pemberontakan dibeberapa
daerah
seperti
di
Singapura,
tasikmalaya dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa. Di Aceh dipimpin oleh
Tengku Abdul jalil dan di Blitar dipimpin oleh Supriyadi.
2.3 Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan
Karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan
kemerdekaan dikelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni:
A. Tahun 1945 – 1949
11
Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan
yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, sosial, budaya dan
kemasyarakatan.
B. Tahun 1949 – 1959
Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas
dirinya.
C. Tahun 1959 – 1965
Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan
eksistensinya.
A. Perjuangan Bangsa Indonesia Pasca Proklamasi
Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17
agustus 1945 oleh Sukarno – Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung
proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan
pemerintah RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat raksasa
dilapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945. Selanjutnya, pada
tanggal yang sama yaitu tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera
di hotel Yamato, belanda memasang bendera Merah – Putih – Biru di
puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan
mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah – Putih.
Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus
dihadapinya adalah pihak sekutu datang di Indonesia mrnimbulkan
masalah baru, mereka dibawah komando south East Asia Commad
(SEAC) dibawah Lord Louis Mountbattenn, pada tanggal 29 September
1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang merupakan bagian dari SEAC
diberi nama AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies ) di bawah
komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu :
a. Menerima penyerahan diri tentara Jepang
b. Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu
c. Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang
d. Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke
pihak pemerintahan sipil. Kedatangan mereka ditentang oleh pihak
12
Indonesia apabila mereka mempunyai niat untuk mengembalikan
kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada
kerjasama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil.
Itulah sebabnya pada tanggal 1 Oktober 1945 berunding dengan
pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik Indonesia. Dengan
adanya pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka.
Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu dioncengi orang – orang NICA yang
dengan jelas ingin mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di
Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan sekutu, sepertiterjadi di
Surabaya, Ambarawa, Medan, Bandung, dan daerah lainnya.
Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima
inggris berkesimpulan bahwa sengketa Indonesia – Belanda tidak mungkin
diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah menandatangani persetujuan
linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat perhatian
internasional, namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya,
sebab tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi militernya dalam
wilayah kekuasaan RI. Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan
memerintahkan genjatan senjata, yang di mulai tanggal 4 Agustus 1947.
Untuk mengawasi genjatan sejataini dibentuklah komosi konsuler yang
beranggotakan 3 Negara (KTN : Komisi Tiga Negara) yakni, Amerika
Serikat, Australia, dan Belgia.
Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan
pertahanan rakyat semesta sebagai berikut :
1. Tidak akan melakukan pertahan militer.
2. Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian
total serta bumi hangus total.
3. Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik
mempunyaipusat dibeberapa kompleks pegunungan.
4. Tugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke
kantong-kantong sehingga seluruh pulau jawa akan menjadi satu
medan perang gerilya yang besar.
13
Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari
1949. Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujuioleh semua
anggota, yaitu :
1. Hentikan permusuhan.
2. Bebaskan presiden serta pemimpin RI.
3. Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai
situasi Indonesia sejak tanggal 19 Desember 1948.
Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan
aksi militernya, dengan sanksi jika tidak bersedia. Amerika akan mencabut
bantuan ekonomi dan keuangan berdasarkan Marshall-Plan. Akhirnya
Belanda menerima kenyataan ini dan kembali kemeja perundingan. Itulah
awal berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan
pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia atas
wilayah bekas Hindia Belanda kecuali Irian Barat.
B. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa RIS Sampai
Dengan Awal Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas
kedaulatan RI yang dicapai dalam KMB di Den haag Negeri Belanda
tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan di ratyifikasi oleh
KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno
dilantik menjadi Presiden RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta
dilantik menjadi Perdana Menteri RIS serta pada tanggal 17 Desember
1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.
Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara
Republik Indonesia Srikat yang terdiri atas 16 negara bagian. Sementara
itu pergolakan – pergolakan politik belum pula sepenuhnya dapat
ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari
Negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan
pemerintahpun muncul dimama-mana , seperti pemberontakan APRA di
Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar, pemberontakan RMS di
14
Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan, pemberontakan
Karto Suwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan
pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di
samping masalah di atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah
pembentukan Angkatan Perang RIS atau APRIS sebagai tentara RIS.
Untuk lebih jelasnya peristiwa – peristiwa tersebut diuraikan sebagai
berikut :
1. Peristiwa APRA di Bandung
Pada tanggal 23 Januari 1950 Pasukan / Gerombolan Angkatan
Perang Ratu Adil melancarkan serangan terhadap kota Bandung.
Gerombolan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Peristiwa
ini menimbulkan banyak korban karena pasukan APRA membabi buta.
Untuk menumpas gerombolan ini maka didatangkan pasukan TNI dari
Jawa Tengah dan Jawa Timur, akhirnya gerombolan ini dapat
ditumpas, Westerling melarikan diri ke Jakarta dan kemudian lari
keBelanda.
2. Peristiwa Andi Aziz di makasar
Tanggal 5 April 1950 di makasar terjadi pemberontakan yang
dilakukan oleh kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten andi
Aziz, yang sebelumnya menjabat ajudan Wali Negara Bagian Timur.
Beserta anak buahnya mereka menawan pejabat Panglima Tritorium
Indonesia bagian Timur yakni Letko Achmad Yunus Mokoginto
beserta stafnya.
3. Peristiwa RMS di Maluku
Pada tanggal 25 April 1950 mereka mengumumkan berdirinya
RMS sebagai Negara yang terlepas dari RIS maupun NIT. Di bawah
pimpinan Dr. Soumokil bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
4. Peristiwa DI/TII
15
Gerakan DI mempunyai makna politik, yaitu keinginan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kehendaknya, sedangkan
TII menggambarkan masalah kemiliteran. Jadi DI/TII adalah gerakan
suatu kelompok yang ingin mendirikan suatu Negara islam dengan
tentara sebagai inti kekuatannya. Pemberontakan ini berlatar belakang
perasaan tidak puas terhadap kebijakan pemerintah ketika itu.
5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA si Sumatra dan Sulawesi
Pemberontakan ini murni masalah politik dalam negeri yang
nyaris didukung oleh kekuatan luar negeri. Pemberontakan ini berawal
dengan pandangan daerah yang melihat pemerintah pusat yang tidak
stabil
dan
belum
menyelsaikan
atau
menstabilkan
jalannya
pemerintahan.
Pada tanggal 15 Januari 1958 Achmad Husain sebagai
penguasa
daerah
Sumatra
Tengah
memproklamasikan
berdiriny Pemerintah Revolusioner RI yang terlepas dari pusat dan
langsung
menyusun
pemerintahan
baru
di
bawah
Syafrudin
Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya.
6. Pemilu I tahun 1955
Pemilu I tahun 1955 diselengarakan tanggal 29 September 1955
untuk memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 untuk
memilih wakil rakyat yang duduk di Dewan Konstituante. Semetara di
kalangan masyarakat berpendapat untuk kembali kepada UndangUndang Dasar 1945 makin kuat. Kegagalan Konstituante untuk
menetapkan
UUD,
serta
perdebatan-perdebatan
di
dalamnya
menyebabkan situasi politik dalam negeri yang telah brgolak karena
adanya pemberontakan – pemberontakan daerah dan gangguna
keamanan semakin gawat.
C. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan
16
Setelah konstituante gagal menetapkan UUD 45 menjadi UUD
Republik Indonesia, presiden Soekarno menetapkan berlakunya kembali
UUD 45 dengan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959. Dalam surat
presiden tertanggal 20 Agustus 1959 yang ditujukan kepada DPR
dinyatakan bahwa semenjak berlakunya kembali UUD 45 maka bentuk
peraturan Negara disesuaikan dengan isi UUD 45. Dengan peraturan
presiden No. 13 Tahun 1959 tanggal 31 Desember 1959 dibentuklah Front
Nasional dengan tujuan, antara lain :
1. Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia.
2. Melaksanakan pembangunan semesta nasional.
3. Mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.
Sejak tanggal 31 Mei 1956 Indonesia memutuskan hubungan
dengan Belanda secara sepihak dan sejak tanggal 17 Agustus 1956 bangsa
Indonesia membentuk propinsi Irian Barat yang masih diduduki Belanda.
Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 usaha untuk merebut kembali Irian
Barat oleh pemerintah semakin diintensifkan baik secara diploma melalui
PBB maupun melalui Non-PBB dan lebih revolusioner dengan pembelian
senjata baru Uni Soviet. Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961
presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA yang intinya menyatakan :
1.
Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua oleh Belanda.
2.
Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3.
Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan
dan kesatuan tanah air serta bangsa Indonesia.
Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New
York yang dikenal dengan nama persetujuan New York yang isinya adalah
:
a. Tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk
menyerah terimakan Irian Barat dari Belanda ke Indonesia.
b. Pemerintah sementara PBB di Irian Barat dengan menggunakan
tenaga Indonesia berasal dari Irian Barat.
17
c. Pasukan RI yang telah ada di Irian Barat berada dibawah PBB.
d. Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan ke negaranya.
e. Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas
lalulintas.
f. 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat
disamping bendera PBB.
g. 31 Mei 1963 Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia.
Penyelesaian terakhir masalah Irian Barat melalui pepera (
penentuan pendapat rakyat )apakah rakyat Irian Barat bergabung dengan
RI atau ingin berdiri sendiri menjadi Negara merdeka dibawah
pengawasan PBB, yaitu melalui pemungutan suara.
2.4 Pengaruh Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA
1. Bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia.
Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di
Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat
itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatankekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatankekuatan alam.
2. Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan
lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum
masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum
mengenal
corak
pemerintahan
dengan
sistem
kerajaan.
Sistem
pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan
yang mencakup daerah-daerah yang terbatas.
3. Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya lembaga-lembaga
pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan tersebut masih sangat
sederhana dan mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi
18
lembaga pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini
menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di
Indonesia. Bukti yang menunjukkan telah berkembangnya pendidikan
pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain
adalah:
a. Catatan perjalanan I-Tsing
b. Prasasti Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan abad ke-9
c. Prasasti Turun Hyang
4. Bidang sastra dan bahasa. Dari segi bahasa, orang-orang Indonesia
mengenal bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Pada masa kerajaan HinduBuddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada aman
kejayaan kerajaan Kediri. Karya sastra itu antara lain,
a.
Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa
pemerintahan Airlangga.
b.
Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada
aman kerajaan Kediri.
c.
Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan
Kediri.
d.
Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun
pada aman kerajaan Majapahit.
e.
Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada aman
kerajaan Majapahit.
f.
Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun
pada aman kerajaan Majapahit.
5. Bidang seni tari. Bentuk-bentuk tarian yang digambarkan dalam relief
memperlihatkan jenis tarian seperti tarian perang, tuwung, bungkuk,
ganding, matapukan (tari topeng). Tari-tarian tersebut tampaknya diiringi
dengan gamelan yang terlihat dari relief yang memperlihatkan jenis alat
gamelan yang terbatas seperti gendang, kecer, gambang, saron, kenong,
beberapa macam bentuk kecapi, seruling dan gong.
19
6. Seni relief pada candi yang kemudian menghasilkan seni pahat. Hiasan
pada candi atau sering disebut relief yang terdapat pada candi-candi di
Indonesia didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang dalam
kesusastraan yang bercorak Hindu ataupun Buddha.
7. Seni Arca dan Patung, sebagai akibat akulturasi budaya pemujaan arwah
leluhur dengan agama Hindu-Buddha maka beberapa keluarga raja
diperdewa dalam bentuk arca yang ditempatkan di candi makam. Patungpatung dewa dalam agama Hindu yang merupakan peninggalan sejarah di
Indonesia, antara lain:
a. Arca batu Brahma.
b. Arca perunggu Siwa Mahadewa.
c. Arca batu Wisnu.
d. Arca-arca di Prambanan, di antaranya arca Lorojongrang.
e. Arca perwujudan Tribhuwana Tunggadewi di Jawa Timur.
f. Arca Ganesa, yaitu dewa yang berkepala gajah sebagai dewa ilmu
pengetahuan.
8. Seni pertunjukan, terutama seni wayang sampai sekarang merupakan salah
satu bentuk seni yang masih populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Seni wayang beragam bentuknya seperti wayang kulit, wayang golek, dan
wayang orang. Seni pertunjukan wayang tampaknya telah dikenal oleh
bangsa Indonesia sejak aman prasejarah.
9. Bidang seni bangunan merupakan salah satu peninggalan budaya HinduBuddha di Indonesia yang sangat menonjol antara lain berupa candi dan
stupa. Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan lain yang berkaitan erat
dengan kehidupan keagamaan, seperti: ulan dan satramerupakan semacam
pesanggrahan atau tempat bermalam para pe iarah;sima adalah daerah
perdikan yang berkewajiban memelihara bangunan suci di suatu daerah;
patapan adalah tempat melakukan tapa;sambasambaran yang berarti
tempat persembahan; meru merupakan bangunan berbentuk tumpang yang
20
melambangkan gunung Mahameru sebagai tempat tinggal dewa dewa
agama Hindu
PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM

Pengaruh Islam Terhadap Peradaban Bangsa Indonesia
Perkembangan islam di Indonesia membawa pengaruh yang sangat
besar, sehingga tidak di rasa kebudayaan dan peradaban Indonesia banyak
yang bersal dari islam. Masuknya pengaruh islam ke kebudayaan nasional,
meliputi bahasa, nama, adat-istiadat, dan kesernian.
1. Pengaruh bahasa dan nama
Bahasa Indonesia banyak yang di pengaruhi islam, bersal dari
bahasa arab. Karena sering di pergunakannya pada pembicaraan
umum, surat kabar dan lain-lainnya, seolah-olah bahasa tersebut sudah
menjadi bahsa Indonesia. Seperti, kata perlu yang bersal dari fardu,
musawarah dari kata musyawarah, dan kata ihlas dari kata ikhlas.
Di bidang nama sudah sangat luas pengaruhnya pada
masyarakat Indonesia. Tidak sedikit jumlahnya bangsa Indonesia yang
namanya berasal dari bahasa arab,karena pengaruhnya ajaran agama
islam.
2. Pengaruh adat-istiadat
Adat-istiadat bansa Indonesia yang dari pengaruh ajaran
agama islam, tidak saja orang islam yang melakukan, tetapi oprang
lainpun banyak yang melakukan seolah-olah sudah menjadi milik
bangsa Indonesia sendiri. Seperti, mengucapkan salam ketiak hendak
berpidato atau bertemu dengan yang lainnya dan membaca doa pada
setiap acara dan pekerjaan yang dilaksanakan.
3. Pengaruh kesenian
Pengaruh kesenian ini yang mencolok pada kesenian lagu-lagu
kosidah , di mana dalam syairnya bernafaskan ajaran-ajaran agama.
Lagu-lagu kosidah itu di iringi dengan musik rebana.memukul rebana
21
dengan irama yang teratur disertai bacaan memuji allah, sering
dilakukan
masyarakat
Indonesia
pada
upacara
perkawinan,
maulidiyah, khitanan dan lain-lainnya. Seni baca al qur’an musabaqah
tilawtil qur’an yang dilaksanakan tiap tahun dari tingkat anak sampai
dewasa. Pengaruh islam pada bangsa Indonesia semakin hari
bertambah
luas,
sehingga
ikut
pula
mewarnai
pertumbuhan
kebudayaan indonsia.

Awal Mula Masuknya Islam Di Indonesia
Sejak awal masehi Indonesia merupakan Negara yang sering
dilewati oleh pedagang-pedagang asing baik dari India, cina, atau timur
tengah. Seperti di malaka dan wilayah barat nusantara sejak masa kuno
wilayah ini menjadi titik perhatian pedagang asing dan menjadi daerah
lintasan penting antara cina dan India. Pedagang muslim asal arab Persia
dan India juga ada yang yang sampai ke kepulauan Indonesia untuk
berdagang sejak abad ke 7 M atau abad ke 1 H, ketika islam pertama kali
berkembang di timur tengah. Diperkirakan sejak abad ini pribumi
Indonesia sebagian diantaranya sudah ada yang masuk islam. Hanya saja
menurut Taufiq Abdullah belum ada bukti bahwa pribumi Indonesia yang
disinggahi oleh pedagang muslim itu beragama islam.
Baru pada zaman-zaman berikutnya penduduk kepulauan ini
masuk islam bermula dari penduduk pribumi dikoloni-koloni pedagang
muslim itu. Menjelang abad ke 13M, masyarakat muslim sudah ada di
Samudera Pasai, Perlak, dan Palembang. Dari sinilah akhirnya Islam bisa
berkembang berkembang kedaerah-daerah yang lainnya di pulau Jawa
sampai sekarang. Masuknya Islam di Indonesia tentunya melalui tahapantahapan dan dengan adanya metode-metode yang diterapkan sehingga
mampu untuk mengIslamkan kepulauan ini.
22

Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya islam
masuk di Indonesia dibawa oleh pedagang asing yang singgah di Indonesia
sehingga bisa disimpulkan masuknya islam di Indonesia dilakukan dengan
cara
damai
atau
tanpa
ada
penumpahan
darah.,Menurut
Uka
Tjandrasasmita, masuknya islam di Indonesia dilakukan enam saluran
yaitu:
1. Saluran perdagangan
Masuknya pedagang-pedagang asing dikepulauan Indonesia
seperti Arab, Cina, Persia dan India merupakan awal mula masuknya
islam di Indonesia yakni bermula dari bermukimnya para pedagang
asing di pesisir jawa yang penduduknya masih kafir. Hingga akhirnya
mereka
mampu
mendirikan
masjid-masjid
dan
pemukiman-
pemukiman muslim.
2. Saluran perkawinan
Dilihat dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki
status sosial lebih baik dari pada pribumi Indonesia sendiri, sehingga
tidak sedikit penduduk pribumi yang tertarik denan para pedagang
muslim tersebut khususnya putri-putri raja dan bangsawan. Proses
islamisasi ini dilakukan sebem adanya pernikahan yang kemudian
dilanjutkan dengan proses pernikahan sampai pada akhirnya mereka
mempunyai keturunan dan mampu membuat daerah-daerah atau
bahkan kerajaan-kerajaan islam.
Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi
antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan
adipati, karena bangsawan, raja, dan adipati dapat mempercepat proses
masuknya islam di Indonesia. Demikianlah yang terjadi antara raden
rahmat atau sunan ampel dengan nyai manila. Sunan gunung jati
dengan putrid kaunganten. Brawijaya dengan putri campa yang
menurunkan raden fatah ( raja pertama demak ).
23
3. Saluran tasawuf
Pengajar-pengajar tasawauf atau para sufi, mengajarkan teosofi
yangb bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia. Mereka mempunyai kemampuan dan kekuatankekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang mengawini
putri-putri bangsawan setempat . dengan ilmu tasawufnya mereka
mengajarkan islam kepada pribumi yang mempunyai persamaan
dengan alam pikiran mereka yangb se4belumnya menganut agama
hindu, sehingga agama baru itu mudah dimenerti dan di terima.
Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung
persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra islam itu adalah Hamzah
Fansuri di aceh, syeh lemah abang, dan sunan panggung di jawa.
Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di Indonesia di abad ke-19
M bahkan di abad ke-20 M ini.
4. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren
maupun pondok yang diselenggaakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai,
dan ulama-ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru
agama, dam kiai mendapat pendidikan agama. Setelah kelua dari
pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing kemudian
mereka berdakwah ketempat tertentu mengajarkan islam. Misalnya,
pesantren yang didirikan oleh raden rahmat di Ampel Denta Surabaya
dan sunan giri di giri. Keluaran pesantren giri ini banyak yang di
undang ke maluku untuk mengajarkan agama islam.
5. Saluran kesenian
Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang. Dikatakan, sunan kalijaga adalah tokoh yang
paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta
24
upah
pertunjukan,
tetapi
ia
meminta
para
penonton
untuk
mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita
wayang masih dipetik dari cerita mahabarata dan Ramayana, tetapi di
dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan islam.
Kesenian-kesenian lain juga dijadikan alat islamisasi, seperti sastra (
hikayat, babad, dan sebagainya ), seni bangunan dan seni ukir.
6. Saluran politik
Di maluku dan sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk
islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik
raja sangat membantu tersebarnya islam didaerah ini. Di samping itu,
baik di sumatera dan jawa maupun di Indonesia bagian timur, demi
kepentingan politik, kerajaan-kerajaan islam memerangi kerajaankerajaan non-islam. Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak
menarik penduduk kerajaan bukan islam itu masuk islam.
2.5 Penjajahan Indonesia dan Akibatnya
A. Karakteristik Penjajahan
Penjajahan adalah suatu sistem dimana suatu ngara menguasai
rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan
negara asal. Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang
sama yakni memperdaya orang-orang pribumi untuk di adu domba dengan
dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya
dikuasai. Namun dilihat secara spesifik bangsa-bangsa yang pernah
menjajah Indonesia mempunyai karakteristik khusus ditinjau dari latar
belakang dan misi masing-masing bangsa. Untuk lebih jelasnya diuraikan
secara singkat karateristik mereka masing-masing.
1. Karateristik Penjajahan Portugis
Portugis mengadakan ekspansi ke arah Timur disebabkan oleh
perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Mereka
25
menjelajah samudra yang menuju ke arah Timur, pada awalnya
ditemukan Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz kemudian Vasco
da Gama sampai Kalikut, India, dan Alfonso de Albuquerque sampai
di Malaka. Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara
khususnya Selat Malaka (1511), dari sinilah Portugis mengirimkan
angkatan perangnya ke Maluku dipimpin oleh Antonio d’Abreu.
Mereka dapat memanfaatkan persaingan yang terjadi diantara
penguasa setempat untuk memperkuat kedudukannya. Misalnya ketika
orang Portugis datang di Maluku, Hitu dan Seram sedang berselisih
dan Portugis memihak Hitu. Di tempat lain kedatangan Portugis di
Ternate diterima baik oleh penguasa setempat karena Portugis
dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan lainnya separti Tidore,
maka sebagai imbalan Portugis menuntut hak monopoli perdagangan
cengkeh. Akibat nafsu serakah Portugis dengan memaksa sistem
monopoli menyebabkan timbulnya perlawanan di seluruh nusantara,
khususnya di pusat-pusat kekuasaan Islam. Kerajaan Islam yang
berhdapan langsung dengan Portugis ialah Demak, Ternate, dan Aceh.
2. Karakterristik Penjajahan Spanyol
Bangsa Spanyol menjajah Indonesia tidak lama, hal ini
dikarenakan
mereka
lebih
memfokuskan
kekuasaannya
di
Philipina. Sesuai dengan hasil perjajnjian Tordelas bahwa Spanyol
mendapat bagian wilayah Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak
dari
negerinya
menuju
ke
arah
Barat
di
bawah
pimpinan
Magelhaen. Setalah melintasi Samudra Antlantik, mereka tiba di
Amerika Selatan. Setelah melintasi Samudra Pasifik, tiba di Philipina.
Magelhaen sendiri tewas dalam perang dengan penduduk pulau Cebu
di Philipina, tetapi rombongannya meneruskan perjalanan ke Maluku
dan tiba di Tidore tahun 1521. Waktu itu Tidore dipimpin oleh sultan
Al-Mansur, rombongan Spanyol ini disambut baik oleh sultan Tidore .
Hal ini disebabkan Tidore sedang berselisih denagn Ternate, maka
Tidore mencari dukungan seperti halnya ternate didukung Portugis.
26
Namun akhirnya kedua bangsa ini mengadakan kesepakatan dan hasil
kesepakatan Portugis memperolah Maluku, sedangkan Spanyol
memperoleh Filipina, maka mundurlah Spanyol dari Maluku dan
memutuskan perhatiannya di Philipina.
3. Karakteristik Penjajahan Ingris
Pelayaran Ingris ke kawasan Asia Tenggara dan dunia timur
pada sedikit tertinggal jika dibandingkan dengan pelayaran orangorang Portugis. Hal ini disebabkan perhatian orang Inggris lebih
terfokus ke benua Amerika. Selain itu, orang-orang Inggris belum
mengetahui betul jalan menuju ke timur yang melewati Tanjung
Harapan.
Pada saat itu terdapat dua pendapat tentang sikap yang harus
diputuskan oleh Inggris dalam menghadapi Portugis. Pendapat
pertama, meminta membantu Portugis dengan imbalan mendapat hak
monopoli dari Portugis. Sedangkan pendapat ke dua, agar Inggris
segera merebut hak monopoli perdagangan dari Portugis dan segera
menggunakan jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan.
Berita tentang berhasilnya Cornelis de houtman sampai di
Banten menggugah pelaut-pelaut Inggris untuk mengadakan pelayaran
kembali ke dunia timur. Sesampainya di wilayah nusantara, Inggris
diperlakukan sebagai lawan oleh Belanda padahal di Eropa, Belanda
adalah sekutu Inggris.
Sejak tahun 1610 hubungan antara Inggris dengan Belanda
semakin memburuk. Nampak kekuatan Belanda lebih unggul
dibandingkan
dengan
kekuatan
Inggris.
Usaha
menyelesaikan
perselisihan antara VOC dan EIC dengan jalan perdamaian ternyata
gagal. Walaupun Inggris berusaha menjelaskan kepada Belanda bahwa
kedatangan di Maluku lebih dahulu daripada Belanda sehingga lebih
berhak untuk mendapatkan sistem monopoli perdagangan, Belanda
mengemukakan alasan bahwa mereka mendapatkan hak monopoli
27
perdagangan ini setelah mengeluarkan biaya cukup besar dalam
persaingan melawan Portugis dan Spayol.
4. Karakteristik Penjajahan Belanda
Kehadiran Belanda ke Indonesia semata-mata didorong oleh
upaya
mencari
rempah-rempah
ke
Indonesia
sehingga
awal
kedatangannya tidak dianggap membahayakan kedudukan penguasapenguasa pribumi. Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh
Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten, Jawa Barat. Pada
tanggal 20 Maret 1602 dibentuklah kongsi dagang Belanda yang diberi
nama VOC. Tujuannya adalah mencari kuntungan sebesar-besarnya
dengan jalan melawan persaingan baik dari dalam maupun dari luar
negeri.
Perkembangan Voc selanjutnya identik dengan imperialisme
barat lainnya yang memaksakan monopoli perdagangan sehingga
menimbulkan perlawanan berbagai wilayah. Akhirnya VOC harus
memikul beban yang sangat berat yaitu melawan saingannya seperti
Inggris dan Perancis yang semakin kuat. Sementara itu di tubuh VOC
sendiri semakin keropos akibat korupsi sehingga pada tanggal 31
Desember 1799 VOC dibubarkan. Adapun hal-hal monopoli yang di
miliki VOC antara lain:
a. Hak membuat perjanjian dengan raja-raja dikawasan tersebut
b. Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian
c. Hak untuk membuat senjata dan mendirikan perbentengan
d. Hak untuk mencetak uang.
e. Hak untuk mengangkat dan menghentikan para pegawainya.
f. Hak untuk mengadili perkara.
g. Hak Oltroi ini berlaku untuk jangka waktu 21 tahun.
5. Karakteristik Penjajahan Jepang
28
Kehadiaran Jepang di Indonesia dimulai dengan jalan
membuka kota-kota pelabuhan untuk kontak perdagangan dengan
bangsa barat yang dampaknya sangat baik untuk kemajuan Jepang
sendiri. Moderenisasi Jepang diawali dengan Gerakan Restorasi Meiji
atau usaha pemulihan kepada kekuasaan kepada Tenno Meiji. Masa
pemerintahan Meiji Tenno (1867-1912) merupakan masa pembaharuan
dan kemajuan negeri Jepang yang menakjubkan di berbagai bidang,
sehingga menyejahterakan Jepang dengan bangsa barat.
Setelah Perang Dunia I adalah tahap permulaan masa generasi
baru di Jepang, yang mempengaruhi kebijaksanaan politik Jepang.
Salah satunya adalah Baron Tanaka yang mengajukan dokumen
rahasia (Tanaka memorial) kepada kaisar yang berisikan suatu doktrin
bahwa bangsa Jepang memikul suatu tugas suci, untuk memimpin
bangsa-bangsa di Asia timur. Kedatangan Jepang di Indonesia tidak
medapat perlawanan bahkan disambut dengan senang hati sebagai
saudara tua yang akan membebaskan rakyat Indonesia dari penindasan
dan penjajah bangsa barat.
B. Faktor-Faktor Timbulnya Penjajahan di Indonesia
Timbulnya penjajahan di Indonesia secara garis besar disebabkan
oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Secara terperinci
faktor-faktor tersebut dikemukakan sebagai berikut:
1.
Faktor Internal
Kondisi yang memungkinkan bangsa Asing menjajah
Indonesia. Kontak
hubungan
perdagangan,
seperti
lazimnya
pedagang yang pada awalnya tidak mempunyai prasangka ynga
negatif terhadap tamunya yang datang ke Indonesia untuk membeli
rempah-rempah. Tetapi lama kelamaan kebaikan bangsa Indonesia
ini
dimanfaatkan
untuk
dapat
dikuasai
pusat
perdagangannya. Penghasil rempah-rempah terbesar belum adanya
rasa persatuan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.
29
2. Faktor Eksternal
Yang dimaksud faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi
di Eropa sehingga memungkinkan terjadinya penjajahan di Indonesia
karena di dorong oleh faktor-faktor di bawah ini :
a. Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus
yang menyatakan bahwa dunia ini tidak datar, melainkan bulat
seperti bola.
b. Berlangsungnya zaman Renaissance di Eropa sekitar tahun
1500. Di Eropa berkembang zaman kebebasan yaitu lahirnya
kembali
jiwa
bebas
dari
berbagai
kengkangan
yang
bebas ini
telah
mambelenggu kehidupan mereka. Jiwa
mendorong semangat mnengembangkan ilmu pengetahuan
sehingga dapat menghasilkan beberapa penemuan baru yang
berguna untuk kepentingan penjajahan seberang lautan.
c. Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara dan
pantai Timur Laut Tengah yang pada tahun 1453 berhasil
merebut pusat perdagangan dan ibukota kerajaan Romawi
yakni Consntantinopel.
d. Semangat Reconquesta atau semangat perang salib yaitu
semangat untuk menaklukan bangsa-bangsa yang pernah
mangalahkan mereka yaitu orang-orang Islam.
e. Ambisi untuk mencuri daerah-daerah baru dalam rangka
mengemban
tugas
mencari
kekayaan,
kejayaan,
dan
penyebaran agama Nasrani (Gold, Glory dan Gospel).
f. Adanya perjanjian Tordesislas (7 Juni 1494). Terjadinya
perjanjian ini akibat dari Paus Alexander VI di Roma yang
memberikan peluang kepada spanyol dan Portugis untuk
meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci
yang disebut Bull of Demarcation. Isi perjanjian bahwa garis
batas kekuasaan Spanyol dan Portugis ialah garis meridian
30
yang melalui sebuah titik berjarak 370 mil di sebelah Barat
kepulauan
Tanjung
Verde. Dampak
dari
isi
perjanjian
yaitu timbulnya imperialisme dan kolonialisme barat di seluruh
dunia, Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan
sekaligus
wilayah
bagian
timur, Spanyol
menguasai
sepenuhnya seluruh Amerika Latin, Hawai, dan Philipina.
C. Akibat-akibat Dari Penjajahan Dalam Berbagai Kehidupan
Penjajahan sangat berpengaruh besar terhadap peri kehidupan
bangsa Indonesia di berbagai bidang kehidupan, khususnya penderitaan
akibat penjajahan Belanda yang hampir 350 tahun lamanya dan penjajahan
Jepang kurang lebih 3,5 tahun. Akibatnya antara lain :
1. Bidang Ekonomi
Penjajahan memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa
Indonesia yang semula tersusun rapih berdasarkan kesepakatan antara
penguasa dengan rakyatnya. Pernyataan ini diungkapkan dengan
asumsi bahwa sebelum kedatangan bangsa barat, bangsa Indonesia
hidup dalam suasana kekeluargaan dibawah kepemimpinan seorang
raja, pemangku adat, dll. Akibat yang paling nyata adalah setelah
diberlakukannya
pelaksanaan
tanam
paksa
bagi
Indonesia
menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan dan kelaparan yang menimpa
petani. Hal ini dikarenakan oleh beban pajak, panen yang gagal, kerja
rodi yang jalan terus.
2. Bidang Politik dan Ideologi
Bidang politik dan ideologi pun oleh kaum penjajah di
upayakan
dibekukan
atau
dikondisikan
supaya
tidak
dapat
berkembang. Karena apabila pemerintah kolonial membebaskan
tumbuh berkembangnya paham ideologi dan politik dengan lahirnya
partai-partai ini merupakan bumerang bagi pemerintah kolonial.
31
3. Bidang Sosial Budaya
Kaum federal telah kehilangan fungsinya sebagai pemimpin
dan pergerak rakyat untuk berjuang. Oleh karena itu di beberapa
daerah timbul huru hara perlawanan rakyat yang bersifat lokal
menentang pungutan-pungutan pajak yang memberatkan dan bentukbentuk pemerasan dan penindasan. Disamping itu, terjadi pula
diskriminasi rasial dimana masnyarakat Indonesia dibagi menjadi tiga
golongan berdasarkan keturunan dan asal usul yang mengakibatkan
terjadinya tiga jenis peraturan hukum yang berbeda dalam satu negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi
peristiwa, kisah, mapun cerita, yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu.
Depdiknas memberikan pengertian sejarah sebagai mata pelajaran yang
menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan
perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini
(Depdiknas, 2003: 1). Kajian sejarah meliputi sejarah sebagai peristiwa,
sejarah sebagai ilmu, dan juga sejarah sebagai cerita.
Secara umum, kaum penjajah Indonesia memiliki karakteristik yang
sama yakni dominasi politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi kebudayaan.
Perjuangan partai politik di Indonesia sudah menggembirakan karena sudah
mulai mendapat perhatian dan tanggapan serius dari pemerintah kolonial
Belanda. Hanya disayangkan kegembiraan ini pun harus pupus bersamaan
dengan punahnya Belanda yang harus bertekuk lutut kepada pemerintahaan
Jepang. Pada masa penduduk Jepang kehidupan partai politik benar – benar
dipetieskan, tidak ada satupun partai politik yang berkembang pesat pada masa
penduduk Belanda yang mampu bertahan hidup pada masa penduduk Jepang.
Karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan
kemerdekaan dikelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni tahun 1945 – 1949
dimana perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah
kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, sosial,
budaya dan kemasyarakatan. Kemudian tahun 1949 – 1959, dimana Bangsa
Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya. Serta tahun 1959 –
1965 dimana perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan
eksistensinya.
Pengaruh kebudayaan Hindu Budha terlihat dari beberapa bidang, yang
pertama yakni bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di
Indonesia .Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di
Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu
32
33
melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatankekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatankekuatan alam. Yang kedua dalam bidang politik dan pemerintahan,
pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak HinduBuddha di Indonesia.
Yang ketiga dalam bidang Pendidikan, hal tersebut bisa dilihat dari
bukti yang menunjukkan telah berkembangnya Pendidikan pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain adalah prasasti
Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan abad ke-9, prasasti Turun
Hyang dan sebagainya. Yang ke empat adalah bidang sastra dan bahasa. Dari
segi bahasa, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta dan huruf
Pallawa. Dan masih banyak bidang lainnya, seperti bidang seni tari, seni relief,
seni arca atau patung, seni pertunjukan dan seni bangunan. Perkembangan
islam di Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar, sehingga tidak di
rasa kebudayaan dan peradaban Indonesia banyak yang bersal dari islam.
Seperti, budaya tahlilan, budaya kosidah, budaya mengucap salam, dan lain
sebagainya.
Penjajahan adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat
dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara
asal. Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang sama yakni
memperdaya orang-orang pribumi untuk di adu domba dengan dengan maksud
agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya dikuasai. Namun
dilihat secara spesifik bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia
mempunyai karakteristik khusus ditinjau dari latar belakang dan misi masingmasing bangsa.
3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia, penting bagi kita untuk saling
mencari tahu perihal jejak sejarah yang ada, mulai dari pengertian,
karakteristik
dan
dinamika
mempertahankan
serta
mencapai
kemerdekaan, sejarah perkembangan berbagai agama khususnya Hindu,
34
Buddha, dan Islam serta berbagai macam sejarah yang ada. Sehingga
nantinya diharapkan, sejarah akan terus terekam hingga ke generasi
penerus lainnya. Demikianlah yang dapat penyusun sampaikan mengenai
Konsep Dasar Sejarah IPS. Kritik dan saran sangat penyusun butuhkan
untuk perbaikan ke depannya, dan semoga untuk kepenulisan artikel
yang bertema serupa dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR RUJUKAN
Ali R.Moh.2013.Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, (Online),
http://khomnurul.blogspot.com/2013/11/kali-ini-aku-mau-sharetentang-makalah.html (Online). Diakses pada 3 September 2020.
Ali R Moh (1961), Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Jakarta : Baratha
http://bukuonline1.blogspot.com/2012/05/penjajahan-di-indonesiadan-akibatnya.html
Kelas Pintar. 2020. Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengaruh-kebudayaanhindu-budha-di-indonesia-5932/ (Online). Diakses pada 8 September
2020.
Rayhizkia. 2014. Pengaruh Kebudayaan Hindu Buddha dan Islam di Indonesia.
https://rayhizkia.wordpress.com/2014/11/29/pengaruh-kebudayaanhindu-buddha-dan-islam-di-indonesia/amp/ (Online). Diakses pada 8
September 2020.
Supardan, Dadang.2007.Pengantar Ilmu Sosial.Bandung: PT Bumi Aksara.
Susanto, Dwi.2014.Pengantar Ilmu Sejarah.Surabaya: UIN Sunan Ampel
Surabaya.
35
Download