“PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019” SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : SASKIA ZARRIN MUHASSANAH ‘AAN NIM. 23040-15-0102 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019 i ii “PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019” SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : SASKIA ZARRIN MUHASSANAH ‘AAN NIM. 23040-15-0102 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019 iii iv v vi MOTTO Tentang keberhasilan, sejauh mana kau berdo’a dan mengikhtiarkannya (Saskia Zarrin M) PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sasmito dan Ibu Giyatni yang senantiasa membimbing, mendidik, membesarkanku dengan penuh kasih sayang, dan rasa sabar, memberikan dukungan moral, materil, spiritual, motivasi, serta doa yang tiada henti untuk putra putrinya dalam setiap langkah demi menggapai cita-cita dan harapan yang indah untuk anak-anaknya. Terimakasih tak terhingga. 2. Adik-adikku tersayang Dik Ulin, Dik Baihaqi, dan Dik Baikhuni yang selalu mendukung kakak dalam segala hal serta memberikan dukungan materil, motivasi, serta do’a yang tiada henti. Terimakasih sudah menjadi adik yang baik untuk kakak. 3. Keluarga besar Mbah Mulyo Pawiro, serta Mbah Mitrowiyono yang selalu mensupport, dan mendo’akan dalam segala hal demi terwujudnya cita-cita dan harapan keluarga besar kami. 4. Teman-teman terbaik (Mbak Ulfa Nurul A, Emma Karunia C, Anisa Septiana S, Rosypa Intan U, serta Fajri Nasrullah) yang selalu mensupport, membantu, vii memotivasi, serta menemaniku dikala susah maupun senang. Sukses untuk kalian semua. 5. Keluarga besar Alumni Boarding School MAN 2 Surakarta khususnya angkatan 2012, yang telah memberikan pengalaman hidup yang sangat luar biasa. Sukses untuk kalian semua. 6. Teman-teman PPL MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga (Febri, Umi, Luluk, Whini, Aina, Alif, Putra) yang telah mengajarkan bagaimana menjadi pendidik yang baik, serta memberikan pengalaman yang sangat luar biasa. Sukses untuk kalian semua. 7. Teman-teman KKN Posko 69 Dusun Kebon Agung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali (Wijayanti, Dani, Laini, Yani, Birra, Dimas, Rifqi) yang telah memberikan warna dalam hidup dan memberikan pengalaman yang sangat luar biasa, sukses untuk kalian semua. 8. Keluarga besar PGMI angkatan 2015. 9. Teman-teman mahasiswa pejuang skripsi. 10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 11. Pembaca yang Budiman. viii KATA PENGANTAR بسم هللا الرحمن الرحيم Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumil qiyamah.. Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), maka penulis membuat karya ilmiah dengan bentuk skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Pekerjaan Menggunakan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas III Semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”. Selesainya skripsi ini tidak semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik material maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. ix 2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Ibu Dr. Peni Susapti, S.Si., M.Si. Selaku Ketua Program Studi PGMI. 4. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah sabar membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk penulis dalam menempuh pendidikan dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 5. Bapak Dr. Rasimin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing akademik terimakasih atas bimbingannya selama 8 semester ini. 6. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi yang telah membantu memberikan kelancaran dalam proses pembuatan skripsi. 7. Bapak Khaeroni, S.Pd.I. selaku kepala sekolah MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. 8. Ibu Sabilatul Masruroh, S.Pd. Selaku Guru Kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga yang telah berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT. Semoga amal baik Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini diterima di sisi Allah dan mendapatkan balasan yang mulia di sisi-Nya Aamiin. x xi ABSTRAK Zarrin, Saskia Muhassanah ‘aan. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Pekerjaan Menggunakan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas III Semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Sutrisna, S.Ag., M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Brainstorming. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Pekerjaan pada Siswa Kelas III Semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga yang terdiri dari 24 siswa yaitu 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masingmasing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu lembar observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar hanya 20,83% (5 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 79,175 (19 siswa) belum memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 51,87. Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 62,50% (15 siswa), sedangkan 37,50% ( siswa) belum memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 70,07. Pada siklus II yang mencapai KKM sebanyak 87,50% (21 siswa), sedangkan 12,50% (3 siswa) belum memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 86,25. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. xii DAFTAR ISI SAMPUL..................................................................................................................i LEMBAR LOGO ...................................................................................................ii HALAMAN JUDUL..............................................................................................iii PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................iv LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................................vii KATA PENGANTAR............................................................................................ix ABSTRAK.............................................................................................................xii DAFTAR ISI.........................................................................................................xiii DAFTAR TABEL................................................................................................xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah....................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 7 D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 7 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan........................................ 8 F. Metode Penelitian........................................................................................ 9 1. Rancangan Penelitian............................................................................ 9 2. Subjek Penelitian ............................................................................... 10 3. Langkah-langkah Penelitian................................................................ 10 xiii 4. Instrumen Penelitian............................................................................ 13 5. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 17 6. Analisis Data....................................................................................... 18 G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 20 BAB II LANDASAN TEORI A. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ....... 22 1. Belajar................................................................................................. 22 a. Pengertian Belajar......................................................................... 22 2. Hasil Belajar........................................................................................ 24 a. Pengertian Hasil Belajar................................................................ 24 b. Faktor yang Mempengaruhi.......................................................... 27 3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................... 28 a. Pengertian Pembelajaran............................................................... 28 b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................... 28 c. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial........................... 29 d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial............................ 31 e. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.............. 32 4. SK dan KD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial........................... 35 5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (Jenis-jenis Pekerjaan).................... 36 B. Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar.................. 44 1. Pengertian Metode Pembelajaran ....................................................... 44 2. Metode Pembelajaran Brainstorming................................................. 44 a. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Brainstorming..............46 b. Kelebihan dan Kelemahan............................................................ 48 3. Media Gambar..................................................................................... 50 a. Pengertian Media.......................................................................... 50 b. Media Gambar............................................................................... 51 c. Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar......................... 52 d. Kelebihan dan Kelemahan............................................................ 52 4. Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar pada Materi Jenis-jenis Pekerjaan......................................... 54 xiv 5. Kajian Pustaka..................................................................................... 55 BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga ................... 58 B. Deskripsi Kondisi...................................................................................... 65 1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial................................................................................................... 65 2. Data Siswa (Subyek Penelitian).......................................................... 67 3. Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 69 C. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus............................................................. 70 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I................................................................. 70 1. Perencanaan Tindakan........................................................................ 71 2. Pelaksanaan Tindakan......................................................................... 72 3. Pengamatan/observasi......................................................................... 74 4. Refleksi............................................................................................... 74 E. Deskripsi pelaksanaan Siklus II............................................................... 76 1. Perencanaan Tindakan........................................................................ 76 2. Pelaksanaan Tindakan........................................................................ 78 3. Pengamatan/observasi......................................................................... 80 4. Refleksi............................................................................................... 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................ 82 1. Deskripsi Hasil Kondisi Kondisi Awal (Pra Siklus).......................... 82 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I..................................................... 85 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II.................................................... 91 B. Pembahsan................................................................................................ 95 1. Siklus I................................................................................................ 97 2. Siklus II............................................................................................... 98 3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II................................... 99 xv BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................. 105 B. Saran........................................................................................................ 105 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS xvi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru ........................................................15 Tabel 2.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Siswa.......................................15 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar....................................................16 Tabel 1.2 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan...........................................60 Tabel 2.2 Daftar Prestasi........................................................................................62 Tabel 3.2 Nilai Ulangan Harian.............................................................................65 Tabel 4.2 Data Siswa Kelas III..............................................................................67 Tabel 5.2 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ........................................................69 Tabel 6.2 Refleksi Siklus I dan Rencana Perbaikan..............................................75 Tabel 1.3 Data Nilai Ulangan Harian ....................................................................83 Tabel 2.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus........................................84 Tabel 3.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I ........................................................88 Tabel 4.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ............................................89 Tabel 5.3 Perbandingan Perolehan Data Pra siklus dan Siklus I...........................90 Tabel 6.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II.........................................................92 Tabel 7.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II...........................................93 Tabel 8.3 Perbandingan Perolehan Data Siklus I dan Siklus II.............................94 Tabel 9.3 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan.....................................................100 Tabel 10.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus............................................102 xvii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas.......................................................11 Gambar 1.2 Kebutuhan Manusia............................................................................36 Gambar 2.2 Bahan Mentah Kayu dan Bambu.......................................................37 Gambar 3.2 Proses Pembuatan Tanah Liat Menjadi Wadah..................................38 Gambar 4.2 Petani Sawah dan Petani Garam.........................................................39 Gambar 5.2 Guru....................................................................................................41 Gambar 6.2 Dokter.................................................................................................42 Gambar 7.2 Pedagang............................................................................................42 Gambar 8.2 Buruh Angkut.....................................................................................43 Gambar 1.3 Diagram Ketuntasan Pra Siklus.........................................................97 Gambar 2.3 Diagram Ketuntasan Siklus I..............................................................98 Gambar 3.3 Diagram Ketuntasan Siklus II............................................................99 Gambar 4.3 Rekapitulasi Prosentase Peningkatan Ketuntasan Siswa.................101 xviii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 4. Lembar Jawab Siswa Siklus I Lampiran 5. Lembar Jawab Siswa Siklus II Lampiran 6. Dokumentasi Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian Lampiran 8. Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 9. Surat Tugas Pembimbing Lampiran 10. Lembar Konsultasi Lampiran 11. Daftar Nilai SKK Lampiran 12. Daftar Riwayat Hidup xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen dalam sebuah kehidupan yang sangat penting. Suatu pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk dapat pembangunan di masa yang akan datang. Hal tersebut juga telah dicantumkan dalam Undangundang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Adapun ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya pendidikan dan pentingnya belajar dalam Qs. Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi : 1 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Qs. Al-Mujadalah: 11). Dari ayat tersebut memiliki beberapa kandungan yang berkaitan dengan pentingnya pendidikan, diantaranya: setiap orang beriman wajib hukumnya menuntut ilmu baik akhirat maupun dunia, orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya. Pendidikan dapat dinilai bermutu dan berhasil bila mampu menghasilkan output yang cerdas, berkarakter, bermoral dan memiliki keterampilan yang unggul. Maka dari itu perlu adanya suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, serta mampu membuat siswa mengembangkan potensi dirinya secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kurikulum yang diterapkan pada siswa kelas III diharapkan akan memberikan kompetensi sesuai dengan tingkat pendidikan yang akan dicapai. Pada era kurikulum 2013, sekolah juga tetap wajib membuat kurikulum sendiri, yang tentu muatan kurikulumnya adalah muatan kurikulum nasional, yaitu kurikulum 2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan kurikulum muatan lokal. Ketentuan keharusan sekolah membuat kurikulum sendiri yang disebut KTSP diatur dalam Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jadi ketika kurikulum 2013 diberlakukan bukan berarti sekolah tidak lagi membuat kurikulum sendiri (KTSP). Sekolah tetap harus membuat kurikulum sendiri, yang disebut KTSP. Acuan atau pedoman untuk membuat KTSP ada dalam Permendikbud 2013. Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, prinsip pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menegakkan lima pilar belajar, yaitu: (1) Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa; (2) Belajar untuk memahami dan menghayati; (3) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (4) Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain; dan (5) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kaitannya dengan mutu dan kualitas pendidikan pada jenjang sekolah dasar sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Karena berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas di lapangan, kegiatan belajar mengajar di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga cenderung monoton dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini disebabkan karena guru kurang menerapkan model, metode serta media pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar dan fokus terhadap materi yang disampaikan termasuk didalamnya adalah 3 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada materi jenis-jenis pekerjaan. Berdasarkan data hasil penilaian tengah semester genap di kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga, menunjukkan data hasil belajar IPS masih tergolong rendah, dilihat dari banyaknya siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 66. Dari hasil pembelajaran IPS pada semester genap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS hanya mencapai 19 siswa (79,17 %) belum tuntas dan 5 siswa (20,83%) siswa tuntas. Hasil ini menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS masih dibawah standar KKM. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti akan mencoba menggunakan metode pembelajaran serta media yang dianggap dapat melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Sebab dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar akan lebih bermakna sekaligus mendorong siswa belajar lebih lanjut, melalui belajar secara berkelompok dan dengan dukungan media gambar siswa dapat belajar lebih kreatif dalam memecahkan masalah secara bersama. Lingkungan belajar dengan interaksi multi proses akan sangat potensial untuk dapat membimbing siswa dalam pengembangannya. Namun, dalam situasi pembelajaran seperti apapun, pengembangan kemampuan siswa akan bisa terkembangkan apabila diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengelola kelas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru 4 harus bisa menjadi fasilitator yang baik sehingga proses pembelajaran yang sudah dirancang akan terlaksana dengan baik. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan diuji cobakan penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Metode pembelajaran Brainstorming merupakan bentuk dari pengembangan metode diskusi. Metode diskusi banyak dikembangkan menjadi metode pembelajaran baru salah satunya yaitu metode pembelajaran Brainstorming. Diskusi adalah membahas suatu masalah oleh sejumlah anggota kelompok. Setiap anggota kelompok bebas untuk menyumbangkan ide, saran, pendapat, informasi yang dimiliki, dan gagasan. Setiap anggota bebas untuk menanggapi, mendukung, atau bahkan tidak sepihak. Sedangkan dalam metode pembelajaran Brainstorming semua ide atau gagasan ditampung oleh ketua kelompok dan hasilnya kemudian dijadikan peta gagasan. Hasil dari peta gagasan menjadi kesepakatan bersama dalam kelompok. Dengan konsep tersebut diharapkan hasil belajar akan lebih baik. Media gambar adalah salah satu alat peraga yang efektif untuk menstimulasi anak dalam pembelajaran aspek berbicara. Sebelum media gambar digunakan sebagai sarana pembelajaran maka yang harus 5 dipersiapkan adalah susunlah gambar dengan teratur supaya mudah digunakan pada waktunya. Hati-hati menempel gambar supaya jangan salah tempel atau jatuh dan lain-lain, sehingga mengganggu perhatian anak. Guru melakukannya sambil menempelkan gambar yang sesuai dengan isi pembelajaran. Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan peserta didik lebih menyukai gambar daripad tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis melakukan tindakan melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, secara umum dapat dirumuskan permasalahan "Apakah penggunaan metode pembelajaran Branstorming dengan media gambar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) 6 materi jenis-jenis pekerjaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 ?” C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi segenap pihak. 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pada siswa kelas II semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019, sehingga dapat memberikan informasi bagi yang ingin meneliti permasalahan yang sama guna menyempurnakan penelitian ini. 7 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah : Memberikan kontribusi yang baik mengenai metode serta media pembelajaran yang inovatif dalam rangka peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah. b. Bagi Guru : Mengetahui metode serta media yang menarik dan menyenangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta profesionalitas guru juga akan semakin meningkat. c. Bagi Siswa : Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan juga siswa mampu meningkatkan kemampuan bersosialisasi yang secara otomatis dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipoteses tindakan dalam penelitian ini adalah: Penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. 8 2. Indikator Keberhasilan Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun 2018/2019. Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil jika terdapat perubahan proses yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial oleh siswa. Maka dari itu, indikator keberhasilan penelitian ini adalah: a. Secara Individual Siswa dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan ≥66. b. Secara Klasikal Siswa dinyatakan tuntas apabila siswa secara keseluruhan mencapai kriteria ketuntasan minimal 85%. F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian yang didasarkan pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yakni penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam 9 bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Terdapat tahapan penelitian tindakan kelas, yakni: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi pada setiap siklus dan seterusnya sampai perbaikan yang diharapkan tercapai. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga. Jumlah siswa kelas III sebanyak 24 orang yang terdiri dari 10 laki-laki, dan 14 perempuan. Pengambilan subjek penelitian ditentukan karena hasil belajar siswa kelas III rendah. 3. Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dimana peneliti bekerjasama dengan pihak sekolah, baik guru maupun kepala sekolah. Dengan tujuan utama penelitian adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas. Siklus penelitian ini, dikembangkan dari model penelitian Arikunto,dkk, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan,(b) tindakan, (c) pengamatan dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut: 10 Gambar 1.1 Siklus penelitian tindakan kelas. ini penerapan metode (Arikunto, ,2006: 16) Tindakan dalam penelitian berupa pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Dalam tindakan ini semua tergabung dalam penelitian terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 11 a. Perencanaan Sebelum perencanaan dilakukan, perlu diadakan observasi pada kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga. Dalam kegiatan observasi ditemukan beberapa kondisi yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa pasif dalam pembelajaran berlangsung, hal ini berkaitan dengan metode maupun media yang dilaksanakan. Guru cenderung menggunakan metode konvensional sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif di dalam kelas. Dan ini mempengaruhi terhadap hasil belajar yang rendah. Hal ini dilihat dari perolehan nilai pada pelajaran IPS di semester II yang sebagian siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Berdasarkan hal tersebut, maka persiapan untuk perencanaan pembelajaran yang dilakukan adalah: mengidentifikasi kebutuhan siswa, mengidentifikasi masalah yang dihadapu guru dan siswa pada saat pembelajaran, merumuskan indikator yang hendak dicapai, merancang pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, menyiapkkan alat dan bahan yang diperlukan, membuat lembar observasi siswa dan guru untuk melihat kondisi pembelajaran pada saat tindakan berlangsung, membuat lembar kerja evaluasi untuk melihat hasil tindakan yang sudah dilakukan. 12 b. Tindakan Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan yang tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Observasi Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Dilaksanakan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas yang bertujuan tujuan mengumpulkan data kualitatif mengenai aktivitas guru maupun siswa dengan tujuan mencatat masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran guna menjadi refleksi sebagai tindak lanjut dari permasalahan tersebut. d. Refleksi Refleksi merupakan peninjauan kembali atas kegiatan yang sudah berlangsung. Ini dilakukan oleh observer terhadap praktikan dengan melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamati. Dengan refleksi, segala kegiatan yang baik dipertahankan sedangkan yang masih kurang dapat diperbaiki supaya pembelajaran berikutnya bisa lebih baik lagi. 4. Instrumen Penelitian a. Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang 13 mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (Imron, 2011: 120). b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan dalam pembelajaran di kelas. RPP berisi skenario tentang apa yang akan dilakukan siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Secara teknis, rencana pembelajaran minimal mancakup komponenkomponen sebagai berikut: Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, serta evaluasi pembelajaran (Muslich, 2007: 53). c. Lembar Observasi Menurut Sudjiono, A (2011: 79), Observasi (Pengamatan) yaiu cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatatn secara sistematis terhadap fenomena-fenomena pengamatan. 14 yang sedang dijadikan sasaran Dalam penelitian ini, lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi untuk siswa. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat partisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Adapun lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Guru Komponen yang Dinilai Aktivitas partisipasi menggunakan pembelajaran Sub Komponen yang Dinilai guru Membuka pelajaran metode Penguasaan materi pembelajaran Brainstorming Penggunaan dengan media gambar media/sumber pembelajaran Evaluasi pembelajaran Menutup pelajaran serta tindak lanjut Tabel 2.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Sisiwa Komponen yang Dinilai Aktivitas partisipasi siswa saat proses pembelajaran menggunakan metode 15 pembelajaran Brainstorming dengan media gambar d. Soal Tes (Evaluasi Hasil Belajar) Soal tes digunakan setiap akhir siklus, dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar adapun kisi-kisi soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Standar Kompetensi (SK) : 2. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal Indikator jenis-jenis Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan pekerjaan berdasarkan hasil Menyebutkan pekerjaan contoh yang jenis-jenis menghasilkan barang Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa 16 Menjelaskan pekerjaan contoh yang jenis-jenis menghasilkan barang dan hasilnya Menjelaskan pekerjaan contoh yang jenis-jenis menghasilkan barang dan tugasnya 5. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi dan hasil tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut: a. Observasi Tahap observasi dilaksanakan guna mendapat data mengenai pengajaran guru di dalam kelas, sehingga bisa dilihat dalam pelaksanaan pembelajaran benar sesuai dengan kondisi dan proses. Observasi dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Dalam tahapan ini peneliti melakukan pengamatan berkenaan dengan hal-hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi atau evaluasi. Data yang dikumpulkan berupa data hasil tes dan hasil angket yang menunjukkan keaktifan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. 17 b. Tes Tes merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik pada aspek kognitif (Afandi, , 2013: 132). Bentuk tes yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah berupa butir-butir soal yang diberikan pada setiap akhir siklus. Tes yang dimaksud ialah tes hasil belajar, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Data yang dikumpulkan yakni data hasil belajar siswa dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial apabila siswa telah menacapai nilai ≥ 66. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan pengumpulan data dari kegiatan penelitian berupa foto maupun video hasil kegiatan pembelajaran. Data yang diperoleh peneliti dari dokumentasi ini dapat melengkapi bahkan memperkuat data dari hasil observasi dan tes yang dilakukan. 6. Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Teknik ini dimulai sejak awal sampai akhir pengumpulan data. Selain data yang berbentuk kualitatif, data yang diperoleh juga berbentuk data deskriptif kuantitatif berpa angka sederhana yang diperoleh dari hasil perhitungan lembar observasi pada saat tindakan dilakukan dan kemudian disajikan secara terstruktur. 18 Analisis data kualitatif digunakan guna memperoleh data presentase rata-rata dari hasil tes siswa. Nilai tes dapat dihitung dengan rumus: 𝑀𝑥 = Ʃx 𝑁 Keterangan: Mx = mean yang dicari Σx = jumlah dari nilai-nilai yang ada N = banyaknya nilai-nilai itu sendiri (Anas Sudjiono, 2008: 81) Hasil belajar memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa. Untuk nilai hasil belajar kognitif pada mata pelajaran IPS di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga nilai KKM-nya 66. Jika nilai rata-rata pada akhir siklus telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 66 setelah pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar maka dikatakan berhasil. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar yang telah dicapai siswa menggunakan rumus: 𝑃= 𝑓 𝑁 x100% 19 Keterangan: f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = jumlah frekuensi atau banyaknya individu P = angka presentase (Anas Sudjiono, 2008: 43). G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi yang bertujuan untuk mempermudah jalan pikiran dan memenuhi secara keseluruhan isi skripsi penelitian. Adapun isi skripsi dalam penelitian ini adalah 1. Bagian pendahuluan skripsi berisi: Judul Skripsi, abstrak, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik. 2. Bagian isi skripsi terdiri dari: BAB I berisi Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian dan sistematika penulisan BAB II berisi Pada bab ini penulis menemukan landasan teori tiap-tiap variabel penelitian, kajian pustaka 20 BAB III berisi Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga dan pelaksanaan penelitian. BAB IV berisi Hasil penelitian, dan pembahasan, pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi deskripsi, per siklus dan pembahasan BAB V berisi Kesimpulan dan penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. 3. Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiran 21 BAB II LANDASAN TEORI A. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Jenis-jenis Pekerjaan 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu kata yang sudah cukup akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata-kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan (Afandi, , 2013: 7). Menurut Permendikbud No.22 Tahun 2016, belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dengan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Belajar dalam pengertian lain yaitu upaya untuk menguasai sesuatu yang baru, konsep ini mengandung dua hal: usaha untuk menguasai, hal ini bermakna menguasai dalam belajar, suatu yang baru, yang diperoleh dari aktiivitas belajar. Belajar suatu proses interaksi antara manusia (id-ego-super ego) dengan lingkungan yang terwujud pribadi, fakta, konsep atau teori. Dalam hal ini terkandung maksud bahwa proses interaksi itu 22 adalah: proses internalisasi ke dalam diri yang belajar, dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2008: 13). Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya ( Hilmi, 2016: Vol. 4, No. 2). Belajar di sekolah berarti interaksi antara guru dengan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Guru atau tutorlah yang mengajar dan peserta didik yang belajar. Perpaduan kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai medianya. Disana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan 23 pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan (Afandi, , 2013: 9). Dalam kegiatan belajar mengajar harus terjadi komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik agar suasana pembelajaran kondusif. Tidak lagi teacher center melainkan student center sehingga proses belajar mengajar akan terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Paradigma selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat pada guru(teacher center) sebagai sumber belajar, bukan berpusat pada siswa (student center) sehingga guru akan mendominasi proses pembelajaran di dalam kelas sedangkan sisanya hanya pasif. Peran guru sebagai fasilitator belum terlihat dalam proses pembelajaran. Selayaknya guru harus mampu menguasai empat kompetensi dasar yang diharapkan akan terjalin komunikasi dua arah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasar uraian diatas maka belajar merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar, terencana baik didalam maupun diluar ruangan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, baik itu hasil yang dapat diukur secara langsung dengan angka 24 maupun hasil belajar yang dapat dilihat pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada orang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari belum mampu kearah sudah mampu (Hamalik, 2009: 30). Hasil belajar merupakan perolehan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran, kecakapan yang nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu yang juga disebut sebagai prestasi belajar (Sudjana, 2012: 22). Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, baik itu hasil yang dapat diukur secara langsung dengan angka maupun hasil belajar yang dapat dilihat pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar akan tampak pada beberapa aspek antara lain: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis, dan budi pekerti, dan sikap. Seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau beberapa aspek tingkah laku sebagai akibat dari hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. 25 Salah satu ciri ketidak berhasilan pembelajaran ditandai dengan siswa yang cenderung hanya menghapal tidak memahami esensi makna materi, tidak mengetahui aplikasi tentang mater pembelajaran di dunia nyata. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar, terencana baik didalam maupun diluar ruangan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik ditentukan oleh hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal diunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebiih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai. 2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya. 3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kretivitasnya. 26 4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah efektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku. 5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya (Sudjana, 2012: 56). b. Faktor yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar Ada dua faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar, yakni faktor internal dan eksternal antara lain: 1) Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa. Faktor ini terdiri dari dua aspek yaitu fisiologis (jasmaniah) misal kondisi fisik yang sehat atau tidak dan aspek psikologis (rohaniah) misal kecerdasan, bakat, minat, motivasi dan emosional. 2) Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain kondisi lingkungan di skitar siswa yang meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. lingkungan sosial sekolah seperti guru, teman-teman sekolah. Sedangkan lingkungan non sosial 27 diantaranya gedung sekolah, tempat tinggal, waktu belajar. Karena faktor tersebut maka hasil belajar masing-masing siswa berbeda antara satu dengan siswa lainnya. 3. Pembelajaran lmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran sesungguhnya sama dengan pengajaran, sehingga pengertian atau konsep dalam pengajaran dapat digunakan untuk menjelaskan pembelajaran. Pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan suasana menyenangkan bagi peserta didik dan mewujudkan pencapaian hasil belajar yang tinggi. Pembelajaran dapat juga dikatakan sebagai sebuah proses yang bertujuan untuk mewujudkan pencapaian hasil belajar yang tinggi (Rasimin, 2012: 47-48). b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan baik pada tingkat SD, SMP, maupun SMA. Merupakan bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbaga aspek kehidupan. Di Indonesia IPS menjadi salah satu mata pelajaran dalam pembaharuan kurikulum SD, SMP, SMA sejak 1975 dan masih berlangsung hingga sekarang. IPS sangat penting diajarkan kepada peserta didik, sebab manusia 28 adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat. Agar setiap individu menjadi warga negara yang baik maka perlu mendapatkan pengetahuan yang benar tentang konsep dan kaidah sosial, menentukan sikap sesuai dengan pengetahuan tersebut dan memiliki keterampilan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Endayani, 2017: Vol.1, No. 1). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial” (Gunawan, 2011: 39). Ilmu pengetahuan sosial sebagi mata pelajaran tidak semata membekali ilmu saja lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai dan keterampilan dalam hidup bermasyarakat sehingga mereka mengetahui benar lingkungan, masyarakat dan bangsanya dengan berbagai karakteristiknya. Dengan demikian, IPS sebagai suatu mata pelajaran di SD bertolak dari kondisi nyata di masyarakat dengan tujuan untuk memanusiakan manusia (siswa) melalui hubungan seluruh aspek manusia agar mereka tidak merasa asing di lingkungan masyarakatnya sendiri. c. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari baik yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, 29 geografi, dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat bisa dikatakan sebagai laboratorium demokrasi bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. beragam kehidupan sosial yang kita pelajari, tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat atau bersumber dari masyarakat. Dengan demikian, materi ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipelajari dan menjadi sumber pembelajaran, tidak hanya sebatas pada kehidupan nyata sesaat di masyarakat, melainkan juga cerita-cerita, novel, kisahkisah tokoh terkenal juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Secara sederhana bahan bacaan berupa buku, surat kabar, majalah, dan makalah dapat dijadikan sebagai sumber materi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Dengan bacaan tersebut dapat diperoleh pengetahuan, baik berupa pengetahuan sosial maupun nilai-nilai yang bermakna dalam kehidupan. Jadi, bacaan tersebut merupakan sumber materi ilmu pengetahuan sosial dan sumber pembelajaran ilmu pengetahuan sosial yang berharga serta memiliki nilai praktis dalam membina kepribadian bagi siswa. Berita dan pemberitaan, baik yang yang berkaitan dengan kehidupan sosial setempat (lokal) maupun pada tingkat daerah (regional), merupakan bahan pengetahuan yang juga didapat dipelajari dalam ilmu pengetahuan sosial. Surat kabar, radio dan TV, merupakan sumber berita serta 30 pemberian yang sekaligus juga sebagai sumber materi dan sumber pemberitaan ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, 2012: 44). d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan pendidikan pengembangan tujuan nasional pembelajaran menjadi IPS. acuan dalam Adapun tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Permendiknas No.22 Tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: : 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memilik kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional maupun global. Menurut Bruce Joyce ada 3 (tiga) tujuan IPS, yaitu: 1) Humanistic education: diharapkan IPS mampu membentuk anak didik untuk memahami segala pengalamannya serta duharapkan lebih mengerti tentang arti kehidupan ini. 31 2) Citizenship education: setiap anak didik harus dipersiapkan untuk mampu berpartisipasi secara efektif di dalam dinamika kehidupan masyarakatnya. Masyarakat diliputi segala aktivitas yang menyadarkan setiap warganegara untuk bekerja secara benar dan penuh tanggung jawab demi kemajuannya. 3) Intellectual education: tiap anak didik ingin memperoleh cara dan sarana untuk mengadakan analisis terhadap gagasangagasan serta mengadakan pemecahan masalah seperti yang dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu sosial. Bersamaan dengan pertumbuhan kemampuannya, anak didik seharusnya belajar menjawab sebanyak mungkin pertanyaan serta menguji data secara krirtis dalam berbagai situasi sosial (Endayani, 2017: Vol.1, No. 1). Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan masyarakat (Rasimin, 2012: 40). e. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Arif dalam Rasimin (2012: 38) menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai progam pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga hsrus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama. 32 Oleh sebab itu, siswa yang dibina tidak hanya ckup berpengetahuan dan berkemampuan berpikir semata, melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi semata, melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggiterhadap kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara. Berkaitan dengan pernyataan tersebut hendaknya pokok bahasan pokok bahasan ilmu pengetahuan sosial yang disajikan tidak hanya sekedar pada materi yang bersifat pengetahuan elaka, melainkan juga meliputi nilai-nilai yang wajib melekat pada diri siswa sebagai warga masyarakat dan warga negara. Untuk memantapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial, perlu diketahui ciri-cirinya. Salah satu ciri utamanya adalah bekerjasamanya antara disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama disiplin ilmu pendidikan yang dimaksud adalah adanya seperangkat kemampuan yang berguna sebagai berikut: (1) memilih (menyederhanakan) bahan pendidikan dari disiplin ilmuilmu sosial dan humanities untuk tujuan pendidikan; (2) mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan pskologis untuk tujuan pendidikan; (3) menyajikan (metode) pendidikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan; dan (4) menilai hasil belajar ilmu pengetahan sosial. 33 Karena ruang lingkup ilmu pengetahan sosial berkaitan dengan masalah-maslah nyata dalam kehidupan bermasyarakat, maka pemantapan ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan secara langsung dapat dikembangkan dalam beberapa mata pelajaran atau mata kuliah yang secara langsung telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial maupun pendidikan kewarganegaraan. Untuk memantapkan ilmu pengetahuan sosial tersebut, tepat kiranya bila staf pngajar (guru) memahami secara bulat struktur disiplin ilmu serta mengikuti perkembangan dinamika ilmu-ilmu sosial serta perkembangan dan perubahan sosial yang begitu cepat. Hal tersebut dikarenakan ilmu pengetahuan sosial memiliki harapan untuk terciptanya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kepedulian, kesadaran, dan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa dan negara (Rasimin, 2012: 39). Ruang lingkup pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 meliputi aspek-aspek berikut: 1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3) Sistem Sosial dan Budaya 4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan 34 4. SK dan KD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III Semester II Standar kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dicapaioleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakkan penjabaran dari standar kompetensi. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran IPS kelas III semester II adalah sebagai berikut: a. Standar Kompetensi (SK) 1. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang b. Kompetensi Dasar (KD) 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan. 2.2 Memahami pentingnya semangat kerja. 2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. 2.4 Mengenal sejarah uang. 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. 35 5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (Jenis-jenis Pekerjaan) Kebutuhan manusia sangat beragam. Namuun, pada dasarnya ada tiga kebutuhan pokok. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sandang artinya pakaian, pangan artinya makanan. Sementara papan artinya rumah. Gambar 1.2 Kebutuhan manusia Untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut, manusia harus bekerja. Dengan bekerja, maka manusia mendapatkan penghasilan. Penghasilan tersebut berupa uang. Dengan uang tersebut, manusia membeli kebutuhan hidupnya. Ada beragam jenis pekerjaan. Dari yang sifatnya formal hingga informal. Walaupun begitu, ada keterkaitan antara pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, adalah pekerjaan yang menghasilkan barang. Kedua, pekerjaan yang menghasilkan jasa. Untuk lebih jelasnya baca uraian berikut: a) Pekerjaan yang menghasilkan barang Pekerjaan jenis ini menghasilkan barang. Pekerjaan di bidang ini, mengolah bahan mentah menjadi barang. Barang yang dihasilkan bisa berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Barang jadi adalah 36 barang yang siap digunakan. Barang setengah jadi adalah barang yang belum jadi. Artinya perlu penyelesaian lebih lanjut. Bisa pula berupa bagian dari benda jadi utuh. misalnya rangka kursi atau rangka jendela. Bahan baku pekerjaan yang menghasilkan barang ada dua, pertama adalah bahan yang dihasilkan dari alam. Disebut bahan mentah. Misalnya kayu, rotan, tanah liat, bahan makanan, dan sebagainya. Gambar 2.2 Bahan mentah kayu dan bambu Kedua adalah barang setengan jadi. Misalnya kusen pintu, rangka kursi, dan sebagainya. Pernahkah kamu melihat pengrajin tembikar? Apa yang dihasilkannya? Apakah benda jadi atau setengah jadi? Tentu saja ia menghasilkan barang jadi. Barang yang dihasilkannya adalah tembikar. Misalnya: guci, pot, vas bunga, celengan. 37 Gambar 3.2 Proses pembuatan tanah liat menjadi wadah Dibawah ini ada beberapa contoh pekerjaan yang menghasilkan barang: Petani Petani termasuk pekerjaan yang menghasilkan barang. Sumber pekerjaannya adalah lingkungan alam. Petani membudidayakan tanaman untuk diambil manfaatnya. Petani bekerja mengolah alam, misalnya mengolah tanah. Tanah tersebut dijadikan lahan pertanian. Lalu ditanami padi, sayuran atau buah-buahan. Setelah panen, maka petani mendapatkan padi, sayuran, dan buah. Barang yang dihasilkan petani merupakan barang mentah. Sebab sebagian perlu diolah lagi untuk dikonsumsi. Selain petani tanaman, ada pula petani garam. Petani garam mengolah lahan sekitar pantai. Petani tersebut membuat kolam-kolam penampungan air laut. Dari air laut inilah petani mendapatkan dan memproduksi garam. 38 Gambar 4.2 Petani sawah dan petani garam Peternak Peternak bekerja membudidayakan hewan ternak. Tujuannya untuk mendapatkan manfat dari hewan ternak. Hewan yang diternak misalnya jenis ikan, unggas, sapi, kerbau, kambing, dan kuda. Hewan ternak tersebut ada yang menghasilkan susu, daging, telur. Ada pula yang dimanfatkan bulu dan kulitnya. Peternak mengembang biakkan hewan, misalnya ayam. Dari ayam tersebut, peternak dapat memperoleh daging dan telur. Sama seperti petani, peternak pun menghasilkan barang mentah. Barang-barang yang dihasilkan hewan ternak merupakan barang mentah. Sebab sebagian perlu diolah lagi untuk dikonsumsi. Penjahit Penjahit adalah orang yang bekerja menjahit kain. Penjahit mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya menjahit kain menjadi pakaian jadi. Pekerjaan sebagai seorang penjahit memerlukan keahlian khusus. Terutama keahlian di bidang model pakaian dan cara menjahit. 39 Pedagang Makanan Olahan Pedagang makanan olahan menghasilkan barang konsumsi. Barang konsumsi tersebut berupa makanan jadi. Pedagang makanan olahan bekerja mengolah bahan makanan. Bahan makanan tersebut diolah menjadi makanan jadi. Misalnya mengolah sayuran menjadi makanan siap saji. Ada yang mengolah terigu dan telur menjadi kue. Contoh pekerjaan di bidang ini misalnya pembuat kue, tukang bakso, juru masak, dan sebagainya. Pekerjaan jenis ini pun memerlukan keashlian khusus. Terutama keahlian mengolah bahan makanan. b) Pekerjaan yang menghasilkan jasa Pekerjaan jenis ini sifatnya menghasilkan jasa. Jasa tersebut berupa pelayanan. Dari hasil menjual jasa ini, pekerjaan memperoleh uang. Bisa berupa gaji atau menerima uang secara langsung. Pekerjaan di bidang jasa ini sangat beragam. Ada yang memerlukan keahilan khusus, ada yang membutuhkan pendidikan tinggi, ada pula yang hanya mengandalkan mengandalkan senjata. kemampuan fisik. Berikut contoh ini Misalnya pekerjaan hanya yang menghasilkan jasa: Guru Seorang siswa atau murid bisa menjadi pintar karena guru. Guru adalah seorang yang mengajarkan ilmu. Guru termasuk pekerjaan di bidang jasa. Yaitu jasa pelayanan di bidang pendidikan. Guru memberikan bimbingan dan pengajaran. Guru tersebut ada yang bergerak dalam 40 pengajaran formal. Misalnya di sekolah ada perguruan tinggi. Untuk itu diperlukan pendidikan khusus. Ada pula yang bergerak di jalur informal. Di bidang ini ada yang memerlukan pendidikan tinggi. Misalnya instruktur komputer, guru kursus bahasa asing, dan sebagainya. Ada pula yang hanya mengandalkan keahlian dan bakat. Misalnya guru melukis, guru menyanyi, guru memasak, dan sebagainya. Gambar 5.2 Guru Dokter Dokter adalah orang yang bekerja menyembuhkan pasien. Dokter memberikan pelayanan di bidang kesehatan. Dokter melayani kesehatan masyarakat. Untuk menjadi dokter, diperlukan pendidikan khusus. Yaitu pendidikan kedokteran di perguruan tinggi. Dengan demikian seorang calon dokter memiliki keahlian khusus. Utamanya di bidang kedokteran. Dokter ada dokter umum dan spesialis. 41 Gambar 6.2 Dokter Pedagang Pedagang adalah oarang yang menjual barang. Barang tersebut bisa berupa apa saja. Ada yang menjual barang kebutuhan sehari-hari, ada pula yang menjual barang mewah. Kegiatan berdagang bisa dilakukan dimana saja. Bisa dilakukan dengan berkeliling, bisa pula menetap di suatu tempat. Misalnya di toko ataun pasar. Gambar 7.2 Pedagang Tukang Cukur Rambut Tukang cukur rambut bekerja mencukur rambut orang. Ia mencukur rambut sesuai permintaan. Dengan demikian ia melayani keinginan konsumen. Pekerjaan ini didasarkan atas tingkat keahlian seseorang. Keahlian tersebut bisa didaptakan dari kursus. Bisa pula belajar langsung dari ahlinya. 42 Buruh Angkut Buruh angkut bekerja melayani jasa pemindahan dan pengangkutan barang. Baik yang dilakukan secara manual, misalnya diangkut sendiri. Ada pula yang menggunakan alat. Misalnya dengan menggunakan kendaraan. Pekerjaan jenis ini dapat dijumpai dimana saja, terutama di pusat kegiatan umum. Misalnya di pasar, terminal, pelabuhan, dan stasiun. Buruh angkut merupakan pekerjaan yang didasarkan atas kekuatan fisik. Dengan kata lain lebih membutuhkan tenanga yang besar. Gambar 8.2 Buruh angkut Sopir Sopir adalah orang yang bekerja mengemudi mobil. Sopir bekerja melakukan pelayanan angkutan. Sopir ada dua jenis, pertama adalah sopir angkutan umum. Misalnya, sopir bajai, sopir angkot, sopir bus, dan sopir taksi. Kedua adalah sopir pribadi. Misalnya sopir kantor, sopir mobil keluarga. Sopir merupakan pekerjaan yang didasarkan atas keahlian. Pegawai Negeri Pegawai negeri adalah orang yang bekerja untuk negara. Mereka bekerja untuk melayani masyarakat. Pegawai negeri dikelompokkan 43 menjadi dua. Pertama, yaitu pegawai negeri sipil. Misalnya, guru, pegawai kelurahan, pegawai pemda, dan sebagainya. Kedua, adalah pegawai negeri militer. Contohnya adalah polisi, tentara (Hernawan dan Hendayani, 2009: 95-104). B. Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar 1. Pengertian Metode Pembelajaran Djamarah, SB dalam Afandi menyebutkan bahwa suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru agar penggunaannya bervariasi sesuai yang ingin dicapai stelah pengajaran berakhir. Atau dengan kata lain metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang gtelah dtetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran (Afandi, , 2013: 16). 2. Metode Pembelajaran Brainstorming Brainstorming merupakan bentuk dari pengembangan metode diskusi. Metode diskusi banyak dikembangkan menjadi metode pembelajaran baru salah satunya yaitu metode pembelajaran Brainstorming. Diskusi adalah membahas suatu masalah oleh sejumlah anggota kelompok, setiap anggota kelompok bebas untuk menyumbangkan ide, saran, pendapat, informasi yang dimiliki, dan 44 gagasan. Setiap anggota bebas untuk menanggapi, didukung, atau bahkan tidak sepihak. Sedangkan dalam metode pembelajaran Brainstorming semua ide atau gagasan ditampung oleh ketua kelompok dan hasilnya kemudian dijadikan peta gagasan. Hasil dari peta gagasan menjadi kesepakatan bersama dalam kelompok. Metode pembelajaran Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, dan pengalaman dari semua peserta. Tujuannya untuk membuat kumpulan pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda hasilnya kemudian dijadikan peta informasi atau peta gagasan untuk menjadi pembelajaran bersama. Brainstorming juga sebuah metode pembelajaran untuk melahirkan ide-ide dengan cara siswa diminta untuk memunculkan ide sebanyakbanyaknya. Ide yang disampaikan harus berhubungan dengan topik. Topik yang menjadi sumber untuk menjadikan petunjuk (Afandi, , 2013: 109). Brainstorming adalah mendorong kelompok untuk menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera. Setiap anggota kelompok mengeluarkan penapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri sendri dalam menyumbangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar (Hasibuan, 2008: 21). 45 a. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Brainstorming 1) Metode Pembelajaran Brainstorming Sebelum melaksanakan Brainstorming dengan media metode pembelajaran gambar langkah-langkah penggunaan dalam pembelajaran, yaitu guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setelah siswa terbagi kedalam kelompok, kemudian tiap kelompok menentukan ketua kelompok. Guru menerangkan materi pembelajaran sebelum penerapan metode pembelajaran Brainstorming. Sebelum menerangkan materi, setiap masing-masing kelompok diberikan gambar yang sudah disediakan oleh guru. Sebelum pembelajaran berlangsung guru telah mempersiapkan fasilitas pendukung. Proses pelaksanaan metode pembelajaran Brainstorming sebagai berikut: menentukan batasan waktu yang digunakan, menentukan aturan main yang digunakan dalam metode pembelajaran Brainstorming, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menyampaikan ide-idenya, ketua kelompok menulis setiap ide yang dikemukakan oleh anggota kelompok, setiap kelompok melakukan pengelompokan ide yang sejenis, melakukan pembahasan ide-ide menyimpulkan pembicaraan. Metode pembelajaran Brainstorming dalam pelaksanaannya memiliki dua aturan main, yaitu: 46 a) Metode putaran bebas (Free Wheel): setiap peserta yang akan berbicara harus menunjuk jari, peserta berbicara atas penunjukan ketua kelompok, peserta boleh menyampaikan beberapa ide dalam satu topik pembicaraan dan diberi kesempatan khusus kepada siswa yang belum sempat menyampaikan idenya. b) Metode putaran teratur (Round Robin): peserta berbicara secara bergantian berputar dari kanan ke kiri berlawanan dengan arah jarum jam, setiap peserta hanya boleh memberikan satu ide untuk setiap putaran, tidak seorangpun diperkenankan memberikan ide sebelum tiba gilirannya, tidak diperkenankan mengkritik atau mengeluarkan perkataan yang menyakitkan terhadap ide yang dikemukakan peserta lainnya, tidak diperkenankan untuk mengevaluasi suatu ide yang dilontarkan, bagi peserta yang belum siap pada gilirannya mengatakan terus atau lanjut, dilakukan beberapa kali putaran sampai tidak ada lagi ide yang tersampaikan. Tahap akhir dalam proses pembelajaran setelah semua ide terkumpul selanjutnya setiap kelompok melakukan: penilaian kembali ide satu persatu, ide yang hapir sama kemungkinan dapat disatukan, ide yang belum jelas perlu ditanyakan kepada peserta yang bersangkutan, mana ide yang akan dipilih bisa dilakukan pengambilan keputusan dengan permufakatan atau suara terbanyak 47 (voting), penyempurnaan ide yang telah disepakati, pengambilan kesimpulan dan alternatif tindak lanjut. Setelah penerapan metode pembelajaran Brainstorming siswa ditugasi untuk Brainstorming mempresentasikan secara hasil berkelompok, dan dari penerapan kelompok yang presentasinya paling baik akan mendapatkan penghargaan dari guru. Setelah adanya proses presentasi diadakan tes evaluasi individu untuk siswa (Afandi, , 2013: 109). b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran pembelajaran Brainstorming Brainstorming 1) Kelebihan Penerapan metode bermanfaat, yaitu siswa lebih aktif dan berfikir kretif mengemukakan gagasan. Metode pembelajaran Brainstorming digunakan karena memiliki banyak keunggulan seperti: anakanak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat, melatih siswa dengan cepat dan tersusun logis, merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungn dengan masalah yang diberika guru, meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai, terjadi persaingan yang sehat, siswa merasa bebas dan gembira, suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan. 48 2) Kelemahan Terkadang penggunaan metode pembelajaran Brainstorming tidak berjalan sesuai rencana karena beberapa faktor. Diantaranya peserta didik tidak memenuhi aturan yang ditetapkan, misalnya: memberi komentar terhadap ide yang dilontarkan oleh anggota kelompok, siswa yang belum gilirannya menyampaikan idenya, siswa tidak bisa melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Metode pembelajaran Brainstorming memiliki kelemahan, diantaranya: guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir baik, siswa yang kurang selalu ketinggalan, kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh siswa yang pandai saja, tidak menjamin pemecahan masalah, masalah dapat berkembang kearah yang tidak diharapkan. Selain itu, faktor non teknis seperti rasa takut salah, kurang antusias, dan kurangnya kerjasama antar siswa, maka dalam proses kegiatan pembelajaran berlangsung peran guru sangat penting untuk kesuksesan pembelajaran. Semua metode pembelajaran selain memiliki kelemahan juga memiliki keunggulan seperti halnya metode pembelajaran Brainstorming (Afandi, , 2013: 106). 49 3. Media Gambar a. Pengertian Media Secara etimologi, kata “media” berasal dari bahasa latin “medium” yang artinya perantara atau pengantar. Secara umum media diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima. Istilah media sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses pembelajaran juga termasuk di dalamnya karena dalam proses tersebut ada komunikasi, komunikator dan media komunikasi. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto grafis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan diberikan berikut ini AECT (asosiation of education and communication technology) memberi tentang batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai system penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam 50 proses belajar siswa dan isi pembelajaran (Sari dan Negara, 2011: Vol. 7, No. 2). b. Media Gambar Menurut Oemar Hamalik (2003: 43) berpendapat bahwa “ Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”. Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling mudah dan sering dipakai di dunia pendidikan. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina mengatakan sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Media gambar disebut juga media visual. Menurut Amir Hamzah alat-alat visual adalah alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Diantara alat-alat visual antara lain gambar, foto, slide, model. Karena itu, pendidikan visual artinya tidak lain daripada penyajian pengetahuan melalui “pengalaman melihat”. Dengan kata lain, pendidikan visual adalah suatu metode untuk menyampaikan informasi berdasarkan prinsip berdasarkan prinsip psikologis yang menyatakan bahwa seseorang memperoleh pengertian yang lebih baik dari sesuatu yang dilihat daripada sesuatu yang didengar atau dibacanya. Dari pengertian diatas, pembelajaran dengan media gambar adalah pembelajaran dengan media yang dapat dilihat oleh siswa. 51 Alat-alat visual dapat menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada yang dapat disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan (Hilmi, 2016: Vol.4, No.2, ). c. Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar Guru harus sudah siap dan menguasai materi yang akan disampaikan dan memiliki ketrampilan untuk menggunakan media gambar. Sebelum mulai pelajaran pastikan media gambar cukup jumlahnya sesuai pembagian kelompok dan tentukan pula butuh atau tidaknya bantuan media lain. Mengondisikan siswa dan penempatan siswa juga harus diatur sedemikian rupa sehingga menunjang proses pembelajaran menggunakan media. Bagikan potongangambar yang sudah disediakan sesuai dengan jumlah kelompok. d. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar 1) Kelebihan Media gambar/foto memiliki banyak kelebihan, antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Sifatnya konkret; Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan 52 tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. c) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar dan foto. d) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalahpahaman. e) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus. Disamping itu, dengan menggunakan media/foto pengalamanbelajar yang diperoleh siswa akan semakin bertambah. Siswa tidak hanya mendapat keterangan berupa kata-kata tapi mendapat pengalaman nyata dari visual yang ditampilkan (Hilmi, 2016: Vol.4, No.2). 2) Kelemahan Media gambar memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut: a. Gambar/foto hanya menekankan presepsi indera mata b. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran 53 c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar (Hilmi, 2016: Vol.4, No.2). 4. Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar pada Materi Jenis-jenis Pekerjaan Sebelum melaksanakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar langkah-langkah penggunaan dalam pembelajaran, yaitu guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setelah siswa terbagi kedalam kelompok, kemudian tiap kelompok menentukan ketua kelompok. Guru menerangkan materi pembelajaran sebelum penerapan metode pembelajaran Brainstorming. Sebelum menerangkan materi, setiap masing-masing kelompok diberikan gambar yang sudah disediakan oleh guru. Sebelum pembelajaran berlangsung guru telah mempersiapkan fasilitas pendukung. Metode pembelajaran Brainstorming dalam pelaksanaannya memiliki dua aturan main, yaitu: a) Metode putaran bebas (Free Wheel): setiap peserta yang akan berbicara harus menunjuk jari, peserta berbicara atas penunjukan ketua kelompok, peserta boleh menyampaikan beberapa ide dalam satu topik pembicaraan dan diberi kesempatan khusus kepada siswa yang belum sempat menyampaikan idenya. b) Metode putaran teratur (Round Robin): peserta berbicara secara bergantian berputar dari kanan ke kiri berlawanan dengan arah jarum jam, setiap peserta hanya boleh memberikan satu ide untuk 54 setiap putaran, tidak seorangpun diperkenankan memberikan ide sebelum tiba gilirannya, tidak diperkenankan mengkritik atau mengeluarkan perkataan yang menyakitkan terhadap ide yang dikemukakan peserta lainnya, tidak diperkenankan untuk mengevaluasi suatu ide yang dilontarkan, bagi peserta yang belum siap pada gilirannya mengatakan terus atau lanjut, dilakukan beberapa kali putaran sampai tidak ada lagi ide yang tersampaikan. Tahap akhir dalam proses pembelajaran setelah semua ide terkumpul selanjutnya setiap kelompok melakukan: penilaian kembali ide satu persatu, ide yang hapir sama kemungkinan dapat disatukan, ide yang belum jelas perlu ditanyakan kepada peserta yang bersangkutan, mana ide yang akan dipilih bisa dilakukan pengambilan keputusan dengan permufakatan atau suara terbanyak (voting), penyempurnaan ide yang telah disepakati, pengambilan kesimpulan dan alternatif tindak lanjut. 5. Kajian Pustaka Sebelum penulis meneliti dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Pekerjaan menggunakan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar pada Siswa Kelas III Semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”, penulis menelaah kepustakaan yang ada kaitannya dengan judul diatas .Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara peneliti terdahulu dengan 55 penelitian yang akan dilakukan sekarang serta untuk menghindari penjiplakan. Berikut skripsi yang memiliki tema hampir mirip dengan tema skripsi ini, antara lain: 1. Muhammad Zulfikar, (2017) “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Brainstorming pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Jual Beli di Kelas X Madrasah Aliyah 1 Stabat Tahun Ajaran 2016/2017”. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelasdengan subjek penelitian di kelas X MA yang terdiri dari 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan setelah diterapkannya metode pembelajaran Brainstorming yaitu pada Post Test I (siklus I) siswa yang tuntas berjumlah 16 orang atau dengan presentase 53,33% dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 14 orang atau dengan presentase 46,67% dengan nilai rata-rata kelas 74,16, selanjutnya pada Post Test II (siklusII) siswa yang tuntas berjumlah 27 orang atau dengan presentase 90,00% dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 3 orang atau dengan presentase 10,00% dengan nilai rata-rata kelas 80,66%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa semakin meningkat dan termasuk pada kategori sangat tinggi sehingga jelas bahwa pada siklus II hasil belajar siswa telah mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85%. 2. Ana Soraya, (2014) “Penerapan Metode Brainstorming Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Operasi Bentuk 56 Aljabar di Kelas VII MTs Negeri Stabat Tahun Ajaran 2014/2015”. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian di kelas VII MTs yang terdiri dari 40 siswa. Instrumen penelitian ini berupa tes kemampuan awal, tes hasil belajar. Dari pre-test diperoleh 11 siswa berada pada kelompok tinggi, 18 siswa berada pada kelompok sedang dan 11 siswa berada pada kelompok rendah. Setelah pembelajaran Brainstorming diterapkan diperoleh nilai rata-rata 77,56 (kelompok tinggi 85.68, sedang 78.61 dan rendah 67.73. terdapat 35 siswa (87.5%) yang memperoleh nilai ≥65 dan 5 siswa (12.5%) yang memperoleh niali <65. Maka diperoleh bahwa kelas VII ketuntasan secara klasikal adalah tuntas. Kriteria pencapaian PTK adalah 90%. Dari 10 butir tes terdapat 9 butir tes yang memenuhi kriteria ketuntasan. 57 BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga 1. Profil Sekolah a. Lembaga Pendiri : Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kota Salatiga b. Akte Notaris Yayasan : Joenues E. Maogimons Sh. No. 103 c. Tahun Berdiri : 1 Agustus 1966 d. Nomor Induk :083 e. Nomor Statistik Madrasah : 111.2.3373.0003 f. Nomor Pokok Statistik Nasional : 60713835 g. Akreditasi :B h. Kurikulum : KTSP dan Kurikulum 2013 i. Alamat : Jl. Arwana No. 04 Blotongan Salatiga j. Status Gedung : Milik Sendiri k. Status tanah : Wakaf / Hak milik l. Luas Tanah : 2.000 m2 m. Jumlah Lokal :6 Ruang Kelas Baik, 2 Lokal darurat n. Jumlah Pendidik & Tenaga Kependidikan 58 : 12 Guru, dan 3 Tenaga Secara geografis, MI Ma’arif Global Blotongan berada di Jalan Arwana No. 04, Dusun Grogol, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo Lor, Kota Salatiga. Letak MI yang berada di tengah-tengah pemukiman warga ini memudahkan masyarakat untuk dapat mengenal tentang MI Ma’arif. Jika dilihat secara sosial ekonomi siswa MI Ma’arif Global Blotongan berasal dari kalangan keluarga menengah ke bawah. Sehingga hal ini berdampak pada motivasi belajar siswa yang cenderung kurang kompetitif dibandingkan dengan madrasah lain. Adapun siswa MI Ma’arif Global Blotongan tidak hanya berasal dari lingkup Kota Salatiga saja melainkan juga berasal dari daerah Kabupaten Semarang mengingat letak MI yang berada di perbatasan antara Kota Salatiga dengan Kabupaten Semarang. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Visi: Membentuk generasi yang berakhlaqul karimah, terampil, disiplin dan berbudaya lingkungan Misi 1) Membina generasi yang bertaqwa kepada AllahSWT 2) Membina generasi yang memiliki disiplin tinggi 3) Membina generasi yang berilmu, kreatif dan terampil 4) Membina generasi yang memiliki jiwa pengabdian masyarakat 5) Meningkatkan prestasi KBM serta kerja yang kekeluargaan 59 Tujuan: 1) Terwujudnya lingkungan yang berakhlaqul karimah, berilmu serta toleransi sesama 2) Meningkatnya pendidikan serta ilmu pengetahuan dalam menjalankan KBM dan etos kerja 3) Terhindarnya lingkungan dari perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma agama 2. Personalia MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Pendidik dan tenaga kependidikan MI Ma’arif Global Blotongan berjumlah 17. Pendidik berjumlah 14 dan tenaga kependidikan yang berjumlah 3 dengan kualifikasi sebagai berikut: Tabel 1.2 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga No Nama Guru Jabatan Ijazah Status 1. Khaeroni , S.Pd.I. Kepala S1 GTY 2. Tri Wahyuni, S.Pd.I Guru Kelas V S1 GTY 3. Mustaqhfiroh, S.Pd.I Guru Kelas I A S1 GTY 4. Helena Vidya S, S.Pd Guru Bidang Studi S1 - 5. Ahsin Juniarsasi, S.Pd.I Guru Kelas VI A S1 PNS 6. Sukhaesi Akhla ,S.Pd.I Guru Kelas I B S1 PNS 60 7. Rumadi,S.Pd.I Guru Kelas IV B S1 GTY 8. Mega Nusantara Dewi, S.Pd.I Guru Kelas I C S1 GTY 9. Tatik Pradesa, S.Pd Guru Kelas VI B S1 GTY 10. Fuad Hasan Guru Kelas II B S1 GTY 11. Ida Kurniawati, S.Pd.I Guru Kelas II A S1 GTY 12. Laili Mubarok, S.Pd.I Guru Kelas IV A S1 GTY 13. Sabilatul Masruroh, S.Pd Guru Kelas III S1 - 14. Farida Rahmawati, S.Ag Guru Bidang Studi S1 GTY 15. Ngaderi Penjaga SD KTT 16. Sapar Wulan Sopir SMA KTT 17. Maskuri Sopir SMA KTT Keterangan: PLT: Pelaksana Tugas PNS: Pegawai Negeri Sipil GTY: Guru TetapYayasan KTT: Karyawan Tidak Tetap 61 3. Prestasi yang Pernah Diraih MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Dalam kurun tiga tahun terakhir, ada beberapa prestasi yang digoreskan baik tingkat lokal, kecamatan hingga tingkat kota. Prestasi tersebut antara lain: Tabel 2.2 Daftar Prestasi MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun No. Nama Peserta Didik Prestasi Ajaran Juara M. Ibnu Asykari I Lomba Pidato Putra Tingkat Lokal Juara Ananda Raka II Lomba Macapat Putra Tingkat Lokal Juara 1. II Lomba 2015/2016 Alivia Tartil Al-Qur’an Putri Tingkat Lokal Juara Fajar Aryanto III Lomba Calistung Kelas 1 Tingkat Lokal Juara II Lomba Maulana Prima S Tartil 62 Al-Qur’an Putra Tingkat Lokal Carrisa Mustafiatul Juara II Lomba Sains Matematika Tingkat Lokal Juara Eka Candra Yuwana II Lomba Sains IPA Tingkat Lokal Juara Pandu Haidar II Lomba Calistung Kelas III Tingkat Lokal Shela Rizky Amelia 2. Juara II Tenis Meja Lomba Putri 2016/2017 Tingkat Lokal Juara Dwi Ghufron III Lomba Tenis Meja Putra Tingkat Lokal Juara Fajar II Lomba Bulu Tangkis Putra Tingkat Lokal Juara Tri Widyas Amalia II Lomba Bulu Tangkis Putri Tingkat Lokal Affan 63 Juara II Lomba Lari Jarak Jauh 3 Km Putra Tingkat Lokal Juara M. Fikri III Lomba Lari Sprint 60 m Putra Tingkat Lokal Juara Fina Eka Ramadani III Kaligrafi Lomba Tingkat Lokal Juara Maulana Prima Sakti II Lomba MTQ Putra Tingkat Lokal Juara Alivia II Lomba Tartil Putri Tingkat Kecamatan Juara Maulana Prima III Lomba Tartil Putra Tingkat Kecamatan 3. 2017/2018 Juara Ananda Raka III Macapat Lomba Putra Tingkat Kecamatan Juara M. Izudin Fadili Sholat I Lomba Putra Tingkat Kecamatan 64 Juara Asyifa Bilqis M. II Lomba Sholat Putri Tingkat Kecamatan Juara M. Izudin Fadili III Sholat Lomba Putra Tingkat Kota B. Deskripsi Kondisi 1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu sumber maupun bukti nyata adanya permasalahan yang ditemukan peneliti pada siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Berikut ini hasil nilai ulangan harian saat belum menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar: Tabel 3.2 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Data Nilai Siswa Kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salaiga No Nama Nilai Nilai KKM 66 Tuntas 1. CWAT 45 65 Belum Tuntas Belum Tuntas 2. DA 30 3 DBN 85 4. HJR 45 5. HJF 80 6. IUN 20 Belum Tuntas 7. KL 60 Belum Tuntas 8. MTR 80 9. MEP 65 Belum Tuntas 10. MIAM 60 Belum Tuntas 11. MRS 55 Belum Tuntas 12. NZM 60 Belum Tuntas 13. NFA 50 Belum Tuntas 14. PAR 80 15. RFH 30 Belum Tuntas 16. RAM 20 Belum Tuntas 17. SWR 75 18. UC 30 Belum Tuntas 19. ZSN 65 Belum Tuntas 20. MSF 30 Belum Tuntas 21. MAY 65 Belum Tuntas 22. AKT 45 Belum Tuntas 23. MOW 40 Belum Tuntas 66 Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 24. ABK 30 Belum Tuntas Jumlah 1.245 Nilai rata-rata 51,87 Keterangan: Siswa yang tuntas = 5 siswa Siswa yang belum tuntas = 19 siswa 2. Data Siswa (Subyek Penelitian) Subjek Penelitian yang diambil adalah siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 24 siswa dengan keterangan siswa 14 perempuan dan 11 siswa lakilaki. Selama proses penelitian semua siswa mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin sakit atau tanpa alasan. Berikut nama data siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Data Siswa Kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga No. Nama Siswa Laki-laki 1. CWAT √ 2. DA √ 3. DBN √ 4. HJR √ 67 Perempuan 5. HJF √ 6. IUN √ 7. KL √ 8. MTR √ 9. MEP √ 10. MIAM √ 11. MRP √ 12. NZM √ 13. NFA √ 14. PAR √ 15. RFH √ 16. RAM √ 17. SWR √ 18. UC √ 19. ZSN √ 20. MSF √ 68 21. MAY √ 22. AKT √ 23. MOW √ 24. ABK √ 3. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 yang dilaksanakan dalam dua siklus. Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Tabel 5.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas No Siklus/pertemuan Hari/tanggal Waktu ke1. I Sabtu, 13 April 09.20-10.20 20 April 09.20-10.20 2019 2. II Sabtu, 2019 69 C. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ada tanpa menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Oleh karena itu penelitian dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pembelajaran guna membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pada tahap ini peneliti melakukan sebuah analisis terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ada tanpa menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Pada tahap pra siklus terlihat banyak siswa yang tidak memuhi KKM. Oleh karena itu, peneliti akan mengadakan penelitian dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dengan tujuan untuk memperbaiki hasil belajar yang diperoleh sebelum menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar agar hasil belajar siswa meningkat dan mencapai KKM pada siklus I dan II. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahapan tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah langkah-langkah penelitian: 70 1. Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan hala-hal sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP disusun sebelum kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan. RPP disusun secara kolaborasi dengan guru kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. RPP berisi tentang rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang akan disampaikan oleh peneliti yaitu materi tentang jenis-jenis pekerjaan. Penyusunan RPP disesuaikan dengan langkahlangkah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa b. Menyiapkan Media Menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung seperti membuat media gambar tentang jenis-jenis pekerjaan yang berguna pembelajaran untuk mendukung menggunakan pelaksanaan metode kegiatan pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. c. Menyiapkan Lembar Observasi Guru dan Siswa Lembar observasi disusun oleh peneliti sebagai instrumen penelitian. Lembar observasi yang dibuat adalah lembar 71 observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Lembar onservasi untuk guru digunakan sebagai pedoman pengamatan terhadap keterlaksanaan Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, sedangkan lembar observasi untuk siswa digunakan sebagai pedoman pengamatan partisipasi siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar d. Menyiapkan Soal Evaluasi Lembar soal evaluasi belajar siswa disusun oleh peneliti berkolaborasi dengan guru disesuaikan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan. Hal ini untuk mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman siswa dengan berdasarkan nilai dari evaluasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2019 pukul 09.10-10.20 dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan berdo’a yang dipimpin oleh salah satu siswa dengan penuh khidmat. b. Guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan presensi. c. Guru mengkondisikan/membagi kelompok siswa untuk belajar. 72 d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. e. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. “Apakah pekerjaan orang tua kalian?” siswa menjawab dengan jawaban beragam. f. Guru memberikan potongan gambar yang sudah disediakan pada masing-masing kelompok, dilanjtutkan dengan menentukan aturan main yang pertama yakni putaran bebas (Free Wheel) yang digunakan dalam metode pembelajaran Brainstorming dan memberikan gambaran umum tentang materi. g. Guru memberikan penjelasan dan pertanyaan terkait materi. h. Dengan dampingan guru, siswa menerapkan aturan main putaran bebas (Free Wheel) dalam menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar untuk menyampaikan ide-idenya terkait dengan gambar yang sudah dibagikan. i. Guru mempersilahkan ketua kelompok menuliskan setiap ide yang dikemukakan oleh anggota kelompok. j. Setiap kelompok melakukan pengelompokan ide, melakukan pembahasan ide-ide untuk menyimpulkan pembicaraan. k. Dengan bimbingan dari guru siswa secara berkelompok mempresentasikan penerapan hasil dari metode pembelajaran Brainstorming. 73 l. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa. m. Guru bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. n. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa dalam menerima materi. o. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. p. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa mengucapkan bacaan hamdalah bersama. q. Guru mengucapkan salam. 3. Pengamatan/observasi Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara langsung melakukan keterampilan pengamatan guru atau dalam observasi menerapkan untuk mengetahui pembelajaran dengan menggunakan metode Brainstorming dengan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga sekaligus dibantu oleh guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran sedang berlangsung. 4. Refleksi Kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dalam menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Refleksi pada siklus I 74 dilakukan oleh peneliti dan guru kelas III. Tujuan kegiatan refleksi ini adalah untuk membahas hal-hal apa saja yang menjadi hambatan pada pelaksanaan siklus I. Guru dan peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi setelah pembelajaran berakhir. Adapun refleksi pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 6.2 Refleksi Siklus I dan Rencana Perbaikan pada Siklus II Refleksi Siklus I Guru tujuan belum Rencana Perbaikan Siklus II menyampaikan Menyampaikan pembelajaran tujuan dan pembelajaran dan memberikan memunculkan motivasi siswa. aktivitas awal yang dapat memunculkan motivasi siswa dalam belajar. Guru belum memberikan Memberikan waktu yang lebih keleluasaan waktu siswa dalam tepat menyampaikan terkait dalam menyelesaikan ide/pendapat setiap tahap pembelajaran. penggunaan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Siswa kurang leluasa dalam Memberikan mengidentifikasi setiap tentang ide/pendapat yang disampaikan. pokok jenis-jenis bahasan pekerjaan yang lebih luas. Siswa kurang variatif dalam Meluaskan bahan materi pada menyampaikan ide/pendapat. 75 jenis-jenis pekerjaan. E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Pelaksanaan Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil perolehan nilai siswa pada siklus I, maka peneliti melakukan tindak lanjut ke siklus II yang merupakan upaya perbaikan dari siklus I. Pada Siklus II materi yang diajarkan masih sama dengan siklus I. Tahap perencanaan tindakan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan merupakan hasil perbaikan pelaksanaan pada siklus I. Siklus II juga terdiri dari empat tahapan yang di mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi rencana pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti akan dijabarkan sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP disusun sebelum kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan. RPP disusun secara kolaborasi dengan guru kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. RPP berisi tentang rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang akan disampaikan oleh peneliti yaitu materi tentang jenis-jenis pekerjaan. Penyusunan RPP disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa 76 b. Menyiapkan Media Menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung seperti membuat media gambar tentang jenis-jenis pekerjaan yang berguna untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. c. Menyiapkan Lembar Observasi Guru dan Siswa Lembar observasi disusun oleh peneliti sebagai instrumen penelitian. Lembar observasi yang dibuat adalah lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Lembar onservasi untuk guru digunakan sebagai pedoman pengamatan terhadap keterlaksanaan Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, sedangkan lembar observasi untuk siswa digunakan sebagai pedoman pengamatan Pengetahuan partisipasi Sosial siswa dalam menggunakan pembelajaran metode Ilmu pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. d. Menyiapkan Soal Evaluasi Lembar soal evaluasi belajar siswa disusun oleh peneliti berkolaborasi dengan guru disesuaikan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan. Hal ini untuk mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman siswa dengan berdasarkan nilai dari evaluasi. 77 2. Pelaksanaan Tindakan Langkah-langkah atau tahapan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, hanya saja pelaksanaan tindakan pada siklus II ditambah dengan melihat hasil refleksi siklus I serta menambah hal-hak yang perlu diperhatikan dan penekanan pada tahap sebelumnya sesuai dengan RPP yang sudah ada. Dalam hal ini ada penambahan aturan main metode pembelajaran Brainstorming yang kedua yaitu putaran teratur (Round Robin). Pelaksanaan tindakan siklus II dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 April 2019 pukul 09.1010.20 dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan berdo’a yang dipimpin oleh salah satu siswa dengan khidmat. b. Guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan presensi. c. Guru mengkondisikan/membagi kelompok siswa untuk belajar. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. e. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. “Apakah pekerjaan orang tua kalian?, termasuk kedalam pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa?” siswa menjawab dengan jawaban beragam. f. Guru memberikan potongan gambar yang sudah disediakan pada masing-masing kelompok, dilanjtutkan dengan menentukan aturan main yang kedua yakni putaran teratur (Round Robin) yang 78 digunakan dalam metode pembelajaran Brainstorming dan memberikan gambaran umum tentang materi. g. Guru memberikan penjelasan dan pertanyaan terkait materi. h. Dengan dampingan guru, siswa menerapkan main putaran teratur (Round Robin) dalam menggunakan metode Brainstorming dengan media gambar untuk menyampaikan ide-idenya terkait dengan gambar yang sudah dibagikan. i. Guru mempersilahkan ketua kelompok menuliskan setiap ide yang dikemukakan oleh anggota kelompok. j. Setiap kelompok melakukan pengelompokan ide, melakukan pembahasan ide-ide menyimpulkan pembicaraan. k. Dengan bimbingan dari guru siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil penerapan hasil dari metode pembelajaran Brainstorming. l. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa. m. Bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. n. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa dalam menerima materi. o. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. p. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa mengucapkan bacaan hamdalah bersama. 79 q. Guru mengucapkan salam. 3. Pengamatan/observasi Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara langsung melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Brainstorming dengan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga sekaligus dibantu oleh guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran sedang berlangsung. 4. Refleksi Kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dalam menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Refleksi pada siklus II dilakukan oleh peneliti dan guru kelas III. Tujuan kegiatan refleksi ini adalah untuk membahas hal-hal apa saja yang menjadi hambatan pada pelaksanaan siklus II. Guru dan peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi setelah pembelajaran berakhir. Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak peningkatan yang diperoleh dari pra siklus dan siklus I pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga. Peningkatan tersebut meliputi: a. Sebagian besar siswa lebih memperhatikan dan menghayati pelajaran meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan. 80 b. Siswa lebih serius dan tampak antusias dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstrming dengan mdia gambar. Hal ini tampak pada peningkatan hasil tes tertulis pada lembar soal yang dikerjakan oleh siswa. c. Adanya peningkatan ketuntasan secara klasikal. Pada siklus II hampir semua aspek keaktifan meningkat, sehingga hasil belajar siswa dan ketuntasan kriteria minimal pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hasil ini tidak lepas atau berkaitan dengan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar yang digunakan pada saat porses belajar mengajar berlangsung. 81 BAB IV HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar melalui 2 siklus untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan tahap studi awal sampai pada siklus kedua diperoleh data sebagai berikut: 1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) Berdasarkan observasi hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga sebelum diadakan penelitian pada awal semester II tahun pelajaran 2018/2019 menunjukkann hasil belajar siswa belum mencapai KKM, siswa pasif saat mengikuti pembelajaran dikarenakan guru masih menggunakan metode konvensional serta kurang kurang diterapkannya metode maupun media pembelajaran yang menarik saat guru menjelaskan materi. Pada saat penilaian ulangan harian banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah di bawah KKM dari KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS kelas III yaitu 66. 82 Tabel 1.3 Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga No Nama Nilai Nilai KKM 66 Tuntas Belum Tuntas 1. CWAT 45 Belum Tuntas 2. DA 30 Belum Tuntas 3 DBN 85 4. HJR 45 5. HJF 80 6. IUN 20 Belum Tuntas 7. KL 60 Belum Tuntas 8. MTR 80 9. MEP 65 Belum Tuntas 10. MIAM 60 Belum Tuntas 11. MRS 55 Belum Tuntas 12. NZM 60 Belum Tuntas 13. NFA 50 Belum Tuntas 14. PAR 80 15. RFH 30 Belum Tuntas 16. RAM 20 Belum Tuntas 17. SWR 75 83 Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 18. UC 30 Belum Tuntas 19. ZSN 65 Belum Tuntas 20. MSF 30 Belum Tuntas 21. MAY 65 Belum Tuntas 22. AKT 45 Belum Tuntas 23. MOW 40 Belum Tuntas 24. ABK 30 Belum Tuntas Jumlah 1.245 Nilai rata-rata 51,87 Tabel 2.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus No Nilai Siswa Presentase Kategori 1. X < 66 19 79,17% Belum Tuntas 2. X ≥ 66 5 20,83% Tuntas Berdasarkan hasil pra tindakan tersebut, 19 siswa atau 79,17 % belum tuntas dan 5 siswa atau 20,83% siswa tuntas. Dengan perolehan hasil belajar siswa pada pra siklus masih menunjukkan hasil yang sangat kurang. Selain itu dari tabel 7 masih banyak siswa yang nilainya masih dibawah KKM yaitu 66. Hasil deskriptif ini memberikan makna bahwa 84 masih terdapat siswa yang masih mendapat perhatian dalam peningkatan hasil pelajar. Oleh karena itu, peneliti mengadakan perbaikan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar terutama siswa yang nilainya masih dibawah nilai KKM yaitu 66. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I (Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar) Pada proses belajar mengajar pada siklus I di kelas III, peneliti menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Deskripsi pelaksanan tindakan pada siklus I, mencakup aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa. Pada deskripsi observasi guru didapatkan data keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS dalam materi jenis-jenis pekerjaan serta aktivitas siswa meliputi keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada data hasil belajar siswa maka kita dapat melihat rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I pengumpulan data observasi guru dan siswa dan hasil belajar peserta didik menggunakan test dan lembar observasi. Berdasarkan instrumen tersebut dapat diperoleh data tentang hasil obervasi guru/siswa dan nilai hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara lain adalah sebagai berikut: 85 a. Lembar Observasi Guru dan Siswa Observasi dilakukan pada saat guru melangsungkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi yang dilakukan pada pertemuan siklus I guru belum melakukan semua aktivitas yanga ada dalam lembar observasi. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Berdasar rencana pembelajaran yang telah disusun untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan meningkatkan hasil siswa menyampaikan belajar materi menggunakan media kelas gambar III. metode Guru dapat telah pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, meskipun pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan. Kemampuan guru dalam menjelaskan prosedur, langkah-langkah dan tujuan pembelajaran IPS menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar masih kurang dan manajemen waktu masih kurang. Serta dalam meningkatkan antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran masih kurang. Secara keseluruhan guru belum mampu memberikan bimbingan dan timbal balik yang baik kepada siswa tetapi mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan lancar. 86 Secara keseluruhan guru telah mampu menyiapkan pembelajaran dengan baik tetapi dalalm pelaksanananya masih terdapat kekurangan dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru belum begitu memperhatikan motivasi belajar siswa yang seharusnya mampu dikembangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Pada kegiatan inti guru belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam penggalian ide atau pendapat yang berlangsung dalam pembelajaran. Perhatian siswa masih kurang, ini dibuktikan dengan masih adanya siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga sampai pada pelaksanaan eksperimen siswa masih belum maksimal dalm mengutarakan pendapat. b. Nilai Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar maka dapat diketahui nilai rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar. Ada beberapa siswa yang belum mampu melakukan rangkaian kegiatan dengan baik. Siswa yang belum paham terlihat kebingungan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Selain hasil observasi yang berupa aktivitas kegiatan siswa dan guru, peneliti akan memaparkan tingkat hasil belajar siswa yang telah diperoleh pada siklus I sebagai berikut: 87 Tabel 3.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I No Nama Nilai Nilai KKM 66 Tuntas Belum Tuntas 1. CWAT 50 Belum Tuntas 2. DA 46 Belum Tuntas 3 DBN 90 Tuntas 4. HJR 73 Tuntas 5. HJF 96 Tuntas 6. IUN 30 7. KL 93 Tuntas 8. MTR 95 Tuntas 9. MEP 73 Tuntas 10. MIAM 70 Tuntas 11. MRS 70 Tuntas 12. NZM 70 Tuntas 13. NFA 60 14. PAR 90 15. RFH 60 Belum Tuntas 16. RAM 53 Belum Tuntas 17. SWR 83 18. UC 60 88 Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas 19. ZSN 70 Tuntas 20. MSF 80 Tuntas 21. MAY 76 Tuntas 22. AKT 73 Tuntas 23. MOW 60 Belum Tuntas 24. ABK 60 Belum Tuntas Jumlah 1.681 Rata-rata 70,07 Tabel 4.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I No Nilai Siswa Presentase Kategori 1. X < 66 9 37,50% Belum Tuntas 2. X ≥ 66 15 62,50% Tuntas Hasil dari indikator tersebut maka dibandingkan berdasarkan pada kategori keberhasilan yaitu 85% pada kategori tuntas antara para siklus dan siklus I. 89 Adapun perbandingannya sebagai berikut: Tabel 5.3 Perbandingan Perolehan Data pada Pra siklus dan Siklus I Siklus Jumlah Siswa Belum Tuntas Tuntas Rata-rata Nilai Pra 19 5 51,87 Siklus I 9 15 70,07 Peningkatan (%) 41,67% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siklus I mengalami peningkatan dibandingkan pra siklus. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus ke siklus I sebesar 41,67%. c. Refleksi Siklus I Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pada siklus I siswa yang sudah memiliki ketuntasan hasil belajar 15 siswa atau 62,50%. Hasil tersebut sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pra siklus yaitu 5 siswa atau 20,83%. Akan tetapi hasil tersebut belum mencapai indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yaitu 85% siswa tuntas belajar, karena ada beberapa faktor diantaranya guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran dan memunculkan motivasi siswa, guru belum memberikan keleluasaan waktu siswa dalam menyampaikan ide/pendapat terkait penggunaan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, siswa kurang leluasa dalam 90 mengidentifikasi setiap ide/pendapat yang disampaikan, siswa kurang variatif dalam menyampaikan ide/pendapat, sehingga perlu adanya tindak lanjut pada siklus II. 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II (Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar) Hasil penelitian siklus I ternyata masih belum mencapai indikator keberhasilan klasikal. Oleh karena itu, peneliti melakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Rangkaian tindakan yang dilakukan pada siklus II sama seperti siklus I, yang mana perolehan data berupa hasil tes dan non tes. Data tes berupa hasil belajar siswa pada saat mengerjakan tes evaluasi. Data non tes diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa dan dokumentasi. Deskripsi pada penelitian tindakan siklus II antara lain adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi Guru dan Siswa Observasi yang dilakukan pada siklus II pada pertemuan tersebut guru sudah melakukan semua aktivitas yang ada dalam lembar observasi. Secara keseluruhan guru sudah mampu melakukan pembelajaran dengan baik dan memberikan timbal balik kepada siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. b. Hasil Belajar Siswa 91 Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, maka diperoleh hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II No Nama Nilai Nilai KKM 66 Tuntas Belum Tuntas 1. CWAT 60 Belum Tuntas 2. DA 50 Belum Tuntas 3 DBN 100 Tuntas 4. HJR 100 Tuntas 5. HJF 100 Tuntas 6. IUN 50 7. KL 100 Tuntas 8. MTR 100 Tuntas 9. MEP 100 Tuntas 10. MIAM 80 Tuntas 11. MRS 100 Tuntas 12. NZM 80 Tuntas 13. NFA 70 Tuntas 14. PAR 100 Tuntas 92 Belum Tuntas 15. RFH 90 Tuntas 16. RAM 70 Tuntas 17. SWR 100 Tuntas 18. UC 100 Tuntas 19. ZSN 80 Tuntas 20. MSF 90 Tuntas 21. MAY 100 Tuntas 22. AKT 100 Tuntas 23. MOW 70 Tuntas 24. ABK 80 Tuntas Jumlah 2.070 Rata-rata 86,25 Tabel 7.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II No Nilai Siswa Presentase Kategori 1. X < 66 3 12,50% Belum Tuntas 2. X ≥ 66 21 93 87,50% Tuntas Hasil dari indikator tersebut maka dibandingkan berdasarkan pada kategori keberhasilan yaitu 85% pada kategori tuntas antara pra siklus, siklus I, dan siklus II. Adapun perbandingannya sebagai berikut: Tabel 8.3 Perbandingan Perolehan Data pada Siklus I, dan Siklus II Siklus Jumlah Siswa Belum Tuntas Tuntas Rata-rata Nilai Siklus I 9 15 70,07 Siklus II 3 21 86,25 Peningkatan (%) 25% Berdasarkan data di atas, didapatkan data bahwa hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I. Pencapaian rata-rata pada siklus I mencapai 70,07% dan pada siklus II meningkat menjadi 86,25% . Peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus I ke siklus II sebesar 25%. Pada pelaksanan siklus II siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 87,50% (21 siswa) dan 12,50% (3 siswa) belum mencapai KKM. Pada siklus II masih ada siswa yang belum mencapai KKM tetapi dari data yang didapatkan sudah menunjukkan peningkatan dan sudah menunjukkan hasil yang termasuk sangat memuaskan, karena sudah mencapai indikator keberhasilan klasikal. c. Refleksi Siklus II 94 Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II, maka diperoleh hasil bahwa pelaksanan kegiatan pembelajaran materi jenis-jenis pekerjaan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar telah berjalan dengan baik dibandingkan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I. selama proses kegiatan belajar mengajar, terlihat bahwa hampir semua siswa terlihat berpasrtisipasi dan antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa terlihat lebih bersemangat dan aktif selama melakukan kegiatan pembelajaran materi jenis-jenis pekerjaan. B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas yang telah berjalan dan dilakukan di kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar yang terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Bersadarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi hasil belajar mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwasannya guru jarang menggunakan metode maupun media pembelajaran yang bevariasi sehingga membuat pembelajaran cenderung monoton dan membosankan bagi siswa. Guru 95 lebih sering menggunakan metode ceramah tanpa mengikut sertakan pastisipasi siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siswa. Sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar hasil ulangan harian siswa menunjukkan bahwa hasil belajar belum memuaskan. Sebanyak 19 dari 24 siswa belum mencapai batas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Batas KKM di MI Ma’arif Global Blotongan Saltiga untuk mata pelajarn IPS materi jenis-jenis pekerjaan kelas III adalah 66. Siswa yang telah mencapai KKM di kelas III hanya sebanyak 5 siswa 20,83% dengan perolehan rata-rata hasil belajar siswa 51,87. Prosentase ketuntasan siswa pada pra siklus dapat dicermati pada diagram di bawah ini: 96 Gambar 1.3 Diagram Ketuntasan Pra Siklus Prosentase Ketuntasan Pra Siklus 20,83% Tuntas 70,17% Belum Tuntas Pada pra siklus sebanyak 5 siswa 20,38% dengan dengan perolehan rata-rata hasil belajar siswa 51,87 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 19 siswa 79,17%. 1. Siklus I Pada siklus I sebanyak 15 siswa 62,50% dengan perolehan rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 70,07. Peningkatan prosentase hasil belajar siswa antara pra siklus ke siklus I adalah 41,67 %. Prosentase ketuntasan siswa pada siklus I dapat dicermati pada diagram di bawah ini: 97 Gambar 2.3 Diagram Ketuntasan Siklus I Prosentase Ketuntasan Siklus I 37,50% 62,50% Tuntas Belum Tuntas Pada siklus I sebanyak 15 siswa 62,50% dengan perolehan rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 70,07. 2. Siklus II Pada siklus II di kelas III rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi 86,25 atau sebanyak 21 siswa dengan prosentase 87,50% siswa yang telah mencapai indikator keberhasilan secara individual maupun klasikal. Peningkatan antara hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 25%. Prosentase ketuntasan siswa pada siklus II dapat dicermati pada diagram di bawah ini: 98 Gambar 3.3 Diagram Ketuntasan Siklus II Prosentase Ketuntasan Siklus II 12,50% Tuntas Belum Tuntas 87,50% Berdasarkan pelaksanaan Brainstorming data tindakan dengan tersebut kelas maka dapat menggunakan media gambar diketahui metode dapat bahwa pembelajaran dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa di kelas III. Berikut rekapitulasi ketuntasan gabungan dari hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. 3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Rekapitulasi ketuntasan gabungan kelas III dapat dicermati pada tabel di bawah ini: 99 Tabel 9.3 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Kelas III (Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar) Instrumen Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata 51,87 70,07 86,25 Ketuntasan 20,38% 62,50% 87,50% Tuntas 5 Siswa 15 Siswa 21 Siswa Tidak Tuntas 19 Siswa 9 Siswa 3 Siswa Jumlah Siswa 24 Siswa 24 Siswa 24 Siswa 100 Berikut presentase kelulusan siswa kelas III jika disajikan dalam bentuk diagram batang: Gambar 4.3 Rekapitulasi Prosentase Peningkatan Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II 70,07% 87,50% 79,17% 90 80 51,87% 70 62,50% 37,50% 60 50 40 30 20 10 0 20,83% 86,25% 12,50% Rata-rata Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 41,67% Rata-rata 25% Peningkatan prosentase hasil belajar siswa antara pra siklus ke siklus I adalah 41,67 %. Sedangkan peningkatan prosentase hasil belajar siswa antara siklus I ke siklus II adalah 25%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa di kelas III MI Ma’arif Global 101 Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 materi jenis-jenis pekerjaan meningkat setelah menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Tabel 10.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus No. Nama Siswa Hasil Nilai Pra Siklus Nilai 1 CWAT 45 Ket Tidak Siklus I Nilai Ket Nilai Ket 50 Tidak 60 Tidak Tuntas Tuntas 2 DA 30 Tidak Siklis II 56 Tidak Tuntas 50 Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 3 DBN 85 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas 4 HJR 45 Tidak 73 Tuntas 100 Tuntas Tuntas 5 HJF 80 Tuntas 96 Tuntas 100 Tuntas 6 IUN 20 Tidak 30 Tidak 50 Tidak Tuntas Tuntas 7 KL 60 Tidak Tuntas 102 93 Tuntas Tuntas 100 Tuntas 8 MTR 80 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas 9 MEP 65 Tidak 73 Tuntas 100 Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 70 Tuntas 100 Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak 70 Tuntas Tuntas 10 MIAM 60 Tidak Tuntas 11 MRS 55 Tidak Tuntas 12 NZM 60 Tidak Tuntas 13 NF 50 Tidak Tuntas Tuntas 14 PAR 80 Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas 15 RFH 30 Tidak 60 Tidak 90 Tuntas 70 Tuntas 100 Tidak Tuntas Tuntas 16 RAM 20 Tuntas 53 Tidak Tuntas 17 SWR 75 Tuntas 83 Tuntas Tuntas 18 UC 30 Tidak 60 ZSN 65 Tidak Tuntas 103 100 Tuntas 80 Tuntas Tuntas Tuntas 19 Tidak 70 Tuntas 20 MSF 30 Tidak 80 Tuntas 90 Tuntas 76 Tuntas 100 Tuntas 73 Tidak 100 Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas Tuntas 21 MAY 65 Tidak Tuntas 22 AKT 45 Tidak Tuntas Tuntas 23 MOW 40 Tidak 60 Tuntas Tuntas 24 ABK 30 Tidak Tuntas Jumlah Tidak 60 Tidak Tuntas 1.245 1.681 2.070 51,87 70,07 86,25 Tuntas (%) 20,83% 62,50% 87,50% Tidak Tuntas (%) 79,17% 37,50% 12,50% Nilai Rata-rata Berdasarkan dari data tersebut, dilihat dari hasil belajar pra siklus masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan KKM, hasil belajar siswa yang tuntas dari pra siklus hanya 5 siswa (20,83%) dan 19 siswa (79,17%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 51,87. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar mencapai 15 siswa (62,50%) dan 9 siswa (37,50%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 70,07. Jadi dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan hasil belajar sebanyak 41,67%. 104 Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi 21 siswa (87,50%) siswa yang tuntas dan 3 siswa (12,50%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 86,25. Jadi peningkatan hasil siklus I ke siklus II sebesar 25%. 105 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 dinyatakan berhasil, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar dari masing-masing siklus, pada pra siklus diperoleh hasil sebanyak 5 siswa atau 20,83% tuntas dan 19 siswa atau 79,17% belum tuntas. Hasil tes siklus I diperoleh sebanyak 15 siswa atau 62,50% tuntas dan 9 siswa atau 37,50% belum tuntas. Kemudian pada hasil tes siklus II menunjukkan 21 siswa atau 87,50% tuntas dan 3 siswa atau 12,50% belum tuntas. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I sebanyak 41,67%, kemudian dari siklus I ke siklus II sebanyak 25%. Dengan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa telah mencapai 87,50% siswa telah tuntas dan telah mencapai indikator keberhasilan individual maupun klasikal, oleh karena itu siklus dihentikan dan untuk 3 siswa yang belum tuntas diadakan remidial. B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenisjenis pekerjaan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan 106 media gambar pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019, maka penulis dapat mengemukakan berapa saran yang sekiranya dapat dijadikan masukan/pertimbangan: 1. Bagi guru: penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat dijadikan suatu alternatif dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga sangat bagus digunakan dalam pembelajaran lain. 2. Bagi siswa: setelah penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar ini diharapkan lebih aktif, termotivasi dalam belajar dan lebih memahami apa yang dipelajari. 3. Penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan, dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar terhadap peserta didik. 107 DAFTAR PUSTAKA Afandi Muhammad dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Sultan Agung Press. Ali Imron. 2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, S. B. 2008. Strategi belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta. Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta. Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Heni Endayani. 2017. Pengembangan Materi Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, (Online), Vol. 1, No.1, (http://jurnal.uinsu.ac.id, diakses 06 April 2019). Hernawan Edi, Hendayani Endang. 2009. Buku paket (BSE (Buku Sekolah Elektronik) Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Herlina Latipa Sari, Edi Kusuma Negara. 2011. Media Pembelajaran Kimia Terpadu Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MAN) 2 Kota Bengkulu. Jurnal Media Infotama, (Online), Vol. 7, No. 2, (https://jurnal.unived.ac.id,diakses 14 April 2019). Hilmi. 2016. Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Lantanida Journal, (Online), Vol. 4, No. 2, (https://jurnal.ar- raniry.ac.id, diakses 14 April 2019). Mansur Muslich. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Permendiknas No.22 Tahun 2016. Permendiknas No.22 Tahun 2006. Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sudijono Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. 2003. Lampiran 1 : Silabus Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Kelas/Semester : III (Tiga)/II (Dua) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pokok Bahasan : Jenis-jenis Pekerjaan Alokasi Waktu : 2x35 menit I. Standar Kompetensi 2. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang. II. Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan. III. Indikator 1. Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan berdasarakan hasil. 2. Menjelaskan tujuan bekerja. 3. Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pekerjaan berdasarkan hasil. 2. Melelui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar siswa dapat menjelaskan tujuan bekerja. 3. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang. V. Materi Ajar Jenis-jenis Pekerjaan Kebutuhan manusia sangat beragam. Namun, pada dasarnya ada tiga kebutuhan pokok. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sandang artinya pakaian, pangan artinya makanan. Sementara papan artinya rumah. Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan bekerja mereka eendapat upah (uang) atau barang, dengan upah atau uang tersebut mereka dapat membeli rumah, pakaian, dan makanan serta keperluan lainnya. Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur. Modal utama seseorang bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan. Jenis-jenis pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenisjenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jeni-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. 1. Pekerjaan yang menghasilkan barang a. Petani Petani bekerja mengolah alam, misalnya mengolah tanah. Tanah tersebut dijadikan lahan pertanian. Lalu ditanami padi, sayuran atau buah-buahan. Setelah mendapatkan padi, sayuran, dan buah. panen, maka petani b. Peternak Peternak bekerja membudidayakan hewan ternak. Tujuannya untuk mendapatkan manfat dari hewan ternak. Hewan yang diternak misalnya jenis ikan, unggas, sapi, kerbau, kambing, dan kuda. Hewan ternak tersebut ada yang menghasilkan susu, daging, telur. Ada pula yang dimanfatkan bulu dan kulitnya. Peternak mengembangbiakkan hewan, misalnya ayam. Dari ayam tersebut, peternak dapat memperoleh daging dan telur. Sama seperti petani, peternak pun menghasilkan barang mentah. Barangbarang yang dihasilkan hewan ternak merupakan barang mentah. Sebab sebagian perlu diolah lagi untuk dikonsumsi. c. Penjahit Penjahit adalah orang yang bekerja menjahit kain. Penjahit mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya menjahit kain menjadi pakaian jadi. Pekerjaan sebagai seorang penjahit memerlukan keahlian khusus. Terutama keahlian di bidang model pakaian dan cara menjahit. d. Pedagang makanan Pedagang makanan olahan menghasilkan barang konsumsi. Barang konsumsi tersebut berupa makanan jadi. Pedagang makanan olahan bekerja mengolah bahan makanan. Bahan makanan tersebut diolah menjadi makanan jadi. Misalnya mengolah sayuran menjadi makanan siap saji. Ada yang mengolah terigu dan telur menjadi kue. Contoh pekerjaan di bidang ini misalnya pembuat kue, tukang bakso, juru masak, dan sebagainya. Pekerjaan jenis ini pun memerlukan keashlian khusus. Terutama keahlian mengolah bahan makanan. 2. Pekerjaan yang menghasilkan jasa Jasa adalah bantuan berupa tenaga, pikiran, keterampilan, atau pelayanan yang diberikan kepada orang lain. No VI. Pekerjaan Tugas 1. Guru Memberikan ilmu 2. Dokter Memberikan layanan kesehatan 3. Tentara Menjaga pertahanan 4. Pemangkas rambut Memotong rambut 5. Sopir Melayani penumpang 6. Pelawak Menghibur 7. Wartawan Mencari berita 8. Pilot Menerbangkan pesawat 9. Polisi Menjaga keamanan Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan pertama (2x35 menit) Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Awal 10 menit Apresepsi : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dianjutkan berdo’a yang dipimpin oleh salah satu siswa dengan penuh khidmat. 2. Guru menanyakan kehadiran siswa dengan melakukan presensi. 3. Guru mengkondisikan/membagi kelompok siswa untuk belajar. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 50 menit Eksplorasi : 1. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. “Apakah pekerjaan orang tua kalian?” siswa menjawab dengan jawaban beragam. 2. Guru memberikan potongan gambar yang sudah disediakan pada masingmasing kelompok, dilanjutkan dengan menentukan aturan main yang pertama yakni putaran bebas (Free Wheel) yang digunakan dalam metode pembelajaran Brainstorming dan memberikan gambaran umum tentang materi. Elaborasi : 1. Guru memberikan penjelasan dan pertanyaan terkait materi. 2. Dengan dampingan guru, siswa menerapkan aturan main putaran bebas (Free Wheel) metode dengan dalam menggunakan pembelajaran Brainstorming media menyampaikan gambar untuk ide-idenya terkait dengan gambar yang sudah dibagikan. 3. Guru mempersilahkan ketua kelompok menuliskan setiap ide yang dikemukakan oleh anggota kelompok. 4. Setiap kelompok pengelompokan pembahasan melakukan ide, ide-ide melakukan untuk menyimpulkan pembicaraan. 5. Dengan bimbingan dari guru siswa secara berkelompok mempresentasikan penerapan hasl dari pembelajaran Brainstorming. metode Konfirmasi : 1. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa. Penutup 1. Bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 2. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa dalam menerima materi. 3. Guru menyampaikan pembelajaran pada rencana pertemuan selanjutnya. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa untuk hamdalah bersama. 5. Guru mengucapkan salam. VII. Metode, Media dan Sumber Belajar A. Metode - Ceramah - Tanya jawab - Metde pembelajaran Brainstorming membaca 10 menit - Penugasan B. Media - Potongan kertas berupa gambar C. Sumber Belajar - Buku paket BSE (Buku Sekolsh Elektronik) Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SD dan MI Kelas 3. Karangan Edi Hernawan dan Endang Hendayani. Terbitan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009) halaman 95-104. VIII. Penilaian A. Jenis Tes Tes tertulis : Pilihan ganda B. Prosedur Tes tertulis 100 : Pilhan ganda, Skor: 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100 = Latihan Soal Nama : Kelas : No. Absen : Hari/tanggal : 1. Beikut ini yang bukan tujuan bekerja adalah. . . a. Memenuhi kebutuhan b. Memperoleh penghasilan c. Menghabiskan waktu 2. Menjaga keamanan adalah tugas seorang. . . a. Polisi b. Petani c. Nelayan 3. Memberikan ilmu adalah tugas seorang. . . a. Wartawan b. Guru c. Perawat 4. Berikut ini adalah pekerjaan yang menghasilkan barang. . . a. Petani dan pemangkas rambut b. Petani dan nelayan c. Nelayan dan wartawan 5. Dari pengrajin kayu dapat menghasilkan barang-barang dibawah ini, kecuali. . . a. Piring b. Pintu c. Rak buku 6. Modal penting untuk mendapatkan pekerjaan adalah. . . a. Pendidikan dan uang b. Pengalaman dan teman c. Keterampilan dan kemauan 7. Pedagang adalah pekerjaan yang menghasilkan. . . a. Jasa b. Uang c. Barang 8. Pekerjaan yang dilakukan dengan kerjasama harus didasari rasa. . . a. Senang b. Ikhlas c. Berat hati 9. Berikut ini yang bekerja di bidang jasa. . . a. Pemangkas rambut b. Peternak c. Petani 10. Berikut ini pekerjaan yang menghasilkan barnag. . . a. Sopir b. Nelayan c. Dokter 11. Pakaian dan celana adalah hasil dari pekerjaan. . . a. Tukang kayu b. Pemangkas rambut c. Penjahit 12. Perternak ayam adalah pekerjaan yang menghasilkan. . . a. Barang b. Jasa c. Uang 13. Dalam bekerja, kita harus mengutamakan. . . a. Upah b. Kejujuran c. Kecepatan 14. Pekerjaan harus dilakukan dengan dibawah ini, kecuali. . . a. Disiplin b. Semangat c. Santai 15. Orang yang malas bekerja hidupnya akan. . . a. Tercukupi b. Bahagia c. Menderita 16. Pekerjaan yang dilakukan dengan tidak semangat akan memberikan hasil yang. . . a. Mengecewakan b. Memuaskan c. Menyenangkan 17. Pekerjaan yang dilakukan dengan semangat akan memberikan hasil yang. . . a. Mengecewakan b. Memuaskan c. Menyenangkan 18. Bekerja menghasilkan. . . a. Padi b. Jagung c. Ikan 19. Pilot merupakan pekerjaan yang bertugas. . . a. Menerbangkan pesawat b. Melayani penumpang c. Memberikan ilmu 20. Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah. . . a. Pelawak dan pedagang b. Pelawak dan penjahit c. Pelawak dan wartawan 21. Mencari berita adalah tugas seorang. . . a. Pelawak b. Wartawan c. Dokter 22. Pekerjaan dibedakan menjadi. . . yaitu. . . a. Barang dan uang b. Jasa dan uang c. Barang dan jasa 23. Untuk bekerja seseorang harus memiliki pengetahuan dan. . . a. Cita-cita b. Keterampilan c. Kesenangan\ 24. Pekerjaan yang dilakukan harus disesuaikan dengan. . . a. Hobby b. Kemampuan c. Kemampuan dan keterampilan 25. Pekerjaan yang berat akan terasa ringan jika dikerjakan dengan. . . a. Berat hati b. Bekerja sama c. Badan yang kuat 26. Dalam bekerja juga dibutuhkan. . . a. Upah yang tinggi b. Teman yang menyenangkan c. Semangat yang tinggi 27. Petani bekerja di. . . a. Pasar b. Sawah c. Kantor 28. Pemangkas rambut adalah pekerjaan yang menghasilkan. . . a. Barang b. Jasa c. Uang 29. Koki perusahaan roti adalah pekerjaan yang menghasilkan. . . a. Barang b. Jasa c. Uang 30. Nelayan bekerja di. . . a. Sawah b. Pasar c. Laut Kunci Jawaban 1. C 11. C 21. B 2. A 12. A 22. C 3. B 13. B 23. B 4. B 14. C 24. C 5. A 15. C 25. B 6. C 16. A 26. C 7. C 17. B 27. B 8. B 18. A 28. B 9. A 19. A 29. A 10. B 20. C 30. C Pengamatan/Observasi Guru No Aspek yang dinilai Skor A B C D Persiapan guru dalam mengajar 1. Menyiapakan RPP √ 2. Penguasaan materi √ Kemampuan guru dalam penguasaan materi 1. √ Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya 2. √ Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan Kemampuan guru dalam apresepsi √ 1. Salam pembuka 2. Memotivasi siswa 3. Menarik perhatian siswa 4. Mendeskripsikan √ awal √ pelajaran √ dengan kehidupan sehari-hari Ketepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran 1. Guru dapat mempraktikkan metode √ pembelajaran Brainstorming dengan baik 2. Guru dapat mempraktikkan metode pembelajaran Brainstorming dengan √ media gambar sesuai dengan materi yang diajarkan Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran √ 1. Kesimpulan 2. Melakukan evaluasi 3. Memberikan tindak lanjut 4. Salam penutup √ √ √ Keterangan: Skor Nilai A = 4 (Sangat baik) C = 2 (Cukup) B = 3 (Baik) D = 1 (Kurang) Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100 Kriteria : Sangat baik bila nilai 76 sampai 100 Baik bila nilai 51 sampai 75 Cukup bila nilai 26 sampai 50 Kurang bila nilai 1 sampai 25 Pengamatan/observasi siswa No Kriteria penilaian terhadap siswa Skor A 1. Siswa mengikuti proses belajar menggunakan metode pembelajaran B √ C D Brainstorming 2. Siswa memperhatikan √ penjelasan guru dengan seksama 3. Siswa semangat dalam menjawab √ apresepsi yang disampaikan oleh guru pada materi jenis-jenis pekerjan 4. √ Antusias pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar materi jenis-jenis siswa dalam pekerjaan 5. Kesungguhan √ mempraktikkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar materi jenis-jenis pekerjaan 6. √ Siswa aktif bertanya jika ada materi yang belum dipahami dan berani menyampaikan pendapat 7. Siswa dapat menghargai pendapat √ atau hasil diskusi temannya 8. √ Tepat waktu dalam mengerjakan tugas dari guru 9. Siswa bertanggung jawab dalam √ menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Keterangan: Skor Nilai A = 4 (Sangat baik) C = 2 (Cukup) B = 3 (Baik) D = 1 (Kurang) Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100 Kriteria : Sangat baik bila nilai 76 sampai 100 Baik bila nilai 51 sampai 75 Cukup bila nilai 26 sampai 50 Kurang bila nilai 1 sampai 25 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Kelas/Semester : III (Tiga)/II (Dua) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pokok Bahasan : Jenis-jenis Pekerjaan Alokasi Waktu : 2x35 menit I. Standar Kompetensi 2. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang. II. Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan. III. Indikator 1. Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. 2. Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan hasilnya. 3. Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan tugasnya. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. 2. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar siswa dapat menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan hasilnya. 3. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar siswa dapat menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa dan tugasnya. V. Materi Ajar Pekerjaan yang menghasilkan barang a. Petani Petani bekerja mengolah alam, misalnya mengolah tanah. Tanah tersebut dijadikan lahan pertanian. Lalu ditanami padi, sayuran atau buah-buahan. Setelah panen, maka petani mendapatkan padi, sayuran, dan buah. b. Peternak Peternak bekerja membudidayakan hewan ternak. Tujuannya untuk mendapatkan manfat dari hewan ternak. Hewan yang diternak misalnya jenis ikan, unggas, sapi, kerbau, kambing, dan kuda. Hewan ternak tersebut ada yang menghasilkan susu, daging, telur. Ada pula yang dimanfatkan bulu dan kulitnya. Peternak mengembangbiakkan hewan, misalnya ayam. Dari ayam tersebut, peternak dapat memperoleh daging dan telur. Sama seperti petani, peternak pun menghasilkan barang mentah. Barangbarang yang dihasilkan hewan ternak merupakan barang mentah. Sebab sebagian perlu diolah lagi untuk dikonsumsi. c. Penjahit Penjahit adalah orang yang bekerja menjahit kain. Penjahit mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya menjahit kain menjadi pakaian jadi. Pekerjaan sebagai seorang penjahit memerlukan keahlian khusus. Terutama keahlian di bidang model pakaian dan cara menjahit. d. Pedagang makanan Pedagang makanan olahan menghasilkan barang konsumsi. Barang konsumsi tersebut berupa makanan jadi. Pedagang makanan olahan bekerja mengolah bahan makanan. Bahan makanan tersebut diolah menjadi makanan jadi. Misalnya mengolah sayuran menjadi makanan siap saji. Ada yang mengolah terigu dan telur menjadi kue. Contoh pekerjaan di bidang ini misalnya pembuat kue, tukang bakso, juru masak, dan sebagainya. Pekerjaan jenis ini pun memerlukan keashlian khusus. Terutama keahlian mengolah bahan makanan. 3. Pekerjaan yang menghasilkan jasa Jasa adalah bantuan berupa tenaga, pikiran, keterampilan, atau pelayanan yang diberikan kepada orang lain. No VI. Pekerjaan Tugas 1. Guru Memberikan ilmu 2. Dokter Memberikan layanan kesehatan 3. Tentara Menjaga pertahanan 4. Pemangkas rambut Memotong rambut 5. Sopir Melayani penumpang 6. Pelawak Menghibur 7. Wartawan Mencari berita 8. Pilot Menerbangkan pesawat 9. Polisi Menjaga keamanan Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan kedua (2x35 menit) Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Awal 10 menit Apresepsi : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dianjutkan berdo’a yang dipimpin oleh salah satu siswa dengan penuh khidmat. 2. Guru menanyakan kehadiran siswa dengan melakukan presensi. 3. Guru mengkondisikan/membagi kelompok siswa untuk belajar. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 50 menit Eksplorasi : 1. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. “Apakah pekerjaan orang tua kalian?, termasuk kedalam pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa?”. Siswa menjawab dengan jawaban beragam. 2. Guru memberikan potongan gambar yang sudah disediakan pada masingmasing kelompok, dilanjutkan dengan menentukan aturan main yang kedua yakni putaran teratur (Round Robin) yang digunakan pembelajaran dalam Brainstorming metode dan memberikan gambaran umum tentang materi. Elaborasi : 1. Guru memberikan penjelasan dan pertanyaan terkait materi. 2. Dengan dampingan guru, siswa menerapkan aturan main putaran teratur (Round Robin) dalam menggunakan metode dengan pembelajaran media menyampaikan Brainstorming gambar untuk ide-idenya terkait dengan gambar yang sudah dibagikan. 3. Guru mempersilahkan ketua kelompok menuliskan setiap ide yang dikemukakan oleh anggota kelompok. 4. Setiap kelompok pengelompokan pembahasan melakukan ide, ide-ide melakukan untuk menyimpulkan pembicaraan. 5. Dengan bimbingan dari guru siswa secara berkelompok mempresentasikan penerapan hasl dari pembelajaran Brainstorming. metode Konfirmasi : 1. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa. Penutup 1. Bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 2. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa dalam menerima materi. 3. Guru menyampaikan pembelajaran pada rencana pertemuan selanjutnya. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa untuk hamdalah bersama. 5. Guru mengucapkan salam. VII. Metode, Media dan Sumber Belajar A. Metode - Ceramah - Tanya jawab - Metde pembelajaran Brainstorming - Penugasan membaca 10 menit B. Media - Potongan kertas berupa gambar C. Sumber Belajar - Buku paket BSE (Buku Sekolsh Elektronik) Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SD dan MI Kelas 3. Karangan Edi Hernawan dan Endang Hendayani. Terbitan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009) halaman 95-104. VIII. Penilaian C. Jenis Tes Tes tertulis : Esai D. Prosedur Tes tertulis : Esai, Skor: 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100 = 100 Latihan Soal Nama : Kelas : No. Absen : Hari/tanggal : 1. Mengapa seseorang harus bekerja? 2. Jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi dua. Jenis pekerjaan yang menghasilkan. . . dan. . . 3. Sebutkan 3 contoh pekerjaan yang menghasilkan barang! 4. Sebutkan 3 contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa! 5. Petani termasuk pekerjaan yang menghasilkan? 6. Dokter termasuk pekerjaan yang menghasilkan? 7. Guru termasuk pekerjaan yang menghasilkan? 8. Wartawan termasuk pekerjaan yang menghasilkan? 9. Nelayan termasuk pekerjaan yang menghasilkan? 10. Peternak ayam termasuk pekerjaan yang menghasilkan? Kunci Jawaban 1. Karena untuk memenuhi kebutuhan hidup. 2. Pekerjaan yang menghasilkan jasa. 3. Petani, peternak, pengrajin. 4. Tukang cukur, sopir, polisi. 5. Barang. 6. Jasa. 7. Memberikan ilmu. 8. Mencari berita. 9. Barang. 10. Barang. Pengamatan/observasi Guru No Aspek yang dinilai Skor A B C D Persiapan guru dalam mengajar 1. Menyiapakan RPP √ 2. Penguasaan materi √ Kemampuan guru dalam penguasaan materi 1. Mampu membuat siswa lebih aktif √ bertanya 2. √ Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan Kemampuan guru dalam apresepsi 1. Salam pembuka √ 2. Memotivasi siswa √ 3. Menarik perhatian siswa √ 4. Mendeskripsikan awal pelajaran √ dengan kehidupan sehari-hari Ketepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran 1. Guru dapat mempraktikkan metode pembelajaran Brainstorming dengan baik 2. Guru dapat mempraktikkan metode √ pembelajaran Brainstorming dengan media gambar sesuai dengan materi √ yang diajarkan Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran 1. Kesimpulan √ 2. Melakukan evaluasi √ 3. Memberikan tindak lanjut √ 4. Salam penutup √ Keterangan: Skor Nilai A = 4 (Sangat baik) C = 2 (Cukup) B = 3 (Baik) D = 1 (Kurang) Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100 Kriteria : Sangat baik bila nilai 76 sampai 100 Baik bila nilai 51 sampai 75 Cukup bila nilai 26 sampai 50 Kurang bila nilai 1 sampai 25 Pengamatan/observasi siswa No Kriteria penilaian terhadap siswa Skor A 1. Siswa mengikuti proses belajar √ menggunakan metode pembelajaran B C D Brainstorming 2. Siswa memperhatikan penjelasan √ guru dengan seksama 3. Siswa semangat dalam menjawab √ apresepsi yang disampaikan oleh guru pada materi jenis-jenis pekerjan 4. Antusias pada proses pembelajaran √ dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar materi jenis-jenis pekerjaan 5. Kesungguhan siswa dalam √ mempraktikkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar materi jenis-jenis pekerjaan 6. Siswa aktif bertanya jika ada materi √ yang belum dipahami dan berani menyampaikan pendapat 7. Siswa dapat menghargai pendapat √ atau hasil diskusi temannya 8. Tepat waktu dalam mengerjakan √ tugas dari guru 9. Siswa bertanggung jawab dalam √ menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Keterangan: Skor Nilai A = 4 (Sangat baik) C = 2 (Cukup) B = 3 (Baik) D = 1 (Kurang) Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100 Kriteria : Sangat baik bila nilai 76 sampai 100 Baik bila nilai 51 sampai 75 Cukup bila nilai 26 sampai 50 Kurang bila nilai 1 sampai 25 Lampiran 4 : Lembar Jawab Siswa Siklus I Lampiran 5 : Lembar Jawab Siswa Siklus II Lampiran 6: Dokumentasi Guru menjelaskan materi Guru menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar Siswa menyampaikan hasil diskusinya Siswa mengerjakan soal evaluasi Foto bersama siswa Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian Lampiran 8 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 9 : Surat Tugas Pembimbing Lampiran 10 : Lembar Konsultasi Lampiran 11 : Daftar Nilai SKK Lampiran 12 : Daftar Riwayat Hidup