Hidup Dimuliakan dan Dimanja للا ُ حْ حمَ لْا ش م ال هلَحْما ُحء م حَِهَمِألها ِمف محِّ ها ِم حْ لاْ ِ م ََِّ ِمنح مَ هَْحْما مُالمْح ِه هال ُ م ه هال مُ م الصم ال ُ حْمِ مَه َحْما مِّ هَا هِ ه َّ ُُالصم لا م ىلمع مُُ ح لَ حِّ م َّ ُُىلمع م Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya. Pada kesempatan ini saya akan mencoba sedikit sharing mengenai “Hidup dimulaikan dan dimanjakan”, ini saya kutip dari sebuah buku, berjudul “Rahasia Magnet Rezeki”. Diceritakan sebuah kisah, seorang guru bertanya pada muridnya. “Sebenarnya untuk apa sih kita diciptakan?” Kemudian salah satu muridnya menjawab, “Untuk beribadah”. Seperti yang ditegaskan oleh Allah Swt dalam Al quran. “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaKU.” (QS. Ad Dzariat:56) Tapi kemudian gurunya menjawab “bukan itu jawabannya” Lalu kemudian ada yang menjawab, “ Untuk menjadi khalifah di muka bumi” (QS. Al Baqarah: 30) “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'" Namun gurunya mengatakan bukan itu jawabannya. Kemudian gurunya mengatakan manusia diciptakan untuk “Dimuliakan dan Dimanja”. Allah ingin hidup manusia senang dan Bahagia. Allah tidak ingin manusia hidup susah. Seperti firman Allah dalam QS Al Baqarah: 35 “Dan Kami berfirman, “Hai Adam, tinggallah engkau dan istri engkau dalam Jannah ini, makanlah darinya sepuas hati di mana pun kamu berdua suka.” FirmanNya lagi dalam QS Al A’raaf:19 “Dan hai Adam, tinggallah engkau dan istri engkau di dalam Jannah ini, maka makanlah dan minumlah dari mana saja kamu berdua sukai” Dari kedua ayat ini mengindikasikan sebetulnya Nabi Adam dan Siti Hawa diciptakan awalnya diperintahkan untuk tinggal di surga dengan kehidupan yang tenang, aman, damai, dan semua serba ada. Allah hanya mengingatkan pada keduanya untuk menjauhi pohon khuldi. Namun, Nabi Adam tergoda sehingga akhirnya mendekati pohon khuldi. Dan akibatnya nabi Adam dan siti Hawa diturunkan ke Bumi. Awalnya hidup serba ada, maka di bumi Nabi Adam dan Siti Hawa harus berjuang terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebenarnya takdir kita diciptakan oleh Allah, hanya Allah yang Maha Tahu. Saat di surga dimuliakan dan dimanjakan, lalu Ketika diturunkan ke bumi, maka tugas beribadah dan menjadi khalifah muncul menjadi tugas utama. Sebetulnya dari kisah nabi Adam, mengajarkan kita bahwa sesungguhnya Allah akan memanjakan dan memuliakan hambaNya selama hambaNya mengikuti perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kalo merasa keinginan kita banyak, maka haruslah mendekat pada yang Kuasa, harus banyak berdoa dan terus beribadah, karena sesungguhnya Allah tidak butuh ibadah kita, tapi justru sebaliknya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, Allah bisa memberikan surga di dunia sebelum akhirnya mendapatkan surga yang sesungguhnya kelak. Namun, syarat dan ketentuan berlaku, yaitu salah satu syarat utamanya adalah berhati-hati dalam berbuat dosa. Mungkin cukup sekian dari saya. Mudah2an ini jadi pengingat untuk kita semua, khususnya untuk saya, untuk senantiasa berusaha mendekati Allah, menjadi lebih baik setiap harinya, dan berusaha menjauhi larangan Nya. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamualaikum warah matullahi wabarakatuh