KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA MUHAMMAD RIZKI FANANI ( 2017320025 ) TANTI PUSPITA SARI ( 2016320128 ) ILHAM AKBAR MUHAMMAD ( 2017320162 ) • Kepemimpinan (Leadership) Proses mempengaruhi orang untuk mengarahkan upaya mereka ke arah pencapaian tujuan-tujuan tertentu Paradigma Manajer dan Pemimpin Beberapa percaya bahwa pemimpin dilahirkan sementara manajer dapat dibentuk Manajer mungkin memberi kepemimpinan dan pemimpin bisa melakukan fungsi manajemen tetapi “manajer” tidak melakukan fungsi unik dari pemimpin Manajer seringkali fokus pada pencapaian tujuan dengan menguasai banyak informasi dan memprioritaskan keuangan, sementara pemimpin bekerja untuk mendapatkan orang yang tepat di posisi yang tepat dan memotivasinya sementara urusan keuangan menjadi hal yang sekunder MANAJER Mengawasi dimana anda berada Menekankan kekurangan untuk memperbaiki Mengawasi Pencari fakta Fokus pada efisiensi Diberi wewenang langsung Mengikuti tujuan perusahaan Memiliki visi hari ini Melakukan hal secara benar (Do things right) PEMIMPIN Membawa anda ke cakrawala baru Memberikan pengakuan atas kerja yang baik Memotivasi Berurusan dengan ambiguitas Pengambil keputusan Fokus pada efektivitas Mendapatkan rasa hormat melalui tindakan Mengatur standar baru Memiliki visi masa depan Melakukan hal yang benar (Do the right things) Asumsi Filosofis Teori X, Y, dan Z dalam kepemimpinan • Asumsi Filosofis Teori X • Sesuai dengan sifatnya, orang tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila memungkinkan • Pekerja memiliki sedikit ambisi, mencoba untuk menghindari tanggung jawab, dan lebih suka diarahkan • Kebutuhan utama karyawan adalah keamanan kerja • Untuk mendorong orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi, perlu menggunakan paksaan, kendali dan ancaman hukuman Asumsi Filosofis Teori Y • Usaha fisik dan mental di tempat kerja adalah proses yang alami bagi seseorang • Kendali eksternal dan ancaman hukuman bukan satusatunya cara untuk membuat seseorang bekerja ke arah tujuan organisasi • Komitmen terhadap tujuan ditentukan oleh penghargaan yang berkaitan dengan prestasi mereka • Dalam kondisi yang tepat, rata rata manusia tidak hanya belajar untuk menerima, tetapi mencari tanggung jawab • Tingkat imajinasi, kecerdikan, kreativitas yang tinggi dalam pemecahan masalah organisasi yang secara luas didistribusikan ke seluruh populasi Asumsi Filosofis Teori Z • Orang-orang termotivasi oleh rasa komitmen yang kuat untuk menjadi bagian dari suatu keseluruhan yang lebih besar, organisasi dimana mereka bekerja • Karyawan mencari tanggung jawab dan peluang untuk maju di dalam organisasi • Karyawan yang mempelajari aspek yang berbeda dari suatu bisnis akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk berkontribusi pada tujuan organisasi yang lebih luas • Komitmen untuk keamanan karyawan dalam jangka panjang akan menciptakan ikatan karyawan yang lebih kuat yang lebih setia dan lebih produktif Relevansi Teori Asumsi Filosofis X, Y, dan Z terhadap gaya kepemimipinan Modern • Perilaku dan Gaya Kepemimpinan Modern Kepemimpinan otoriter (authoritarian leadership) Kepemimpinan Paternalistik (paternalistic leadership) Kepemimpinan partisipatif (Paticipative leadership) Kepemimpinan Otoriter • Komunikasi berlangsung satu arah dari manajer ke bawahan • Fokus perhatian biasanya diberikan kepada kemajuan kerja, prosedur kerja, dan hambatan yang mencegah pencapaian tujuan • Manajer cenderung kurang terlibat dengan karyawan • Manajer lebih fokus kepada tugas daripada kebutuhan karyawan Kepemimpinan Paternalistik • menganggap bawahan sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, • bersikap terlalu melindungi • tidak memberikan kesempatan bawahan mengembangkan imajinasi kreativitas, Kepemimpinan Partisipatif • Pemimpin sering mendorong bawahan untuk berperan aktif dalam asumsi kendali atas pekerjaan mereka, dan memberi otoritas yang terdesentralisasi • Pemimpin sering melakukan konsultasi dengan karyawan, mendorong keputusan bersama, atau mendelegasikan tanggung jawab Interaksi Pemimpin dan Bawahan Pemimpin Otoriter B B Pemimpin Paternalistik B B Pemimpin Partisipatif B B B B B Kepemimpinan dalam Konteks Internasional • Klasifikasi kepemimpinan internasional didasarkan pada studi Haire, Ghiseli, dan Porter atas 3.641 Manajer dari 14 Negara • • • • • Empat dimensi kepemimpinan yang diteliti adalah: A. Kapasitas untuk kepemimpinan dan inisiatif B. Berbagi informasi dan tujuan C. Partisipasi D. Pengendalian internal Kepemimpinan Eropa Pemimpin cenderung bersifat lebih partisipatif Keyakinan kuat dalam hal nilai penghargaan eksternal (gaji, asuransi) Di beberapa negara, manajer tingkat yang lebih tinggi cenderung mengekspresikan nilainilai yang lebih demokratis daripada manajer dengan tingkat yang lebih rendah (exclude: Jerman) Skandinavia dan Inggris Pemimpin cenderung menggunakan kepemimpinan gaya partisipatif, mereka lebih memilih mendelegasikan wewenang dan membiarkan pengambilan keputusan banyak ditangani manajer menengah dan tingkat yang lebih rendah Perancis dan Jerman Pemimpin lebih bersifat otoriter dan terpusat, Keputusan dan strategi perusahaan lebih banyak ditentukan manajer tingkat atas Kepemimpinan Anglo-Amerika Serikat • Secara umum memiliki gaya kepemimpinan partisipatif • Pengambilan keputusan dan pendelegasian wewenang lebih bersifat demokratis • Manajer AS biasanya berorientasi kepada pengurangan keanekaragaman (variety reduction): pembatasan ketidakpastian dan memfokuskan tindakan pada sejumlah alternatif • Pemimpin AS cenderung lebih fokus terhadap peluang • Pemimpin AS menmiliki penghargaan eksternal yang tinggi namun hanya kepada individunya Kepemimpinan Timur Tengah • Kecenderungan memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter • Instruksi kaku : pemimpin sering memberikan arahan dalam setiap operasi pengerjaan • Keputusan diambil pada tingkat manajemen tertinggi • Pemimpin cenderung memilih posisi posisi penting ditempati oleh sahabat karib atau orang yang jelas “asal usulnya” • Interaksi pemimpin dan manajer menengah serta bawahan banyak dipengaruhi oleh status sosial, kekuasaan, dan pengaruh kekeluargaan • Pemimpin cenderung enggan mengambil resiko tinggi Kepemimpinan Jepang • Pemimpin lebih cenderung menerapkan gaya paternalistik • Pemimpin Jepang cenderung ahli dalam mengenali kemampuan bawahannya • Pemimpin Jepang memiliki nilai penghargaan eksternal yang tinggi (Asuransi, keamanan) • Pemimpin Jepang menempatkan penekanan kuat pada tujuantujuan yang ambigu • Pekerjaan manajer diutamakan adalah untuk menjaga keharmonisan bukan menjadi seorang ahli teknis • Cenderung lebih berfokus pada masalah-masalah yang sangat berat • Pemimpin Jepang sebagian besar membawa orientasi etnosentrisme KRITERIA MANAJER YANG PALING EFEKTIF MENURUT BASS Pengaruh ideal Motivasi inspirasional Stimulasi intelektual Pertimbangan individual Kepemimpinan Lintas Budaya : Wawasan dari Studi Globe Karismatik/Berbasis Nilai Peneliti program GLOBE menentukan bahwa perilaku kepemimpinan dapat diringkas menjadi enam kategori : Berorientasi Tim Partisipatif Berorientasi Kemanusiaan Otonomi Pelindung Diri terimakasih