Syahda Putra Kirana XI IPS 2 Pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi pada saat pandemi COVID19: 1. Menimbun masker dan menjualnya dengan harga mahal. 2. Tidak menaati ajuran pemerintah untuk berdiam di rumah jika tidak ada keperluan. 3. Sengaja menularkan virus corona dengan cara memeluk, meludahi, dll 4. Marah ketika dianjurkan untuk memakai masker. 5. Orang-orang yang sudah ditugaskan untuk menguburkan jenazah orang yang terinfeksi tetapi tidak mau. Analisis : Orang menimbun masker dan hand sanitizer karena terjadinya panick attack (serangan kepanikan) sebagai dampak mewabahnya virus COVID-19 (Corona) yang meresahkan masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial tetapi memiliki sifat individualis yang juga bersifat dominan. Salah satu bukti yang menunjukkan sifat individualis manusia adalah sifat memikirkan kepentingan sendiri. Mewabahnya virus COVID-19 yang juga dikenal sebagai virus Corona membuat manusia tidak segan untuk menunjukkan sifat individualisnya. Hal ini ditunjukkan dengan menimbun beberapa kebutuhan penting yang digunakan sebagai tindakan pencegahan virus ini yaitu dengan membeli masker dan hand sanitizer secara berlebihan untuk kemudian disimpan maupun untuk dijual kembali dengan harga yang tinggi. Kelangkaan masker dan hand sanitizer di pasaran menyebabkan naiknya harga masker dan hand sanitizer yang kemudian dimanfaatkan oleh para penimbun untuk dijual kembali ke masyarakat dengan harga yang lebih tinggi demi keuntungan secara ekonomi. Tetapi, pemerintah juga telah memiliki tindakan antisipasi dengan diberlakukannya Pasal 107 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Pasal 107 tersebut berbunyi: "Pelaku usaha yang menyimpan barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat dan/atau terjadi hambatan kelangkaan lalu Barang, lintas gejolak Perdagangan harga, Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)." Hal ini dapat sedikit mengurangi tindakan-tindakan penimbunan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Selain itu pemerintah bersama beberapa tokoh masyarakat aktif menggiatkan dan mengkampanyekan berbagai gerakan sosial baik di media televisi, media cetak, media online maupun media sosial. Mengkampanyekan dan menggiatkan gerakan sosial untuk peduli dengan sesama ditujukan untuk menumbuhkan rasa sosial dan solidaritas di antara masyarakat Indonesia.