Milestone Secara Umum Bagan dibawah ini menunjukan sasaran yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), output yang harus dicapai dengan menguraikan sasaran dalam KAK, serta tenggat waktu yang ditargetkan dalam mencapai output tersebut. Mengacu pada Kerangka Acuan Kerja, sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini yaitu: A. Milestone 1 : Tersusunnya kajian spasial dan kajian hukum mengenai pelanggaran pemanfaatan ruang hingga rekomendasi pengenaan sanksi administratif, diselesaikan dan dilaporkan pada Laporan Pendahuluan. B. Milestone 2 : Terlaksananya lokakarya peningkatan kapasitas pelaksana pengenaan sanksi administratif yang menghasilkan rencana kerja, dilaksanakan dan dilaporkan pada Laporan Antara. C. Milestone 3 : Tercapainya kesepakatan tindakan pengenaan sanksi administratif yang terkoordinasi dan berjangka waktu, diselesaikan dan dilaporkan pada Laporan Antara. D. Milestone 4 : Terlaksananya sosialisasi pengenaan sanksi administratif kepada para pelanggar, dilaksanakan dan dilaporkan pada Laporan Akhir. E. Milestone 5 : Terlaksananya pengenaan sanksi administratif oleh pemerintah daerah kepada pelanggar, dilaksanakan dan dilaporkan pada Laporan Akhir. F. Milestone 6 : Terlaksananya pengawasan pemerintah pusat terhadap pelaksanaan pengenaan sanksi administratif oleh pemerintah daerah, dilaksanakan dan dilaporkan pada Laporan Akhir. Berdasarkan sasaran diatas setiap milestone akan dijelaksan lebih rinci, sebagai berikut : 1. Milestone 1. Penyusunan Kajian Spasial dan Kajian Hukum Pelanggaran Pemanfaatan Ruang beserta Usulan Rencana Kerjanya A. Deksripsi Penyusunan kajian spatial dan kajian hukum merupakan kegiatan evaluasi dan analisis data dan informasi serta dokumen pendukung dari aspek spatial dan aspek hukum. Penyusunan tersebut bertujuan memastikan ada pelanggaran dengan bukti yang cukup serta dihasilkan alternatif pengenaan sanksi administrasi hingga tuntas. Data geografis dan administratif lokasi; B. Input Input dalam pelaksanaan yaitu : Laporan Hasil Audit. Dokumen pendamping Laporan Hasil Audit Misalnya peta penggunaan lahan eksisting, Sketsa penggunaan lahan eksisting, kronologis/riwayat penggunaan lahan, data status kepemilikan lahan, dokumen izin pemanfaatan ruang yang disyaratkan, informasi dan keterangan pendukung. Peraturan perundang-undangan terkait Termasuk Peraturan Daerah yang mengatur mengenai rencana tata ruangnya. Laporan/Aduan. Temuan indikasi pelanggaran pemanfaatan ruang Bencana yang diduga disebabkan adanya indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang. C. Proses Proses yang digunakan dalam pelaksanaan yaitu : a. Analisis ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang hasil audit tata ruang. b. Melakukan analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Izin Pemanfaatan Ruang yang Diberikan oleh Pejabat Berwenang dengan cara memeriksa kembali data hasil audit. c. Melakukan analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Persyaratan Izin Yang Diberikan oleh Pejabat yang Berwenang dengan cara memeriksa kembali data hasil audit. d. Melakukan Pemeriksaan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap hal yang dipersyaratkan di dalam izin pemanfaatan ruang yang dilakukan dengan cara memeriksa kembali hasil kajian audit. e. Melakukan analisa Penutupan atau tidak Memberikan Akses terhadap Kawasan yang Dinyatakan oleh Peraturan Perundang-Undangan sebagai Milik Umum dengan melakukan analisa kembali hasil kajian audit. D. Output Output yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan ini yaitu : 1. Dokumen pemenuhan unsur pelangaaran pemanfaatan ruang 2. Dokumen rekomendasi pengenaan sanksi 3. Dokumen usulan rencana kerja Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang 2. Milestone 2. Lokakarya Penyusunan Rencana Kerja Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang A. Deskripsi Kegiatan ini berupa melaksanakan lokarya peningkatan kapasitas pelaksana pengenaan sanksi yang menghasilkan rencana kerja. Usulan rencana kerja tersebut Usulan rencana kerja harus berdimensi who, what, when dan how. B. Input Input dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu : 1. Dokumen pemenuhan unsur pelanggaran pemanfaatan ruang 2. Dokumen rekomendasi pengenaan sanksi 3. Dokumen Usulan rencana kerja penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang C. Proses Proses yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Penyelenggaraan forum diskusi/Workshop/rapat koodinasi yang dilakukan oleh tim penyedia jasa konsultasi dan Pemerintah Daerah. Dalam penyelenggaraan workshop ini pihak penyedia jasa konsultasi memaparkan hasil kajian hukum dan spatial terkait pelanggaran pemanfaatan ruang yang terjadi, mensosialisasikan pentingnya dilakukan penegakan hukum atas pelanggaran tersebut kemudian mengusulkan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya untuk dapat disepakati bersama-sama dengan Pemerintah Daerah terkait komitmen pengenaan sanksi yang akan dilakukan dalam kegiatan fasilitasi penertiban ini. D. Output Output yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan ini yaitu : 1. Dokumen rencana kerja definitif pengenaan sanksi administratif oleh Pemda. 2. Dokumen gap analysis usulan rencana kerja dan rencana kerja definitif (harus termuat alasan, hambatan atau hal lain yang menyebabkan rencana kerja definitif berbeda dengan usulan rencana kerja). 3. Piagam komitmen pengenaan sanksi administratif dari kepala daerah (harus bertanda tangan kepala daerah atau serendah-rendahnya pejabat eselon dua dengan menyebutkan waktu penyelesaian pengenaan sanksi administratif). 3. Milestone 3. Penyepakatan Rencana Kerja Penertiban Pelangaran Pemanfaaan Ruang yang Terkoordinasi dan Berjangka Waktu (Terkoordinasi dan berjangka waktu) Definitif: Para pihak, peran pihak, waktu pihak/Siap eksekusi. A. Deskripsi Penetapan kesepakatan tindakan penertiban merupakan komitmen bersama dengan pemerintah daerah dalam penanganan kasus pelanggaran di bidang penataan ruang dan di dasarkan pada piagam komitmen pengenaan sanksi administrasi oleh Pemerintah Daerah. Penetapan kesepakatan ini harus berdimensi who, what, when dan how. B. Input Input yang digunakan pada kegiatan ini yaitu : 1. Dokumen rencana kerja definitif pengenaan sanksi administratif oleh Pemda. 2. Dokumen gap analysis usulan rencana kerja dan rencana kerja definitif. 3. Piagam komitmen pengenaan sanksi administratif dari kepala daerah. C. Proses Proses yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu : 1. Penyelenggaraan forum diskusi/Workshop/rapat koodinasi yang dilakukan oleh tim penyedia jasa konsultasi dan Pemerintah Daerah. Dalam penyelenggaraan workshop ini pihak Pemerintah Daerah memaparkan alternatif pengenaan sanksi terhadap pelanggar dan penyedia jasa konsultasi memaparkan hasil rekomendasi penanganan kasus yang telah dilakukan dalam tahap kajian hukum diawal dan tersusunlah kesepakatan yang berdimensi who, what, when dan how. 2. Penyelenggaraan forum diskusi/Workshop/rapat koodinasi yang dilakukan oleh tim penyedia jasa konsultasi dan Pemerintah Daerah. Dalam penyelenggaraan kegiatan ini pihak Pemerintah Daerah memaparkan alternatif pengenaan sanksi terhadap pelanggar dan penyedia jasa konsultasi memaparkan hasil kajian meja. Setelahnya disusun kesepakatan yang terkoordinasi dan berjangka waktu. D. Output Output yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Berita acara kesepakatan tindakan penertiban antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 4. Milestone 4. Sosialisasi Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang A. Deskripsi Penyelenggaraan forum sosialisasi dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada pihak yang diduga terlibat dan melakukan pelanggaran di bidang penataan ruang. Pelanggar harus mengetahui, memahami, dan menerima sanksi administratif yang dikenakan. Bila pelanggar tidak menerima, pemerintah daerah menyiapkan alternatif eksekusi sanksi administratif hingga tuntas. B. Input Input yang digunakan pada kegiatan ini yaitu : Berita acara kesepakatan tindakan penertiban antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah C. Proses Proses yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Penyelenggaraan forum diskusi/Workshop/rapat koodinasi dilakukan oleh tim penyedia jasa konsultasi dengan, Pemerintah Daerah dan Pihak yang diduga melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang. Dalam penyelenggaraan kegiatan ini pihak Pemerintah Daerah dan penyedia jasa konsultasi memaparkan terkait konsep tertib penataan ruang, pengenaan sanksi atas pelanggaran pemanfaatan ruang, menjalaskan kasus posisi terkait pelanggaran yang diduga telah dilakukan oleh pihak tersebut serta sanksi yang akan diberikan terhadap pelanggaran yang telah dilakukan. Pihak yang diduga melanggar pemanfaatan ruang dapat memberi sanggahan. D. Output Output yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Berita acara sosialisasi pengenaan sanksi adminitratif. 5. Milestone 5. Pelaksanaan Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang A. Deskripsi Pelaksanaan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang merupakan tindakan pendampingan kepada Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pengenaan sanksi hasil kesepakatan dan sosialisasi diatas. Pelaksanaan penertiban dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. B. Input Input yang digunakan pada kegiatan ini yaitu : Berita acara sosialisasi pengenaan sanksi adminitratif C. Proses Proses yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Pengenaan sanksi administratif sesuai dengan UU No 26/2007 (Peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan, penghentian sementara pelayanan umum, penutupan lokasi, pencabutan izin, pembatalan izin, pembongkaran bangunan, pemulihan fungsi ruang, dan atau denda) yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan didampingi oleh Pemerintah Pusat serta bantuan pemasangan plang. D. Output Output yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Berita acara pelaksanaan pengenaan sanksi administratif (harus menyebutkan kondisi sebelum dan sesudah pengenaan sanksi). 6. Milestone 6. Evaluasi Pelaksanaan Fasilitas Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang A. Deskripsi Evaluasi pelaksanaan fasilitasi penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang berupa kegiatan untuk menilai efektivitas pengenaan sanksi yang telah dilakukan, baik pada tahun 2019 maupun tahun-tahun sebelumnya. B. Input Input yang digunakan pada kegiatan ini yaitu : Berita acara pelaksanaan pengenan sanksi administratif (harus menyebutkan kondisi sebelum dan sesudah pengenaan sanksi) C. Proses Proses yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu : 1. Melakukan Penilaian efektivitas pengenaan sanksi dilakukan oleh tim penyedia jasa konsultasi dan Pemerintah Pusat. 2. Pemeriksaan kesesuaian kegiatan fastib dengan tahapan sebagaimana diatur dalam rencana kerja. Dilakukan oleh tim penyedia jasa konsultasi dan Pemerintah Pusat. D. Output Output yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Dokumen Gap analysis pelaksanaan pengenaan sanksi administratif dengan rencana kerja pengenaan sanksi administratif yang terkoordinasi dan berjangka waktu.