Uploaded by amaliaputriabuba2091

PRINSIP ETIK KEPERAWATAN

advertisement
PRINSIP ETIK KEPERAWATAN
1. Respect
Menurut Kamus Bahasa Inggris kata respect diartikan sebagai ; Menghormati,
menaruh hormat, menghargai daan menjunjung tinggi, serta mengakui dan menaati.
Respect diartikan sebagai perilaku perawat yang menghormati klien dan
keluarganya. Perawat harus menghormati hak-hak klien seperti hak untuk pencegahan
bahaya dan mendapatkan penjelasan secara benar.Menurut ANA,(1985) dalam Perry
(1997) prinsip respect pada seseorang menetapkan bahwa semua etika keperawatan secara
tidak langsung mengarahkan manusia untuk dapat menghargai kehidupan sendiri dan
orang lain.
Contoh Kasus
Yanto seorang perawat di bangsal bedah VIP sebuah rumah sakit islam dikotanya.
Hari ini ia shift pagi dan merawat kamar A sampai dengan kamar E. Tuan Burhan yang
berusia 50 tahun adalah seorang pasien post operasi ileus hari ke-3 yang dirawat di kamar
C. Tuan Burhan sudah diperkenankan makan makanan lunak (bubur) dengan lauk dan
sayur mayur yang juga lunak. Siang ini Yanto mengantar makan siang ke kamar C, kamar
tuan Burhan. Sesampainya disana , Tuan Burhan mengatakan bahwa beliau ingin sekali
makan bubur yang disiram dengan kaldu babi. Beliau mengatakan bahwa itu adalah
makanan favoritnya. Yanto terkejut mendengar pernyataan tuan Burhan. Dia mengatakan
bahwa dia tidak bisa memenuhi permintaan tuan Burhan karena instansi tempat dia
bekerja adalah rumah sakit isla. Tetapi tuan Burhan tetap memaksa meminta izin untuk
membawah sendiri makanan dari rumah. Tetapi Yanto tetap tidak mengizinkannya.
Bahkan tanpa menjelaskan apapun, dia meninggalkan tuan Burhan sendiri. Keesokan
harinya, tuan Burhan minta pulang paksa dengan alasan perlakuan perawat yang kurang
menyenangkan.
Analisis Kasus
Dari kasus di atas dapat disimpulkan bahwa perawat Yanto telah melanggar
prinsik etik Respect. Yanto seharusnya menjelaskan dengan baik kepada tuan Burhan
mengapa dia tidak mengizinkannya mengonsumsi kaldu babi, bukan meninggalkan tuan
Burhan sendiri tanpa penjelasan apapun.
2. Otonomi
Otonomi berasal dari bahasa latin yaitu autos yang berarti sendiri dan nomos yang
berarti aturan. Otonomi berarti kemampuan untuk nenentukan sendiri atau mengatur
sendiri. Prinsip otonomi sangat penting dalam keperawatan . Perawat harus menghargai
harkat dan martabat manusia sebagai individu yang dapat memutuskan hal yang terbaik
bagi dirinya. Otonomi adalah suatu bentuk respect terhadap seseorang dan sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Contoh Kasus
Seorang pasien B datang kepada dokter spesialis THT. Pasien B berprofesi
sebagai penyanyi profesional. Ia datang menemui dokter untuk memeriksakan kondisi
tenggorokannya. Ia mengalami kondisi tenggorokan yang amat sakit dan tidak sembuh-
sembuh. Dia juga mengalami batk yang disertai keluarnya sedikit darah. Keadaan ini
sudah berlangsung kurang lebih 2 minggu. Setelah mendengar masalah dari pasien B,
dokter segera melakukan pemeriksaan. Dokter menduga bahwa ditenggorokan pasien B
terdapat tumor. Setelah melakukan pemeriksaan yang mendalam, pasien dinyatakan
positif menderita kanker tenggorokan stadium lanjut. Untuk mencegah terjadinya
penyebaran sel kanker, jalan satu-satunya adalah melakukan pembedahan. Namun.
Dokter menjelaskan bahwa jika dilakukan pembedahan pada tenggorokan pasien,
kemungkinan pasien tidak akan bisa bernyanyi lagi karena sebagian pita suaranya akan
diangkat. Pasien begitu terkejut dan meminta waktu untuk berfikir. Dokter memberi
kesempatan kepada pasien untuk memutuskan apakah ia mau di operasi atau tidak. Akan
tetapi pasien B tidak mau untuk dioperasi karena masih mau bernyanyi. Namun, dokter
dan pihak rumah sakit tetap melakukan operasi pada pasien B.
Analisis Kasus
Tindakan yang seharusnya dilakukan adalah menghargai keputusan pasien karena
dalam prinsip keperawatan ada prinsip otonomi yaitu pasien berhak menentukan tindakan
untuknya. Jika pasien menolak dilakukannya tindakan operasi maka kita harus
menghargainya.
3. Benificience
Menurut Nasrullah (2014), benificience atau berbuat baik adalah suatu bentuk
wujud kemanusiaan dan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejadian yang
disebutkan oleh diri sendiri dan orang lain. Benificience adalah etika yang membahas
bahwa tindakan perawat yang mempromosikan kebaikan hanya mengerjakan sesuatu
yang baik dan melakukan pencegahan kesalahan atau kejahatan. Dan peningkatan
kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Terkadang dalam prinsip ini terjadi konflik
dengan otonomi.
Contoh Kasus
Dikota X terjadi kecelakaan yang mengakibatkan tuan Y kehilangan darah dalam
jumlah besar. Kemudian tuan Y dibawah ke rumah sakit S untuk menerima pertolongan
pertama. Pada saat dirumah sakit dokter memberikan pertolongan pertama berupa
pembersihan dan pembalutan luka. Setelah tuan Y diberikan pertolongan pertama, tuan Y
di diagnosa oleh dokter mengalami pendarahan dibagian kepala dan abdomen sehingga
menyebabkan tuan Y kehilangan dalah dalam jumlah besar dan menurunnya kadar HB
hingga kadar tuan Y menurun menjadi 6 ( normal 12-14 pada laki-laki), sehingga tuan Y
harus mendapatkan transfusi darah pada saat itu juga. Tetapi saat itu tidak ada keluarga
atau wali yang menjadi penanggug jawab administrasi pasien. Sehingga tuan Y tidak
mendapatkan tindakan selanjutnya. Tuan Y pun menderita stroke non hemoragik akibat
dari keterlambatan tindakan transfusi darah sehingga mengakibatkan kekurangan suplay
oksigen yang dibawah oleh darah ke otak.
Analisis Kasus
Pada kasus ini dikatakan melanggar prinsip etik keperawatan yang dalam hak ini
adalah Benificience karena perawat yang berkolaborasi dengan dokter tidak melakukan
tindakan terbaik pada pasien serta membahayakan pasien yang bertentangan dengan
prinsip etik p\keperawatan benificience (memberikan tindakan terbaik)>
4. Non-Malficience
Non-Malficience adalah suatu prinsip yang mana seorang perawat tidak melakukan
perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil
resikonya bagi pasien yang dirawat atau diobati olehnya, yang intinya tidak menimbulkan
bahaya baik secara fisik maupun psikologis.
Prinsip Non-Malficience adalah sebagai berikut :
1. Jangan membunuh atau menghilangkan nyawa pasien.
2. Jangan menyebabkan nyeri atau penderitaan pada pasien.
3. Jangan membuat pasien tak berdaya dan melukai pasien.
Contoh Kasus
Suatu hari ada seorang pasien yang tangan kanannya masuk kedalam mesin
penggilingan padi. Selama 15 menit kemudian tangan pasien baru dapat dikeluarkan dari
mesin penggilingan padi tersebut. Pada pemeriksaan doktert mendapati telapak tangan
pasien tersebut hancur. Dokter pun mencari keluarga pasien untuk memberitahukan
kepada keluarga pasien bahwa tangan pasien hancur dan harus diamputasi. Aakn tetapi,
keluarga pasien belum berada ditempat sehingga dokter menunggu keluarga pasien
sebelum untuk dimintai persetujuan. Pasien pun semakin kesakitan karena tidak langsung
ditangani.Padahal pasien sendiri sudah setuju untuk diamputasi.
Analisi Kasus
Pada kasus diatas seharusnya dokter segera melakukan amputasi sehingga pasien
tidak mengalami kesakitan terlalu lama.Karena pasien sudah mengizinkannya. Dalam hal
ini, dokter melanggar prinsip etik keperawatan Non-Malficience.
5. Konfidensialitas
Konfidensialitas adalah prinsip dari kerahasiaan. Prinsip ini adalah informasi tentang
pasien yang harus dijaga privasinya. Tidak ada satu orang pun yang dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diizinkan oleh pasien dengan bukti persetujuan.
Melindungi informasi yang bersifat pribadi pasien sebagai prinsip bahwa perawat
menghargai semua informasi tentang pasien. Bagian dari privasi, seorang bersedia
menjaga kerahasiaan informasi. Perawat harus mempertahankan kerahasiaan data pasien
baik secara verbal atau informasi yang tertulis.
Contoh Kasus
Tuan P adalah seorang ayah dari 2 anak, beliau berusia 44 tahun. Tua P mengeluhkan
sering demam, diare dan sariawan yang tidak sembuh-sembuh lebih dari 2 bulan. BB nya
pun turu 5 kg. Awalnya dia mengabaikannya namun lama-kelamaan keluarga tuan P
membawanya ke rumah sakit, tanpa sepengetahuannya keluarga tuan P meminta hasil
pemeriksaan di Ns. W dan hasilnya tuan P menderita HIV/AIDS. Tuan P meminta Ns. W
untuk tidak memberitahukan penyakitnya kepada anak dan istrinya karena takut
ditinggalkan dan dikucilkan. Ns. W pun mengalami dilema etik antara memenuhi
permintaan pasien dengan bahaya penularan penyakit pasien. Hingga akhirnya dengan
berbagai pertimbangan Ns. W memberitahukan kepada istri dan keluarga tuan P
mendengarnya. Tuan P pun merasa terpojok dan menyalahkan Ns. W dan Ns. W pun di
tuntut oleh tuan P.
Analisis Kasus
Dari kasus diatas seharusnya Ns. W tetap merahasiakan penyakit pasien karena sudah
menjadi kesepakatan Ns. W dan tuan P. Dalam kasus ini Ns. W melanggar prinsip etik
keperawatan dengan tidak menjaga kerahasiaan atau informasi pribadi tentang pasien.
6. Veracity
Prinsip kejujuran menurut Veatch dan Perry (1987) didefinisikan sebagai menyatakan
hal yang sebenarnya dan tidak bohong. Kejujuran harus dimiliki perawat saat
berhubungan dengan pasien. Kejujuran merupakan dasar terbinanya hubungan saling
percaya antar perawat dan pasien. Perawat sering tidak memberitahukan kejadian
sementara pada pasien yang sakit parah. Namun, penelitian pada pasien dalam keadaan
terminal menjelaskan bahwa pasien ingin diberitahukan tentang kondisinya secara jujur.
Contoh Kasus
Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun dirawat dirumah sakit dengan
berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil. Suaminya yang juga da dalam
kecelakaan tersebut masuk kerumah sakit yang sama dan meninggal. Ny. M bertanya
berkali-kali pada perawat tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada
perawatnya untuk tidak mengatakan kepatian suami Ny. M kepadanya. Perawat pun tidak
memberitahukan perihal tersebut kepada Ny. M
Analisis Kasus
Pada kasus ini perawat telah melakukan pelanggaran pada prinsip etik keperawatan
dalam hal ini adalah veracity. Perawat tidak mengatakan yang sebenarnya tentang kondisi
suami Ny. M kepada Ny. M. Perawat memilih untuk berbohong dan tidak mengatakan hal
uyang jujur.
7. Fidality
Fidality dalam bahasa inggris artiya menepati janji atau kesetiaan, sifat yang harus
ada pada perawat. Perawat harus menepati janjinya kepada klien agar terjadi hubungan
saling percaya. Perawat harus memiliki sifat ketaatan, kesetiaan sikap kepada klien yang
merupakan
kewajiban
bagi
perawat
untuk
mempertahankan
komitmennya.Tanggungjawab perawat yaitu meningkatkan kesehatan atau mencegah
penyakit, memulihkan kesehatan, meminimalkan penderitaan, dan mempertahankan
hubungan saling percaya antara perawat dan pasien.
Contoh Kasus
Suatu hari dirumah sakit jiwa ada seorang perawat yang akan memeriksa pasien yang
sakit jiwa yang bernama tuan Z. Saat pemeriksaan ia berjaji dengan pasien tersebut untuk
bertemu disuatu tempat sekitar rumah sakit. Namun keeseokan harinya ketika tuan Z
datag ternyata perawat ini tidak datang untuk menepati janji. Saat perawat ini igin
memeriksa pasien ini kembali, pasien tidak percaya lagi pada perawat tersebut.
Analisis Kasus
Pada kasus ini perawat telah melanggar prinsik rtik keperawatan Fidality atau
menepati janji. Perawat tidak menepati janjinya kepada pasien sehingga pasien tidak
mempercayaianya lagi.
8. Justice
Justice atau keadilan merupakan prinsip moral berlaku adil untuk semua individu .
Prinsip keadilan menuntut pekerja untuk mbersikap adil. Tindakan yang dilakukan untuk
semua orang sama.Tindakan yang sama tidak selalun identik, tetapi dalam hal ini
persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan kehidupan
seseorang.
Contoh Kasus
Suatu ahri tuan Arif berobat kerumah sakit karena anaknya deam tinggi dan muntahmuntah dengan hanya mengandalkan kartu miskin yang diterima dari kelurahan setempat.
Pada saat yang bersamaan ada seorang anggota dewan yang juga berobat dirumah sakit
tersebut dengan keluhan sakit dibagian kepala. Perawat yang ada dirumah sakit itu pu
lebih memilih melayani anggota dewan tersebut dibandingkan anak tuan Arif yang lebih
membutuhkan pertolongan.
Analisis Kasus
Dari kasus ini seorang perawat telah melanggar prinsip etik keperawatan yang dalam
hal ini adalah justice atau keadilan. Seorang perawat menampakkan bahwa dia lebih
memilih menangani pasien yang berpangkat atas dari pada yang berpangkat rendah. Dia
membeda-bedakan status pasien sehingga dapat dikatakan perawat telah melanggar
prinsip etik keperawtan.
Download