MAKALAH MENYUSUN KARYA ILMIAH ISLAM DAN GLOBALISASI Fakultas : Sastra Program Studi : Sastra Inggris Tatap Muka 2-5 Kode Mata Kuliah : Pend. Agama Islam Disusun Oleh : Syifa Olyfiani Sari MAKALAH ISLAM DAN GLOBALISASI Diajukan untuk Tugas Besar 1 Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021 DISUSUN OLEH Syifa Olyfiani Sari 31119066 DOSEN PEMBIMBING Mugiriyanto, S.Pd., M.Pd. UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS JAKARTA 2020 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang bertema Islam dan Globalisasi. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan agama islam pada Semester Ganjil Tahun Akadermik 2020/2021 di Universitas Dian Nusantara Jakarta. Selain itu saya juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca tentang Islam dan Globalisasi yang berperan penting untuk mewujudkan perdamaian dan kemajuan Islam itu sendiri. Terimakasih saya ucapkan kepada dosen Pendidikan Agama Islam Bapak Mugiriyanto, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan arahan terkait makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin saya tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang berlaku. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak saya terima dengan tangan terbuka dan sangat diharapkan. Semoga kehadiran makalah ini memenuhi sasarannya. Jakarta, 01 November 2020 Penulis …………..………….. 2020 i Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1 1.3 Tujuan ........................................................................................ 2 1.4 Manfaat ...................................................................................... 2 PEMBAHASAN MASALAH ......................................................... 3 2.1 Pengertian Arti Islam dan Globalisasi ....................................... 3 2.2 Perbedaan Globalisasi dan Westernisasi .................................... 4 2.3 Globalisasi dalam Pandangan Islam .......................................... 5 2.4 Pengaruh Globalisasi bagi Masyarakat Muslim......................... 12 2.5 Globalisasi Bagi Perkembangan Muslim di Indonesia .............. 14 BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16 3.1 Kesimpulan ................................................................................ 16 3.2 Saran........................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17 LAMPIRAN ..................................................................................................... 18 BAB II 2020 ii Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan antara islam dan globalisasi telah terbuka oleh banyak interpretasi dan perdebatan yang menganggap bahwa islam menentang proses globalisasi. Pandangan Muslim tentang kewarganegaraa, otoritas, territorial, dan kedaulatan mewakili pemahaman tentang bagaimana Muslim berhubungan dengan pengaruh globalisasi yang menyeluruh, khususnya sistem negara modern. Secara karakteristik, ini terkait langsung dengan perubahan, atau transformasi, modernitas, dan hubungan yang semakin saling bergantung antara berbagai wilayah di dunia. Globalisasi merupakan aspek kehidupan manusia yang selalu ada sejak awal manusia diciptakan. Hal itu sesuai dengan naluri alamiah manusia dan kecenderungan manusia untuk menjadi manusia sosial. Ini adalah karunia Tuhan yang telah menciptakan manusia untuk hidup dengan bertukar sumber dan pengalaman dengan orang lain di sekitarnya. Namun, globalisasi sering dikaitkan dengan teori ekonomi klasik liberal, lebih spesifiknya, globalisasi dianggap sebagai cerminan negatif dari dunia internasional terutama barat dan Eropa. Karena itu, untuk bergabung dengan arus utama kehidupan internasional yang mengedepankan sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas untuk mencapai dan mewujudkan kesempatan hidup yang lebih baik, globalisasi dalam islam perlu dibedakan dengan lebih komprehensif dan akurat antara proses globalisasi dalam pengertian dan aslinya dan proses yang relatif lebih kontemporer. 1.2 Rumusan Masalah 2020 Pengertian dan arti Islam dan globalisasi Perbedaan Globalisasi dan Westernisasi Globalisasi dalam Pandangan Islam Pengaruh Globalisasi bagi masyarakat Muslim Globalisasi bagi perkembangan Muslim di Indonesia 1 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id 1.3 Tujuan Pembaca dapat memahami pengertian dan arti Islam dan globalisasi Pembaca dapat membedakan antara globalisasi dan westernisasi. Pembaca dapat mengetahui globalisasi dalam pandangan Islam Pembaca dapat memahami dan mengetahui pengaruh globalisasi bagi masyarakat Muslim Pembaca dapat mengetahui globalisasi bagi perkembangan Muslim di Indonesia 1.4 Manfaat Meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang Islam dan globalisasi Meningkatkan pengetahuan tentang perbedaan globalisasi dengan westernisasi secara kontemporer. Memberikan bahan penjelasan tentang pengaruh globalisasi dalam pandangan Islam guna diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat Muslim. 2020 Meminimalisir pandangan negatif tentang globalisasi Mengetahui globalisasi yang terjadi bagi perkembangan Muslim di Indonesia. 2 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id BAB II PEMBAHASAN MASALAH 2.1 Pengertian dan Arti Islam dan Globalisasi Islam adalah agama yang global, yaitu agama yang rahmatan lil alamin artinya agama yang penuh dengan rahmat dan rasa kasih saying Tuhan Yang Maha Esa Allah Azza wa Jaala kepada seluruh alam semesta yang diturunkan melalui nabi terakhir nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salam. Islam dianggap sebagai salah satu dari tiga agama Ibrahim yang utama bersama dengan Yudaisme dan Kristen. Pengikut Islam adalah Muslim, atau mereka yang ‘tunduk dan patuh’ pada kehendak Tuhan. Islam adalah agama universal yang mengajarkan bahwa Tuhan itu pemurah dan penyayang, dan yang menjanjikan kedamaian dan kesetaraan duniawi serta keabadian yang agung. Kitab suci Islam adalah Al Qur’an, dan diyakini sebagai kumpulan dari ‘bacaan’ langsung dari Allah, atau Tuhan Yang Maha Kuasa seperti yang diterima oleh nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Meskipun Islam bermula di Arab, terdapat komunitas Muslim di seluruh dunia, dari Meksiko hingga Filipina, dengan populasi historis besar di Afrika, Eropa Tenggara, dan Asia Tengah dan Selatan. Sebenarnya lebih banyak Muslim yang tinggal di timur Arab Saudi daripada di Timur Tengah, dan negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar adalah Indonesia. Peradaban Islam selama berabad-abad telah berkembang dengan tingkat sains dan kedokteran tertinggi, seni, arsitektur dan sastra. Filsafat dan sejarah Islam telah memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi budaya dan pembelajaran orang-orang barat. Berkembangnya Islam ke seluruh penjuru dunia membawa pengaruh perubahan dunia Muslim yang siginifikan karena satu hal yang pasti yang bisa melakukan yaitu dengan globalisasi secara menyeluruh, khususnya dengan sistem negara modern yang menvisualisasikan kombinasi kemajuan agama, ekonomi, politik, dan pendidikan bagi umat Islam. Pada awal globalisasi muncul, yang paling berkembang pesat dari segala 2020 3 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id jenis informasi adalah faktor ekonomi. Globalisasi sendiri mempunyai pengertian sebagai percepatan pergerakan dan pertukaran (manusia, barang dan jasa, modal dan ekonomi, teknologi atau praktik budaya) di seluruh planet ini. Nilai-nilai budaya luar yang beragam menjadi dasar pembentukan beberapa budaya independen dengan kebebasan berekspresi. Globalisasi ditandai dengan perbedaan kehidupan yang telah menyebabkan terjadinya pembentukan definisi baru dari berbagai hal dan mengarah pada praktik kehidupan yang beragam. Proses pengintegrasikan masyarakat dalam tatanan global yang tidak dapat dihindari dimana terciptanya masyarakat yang terikat dalam jaringan komunikasi internasional tanpa batas. Dengan demikian, selain arus orang dan barang, arus informasi dalam globalisasi memiliki keuntungan dan kerugian (ancaman). Islam adalah agama yang damai, yang mengedepankan rasional dan logika dari perspektif keagamaannya yang meliputi seluruh aspek, sehingga globalisasi bisa menjadi penunjang keberagaman budaya dan sub-budaya dalam mengatur segala kisi-kisi kehidupan untuk menjadi tolak ukur kehidupan bermasyarakat secara global, artinya hidup dalam tengah arus globalisasi yang tidak melanggar etika dan nilai-nilai ajaran Islam. 2.2 Perbedaan Globalisasi dan Westernisasi Globalisasi sering dilihat sebagai Westernisasi global. Pada poin ini, ada kesepakatan di antara banyak pendukung dan penentang. Mereka yang mengambil pandangan optimis tentang globalisasi melihatnya sebagai kontribusi yang luar biasa dari peradaban barat kepada dunia. Dari perspektif yang berlawanan, dominisi barat kadangkadang dilihat sebagai kelanjutan dari imperialisme Barat. Maka dari itu, kita perlu melihat secara kontemporer perbedaan keduanya. Jika kita melihat dari satu sisi yaitu westernisasi, karena meningkatnya sarana transportasi dan komunikasi yang semakin cepat seiring perjalanan dan migrasi antar negara, ada banyak hal pertukaran ideologi, dan nilai kehidupan seseorang. Karena jenis budaya ini menyangkut seluruh gaya hidup orang dalam masyrakat yang berbeda berubah ke pola yang baru. Secara umum, negara-negara barat dianggap sebagai sumbernya inovasi, baik secara teknologi maupun ideologis, dan karenanya mereka ditiru oleh negara 2020 4 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id lain dalam beberapa hal. Ini mengacu pada proses westernisasi asimiliasi budaya barat, proses sosial untuk menjadi akrab beralih ke kebiasaan dan praktik peradaban barat dan teknik barat. Westernisasi telah menjadi pengaruh yang meluas dan semakin cepat di seluruh dunia dalam beberapa abad terakhir sebelum globalisasi dimulai. Westernisasi merajalela selama Eropa dan kolonialisme pada masyarakat lokal/asli. Derajat dominasi yang berbeda terjadi karena kehancuran, perlawanan, kelangsungan hidup, adaptasi dan modifikasi budaya asli. Pelopor sosiologi M.N. Srinivas di India menyatakan dalam bukunya “Social Change in Modern India” menggunakan istilah westernisasi untuk menunjukkan perubahan yang terjadi di dunia selama pemerintahan Inggris di abad 19 dan awal abad ke-20 westernisasi meliputi pakaian, gaya berpakaian, sopan santun, perubahan dalam media pengajaran, dan penggunaan bahasa untuk percakapan. Globalisasi dianggap sebagai fenomena modern. Tapi asalnya globalisasi dapat ditelusuri ke zaman penemuan dan perjalanan di negara-negara Eropa. Globalisasi juga dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Dalam bidang ekonomi kita perhatikan di era globalisasi banyak peningkatan saling ketergantungan ekonomi daari ekonomi nasional di seluruh dunia melalui peningkatan pesat dalam pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan, korporasi dan industri. Selain itu, kita bisa lihat dari budaya, yang mana globalisasi telah meningkatkan kontak lintas budaya. Praktik budaya termasuk tradisi music, tarian dan kesenian Islami dan lainnya dari berbagai negara menyatu satu sama lain. Ada perpaduan seni, produk makanan contohnya di Indonsia KFC, McDonald, dan olahan (resep) seperti adanya restaurant yang berkembang dalam dari negara-negara Muslim, kebab misalnya, yang senang hati dicoba dan dibeli oleh orang-orang dari budaya lain. 2.3 Globalisasi dalam Pandangan Islam Memasuki era globalisasi yang sangat cepat dan pesat perubahannya, Islam mempunyai peranan penting dalam perkembangan dunia dan sangat berpengaruh terhadap kestabilan umat Muslim. Globalisasi dalam Islam memungkinkan Muslim 2020 5 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id modern untuk bergabung dengan arus utama kehidupan internasional. Beberapa pengaruh globalisasi dalam perkembangan Islam dapat dikategorikan dari berbagai sektor yaitu: a.) Sektor Ekonomi Dalam pengaruh globalisasi, aspek dan struktur ekonomi adalah yang paling berperan untuk kemajuan dan perkembangan suatu negara bahkan pula perkembangan Islam itu sendiri. Saat ini, integrasi ekonomi dalam globalisasi yang berkembang pesat melanda wilayah-wilayah di dunia ekonomi, karena didukung oleh kemajuan teknologi. (Scumpte, 1972). Globalisasi menjadikan dunia ekonomi semakin terintegrasi, baik input (teknologi, permodalan, sumber daya manusia, informasi, energi, industry, produksi) maupun output pasar yang dihasilkan oleh berbagai kawasan ekonomi di dunia, apalagi bagi perkembagan Islam, bukan berarti Islam anti terhadap globalisasi. Allah subhana wa ta’ala berfirman dalam Q.S Al Hujurat Ayat 13 yang artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”. Ayat ini mengadung makna bahwa Tuhan berpesan untuk saling mengenal agar dapat bekerjasama dalam segala hal (pendidikan, kesehatan, dll) termasuk kerjasama dalam kegiatan eknomi dan perdagangan. Sebagai bukti, Allah memerintahkan umat Islam untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, tempat semua bangsa global berkumpul untuk menyembah Allah. Proses berkumpulnya umat Islam di seluruh dunia di tanah suci Mekkah dan Madinah, mendorong terjadinya transaksi bisnis global, seperti 1) muncul permintaan dan suplai bisnis transportasi dari berbagai perusahaan penerbangan di dunia untuk tujuan kota Mekkah dan Madinah yang bersaing di pasar 2) munculnya permintaan dan penawaran bisnis transportasi (seperti bus) antara kota Mekkah dan Madinah 3) munculnya permintaan dan penawaran yaitu tempat usaha perhotelan yang bersaing di pasar 4) munculnya permintaan dan penawaran usaha makanan dan minuman atau restoran yang bersaing memperebutkan pembeli. Nabi Muhammad juga bepergian ke berbagai kota dan negara, membawa barang dagangan. Ini sebagai bukti konkrit bahwa Islam sejak zaman Nabi Muhammad telah melakukan 2020 6 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id globalisasi dalam perdagangan. Menurut Christine Lagarde, mantan Presiden Dana Moneter Internasional dalam pidatonya Making Globalization Work for All, “Perdagangan dan akses ke barang asing sudah setua masyarakat itu sendiri”. Jadi, globalisasi sangat terkait dengan sistem ekonomi dan pasar, yang pada gilirannya akan berdampak dan dipengaruhi oleh waktu dan cara pandang masyarakat. Pola pikir ekonomi klasik yang dipengaruhi oleh globalisasi diterbitkan dalam buku “The Wealth of Nation” pada tahun 1776 yang tetap melekat dalam pikiran manusia di seluruh dunia hingga sekarang (Pressman, 2002). Globalisasi akan memberikan peluang bisnis yang menarik dan mampu memberikan margin bagi setiap orang (perusahaan) yang melakukan perdagangan bebas dan akan memberikan kesempatan kepada semua negara berkembang untuk mengejar ketertinggalan dalam perkembangan ekonomi dan sosial negara maju. (Sugianto, 2008) b.) Sektor Teknologi Teknologi kini telah menjadi bagian dari hampir setiap diskusi politik karena di setiap negara menyadari dampak teknologi pada peristiwa dunia. Inovasi teknologi yang pesat dan perkembangan organisasi transnasional mendorong pembentukan ekonomi global yang mempertahankan keunggulan komparatif dan daya saing dari berbagai negara walaupun ada kendala dalam meningkatkan setiap kapasitasnya. Menurut Sir Robert Nicholson pada bukunya Sains dan Teknologi di Inggris (Panduan Cartermill untuk sains & teknologi dunia) (1991:312) “mengingat fakta bahwa tidak ada cara yang ‘benar’ dalam menangani teknologi yang dapat diterapkan di semua negara, setiap negara harus menemukan cara yang optimal tergantung pada sejarah, institusi, dan sikap masyarakatnya” Perintah Tuhan untuk saling mengenal antar suku dan bangsa di muka bumi ini dapat menciptkan keuntungan, kepuasan, dan saling menguntungkan bagi seluruh umat manusia di dunia, sehingga tercipta kesejahteraan di dunia termasuk dalam kerjasama di bidang teknologi. Untuk menjelaskan hal tersebut, saya ambil contoh pesawat udara yang 2020 7 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id merupakan keluaran dari hasil intelektual manusia suatu bangsa atau suku di negara tersebut, benda ini dapat dinikmati oleh setiap orang di dunia, alat transportasi udara yang mampu membawa orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan sangat baik dan cepat. Begitu juga telepon seluler, televisi dengan parabola, internet banking, itu semua adalah ilmu dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang hanya sedikit saja yang diberikanNya kepada suku atau bangsa dan negara untuk saling mendukung dalam tatanan globalisasi. Bukti nyata lain tentang manfaat globalisasi dapat dilihat dengan beberapa orang intelektual dari Indonesia seperti B.J Habibie yang bekerja di Jerman, ia memiliki hak paten di bidang teknologi dari sayap pesawat CN235. Basuki Endah Proyanto bekerja di perusahaan handphone Sony di Swedia, pencipta berbagai handphone sejak tahun 2008 memiliki 26 hak paten. Nelso Tanju yang bekerja di Amerika Serikat, penemu cara hemat penggunaan enegergi listrik (Kick Andy, 2015) c.) Sektor Sumber Daya Manusia Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara yang rendah dapat ditingkatkan dengan cara migrasi ke negara lain (seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Austalia, Mesir atau negara maju lainnya) untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi guna memperoleh SDM yang lebih tinggi dan berkualitas, sehingga mampu menyusun rencana pembangunan nasional dan daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena globalisasi, sumber daya manusia yang berkualitas rendah dapat ditingkatkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas lebih baik. Mereka yang tidak cukup beruntung di satu negara bisa pindah ke negara lain untuk mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan pendapatan dan mampu hidup layak karena globalisasi. Misalnya, banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kurang beruntung di ngara kita sendiri mendapatkan pekerjaan di negara lain (seperti di Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Jepang, Hongkong, Taiwan dan lain-lain) akibat globalisasi. d.) Sektor Kesehatan 2020 8 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id Hubungan antara globalisasi dan kesehatan bersifat kompleks dan globalisasi adalah fenomena yang dapat mempengaruhi kesehatan dengan berbagai cara. Konsekuensinya bisa langsung pada tingkat seluruh populasi, individu dan sistem pemberian layanan kesehatan, atau tidak langsung melalui faktor ekonomi dan faktor lain seperti pendidikan, sanitasi, dan pasokan air (Woodward, 2001). Kesehatan adalah salah satu maqhasid syariah, yang dipelajari ilmunya dalam hukum Islam, Al-Qur’an menawarkan metode yang tepat. Allah berfirman, yang artinya: “…Katakanlah Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman (QS. Fusilat ayat 33), Di ayat lain, Allah menegaskan, yang artinya: Dan kami turunkan sebagian dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orangorang yang beriman; dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah manfaat kepada orang orang zalim selain kerugian (QS Al-Isra’ ayat 82). Pada zaman modern sekarang ini, kesehatan di bagi menjadi 2 macam kesehatan fisik dan kesehatan mental/jiwa. Namun, dalam pandangan Islam bisa diobati dengan Al Qur’an dan adapula usaha dengan melibatkan aspek kesehatan lainnya seperti obat, perawatan, komunikasi antar dokter dengan pasien dan lainnya yang mana secara garis besar adalah salah satu pengaruh dari globalisasi karena tidak ada lagi batas ruang dan waktu antara satu orang atau negara dengan orang dan negara lain dalam berkomunikasi mengenai kesehatan. Di seluruh dunia secara global, dokter menghadapi pasien dalam transisi dari banyak negara atau komunitas etnis yang berbeda. Kurikulum sekolah kedokteran kontemporer dan pendidikan berkelanjutan yang menyertai era mobilitas global. (Bernstein, 2005). Perspektif Islam memandang penyakit yang menyerang baik manusia maupun negara adalah cobaan dari Tuhan kepada manusia/bangsa untuk menyadari kebesaran Tuhan dan bertaqwa dan beribadah (bekerja, memberi, beribadah) semata-mata karena Allah. Orang atau negara sebenarnya bisa sakit dengan berbagai macam penyakit (resesi, pengangguran, miskin) dan sulit diobati adalah mereka yang sudah ditutup matanya, telinganya dan hatinya oleh Allah (Q.S Al Baqarah ayat 7). Dengan semakin banyaknya orang atau negara yang sadar akan kebesaran Allah maka Allah akan memberkati manusia/negara, membuka mata hati mereka untuk melakukan segala upaya, 2020 9 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id sehingga semakin banyak orang, perusahaan atau negara yang dalam keadaan sehat maka akan lebih banyak persaingan yang kuat di pasar bebas untuk meningkatkan ketajaman ilmu, intelektul, kreatifitas dalam menangani kesehatan untuk manusia dan makhluk hidup lainnya karena globalisasi memberikan banyak peluang, untuk mengembangkannya. e.) Sektor Pendidikan Pendidikan di dunia hingga abad 21 telah menunjukkan eksistensinya. Di sisi lain, globalisasi membuka peluang baru bagi kemajuan pendidikan terutama pada pendidikan Islami. Perkembangan pendidikan Islam khususnya di era globalisasi memiliki skala tantangan yang berbeda-beda dan peluang dibandingkan dengan perkembangannya dari tahun ke tahun. Ini adalah tantangan bagi guru, dan pendidik, dan semua praktisi pendidikan, tidak hanya dalam pengembangan kurikullum tetapi juga pada layanan institusi. Jika pendidikan Islam sudah siap untuk menghadapinya, bahwa era globalisasi menjadi batu loncatan dalam pengembangan pendidikan Islam untuk meningkatkan keberadaannya dan memperluas peranannya dalam perkembangan dunia pendidikan. Dalam era globalisasi ini memungkinkan seluruh pelajar atau penuntut ilmu berkembang untuk potensi alamiah dan kreatifitas dalam suasana penuh kebebasan, kebersamaan, dan tanggung jawab. Disamping itu, pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang dapat memahami komunitasnya dengan segala faktor yang dapat mendukung keberhasilan atau hambatan yang menyebabkan kegagalan dalam kehidupan komunitasnya. Salah satu alternatifnya yang bisa dilakukan adalah mengembangkan pendidikan berwawasan global (Rusniati, 2015). d.) Sektor Politik Pernyataan tentang legitimasi dan peran Islam dalam modernitas Euro-Amerika memberikan tantangan besar bagi Muslim kontemporer, terutama dalam masalah yang ditimbulkan oleh demokrasi modern, kedaulatan territorial (yaitu sistem negara modern), 2020 10 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id hak asasi manusia, dan kerjasama internasional. Islam telah menjadi sasaran lain yang dipasarkan oleh karya-karya orientalis dan dibenci oleh beberapa orang Kristen Barat. Muslim melihat Islam bukan sebagai agama yang sederhana tetapi sebagai cara hidup total yang mengatur seluruh alam semesta. Khususnya untuk bergabung dalam globalisasi secara internasional. Dalam ungkapan teologis dari “internasional”, para sarjana Muslim mengacu pada Q.S Al Hujurat Ayat 13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”. Komentar ulama Muslim dari berbagai waktu memahami ayat tersebut sebagai rujukan pada keragaman ras manusia, etnis, bahasa, dan agama. Tujuan utamanya adalah agar manusia memahami, menghargai, dan menghormati keindahan perbedaan. Dalam perihal politik ‘internasional’, Muslim mengalaminya secara berkala dengan pemerintahan mulai dari tata negara Persia, kekhalifan, kesultanan, dan imamah hingga sistem negara-negara modern. Dari semua politik ini, sistem negara-bangsa sangat mempengaruhi kehidupan Muslim kontemporer. Pandagan Muslim berikutnya mengacu pada pemahaman mereka tentang kewarganegaraan, territorial, otoritas, dan kedaultan sebagai bagian dari pandangan keseluruhan tentang gagasan ‘internasional’. Namun, Kamali (2009, hal. 124) membantah bahwa konsep kewarganegaraan modern tidak memiliki pandangan Islam langsung karena “penolakan Islam terhadap semua kriteria perbedaan ras, etnis, dan keturunan, yang merupakan dasar nasionalisme.” Dia lebih lanjut menyatakan bahwa “Nabi merangkap kepala negara sendiri tidak bersikeras memeluk Islam sebagai prasyarat kewarganegaraan. Piagam Madinah mengakui dan menyatakan orang-orang Yahudi di Madinah sebagai bagian dari umma yang diorganisir Nabi segera setelah hijrahnya ke Madinah.” 2020 11 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id 2.4 Pengaruh Globalisasi Bagi Masyarakat Muslim Globalisasi sendiri merupakan peluang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia. Namun, sebagai seorang Muslim hal ini perlu adanya pembatas dan tameng kehidupan yaitu nilai-nilai Islam untuk menghindari gejala-gejala globalisasi yang mengarah negatif. Globalisasi dapat menyebabkan arus yang cepat dan tak terbendung dengan arus informasi yang bervariasi. Aliran itu tidak hanya memengaruhi pengetahuan tetepi juga nilai-nilai pendidikan Islam. Kebiasaan gaya hidup yang semakin mengglobal seperti busana kostum, kebiasaan makan, aktifitas dalam perekonomian dan bisnis dan kegiatan berpendapat secara luas (media sosial) dan aktifitas lainnya, terutama di kalangan anak muda. Ini berimplikasi pada sosial, aspek ekonomi dan agama. Nilainilai agama yang semakin ditinggalkan juga menjadi tragedi bagi umat Islam, karena dianggap kuno dan tidak searah dengan zaman, sedangkan yang mengikuti trend dianggap modern dan canggih meski pada saat itu meninggalkan nilai religius dan nilai moral. Dalam bidang ekonomi contohnya, mengapa globalisasi dilihat sebagai ancaman bagi mereka yang berdalih pesemis atau tidak yakin terhadap arusnya? Karena mereka mengganggap globalisasi menerapkan sistem ekonomi liberal (kapitalis) yang memiliki kelemahan, dimana pemilik modal yang kuat tentunya cenderung menang bersaing dengan pemiik modal yang lemah di pasar bebas. Globalisasi dapat membuat bisnis yang kuat akan semakin kuat sehingga bisnis atau negara lemah menjadi kurang kompetitif. Artinya globalisasi dapat memberi poin positif maupun negatif karena diyakini dapat meningkatkan atau mengurangi jumlah tingkat kemiskinan di dunia khususnya pada negara-negara berpenduduk Muslim seperti yang diutarakan pada percakapan dengan Tariq Ramadhan dalam Impact of Globalization on Islam. Efek negetif pada globalisasi dapat diminimalisir melalui peran individu sebagai masyarakat dan peran pemerintah sebagai pemimpin masyarakat. Dalam pandangan Muslim, ada sejumlah dampak positif globalisasi terhadap nilai-nilai Islam, termasuk kemajuan teknologi itu akibat arus globalisasi yang begitu pesat, dan pola pengajaran yang berubah di dunia. Contohnya di dunia pendidikan, 2020 12 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id pengajaran klasik terdapat perubahan berupa pengajaran berbasis teknologi baru seperti internet dan komputer, masyarakat dunia dapat mengetahui segala sumber dari pelajaran Islam yang lebih luas dan terpercaya serta meningkatkan populasi Muslim secara signifikan, ini mengacu pada kewajiban seorang Muslim untuk selalu berdakwah menyebarkan agama yang mulia ini. Selain itu, dapat bersaing secara internasional dengan memanfaaatkan sumber daya alam di perekonomian dan bisnis masyarakat Muslim, teknik-teknik dasar pengetahuan Islam yang sebelumnya tidak dikenal orang, dengan memanfaatkan teknologi akibat globalisasi menjadi lebih dikenal dan bermanfaat. Daya tarik sumber daya manusia masyarakat Muslim menjadi seimbang. Adapun dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai Islam bagi masyarakat Muslim adalah perilaku masyarakat Muslim yang sudah tercampur dengan gaya barat/westernisasi, seperti cara berpakaian yang sudah banyak melanggar norma dan nilai agama. Manusia terutama Muslim sudah terlena ke dalam lubang kecanduaan teknologi seperti penggunaan internet dan smartphone dan media sosial tanpa batas. Sistem perekomian dan bisnis yang berubah dengan memanfaatkan penggunaan kapitalis seperti bunga sudah meluas dan menjamur di dalam pikiran masyarakat Muslim. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim, no.1598) Pengaruh-pengaruh negatif lainnya seperti material yang ada di internet contohnya: pornografi, kebencian, rasisme, kriminalitas, kekerasan, dan lain sebagainya. Berita pelecehan seperti pedafolia dan pelecehan seksual dapat diakses oleh siapa saja, termasuk pelajar. Barang seperti viagra, alkohol, dan obat-obatan ditawarkan di Internet. Hal ini tentunya sangat berbahaya dan sangat mempengaruhi proses mental dan perilaku Muslim terutama anak-anak muda baik di sekolah maupun di rumah, dan dampak negatifnya tergantung pada alat komunikasi dan internet. Komputer dan internet dapat 2020 13 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id menyebabkan kecanduan manusia bahkan non-Muslim sekalipun. Mereka menjadi tidak antusias dalam proses belajar, bekerja, bersosialisasi tanpa alat tersebut, dan banyak dalam melanggar norma dan nilai-nilai Islam. Sementara itu, perlunya ilmu dan pengetahuan tentang Islam lebih jauh lagi sangat minim di tengah masyarakat Muslim di dunia. 2.5 Globalisasi Bagi Perkembangan Muslim di Indonesia Perkembangan Islam di Indonesia sangat unik, terutama jika dibandingkan dengan wilayah Timur Tengah. Sebagai negara yang mempunyai populitas masyarakat Muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak memberlakukan hukum Syariah, tetapi Pancasila sebagai dasar negara. Akan tetapi, di dalam beberapa aspek nilai sosial di Indonesia, Islam adalah elemen yang paling mendominasi. Di dunia internasional, tepatnya pada tahun 1990, Islam yang ada di Indonesia dipandang sebagai hal yang positif. Media dan beberapa peneliti barat melihat bahwa Indonesia adalah negara Muslim yang moderat, toleransi, dan plularis karena menerapkan sistem demokrasi. Setelah akhir dari masa orde baru Islam Indonesia tumbuh menjadi lebih dinamik dari sebelumnya. Pada saat reformasi sudah ada tanda dimulainya era kebebasan untuk rakyat Indonesia, mulai dari kebeban pers, kebebasan berekspresi untuk membuka akses ruang publik yang bebas dari intervensi negara. Pada saat yang sama, gelombang arus globalisasi juga melanda seluruh Indonesia. Globalisasi adalah pintu masuk kapitalisme, liberal demokrasi, sistem pasar bebas dan budaya populer barat secara signifikan. Globalisasi juga sangat mempengaruhi pergeseran dan cara umat Islam Indonesia dalam mengekspresikan iman dan takwa mereka secara bervariasi, kompleks, dan unik dari sebelumnya. Keberagaman yang ada di Indonesia membuat dua kategori fenomena dalam Islam yaitu liberal dan radikal tidak lagi disangkutpautkan. Perubahan kebebasan dan keterbukaan membuat umat Muslim di Indonesia cenderung menjadi lebih terlihat dalam identitas Islam mereka. Simbol Islam muncul di hampir setiap bidang kehidupan, dari ekonomi, politik ke sosial budaya. Di bidang ekonomi, lembaga keuangan Islam, baik yang berskala besar maupun kecil tumbuh menjanjikan dan direspon secara positif oleh 2020 14 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id Muslim kelas menengah ataupun atas. Di bidang sosial budaya, terbukanya kebebasan pers yang mendapatkan momentum. Dalam perkembangan informasi teknologi di Indonesia telah melahirkan pergesaran otoritas agama. Contohnya pada era sebelumnya, otoritas guru untuk ajaran Islam dipegang oleh lembaga keagamaan dan diwakili oleh ulama, kiai atau ustadz yang memiliki rekam jejak pendidikan dan kompetensi yang mumpuni di bidang agama Islam. Kemudian mulai berubah, otoritas agama sekarang giliran kelompok atau tokoh yang memiliki akses modern jaringan telekomunikasi (TV atau Internet). Meningkatnya eksploitasi simbol-simbol Islam di ruang publik tidak selalu bisa dilihat dan dibaca sebagai representasi kesalehah umat Muslim. Padahal, nilai-nilai Islam belum sepenuhnya mewarnai perekonomian, politik, kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Di ranah ekonomi, kesenjangan sosial antara bawah, menengah dan kelompok elit belum bisa di atasi. Kondisi politik tidak lebih baik, karena korupsi masih merupakan masalah akut yang sulit diberantas. Walaupun ide formalisasi syariah di kampayekan oleh partai-partai Islam sepertinya tidak menjanjikan perubahan apa pun. Ironisnya, agenda formalisasi syariah telah menjadi wahana politik untuk politisi Orde Baru kembali berkuasa. Dalam banyak hal yang sudah disebutkan di atas, itu merupakan efek dari globalisasi. Namun, masa depan industri di era globalisasi bagi Islam di Indonesia tampaknya tidak suram, selain itu lebih menjanjikan secara finansia. Dalam masyarakat yang menyukai budaya konsumtif, nasihat nasihat bisnis seperti pelatihan motivasi dan buku sejenisnya tampaknya menjadi bahan atau komoditas yang diterima di pasaran bebas. Hal tersebut saya lihat dari antusias masyarakat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan motivasi diri. Daftar buku best seller di toko buku hampir selalu dipenuhi oleh buku bergenre selfhelp. Film dengan tema motif Islami hampir selalu menjadi box-office di bioskop dan berlangsung selama berminggu-minggu. Singkatnya, Islam saat ini adalah Islam yang popular, dan modern namun perlu pembatasan berskala besar guna melestarikan nilainilai Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad shallallhu alaihi wa sallam. 2020 15 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari data review dan bukti yang sudah terjabar, beberapa kesimpulan bisa ditarik yaitu yang pertama, menurut pandangan Islam, globalisasi merupakan peluang bagi masyarakat, perusahaan, dan negara khususnya negara-negara Muslim untuk mendapatkan kesempatan dalam bergabung di perekonomian skala internasional sehingga banyak orang akan mendapatkan kepuasaan tertinggi, dan negara akan memiliki lebih banyak orang yang layak yang dapat bersaing untuk kelangsungan hidup yang lebih baik. Kedua, Islam sudah mengajarkan atau menerapkan sistem globalisasi dari zaman nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yang mana sudah berkembang dalam pemanfaatan sumber teknologi dan modernisasi untuk kepentingan masyarakat Muslim. Ketiga, pemanfaatan energi positif dari era globalisasi ini, dapat dilihat dari sisi lain untuk meningkatkan perkembangan dan kebangkitan Islam, dan ruang untuk membatasi pengaruh negatif dari globalisasi adalah dengan meningkatkan dan mempelajari pengetahuan dan ilmu juga nilai-nilai Islam secara konsisten, konduktif dan sesuai dengan pemahaman Al Qur’an dan Sunnah khususnya di Indonesia. 3.2 Saran Mungkin inilah wacana dalam penyusunan makalah ini, saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan, dan ketidaksempurnaan dalam tulisan ini. Karena itu, saya butuh kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Saya ucapkan sekali lagi kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Agama Islam yaitu Bapak Mugiriyanto, S.Pd., M.Pd. dalam memotivasi dan membantu saya dalam pemberian tugas ini dengan format dan ketentuan makalah yang baik dan benar untuk diri saya sendiri dan juga orang lain. 2020 16 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id DAFTAR PUSTAKA Al Qur’an, Mekkah Almukaramah Muslim, (1983) “Shahih Muslim”, Widjaya Jakarta. Ahmad, K. (2004), “The challenge of Global Capitalism: an Islamic perspective.”, Dunning, Oxford University Press, Oxford, pp 181-209 Schumpte, A.J. (1972), “The History of Economic Analysis.”, London George Allen and unwin. Sir Robert Nicholson, (1989), “Science and Technology in the United Kingdom” Inggris: Addison-Wesley Longman Ltd. Adam Smith, (2002) “The Wealth of Nation”, Globalilindo. Srivinas M.N., (1995), “Social Change in Modern India”, India, Orient BlackSwam Rusniati, Pendidikan (2015). Nasional dan Tantangan Globalisasi: Kajian Kritis terhadap Pemikiran A. Malik Fajar, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 16 Metro TV. (2015), “Acara Kick Andy” Sugianto, (2008), “Globalisasi dan Tatanan Ekonomi Baru: Perspektif Ekonomi Islam”. Chrstiana Lagarde, (2016), “Making Globalization Work for All” Tariq Ramadhan (2015), “Press TV” Kamali, M. H. (2008). Kewarganegaraan: Perspektif Islam. Jurnal Hukum dan Kebudayaan Islam, 11(2), 121-153 Bernsten, (2005), “Beating Diabetes Type 1:100+ (2 Feb, 2016) 2020 17 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id LAMPIRAN 1. Youtube video interview: Islamic Awakening – Conversation with Tariq Ramadhan: Impact of globalization on Islam.https://youtu.be/h4aDMS29TbE 2. Video interview Christine Lagarde – Globalization has to Work for All. 2020 18 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id 3. Kuisioner google form (https://bit.ly/2Gfe6wC) Pada form kusioner ini, akan dilihat seberapa luas dampak yang disebabkan oleh globalisasi dalam pembentukan karakter Muslim dalam pandangan nilai dan norma Islam. 4. Interview singkat (dalam sector ekonomi dan sumber daya manusia) KLIK DUA KALI Interview via call.mp3 2020 19 Tugas besar 1 Syifa Olyfiani Sari Makalah Pendidikan Agama Islam http://www.undira.ac.id