Industri Kimia Indonesia Industri kimia merujuk pada suatu industry yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan, titik didih, kesetimbangan, pengaruh panas, serta metode-metode lain. Industri kimia berhubungan dengan pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk antara yang akan digunakan di industry lain atau produk akhir yang siap di konsumsi masyarakat. Beberapa industry kimia telah dibangun di berbagai tempat di Indonesia. Pabrik pupuk Urea, Single Super Phospate (SP), Triple Super Phospate (TSP), Zuur Ammonia (ZA), dan pupuk NPK, yang mendukung produksi pangan telah dibangun di Indonesia. Pabrik tekstil, zat warna, karet, kulit dan plastic – polimer yang mendukung tercukupinya kebutuhan pakaian; pabrik semen, keramik, gelas-kaca, besi baja yang mendukung kebutuhan papan; pabrik kertas, pulp, selulosa serta obat-obatan yang mendukung komoditi Pendidikan dan kesehatan; serta industry minyak dan gas bumi, batubara, biodiesel, biogas, bioethanol yang mendukung komoditas transportasi dan sumber energi. 1.1 Klasifikasi industry kimia Industri kimia dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis bahan baku utama yang digunakan / atau jenis produk utama yang dibuat. Oleh karena itu industry kimia dapat dikelompokkan menjadi industry kimia anorganik dan indsutri kimia organic. Industri industry kimis snorgsnik mengolsh bahan kimia anorganik, membuat campuran yang sama dan juga mensintesis bahan kimia anorganik. Indsutri kimia organic berat menghasilkan bahan bakar minyak bumi, polimer, petrokimia dan bahan sintesis lainnya, sebagian besar dari minyak bumi. Industri kimia organic ringan menghasilkan bahan kimia khusus yang meliputi obat-obatan, pewarna, pigmen, dan cat, pestisida, sabun dan deterjen, produk kosmetik dan produk lain-lain. Pembagian lain dalam industry kimia dengan melihat seberapa besar produk tersebut dibuat dan seberapa besar perubahan nilai tambahnya. Besarnya produk yang harganya murah diproduksi dalam volume besar supaya dapat keuntungan yang signifikan, biaya pengolahan rendah, disebut (commodity chemicals), Hal ini berarti bahwa bahan baku yang murah dan mudah diperoleh. Ada juga teknologi proses yang ada relative sederhana, dan mudah diperoleh. Untuk menjual sejumlah besar produk, harus ada pasar yang besar. Ini membawa persaingan yang juga membuat harga tetap rendah. a. Komoditas kimia Industri kimia umumnya didasarkan pada bahan kimia anorganik dasar (Basic Inorganic Chemicals) dan bahan kimia organic dasar (Basic Organic Chemicals) dan produk antara (intermediet). Karena mereka diproduksi langsung dari sumber daya alam, mereka diproduksi dalam jumlah besar. Dalam sepuluh bahan kimia anorganik dasar, yang mendominasi hampir sepanjang waktu, adalah asam sulfat, nitrogen, oksigen, ammonia, kapur, natrium hidroksida, asam fosfat dan klorin. Alasan asam sulfat selalu nomor satu adalah karena