Narkoba : Jenis, Dampak dan Pencegahannya Dikalangan Pelajar Teknik Penulisan Karya Ilmiah Dibuat Oleh : Wafin Amri (181100164) Dosen : Yessy Prima Putri, S.S, M.Hum. YAYASAN AMAL BAKTI MUKMIN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER INDONESIA PADANG TA 2019-2020 KATA PENGANTAR Setinggi puji sedalam syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita sifat Rahman dan Rahim, serta hidayah dan karunia-Nya, karena sampai saat ini kita masih dapat merasakan nikmat hidup, nikmat iman dan nikmat kesehatan sehingga dengan ridha-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Seiring puji dan puja kepada Allah SWT, tak lupa dan tak bosan-bosannya shalawat berangkaikan salam kita kirimkan kepada Allah agar selalu tersampaikan kepada kekasih-Nya pucuk tauladan umat muslim yakni Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Pertama, ucapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kami hidup, pikiran, ilmu dan segalanya karena tiada daya dan upaya untuk mampu menyelesaikan makalah ini jika bukan karena-Nya. Kedua, terima kasih juga disampaikan kepada Rasulullah SAW karena telah membawakan cahaya kebenaran sehingga nikmat ilmu sungguh dapat dirasakan pada saat ini. Ketiga berterima kasih juga kepada orangorang yang telah berjasa dalam penyelesaian makalah ini, baik kepada orang tua, dosen, temanteman, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, karena berkat bantuan dan do’a dari merekalah makalah ini akhirnya dapat tersusun. Dibalik selesainya makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, mungkin masih terdapat kekhilafan baik dari segi isi, tata bahasa, penyusunan dll, itu semua tak lain dan tak bukan adalah fitrah keterbatasan penyusun sebagai manusia biasa. Maka dari itu, kami meminta ketersediaan pembaca agar dapat menyampaikan kritik dan saran yang membangun, supaya menjadi bahan instrospeksi bagi penyusun dilain waktu. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan yang tepat dan berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca, terima kasih. 1 ABSTRAK Dinamika permasalahan Narkoba di Indonesia sudah menjadi salah satu ancaman besar. Secara perlahan Narkoba dengan nyata membunuh bibit generasi bangsa dimana didominasi oleh kalangan usia produktif (10-50 tahun). Kekhawatiran ini semakin dipertajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, tak terkecuali kalangan pelajar. Dikutip dari pernyataan mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs. Budi Waseso, berdasarkan penelitian tahun 2016 menyebutkan 1,9% atau 2 dari 100 orang golongan pelajar telah menggunakan Narkoba. Narkoba sendiri memiliki berbagai jenis dan juga dampak buruk yang dapat dibagi kedalam beberapa kategori. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan para remaja khususnya pelajar mulai menyalahgunakan Narkoba, maka dari itu perlu adanya tindakan-tindakan tertentu untuk mencegah dan menanggulangi bahaya Narkoba, khususnya bagi kalangan pelajar karena mereka adalah generasi emas penerus bangsa. Kata kunci : Penyalahgunaan Narkoba, Pencegahan, Penanggulangan Narkoba 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRAK ................................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2 DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 4 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 5 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 6 1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 6 1.4 Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 6 1.4.1 Maksud ............................................................................................................... 6 1.4.2 Tujuan................................................................................................................. 6 1.5 Metode Penelitian ......................................................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................... 7 2.1 Narkoba ........................................................................................................................ 7 2.1.1 Pengertian ........................................................................................................... 7 2.1.2 Jenis – jenis Narkoba.......................................................................................... 7 BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 17 3.1 Narkoba Dikalangan Para Pelajar ............................................................................... 17 3.1.1 Definisi Pelajar ................................................................................................. 17 3.1.2 Sifat-sifat Umum Seorang Pelajar .................................................................... 17 3.2 Narkoba dan Kalangan Pelajar ................................................................................... 18 3.3 Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar ................................. 18 3 3.4 Upaya Penanggulangan Narkoba................................................................................ 21 BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 25 4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 . Bentuk daun Ganja (sumber : halodoc.com) ................................................... 9 Gambar 2 . Bentuk Hasis (sumber : Pixabay Pro) ............................................................ 10 Gambar 3 . Bentuk daun Koka (sumber : wanita22.com) ................................................ 10 Gambar 4 . Bentuk Opium (sumber : adf.org.au) ............................................................. 11 Gambar 5 . sumber : drugfree.org..................................................................................... 11 Gambar 6 . Kodein Sirup (sumber : crowndrugstore.com) .............................................. 12 Gambar 7 . Heroin berbentuk bubuk (sumber : adf.org.au) ............................................. 12 Gambar 8 . Kokain berbentuk bubuk (sumber : internasional.kompas.com) ................... 13 Gambar 9 . Beberapa bentuk Narkoba sintetis (a. petidin, b. methadon, c. naltrexon) .... 14 Gambar 10 . Pil Ekstasi (sumber : riauheadline) .............................................................. 15 Gambar 11 . Sabu-sabu (sumber : tribunnewswiki.com) ................................................. 15 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki letak geografis yang unik dan strategis. Memiliki jumlah penduduk yang besar, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun serta rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia sebesar 124 orang per km². Kondisi negara Indonesia yang sangat strategis dan merupakan negara maritim yang besar, membuat banyak sekali akses pintu masuk bagi berbagai jenis manufaktur baik melalui jalur darat, udara, maupun laut. Dengan demikian, Indonesia dijadikan target dari berbagai jenis kegiatan perdagangan dikarenakan pangsa pasarnya yang sangat potensial. Segala bentuk perdagangan masuk ke Indonesia, baik itu secara legal maupun ilegal alias dilakukan secara terselundup atau juga dikenal dengan istilah Black Market. Salah satu barang ilegal yang berhasil masuk dan beredar adalah Narkoba. Dinamika bangsa Indonesia sejak masa kemerdekaan tak pernah lepas dari beragam persoalan dan tantangan. Dari sekian banyak persoalan, ada satu masalah yang sangat membuat Indonesia menjadi waspada, sampai-sampai Indonesia menetapkan status darurat pada masalah yang satu ini yaitu Narkoba. Narkoba menjadi salah satu ancaman yang sangat nyata. Perlahan tapi pasti, Narkoba telah membunuh bibit-bibit generasi bangsa Indonesia. Tak kurang dari 4 juta orang di negeri ini dalam usia produktif yaitu 10-50 tahun telah terkontaminasi akan Narkoba. Masalah akan penyalahgunaan Narkoba ini tak melihat umur dan profesi, status dan jenis kelamin, semua orang dapat menjadi oknum dan korban bagi penyalahgunaan Narkoba, termasuk dikalangan para remaja, khususnya pelajar. Mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Drs, Budi Waseso pernah menyebutkan dari hasil penelitian pada 2016, diperoleh fakta yang mencengangkan bahwa 1,9% kelompok pelajar dan mahasiswa, atau 2 dari 100 pelajar/mahasiswa telah menyalahgunakan Narkoba. Jelas hal ini menjadi lonceng pengingat bahaya bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk berbuat nyata agar lost generation tidak terjadi di tanah air ini. Berdasarkan hasil survey perkembangan penyalahgunaan Narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa di Indonesia tahun 2009 yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang bekerjasama dengan Puslitkes Universitas Indonesia, terkait situasi penyalahgunaan Narkoba di Indonesia maka diketahui bahwa prevalensi penyalahgunaan di Indonesia setahun terakhir sebesar 4,7%. Ini berarti 1 dari 20 orang pelajar/mahasiswa pernah menyalahgunakan Narkoba. Dari total populasi pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa sebesar 19.610.532 orang, diperkirakan sekitar 4,7% nya atau 921.695 orang pernah menyalahgunakan Narkoba. Survey ini mencakup pelajar SMP, SMA dan mahasiswa. Lokasi survey di 33 propinsi dengan rincian dari 28 propinsi diambil 1 kota dan 1 kabupaten, sedangkan 5 propinsi lainnya diambil 1 kota dan 2 kabupaten. Jumlah sampel per kota/kabupaten sekitar 1.200 responden. Selain itu di tiaptiap propinsi juga di ambil cadangan responden sebanyak 50 orang. Adapun perkiraan total responden dalam survey ini adalah 86.850 responden. 6 Dengan adanya data tersebut, menunjukkan bahwa betapa besar tingkat kecenderungan masyarakat Indonesia terhadapa Narkoba, terkhusus bagi kalangan remaja dan pelajar. Maka dari itu perlu adanya edukasi preventif yang membahas lebih dalam tentang Narkoba dan bagaimana cara penanggulangannya terkhusus pada kalangan remaja. Atas dasar inilah penulis mengangkat judul Narkoba : Jenis, Dampak dan Penanggulangannya Dikalangan Pelajar dan Remaja, sebagaimana nanti akan dibahas didalamya mengenai penjelasan rinci dari Narkoba, jenis, dampak dan bagaimana cara menanggulanginya. 1.2 Rumusan Masalah a. Apakah definisi dari Narkoba? b. Apa saja jenis dan dampak buruk dari Narkoba? c. Kenapa Narkoba banyak disalahgunakan dikalangan pelajar? e. Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar? 1.3 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dari makalah ini adalah : a. Menjelaskan informasi tentang Narkoba b. Informasi yang disajikan meliputi : jenis, dampak dan penanggulangan Narkoba dikalangan pelajar 1.4 Maksud dan Tujuan 1.4.1 Maksud Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan informasi tentang jenis, dampak dan penanggulangan Narkoba dikalangan pelajar dan remaja. 1.4.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : a. Agar pembaca nantinya dapat mengetahui dan memahami tentang Narkoba, jenis, dampak dan bagaimana cara menaggulangi penyalahgunaannya pada kalangan pelajar dan remaja. b. Sebagai syarat penilaian dari tugas Ujian Akhir Semester (UAS) genap dalam matakuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah (TPKI). 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam mendapatkan informasi adalah secara literatur, berdasarkan referensi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal ataupun website. 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Narkoba 2.1.1 Pengertian Secara umum Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat atau bahan berbahaya (yang dikenal dengan istilah psikotropika). Dalam hal ini, pengertian Narkoba adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat dan aparat penegak hukum, untuk bahan atau obat yang masuk kategori berbahaya atau dilarang untuk digunakan, diproduksi, dipasok, diperjualbelikan, diedarkan, dan sebagainya di luar ketentuan hukum. Kata Narkoba berasal dari bahasa Yunani, Naurkon yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa. Istilah lain dari Narkoba adalah NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif), yakni bahan atau zat/obat yang apabila masuk kedalam tubuh manusia, akan mempengaruhi tubuh, terutama otak/ susunan syaraf pusat(disebutkan psikoaktif), dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental emosional dan fungsi sosialnya, karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi), dan ketergantungan (dependensi) terhadap masyarakat luas pada umumnya lebih mudah untuk mengingat istlah Narkoba dari pada NAPZA, maka istilah Narkoba terdengar lebih popular. Oleh karena itu, dalam tulisan ini seterusnya akan digunakan istilah Narkoba. Sebagaimana dijelaskan diatas, Narkoba terdiri dari dua zat yakni narkotika dan psikotropika. Dan secara khusus dua zat ini memiliki pengertian, jenis (golongan), serta diatur dengan undang- undang yang berbeda. Narkotika diatur dengan undang –undang No.2 Tahun 1997, sedangkan Psikotropika diatur dengan undang – undang No.5 Tahun 1997. Narkotika, sebgaimana bunyi pasal 1 UU No.22/1997 didefinisikan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik buatan atau semi buatan yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menimbulkan nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sementara Psikotropika, menurut UU No. 5/ 1997 pasal 1, didefinisikan psikotropika sebagai zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Bahan adiktif adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. 2.1.2 Jenis – jenis Narkoba Narkoba dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan efek yang ditimbulkan, yakni : 1. Halusinogen Pengguna Narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat, dapat melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada/tidak nyata. Contoh Narkoba yang meberi efek seperti ini adalah Kokain dan LSD. 8 2. Stimulan Yaitu jenis Narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari biasanya. Pengguna Narkoba jenis ini akan memiliki tenaga ekstra. Efek lainnya adalah si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu. 3. Depresan Yaitu jenis Narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna Narkoba jenis ini akan merasakan efek tenang, tertidur/pingsan. Contoh Depresan adalah Putaw. 4. Adiktif Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan saraf otak. Mereka biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan selalu ingin dan ingin lagi mengkonsumsi narkoba jenis ini. Contohnya: Ganja, Heroin, Putaw. Seseorang yang sudah mengalami ketergantungan Narkoba, kemungkinan besar tubuhnya akan mengalami kerusakan dan pada ujungnya bisa berdampak pada kematian. Narkoba juga dibagi kedalam tiga Klasifikasi yaitu : Narkotika, Psikotropika, dan Bahan adiktif lainnya. Tiap jenis tersebut kemudian dibagi-bagi lagi kedalam beberapa kelompok, sebagai berikut : A. Narkotika Narkotika adalah sejenis zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun bukan sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat. Narkotika juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi. Ketiga sifat Narkotika inilah yang menyebabkan pemakainya tidak dapat lepas dari cengkeramannya. Berdasarkan UU No.22/1997, jenis-jenis Narkotika dapat dibagi menjadi tiga golongan : - Golongan I : merupakan bahan yang hanya dapat dipergunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk menyebabkan ketergantungan, misalnya : Heroin/Putaw, Kokain, Ganja, dan lain- lain. - Golongan II : bahan yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan sebagai pilihan terkakhir yang dapat digunakan dalam terapi dan bertujuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Narkotika golongan ini mempunyai potensi tinggi mangakibatkan ketergantungan, misalnya Morfin, Petidin, turunan/garam lainnya dalam golongan tersebut dan lain-lain. - Golongan III : bahan yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, namun mempunyai potensi 9 ringan mengakibatkan ketergantungan. Misalnya adalah Kodein, Garam-garam Narkotika lainnya dalam golongan tersebut dan lain- lain. Berdasarkan cara pembuatannya, Narkotika dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : Narkotika alami, Narkotika semisintesis dan Narkotika sintesis. a. Narkotika Alami Narkotika alami adalah narkotika yang zatnya diambil secara alami dari tumbuhtumbuhan (alami). Berikut beberapa contoh jenis Narkotika alami dan dampaknya : 1. Ganja Ganja adalah salah satu tanaman Narkotika yang memiliki bentuk ciri menyerupai daun singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus dengan jumlah jari yang ganjil (5, 7 dan 9). Biasa tumbuh di daerah tropis. Gambar 1. Bentuk daun Ganja (sumber : halodoc.com) Di Indonesia tanaman ini banyak tumbuh di beberapa daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan beberapa tempat di Pulau Jawa. Cara penyalahgunaan Ganja adalah daunnya dikeringkan dan kemudian dibuat layaknya rokok dengan cara dibakar dan dihisap. Efek buruk yang ditimbulkan : - denyut nadi/jantung lebih cepat - kesulitan dalam mengingat - terkadang agresif - keringat yang berlebihan - mulut dan tenggorokan menjadi kering - sulit berkomunikasi - gelisah dan gangguan tidur - sering befantasi dan euforia 2. Hasis Hasis adalah tanaman serupa ganja yang tumbuh di Amerika latin dan Eropa yang biasanya digunakan para pemadat kelas tinggi. Penyalahgunaannya adalah dengan cara menyuling daun hasis yang kemudian diambil sarinya dan digunakan dengan cara dibakar. 10 Gambar 2. Bentuk Hasis (sumber : Pixabay Pro) 3. Koka Koka adalah tanaman perdu mirip dengan pohon kopi dengan buah yang berwarna merah. Wilayah kultivasi tumbuhan ini berada di Amerika Latin (Kolombia, Peru, Bolivia dan Brazilia). Koka diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu untuk menjadi kokian yang memiliki daya adatiktif yang lebih kuat. Gambar 3. Bentuk daun Koka (sumber : wanita22.com) Efek buruk yang ditimbulkan : - efek gembira yang sangat berlebihan - berat badan menurun - gangguan pernapasan - sering merasa gelisah - muncul masalah pada kulit - kejang-kejang 4. Opium Opium adalah Bunga dengan warna yang indah. Dari getah bunga Opium inilah dihasilkan zat candu (opiat). Di mesir dan daratan cina, opium dulu digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, memberi kekuatan atau menghilangkan rasa sakit pada tentara yang terluka sewaktu berperang dan berburu. Opium banyak tumbuh di segitiga emas antara Burma, Kamboja, dan Thailand, atau didaratan Cina dan segitiga emas Asia Tengah, yaitu daerah antara Afghanistan, Iran, dan Pakistan. 11 Gambar 4. Bentuk Opium (sumber : adf.org.au) Efek buruk yang ditimbulkan : - sering merasa gelisah dan sibuk sendiri - timbul masalah kulit bagian mulut dan leher - hasrat birahi yang meningkat - semangat yang terlalu berlebihan/tak lazim b. Narkotika Semisintetis Narkotika semisintetis adalah narkotika alami yang diolah dan menjadi zat adiktifnya (intisarinya) agar memiliki khasiat yang lebih kuat sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dunia medis. Contohnya : 1. Morfin Bahan ini biasa dipakai dalam dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit atau pembiusan pada operasi (pembedahan). Pada tahun 1803, seorang apoteker Jerman berhasil mengisolasi bahan aktif opium yang memberi efek narkotika yang kemudian diberi nama Morfin. Morfin merupakan bahasa latin yang diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morpheus. Namun dalam perkembangannya morfin yang dulunya dipakai dalam dunia medis disalahgunakan dengan menkonsumsi secara sembarangan yang berdampak pada hilangnya kesadaran. Morfin merupakan salah satu dari jenis narkoba. Gambar 5. sumber : drugfree.org 12 Efek buruk yang ditimbulkan : - membuat kesadaran menurun - timbul rasa euforia - kebingungan - pingsan dan jantung berdebar sangat kencang - gelisah dan sikap yang labil - kondisi mulut kering dan warna muka yang berubah - produksi air seni yang berkurang dan Impotensi 2. Kodein Adalah sejenis bahan yang biasa digunakan/diresepkan oleh dokter sebagai obat batuk dalam kadar yang sudah ditentukan, namun obat ini dipakai secara tidak tepat, memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna. Gambar 6. Kodein Sirup (sumber : crowndrugstore.com) Efek buruk yang ditimbulkan : - timbul ruam gatal-gatal - rasa kantuk yang berlebih - hipotensi - sering sembelit - mengalami mual dan muntah - mulut kering - depresi 3. Heroin Tidak dipakai dalam pengobatan karena daya adiktifnya sangat besar dan manfaatnya secara medis belum ditemukan. Dalam perdagangan gelap, heroin diberi nama putaw, atau pete/pt . bentuknya seperti tepung terigu: halus, putih, agak kotor. Gambar 7. Heroin berbentuk bubuk (sumber : adf.org.au) 13 Efek buruk yang ditimbulkan : - denyut nadi yang melambat - otot menjadi lemas - hilang rasa percaya diri - susah BAB - tekanan darah menurun - pupil mata mengecil - sering berbuat anarkis - kesulitan dalam berkomunikasi 4. Kokain Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Gambar 8. Kokain berbentuk bubuk (sumber : internasional.kompas.com) Efek buruk yang ditimbulkan : - sering merasa gelisah - timbul masalah pada kulit - kejang-kejang - selera makan menurun - menurunnya berat badan - gangguan pernapasan - mengalami peradangan pada paru-paru - pengelihatan terasa sulit c. Narkotika Sintetis Narkotika sintesis adalah narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia. Narkotika ini digunakan untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang menderita ketergantungan narkoba (subtitusi). Contohnya : 1. Petidin : untuk obat bius local, operasi kecil, sunat dsb 2. Methadon : untuk pengobatan pecandu narkoba. 3. Naltrexone : untuk pengobatan pecandu narkoba. Selain untuk pembiusan, narkotika sintesis biasanya diberikan oleh dokter kepada penyalahguna narkoba untuk menghentikan kebiasaannya yang tidak kuat melawan suggesti (relaps) atau sakaw. Narkotika sintesis berfungsi sebagai “pengganti sementara”. Bila sudah benar- benar bebas, asupan narkoba sintesis ini dikurangi sedikit demi sedikit sampai akhirnya berhenti total. 14 Gambar 9. Beberapa bentuk Narkoba sintetis (a. petidin, b. methadon, c. naltrexon) B. Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas normal dan perilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter dalam mengobati gangguan jiwa (psyche). Berdasarkan undang – undang No.5 tahun 1997, psikotropika dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan : - Golongan I adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya. Contohnya adalah MDMA, Ekstasi, LSD dan STP. - Golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah Amfetamin, Metamfetamin, Metakualon dan sebagainya. - Golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah Lumibal, Buprenorsina, Fleenitrazepam, dan sebagainya. - Golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah Nitrazepam (BK, Mogadon, Dumolid), Diaxepam, dan lain-lain. Berikut beberapa bahan psikotropika dan dampak buruk yang ditimbulkan : a.Ekstasi : Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk. Nama lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines. 15 Gambar 10. Pil Ekstasi (sumber : riauheadline) Efek yang ditimbulkan : - mual hebat - dehidrasi - sering merasa kebingungan - mengalami gangguan mental - euforia b. Sabu-sabu : Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti gangguan hiperakivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi. Gambar 11. Sabu-sabu (sumber : tribunnewswiki.com) Efek yang ditimbulkan : - jantung berdebar-debar - insomnia - depresi yang berkepanjangan - suhu tubuh naik - hilang nafsu makan c. Nipam : Adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas. Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkoholl yang sebenarnya dapat beresiko bahaya bagi penggunanya. Efek yang ditimbulkan : - wajah kemerahan - kurang fokus - kesadaran menurun - jalan sempoyongan 16 C. Zat Adiktif Zat adiktif terdiri dua kata “ zat” dan “adiktif” yang menurut etimologi adalah wujud, hakekat, sesuatu yang menyebabkan ada dan bisa juga berarti subtansinya yang merupakan pembentukan suatu benda. Sementara adiktif berarti sifat ketagihan dan menimbulkan ketergantungan pada pemakainya. Zat menurut Dadang Hawari adalah bahan atau subtansi yang dapat mempengaruhi fungsi berfikir, perasaan dan tingkah laku pada orang yang memakainya. Zat tersebut mengakibatkan kondisi dan bersifat siktif, penyalahgunaannya dapat menimbulkan gangguan penggunaan zat, yang ditandai dengan perilaku mal-adaptif yang berkaitan dengan pemakaian zat itu yang lebih dapat kurang dikatakan teratur. Zat adiktif ini sering pula disebut dengan zat psikoaktif yaitu “ zat yang mempunyai pengaruh pada system saraf pusat (otak) sehingga bila digunakan akan mempengaruhi kesadaran, perilaku, pikiran dan peasaan. Penyalahgunaan zat psikoaktif ini merupakan suatu pola penggunaan zat yang bersifat patologik(tidak sehat). Beberapa contoh zat adiktif yang dikategorika kedalam Narkotika : 1. Alkohol/Ethanol : adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembatan obat. Ia juga bisa berfungsi berbagai zat pengawet. Efek buruk yang ditimbulkan : teler/mabuk, gangguan pernapasan, hilang kesadaran dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. 2. Nikotin : Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh tumbuhan sejenis suku terung- terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan salah satu racun saraf. Jenis zat ini biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan insektisida. Efek buruk yang ditimbulkan : meningkatkan kadar gula dalam darah, nafas terasa berat, meningkatkan denyut jantung dan semangat yang berlebihan 3. Kafein : adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat. Kafein digunakan sebagai pengurang rasa lelah serta untuk mencegah / mengurangi rasa kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya dapat meningkatkan daya tahan agar kuat dalam berlari. Namun zat ini adalah penyebab asma dan makanan untuk penderita asam lambung yang harus di hindari. Efek buruk yang ditimbulkan : pusing, kantuk yang berlebih, tempramental, meningkatkan stress, mempercepat pengkroposan tulang, meningkatkan gula darah, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan detak jantung, insomnia, penuaan dini dan gangguan prostat. 17 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Narkoba Dikalangan Para Pelajar 3.1.1 Definisi Pelajar Berikut adalah pengertian dari Pelajar/Siswa menurut bebearapa sumber : a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan); anak didik; murid; siswa. b. Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4; Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan kualitas dirinya dengan melalui proses pendidikan tertentu. c. Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan; Siswa merupakan orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan, selanjutnya orang ini disebut pelajar atau orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapapun usianya, dari manapun, siapa pun, dalam bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk meningkatkan pengetahuan dan moral pelaku belajar. Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara. Karena generasi pelajar adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa dan bangsa. Tak hanya itu, dengan adanya pelajar maka pergaulan sosial juga semakin baik. Seorang pelajar yang baik seharusnya mampu menempatkan diri dengan baik pula di kalangan masyarakat. Karena sebagai seorang peserta didik, secara tidak langsung pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki juga lebih baik dibandingkan yang lain. Hal ini menuntut agar pelajar berperilaku sopan agar dapat ditiru oleh masyarakat lain yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah. 3.1.2 Sifat-sifat Umum Seorang Pelajar Setiap peserta didik memiliki sifat-sifat umum antara lain: a. Seorang anak tidak ingin menjadi miniatur orang dewasa. Hal ini diungkapkan oleh J.J. Rousseau bahwa anak adalah seseorang dengan dunianya sendiri dan bukan miniatur atau boneka milik orang dewasa. b. Pelajar memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda c. Setiap anak memiliki kebutuhan seperti yang diutarakan oleh Maslow. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan biologi, kasih sayang, rasa aman, realisasi dan harga diri. 18 3.2 Narkoba dan Kalangan Pelajar Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan terlarang (Narkoba) di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari. Pasalnya para pemuda sebagai tonggak generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh karena digrogoti oleh barang haram bernama Narkoba ini, sehingga pemuda tersebut tidak bisa berfikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas bisa hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran Narkoba terjadi pada berbagai kalangan, dan termasuk salah satu yang paling banyak adalah para kaula muda, pelajar yang berada dibangku akademisi. Di Indonesia sendiri, Narkoba memiliki perkembangan yang tergolong masif dan semakin pesat. Para pencandu Narkoba di Indonesia pada umumnya berada pada usia 11 smpai 24 Tahun, artinya usia tersebut adalah usia produktif dan rata-rata usia tersebut merupakan usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi Narkoba biasanya diawali dengan perkenalan kepada rokok. Dapat dilihat kebiasaan merokok ini sepertinya bukan lagi menjadi hal yang tabu dikalangan pelajar saat ini, bahkan prilaku ini sudah dimulai sejak berada dibangku sokolah dasar. Dari kebiasaan inilah, pengaruh pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah dan pernah menjadi pemakai narkoba. Contoh kasus penyalahgunaan Narkoba dikalangan pelajar : 3.3 Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar Ada sebab-sebab umum terjadinya penyalahgunaan narkoba, yakni : a. Faktor Subversi Dengan Jalan “memasyarakatkan” narkoba di negara yang jadi sasaran, maka praktis penduduknya atau bangsa di negara yang bersangkutan akan berangsur-angsur untuk melupakan kewajibannya sebagai warga negara, subversi seperti ini biasanya tidak berdiri sendiri dan biasanya diikuti dengan subversi dalam bidang kebudayaan, moral dan sosial. 19 b. Faktor Ekonomi Setiap pecandu narkoba setiap saat membutuhkan narkotika sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya yang cenderung dosisnya akan selalu bertambah, dibandingkan dengan dengan beberapa barang dagangan lainnya, narkotika adalah komoditi yang menguntungkan, meskipun ancaman dan resikonya cukup berat. c. Faktor Lingkungan 1. Faktor Dari Luar Lingkungan Keluarga Adanya sindikat narkoba International yang berupaya untuk menembus setiap tembok penghalang di negara maupun dengan tujuan untuk mencari keuntungan/subversi. Dengan jaringannya yang cukup terorganisir dengan rapi, sindikat-sindikat narkoba berupaya dengan keras untuk menciptakan konsumen-konsumen baru dalam mengembangkan pemasaran narkotika dan obat keras. 2. Lingkungan Yang Sudah Mulai Tercemar Oleh Kebiasaan Penyalahgunaan narkotika dan obat keras, mudah sekali menyerap korban-korban baru di sekitarnya. Lingkungan ini biasanya tercipta oleh upaya pedagang obat keras dan narkotika sebagai agen/kaki tangan sindikat narkotika. Ada juga yang tercipta karena adanya pendatang baru ke dalam suatu lingkungan masyarakat yang membawa “oleh-oleh” yang disebabkan diantara rekannya yang terdorong oleh rasa ingi tahu, ingin mencoba. 3. Lingkungan Yang Liar Lingkungan seperti ini ialah suatu lingkungan yang lepas dari pengawasan dan bimbingan. Lingkungan seperti ini dicita-citakan oleh sekelompok anak-anak muda yang ingin mencari kebebasan tersendiri. Kelompok ini diawali dengan perbuatan-perbuatan yang sifatnya demonstratif. Kegiatan selanjutnya dari kelompok ini ialah dengan tindak kekerasan, perkelahian, perkosaan, kejahatan dan tindakan-tindakan negatif lainnya, termasuk penggunaan narkotika dan obat-obat keras secara bebas dan berlebihan. Lingkungan seperti ini pada saat sekarang memberikan rangsangan yang sangat keras kepada remaja yang jiwanya di tuntut untuk mendapat kebebasan dan kehebatan. Lingkungan seperti ini pula biasanya menjadi sumber distribusi narkotika dan obat keras lainnya. 4. Faktor dari dalam Lingkungan Keluarga Diawali dengan kesibukan orang tua dalam mengejar karir, mengobjek untuk mencari atau mengejar kekayaan yang berlimpah sehingga komunikasi keluarga menjadi terlupakan, mengakibatkan timbulnya petikaian dalam rumah tangga sehingga memicu hal-hal seperti perceraian, yang berujung pada status keluarga broken home. 20 Penyalahgunaan narkoba termasuk ke dalam salah satu bentuk kenakalan remaja khusus. Beberapa faktor penyebab seseorang, khususnya remaja, menjadi pecandu atau pengguna zat terlarang adalah : 1. Ingin Terlihat Gaya Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pemakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. 2. Solidaritas Kelompok/Komunitas/Geng Sekelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan. 3. Menghilangkan Rasa Sakit Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang. 4. Coba-Coba atau Ingin Tahu Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Seseorang dapat mencoba narkoba untuk sekedar mengobati rasa penasarannya. Tanpa disadari dan diinginkan, orang tersebut akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti. 5. Ikut-ikutan Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan sensasi atau penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. 6. Menyelesaikan dan Melupakan Masalah/Beban Stres Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabuk, atau merasakan kegembiraan yang timbul yang merupakan efek penggunaan dari zat tertentu 21 7. Menonjolkan Sisi Pemberontakan atau Merasa Hebat Seseorang yang nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Zat terlarang akan membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang 8. Menghilangkan Rasa Penat dan Bosan Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera dihilangkan dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan menggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi dan khayalan yang menyenangkan. 9. Mencari Tantangan atau Kegiatan Beresiko Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan penuh percaya diri. 10. Merasa Dewasa Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalahgunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas dari peraturan dan pengawasan orangtua, guru, dan lainlain. 3.4 Upaya Penanggulangan Narkoba Ada 5 bentuk penanggulangan masalah narkoba3: a. Promotif ( pembinaan) Ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, prinsipnya adalah meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semu dengan memakai narkoba. Dengan pelaku program adalah lembaga kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah. b. Preventif (program pencegahan) Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk mengunakanya. Selain dilakukan oleh pemerintah, program ini juga sangat efektif bila dibantu oleh lembaga propesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat. Bentuk kegiatan preventif yang dilakukan: 22 Kampanye anti penyalahgunaan Narkoba Dengan memberikan informasi satu arah tanpa tanya jawab, hanya memberiakan garis besarnya, dangkal dan umum, disampaikan oleh toma, ulama, seniman, pejabat bukan tenaga propesional. Dapat juga dengan mengunakan poster, brosur atau baliho. Dengan misi melawan penyalahgunaan narkoba tanpa penjelasan yang mendalam atau ilmiah tentang narkoba. a)Penyuluhan seluk-beluk narkoba. b)Pendidikan dan pelantikan kelompok sebaya. c)Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba. dimasyarakat c. Kuratif (pengobatan) Ditujukan kepada para penguna narkoba. tujuannya adalah untuk mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari pemakai narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba. tidak sembarangan orang boleh mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus. Bentuk kegiatan kuratif: - Penghentian pemakaian narkoba. - Penggobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian narkoba. - Penggobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba. - Penggobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba (penyakit tidak langsung yang disebabkan oleh narkoba) seperti : HIV/AIDS, hepatitis B/C, sifilis, pnemonia, dan lain-lain. d. Rehabilitatif Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang sudah menjalanin program kuratif. Tujuanya agar ia tidak memakai lagidan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakai narkoba, Pemakai narkoba dapat mengalami penyakit berupa: - Kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantng, paru-paru, ginjal, hati dan lainlain). - Kerusakan mental, perubahan karakter ke arah negatif . - Penyakit- penyakit berkelanjutan. e. Represif Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai berdasarkan hukum. Program ini merupakan program instasi pemerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong narkoba. 23 Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa permasalahan remaja tersebut dapat diupayakan dengan tiga pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan agama (religius) Melalui pendekatan ini, mereka yang masih ‘bersih’ dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi mereka yang sudah terlanjur masuk dalam lingkaran narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama yang diyakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar. 2. Pendekatan psikologis Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah narkoba diberikan nasihat dari hati ke hati oleh orang-orang yang dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka. Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi mereka yang telah larut ke dalam narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah mereka masuk dalam kategori pribadi yang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali perjalanan hidup yang sebelumnya mulai runtuh, sehingga menjadi utuh kembali. 3. Pendekatan sosial Dengan menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang positif. Hal ini dapat dilakukan melalui komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. 24 BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Secara perlahan Narkoba dengan nyata membunuh bibit generasi bangsa dimana didominasi oleh kalangan usia produktif (10-50 tahun). Kekhawatiran ini semakin dipertajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, tak terkecuali kalangan pelajar. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari. Pasalnya para pemuda sebagai tonggak generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh. Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara karena generasi pelajar adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa dan bangsa. Maka dari itu penanggulangan penyalahgunaan Narkoba sangat dibutuhkan, dengan beberapa cara diantaranya : Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif, Represif 4.2 SARAN Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dan juga melihat banyaknya permasalahan terkait penyalahgunaan Narkotika khususnya dikalangan para pelajar dalam kurun waktu beberapa tahun kebelakang, hendaknya mengingatkan kepada para pembaca sekalian untuk selalu menjaga diri dan mulailah melakukan aktivitas pencegahan secara pribadi dan kepada orangorang terdekat seperti keluarga dan anak-anak. Tak tertutup kemungkinan bahwa penyebaran penyalahgunaan Narkotika akan melibatkan para pelajar. Juga penulis ingin sampaikan kepada para pembaca untuk selalu memberikan masukan, pujian dan kritikannya terhadap sistematika penulisan maupun isi dari makalah ini. Apabila terlihat adanya kejanggalan penulisan dan penginformasian, kiranya dapat dilaporkan agar menjadi pembelajaran bagi penulis kedepannya. Penulis menyadari bahwa segala kekurangan tak akan luput, karena itu merupakan sifat fitrahnya penulis sebagai manusia yakni keterbatasan. Semoga makalah ini menjadi bahan bacaan alternatif yang bermanfaat bagi pembaca sekalian. 25 DAFTAR PUSTAKA Eleanora, Fransiska Novita. 2011. “BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA SERTA USAHA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA”. Jakarta. FH Universitas MPU Tantular Jakarta Septiningsih, Ismawati. 2014. “Bahaya Narkoba Dikalangan Pelajar dan Upaya Penanggulangannya” dalam Seminar Narkoba 2014 Rahmawati, Siti Ulfa Dwi. 2016. “PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN”. Surabaya. Digital Library UIN Sunan Ampel Hafizhah, Salsabiella Nur, Robiatul Ade. “BAHAYA NARKOBA & PENANGGULANGANNYA BAGI SISWA & REMAJA” dalam zenodo.org, 21 Januari 2019 Fitri, Lutfia. “MACAM-MACAM NARKOBA DAN BAHAYA SERTA EFEKNYA” dalam SlideShare.net, dipublikasikan pada 1 Maret 2016 Amanda, Pritha Maudy, Sahadi Humaed, Meilanny Budiarti S. 2017. “PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA”. Bandung. Departemen Kesejahteraan Sosial Univesitas Padjadjaran