Uploaded by nursakinahdella

3. Kasus lansia

advertisement
Uf KASUS DIETETIK
PENYAKIT INFEKSI DAN DEFISIENSI
BAGIAN 1.ASSESMEN
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Sex
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
: Tn. E
: 47 tahun
: Laki-laki
: PNS
: S1
: Islam
No RM : 1.33.05.56
Ruang
: Bugenvil1
Tgl Masuk : 13-10-2008
Tgl Kasus : 25-10-2008
Alamat
: Purwodadi
Diagnosis medis :
Serosis Hepatis
Hepatitis C
Colitis Ulseratif
2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit
Keluhan Utama
Riwayat
Penyakit
Sekarang
Riwayat
Penyakit Dahulu
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Mual, muntah darah warna coklat seperti kopi, warna merah segar, BAB
encer hitam seperti oli
Muntah darah + BAB hitam sejak 1 tahun lalu. Os penderita Ca caput
pancreas dan hepatitis C bulan Januari 2008. Pernah dioperasi shunting
saluran empedu dan dilakukan ligasi varises esophagus 2x (JanuariMaret) dan sudah menjalani kemoterapi
Ca pancreas
Bapak dan ibu menderita Camammae.
3. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi
Data sosioe konomi Penghasilan : 2.500.000
Jumlah anggota keluarga :2 orang (istri dan anak)
Suku :Jawa
Aktifitas fisik
Jumlah jam kerja: 6 jam/hari Jenis pekerjaan : PNS
Os tidak pernah olahraga dan jam tidur 8 jam/hari
Alergi makanan
Makanan . : -penyebabJenis diet khusus : -Alasan : Yang Menganjurkan :Masalah
Nyeri ulu hati (ya) Mual (ya) Muntah (ya) Diare (ya) Konstipasi
gastrointestinal
(tidak) Anoreksia (tidak) Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)
1
Penyakit kronik
Jenis penyakit : Ca pankreas
Modifikasi diet : diit rendah serat
Jenis dan lama pengobatan : Kesehatan mulut
Sulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), Gigi lengkap (ya)
Perubahan
berat Berkurang selama 1 bulan secara tidak disengaja dari 55 kg turun
badan
menjadi 50 kg
Riwayat / pola Riwayat makan sebelum sakit  makanan pokok 3x + snack
makan
Nasi 3x sehari @ 2 centong
Lauk Nabati  tahu/tempe 3x sehari @ 2 potong
Lauk Hewani  ayam 2x seminggu @ 1 potong daging sapi/kambing
1x sebulan
Sayur  kangkung/buncis/sop/kacang panjang 2x sehari @ ½ mangkuk
Buah  pisang @ 1sisir, mangga @ 1 bh, melon @ 1 potong 4x/mggu
Kesimpulan & Pembahasan :
Pasien Tn.E berumur 47 tahun di diagnosa Hepatitis C dengan kaitan Serosis Hepatitis mendekati
Colitis Ulseratif yang mana ditandai dengan keluhan mual, muntah darah berwarna coklat seperti
kopi dan BAB os encer hitam seperti oli. Riwayat yang menyertai Os sekarang ialah muntah darah +
BAB hitam sejak 1 tahun lalu dan pernah mengalami operasi saluran empedu beserta kemoterapi dari
Ca pancreas. Status ekonomi pasien termasuk dalam kelas menengah atas. Diketahui Os mengalami
masalah gastroinstestinal diantaranya nyeri ulu hati, mual, muntah dan diare dan mendapatkan
modifikasi diet rendah serat. Pola makan pasien sebelum sakit kurang beragam namun mencukupi.
B. ANTROPOMETRI
BB
50 kg
TB
160 cm
LLA
24 cm
Kesimpulan :
BBI = (TB-100) ± 10% (TB-100)
= (160-100) ±10% (160-100)
= 60 ± 6
= 54 kg s/d 60 kg
IMT = 50 = 19.5 kg/m² (normal)
(1,6)²
% LILA =
LILA di ukur
x 100%
Nilai Standar LILA
= 24 x 100%
32,2
= 74.5% (Gizi Kurang)
2
Pembahasan :
Pada saat diukur BB aktual pasien 50 kg dengan TB 160 cm, jika di lihat berdasarkan usia maka BB
dan TB pasien tidak ideal yang mana setelah dicari BB ideal yang seharusnya adalah antara 54 s/d 60
kg. Begitu pun untuk IMT pasien diketahui status gizi pasien tersebut termasuk dalam kategori
Normal menurut DEPKES RI. Namun, jika dilihat dari Percentile LILA pasien untuk mengetahui
status gizinya termasuk pada kategori Gizi Kurang menurut WHO-NCHS.
C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Pemeriksaa Satuan/
Awal
n
Nilai
Masuk
urin/darah Normal
RS
19-102008
4,8-10,8
8,8
WBC
RBC
4,7-6,1
6,8
Hb
14–18
8,71
HCT
MCV
(anemia)
volume
eritrosit
rendah
MCH
MCHC
PLT
RDW-CV
42–52
80–94
24,4
90
27–31
32–36
130–400
11,5-15,5
29,9
33,2
77
18
PCT
PDW
MPV
BA
0–0,9
0–99,9
7,4–10,4
0,2–1
0,11
15,4
8
0,9
Awal
Kasus
23-102008
EO
0,9–2,9
0,1
Mo
5,5–11,7
11,2
Ly
20,5-45,5
10,2
NE
TBil
DBil
Glucose
AST
ALT
BUN
Creatinin
Uric
K+
Na+
Cl-
43–65
0,2–1
0–0,3
80–120
10–42
10–40
7–18
0,6–1,3
2,6–7,2
3,1–5
136–145
98–107
TP
6,4–8,3
Alb
3,5–5
77,6
0,66
0,17
92
23
17
10
1,34
4,7
3,3
146
114
(naik)
5,2
(turun)
2,6
(turun)
4,8
1,8
(turun)
9,9
(turun)
29,4
39,2
(turun)
30
33,6
138
17,2
(naik)
0,066
15,7
8,6
2,8
(naik)
5,1
(naik)
16,3
(naik)
18
(turun)
57,8
3
Kesimpulan :
Hasil pemeriksaan awal kasus merupakan data terbaru pasien dengan nilai RBC, Hb, MCV, dan Ly,
Alb rendah menandakan bahwa pasien mengalami anemia, sedangkan nilai RDW-CV, BA, EO, Mo
tinggi. Sehingga harus diperhatikan keadaan darah pasien untuk mengembalikan kenormalkan nilai
laboratorium.
Pembahasan :
Pasien kanker biasanya mengalami penurunan nilai eritrosit, MCV, dan RBC karena anemia.
Penurunan nilai trombosit biasa muncul pada penderita kanker darah sehingga menyebabkan pasien
berisiko tinggi untuk mengalami perdarahan karena trombosit berfungsi utama dalam proses
pembekuan darah. Pasien kanker darah umumnya akan mengalami penurunan nilai Hb dan
hematokrit, namun pasien justru mengalami peningkatan nilai Hb dan hematokrit, hal ini mungkin
disebabkan oleh pasien menerima transfusi darah (Sacher, RA and McPherson, RA, 2004).
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan Umum : tampak lemah, hematochesia
2. Vital Sign : - Tensi :100/70 mmHg
- Respirasi :20x/menit
- Nadi :80 x/menit
- Suhu : 37oC
Kesimpulan :
Kesan pasien pada saat masuk RS diketahui tampak lemah dan mengalami hematochesia. Kemudian
pada hasil vital signnya menunjukkan bahwa semuanya dalam batas normal.
Pembahasan :
Hematochesia merupakan munculnya darah segar berwarna merah bersama tinja/feses diakibatkan
perdarahan disaluran pencernaan bawah maupun atas.
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoskopi
 16-10-2008  VE gr II post ligasi ke 3
 23-10-2008  sistema kolon dalam batas normal
2. Radiologi
 21-10-2008  mengarah colitis ulseratif
3. Histopatologi
 18-10-2008  tak tampak kelainan gaster, duodenum, yeyenum, dan ileum
 24-10-2008  colitis kronik non spesifik
Kesimpulan :
Pada pemeriksaan Radiologi di peroleh hasil bahwa pasien mengalami colitis ulseratif ditandai
dengan perdarahan pada tinja seperti keadaan yg dialami pasien. Sedangkan untuk pemeriksaan yang
lain dengan hasil yang normal tidak cenderung mengarah pada komplikasi yang lain.
4
Pembahasan :
Colitis Ulseratif merupakan peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum.
Pada kelainan ini, terdapat tukak atau luka di dinding usus besar sehingga menyebabkan tinja
bercampur dengan darah.
Penderita juga terkadang tidak merasakan gejala apa pun atau hanya mengalami gejala-gejala ringan
selama beberapa waktu, sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Serangan ini umumnya
diawali keluhan buang air besar lebih dari 6 kali dalam sehari, detak jantung yang tidak teratur, serta
napas cepat.
B. ASUPAN ZAT GIZI.
Hasil Recall 24 jam diet : Rumah Sakit
Tanggal: 24-10-2008
Diet RS: BBS DH II
Implementasi
Asupan oral/enteral
Infus
Kebutuhan
% Asupan
Energi (kal)
1247,64
2655
47%
Protein (gr)
42,93
99,57
43,11%
Lemak (gr)
38,82
73,76
52,63
KH (gr)
235,84
398,31
59,21%
Kesimpulan :
Asupan E, P, L dan KH pasien inadekuat, ditandai dengan persentase asupan <80%.
Pembahasan :
Asupan energi inadekuat, dilihat dari asupan pasien 1247,64 kkal sedangkan kebutuhannya 2655
kkal, dan begitu pula dengan asupan protein yang inadekuat yaitu dilihat dari asupan pasien 42,93 gr
sedangkan kebutuhannya 99,57 gr, asupan lemak juga inadekuat ditandai dengan asupan pasien
38,82 gr sedangkan kebutuhan pasien 73,76 gr dan yang terakhir Karbohidrat, yang masih tergolong
inadekuat dimana asupan KH pasien 235,84 gr sedangkan kebutuhan pasien 398,31 gr.
F. Terapi Medis
Jenis Obat
Fungsi
Cefotaxim
Menangani infeksi akibat bakteri,
mencegahinfeksi pada luka operasi
Kalnex
Untuk menghentikan atau mengurangi
pendarahan yang disebabkan oleh
berbagai kondisi.
Interaksi dengan zat gizi
Diare, pusing, kejang-kejang, ruam kulit,
demam.
Gangguan sistem pencernaan, mual, muntah
gangguan nafsu makan dan anoreksia, sakit
kepala dan pusing, gangguan penglihatan
warna
5
Propanolol
OMZ
Vit K
Untuk mencegah migrain dan nyeri
dada (angina). Menurunkan tekanan
darah membantu mencegah stroke,
serangan jantung, dan masalah ginjal.
Membantu menyembuhkan kerusakan
asam di perut dan kerongkongan,
membantu mencegah luka lambung,
dan dapat juga mencegah kanker
kerongkongan.
Vitamin penting yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk pembekuan darah dan
proses penting lainnya.
Mual, nyeri perut bagian atas, gatal, hilang
nafsu makan, urin berwarna gelap, feses
berwarna pucat, sakit kuning (kulit atau mata
kekuningan).
Demam, gejala flu, seperti hidung tersumbat,
bersin-bersin, sakit tenggorokan, sakit perut,
buang angin, mual, muntah, diare ringan; atau,
sakit kepala.
Flushing (kehangatan, kemerahan, atau
perasaan geli), perubahan indera perasa,
berkeringat, pusing.
BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI
Problem Gizi
1. Domain Intake (NI) : Asupan oral inadekuat (2.1)
2. Domain Clinical (NC) : Utilisasi zat gizi terganggu (2.1), Penurunan berat badan yang tidak
diharapkan (3.1), Prediksi interaksi makanan dan obat (2,3)
3. Domain Behavior (NB) : Aktifitas fisik kurang (2.1)
Kesimpulan :
NI 2.1
Asupan oral inadekuat berkaitan dengan nyeri ulu hati, mual, muntah dan diare ditandai
dengan hasil recall 24 jam E= 47%, P= 43,11%, L= 52,63%, KH= 59,21%
NC 2.1
Utilisasi zat gizi terganggu berkaitan dengan Hepatitis C ditandai dengan terapi medis yang
diberikan.
NC 2.4 Prediksi interaksi makanan dan obat berkaitan dengan pemberian obat Kalnex
ditandai dengan gangguan pencernaan, mual, muntah dll.
NC 3.1
Penurunan BB yang tidak diharapkan berkaitan dengan keluhan diare, mual, dan muntah
ditandai dengan kondisi fisik pasien yang lemah dan hemathocesia.
NB 2.1
Aktifitas fisik kurang berkaitan dengan kebiasaan yang buruk ditandai dengan tidak pernah
berolahraga.
6
BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI
A. PLANNING
A. Terapi Diet :
a. Jenis Diet
: DH II
b. Bentuk makanan : ML
c. Cara pemberian : Oral
2. Tujuan Diet :
a. Untuk mencapai status gizi optimal atau mempertahankan status gizi optimal tanpa
memberatkan fungsi hati
b. Untuk mendukung regenerasi sel
c. Memberikan makanan dan cairan yang terbaik
d. Merubah kebiasaan makan menjadi kebiasaan gizi seimbang
e. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan yang kurang
f. Memodifikasi frekuensi makan yang sering dengan porsi kecil untuk mengatasi anoreksia
3. Syarat / prinsip Diet :
a. Energi cukup, 35 kkal/kg BB
b. Protein diberikan 1,25 g/kg BB
c. Lemak sedang 20% dari keb E total
d. Makanan dalam bentuk mudah dicerna dan tidak merangsang
4. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi
a. Keb energi berdasarkan rumus Sirosis Hati
Energi
= 35 kkal/kg BB
= 35 x 50
= 1750 kkal
b. Protein
= 1,25 g/kg BB
= 1,25 x 50
= 62,5 gr
= 250 kkal
c. Lemak
= 20% x E
= 20% x 1750 kkal
= 350 kkal
= 38,9 gr
7
d. Karbohidrat
= E – (P + L)
= 1750 – (250+ 350)
= 1150 kkal
= 287,5 gr
e. Cairan
= 1500 ml + (20 ml x (50 – 20)
= 1500 + 60
= 2100 ml.
Pembahasan Preskripsi Diet :
ML, DH II Cukup energi 1750 kkal, Protein 62,5 gr, Lemak 38,9 gr, KH 287,5 gr dan cairan 2100
ml. Dan pasien mengalami gejala sirosis aktif seperti lemas, mual, muntah dan anoreksia sehingga
diberikan diet dengan bentuk makanan lunak dan pemberian secara oral guna makanan mudah
diserap dan dicerna oleh sistem pencernaan.
5. Rencana monitoring dan evaluasi (Lihat sign/symptomp dalam diagnosis gizi)
Anamnesis
Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target
BB
Setiap 2 hari BB naik 1,5 kg
Antropometri
dari
awal tiap harinya
kasus
sampai akhir
Nilai lab yang Sesuai
Biokimia
Nilai
labor
tidak normal instruksi
yang
diukur
dokter
menjadi
normal
Keadaan
Pengamatan Keadaan pasien
Klinik
lemah
langsung
tidak
lemah
Hematochesia Radiologi
lagi
Terapi obat
Sesuai dosis Hasil negatif
dan rentang Mengurangi
waktu
efek samping
obat
dengan
memperhatikan
jadwal
pemberian obat
Recall
24 Asupan
Asupan zat gizi E,P,L,KH
jam
makanan
mencapai 90120%
8
6. Rencana Konsultasi Gizi
Sasaran
: Pasien dan keluarga pasien
Waktu
: 30-10-2008
Tempat
: Ruang konsultasi gizi
Media
: leaflet, food model, tabel komposisi pangan Indonesia
Metode
: Diskusi santai
Masalah gizi
: Penurunan BB yang tidak diharapkan beserta hematochesia
Tujuan
:
Menaikkan
kembali
BB
semula
dan
mengobati
masalah
gastroinstestinal dengan memberikan diet yang sesuai dengan kondisi
pasien
Konseling gizi
: Memberikan pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pasien
disertai dengan penjelasan diet dan makanan yang dianjurkan dengan
tidak dianjurkan serta memotivasi pasien dan keluarga untuk mematuhi
diet baik dari rumah sakit maupun saat di rumah.
B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet
Jenis Diet/Bentuk Makanan/Cara Pemberian : DH II/ML/Oral
Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Standar diet
2003,3
71,1
44
339,3
Infus
Kebutuhan
1750
62,5
38,9
287,5
(planning)
%standar kebutuhan
115%
114%
113%
118%
Asupan
Asupan
Asupan
Asupan
normal
normal
normal
normal
Pembahasan Diet RS:
Persentase kebutuhan pasien sudah dalam kategori normal (depkes,1996) berdasarkan rekomendasi
diet dengan kebutuhan yang diberikan jika pasien dapat mematuhi aturan dan pola diet yang sudah
ditentukan.
9
2. Rekomendasi Diet
Daftar Bahan Makanan
Waktu Makan
Masakan
Nasi tim
Makan Pagi
07.00
Telur rebus
buah
Pudding coklat
Selingan siang
10.00
Nasi tim
Makan Siang
13.00
Kukus ikan gabus
Sup wortel + tahu
Selingan
16.00
Makan Malam
19.00
Nilai Gizi
Buah
Sirup kolang kaling
Komposisi
Beras
Bayam merah
Telur ayam
pepaya
Nutrijell
Gula pasir
Beras
Berat (gr)
200 gr
45 gr
60 gr
50 gr
20 gr
30 gr
250 gr
Ikan gabus segar
wortel
tahu
Pisang ambon
sirup
Kolang kaling
110 gr
50 gr
120 gr
60 gr
160 gr
25 gr
Gula pasir
Nasi tim
beras
Orak arik telur tempe Telur ayam
siam
Tempe kedele murni
Labu siam
Minyak kelapa sawit
15 gr
200 gr
55 gr
40 gr
55 gr
10 gr
Buah
Jus alpukat susu
132 gr
100 gr
65 ml
Semangka
Alpukat
Susu
Energi
= 2003,3 kkal
Protein
= 71,1 gr
Lemak
= 44 gr
Karbohidrat = 339,3 gr
10
BAGIAN 4. KAJIAN PUSTAKA
A. Hepatitis C
I. Definisi
Virus Hepatitis C terutama ditemukan dalam darah dan ditransmisikan apabila darah orang
yang terinfeksi memasuki aliran darah seseorang yang rentan, seperti pengguna narkoba yang
bersama-sama menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena
infeksi virus. Penyakit ini disertai dengan anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta
jaundice (kuning).
II. Terapi
Terapi Hepatitis C ditujukan untuk memperlambat komplikasinya, dan ini mencakup:
 Pengobatan Anti-viral untuk menghentikan virus berkembang-biak
 Menghindari konsumsi alkohol karena ini dapat meningkatkan kerusakan liver.
 Pemeriksaan yang teratur untuk kanker liver, untuk pembawa Hepatitis C, terutama bagi
mereka yang mengidap Liver Cirrhosis.
B. Sirosis Hepatitis
Sirosis hati adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh Hepatitis Kronis, alcohol,
penyumbatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme.
Hepatitis C dan sirosis adalah masalah kesehatan yang bisa merusak dan membuat hati
mengalami peradangan. Hepatitis C disebabkan oleh virus, sementara sirosis terjadi akibat
munculnya jaringan parut pada hati yang menyebabkan kerusakan permanen. Kedua penyakit
ini ternyata memiliki keterkaitan.
C. Colitis Ulseratif
Colitis Ulseratif merupakan peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan
rektum. Pada kelainan ini, terdapat tukak atau luka di dinding usus besar sehingga
menyebabkan tinja bercampur dengan darah.
Penderita juga terkadang tidak merasakan gejala apa pun atau hanya mengalami gejala-gejala
ringan selama beberapa waktu, sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Serangan
ini umumnya diawali keluhan buang air besar lebih dari 6 kali dalam sehari, detak jantung
yang tidak teratur, serta napas cepat.
BAGIAN 5. KESIMPULAN





Pasien T.AE berusia 47 th menderita penyakit Hepatitis C disertai dengan Sirosis Hepatis dan
juga Colitis Ulseratif
Status gizi pasien normal berdasarkan pengukuran IMT yaitu 19,5 kg/m²
Asupan pasien ketika di recall 24 jam Kurang ditandai dengan <90% menurut depkes, 1996
Diberikan diet Hati II Rendah Garam I/ML/Oral dikarenakan sirosis menunjukkan aktif
ditandai dengan BAB dan muntah darah dan masih memiliki nafsu makan yang baik.
Perhitungan kebutuhan pasien normal dan cukup berdaasarkan rekomendasi diet yang sudah
diberikan yaitu >90% (depkes,1996).
11
=====================================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
=====================================================================
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
______________________________________________________________________________
SARAPAN
nasi tim
bayam merah
telur ayam
pepaya
200 g
45 g
60 g
50 g
234.2 kcal
16.7 kcal
93.1 kcal
19.5 kcal
51.4
3.3
0.7
4.9
g
g
g
g
64.3
0.0
4.0
2.3
14.0
g
g
g
g
g
Meal analysis: energy 363.4 kcal (18 %), carbohydrate 60.2 g (18 %)
Snack SIANG
puding coklat
MAKAN SIANG
nasi tim
ikan gabus segar
wortel
tahu
pisang ambon
250 g
110 g
50 g
120 g
60 g
292.8 kcal
92.3 kcal
18.0 kcal
91.2 kcal
55.2 kcal
Meal analysis: energy 549.5 kcal (27 %), carbohydrate 84.5 g (25 %)
Snack SORE
setrup / sirup
kolang kaling
gula pasir
160 g
25 g
15 g
342.3 kcal
11.0 kcal
58.0 kcal
88.8 g
2.9 g
15.0 g
Meal analysis: energy 411.3 kcal (21 %), carbohydrate 106.7 g (31 %)
MAKAN MALAM
nasi tim
tempe kedele murni
telur orak arik
labu siam mentah
minyak kelapa sawit
semangka
jus alpukat susu
200 g
40 g
55 g
55 g
10 g
132 g
165 g
209.8 kcal
79.6 kcal
93.5 kcal
11.0 kcal
86.2 kcal
42.3 kcal
156.6 kcal
46.4
6.8
1.3
2.4
0.0
9.5
21.5
g
g
g
g
g
g
g
Meal analysis: energy 679.0 kcal (34 %), carbohydrate 87.8 g (26 %)
12
=====================================================================
HASIL PERHITUNGAN
=====================================================================
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
______________________________________________________________________________
energy
2003.3 kcal
2198.9 kcal
91 %
water
45.0 g
protein
71.1 g(14%)
46.0 g(12 %)
154 %
fat
44.0 g
carbohydr.
339.3 g
dietary fiber
12.5 g
alcohol
0.0 g
PUFA
10.2 g
cholesterol
473.3 mg
Vit. A
1486.2 µg
800.0 µg
186 %
carotene
3562.5 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
0.8 mg
1.1 mg
72 %
Vit. B2
1.2 mg
1.3 mg
89 %
Vit. B6
2.0 mg
1.6 mg
124 %
folic acid eq.
0.0 µg
180.0 µg
0%
Vit. C
88.6 mg
60.0 mg
148 %
sodium
290.0 mg
potassium
2461.8 mg
calcium
548.9 mg
1200.0 mg
46 %
magnesium
411.5 mg
280.0 mg
147 %
phosphorus
912.9 mg
1200.0 mg
76 %
iron
15.4 mg
15.0 mg
103 %
zinc
7.0 mg
12.0 mg
58 %
13
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan
Asosiasi Dietesien Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Supariasa. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/panduan-diet-penyakit-hati/
14
Download