1/18/2021 Sugeng Riadi Uncen12: CIRI KHAS DAN DOGMA 6 AGAMA DI INDONESIA A. AGAMA ISLAM 1. Islam adalah agama Tauhid, maka iman kepada pencipta alam merupakan kenyataan yang bisa diterima oleh setiap akal sehat. Pencipta itu ialah Allah yang hanya Dia saja yang berhak disembah. Oleh karena itu kalau memotong hewan atau nadzar harus ditujukan kepadaNya saja, terutama berdo’a. Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Do’a itu adalah ibadah.” (Hadits hasan shahih riwayat Turmudzi) Oleh karena itu tidak boleh ibadah itu ditujukan kepada selain Allah. 2. Islam agama pemersatu dan bukan pemecah belah. Islam mengajarkan agar beriman kepada semua utusan Allah yang diutusNya untuk memberikan petunjuk kepada semua manusia dan untuk mengatur kehidupannya dan beriman bahwa Rasululloh Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penghabisan semua Rasul Allah, syari’atnya menggantikan semua syari’at yang sebelumnya. Beliau diutus kepada seantero manusia untuk menyelamatkan mereka dari kelaliman dan agama-agama palsu. Ditegaskan pula bahwa agama Islam selalu terpelihara kebenarannya. 3. Islam adalah agama yang mudah, jelas dan bisa dimengerti. Islam tidak mengakui takhayul dan kepercayaan yang merusak serta falsafah yang sulit, ia dapat diterapkan di segala tempat dan waktu. 4. Islam tidak memisahkan antara moril dan materil.Ia memandang kehidupan ini sebagai kesatuan yang meliputi keduanya. Ia tidak mengambil salah satunya dan meninggalkan yang lain. 5. Islam mengajarkan persamaan, persaudaraan sesama muslim. Ia anti terhadap semua yang bersifat perbedaan daerah dan tingkat sosial. Allah berfirman : “Sesungguhnya orang yang paling mulia pada sisi Allah di antaramu adalah yang paling takwa di antaramu.” (AlHujurat : 13). 6. Islam tidak mengajarkan kekuasaan tokoh agama yang memonopoli agama. Islam juga tidak mengenal pikiran yang sulit dibuktikan kebenarannya. Juga tidak mengenal apa yang disebut pembesar-pembesar agama yang dipuja. Setiap manusia bisa mempelajari Al-Qur’an dan hadits Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam menurut faham orang-orang shaleh dahulu, kemudian mewarnai kehidupan masyarakat sesuai dengan Qur’an dan Hadits. B. AGAMA HINDU Hindu memiliki beragam konsep keagamaan yang diterapkan sehari-hari. Konsep-konsep tersebut meliputi pelaksanaan yajña, sistem Catur Warna (kasta), pemujaan terhadap Dewa-Dewi, Trihitakarana, dan lain-lain. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, setara dengan malaikat, dan merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Kata “dewa” berasal dari kata “div” yang berarti “beResinar”. Dalam kitab suci Reg Weda, Weda yang pertama, disebutkan adanya 33 Dewa, yang mana ketiga puluh tiga Dewa tersebut merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Di antara Dewa-Dewi dalam agama Hindu, yang paling terkenal sebagai suatu konsep adalah: Brahmā, Wisnu, Çiwa. Mereka disebut Trimurti. Dalam kitab-kitab Weda dinyatakan bahwa para Dewa tidak dapat bergerak bebas tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa juga tidak dapat menganugerahkan sesuatu tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa, sama seperti makhluk hidup yang lainnya, bergantung kepada kehendak Tuhan. Filsafat Advaita (yang berarti: “tidak ada duanya”) menyatakan bahwa tidak ada yang setara dengan Tuhan dan para Dewa hanyalah perantara antara beliau dengan umatnya. Dalam agama Hindu, dikenal istilah Catur Warna bukan sama sekali dan tidak sama dengan kasta. Karena di dalam ajaran Pustaka Suci Weda, tidak terdapat istilah kasta. yang ada hanyalah istilah Catur Warna. Dalam ajaran Catur Warna, masyarakat dibagi menjadi empat golongan, yaitu: · Brāhmana : golongan para pendeta, orang suci, pemuka agama dan rohaniawan · Ksatria : golongan para raja, adipati, patih, menteri, dan pejabat negara · Waisya : golongan para pekerja di bidang ekonomi · Sudra : golongan para pembantu ketiga golongan di atas sugengriadiuncen12.blogspot.com/2015/05/ciri-khas-dan-dogma-6-agama-di-indonesia.html?m=1 1/5 1/18/2021 Sugeng Riadi Uncen12: CIRI KHAS DAN DOGMA 6 AGAMA DI INDONESIA Menurut ajaran catur Warna, status seseorang didapat sesuai dengan pekerjaannya. Jadi, status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat setelah ia menekuni suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu. Catur Warna menekankan seseorang agar melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Keempat golongan sangat dianjurkan untuk saling membantu agar mereka dapat memperoleh hak. Dalam sistem Catur Warna terjadi suatu siklus “memberi dan diberi” jika keempat golongan saling memenuhi kewajibannya Dalam ajaran Hindu, Yajña merupakan pengorbanan suci secara tulus ikhlas kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada para leluhur, kepada sesama manusia, dan kepada alam semesta. Biasanya diwujudkan dalam ritual yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan umat Hindu. Tujuan pengorbanan tersebut bermacam-macam, bisa untuk memohon keselamatan dunia, keselamatan leluhur, maupun sebagai kewajiban seorang umat Hindu. Bentuk pengorbanan tersebut juga bermacam-macam, salah satunya yang terkenal adalah Ngaben, yaitu ritual yang ditujukan kepada leluhur (Pitra Yadnya). Agama ini memiliki ciri khas sebagai salah satu agama yang paling toleran, yang mana di dalam kitab Weda dalam salah satu baitnya memuat kalimat berikut: Sansekerta: एकम् सत् िव ा: ब धा वद Alihaksara: Ekam Sat Vipraaha Bahudhaa Vadanti Cara baca dalam bahasa Indonesia: Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti Bahasa Indonesia: "Hanya ada satu kebenaran tetapi para orang pandai menyebut-Nya dengan banyak nama." C. AGAMA BUDHA Agama Buddha lahir di negara India, lebih tepatnya lagi di wilayah Nepal sekarang, sebagai reaksi terhadap agama Brahmanisme. Pencetusnya ialah Siddhartha Gautama yang dikenal sebagai Gautama Buddha oleh pengikut-pengikutnya. Ajaran Buddha sampai ke negara Tiongkok pada tahun 399 Masehi, dibawa oleh seorangbhiksu bernama Fa Hsien. Masyarakat Tiongkok mendapat pengaruhnya dari Tibet disesuaikan dengan tuntutan dan nilai lokal. Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi). D. AGAMA KRISTEN KATOLIK Mereka yg Katolik dapat dikenali dgn hal-hal berikut ini: 1. Membuat Tanda Salib, hal ini sering dilakukan pada saat pembuka dan penutup doa. Saat-saat khusus, seperti gembira karena memenangkan suatu lomba hal ini pun dilakukan. Saat ketakutan, dengan spontan adapula yang melakukan gerakan ini. Dengan melihat gerak tubuh ini, kita bisa tahu bahwa seseorang itu beragama Katolik. 2. Pada hari Sabtu atau minggu, pada saat mereka ke gereja, kita bisa membedakan bahwa mereka adalah seorang Katolik adalah dari buku yang dibawanya (jika mereka membawanya), Orang Katolik tidak membawa Alkitab tapi Puji Syukur (dulu Madah Bakti). 3. Jika di rumahnya ada salib yang terpajang di dinding, maka salib itu ada "corpus"-nya (patung Yesus yang disalibkan). Itulah hal-hal lahiriah yang bisa langsung kita ketahui. Dibawah ini ada lagi keunikan lainnya, yaitu : 1. Adanya Iuran Santo Yusup. Itu lho iuran masa depan untuk RIP nya warga Katolik. Sehingga ada yang bilang bahwa jadi Orang Katolik, kalau meninggal tidak usah repot ngurusin peti dan kavling kuburan karena sudah ada yang ngurus. 2. Sabda Yesus, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu "(Mat 11:28), ditanggapi dengan sungguh-sungguh (namun tidak semuanya melakukan ini) pada saat mendengarkan homili (kotbah) pastor di gereja. 3. Jika ada pertemuan pendalaman Kitab Suci di lingkungan, biasanya yang datang bisa dihitung dengan jari. Sepertinya mereka alergi atau takut dengan yang namanya Kitab Suci sugengriadiuncen12.blogspot.com/2015/05/ciri-khas-dan-dogma-6-agama-di-indonesia.html?m=1 2/5 1/18/2021 Sugeng Riadi Uncen12: CIRI KHAS DAN DOGMA 6 AGAMA DI INDONESIA 4. 5. 6. 7. 8. 9. (tapi tidak semua lho!). Yang datang lebih sedikit dibandingkan dengan jika ada ibadat doa Rosario, setiap bulan Mei danOktober. Ada Komuni suci dalam setiap misa, dan misa diakhiri dengan bertkat perutusan dari Pastor, namun masih ada saja yang langsung pulang setelah menerima komuni. Ada yang namanya Sakramen Rekonsiliasi, alias Tobat alias Pengakuan Dosa, tapi tidak semua menjalankannya. Umumnya mereka lakukan setahun dua kali pada saat menjelang Natal dan Paskah. Perkawinan monogami, tidak terpisahkan dan sekali seumur hidup. Sebelum perkawinan ada kursus perkawinan, ada penyelidikan kanonik dan komitmen bersama untuk mendidik anak secara katolik serta komitmen untuk membina rumah tangga menjadi keluarga bahagia. Pada masa Prapaskah, biasanya mereka diwajibkan melakukan puasa dan pantang dan ada ibadat yang namanya Jalan Salib. Warga yang non aktif, biasanya sibuk melakukan pendekatan dengan pengurus lingkungan, wilayah dan Paroki pada saat punya keperluan khusus, seperti mengurus surat baptis, surat nikah, dan lain sebagainya. 10. Punya pimpinan tertinggi dalam Hirarki Gereja, namanya PAUS, yang merupakan penerus santo Petrus, wakil Kristus di dunia. E. AGAMA KRISTEN PROTESTAN Asas yang menonjol menurut kepercayaan ajaran Protestan adalah “arti pemutlakan terhadap hal-hal yang relative” dan “pembenaran iman”, mulanya pengakuan gereja Kristen cukup dengan rumusan singkat “Yesus adalah Tuhan atau Yesus adalah Kristus”. Dengan pengakuan tersebut maka seseorang dapat dibabtis. Saat itu gereja Kristen masih berada di tengah kaum Yahudi. Tapi karena orang Yahudi sudah mempercayai Tuhannya Israel, sedangkan umat Kristen percaya kepada “Yesus Kristus”, maka untuk pelaksanaan pembabtisan diperlukan satu pasal tambahan yaitu pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah “Anak Allah”, Sang Mesias yang telah dijanjikan Tuhan. Kemudian yang menumbuhkan pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah “Roh Kudus”. Dalam hal ini Roh Kudus menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi Roh Kudus adalah Tuhan yang berbicara dalam hati manusia. Demikian seterusnya, sehingga pengakuan itu terdiri dari tiga bagian, yaitu tentang Tuhan Bapa, Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus. Yang mana diyakini dalam Tritunggal. 1. Kepercayaan tentang Tuhan Menurut ajaran Kristen tentang Tuhan harus dilihat dari dua pihak, di satu pihak bahwa Allah itu tidak boleh turun dari surga di lain pihak Allah menjadi manusia di dalam diri Yesus. Hal ini digambarkan dalam kedatangan Yesus, bahwa Allah yang hidup itu telah menyatakan diri sebagai Dia yang sungguh-sungguh Allah dan yang sungguh-sungguh manusia. 2. Yesus Kristus Sebagaimana dinyatakan dalam bagian kedua Pengakuan Iman Rasuli, Yesus Kristus mendapat kehormatan yang sama dengan Allah Bapa, dalam arti gereja menyakini bahwa Yesus adalah sesungguhnya Allah dan sekaligus manusia. Ditemukan dua segi pokok dalam diri Yesus, yaitu pertama Yesus adalah manusia seperti halnya manusia pada umumnya, hanya saja tanpa dosa. Ia lahir dari wanita, ia merasa haus dan lapar, suka dan duka, dan mati yang dikuburkan. Kedua Yesus tergolong Allah (Yosua: penolong), karena ia adalah juru selamat yang dating dari Allah untuk menyelamatkan dunia dan manusia adalah anak Allah yang sudah dibangkitkan dan hidup, maka Dia berkata “Aku dan Bapa adalah Satu”. Yesus juga disebut “Anak Allah Yang Tunggal” kata “Anak Allah” bukan berarti Allah mempunyai anak kandung, melainkan “Allah Yang Anak”, dalam arti Allah yang datang dalam diri manusia Yesus. 3. Roh Kudus Di dalam bahasa arab/ibrani Ruhuk kudus artinya roh suci, semangat kekuatan yang di berikan oleh Allah. Kalimat roh terkadang-kadang di artikan nyawa atau malaikat. Nabi Isa di beri oleh Tuhan Roh Kudus. Tidak saja beliau tapi Tuhan telah memberikan roh kudus kepada nabi-nabi dan orang yang di kehendakinya. sugengriadiuncen12.blogspot.com/2015/05/ciri-khas-dan-dogma-6-agama-di-indonesia.html?m=1 3/5 1/18/2021 Sugeng Riadi Uncen12: CIRI KHAS DAN DOGMA 6 AGAMA DI INDONESIA 4. Sakramen Sakramen adalah merupakan pusat dari ibadah (liturgy) yang merupakan perbuatan lahir yang ilahi (firman yang nyata). Sakramen disusun dan ditetapkan di Konsili Trente yang menyimpulkan bahwa sakramen adalah alat anugerah yang bukan saja sebagai tanda dan cap anugerah tetapi juga mengandung anugerah. 5. Sekte-Sekte Agama Kristen Protestan Akibat dari berpisahnya umat Kristen Protestan dari gereja Katolik dengan ciri-ciri Protestianismenya yang membuat tradisi tunduk pada Al-Kitab sebagai dasar doktrin dan menegaskan “justification by faith” (pembenaran atau kebenaran melalui agama), dengan cara menghotbah Al-Kitab dan ketinggian moral atau peradaban pribadi, serta menolak kekuasaan Paus, menolak Mis dan memuja para Santa. Maka sejak perlawanan tersebut lahirlah berbagai sekte agama Kristen yang pada mulanya merupakan sekte-sekte aliran Luther, Calvin, Anglican, Zwingli dan sekte-sekte Anabaptis. F. AGAMA KHONGHOCHU Agama Konghucu dipadankan dengan sejumlah sebutan: Kong Jiau/Kung Chiao,Rujiao/Chiao, dan Ji Kau. Semua sebutan tersebut merujuk pada sejarah bahwa Konghucu merupakan suatu “Agama” klasik Cina yang dibangkitkan kembali oleh Kongcu, yang dalam bahasa asalnya berarti agama kaum taat, yang lembut hati, yang memperoleh bimbingan, atau kaum terpelajar. Oleh sejumlah Orientasi Khonghucu disebut juga Confucianism, karena Khongcu adalah tokoh sentral yang membawa ajaran tersebut. Menurut para penganutnya, Khonghucu bukan sekedar suatu ajaran yang diciptakan oleh Nabi Khongcu melainkan agama (chiao) yang telah diturunkan oleh Thian ( Tuhan Yang Maha Esa), lewat para Nabi dan Raja Suci purba ribuan tahun sebelum lahir Nabi Kongcu. Fung Yu Lan (A History of Chinese Philosiphy) menegaskan bahwa Khongcu (Confucius) adalah seorang “transmitter”. Dalam kitab Susi VII. 1.2 telah dijelaskan bahwa Khongcu hanya meneruskan, tidak menciptakan, ia sangat menaruh percaya dan suka kepada yang kuno itu. Khongcu telah dipilih oleh Thian untuk melestarikan, membangkitkan kembali, meneruskan dan menyempurnakan agama-Nya (Susi, III. 24 dan Susi IX.5) Sistem Ketuhanan Agama Konghucu Ajaran-ajaran dalam kitab Su Si tidak begitu banyak memuat hal-hal yang berkaitan dengan konsep metafisika. Ajaran metafisika justru banyak bersumber pada kitab klasik, kitab yang sudah ada sebelum Khongcu lahir. Yang dimaksud dengan ajaran metafisika di sini ialah ajaran yang mencakup konsep tentang Tuhan, manusia, alam semesta dan konsep tantang hidup sesudah mati. Tuhan dalam ajaran Konghucu sering disebut Thian atau Tee, yang artinya Tuhan Yang Maha Besar atau Tuhan Yang Maha Menguasai Langit dan Bumi. Di dalam kitab Ngo King biasa diberi kata sifat sebagai berikut: 1. Siang Thian - artinya Thian Yang Maha Tinggi 2. Hoo Thian - artinya Thian Yang Maha Besar 3. Chong Thian - artinya Thian Yang Maha Suci 4. Bien Thian - artinya Thian Yang Maha Pengasih 5. Hong Thian - artinya Thian Yang Maha Kuasa, Maha Pencipta 6. Siang Tee - Tee Yang Menciptakan Alam Semesta. Kongcu sendiri percaya adanya Thian yang selalu harus dihormati dan dipuja karena Dialah yang menjaga alam semesta. Oleh karena itu, manusia harus melakukan upacara-upacara keagamaan sederhana dan sekhidmat mungkin agara mendapatkan berkah dari Thian. Dalama kaitan ini, umat manusia harus mencermati dan meneladani tingkah laku orang tua, karena menurut ajaran Konghucu orang tua adalah wakil Thian. Dengan adanya kepercayaan kepada Thian yang oleh pemeluknya diterjemahkan sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Konghucu dapat dikelompokkan ke dalam kepercayaan monotheis. Kepercayaan ini bersifat dogmatik, yang diyakini umatnya sugengriadiuncen12.blogspot.com/2015/05/ciri-khas-dan-dogma-6-agama-di-indonesia.html?m=1 4/5 1/18/2021 Sugeng Riadi Uncen12: CIRI KHAS DAN DOGMA 6 AGAMA DI INDONESIA berdasarkan wahyu (agama langit). Selain kepercayaan terhadap Thian dalam ajaran Konghucu terdapat juga kepercayaan terhadap para malaikat (dewa-dewa), roh-roh suci dan para nabi. Para penganutnya perlu melakukan penghormatan, sesajian dan peribadatan mereka. Soal Ketuhanan, soal hari kiamat dan akhirat, soal hidup sesudah mati tidak pernah disinggung-singgung. Yang dimuliakan dan dipuja oleh mereka adalah alam (termasuk roh-roh, dewa-dewa, gunung, sungai-sungai, angin), leluhur (termasuk kebaktian teman), dan langit (ahli-ahli sejarah agama menganggap bahwa dewa langit adalah yang tertua). Kong Hu Cu atau Konfusius, seorang ahli filsafat Cina yang terkenal sebagai orang pertama pengembang sistem memadukan alam pikiran dan kepercayaan orang Cina yang mendasar, dalam mengajarkan ajaran-ajarannya, ia tidak suka mengakaitkan paham dengan paham ketuhanan. Ia menolak membicatakan tentang akhirat dan soal-soal yang bersifat metafisika, ia hanya seorang filosof sekuler yang mempersoalkan moral kekuasaan dan akhlak pribadi manusia yang baik. Namun dikarenakan ajaran-ajaran lebih banyak mengarah pada kesusilaan dan mendekati ajaran keagamaan maka ia sering digolongkan dan dianggap sebagai pembawa agama. Dapat dikatakan, Kong Hu Cu selalu menghindari pembicaraan tentang metafisika, ketuhanan, jiwa, dan berbagai hal yang ajaib. Namun ia tidak meragukan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa yang dianut masyarakatnya. Bahkan ia lebih meneguhkan pemujaan terhadap leluhur, dengan kesetiaan kepada sanak keluarga dan penghormatan terhadap orang tua. Ia mengajarkan betapa penting artinya penghormatan dan ketaatan istri terhadap suami, rakyat terhadap penguasanya. Menurut Kong Hu Cu hidup ini ada dua nilai, yaitu Yen dan Li. Yen artinya cinta atau keramahtamahan dalam hubungan dengan seseorang, sedangkan Li artinya keserangkaian antara perilaku, ibadah, adat istiadat, tata krama dan sopan santun.Kong Hu Cu mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi tempat orang besar, yaitu kagum terhadap perintah Tuhan, kagum terhadap orang-orang penting, dan kagum terhadap kata-kata orang bijaksana. Orang yang tidak kagum terhadap tiga hal tersebut atau malah tidak berperilaku sopan dan menghina kata-kata bijaksana adalah orang-orang yang picik. Demikian, Ru Jiao atau agama Konghucu adalah agama monoteis, percaya hanya pada satu Tuhan, yang biasa disebut sebagai Tian, Tuhan Yang Maha Esa atau Shangdi (Tuhan Yang Maha Kuasa). Tuhan dalam konsep Konghucu tidak dapat diperkirakan dan ditetapkan, namun tiada satu wujud pun yang tanpa Dia. Dilihat tiada nampak, didengar tidak terdengar, namun dapat dirasakan oleh orang beriman. Dalam Yijing dijelaskan bahwa Tuhan itu Maha Sempurna dan Maha Pencipta (Yuan) ; Maha Menjalin, Maha Menembusi dan Maha Luhur (Heng) ; Maha Pemurah, Maha Pemberi Rahmat dan Maha Adil (Li), dan Maha Abadi Hukumnya (Zhen). sugengriadiuncen12.blogspot.com/2015/05/ciri-khas-dan-dogma-6-agama-di-indonesia.html?m=1 5/5