Uploaded by 181100164

18042000

advertisement
Narkoba : Jenis, Dampak dan Pencegahannya Dikalangan Pelajar
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Dibuat Oleh :
Wafin Amri
(181100164)
Dosen :
Yessy Prima Putri, S.S, M.Hum.
YAYASAN AMAL BAKTI MUKMIN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
INDONESIA PADANG
TA 2019-2020
KATA PENGANTAR
Setinggi puji sedalam syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita sifat
Rahman dan Rahim, serta hidayah dan karunia-Nya, karena sampai saat ini kita masih dapat
merasakan nikmat hidup, nikmat iman dan nikmat kesehatan sehingga dengan ridha-Nya lah
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Seiring puji dan puja kepada Allah SWT, tak lupa
dan tak bosan-bosannya shalawat berangkaikan salam kita kirimkan kepada Allah agar selalu
tersampaikan kepada kekasih-Nya pucuk tauladan umat muslim yakni Baginda Rasulullah
Muhammad SAW.
Pertama, ucapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan kami hidup, pikiran, ilmu dan segalanya karena tiada daya dan upaya untuk
mampu menyelesaikan makalah ini jika bukan karena-Nya. Kedua, terima kasih juga
disampaikan kepada Rasulullah SAW karena telah membawakan cahaya kebenaran sehingga
nikmat ilmu sungguh dapat dirasakan pada saat ini. Ketiga berterima kasih juga kepada orangorang yang telah berjasa dalam penyelesaian makalah ini, baik kepada orang tua, dosen, temanteman, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, karena berkat bantuan dan
do’a dari merekalah makalah ini akhirnya dapat tersusun.
Dibalik selesainya makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, mungkin masih terdapat kekhilafan baik dari segi isi, tata bahasa,
penyusunan dll, itu semua tak lain dan tak bukan adalah fitrah keterbatasan penyusun sebagai
manusia biasa. Maka dari itu, kami meminta ketersediaan pembaca agar dapat menyampaikan
kritik dan saran yang membangun, supaya menjadi bahan instrospeksi bagi penyusun dilain
waktu. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan yang tepat dan berguna
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca, terima kasih.
1
ABSTRAK
Dinamika permasalahan Narkoba di Indonesia sudah menjadi salah satu ancaman besar. Secara
perlahan Narkoba dengan nyata membunuh bibit generasi bangsa dimana didominasi oleh
kalangan usia produktif (10-50 tahun). Kekhawatiran ini semakin dipertajam akibat maraknya
peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, tak terkecuali
kalangan pelajar. Dikutip dari pernyataan mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
Drs. Budi Waseso, berdasarkan penelitian tahun 2016 menyebutkan 1,9% atau 2 dari 100 orang
golongan pelajar telah menggunakan Narkoba. Narkoba sendiri memiliki berbagai jenis dan
juga dampak buruk yang dapat dibagi kedalam beberapa kategori. Ada beberapa faktor yang
dapat menyebabkan para remaja khususnya pelajar mulai menyalahgunakan Narkoba, maka
dari itu perlu adanya tindakan-tindakan tertentu untuk mencegah dan menanggulangi bahaya
Narkoba, khususnya bagi kalangan pelajar karena mereka adalah generasi emas penerus bangsa.
Kata kunci : Penyalahgunaan Narkoba, Pencegahan, Penanggulangan Narkoba
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK ................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 6
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 6
1.4 Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 6
1.4.1 Maksud ............................................................................................................... 6
1.4.2 Tujuan................................................................................................................. 6
1.5 Metode Penelitian ......................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................... 7
2.1 Narkoba ........................................................................................................................ 7
2.1.1 Pengertian ........................................................................................................... 7
2.1.2 Jenis – jenis Narkoba.......................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 17
3.1 Narkoba Dikalangan Para Pelajar ............................................................................... 17
3.1.1 Definisi Pelajar ................................................................................................. 17
3.1.2 Sifat-sifat Umum Seorang Pelajar .................................................................... 17
3.2 Narkoba dan Kalangan Pelajar ................................................................................... 18
3.3 Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar ................................. 18
3
3.4 Upaya Penanggulangan Narkoba................................................................................ 21
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 25
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 . Bentuk daun Ganja (sumber : halodoc.com) ................................................... 9
Gambar 2 . Bentuk Hasis (sumber : Pixabay Pro) ............................................................ 10
Gambar 3 . Bentuk daun Koka (sumber : wanita22.com) ................................................ 10
Gambar 4 . Bentuk Opium (sumber : adf.org.au) ............................................................. 11
Gambar 5 . sumber : drugfree.org..................................................................................... 11
Gambar 6 . Kodein Sirup (sumber : crowndrugstore.com) .............................................. 12
Gambar 7 . Heroin berbentuk bubuk (sumber : adf.org.au) ............................................. 12
Gambar 8 . Kokain berbentuk bubuk (sumber : internasional.kompas.com) ................... 13
Gambar 9 . Beberapa bentuk Narkoba sintetis (a. petidin, b. methadon, c. naltrexon) .... 14
Gambar 10 . Pil Ekstasi (sumber : riauheadline) .............................................................. 15
Gambar 11 . Sabu-sabu (sumber : tribunnewswiki.com) ................................................. 15
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki letak
geografis yang unik dan strategis. Memiliki jumlah penduduk yang besar, dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun serta rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Indonesia sebesar 124 orang per km². Kondisi negara Indonesia yang sangat strategis dan
merupakan negara maritim yang besar, membuat banyak sekali akses pintu masuk bagi
berbagai jenis manufaktur baik melalui jalur darat, udara, maupun laut. Dengan demikian,
Indonesia dijadikan target dari berbagai jenis kegiatan perdagangan dikarenakan pangsa
pasarnya yang sangat potensial. Segala bentuk perdagangan masuk ke Indonesia, baik itu
secara legal maupun ilegal alias dilakukan secara terselundup atau juga dikenal dengan istilah
Black Market. Salah satu barang ilegal yang berhasil masuk dan beredar adalah Narkoba.
Dinamika bangsa Indonesia sejak masa kemerdekaan tak pernah lepas dari beragam persoalan
dan tantangan. Dari sekian banyak persoalan, ada satu masalah yang sangat membuat Indonesia
menjadi waspada, sampai-sampai Indonesia menetapkan status darurat pada masalah yang satu
ini yaitu Narkoba. Narkoba menjadi salah satu ancaman yang sangat nyata. Perlahan tapi pasti,
Narkoba telah membunuh bibit-bibit generasi bangsa Indonesia. Tak kurang dari 4 juta orang
di negeri ini dalam usia produktif yaitu 10-50 tahun telah terkontaminasi akan Narkoba.
Masalah akan penyalahgunaan Narkoba ini tak melihat umur dan profesi, status dan jenis
kelamin, semua orang dapat menjadi oknum dan korban bagi penyalahgunaan Narkoba,
termasuk dikalangan para remaja, khususnya pelajar. Mantan kepala Badan Narkotika Nasional
(BNN) Republik Indonesia Drs, Budi Waseso pernah menyebutkan dari hasil penelitian pada
2016, diperoleh fakta yang mencengangkan bahwa 1,9% kelompok pelajar dan mahasiswa,
atau 2 dari 100 pelajar/mahasiswa telah menyalahgunakan Narkoba. Jelas hal ini menjadi
lonceng pengingat bahaya bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk berbuat nyata agar lost
generation tidak terjadi di tanah air ini.
Berdasarkan hasil survey perkembangan penyalahgunaan Narkoba pada kelompok pelajar dan
mahasiswa di Indonesia tahun 2009 yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)
yang bekerjasama dengan Puslitkes Universitas Indonesia, terkait situasi penyalahgunaan
Narkoba di Indonesia maka diketahui bahwa prevalensi penyalahgunaan di Indonesia setahun
terakhir sebesar 4,7%. Ini berarti 1 dari 20 orang pelajar/mahasiswa pernah menyalahgunakan
Narkoba. Dari total populasi pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa sebesar 19.610.532 orang,
diperkirakan sekitar 4,7% nya atau 921.695 orang pernah menyalahgunakan Narkoba. Survey
ini mencakup pelajar SMP, SMA dan mahasiswa. Lokasi survey di 33 propinsi dengan rincian
dari 28 propinsi diambil 1 kota dan 1 kabupaten, sedangkan 5 propinsi lainnya diambil 1 kota
dan 2 kabupaten. Jumlah sampel per kota/kabupaten sekitar 1.200 responden. Selain itu di tiaptiap propinsi juga di ambil cadangan responden sebanyak 50 orang. Adapun perkiraan total
responden dalam survey ini adalah 86.850 responden.
6
Dengan adanya data tersebut, menunjukkan bahwa betapa besar tingkat kecenderungan
masyarakat Indonesia terhadapa Narkoba, terkhusus bagi kalangan remaja dan pelajar. Maka
dari itu perlu adanya edukasi preventif yang membahas lebih dalam tentang Narkoba dan
bagaimana cara penanggulangannya terkhusus pada kalangan remaja. Atas dasar inilah penulis
mengangkat judul Narkoba : Jenis, Dampak dan Penanggulangannya Dikalangan Pelajar dan
Remaja, sebagaimana nanti akan dibahas didalamya mengenai penjelasan rinci dari Narkoba,
jenis, dampak dan bagaimana cara menanggulanginya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah definisi dari Narkoba?
b. Apa saja jenis dan dampak buruk dari Narkoba?
c. Kenapa Narkoba banyak disalahgunakan dikalangan pelajar?
e. Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar?
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari makalah ini adalah :
a. Menjelaskan informasi tentang Narkoba
b. Informasi yang disajikan meliputi : jenis, dampak dan penanggulangan Narkoba
dikalangan pelajar
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1 Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan informasi
tentang jenis, dampak dan penanggulangan Narkoba dikalangan pelajar dan remaja.
1.4.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Agar pembaca nantinya dapat mengetahui dan memahami tentang Narkoba, jenis,
dampak dan bagaimana cara menaggulangi penyalahgunaannya pada kalangan pelajar
dan remaja.
b. Sebagai syarat penilaian dari tugas Ujian Akhir Semester (UAS) genap dalam
matakuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah (TPKI).
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam mendapatkan informasi adalah secara
literatur, berdasarkan referensi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal ataupun website.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Narkoba
2.1.1 Pengertian
Secara umum Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat atau bahan
berbahaya (yang dikenal dengan istilah psikotropika). Dalam hal ini, pengertian Narkoba
adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat dan aparat penegak hukum, untuk bahan atau
obat yang masuk kategori berbahaya atau dilarang untuk digunakan, diproduksi, dipasok,
diperjualbelikan, diedarkan, dan sebagainya di luar ketentuan hukum. Kata Narkoba berasal
dari bahasa Yunani, Naurkon yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa. Istilah lain dari
Narkoba adalah NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif), yakni bahan atau zat/obat
yang apabila masuk kedalam tubuh manusia, akan mempengaruhi tubuh, terutama otak/
susunan syaraf pusat(disebutkan psikoaktif), dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani,
mental emosional dan fungsi sosialnya, karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi), dan
ketergantungan (dependensi) terhadap masyarakat luas pada umumnya lebih mudah untuk
mengingat istlah Narkoba dari pada NAPZA, maka istilah Narkoba terdengar lebih popular.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini seterusnya akan digunakan istilah Narkoba.
Sebagaimana dijelaskan diatas, Narkoba terdiri dari dua zat yakni narkotika dan psikotropika.
Dan secara khusus dua zat ini memiliki pengertian, jenis (golongan), serta diatur dengan
undang- undang yang berbeda. Narkotika diatur dengan undang –undang No.2 Tahun 1997,
sedangkan Psikotropika diatur dengan undang – undang No.5 Tahun 1997. Narkotika,
sebgaimana bunyi pasal 1 UU No.22/1997 didefinisikan sebagai zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik buatan atau semi buatan yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menimbulkan nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Sementara Psikotropika, menurut UU No. 5/ 1997 pasal 1,
didefinisikan psikotropika sebagai zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Bahan adiktif adalah zat atau
bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
2.1.2 Jenis – jenis Narkoba
Narkoba dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan efek yang ditimbulkan,
yakni :
1. Halusinogen
Pengguna Narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat, dapat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada/tidak nyata. Contoh Narkoba yang meberi efek
seperti ini adalah Kokain dan LSD.
8
2. Stimulan
Yaitu jenis Narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih
dari biasanya. Pengguna Narkoba jenis ini akan memiliki tenaga ekstra. Efek lainnya
adalah si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
3. Depresan
Yaitu jenis Narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem
saraf pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna Narkoba jenis ini
akan merasakan efek tenang, tertidur/pingsan. Contoh Depresan adalah Putaw.
4. Adiktif
Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena
kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan
saraf otak. Mereka biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan
selalu ingin dan ingin lagi mengkonsumsi narkoba jenis ini.
Contohnya: Ganja, Heroin, Putaw.
Seseorang yang sudah mengalami ketergantungan Narkoba, kemungkinan besar tubuhnya
akan mengalami kerusakan dan pada ujungnya bisa berdampak pada kematian.
Narkoba juga dibagi kedalam tiga Klasifikasi yaitu : Narkotika, Psikotropika, dan
Bahan adiktif lainnya. Tiap jenis tersebut kemudian dibagi-bagi lagi kedalam beberapa
kelompok, sebagai berikut :
A. Narkotika
Narkotika adalah sejenis zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun bukan sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat
berat.
Narkotika juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan)
yang sangat tinggi. Ketiga sifat Narkotika inilah yang menyebabkan pemakainya tidak dapat
lepas dari cengkeramannya. Berdasarkan UU No.22/1997, jenis-jenis Narkotika dapat dibagi
menjadi tiga golongan :
-
Golongan I : merupakan bahan yang hanya dapat dipergunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi yang sangat
tinggi untuk menyebabkan ketergantungan, misalnya : Heroin/Putaw, Kokain, Ganja,
dan lain- lain.
-
Golongan II : bahan yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terkakhir yang dapat digunakan dalam terapi dan bertujuan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan. Narkotika golongan ini mempunyai potensi tinggi mangakibatkan
ketergantungan, misalnya Morfin, Petidin, turunan/garam lainnya dalam golongan
tersebut dan lain-lain.
-
Golongan III : bahan yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, namun mempunyai potensi
9
ringan mengakibatkan ketergantungan. Misalnya adalah Kodein, Garam-garam
Narkotika lainnya dalam golongan tersebut dan lain- lain.
Berdasarkan cara pembuatannya, Narkotika dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : Narkotika alami,
Narkotika semisintesis dan Narkotika sintesis.
a. Narkotika Alami
Narkotika alami adalah narkotika yang zatnya diambil secara alami dari tumbuhtumbuhan (alami). Berikut beberapa contoh jenis Narkotika alami dan dampaknya :
1. Ganja
Ganja adalah salah satu tanaman Narkotika yang memiliki bentuk ciri
menyerupai daun singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus dengan jumlah
jari yang ganjil (5, 7 dan 9). Biasa tumbuh di daerah tropis.
Gambar 1. Bentuk daun Ganja (sumber : halodoc.com)
Di Indonesia tanaman ini banyak tumbuh di beberapa daerah, seperti Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan beberapa tempat di Pulau Jawa. Cara
penyalahgunaan Ganja adalah daunnya dikeringkan dan kemudian dibuat layaknya
rokok dengan cara dibakar dan dihisap.
Efek buruk yang ditimbulkan :
- denyut nadi/jantung lebih cepat
- kesulitan dalam mengingat
- terkadang agresif
- keringat yang berlebihan
- mulut dan tenggorokan menjadi kering
- sulit berkomunikasi
- gelisah dan gangguan tidur
- sering befantasi dan euforia
2. Hasis
Hasis adalah tanaman serupa ganja yang tumbuh di Amerika latin dan Eropa
yang biasanya digunakan para pemadat kelas tinggi. Penyalahgunaannya adalah dengan
cara menyuling daun hasis yang kemudian diambil sarinya dan digunakan dengan cara
dibakar.
10
Gambar 2. Bentuk Hasis (sumber : Pixabay Pro)
3. Koka
Koka adalah tanaman perdu mirip dengan pohon kopi dengan buah yang
berwarna merah. Wilayah kultivasi tumbuhan ini berada di Amerika Latin (Kolombia,
Peru, Bolivia dan Brazilia). Koka diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu untuk
menjadi kokian yang memiliki daya adatiktif yang lebih kuat.
Gambar 3. Bentuk daun Koka (sumber : wanita22.com)
Efek buruk yang ditimbulkan :
- efek gembira yang sangat berlebihan
- berat badan menurun
- gangguan pernapasan
- sering merasa gelisah
- muncul masalah pada kulit
- kejang-kejang
4. Opium
Opium adalah Bunga dengan warna yang indah. Dari getah bunga Opium inilah
dihasilkan zat candu (opiat). Di mesir dan daratan cina, opium dulu digunakan untuk
mengobati beberapa penyakit, memberi kekuatan atau menghilangkan rasa sakit pada
tentara yang terluka sewaktu berperang dan berburu. Opium banyak tumbuh di segitiga
emas antara Burma, Kamboja, dan Thailand, atau didaratan Cina dan segitiga emas
Asia Tengah, yaitu daerah antara Afghanistan, Iran, dan Pakistan.
11
Gambar 4. Bentuk Opium (sumber : adf.org.au)
Efek buruk yang ditimbulkan :
- sering merasa gelisah dan sibuk sendiri
- timbul masalah kulit bagian mulut dan leher
- hasrat birahi yang meningkat
- semangat yang terlalu berlebihan/tak lazim
b. Narkotika Semisintetis
Narkotika semisintetis adalah narkotika alami yang diolah dan menjadi zat adiktifnya
(intisarinya) agar memiliki khasiat yang lebih kuat sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan dunia medis. Contohnya :
1. Morfin
Bahan ini biasa dipakai dalam dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit
atau pembiusan pada operasi (pembedahan). Pada tahun 1803, seorang apoteker Jerman
berhasil mengisolasi bahan aktif opium yang memberi efek narkotika yang kemudian
diberi nama Morfin. Morfin merupakan bahasa latin yang diambil dari nama dewa
mimpi Yunani yang bernama Morpheus. Namun dalam perkembangannya morfin yang
dulunya dipakai dalam dunia medis disalahgunakan dengan menkonsumsi secara
sembarangan yang berdampak pada hilangnya kesadaran. Morfin merupakan salah satu
dari jenis narkoba.
Gambar 5. sumber : drugfree.org
12
Efek buruk yang ditimbulkan :
- membuat kesadaran menurun
- timbul rasa euforia
- kebingungan
- pingsan dan jantung berdebar sangat kencang
- gelisah dan sikap yang labil
- kondisi mulut kering dan warna muka yang berubah
- produksi air seni yang berkurang dan Impotensi
2. Kodein
Adalah sejenis bahan yang biasa digunakan/diresepkan oleh dokter sebagai obat
batuk dalam kadar yang sudah ditentukan, namun obat ini dipakai secara tidak tepat,
memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna.
Gambar 6. Kodein Sirup (sumber : crowndrugstore.com)
Efek buruk yang ditimbulkan :
- timbul ruam gatal-gatal
- rasa kantuk yang berlebih
- hipotensi
- sering sembelit
- mengalami mual dan muntah
- mulut kering
- depresi
3. Heroin
Tidak dipakai dalam pengobatan karena daya adiktifnya sangat besar dan
manfaatnya secara medis belum ditemukan. Dalam perdagangan gelap, heroin diberi
nama putaw, atau pete/pt . bentuknya seperti tepung terigu: halus, putih, agak kotor.
Gambar 7. Heroin berbentuk bubuk (sumber : adf.org.au)
13
Efek buruk yang ditimbulkan :
- denyut nadi yang melambat
- otot menjadi lemas
- hilang rasa percaya diri
- susah BAB
- tekanan darah menurun
- pupil mata mengecil
- sering berbuat anarkis
- kesulitan dalam berkomunikasi
4. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika Selatan.
Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu
dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Gambar 8. Kokain berbentuk bubuk (sumber : internasional.kompas.com)
Efek buruk yang ditimbulkan :
- sering merasa gelisah
- timbul masalah pada kulit
- kejang-kejang
- selera makan menurun
- menurunnya berat badan
- gangguan pernapasan
- mengalami peradangan pada paru-paru
- pengelihatan terasa sulit
c. Narkotika Sintetis
Narkotika sintesis adalah narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia. Narkotika ini
digunakan untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang menderita ketergantungan
narkoba (subtitusi). Contohnya :
1. Petidin : untuk obat bius local, operasi kecil, sunat dsb
2. Methadon : untuk pengobatan pecandu narkoba.
3. Naltrexone : untuk pengobatan pecandu narkoba. Selain untuk pembiusan, narkotika
sintesis biasanya diberikan oleh dokter kepada penyalahguna narkoba untuk
menghentikan kebiasaannya yang tidak kuat melawan suggesti (relaps) atau sakaw.
Narkotika sintesis berfungsi sebagai “pengganti sementara”. Bila sudah benar- benar
bebas, asupan narkoba sintesis ini dikurangi sedikit demi sedikit sampai akhirnya
berhenti total.
14
Gambar 9. Beberapa bentuk Narkoba sintetis (a. petidin, b. methadon, c. naltrexon)
B. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas normal dan perilaku. Psikotropika adalah obat
yang digunakan oleh dokter dalam mengobati gangguan jiwa (psyche). Berdasarkan undang –
undang No.5 tahun 1997, psikotropika dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan :
-
Golongan I adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya. Contohnya adalah
MDMA, Ekstasi, LSD dan STP.
-
Golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah Amfetamin, Metamfetamin, Metakualon
dan sebagainya.
-
Golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah Lumibal, Buprenorsina, Fleenitrazepam,
dan sebagainya.
-
Golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah Nitrazepam (BK, Mogadon,
Dumolid), Diaxepam, dan lain-lain.
Berikut beberapa bahan psikotropika dan dampak buruk yang ditimbulkan :
a.Ekstasi : Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat
mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil,
serta serbuk. Nama lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.
15
Gambar 10. Pil Ekstasi (sumber : riauheadline)
Efek yang ditimbulkan :
- mual hebat
- dehidrasi
- sering merasa kebingungan
- mengalami gangguan mental
- euforia
b. Sabu-sabu : Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang
parah, seperti gangguan hiperakivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.
Gambar 11. Sabu-sabu (sumber : tribunnewswiki.com)
Efek yang ditimbulkan :
- jantung berdebar-debar
- insomnia
- depresi yang berkepanjangan
- suhu tubuh naik
- hilang nafsu makan
c. Nipam : Adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas.
Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkoholl yang sebenarnya
dapat beresiko bahaya bagi penggunanya.
Efek yang ditimbulkan :
- wajah kemerahan
- kurang fokus
- kesadaran menurun
- jalan sempoyongan
16
C. Zat Adiktif
Zat adiktif terdiri dua kata “ zat” dan “adiktif” yang menurut etimologi adalah wujud,
hakekat, sesuatu yang menyebabkan ada dan bisa juga berarti subtansinya yang merupakan
pembentukan suatu benda. Sementara adiktif berarti sifat ketagihan dan menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya. Zat menurut Dadang Hawari adalah bahan atau subtansi
yang dapat mempengaruhi fungsi berfikir, perasaan dan tingkah laku pada orang yang
memakainya. Zat tersebut mengakibatkan kondisi dan bersifat siktif, penyalahgunaannya dapat
menimbulkan gangguan penggunaan zat, yang ditandai dengan perilaku mal-adaptif yang
berkaitan dengan pemakaian zat itu yang lebih dapat kurang dikatakan teratur.
Zat adiktif ini sering pula disebut dengan zat psikoaktif yaitu “ zat yang mempunyai pengaruh
pada system saraf pusat (otak) sehingga bila digunakan akan mempengaruhi kesadaran,
perilaku, pikiran dan peasaan. Penyalahgunaan zat psikoaktif ini merupakan suatu pola
penggunaan zat yang bersifat patologik(tidak sehat).
Beberapa contoh zat adiktif yang dikategorika kedalam Narkotika :
1. Alkohol/Ethanol : adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang
terikat pada atom karbon. Alkohol biasanya digunakan sebagai bahan dasar
pembatan obat. Ia juga bisa berfungsi berbagai zat pengawet.
Efek buruk yang ditimbulkan : teler/mabuk, gangguan pernapasan, hilang
kesadaran dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
2. Nikotin : Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh
tumbuhan sejenis suku terung- terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin
merupakan salah satu racun saraf. Jenis zat ini biasanya digunakan untuk bahan
baku pembuatan insektisida.
Efek buruk yang ditimbulkan : meningkatkan kadar gula dalam darah, nafas terasa
berat, meningkatkan denyut jantung dan semangat yang berlebihan
3. Kafein : adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem metabolisme
dan saraf pusat. Kafein digunakan sebagai pengurang rasa lelah serta untuk
mencegah / mengurangi rasa kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya dapat
meningkatkan daya tahan agar kuat dalam berlari. Namun zat ini adalah penyebab
asma dan makanan untuk penderita asam lambung yang harus di hindari.
Efek buruk yang ditimbulkan : pusing, kantuk yang berlebih, tempramental,
meningkatkan stress, mempercepat pengkroposan tulang, meningkatkan gula darah,
meningkatkan tekanan darah, meningkatkan detak jantung, insomnia, penuaan dini
dan gangguan prostat.
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Narkoba Dikalangan Para Pelajar
3.1.1 Definisi Pelajar
Berikut adalah pengertian dari Pelajar/Siswa menurut bebearapa sumber :
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan
sekolah lanjutan); anak didik; murid; siswa.
b. Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4; Siswa adalah anggota masyarakat
yang berusaha meningkatkan kualitas dirinya dengan melalui proses pendidikan tertentu.
c. Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan; Siswa merupakan orang yang datang ke suatu
lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan, selanjutnya orang
ini disebut pelajar atau orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapapun usianya, dari
manapun, siapa pun, dalam bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk meningkatkan
pengetahuan dan moral pelaku belajar.
Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara. Karena generasi pelajar adalah
bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan agama,
nusa dan bangsa. Tak hanya itu, dengan adanya pelajar maka pergaulan sosial juga semakin
baik. Seorang pelajar yang baik seharusnya mampu menempatkan diri dengan baik pula di
kalangan masyarakat. Karena sebagai seorang peserta didik, secara tidak langsung pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki juga lebih baik dibandingkan yang lain. Hal ini menuntut agar
pelajar berperilaku sopan agar dapat ditiru oleh masyarakat lain yang tidak berpendidikan atau
berpendidikan rendah.
3.1.2 Sifat-sifat Umum Seorang Pelajar
Setiap peserta didik memiliki sifat-sifat umum antara lain:
a. Seorang anak tidak ingin menjadi miniatur orang dewasa. Hal ini diungkapkan oleh J.J.
Rousseau bahwa anak adalah seseorang dengan dunianya sendiri dan bukan miniatur atau
boneka milik orang dewasa.
b. Pelajar memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda
c. Setiap anak memiliki kebutuhan seperti yang diutarakan oleh Maslow. Kebutuhan tersebut
adalah kebutuhan biologi, kasih sayang, rasa aman, realisasi dan harga diri.
18
3.2 Narkoba dan Kalangan Pelajar
Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan terlarang (Narkoba) di kalangan generasi
muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut,
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari. Pasalnya para
pemuda sebagai tonggak generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh karena digrogoti oleh barang haram bernama Narkoba ini, sehingga pemuda
tersebut tidak bisa berfikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas
bisa hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran Narkoba terjadi pada berbagai
kalangan, dan termasuk salah satu yang paling banyak adalah para kaula muda, pelajar yang
berada dibangku akademisi.
Di Indonesia sendiri, Narkoba memiliki perkembangan yang tergolong masif dan semakin
pesat. Para pencandu Narkoba di Indonesia pada umumnya berada pada usia 11 smpai 24
Tahun, artinya usia tersebut adalah usia produktif dan rata-rata usia tersebut merupakan usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi Narkoba biasanya diawali dengan
perkenalan kepada rokok. Dapat dilihat kebiasaan merokok ini sepertinya bukan lagi menjadi
hal yang tabu dikalangan pelajar saat ini, bahkan prilaku ini sudah dimulai sejak berada
dibangku sokolah dasar. Dari kebiasaan inilah, pengaruh pergaulan terus meningkat, apalagi
ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah dan pernah
menjadi pemakai narkoba.
Contoh kasus penyalahgunaan Narkoba dikalangan pelajar :
3.3 Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar
Ada sebab-sebab umum terjadinya penyalahgunaan narkoba, yakni :
a. Faktor Subversi
Dengan Jalan “memasyarakatkan” narkoba di negara yang jadi sasaran, maka praktis
penduduknya atau bangsa di negara yang bersangkutan akan berangsur-angsur untuk
melupakan kewajibannya sebagai warga negara, subversi seperti ini biasanya tidak berdiri
sendiri dan biasanya diikuti dengan subversi dalam bidang kebudayaan, moral dan sosial.
19
b. Faktor Ekonomi
Setiap pecandu narkoba setiap saat membutuhkan narkotika sebagai bagian dari
kebutuhan hidupnya yang cenderung dosisnya akan selalu bertambah, dibandingkan dengan
dengan beberapa barang dagangan lainnya, narkotika adalah komoditi yang menguntungkan,
meskipun ancaman dan resikonya cukup berat.
c. Faktor Lingkungan
1. Faktor Dari Luar Lingkungan Keluarga
Adanya sindikat narkoba International yang berupaya untuk menembus
setiap tembok penghalang di negara maupun dengan tujuan untuk mencari
keuntungan/subversi. Dengan jaringannya yang cukup terorganisir dengan rapi,
sindikat-sindikat narkoba berupaya dengan keras untuk menciptakan
konsumen-konsumen baru dalam mengembangkan pemasaran narkotika dan
obat keras.
2. Lingkungan Yang Sudah Mulai Tercemar Oleh Kebiasaan
Penyalahgunaan narkotika dan obat keras, mudah sekali menyerap
korban-korban baru di sekitarnya. Lingkungan ini biasanya tercipta oleh upaya
pedagang obat keras dan narkotika sebagai agen/kaki tangan sindikat narkotika.
Ada juga yang tercipta karena adanya pendatang baru ke dalam suatu
lingkungan masyarakat yang membawa “oleh-oleh” yang disebabkan diantara
rekannya yang terdorong oleh rasa ingi tahu, ingin mencoba.
3. Lingkungan Yang Liar
Lingkungan seperti ini ialah suatu lingkungan yang lepas dari
pengawasan dan bimbingan. Lingkungan seperti ini dicita-citakan oleh
sekelompok anak-anak muda yang ingin mencari kebebasan tersendiri.
Kelompok ini diawali dengan perbuatan-perbuatan yang sifatnya demonstratif.
Kegiatan selanjutnya dari kelompok ini ialah dengan tindak kekerasan,
perkelahian, perkosaan, kejahatan dan tindakan-tindakan negatif lainnya,
termasuk penggunaan narkotika dan obat-obat keras secara bebas dan
berlebihan. Lingkungan seperti ini pada saat sekarang memberikan rangsangan
yang sangat keras kepada remaja yang jiwanya di tuntut untuk mendapat
kebebasan dan kehebatan. Lingkungan seperti ini pula biasanya menjadi sumber
distribusi narkotika dan obat keras lainnya.
4. Faktor dari dalam Lingkungan Keluarga
Diawali dengan kesibukan orang tua dalam mengejar karir, mengobjek
untuk mencari atau mengejar kekayaan yang berlimpah sehingga komunikasi
keluarga menjadi terlupakan, mengakibatkan timbulnya petikaian dalam rumah
tangga sehingga memicu hal-hal seperti perceraian, yang berujung pada status
keluarga broken home.
20
Penyalahgunaan narkoba termasuk ke dalam salah satu bentuk kenakalan remaja
khusus. Beberapa faktor penyebab seseorang, khususnya remaja, menjadi pecandu atau
pengguna zat terlarang adalah :
1. Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pemakainya menjadi lebih berani,
keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh
orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang
memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya.
2. Solidaritas Kelompok/Komunitas/Geng
Sekelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar
anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa
anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka
biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut
menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.
3. Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan
rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk
mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat
terlarang.
4. Coba-Coba atau Ingin Tahu
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang
dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi
nikmatnya zat terlarang tersebut. Seseorang dapat mencoba narkoba untuk sekedar
mengobati rasa penasarannya. Tanpa disadari dan diinginkan, orang tersebut akan
ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
5. Ikut-ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak
orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan
sensasi atau penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan
membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran
setelah korban ketagihan.
6. Menyelesaikan dan Melupakan Masalah/Beban Stres
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat
terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur
nyenyak, mabuk, atau merasakan kegembiraan yang timbul yang merupakan efek
penggunaan dari zat tertentu
21
7. Menonjolkan Sisi Pemberontakan atau Merasa Hebat
Seseorang yang nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai
sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Zat terlarang akan
membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak
dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya
pun dapat terjerembab pada zat terlarang
8. Menghilangkan Rasa Penat dan Bosan
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah
sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera dihilangkan dari alam pikiran. Zat
terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan
kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan menggunakan
obat terlarang yang menyebabkan halusinasi dan khayalan yang menyenangkan.
9. Mencari Tantangan atau Kegiatan Beresiko
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi
dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi
yang terhebat, penuh tenaga dan penuh percaya diri.
10. Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh
orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalahgunaan zat terlarang.
Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri,
merasa sudah matang, bebas dari peraturan dan pengawasan orangtua, guru, dan lainlain.
3.4 Upaya Penanggulangan Narkoba
Ada 5 bentuk penanggulangan masalah narkoba3:
a. Promotif ( pembinaan)
Ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, prinsipnya
adalah meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih
sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semu dengan
memakai narkoba. Dengan pelaku program adalah lembaga kemasyarakatan yang
difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.
b. Preventif (program pencegahan)
Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba
agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk mengunakanya.
Selain dilakukan oleh pemerintah, program ini juga sangat efektif bila dibantu oleh
lembaga propesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat.
Bentuk kegiatan preventif yang dilakukan:
22
Kampanye anti penyalahgunaan Narkoba Dengan memberikan informasi satu arah
tanpa tanya jawab, hanya memberiakan garis besarnya, dangkal dan umum, disampaikan oleh
toma, ulama, seniman, pejabat bukan tenaga propesional. Dapat juga dengan mengunakan
poster, brosur atau baliho. Dengan misi melawan penyalahgunaan narkoba tanpa penjelasan
yang mendalam atau ilmiah tentang narkoba.
a)Penyuluhan seluk-beluk narkoba.
b)Pendidikan dan pelantikan kelompok sebaya.
c)Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba.
dimasyarakat
c. Kuratif (pengobatan)
Ditujukan kepada para penguna narkoba. tujuannya adalah untuk mengobati
ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari pemakai narkoba,
sekaligus menghentikan pemakaian narkoba. tidak sembarangan orang boleh
mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba
secara khusus.
Bentuk kegiatan kuratif:
- Penghentian pemakaian narkoba.
- Penggobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian narkoba.
- Penggobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba.
- Penggobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba (penyakit tidak langsung yang
disebabkan oleh narkoba) seperti : HIV/AIDS, hepatitis B/C, sifilis, pnemonia, dan lain-lain.
d. Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai
narkoba yang sudah menjalanin program kuratif. Tujuanya agar ia tidak memakai
lagidan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakai narkoba,
Pemakai narkoba dapat mengalami penyakit berupa:
- Kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantng, paru-paru, ginjal, hati dan lainlain).
- Kerusakan mental, perubahan karakter ke arah negatif .
- Penyakit- penyakit berkelanjutan.
e. Represif
Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai
berdasarkan hukum. Program ini merupakan program instasi pemerintah yang
berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat
yang tergolong narkoba.
23
Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa permasalahan remaja tersebut dapat
diupayakan dengan tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan agama (religius)
Melalui pendekatan ini, mereka yang masih ‘bersih’ dari dunia narkoba, senantiasa
ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk
menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun
lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi mereka yang sudah terlanjur masuk dalam lingkaran
narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama
yang diyakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam
benak mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar.
2. Pendekatan psikologis
Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah narkoba diberikan nasihat dari
hati ke hati oleh orang-orang yang dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian
mereka. Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu menanamkan
kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi mereka yang
telah larut ke dalam narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah mereka masuk
dalam kategori pribadi yang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif. Dengan
mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini diharapkan mampu
mengembalikan mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali perjalanan hidup yang
sebelumnya mulai runtuh, sehingga menjadi utuh kembali.
3. Pendekatan sosial
Dengan menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang positif. Hal ini dapat
dilakukan melalui komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan
menghormati pendapat anak.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Secara perlahan Narkoba dengan nyata membunuh bibit generasi bangsa dimana
didominasi oleh kalangan usia produktif (10-50 tahun). Kekhawatiran ini semakin dipertajam
akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat,
tak terkecuali kalangan pelajar. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut,
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari. Pasalnya para
pemuda sebagai tonggak generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh. Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara karena generasi pelajar
adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan
agama, nusa dan bangsa. Maka dari itu penanggulangan penyalahgunaan Narkoba sangat
dibutuhkan, dengan beberapa cara diantaranya : Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif,
Represif
4.2 SARAN
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dan juga melihat banyaknya permasalahan terkait
penyalahgunaan Narkotika khususnya dikalangan para pelajar dalam kurun waktu beberapa
tahun kebelakang, hendaknya mengingatkan kepada para pembaca sekalian untuk selalu
menjaga diri dan mulailah melakukan aktivitas pencegahan secara pribadi dan kepada orangorang terdekat seperti keluarga dan anak-anak. Tak tertutup kemungkinan bahwa penyebaran
penyalahgunaan Narkotika akan melibatkan para pelajar.
Juga penulis ingin sampaikan kepada para pembaca untuk selalu memberikan masukan,
pujian dan kritikannya terhadap sistematika penulisan maupun isi dari makalah ini. Apabila
terlihat adanya kejanggalan penulisan dan penginformasian, kiranya dapat dilaporkan agar
menjadi pembelajaran bagi penulis kedepannya. Penulis menyadari bahwa segala kekurangan
tak akan luput, karena itu merupakan sifat fitrahnya penulis sebagai manusia yakni
keterbatasan. Semoga makalah ini menjadi bahan bacaan alternatif yang bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
25
DAFTAR PUSTAKA
Eleanora, Fransiska Novita. 2011. “BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA SERTA
USAHA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA”. Jakarta. FH Universitas MPU Tantular
Jakarta
Septiningsih, Ismawati. 2014. “Bahaya Narkoba Dikalangan Pelajar dan Upaya Penanggulangannya”
dalam Seminar Narkoba 2014
Rahmawati, Siti Ulfa Dwi. 2016. “PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN”. Surabaya. Digital Library UIN Sunan Ampel
Hafizhah, Salsabiella Nur, Robiatul Ade. “BAHAYA NARKOBA & PENANGGULANGANNYA
BAGI SISWA & REMAJA” dalam zenodo.org, 21 Januari 2019
Fitri, Lutfia. “MACAM-MACAM NARKOBA DAN BAHAYA SERTA EFEKNYA” dalam
SlideShare.net, dipublikasikan pada 1 Maret 2016
Amanda, Pritha Maudy, Sahadi Humaed, Meilanny Budiarti S. 2017. “PENYALAHGUNAAN
NARKOBA DI KALANGAN REMAJA”. Bandung. Departemen Kesejahteraan Sosial Univesitas
Padjadjaran
Download