Uploaded by dameriagultom46

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF

advertisement
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF
Halangan Komunikasi
1. HALANGAN INTERPERSONAL
a. Persepsi
b. Status
c. Sikap defensif
d. Asumsi
e. Bahasa
f. Keyakinan
2. KOMUNIKASI ORGANISASI
a. Tingkat hirarki
b. Otoritas manajerial
c. Spesialisasi kerja
Hambatan Untuk Komunikasi Efektif
1.Emosi
2.Keinginan/minat pribadi
3.Persepsi
4.Bahasa
5.Perhatian
6.Informasi yang berlebihan
Penyebab Terjadinya Komunikasi Kurang Efektif
1. Kurangnya informasi dan pengetahuan
2. Tidak menjelaskan prioritas
3. Tidak mendengarkan
4. Tidak mengerti dengan sepenuhnya dan
5. tidak ada kemauan untuk bertanya
6. Sudah terlebih dahulu menetapkan suatu pikiran
7. Tidak mengerti kebutuhan satu sama lain
“Komunikasi efektif adalah memahami bahwa kita semua memiliki pandangan dan
pemahaman yang berbeda, serta menggunakan pemahaman ini sebagai panduan untuk
berkomunikasi
dengan
orang
lain”
(Anthony
Robbin)
Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris “communication”, secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin “communicates”, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan
atau
kesamaan
makna. Komunikasi
merupakan
suatu
proses
penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan katakata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Dengan komunikasi, sikap dan
maksud seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lainnya.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat
dalam komunikasi adalah manusia.
Menurut Ruben dan Steward komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan
individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakatyang
merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini yang membuat manusia perlu berkomunikasi.
Diiringi dengan semakin berkembangnya teoriteori tentang komunikasi antar pribadi,
tentunya
ini
membawa
banyak
dampak
dalam
kehidupan
berkomunikasi
padamasyarakat belakangan ini. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah
berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh
keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang
kehilangan kesimbangan jiwa. Komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan
manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu
berkomunikasi.
Proses komunikasi terjadi antar pribadi; berlangsung antara dua orang atau
melibatkan beberapa orang dalam waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan
yang sama. Waktu dalam berkomunikasi, baik itu jumlah maupun inetnsitas dapat
membentuk sebuah hubungan yang dikenal dengan relationship. Dalam kamus
Inggris-Indonesia disebutkan bahwa relationship adalah hubungan atau pertalian.
Relationship dapat diartikan sebagai sebuah jalinan hubungan atau interaksi
antara dua orang atau lebih disadari dan melibatkan persepsi yangmereka miliki
satu sama lain.
Beberapa asumsi mengenai relationship dalam komunikasi antarpersonal, yaitu:
1. Jalinan hubungan senantiasa terkait dengan komunikasi dan tidak mungkin dapat
dipisahkan.
2. Sifat jalinan hubungan ditentukan oleh komunikasi yang berlangsung diantara
individu partisipan.
3. Jalinan hubungan biasanya didefinisikan lebih bersifat implisit dan kurang bersifat
eksplisit.
4. Jalinan hubungan berkembang seiring dengan waktu melalui proses negosiasi
diantara partisipan.
5. Jalinan hubungan bersifat dinamis.
Komunikasi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat
mempengaruhi atau membujuk orang lain. Kita dapat menggunakan kelima alat indra
untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita.
Komunikasi dapat dilakukan melalui tatap muka dan menggunakan berbagai macam
komunikasi tatap muka membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya,
berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun
lewat teknologi tercanggih.
Komunikasi Efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam
situasi komunikatif-interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat
ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam
memformulasikan ide atau gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu
kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan
nyaman. Sebaliknya bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan
membuat tegang, resah dan tidak enak.
Beberapa saran untuk mempertahankan sebuah hubungan agar tetap terjaga
dengan baik:
1. Bersikap ramah; dalam sebuah hubungan antarpersonal seseorang harus
bersikap ramah, sopan dan menyenangkan agar selalu muncul rasa nyaman dalam
menjalani hubungan. Sikap arogan, egois, dan temperamen harus sebisa mungkin
dihindari karena itu dapat membuat orang dalam hubungan itu menjadi tidak
nyaman dan mungkin merasa terganggu.
2. Komunikasi sesering mungkin; komunikasi yang baik sangatpenting dalam
mempertahankan
keharmonisan dalam sebuah hubungan. Komunikasi sebaiknya dilakukan sesering
mungkin walaupun itu dalam bentuk yang sederhana, seperti menanyakan kabar
atau kesibukan yang sedang dilakukan. Hal ini merupakan sebuah cara untuk
mempertahankan kontak. Berbicara tentang kejujuran, keterbukaan dan berbagai
perasaan serta merespon konflik dengan baik juga termasuk dalam komunikasi
mempertahankan hubungan.
3. Sikap terbuka; sikap ini sangat diperlukan untuk memastikan tidakada hal-hal yang
ditutup-tutupi dalam hubungan itu. Hal yang ditutupi dapat memicu sebuah konflik
kedepannya. Apabila ada hal yang mengganjal sebaiknya dibicarakan secara baikbaik, baikitu dengan berdiskusi maupun menjadi pendengar yang baik. Sikap
terbuka ini dapat dilakukan dengan menceritakan apa yang sedang dirasakan,
menjadi pendengar yang baik, member masukan yang sesuai atau bisa juga
dengan berempati terhadap lawan bicara kita.
4. Memberi jaminan; jaminan dalam sebuah hubungan sangat diperlukan. Misalnya
saja menjamin saat orangyang berhubungan dengan kita akan bercerita tentang
apapun kita pasti akan menjaga kerahasiaannya. Jaminan yang diberikan bisa juga
dalam bentuk pemberian rasa nyaman dan aman.
5. Aktivitas bersama; melakukan aktivitas bersama dapat mempererat sebuah
hubungan. Misalnya saja belanja, jalan-jalan atau hanya sekedar makan bersama.
Kalaupun tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan bersama, mendengarkan
cerita tentang kegiatan seseorang juga bisa menjadi alternatif lain.
6. Berpikiran positif; hubungan antarpersonal pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan
hubungan
lain.
Untuk mendapatkan hubungan yang harmonis maka orang yang terlibat di
dalamnya harus senantiasamencoba membuat interaksi yang menyenangkan dan
berfikiran positif. Usahakan jangan membuat berita atau berperilaku yang
berpotensi menimbulkan isu dan argumen negatif.
7. Meningkatkan kemampuan diri; terus-menerus memperbaiki diridengan tujuan
untuk membuat orang yang berhubungan dengan kita merasa nyaman adalah
tindakan yang sangat diperlukan dalam menjalin sebuah hubungan. Misalnya saja
berpenampilan menarik dan enak dilihat.
Download