1. Obat anti-influenza Influenza adalah virus yang diselimuti dengan genom yang terdiri dari RNA untai tunggal dan tersegmentasi. Amplop virus tdd lapisan ganda lipid yang berisi tiga dari protein transmembran virus: hemagglutinin (HA), neuraminidase (NA), dan matriks 2 (M2). Langkah pertama dari infeksi virus influenza dengan melibatkan pengikatan hemagglutinin untuk residu asam sialat pada permukaan sel inang yang mengakibatnya tertelannya virus kedalam sel melalui endositosis. Selanjutnya, protein M2 membentuk saluran dengan gerbang pH yang menungkinkan proton untuk menggerakan selubung virus dan mengasamkan inti virus sehingga menyebabkan pelepasan RNA virus dan protein, yang kemudian diangkut ke dalam inti sel. Didalam nukleus RNA virus di transkripsi menjadi RNA messenger. Translasi dari mRNA menjadi protein virus berlangsung di ribosom dalam sitoplasma. Setelah disintesis, hemagglutinin dan neuraminidase glikoprotein disekresikan badan golgi ke permukaan sel tempat bersatunya dengan membran plasma. Sedangkan protein virus yang lainnya bermigrasi kembali ke nukleus dan berkumpul dengan genom yang baru di replikasi. Kapsid virus yang telah berkumpul kemudian bergerak ke tempat membran plasma untuk dilepas dan menempati bagian membran yang mengandung haemagglutinin dan neuraminidase, dan dengan demikian membentuk partikel virus. Pada tahap terakhir replikasi, enzim viral neuraminidase (NA) membelah dan menghilangkan reseptor asam sialat dari permukaan sel, sehingga memungkinkan pelepasan dan penyebaran virus ke sel baru. Ada 3 kelas obat influenza yang disetujui: A. Penghambat saluran ion M2 bekerja hanya dengan memblokir saluran M2 dan membatasi bagian proton yang dibutuhkan untuk memicu pelepasan gen virus ke dalam sel inang Obat yang termasuk dalam golongan ini adalah: 1) Amantadine 2) Rimantadine B. Inhibitor endonuklease (kelas baru agen anti-influenza) bekerja secara selektif dengan menghambat endonuklease yang bergabung pada kapsid enzim yang terlibat dalam inisiasi sintesis mRNA virus influenza. Obat yang termasuk dalam golongan ini adalah Baloxavir. C. Inhibitor neuraminidase bekerja dengan menggunakan agen antivirus dengan menghambat enzim neuraminidase virus yang terdapat dipermukaan partikel virus. tanpa neuraminidse aktif, virus tidak dapat membelah asam sialic dan tidak mampu membelah keluar dari sel. Obat yang ternasuk kedalam golongan ini adalah: Oseltamivir, Peramivir, dan Zanamivir. 2. Obat anti-HIV Ada beberapa kelas obat HIV, masing-masing diracang untuk memblok virus tahap siklus replikasi secara spesifik A. Entry Inhibitors bekerja dengan mengganggu pengikatan, peleburan dan masuknya virus HIV ke sel CD4. Ada tiga obat yang termasuk kedalam kelas ini, masing-masing memiliki mekanisme kerja yang unik. 1) Enfuvirtide bekerja dengan mengikat protein virus gp41 dan mencegah bersatu dengan membran CD4 2) Maraviroc bekerja dengan mengikat CCR5 reseptor kemokin pada manusia dan mencegahnya berinteraksi dengan protein virus gp120 sehingga dapat menghambat virus untuk memasuki sel. 3) Ibalizumab merupakan antibodi monoklonal yang dapat berikatan dengan reseptor CD4 dan menyebabkan perubahan pada konformasi dengan mencegah kompleks gp120-CD4 berinteraksi dengan CCR5 atau CXCR4, sehingga dapat menghambat masuknya dan meleburnya virus. B. Reverse Transcriptase Inhibitor 1) Inhibitor Kompetitif Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI) adalah analog struktur asam nukleat yang bekerja secara kompetitif dalam menghambat reverse transkripsi dengan menyebabkan penghentian rantai setelah dimasukkan ke dalam DNA virus. Contoh obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah: Abacair, Emtricitabine, Lamivudine, Tenofovir, Dan Zidovudine. 2) Inhibitor Non-kompetitif Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI) bekerja dengan mengikat dan mengubah sifat enzim reverse trancriptase sehingga menyebabkan penghambatan non-kompetitif Obat yang termasuk kedala golongan ini adalah: Doravirine, Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Dan Rilpivirine. C. Integrase Inhibitor Bekerja dengan mencegah HIV untuk mengintegrasikan materi genetiknya ke dalam DNA sel inang secara khusus dengan memblokir aksi enzim integrase virus. Obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah: Dolutegravir dan Raltegravir. D. Protease Inhibitor bekerja dengan cara memblokir kerja enzim protease HIV, sehingga dapat mencegah pembelahan poliprotein virus menjadi protein aktif yang dibutuhkan untuk mengumpulkan partikel virus baru. Obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah: Atazanavir, Darunavir, Fosamprenavir, Ritonavir, Saquinavir, dan Tripanavir. 3. Obat anti-hespes Selama replikasi DNA, pertama-tama nukleosida harus difosforilasi menjadi bentuk trifosfat aktifnya. Misalnya, Timidin secara berurutan terfosforilasi menjadi mono-fosfat, di-fosfat dan tri-fosfat, sehingga dengan demikian DNA polimerase dapat memasukkanya kedalam rantai. Virus herpes memiliki sejumlah sistem enzim unik untuk mendorong reaksi ini, diantaranya timidin kinase virus yang memfosforilasi timidin untuk menghasilkan timidin monofosfat. Timidin kinase virus mengenali obat anti-herpes yang secara struktural menyerupai nukleosida gunosin. Obat obatan ini termasuk Asiklovir, Gansiklovir, dan Penciclovir. Secara khusus, timidin kinase virus menambahkan gugus fosfat ke molekul obat ini yang kemudian memungkinkan kinase seluler lainnya juga menambahkan gugus fosfat lagi sehingga menghasilkan substrat trifosfat untuk enzim DNA polimerase virus. produk trifosfat ini kemudian menghambat DNA polimerase dengan bersaing dengan nukleotida alami atau pada akhirnya dimasukan ke dalam DNA yang memanjang yang menyebabkan rantai terputus. Obat herpes lain yang biasa digunakan seperti Valacyclovir, Valganciclovir, dan Famciclovir hanya bentuk prodrug yang dirancang untuk meningkatkan ketersediaan hayati. 4. Obat anti-hepatitis A. Mekanisme Kerja Obat Anti Hepatitis B Obat ini bekerja dengan menghambat fungsi polymerase virus Hepatitis B dengan bersaing dengan substrat alami untuk masuk dalam untai DNA virus yang berkembang, dengan begitu rantai berhenti dan menghambat transkripsi lalu sintesis balik. Contoh Obatnya : Entecavir, Lamivudine, Adefovir, Telbivudine, Tenofovir B. Mekanisme Kerja Obat Anti Hepatitis C: 1) Inhibitor Protease NS3/4A bekerja dengan menghambat protease NS3/A4 pada hepatosit. Contoh Obatnya: Boceprevir, Glecaprevir, Grazoprevir, Paritaprevir, Simeprevir, Telaprevir, dan Voxilaprevir. 2) Inhibitor NS5A bekerja dengan menghambat protease NS5A pada hepatosit. Contoh Obatnya: Daclatasvir, Elbasvir, Ledipasvir, Ombitasvir, Pibrentasvir, dan Velpatasvir. 3) NS5B Polimerase contoh obatnya : Dasabuvir, dan Sofosbuvir.