EDUKASI DAN MITIGASI BENCANA NON ALAM COVID-19 KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU Muhammad Toyeb1*, Alhadis2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Abdurrab, Pekanbaru Jl. Riau Ujung No.73 Pekanbaru 28291 [email protected] Abstrack Pekanbaru is a capital city of Riau Province that representative the spreads of COVID-19 pandemic to other regency. The government of Pekanbaru city applied an act social distancing measurement for massive scale to definite periods. That all was not able to minimalize about spreads its disease. Undiscipline the urban civilization to adhere health protocols to be trigger the most people infected. The people infected categories are as People un phenomenon, People in observation and Patient in observation. Several the preventive act were already through socialization and educated about disease. Especially the people in Graha Rawa Bangun Residence RT.004 RW. 006 Tuah Karya Sub-district, Tampan District, Pekanbaru City, Riau Province. They were given knowledge about health protocols according Ministry of Health Republic of Indonesia that are using masker, washing hand, keep distance 1 meter with someone, healthy and cleanly life. The result given anpositive impact to audience that they were understand about spreads of COVID-19 and more care to their healthy with adhere to health protocols. Key words: Covid-19, Discipline, Healthy, Civilization Abstrak Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi merupakan barometer penyebaran COVID-19. Pemberlakuan PSBB yang ditetapkan pemerintah pada periode tertentu tidak kunjung memutus mata rantai penyebaran virus. Tidak disiplinnya masyarakat untuk mematuhi protocol kesehatan menjadi pemicu tingginya penyebaran virus. Masyarakat yang terpapar virus dikategorikan kedalam OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pengawasan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Beberapa Langkah pencegahan dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pandemic ini. Khususnya masyarakat di Perumahan Graha Rawa Bangun RT.004 RW.006 Kec. Tampan Kel.Tuah Karya. Masyarakat diajarkan untuk mematuhi standar kesehatan individu sesuai arahan dari Kementrian Kesehatan yang diantaranya cara memakai masker yang menutupi dagu, mulut dan hidung; mencuci tangan dengan air yang mengalir menggunakan sabun atau handsanitizer; menjaga jarak minimal 1meter dengan orang lain; meningkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampak positif kepada masyarakat, dimana masyarakat dapat memahami bahaya penularan virus dan lebih peduli terhadap kesehatan baik secara individu maupun masyarakat dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap disiplin menerapkan protocol kesehatan dikehidupan seharihari. Kata kunci: Covid-19, Disiplin, Kesehatan, Masyarakat 1. Pendahuluan Pada akhir tahun 2019, dunia di kejutkan dengan munculnya wabah virus Corona di kota Wuhan Provinsi Hubei, Cina dimana kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019. Kemudian World Health Organization (WHO) memberi nama baru untuk virus ini yang popular dikenal dengan COVID-19 (Coronavirus Diseases 2019). Pada tanggal 11 Maret 2020, Lembaga Kesehatan dunia WHO menetapkan kejadian ini sebagai Pandemic. Data dari WHO pertanggal 09 September 2020, melaporkan bahwa kasus terkonfirmasi positif 27.486.960 jiwa dan kasus kematian 894.983 jiwa di 215 negara terjangkit (World Health Organization (WHO), 2020). Indonesia merupakan satu negara yang terdampak luas terpapar virus ini. Berdasarkan data dari Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemkes RI bahwa total kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia per tanggal 8 September 2020 adalah 200.035 kasus dengan 8230 kematian. Dari sumber data yang sama, provinsi Riau turut terdampak wabah dengan kasus terkonfirmasi COVID-19 positif 2831 jiwa dan kematian 52 jiwa(Kemenkes RI, 2020). Hal ini menjadi perhatian yang serius bagi kesehatan masyarakat, terkhusus kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi yang terdapat jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terbanyak dari beberapa kabupaten/ kota se Riau. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk memutus rantai penularan virus ini, diantaranya dengan memakai masker, menjaga jarak (physical distancing), mencuci tangan, tidak bepergian ketempat keramaian dan lain sebagainya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini pemerintah kota Pekanbaru adalah dengan pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). PSBB tahap pertama sudah dimulai tanggal 17 hingga 30 April 2020, untuk tahap kedua tanggal 1 hingga 14 Mei 2020, dan tahap ketiga tanggal 15 hingga 28 Mei 2020(PSBB Pekanbaru Kembali Diperpanjang, n.d.). Setelah pemberlakuan ini berakhir, ada hal positif yang didapat yaitu berkurangnya secara signifikan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, kembalinya aktivitas warga seperti semula dalam pola kebiasaan baru (new normal) dan tidak mematuhi protocol kesehatan secara disiplin. Keadaan ini mengakibatkan bertambahnya kasuskasus baru yang semakin banyak orang terpapar virus ini. Beberapa diantaranya ada yang tergolong kedalam istilah OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pengawasan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan)(Ketahui Perubahan Istilah OTG, ODP, Dan PDP Sesuai Kemenkes, n.d.). Hingga saat ini belum ada antivirus dan vaksin spesifik sehingga diberikan terapi suportif sesuai dengan derajat penyakit. Penyebaran penyakit diketahui melalui droplet dan kontak dengan droplet(Davies, 2002). Oleh sebab itu, untuk memutus rantai penularan COVID-19 dan membantu kerja pemerintah kota Pekanbaru, maka diadakan kegiatan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang apa saja yang perlu dilakukan dan mengingatkan kembali pentingnya selalu menjaga kesehatan. 2. Bahan dan Metode Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemasangan sticker di setiap rumah warga, pemberian masker gratis dan gallon air untuk mencuci tangan. Metode yang diterapkan adalah dengan cara sosialisasi langsung kemasyarakat untuk tetap mematuhi protocol kesehatan. Gambar 1. Pemasangan Sticker Gambar 2. Pembagian masker 3. Hasil dan Pembahasan Selama kegiatan dilaksanakan, masyarakat menyambut baik dan merespon positif setiap materimateri yang disampaikan. Diantaranya mengajak masyarakat untuk sungguh-sungguh dan disiplin dalam mematuhi protocol kesehatan untuk perlidungan kesehatan individu diantaranya pada Tabel 1. Tabel 1. Perlindungan Kesehatan individu (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020) No Tindakan 1 Memakai masker 2 Mencuci tangan 3 Menjaga jarak minimal 1 meter Meningkatkan daya tahan tubuh 4 Ketentuan Menutup mulut, hidung dan dagu Air mengalir dengan sabun atau handsanitizer Dengan orang lain Perilaku hidup bersih dan sehat Sebelumnya masih banyak masyarakat yang terlihat tidak mematuhi protocol kesehatan. Hal ini terjadi karena keterbatasan informasi yang bisa didapatkan masyarakat. 4. Kesimpulan Masyarakat kurang memahami dengan istilah-istilah baru seperti new normal, physical distancing, protocol kesehatan. Hal ini terlihat antusias masyarakat dalam hal keingintahuan terhadap informasi bahaya virus COVID-19 dan tindakan pencegahannya. 5. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih diberikan kepada warga masyarakat di Perumahan Graha Rawa Bangun RT.004 RW.006 Kec. Tampan Kel.Tuah Karya dan pihak-pihak yang membantu pelaksanaan pengabdian. Daftar Pustaka Davies, P. D. O. (2002). Multi-drug resistant tuberculosis. CPD Infection, 3(1), 9–12. Kemenkes RI. (2020). Situasi Terkini Perkembangan Coronavirus Disease (COVID-19) 9 Juli 2020 » Info Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI. In Kemenkes. Ketahui Perubahan Istilah OTG, ODP, dan PDP Sesuai Kemenkes. (n.d.). PSBB Pekanbaru Kembali Diperpanjang. (n.d.). World Health Organization (WHO). (2020). Weekly Operational Update on COVID-19, 21 August 2020. June, 1–10.