Uf KASUS DIETETIK PENYAKIT INFEKSI DAN DEFISIENSI BAGIAN 1.ASSESMEN A. ANAMNESIS 1. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Sex Pekerjaan Pendidikan Agama : Tn. E : 47 tahun : Laki-laki : PNS : S1 : Islam No RM : 1.33.05.56 Ruang : Bugenvil1 Tgl Masuk : 13-10-2008 Tgl Kasus : 25-10-2008 Alamat : Purwodadi Diagnosis medis : Serosis Hepatis Hepatitis C Colitis Ulseratif 2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Mual, muntah darah warna coklat seperti kopi, warna merah segar, BAB encer hitam seperti oli Muntah darah + BAB hitam sejak 1 tahun lalu. Os penderita Ca caput pancreas dan hepatitis C bulan Januari 2008. Pernah dioperasi shunting saluran empedu dan dilakukan ligasi varises esophagus 2x (JanuariMaret) dan sudah menjalani kemoterapi Ca pancreas Bapak dan ibu menderita Camammae. 3. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi Data sosioe konomi Penghasilan : 2.500.000 Jumlah anggota keluarga :2 orang (istri dan anak) Suku :Jawa Aktifitas fisik Jumlah jam kerja: 6 jam/hari Jenis pekerjaan : PNS Os tidak pernah olahraga dan jam tidur 8 jam/hari Alergi makanan Makanan . : -penyebabJenis diet khusus : -Alasan : Yang Menganjurkan :Masalah Nyeri ulu hati (ya) Mual (ya) Muntah (ya) Diare (ya) Konstipasi gastrointestinal (tidak) Anoreksia (tidak) Perubahan pengecapan/penciuman (tidak) 1 Penyakit kronik Jenis penyakit : Ca pankreas Modifikasi diet : diit rendah serat Jenis dan lama pengobatan : Kesehatan mulut Sulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), Gigi lengkap (ya) Perubahan berat Berkurang selama 1 bulan secara tidak disengaja dari 55 kg turun badan menjadi 50 kg Riwayat / pola Riwayat makan sebelum sakit makanan pokok 3x + snack makan Nasi 3x sehari @ 2 centong Lauk Nabati tahu/tempe 3x sehari @ 2 potong Lauk Hewani ayam 2x seminggu @ 1 potong daging sapi/kambing 1x sebulan Sayur kangkung/buncis/sop/kacang panjang 2x sehari @ ½ mangkuk Buah pisang @ 1sisir, mangga @ 1 bh, melon @ 1 potong 4x/mggu Kesimpulan & Pembahasan : Pasien Tn.E berumur 47 tahun di diagnosa Hepatitis C dengan kaitan Serosis Hepatitis mendekati Colitis Ulseratif yang mana ditandai dengan keluhan mual, muntah darah berwarna coklat seperti kopi dan BAB os encer hitam seperti oli. Riwayat yang menyertai Os sekarang ialah muntah darah + BAB hitam sejak 1 tahun lalu dan pernah mengalami operasi saluran empedu beserta kemoterapi dari Ca pancreas. Status ekonomi pasien termasuk dalam kelas menengah atas. Diketahui Os mengalami masalah gastroinstestinal diantaranya nyeri ulu hati, mual, muntah dan diare dan mendapatkan modifikasi diet rendah serat. Pola makan pasien sebelum sakit kurang beragam namun mencukupi. B. ANTROPOMETRI BB 50 kg TB 160 cm LLA 24 cm Kesimpulan : BBI = (TB-100) ± 10% (TB-100) = (160-100) ±10% (160-100) = 60 ± 6 = 54 kg s/d 60 kg IMT = 50 = 19.5 kg/m² (normal) (1,6)² % LILA = LILA di ukur x 100% Nilai Standar LILA = 24 x 100% 32,2 = 74.5% (Gizi Kurang) 2 Pembahasan : Pada saat diukur BB aktual pasien 50 kg dengan TB 160 cm, jika di lihat berdasarkan usia maka BB dan TB pasien tidak ideal yang mana setelah dicari BB ideal yang seharusnya adalah antara 54 s/d 60 kg. Begitu pun untuk IMT pasien diketahui status gizi pasien tersebut termasuk dalam kategori Normal menurut DEPKES RI. Namun, jika dilihat dari Percentile LILA pasien untuk mengetahui status gizinya termasuk pada kategori Gizi Kurang menurut WHO-NCHS. C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA Pemeriksaa Satuan/ Awal n Nilai Masuk urin/darah Normal RS 19-102008 4,8-10,8 8,8 WBC RBC 4,7-6,1 6,8 Hb 14–18 8,71 HCT MCV (anemia) volume eritrosit rendah MCH MCHC PLT RDW-CV 42–52 80–94 24,4 90 27–31 32–36 130–400 11,5-15,5 29,9 33,2 77 18 PCT PDW MPV BA 0–0,9 0–99,9 7,4–10,4 0,2–1 0,11 15,4 8 0,9 Awal Kasus 23-102008 EO 0,9–2,9 0,1 Mo 5,5–11,7 11,2 Ly 20,5-45,5 10,2 NE TBil DBil Glucose AST ALT BUN Creatinin Uric K+ Na+ Cl- 43–65 0,2–1 0–0,3 80–120 10–42 10–40 7–18 0,6–1,3 2,6–7,2 3,1–5 136–145 98–107 TP 6,4–8,3 Alb 3,5–5 77,6 0,66 0,17 92 23 17 10 1,34 4,7 3,3 146 114 (naik) 5,2 (turun) 2,6 (turun) 4,8 1,8 (turun) 9,9 (turun) 29,4 39,2 (turun) 30 33,6 138 17,2 (naik) 0,066 15,7 8,6 2,8 (naik) 5,1 (naik) 16,3 (naik) 18 (turun) 57,8 3 Kesimpulan : Hasil pemeriksaan awal kasus merupakan data terbaru pasien dengan nilai RBC, Hb, MCV, dan Ly, Alb rendah menandakan bahwa pasien mengalami anemia, sedangkan nilai RDW-CV, BA, EO, Mo tinggi. Sehingga harus diperhatikan keadaan darah pasien untuk mengembalikan kenormalkan nilai laboratorium. Pembahasan : Pasien kanker biasanya mengalami penurunan nilai eritrosit, MCV, dan RBC karena anemia. Penurunan nilai trombosit biasa muncul pada penderita kanker darah sehingga menyebabkan pasien berisiko tinggi untuk mengalami perdarahan karena trombosit berfungsi utama dalam proses pembekuan darah. Pasien kanker darah umumnya akan mengalami penurunan nilai Hb dan hematokrit, namun pasien justru mengalami peningkatan nilai Hb dan hematokrit, hal ini mungkin disebabkan oleh pasien menerima transfusi darah (Sacher, RA and McPherson, RA, 2004). D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Kesan Umum : tampak lemah, hematochesia 2. Vital Sign : - Tensi :100/70 mmHg - Respirasi :20x/menit - Nadi :80 x/menit - Suhu : 37oC Kesimpulan : Kesan pasien pada saat masuk RS diketahui tampak lemah dan mengalami hematochesia. Kemudian pada hasil vital signnya menunjukkan bahwa semuanya dalam batas normal. Pembahasan : Hematochesia merupakan munculnya darah segar berwarna merah bersama tinja/feses diakibatkan perdarahan disaluran pencernaan bawah maupun atas. A. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Endoskopi 16-10-2008 VE gr II post ligasi ke 3 23-10-2008 sistema kolon dalam batas normal 2. Radiologi 21-10-2008 mengarah colitis ulseratif 3. Histopatologi 18-10-2008 tak tampak kelainan gaster, duodenum, yeyenum, dan ileum 24-10-2008 colitis kronik non spesifik Kesimpulan : Pada pemeriksaan Radiologi di peroleh hasil bahwa pasien mengalami colitis ulseratif ditandai dengan perdarahan pada tinja seperti keadaan yg dialami pasien. Sedangkan untuk pemeriksaan yang lain dengan hasil yang normal tidak cenderung mengarah pada komplikasi yang lain. 4 Pembahasan : Colitis Ulseratif merupakan peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum. Pada kelainan ini, terdapat tukak atau luka di dinding usus besar sehingga menyebabkan tinja bercampur dengan darah. Penderita juga terkadang tidak merasakan gejala apa pun atau hanya mengalami gejala-gejala ringan selama beberapa waktu, sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Serangan ini umumnya diawali keluhan buang air besar lebih dari 6 kali dalam sehari, detak jantung yang tidak teratur, serta napas cepat. B. ASUPAN ZAT GIZI. Hasil Recall 24 jam diet : Rumah Sakit Tanggal: 24-10-2008 Diet RS: BBS DH II Implementasi Asupan oral/enteral Infus Kebutuhan % Asupan Energi (kal) 1247,64 2655 47% Protein (gr) 42,93 99,57 43,11% Lemak (gr) 38,82 73,76 52,63 KH (gr) 235,84 398,31 59,21% Kesimpulan : Asupan E, P, L dan KH pasien inadekuat, ditandai dengan persentase asupan <80%. Pembahasan : Asupan energi inadekuat, dilihat dari asupan pasien 1247,64 kkal sedangkan kebutuhannya 2655 kkal, dan begitu pula dengan asupan protein yang inadekuat yaitu dilihat dari asupan pasien 42,93 gr sedangkan kebutuhannya 99,57 gr, asupan lemak juga inadekuat ditandai dengan asupan pasien 38,82 gr sedangkan kebutuhan pasien 73,76 gr dan yang terakhir Karbohidrat, yang masih tergolong inadekuat dimana asupan KH pasien 235,84 gr sedangkan kebutuhan pasien 398,31 gr. F. Terapi Medis Jenis Obat Fungsi Cefotaxim Menangani infeksi akibat bakteri, mencegahinfeksi pada luka operasi Kalnex Untuk menghentikan atau mengurangi pendarahan yang disebabkan oleh berbagai kondisi. Interaksi dengan zat gizi Diare, pusing, kejang-kejang, ruam kulit, demam. Gangguan sistem pencernaan, mual, muntah gangguan nafsu makan dan anoreksia, sakit kepala dan pusing, gangguan penglihatan warna 5 Propanolol OMZ Vit K Untuk mencegah migrain dan nyeri dada (angina). Menurunkan tekanan darah membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. Membantu menyembuhkan kerusakan asam di perut dan kerongkongan, membantu mencegah luka lambung, dan dapat juga mencegah kanker kerongkongan. Vitamin penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pembekuan darah dan proses penting lainnya. Mual, nyeri perut bagian atas, gatal, hilang nafsu makan, urin berwarna gelap, feses berwarna pucat, sakit kuning (kulit atau mata kekuningan). Demam, gejala flu, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, sakit perut, buang angin, mual, muntah, diare ringan; atau, sakit kepala. Flushing (kehangatan, kemerahan, atau perasaan geli), perubahan indera perasa, berkeringat, pusing. BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI Problem Gizi 1. Domain Intake (NI) : Asupan oral inadekuat (2.1) 2. Domain Clinical (NC) : Utilisasi zat gizi terganggu (2.1), Penurunan berat badan yang tidak diharapkan (3.1), Prediksi interaksi makanan dan obat (2,3) 3. Domain Behavior (NB) : Aktifitas fisik kurang (2.1) Kesimpulan : NI 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan nyeri ulu hati, mual, muntah dan diare ditandai dengan hasil recall 24 jam E= 47%, P= 43,11%, L= 52,63%, KH= 59,21% NC 2.1 Utilisasi zat gizi terganggu berkaitan dengan Hepatitis C ditandai dengan terapi medis yang diberikan. NC 2.4 Prediksi interaksi makanan dan obat berkaitan dengan pemberian obat Kalnex ditandai dengan gangguan pencernaan, mual, muntah dll. NC 3.1 Penurunan BB yang tidak diharapkan berkaitan dengan keluhan diare, mual, dan muntah ditandai dengan kondisi fisik pasien yang lemah dan hemathocesia. NB 2.1 Aktifitas fisik kurang berkaitan dengan kebiasaan yang buruk ditandai dengan tidak pernah berolahraga. 6 BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI A. PLANNING A. Terapi Diet : a. Jenis Diet : DH II b. Bentuk makanan : ML c. Cara pemberian : Oral 2. Tujuan Diet : a. Untuk mencapai status gizi optimal atau mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati b. Untuk mendukung regenerasi sel c. Memberikan makanan dan cairan yang terbaik d. Merubah kebiasaan makan menjadi kebiasaan gizi seimbang e. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan yang kurang f. Memodifikasi frekuensi makan yang sering dengan porsi kecil untuk mengatasi anoreksia 3. Syarat / prinsip Diet : a. Energi cukup, 35 kkal/kg BB b. Protein diberikan 1,25 g/kg BB c. Lemak sedang 20% dari keb E total d. Makanan dalam bentuk mudah dicerna dan tidak merangsang 4. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi a. Keb energi berdasarkan rumus Sirosis Hati Energi = 35 kkal/kg BB = 35 x 50 = 1750 kkal b. Protein = 1,25 g/kg BB = 1,25 x 50 = 62,5 gr = 250 kkal c. Lemak = 20% x E = 20% x 1750 kkal = 350 kkal = 38,9 gr 7 d. Karbohidrat = E – (P + L) = 1750 – (250+ 350) = 1150 kkal = 287,5 gr e. Cairan = 1500 ml + (20 ml x (50 – 20) = 1500 + 60 = 2100 ml. Pembahasan Preskripsi Diet : ML, DH II Cukup energi 1750 kkal, Protein 62,5 gr, Lemak 38,9 gr, KH 287,5 gr dan cairan 2100 ml. Dan pasien mengalami gejala sirosis aktif seperti lemas, mual, muntah dan anoreksia sehingga diberikan diet dengan bentuk makanan lunak dan pemberian secara oral guna makanan mudah diserap dan dicerna oleh sistem pencernaan. 5. Rencana monitoring dan evaluasi (Lihat sign/symptomp dalam diagnosis gizi) Anamnesis Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target BB Setiap 2 hari BB naik 1,5 kg Antropometri dari awal tiap harinya kasus sampai akhir Nilai lab yang Sesuai Biokimia Nilai labor tidak normal instruksi yang diukur dokter menjadi normal Keadaan Pengamatan Keadaan pasien Klinik lemah langsung tidak lemah Hematochesia Radiologi lagi Terapi obat Sesuai dosis Hasil negatif dan rentang Mengurangi waktu efek samping obat dengan memperhatikan jadwal pemberian obat Recall 24 Asupan Asupan zat gizi E,P,L,KH jam makanan mencapai 90120% 8 6. Rencana Konsultasi Gizi Sasaran : Pasien dan keluarga pasien Waktu : 30-10-2008 Tempat : Ruang konsultasi gizi Media : leaflet, food model, tabel komposisi pangan Indonesia Metode : Diskusi santai Masalah gizi : Penurunan BB yang tidak diharapkan beserta hematochesia Tujuan : Menaikkan kembali BB semula dan mengobati masalah gastroinstestinal dengan memberikan diet yang sesuai dengan kondisi pasien Konseling gizi : Memberikan pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pasien disertai dengan penjelasan diet dan makanan yang dianjurkan dengan tidak dianjurkan serta memotivasi pasien dan keluarga untuk mematuhi diet baik dari rumah sakit maupun saat di rumah. B. IMPLEMENTASI 1. Kajian Terapi Diet Jenis Diet/Bentuk Makanan/Cara Pemberian : DH II/ML/Oral Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr) Standar diet 2003,3 71,1 44 339,3 Infus Kebutuhan 1750 62,5 38,9 287,5 (planning) %standar kebutuhan 115% 114% 113% 118% Asupan Asupan Asupan Asupan normal normal normal normal Pembahasan Diet RS: Persentase kebutuhan pasien sudah dalam kategori normal (depkes,1996) berdasarkan rekomendasi diet dengan kebutuhan yang diberikan jika pasien dapat mematuhi aturan dan pola diet yang sudah ditentukan. 9 2. Rekomendasi Diet Daftar Bahan Makanan Waktu Makan Masakan Nasi tim Makan Pagi 07.00 Telur rebus buah Pudding coklat Selingan siang 10.00 Nasi tim Makan Siang 13.00 Kukus ikan gabus Sup wortel + tahu Selingan 16.00 Makan Malam 19.00 Nilai Gizi Buah Sirup kolang kaling Komposisi Beras Bayam merah Telur ayam pepaya Nutrijell Gula pasir Beras Berat (gr) 200 gr 45 gr 60 gr 50 gr 20 gr 30 gr 250 gr Ikan gabus segar wortel tahu Pisang ambon sirup Kolang kaling 110 gr 50 gr 120 gr 60 gr 160 gr 25 gr Gula pasir Nasi tim beras Orak arik telur tempe Telur ayam siam Tempe kedele murni Labu siam Minyak kelapa sawit 15 gr 200 gr 55 gr 40 gr 55 gr 10 gr Buah Jus alpukat susu 132 gr 100 gr 65 ml Semangka Alpukat Susu Energi = 2003,3 kkal Protein = 71,1 gr Lemak = 44 gr Karbohidrat = 339,3 gr 10 BAGIAN 4. KAJIAN PUSTAKA A. Hepatitis C I. Definisi Virus Hepatitis C terutama ditemukan dalam darah dan ditransmisikan apabila darah orang yang terinfeksi memasuki aliran darah seseorang yang rentan, seperti pengguna narkoba yang bersama-sama menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi. Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai dengan anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta jaundice (kuning). II. Terapi Terapi Hepatitis C ditujukan untuk memperlambat komplikasinya, dan ini mencakup: Pengobatan Anti-viral untuk menghentikan virus berkembang-biak Menghindari konsumsi alkohol karena ini dapat meningkatkan kerusakan liver. Pemeriksaan yang teratur untuk kanker liver, untuk pembawa Hepatitis C, terutama bagi mereka yang mengidap Liver Cirrhosis. B. Sirosis Hepatitis Sirosis hati adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh Hepatitis Kronis, alcohol, penyumbatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme. Hepatitis C dan sirosis adalah masalah kesehatan yang bisa merusak dan membuat hati mengalami peradangan. Hepatitis C disebabkan oleh virus, sementara sirosis terjadi akibat munculnya jaringan parut pada hati yang menyebabkan kerusakan permanen. Kedua penyakit ini ternyata memiliki keterkaitan. C. Colitis Ulseratif Colitis Ulseratif merupakan peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum. Pada kelainan ini, terdapat tukak atau luka di dinding usus besar sehingga menyebabkan tinja bercampur dengan darah. Penderita juga terkadang tidak merasakan gejala apa pun atau hanya mengalami gejala-gejala ringan selama beberapa waktu, sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Serangan ini umumnya diawali keluhan buang air besar lebih dari 6 kali dalam sehari, detak jantung yang tidak teratur, serta napas cepat. BAGIAN 5. KESIMPULAN Pasien T.AE berusia 47 th menderita penyakit Hepatitis C disertai dengan Sirosis Hepatis dan juga Colitis Ulseratif Status gizi pasien normal berdasarkan pengukuran IMT yaitu 19,5 kg/m² Asupan pasien ketika di recall 24 jam Kurang ditandai dengan <90% menurut depkes, 1996 Diberikan diet Hati II Rendah Garam I/ML/Oral dikarenakan sirosis menunjukkan aktif ditandai dengan BAB dan muntah darah dan masih memiliki nafsu makan yang baik. Perhitungan kebutuhan pasien normal dan cukup berdaasarkan rekomendasi diet yang sudah diberikan yaitu >90% (depkes,1996). 11 ===================================================================== HASIL PERHITUNGAN DIET/ ===================================================================== Nama Makanan Jumlah energy carbohydr. ______________________________________________________________________________ SARAPAN nasi tim bayam merah telur ayam pepaya 200 g 45 g 60 g 50 g 234.2 kcal 16.7 kcal 93.1 kcal 19.5 kcal 51.4 3.3 0.7 4.9 g g g g 64.3 0.0 4.0 2.3 14.0 g g g g g Meal analysis: energy 363.4 kcal (18 %), carbohydrate 60.2 g (18 %) Snack SIANG puding coklat MAKAN SIANG nasi tim ikan gabus segar wortel tahu pisang ambon 250 g 110 g 50 g 120 g 60 g 292.8 kcal 92.3 kcal 18.0 kcal 91.2 kcal 55.2 kcal Meal analysis: energy 549.5 kcal (27 %), carbohydrate 84.5 g (25 %) Snack SORE setrup / sirup kolang kaling gula pasir 160 g 25 g 15 g 342.3 kcal 11.0 kcal 58.0 kcal 88.8 g 2.9 g 15.0 g Meal analysis: energy 411.3 kcal (21 %), carbohydrate 106.7 g (31 %) MAKAN MALAM nasi tim tempe kedele murni telur orak arik labu siam mentah minyak kelapa sawit semangka jus alpukat susu 200 g 40 g 55 g 55 g 10 g 132 g 165 g 209.8 kcal 79.6 kcal 93.5 kcal 11.0 kcal 86.2 kcal 42.3 kcal 156.6 kcal 46.4 6.8 1.3 2.4 0.0 9.5 21.5 g g g g g g g Meal analysis: energy 679.0 kcal (34 %), carbohydrate 87.8 g (26 %) 12 ===================================================================== HASIL PERHITUNGAN ===================================================================== Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase nilai nilai/hari pemenuhan ______________________________________________________________________________ energy 2003.3 kcal 2198.9 kcal 91 % water 45.0 g protein 71.1 g(14%) 46.0 g(12 %) 154 % fat 44.0 g carbohydr. 339.3 g dietary fiber 12.5 g alcohol 0.0 g PUFA 10.2 g cholesterol 473.3 mg Vit. A 1486.2 µg 800.0 µg 186 % carotene 3562.5 mg Vit. E 0.0 mg Vit. B1 0.8 mg 1.1 mg 72 % Vit. B2 1.2 mg 1.3 mg 89 % Vit. B6 2.0 mg 1.6 mg 124 % folic acid eq. 0.0 µg 180.0 µg 0% Vit. C 88.6 mg 60.0 mg 148 % sodium 290.0 mg potassium 2461.8 mg calcium 548.9 mg 1200.0 mg 46 % magnesium 411.5 mg 280.0 mg 147 % phosphorus 912.9 mg 1200.0 mg 76 % iron 15.4 mg 15.0 mg 103 % zinc 7.0 mg 12.0 mg 58 % 13 DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietesien Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Supariasa. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/panduan-diet-penyakit-hati/ 14