BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global yang tengah terjadi saat ini telah dapat kita rasakan dampaknya. Seringnya terjadi cuaca ekstrim, suhu permukaan bumi naik, ketinggian permukaan laut meningkat, hingga kebakaran hutan juga diakibatkan oleh dampak pemanasan global. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pemanasan global diantaranya adalah penebangan hutan, pemakaian bahan bakar fosil berlebihan, asap industri, banyaknya pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak yang tidak efisien dan lain sebagainya. Saat ini cadangan minyak bumi juga semakin menipis dikarenakan terus dieksploitasi untuk kebutuhan manusia terutama untuk konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor. Seiring semakin tinggi tren pertumbuhan kendaraan bermotor otomatis akan mengkonsumsi lebih banyak lagi bahan bakar minyak. Demikian pula emisi dari hasil pembakaran kendaraan yang semakin banyak tersebut juga pasti akan menambah cepat pemanasan global yang terjadi. Indonesia sendiri sampai saat ini baru dapat memproduksi sekitar 700 ribu-800 ribu barel per hari, padahal kebutuhannya mencapai 1,7 juta barel per hari, apalagi saat ini konsumsi minyak bumi terus meningkat. Untuk mengatasi permasalahan krisis sumber daya fosil yang mungkin akan terjadi, pemerintah merancang program yang melarang mobil berbahan bakar minyak untuk beroperasi pada tahun 2040. Dampak dari isu tersebut adalah bagaimana pemerintah dapat menemukan solusi kendaraan tanpa konsumsi BBM yang ramah lingkungan dan mewujudkannya menjadi kendaraan masa depan masyarakat atau dapat diproduksi secara massal. Salah satu solusi yang sedang dimatangkan adalah dengan menghadirkan kendaran listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar minyak di Indonesia. Kendaraan listrik sendiri telah menjadi produk unggulan di beberapa negara khususnya Jepang, Amerika, dan negara-negara lain di Benua Eropa. Pemerintah Indonesia juga tengah bersiap untuk memunculkan Perpres mengenai aturan tentang kendaraan listrik (draft Perpres tentang kendaraan listrik). Selain itu komponen pendukung guna menyambut hadirnya kendaraan listrik ini adalah telah dilaksanakannya program 1 pemasangan SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) yang disediakan oleh PLN. Target yang ingin dicapai dari pemasangan SPLU ini adalah 1.000 unit hingga tahun 2025(tertuang dalam Perpres No. 22 th 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional). Saat ini telah tersedia 500-an SPLU tersebar di Jakarta yang disediakan oleh PLN. Ada pula perusahaan yang siap menjadi mitra produksi jika regulasi telah terbit, PT. Sokonindo Automobile menyatakan bahwa mereka siap memproduksi mobil listrik di Indonesia. Ada pula produsen asal Indonesia yang telah meluncurkan sebuah sepeda motor bertenaga listrik yaitu PT. Triangle Motorindo dengan produknya VIAR Q1. Dengan persaingan yang belum begitu ketat di Indonesia dan potensi pasar yang bagus, maka dapat dikatakan layak untuk melakukan bisnis tersebut di Indonesia. B. Nama Dan Alamat Perusahaan 1. Nama Perusahaan: PT. Indotechno Utama Tbk Nama perusahaan diambil dari potongan kata “Indonesia” dan potongan kata teknologi dalam bahasa inggris (technology) yang digabungkan menjadi sebuah kata “Indotechno”. Kata “utama” melambangkan semangat perusahaan yang akan menjadi perusahaan produsen kendaraan listrik yang dapat berperan besar untuk pemerintah dan memberi kemanfaatan yang banyak bagi masyarakat luas melalui produk yang diusungnya. Perusahaan ini adalah perusahaan terbuka yang artinya semua orang bisa menjadi pemilik perusahaan dengan membeli sahamnya. Jadi dapat diperoleh makna dari nama perusahaan tersebut, PT. Indotechno Utama Tbk adalah sebuah perusahaan terbuka yang bergerak di bidang teknologi otomotif yang diharapkan dapat menjadi sebuah perusahaan terbesar di Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik. Perusahaan ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap pemerintah dan manfaat kepada masyarakat luas. 2. Alamat Perusahaan: a. Lokasi pabrik berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. b. Lokasi pusat litbang (RnD) berada di California (USA) dan Yogyakarta. c. Lokasi kantor utama berada di Jalan Lingkar Selatan, Bantul, Yogyakarta (seberang IC komplek kampus 4 UAD). 2 C. Bidang Usaha PT. Indotechno Utama Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. PT. Indotechno Utama Tbk dalam memproduksi kendaraannya mengusung teknologi yang sangat ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan sumber daya penggerak listrik. Kendaraan ini sangat ramah lingkungan karena tidak terjadi pembakaran di dalam kendaraan tersebut yang mengakibatkan tidak terjadi keluarnya emisi gas buang. D. Bentuk Perusahaan Bentuk perusahaan PT. Indotechno Utama Tbk adalah perseroan terbatas. Perusahaan tersebut telah memiliki aset/kekayaan lebih dari 50 juta rupiah. Maka dari itu sudah selayaknya bentuk perusahaan tersebut adalah dijadikan menjadi perseroan terbatas (PT), dengan pengelolaan keuangan yang terpisah antara harta pemilik dan harta perusahaan. BAB II USAHA YANG DIUSULKAN A. Usaha Yang Diusulkan Usaha yang akan dilakukan oleh PT. Indotechno Utama Tbk adalah memproduksi kendaraan listrik terutama mobil. Memproduksi kendaraan jenis mobil dinilai lebih menguntungkan karena tingkat persaingan mobil listrik di Indonesia masih sangat rendah dan potensi pasarnya pun cukup bagus serta mempunyai kecenderungan tren naik. Sifat investasi perusahaan ini yaitu perusahaan baru. Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Indotechno Utama Tbk akan menggandeng pemerintah serta beberapa perusahaan otomotif ternama yang mengusung teknologi serupa. Kerjasama tersebut diharapkan akan menimbulkan sebuah kesepakatan yang dapat memunculkan transfer of technology (ToT) antara PT. Indotechno Utama Tbk dan perusahaan terkait, sehingga teknologi yang dipasang di dalam produk dapat bersaing kualitasnya. Kendaraan yang akan diproduksi adalah mobil berjenis MPV, SUV, sedan, hatchback, coupe, crossover, dan city car. Tidak menutup kemungkinan juga PT. Indotechno Utama Tbk dapat memproduksi supercar hingga truk trailer. 3 B. Aspek Teknis Produksi Sifat usaha yang akan dihasilkan oleh PT. Indotechno Utama Tbk adalah padat karya dan padat modal. PT. Indotechno Utama Tbk akan memiliki pegawai yang banyak dan mempunyai banyak mesin-mesin produksi untuk kepreluan pabrikasi kendaraannya. Jumlah kapasitas produksi untuk target awal adalah 200 unit mobil per minggu. Jumlah target produksi akan terus meningkat seiring bertambahnya teknologi dan mesin yang digunakan. Lokasi bangunan pabrik berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. PT. Indotechno Utama Tbk akan bermitra dengan banyak perusahaan lain terkait dengan suplai bahan baku dan pabrikasi mobil. Mesin dan peralatan yang digunakan utamanya akan menggunakan mesin press alumunium bodi mobil, robotrobot perakit (assembly robot), dan pegawai sebagai operator dan melakukan finishing produk. Bahan baku terdiri dari alumunium untuk bahan utama bodi mobil, baja untuk chasis, baterai lithium, motor dan generator listrik, dan lain-lain. Sedangkan bahan pembantu terdiri dari kaca mobil, plastik (dasboard, doortrim, bagasi, dll), kabel-kebel, komponen head unit (audio, screen/LCD, AC, dll), komponen bawah mobil (kaki-kaki, shock breaker, roda, dll), lampu, dan sebagainya. Kegiatan produksi dilakukan di satu komplek gedung terpadu agar memudahkan pengerjaan. Di luar gedung pabrik terdapat satu area lintasan yang telah didesain sedemikian rupa untuk uji track kendaraan. Proses produksi dimulai ketika bahan baku sudah siap di pabrik, kemudian bahan baku (gulungan alumunium dan baja) dipotong, lalu masuk ruang pembentukan chasis dan bodi (dengan mesin press berkekuatan tinggi). Setelah terbentuk komponen-komponen siap rakit maka operator dan pegawai akan menempatkan komponen tersebut di tempat khusus yang dapat dijangkau robot perakit. Robot-robot perakit mengambil komponen dan disatukan di satu tempat dan dilas menjadi satu bentuk kerangka bodi mobil. Kemudian dimasukkan ke dalam ruang pengecatan. Setelah dicat, kerangka bodi akan disatukan dengan chasis yang sudah jadi (terpasang baterai, motor listrik, generator, dll) sehingga terbentuk sebuah mobil setengah jadi. Kemudian dilakukan finishing dengan memasang seluruh komponen tambahan yang diperlukan seperti; komponen interior mobil, singkronisasi permesinan, pemasangan kaki-kaki, roda, lampu, bemper, dan lain-lain. Setelah menjadi satu mobil yang utuh, maka akan menjalani uji dinamo (dyno test) dan uji jalan. Lalu dilakukan inspeksi ulang dan siap masuk ke gudang jadi untuk didistribusikan. 4 C. Aspek Pasar dan Pemasaran Dewasa ini konsumsi bahan bakar minyak kendaraan semakin tinggi namun cadangan minyak dunia terun menurun. Untuk mengatasi isu akan krisis bahan bakar minyak dan mengurangi pemasan global, maka diperlukan inovasi akan kebutuhan kendaraan yang ramah lingkungan dan dapat menggunakan energi terbarukan serta terdapat teknologi tepat guna di dalamnya. Memproduksi mobil listrik adalah ide yang cemerlang mengingat kondisi Indonesia saat ini yang sangat membutuhkan kendaraan murah dan ramah. Maka dari itu muncul sebuah peluang pasar disana. Jika pemerintah telah mengesahkan draft perpres tentang kendaraan listrik, maka PT. Indotechno Utama Tbk akan menjadi salah satu perusahaan yang berperan aktif dalam menyikapi instruksi Presiden Joko Widodo mengenai percepatan implementasi kendaraan listrik. Ketika regulasi terbit maka dimungkinan harga kendaraan listrik akan jauh lebih murah ketimbang mobil konvensional dengan metode pembakaran dalam (internal combustion). Kendaraan listrik dapat lebih murah karena salah satu poin dalam regulasi yang sedang dimatangkan tersebut adalah mengenai penghapusan pajak dan pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor. Dengan kemungkinan harga yang lebih murah dari kendaraan konvensional, maka peluang untuk mendapatkan konsumen lebih banyak juga akan meningkat. Selain itu pemerintah melalui PLN juga telah merealisasikan program SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum), jadi konsumen tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu perlu mengisi daya baterai mobil di perjalanan. Daerah pemasaran yang akan dituju pertama kali adalah kota-kota besar di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan akan melirik pasar luar negeri terutama negara maju seperti Singapore, Taiwan, Kanada, USA, Inggris dan Jepang dengan sasaran pasar masyarakat menengah ke atas. Volume penjualan yang ditarget di tahun awal adalah dapat menjual 150-200 unit mobil per minggu dengan harga jual berkisar antara 350 jutaan – 2 milyar rupiah (off the road) tergantung pada jenis dan varian mobil. Mobil listrik ini diperkirakan dapat mempunyai usia atau masa hidup produk yang lebih lama dibanding mobil konvensional. Hal tersebut dapat terjadi karena mobil listrik adalah kendaraan yang minim kerusakan sehingga minim maintenance. Kendaraan listrik tidak memerlukan perawatan khusus seperti ganti oli, ganti busi, 5 ganti rantai, membersihkan karburator, isi air radiator, dan lain lain karena semua telah terelektrisasi jadi mobil listrik adalah mobil yang “kering”. Servis tetap dilakukan berkala untuk pengecekan kondisi dan ganti part yang sudah usang saja (misal ganti kampas rem, ganti baterai 6 tahun sekali, dll). Persaingan yang akan dihadapi oleh PT. Indotechno Utama Tbk dalam memasarkan produknya jika draft perpres sudah disahkan, adalah kemungkinan munculnya banyak produk pesaing yang masuk ke Indonesia terutama produk dari China (misal produsen mobil asal China PT. Sokonindo Automobile). Kemungkinan lain adalah munculnya mobil-mobil listrik dari produsen kendaraan yang telah lebih dulu berada di Indonesia (Toyota, Viar, Honda, Suzuki, dll). Untuk menghadapi persaingan tersebut PT. Indotechno Utama Tbk harus mempunyai strategi bersaing yang tepat. Strategi bersaing PT. Indotechno Utama Tbk dalam memasarkan produknya yaitu dengan beberapa cara diantaranya: 1. Membuat iklan di media massa dan web resmi perusahaan. Terdapat 2 jenis iklan yaitu: iklan untuk memperkenalkan produk beserta segala kelebihan dan kecanggihannya, dan iklan untuk meginformasikan proses pabrikasi mobil dan standar uji yang dipakai agar konsumen semakin yakin denganproduk tersebut. Iklan dapat dimuat di koran, TV, Spotify, Youtube, web resmi perusahaan hingga web-web pemerintah. 2. Mengedepankan pelayanan prima kepada konsumen. Pelayanan prima sangat diperlukan perusahaan agar konsumen merasa puas dengan apa yang mereka harapkan. Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen khususnya dalam hal pelayanan yang baik, maka akan terjadi pemasaran otomatis yang dilakukan konsumen melalui mulut ke mulut. Word of mouth dari citra baik yang disampaikan konsumen satu ke konsumen lain dapat menjadi kekuatan pemasaran yang efektif dan efisien. 3. Menerapkan strategi penjualan relasional. Penjualan relasional dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen. Strategi ini berguna agar konsumen dapat dipertahankan menjadi pelanggan setia. Ketika perusahaan memperoleh pelanggan yang 6 setia dan mampu mempertahankannya, maka perusahaan dapat menghemat biaya promosi untuk mencari pelanggan potensial yang baru. 4. Harga yang bersaing. Dalam mematok harga, PT. Indotechno Utama Tbk memberikan besaran yang dapat dibilang jauh lebih murah ketimbang produk pesaing dengan spesifikasi sama di mobil konvensional. Misalkan mobil jenis SUV konvensional sekelas Lexus RX200t yang dibandrol seharga 3,5 milyar, di produk kami SUV dengan spesifikaasi dan kualitas yang sama hanya dihargai 1,2 milyar saja. Tentunya tiap perusahaan memiliki sesuatu yang selalu diungulkan dari produknya sehingga dapat menimbulkan harga yang cocok dengan spesifikasi dan keunggulan yang ditawarkan. 5. Menjamin kualitas produk. Semua strategi di atas tidak akan berjalan baik ketika kualitas produk tidak dapat memenuhi harapan konsumen. Salah satu kunci untuk memuaskan konsumen yaitu dengan mengerti keinginan konsumen dan memenuhi kebutuhan sesuai harapannya. Perusahaan kami memberi produk dengan kualitas tinggi kepada konsumen. Produk yang berkualitas tinggi tersebut diperoleh mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, pengerjaan yang rapi, spesifikasi produk yang sesuai, dan telah melewati serangkain pengujian dan proses quality control yang ketat. Keuntungan yang diharapkan dari penjualan 1 unit mobil adalah 15% dari harga jual produk. Misal 1 mobil dijual dengan harga 350 juta rupiah maka akan diperoleh keuntungan 15% nya yaitu 52,5 juta rupiah (15%x350.000.000=52.500.000). D. Aspek Manajemen PT. Indotechno Utama Tbk adalah perusahaan terbuka, jadi perusahaan ini dapat dimiliki oleh seluruh pemegang saham yang telah membeli saham perusahaan minimal 1 lot. Tim manajemen PT. Indotechno Utama Tbk adalah sebagai berikut: 1. Direksi: a. Presiden Direktur dan CEO dijabat oleh Muhammad. b. Wakil Presiden Direktur dijabat oleh Azam. c. Direktur Utama diajabat oleh Fitri Shinta. 7 2. Dewan Komisaris: a. Presiden Komisaris dijabat oleh Shinta Nugraeni. b. Wakil Presiden Komisaris dijabat oleh Rennyta. c. Komisaris dijabat oleh Kurnia. 3. Manajemen: a. Jenderal Manajer (GM) dijabat oleh Shinta. b. Manajer Operasi dijabat oleh Wati. c. Manajer Permasaran dijabat oleh Renny. d. Manajer SDM dijabat oleh Nyta. e. Manajer Keuangan dijabat oleh Nugra. Bagan struktur organisasi sederhana PT. Indotechno Utama Tbk adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Presdir Wakil Presdir Dirut W. P. Komisaris Komisaris Jenderal Manajer Manajer Operasi Staff Staff Manajer SDM Manajer Pemasaran Staff Staff Staff Staff Manajer Keuangan Staff Staff Karyawan Keterangan: : Garis komando (wewenang dan tanggung jawab) : Garis pengawasan Pendirian dan perizinan perusahaan: 1. Perjanjian yang diwujudkan dalam akta pendirian (AD/ART) yang disahkan notaris. 2. Didaftarkan ke Panitera PN setempat (Yogyakarta). 3. Didaftarkan ke daftar perusahaan Dep. Perindag. 4. Izin usaha (SIUP) dari Dep. Perindag. 8 5. Izin Keramaian (HO) dari Pemda. 6. Memiliki NPWP dari kantor pajak. 7. Izin mendirikan bangunan (IMB). 8. Izin gangguan. 9. Pengesahan dari menteri hukum dan HAM. 10. Dll E. Aspek Keuangan Perkiraan kebutuhan dana modal dasar yang akan digunakan untuk membangun perusahaan ini adalah sekitar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah). Modal dasar tersebut terbagi atas 50.000.000.000 (lima puluh milyar) saham yang masing-masing bernilai nominal Rp20,00 (dua puluh rupiah). Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disanggupkan sebanyak 35.000.000.000 (tiga puluh lima milyar) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp700.000.000.000,00 (tujuh ratus milyar rupiah). Namun modal pertama yang disetor baru Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah). Sumber dana untuk modal pertama tersebut berasal dari sumbangan pendiri dan mitra bisnis perusahaan. Untuk penyertaan modal selanjutnya, PT. Indotechno Utama Tbk akan bekerjasama dengan banyak pihak yang digandeng sebagai mitra bisnisnya termasuk pemerintah. Dengan dukungan dari banyak pihak yang menginvestasikan modalnya ke PT. Indotechno Utama Tbk, maka kebutuhan permodalan perusahaan akan mencukupi dan dapat meningkatkan produksinya. Prediksi biaya yang akan dikeluarkan perusahaan adalah untuk kebutuhan lahan dan gedung, teknis pabrikasi (bahan baku, alat, mesin, bahan tambahan, listrik, dll), pemasaran dan promosi, membayar gaji karyawan, membayar pajak, dan lain-lain. Sedangkan prediksi BEP dalam unit dari perusahaan adalah 50 unit, jadi produksi mobil ke 51 perusahaan baru akan memperoleh keuntungan. BEP dalam rupiah perusahaan adalah Rp19.500.000.000,00 (sembilan belas milyar lima ratus juta rupiah). 9 BAB. III PENUTUP Kesimpulan: Dengan semakin maraknya penggunaan bahan bakar fosil untuk kegiatan industri maupun konsumsi kendaraan bermotor, maka berdampak pada semakin cepatnya pemanasan global. Tidak hanya pemanasan global yang kian sangat terasa, cadangan minyak bumi pun terus menipis dan otomatis akan terus meningkatkan harga jual minyak (BBM) di pasaran. Indonesia pun saat ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan akan konsumsi bahan bakar minyak yang terus melonjak naik seiring dengan pertumbuhan kendaraan di jalan. Untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin akan timbul dan mengurangi pemanasan global, maka kami bermaksud ingin mendirikan PT. Indotechno Utama Tbk yang bergerak di bidang otomotif yang memproduksi mobil listrik. Mobil listrik saat ini dipandang layak untuk dipertimbangkan karena harganya yang terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah dengan mobil konvensional yang sekelas. Pemerintah pun sedang giat-giatnya menggarap program hasil dari instruksi presiden mengenai percepatan penggunaan mobil listrik di Indonesia. Alhasil sekarang telah banyak ditemukan SPLU (stasiun pengisian listrik umum) di Jakarta yang juga dapat digunakan untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik. SPLU (stasiun pengisian listrik umum) dari PLN selanjutnya akan dipasang di seluruh kota di Indonesia untuk mendukung komersialisasi mobil listrik. PT. Indotechno Utama Tbk dalam memasarkan produknya akan menyasar pasar domestik dan pasar internasional dengan target pasarnya adalah kalangan menengah ke atas. Dengan persaingan di Indonesia yang belum terlalu ketat dan potensi pasar yang baik, kami yakin dapat mewujudkan cita-cita perusahaan untuk menjadi perusahaan “utama” dalam mengkontribusi pemasukan negara dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas lewat produk-produknya. Sudah saatnya Indonesia berani mengambil langkah jauh dalam hal pengembangan kendaraan listrik. 10 DAFTAR PUSTAKA http://www.dunia-energi.com/regulasi-terbit-pemerintah-jamin-kendaraan-listriklebih-murah/ diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB https://otomotif.antaranews.com/berita/667696/siap-produksi-mobil-listrik-sokontunggu-regulasi-pemerintah diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB https://oto.detik.com/mobil/3593451/ini-draf-perpres-aturan-mobil-listrik-bolehimpor diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB http://otomotif.kompas.com/read/2017/08/24/100200015/draft-perpres-kendaraanlistrik-bab-iv-pasal-12-18 diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB http://otomotif.kompas.com/read/2017/08/29/082100715/1.000-splu-jadi-tanggungjawab-esdm-sampai-2025 diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB https://www.merdeka.com/uang/mobil-bensin-dilarang-2040-jonan-minta-plnbangun-splu-pendukung-mobil-listrik.html diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB https://ekanurdianaa.wordpress.com/2013/10/20/melihat-membaca-danmemanfaatkan-peluang-pasar-perekonomian/ diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB https://id.wikipedia.org/wiki/Tesla,_Inc.#Keuangan_dan_Organisasi diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB http://yamatoikwan.blogspot.co.id/2014/04/mengenal-berbagai-jenis-chassis.html diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB Anggaran Dasar PT Astra International Tbk. 2015 Malian, Sobirin. PHB Hukum Perusahaan.pptx. 2017 11 LAMPIRAN A. Desain Produk 1. Eksterior Desain eksterior mobil listrik ini adalah bentuk bodi mobil yang disesuaikan dengan fungsinya, jadi segala bentuk yang tercetak dan menempel di mobil ini adalah mengikuti fungsi dasar peruntukan mobil. Misalkan PT. Indotechno Utama Tbk akan memproduksi supercar, maka seluruh desain eksterior bodi mobil harus memiliki fungsi untuk mempercepat laju mobil di jalan dan menambah kegantengan desain untuk memberikan kesan sporty. Mobil-mobil dengan kualifikasi sport/supercar haruslah ringan, mempunyai spoiler, low ground clearance, lebar, pipih, dan harus mampu berakselerasi cepat dengan top speed dan down force yang tinggi pula. Seluruh mobil listrik produkan PT. Indotechno Utama Tbk didesain untuk menanggalkan komponen yang tidak berfungsi. Sebagai contoh, mobil listrik tidak memiliki grill depan ataupun knalpot karena fungsi grill dan knalpot adalah untuk mengalirkan udara ke air intercooler yang mendinginkan mesin konvensional dan membuang panas serta emisi hasil pembakaran. Mobil listrik tidak memerlukan grill ataupun knalpot karena tidak memiliki mesin yang melakukan pembakaran. 2. Interior Dimulai dari tampilan lay out bagian kabin depan, mobil-mobil listrik rancangan kami akan memuat sebagian besar panel-panel di head unit menjadi digital dengan bantuan layar LCD di tengah dasboard. Semua alat indikator penunjuk kecepatan, odometer, penunjuk RPM dan lain sebagainya juga akan terdigitalisasi yang akan memudahkan driver saat mengemudi. Mobil ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur canggih mulai dari fitur multimedia hingga fitur keselamatan (sensor parkir, sensor blind spot di kaca spion, air bag, dan lain sebagainya). Unsur kenyamanan di dalam mobil pun harus diutamakan. Bagi pengemudi, sangatlah penting untuk dapat mengatur posisi duduk yang tepat dan nyaman, maka dari itu terdapat fitur tilt dan telecopic untuk mengatur posisi setir, dan seluruh jok di dalam mobil pun dapat diatur posisi kerebahan maupun menggeser jok ke depan dan belakangnya. Interior mobil kami akan mengguakan material soft touch di beberapa tempat (dasboard dan doortrim) untuk menambah kesan estetika dan kenyamanan pengguna. Tak lepas dari kenyamanan di dalam mobil adalah soal kekedapan kabin 12 terhadap gangguan suara dari luar. Dengan dukungan kekedapan kabin yang bagus, maka suara-suara dari audio, multimedia atau orang berbicara di mobil pun dapat didengarkan dengan baik dan jelas sehingga tidak mengganggu aktivitas komunikasi di dalam mobil. Dikarenakan mobil listrik tidak memakai mesin ber-BBM, maka ruang mesin pada mobil konvensional dapat digunakan untuk tambahan ruang bagasi di mobil listrik. Mobil listrik adalah mobil yang sangat efektif dan efisien untuk kebutuhan kendaraan sehari-hari Anda. B. Perhitungan Keuangan Diasumsikan perusahaan sedang memproduksi mobil sedan coupe listrik dengan biaya tetap di satu periode produksi adalah Rp6.000.000.000,00 (enam milyar rupiah), harga per unit mobil adalah Rp390.000.000,00 (tiga ratus sembilan puluh juta rupiah), biaya variabelnya adalah Rp270.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh juta rupiah), dan harga jualnya adalah Rp390.000.000,00 (tiga ratus sembilan puluh juta rupiah), maka perhitungan Break Event Point-nya adalah: 1. BEP per unit: Biaya tetap = BEP per unit (harga per unit − biaya variabel) 6.000.000.000 = BEP per unit (390.000.000 − 270.000.000) 6.000.000.000 = 50 unit (120.000.000) Jadi, perusahaan baru akan mendapat keuntungan dipenjualan mobil yang ke-51. 2. BEP dalam rupiah: Biaya tetap × harga jual = BEP dalam rupiah (harga per unit − biaya variabel) 6.000.000.000 × 390.000.000 = 19.500.000.000 Rupiah (390.000.000 − 270.000.000) Jadi, BEP dalam rupiah yang harus dicapai perusahaan agar mendapat keuntungan adalah Rp19.500.000.000,00 13