Tahapan Awal dalam Preparasi Tahap 1 : Menentukan kedalaman awal dan outline form Langkah pertama dalam preparasi gigi adalah menentukan kedalaman awal/ initial depth dan dalam kedalaman ini diperluas preparasi dinding sampai mencapai batas antara enamel dan dentin yang tidak terkompromis (dentinoenamel junction lihat Gambar 4.12). Dinding perifer menentukan keseluruhan dari preparasi yang disebut outline form. Outline form harus diperhatikan sebelum perubahan secara mekanis pada gigi dimulai. Kedalaman awal preparasi adalah 0,2 mm internal dari DEJ atau 0,8 mm internal ke permukaan akar. Penetapan kedalaman awal preparasi selalu dilakukan pada lesi karies yang besar (tidak ada struktur gigi sehat yang berbatasan langsung dengan point of entry) atau jika terdapat bahan restorasi sebelumnya. Pengecualian untuk kedalaman awal 0,2 mm internal dari DEJ ini adalah ketika enamel tipis dan kedalaman yang lebih besar diperlukan untuk kekuatan material restoratif yang akan digunakan. Kedalaman preparasi awal adalah 0,5 mm internal dari DEJ di area mana pun yang diperkirakan permukaannya akan dibuat retensi sekunder. Preparasi permukaan akar bisa kurang dari 0,8 mm jika bahan restoratif yang akan digunakan tidak memerlukan permukaan retensi sekunder. Secara umum, tujuan dari pembentukan initial depth dan outline form pada permukaan oklusal adalah untuk mempertahankan kekuatan cuspal dan marginal (jika memungkinkan). Tujuan ini untuk mencapai batasan kedalaman preparasi ke dalam dentin dan minimalisir terjadinya perluasan ke fasiolingual dan mesiodistal. Pembuangan iatrogenik dari dentin yang sehat dapat membahayakan gigi yang sakit dan harus dihindari. Pembentukan Outline form didesain terlepas dari jenis preparasi gigi sehingga : (1) seluruh permukaan email yang terkena karies dihilangkan (2) termasuk seluruh kerusakan (3) seluruh tepi preparasi dibentuk pada posisi yang memudahkan penglihatan operator dan proses finishing dari tepi restorasi Berdasarkan teori Black, dalam melakukan preparasi gigi pada permukaan karies. preparasi awal harus dilakukan perluasan preparasi untuk mencegah terjadinya karies di tepi restorasi. Prinsipnya dikenal sebagai extension for prevention untuk pencegahan dan diperluas untuk mencakup extension for prevention pada daerahdaerah yang lebih mudah terkena karies seperti email yang tersisa, pit dan fisur yang dalam. Penggunaan extension for prevention sudah tidak sering digunakan karena kekebalan karies relatif yang telah dilakukan tindakan pencegahan seperti aplikasi fluoride, edukasi tentang kebersihan mulut dan diet. Perubahan ini telah mengubah filosofi preparasi gigi yang lebih konservatif. Beberapa faktor yang menentukan perluasan pada permukaan halus termasuk :(1) perluasan dari karies atau trauma (2) bahan restorasi yang akan digunakan. Demikian juga, pencegahan perluasan pada area rawan karies pada permukaan oklusal telah dikurangi dengan perawatan yang menjaga struktur gigi. Pertimbangan estetika tidak hanya dapat mempengaruhi pemilihan bahan restorasi tetapi juga desain preparasi gigi dalam upaya memaksimalkan hasil restorasi yang estetik. Memperbaiki hubungan oklusal juga memerlukan perubahan pada saat preparasi gigi untuk mengakomodasi perubahan tersebut, bahkan ketika struktur gigi yang terlibat tidak rusak (misalnya, bentuk cusp mungkin perlu diubah untuk meningkatkan hubungan oklusal). Demikian juga, kontur gigi yang berdekatan dapat menentukan perluasan preparasi spesifik yang memungkinkan pembuatan bentuk restorasi proksimal yang sesuai. Gambar tahapan preparasi inisial Tahap 2: Primary Resistance Form Primary Resistance form bertujuan membentuk preparasi kavitas sedemikian rupa sehingga sisa gigi dan tumpatan cukup kuat menerima daya kunyah sehingga tidak mudah pecah memungkinkan area yang lebih luas untuk distribusi tegangan. Primary Resistance form diperoleh melalui bentuk preparasi dengan mempertahankan struktur gigi yang sehat sebanyak mungkin. Prinsip dasar dari resistance form antara lain: (1) Menggunakan bentuk box dengan dasar relatif datar yang membantu gigi menahan beban oklusal saat pengunyahan yang diarahkan pada sumbu panjang gigi. (2) Membatasi perluasan dinding eksternal (dipertahankan sekecil mungkin) untuk memungkinkan cusp kuat dan area tepi dengan tetap memenuhi dukungan gigi.(3). Menutup cusp yang lemah dan menyelimuti atau merestorasi gigi dalam preparasi gigi ekstensif untuk mencegah atau menahan keretakan gigi dengan kekuatan dalam sumbu panjang dan secara miring (secara lateral).(4). Memberikan ketebalan yang cukup pada material restorasi untuk mencegah keretakan dibawah beban. Bahan restorasi lebih tebal mempengaruhi kemampuan material untuk menahan fraktur dari sisa gigi. Minimal ketebalan oklusal untuk amalgam untuk ketepatan daya tahan akan fraktur adalah 1,5 mm sampai 2mm dan glass ceramic adalah 2 mm. Material restoratif polimerik (misalnya resin komposit) tidak memiliki ketebalan minimal. Saat membentuk outline pada preparasi Kelas I dan II, ujung cutting instrumen membentuk dinding pulpa yang relatif horizontal dengan kedalaman sejajar gigi (dinding pulpa mengikuti kontur permukaan oklusal asli dan DEJ, yang kira-kira sejajar ; (Lihat Gambar 4.12A dan C.). Demikian pula, pada bagian proksimal preparasi Kelas II, ujung instrumen pemotongan menyiapkan dinding gingiva yang kira-kira sejajar dengan permukaan oklusal dan dengan demikian, relatif tegak lurus terhadap gaya oklusal. Jika terdapat lesi karies yang luas, ekstensi fasial atau lingual dinding pulpa atau gingiva mungkin memerlukan (1) reduksi cusp yang lemah untuk menutupi bahan restoratif (Gambar 4.13) atau (2) perluasan gingiva wall di sekitar sudut garis gigi aksial ke permukaan fasial atau lingual. Modifikasi preparasi ini memberikan resistensi terhadap paralel dan juga diarahkan secara miring (lateral). Gambar syarat dalam mereduksi dan coverage cusp: Jika extension form primer menuju ujung cusp tidak lebih dari setengah jarak, tidak ada pengurangan dan penutupan cusp harus dilakukan; jika perpanjangannya adalah setengah hingga dua pertiga jarak, pertimbangkan reduksi cusp dan jika perpanjangan lebih dari dua pertiga jarak, biasanya reduksi cusp gigi dan coverage dengan bahan restoratif. Reduksi dan coverage juga disebut sebagai "pembatasan cusp". Kebutuhan untuk mengembangkan bentuk resistensi dalam sebuah preparasi adalah hasil dari beberapa faktor. Kondisi tertentu harus dinilai untuk mengurangi potensi untuk retakan restorasi atau gigi. Terutama adalah penilaian kontak oklusal pada restorasi dan struktur gigi yang tersisa. Semakin besar kekuatan oklusal dan kontak, semakin besar potensi untuk keretakan.