FENOMENA COVID-19 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dari Dr. Dede Endang M.,M.Pd. oleh Ferdian Adhy Pratama Putra - PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2020 1 ABSTRAK Pada awal tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan wabah virus Corona (Covid19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. virus Corona adalah jenis virus yang menyebabkan penyakit pada manusia. virus corona dapat dengan mudah menyebar dan menginfeksi siapapun tanpa pandang usia. Virus ini dapat menular secara mudah melalui kontak dengan penderita. Memiliki gejala yang sangat membahayakan bagi penderitanya. Gejala yang ditimbulkan sama-sama mirip flu seperti biasanya, sehingga tidak mudah untuk mengidentifikasi penderita mana yang terkena virus Corona. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah di seluruh dunia dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit juga yang meninggal. Faktor risiko penularan virus Corona sangat berhubungan dengan perilaku seseorang individu. Usia seseorang juga mempengaruhi penderitanya terhadap gejala virus yang lebih berat ataupun ringan, usia tua lebih rentan mudah terkena virus dan juga gejala yang lebih berat daripada usia yang lebih muda. Sekarang ini, pemerintah masih melakukakn upaya terhadap pencegahan virus dengan kebijakan-kebijakan yang di keluarkan. Masyarakat berperan penting dalam upaya pencegahan penyebaran virus ini. Tatanan hidup mempengaruhi penyebaran virus ini, apabila masyarakat menaati kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah maka akan meminimalisir penyebaran virus yang ada 2 KATA PENGANTAR Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bapak Dr. Dede Endang M.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Virus Corona bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Dede Endang M.,M.Pd., selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Virus Corona. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. 3 DAFTAR ISI COVER ................................................................................................................................................... 1 ABSTRAK .............................................................................................................................................. 2 KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 3 DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 4 BAB I ...................................................................................................................................................... 5 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5 A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 5 B. Masalah ....................................................................................................................................... 5 C. Tujuan ......................................................................................................................................... 5 BAB II..................................................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6 A. Kajian Teori ................................................................................................................................ 6 B. Pembahasan................................................................................................................................. 7 BAB III ................................................................................................................................................... 9 PENUTUP .............................................................................................................................................. 9 A. Simpulan ..................................................................................................................................... 9 B. Saran ........................................................................................................................................... 9 REFERENSI ......................................................................................................................................... 10 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan wabah virus Corona (Covid19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Virus Corona adalah jenis virus yang menyebabkan penyakit pada manusia. Kemunculan virus Corona dikabarkan berasal dari wilayah China tepatnya di pasar Huanan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi seperti ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Di Indonesia, tenaga kesehatan masih melawan virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit juga yang meninggal. Masyarakat juga ikut berperan dalam upaya penanganan meluasnya COVID-19 Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala yang membuat demam tinggi, sesak napas bahkan flu bagi para penderitanya. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona ini membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu seperti biasanya, sehingga tidak mudah untuk mengidentifikasi penderita mana yang terkena virus Corona. Virus Corona juga berkembang sangat cepat hingga mengakibatkan infeksi parah bagi penderitanya, seperti demam tinggi dan sesak nafas, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Dengan demikian, dibuatnya makalah ini bertujuan agar masyarakat mengetahui sangat bahayanya virus Corona bagi masyarakat luas. Masyarakat Indonesia sendiri masih belum mengerti lebih dalam tentang berbahayanya Virus Corona. Bahkan, masih banyak masyarakat yang menganggap Virus Corona hanya isu belaka. B. Masalah Apa yang dimakud COVID-19? Apa saja gejala bagi penderita yang terkena COVID-19? Bagaimana proses penyebaran COVID-19? Bagaimana upaya pencegahan untuk mengurangi penyebaran COVID-19 yang semakin luas? C. Tujuan Dengan mengidentifikasi masalah itu sendiri, terdapat rumusan yang mungkin akan dijelaskan, yaitu : Memahami dan mengetahui yang dimaksud dari COVID-19. Mengetahui gejala-gejala bagi penderita yang terkena Virus Corona. Mengetahui proses penyebaran COVID-19. 5 Dapat mengaplikasikan cara pencegahan penyebaran Virus Corona agar tidak menyebar luas. BAB II PEMBAHASAN A. Kajian Teori Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei di China tengah, adalah provinsi ketujuh terbesar di negara itu dengan populasi 11 juta orang. Pada awal Desember 2019 seorang pasien di diagnosis menderita pneumonia yang tidak biasa. Pada 31 Desember, kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Beijing telah menerima pemberitahuan tentang sekelompok pasien dengan pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya dari kota yang sama. Para peneliti di Institute of Virology di Wuhan telah melakukan analisis metagenomics untuk mengidentifkasi virus corona baru sebagai etiologi potensial. Mereka menyebutnya novel coronavirus 2019 (nCoV-2019). Selanjutnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut virus corona sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) dan sekarang penyakitnya populer dengan istilah coronavirus disease-19 (COVID-19).(Beniac et al., 2020) Karena penularan virus corona yang sangat cepat inilah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Status pandemi atau epidemi global menandakan bahwa penyebaran COVID-19 berlangsung sangat cepat hingga hampir tak ada negara di dunia yang dapat memastikan diri terhindar dari virus corona (Widiyani, 2020). Awal kemunculannya diduga merupakan penyakit pneumonia, dengan gejala serupa sakit flu pada umumnya. Gejala tersebut di antaranya batuk, demam, letih, sesak napas, dan tidak nafsu makan. Namun berbeda dengan influenza, virus corona dapat berkembang dengan cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ. Kondisi darurat ini terutama terjadi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya (Widiyani, 2020) Peningkatan jumlah kasus corona terjadi dalam waktu singkat dan membutuhkan penanganan segera. Virus corona dapat dengan mudah menyebar dan menginfeksi siapapun tanpa pandang usia. Virus ini dapat menular secara mudah melalui kontak dengan penderita. Sayangnya hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus corona atau COVID-19.(No and Mona, 2020) Pencegahan utama adalah membatasi mobilisasi orang yang berisiko hingga masa inkubasi. Pencegahan lain adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui asupan makanan sehat, meperbanyak cuci tangan, menggunakan masker bila berada di daerah 6 berisiko atau padat, melakukan olah raga, istirahat cukup serta makan makanan yang dimasak hingga matang dan bila sakit segera berobat ke RS rujukan untuk dievaluasi.(Davies, 2020) B. Pembahasan Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Penyakit yang disebabkan virus corona, atau dikenal dengan COVID19, adalah jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia sebelumnya (World Health Organization, 2019). Virus Corona adalah kelompok virus terbesar dalam ordo Nidovirales. Semua virus dalam ordo Nidovirales adalah nonsegmented positive-sense RNA viruses. virus Corona termasuk dalam familia Coronaviridae, sub familia Coronavirinae, genus Betacoronavirus, subgenus Sarbecovirus. (Beniac et al., 2020) Gejala MERS-CoV terkadang tidak disadari oleh penderita karena gejalanya adalah gejala umum dari beberapa penyakit. Adapun gejala MERS-CoV yaitu: Awal gejalanya mirip seperti flu, nyeri otot, lesu, gangguan pencernaan, radang tenggorokan. Demam 38°C. Batuk dan napas pendek. Sesak napas yang terjadi kemudian. Gejala ini biasanya muncul 2-10 hari setelah seseorang terpapar oleh virus, namun demikian dilaporkan ada yang memiliki masa inkubasi hingga 13 hari setelah gejala muncul kemudian terpapar..Oleh para ahli disimpulkan bahwa kebanyakan kasus yang terjadi sebelumnya dimana masa inkubasi terjadi 2-3 hari setelah gejala muncul .(Ladimo, 2020) Penularan yang terjadi dari manusia ke manusia apabila memenuhi kriteria terjadinya kontak secara langsung dengan sarak minimal 1,5 meter dalam suatu ruangan. Termasuk kontak erat antara lain : Tenaga kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus, orang yang merawat atau menunggu kasus di ruangan, orang yang tinggal serumah dengan kasus, tamu yang berada dalam satu ruangan dengan penderita, bekerja bersama dalam jarak dekat atau didalam satu ruangan, orang yang melakukan perjalanan secara berkelompok menggunakan kendaraan umum (Ladimo, 2020). Faktor risiko penularan virus MERSCoV sangat berhubungan dengan perilaku seseorang individu, seseorang dengan riwayat perokok akan lebih beresiko apabila 7 terinfeksi virus MERS-CoV disebabkan karena resiko penyakit degeneratif seperti penyakit stroke, hipertensi, Diabetes mellitus dan penyakit degenaratif lainnya. Jika penyakit degeneratif tersebut terdapat apda seseorang, maka akan lebh beresiko menimbulkan kematian apabila terinfeksi virus MERS-CoV selain faktor usia, dimana umur > 45 tahun dengan riwayat penyakit degeneratif akan lebih beresiko. Demikian pula Pada Ibu hamil dengan faktor resiko penyakit-penyait degeneratif (Ladimo, 2020). WHO pada tahun 2020 telah melaporkan berdasarkan hasil research yang dilakukan oleh ahli kesehatan telah menbuktikan bahwa terjadi penularan virus MERS CoV yang sifatnya terbatas pada manusia ke manusia melalui kontak secara langsung. Penularan tersebut terjadi disebabkan karena salah satu anggota keluarga yang tertular dan kemudian menjadi sumber penularan bagi anggota keluarga yang lain khususnya yang serumah. Disamping itu keberadaan sarana pelayanan kesehatan yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara rutin, dilaporkan juga telah menjadi bagian dari sumber penularan baik terhadap pasien yang berkunjung maupun terhadap sesama petugas kesehatan (Ladimo, 2020). Konsep pencegahan yang dapat diterapkan dalam menghadapi pandemi virus MERSCoV dilakukan dengan menerapkan konsep preventif dan promotif, Pendekatan perubahan perilaku menuju perilaku sehat pada masyarakat dilakukan secara konitnyu dan tepat sasaran. Mengajak masyarakat untu senantiasa menggunakan musker apabila berada di luar ruangan atau diluar rumah disertai dengan penjelasan yang konstruktif akan dampak yang ditumbulkan apabila mereka tidak menggunakan masker karena dapat tertular dan atau menularkan kepada orang lain apabila terhadap virus dalam tubuhnya (Ladimo, 2020). Langkah-langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan kasus luar biasa ini, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan Social Distancing. Konsep ini menjelaskan bahwa untuk dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai infeksi Covid-19 seseorang harus menjaga jarak aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter, dan tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, menghindari pertemuan massal.(Buana, 2020) Perilaku bersih dan sehat dengan cara senantiasa mencuci tangan menggunakan sabung pada air mengalir minimal selama 20 detik sangat dianjurkan setiap selesai dan atau sebelum melakukan aktifitas tertentu, mencuci tangan juga dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol konsentrasi >60% atau dengan menggunakan cairan Hand Sanitiser. Serta ketika batuk senantiasa menerapkan etika batuk.(Ladimo, 2020) 8 BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan dari apa yang telah dibahas, saya menarik kesimpulan dan menjadikannya beberapa poin, sebagai berikut : COVID-19 adalah virus yang merusak sistem pernapasan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi akibat infeksinya hingga kematian. Mengaplikasikan bagaimana cara pencegahan penyebaran COVID-19 dalam kehidupan sehari-hari. Hindari kontak langsung dengan orang lain, dan usahakan agar tidak keluar rumah kecuali keadaan yang memaksa untuk keluar. Jangan terlalu merasa tertekan dan terbebani selama masa pandemi wabah ini, karena yang dibutuhkan adalah kuatnya sistem imun atau metabolisme tubuh dan dapat meningkatkan imun denngan cara olahraga serta makan makanan yang sehat. Pemerintah terus berusaha untuk meminimalisir penyebaran virus sehingga diharuskan saling membantu antara masyarakat dengan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini yang lebih luas. Masyarakata tentu membantu dalam mencegah penyebaran virus yang lebih luas dengan menjalankan kebijakan pemerintah. B. Saran Dengan mengetahui lebih dalam tentang virus ini, kita menjadi lebih paham tentang pengertian virus, gejala maupun penanganan. Jadi, saran saya kepada masyarakat ialah harus mengaplikasikan apa yang mesti kita lakukan dalam pencegahan terhadap virus COVID-19. Pemerintah harus lebih bijaksana dan konsekuen terhadap kebijakan-kebijakan yang ditetapkan. 9 REFERENSI Beniac, D. R. et al. (2020) ‘Architecture of the SARS coronavirus prefusion spike’, Nature Structural and Molecular Biology, 13(8), pp. 751–752. doi: 10.1038/nsmb1123. Buana, R. D. (2017) ‘Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa’, Sosial dan Budaya, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 53(9), pp. 1689–1699. Available at: file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf. Davies, P. D. O. (2020) ‘Multi-drug resistant tuberculosis’, CPD Infection, 3(1), pp. 9–12. Ladimo, M. P. (2020) ‘Vol :4, No.1,April 2020’, (1). No, V. and Mona, N. (2020) ‘Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia)’, Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 2(2), pp. 117–125. doi: 10.7454/jsht.v2i2.86. World Health Organization. et al. (2020) ‘No 主観的健康感を中心とした在 宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title’, Osteoarthritis and Cartilage, 28(2), pp. 1–43. Available at: http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.org /10.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.044% 0Ahttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?token=C039B 8B13922A2079230DC9AF11A333E295FCD84BF7E8. (World Health Organization. et al., 2020) 10