Uploaded by User82522

BAB I,II,III Kendaraan Listrik_Muhammad Azam_UAD_Desember_2017

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanasan global yang tengah terjadi saat ini telah dapat kita rasakan
dampaknya. Seringnya terjadi cuaca ekstrim, suhu permukaan bumi naik, ketinggian
permukaan laut meningkat, hingga kebakaran hutan juga diakibatkan oleh dampak
pemanasan global. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pemanasan global
diantaranya adalah penebangan hutan, pemakaian bahan bakar fosil berlebihan, asap
industri, banyaknya pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak yang tidak efisien
dan lain sebagainya.
Saat ini cadangan minyak bumi juga semakin menipis dikarenakan terus
dieksploitasi untuk kebutuhan manusia terutama untuk konsumsi bahan bakar
kendaraan bermotor. Seiring semakin tinggi tren pertumbuhan kendaraan bermotor
otomatis akan mengkonsumsi lebih banyak lagi bahan bakar minyak. Demikian pula
emisi dari hasil pembakaran kendaraan yang semakin banyak tersebut juga pasti akan
menambah cepat pemanasan global yang terjadi.
Indonesia sendiri sampai saat ini baru dapat memproduksi sekitar 700 ribu-800
ribu barel per hari, padahal kebutuhannya mencapai 1,7 juta barel per hari, apalagi saat
ini konsumsi minyak bumi terus meningkat. Untuk mengatasi permasalahan krisis
sumber daya fosil yang mungkin akan terjadi, pemerintah merancang program yang
melarang mobil berbahan bakar minyak untuk beroperasi pada tahun 2040. Dampak
dari isu tersebut adalah bagaimana pemerintah dapat menemukan solusi kendaraan
tanpa konsumsi BBM yang ramah lingkungan dan mewujudkannya menjadi kendaraan
masa depan masyarakat atau dapat diproduksi secara massal.
Salah satu solusi yang sedang dimatangkan adalah dengan menghadirkan
kendaran listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar minyak di Indonesia.
Kendaraan listrik sendiri telah menjadi produk unggulan di beberapa negara khususnya
Jepang, Amerika, dan negara-negara lain di Benua Eropa. Pemerintah Indonesia juga
tengah bersiap untuk memunculkan Perpres mengenai aturan tentang kendaraan listrik
(draft Perpres tentang kendaraan listrik). Selain itu komponen pendukung guna
menyambut hadirnya kendaraan listrik ini adalah telah dilaksanakannya program
1
pemasangan SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) yang disediakan oleh PLN.
Target yang ingin dicapai dari pemasangan SPLU ini adalah 1.000 unit hingga tahun
2025(tertuang dalam Perpres No. 22 th 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional).
Saat ini telah tersedia 500-an SPLU tersebar di Jakarta yang disediakan oleh PLN. Ada
pula perusahaan yang siap menjadi mitra produksi jika regulasi telah terbit, PT.
Sokonindo Automobile menyatakan bahwa mereka siap memproduksi mobil listrik di
Indonesia. Ada pula produsen asal Indonesia yang telah meluncurkan sebuah sepeda
motor bertenaga listrik yaitu PT. Triangle Motorindo dengan produknya VIAR Q1.
Dengan persaingan yang belum begitu ketat di Indonesia dan potensi pasar yang bagus,
maka dapat dikatakan layak untuk melakukan bisnis tersebut di Indonesia.
B. Nama Dan Alamat Perusahaan
1. Nama Perusahaan: PT. Indotechno Utama Tbk
Nama perusahaan diambil dari potongan kata “Indonesia” dan potongan kata
teknologi dalam bahasa inggris (technology) yang digabungkan menjadi sebuah kata
“Indotechno”. Kata “utama” melambangkan semangat perusahaan yang akan menjadi
perusahaan produsen kendaraan listrik yang dapat berperan besar untuk pemerintah dan
memberi kemanfaatan yang banyak bagi masyarakat luas melalui produk yang
diusungnya. Perusahaan ini adalah perusahaan terbuka yang artinya semua orang bisa
menjadi pemilik perusahaan dengan membeli sahamnya. Jadi dapat diperoleh makna
dari nama perusahaan tersebut, PT. Indotechno Utama Tbk adalah sebuah perusahaan
terbuka yang bergerak di bidang teknologi otomotif yang diharapkan dapat menjadi
sebuah perusahaan terbesar di Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik.
Perusahaan ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap pemerintah dan
manfaat kepada masyarakat luas.
2. Alamat Perusahaan:
a. Lokasi pabrik berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
b. Lokasi pusat litbang (RnD) berada di California (USA) dan Yogyakarta.
c. Lokasi kantor utama berada di Jalan Lingkar Selatan, Bantul, Yogyakarta
(seberang IC komplek kampus 4 UAD).
2
C. Bidang Usaha
PT. Indotechno Utama Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif. PT. Indotechno Utama Tbk dalam memproduksi kendaraannya mengusung
teknologi yang sangat ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan sumber daya
penggerak listrik. Kendaraan ini sangat ramah lingkungan karena tidak terjadi
pembakaran di dalam kendaraan tersebut yang mengakibatkan tidak terjadi keluarnya
emisi gas buang.
D. Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan PT. Indotechno Utama Tbk adalah perseroan terbatas.
Perusahaan tersebut telah memiliki aset/kekayaan lebih dari 50 juta rupiah. Maka dari
itu sudah selayaknya bentuk perusahaan tersebut adalah dijadikan menjadi perseroan
terbatas (PT), dengan pengelolaan keuangan yang terpisah antara harta pemilik dan
harta perusahaan.
BAB II
USAHA YANG DIUSULKAN
A. Usaha Yang Diusulkan
Usaha yang akan dilakukan oleh PT. Indotechno Utama Tbk adalah
memproduksi kendaraan listrik terutama mobil. Memproduksi kendaraan jenis mobil
dinilai lebih menguntungkan karena tingkat persaingan mobil listrik di Indonesia masih
sangat rendah dan potensi pasarnya pun cukup bagus serta mempunyai kecenderungan
tren naik.
Sifat investasi perusahaan ini yaitu perusahaan baru. Dalam menjalankan
bisnisnya, PT. Indotechno Utama Tbk akan menggandeng pemerintah serta beberapa
perusahaan otomotif ternama yang mengusung teknologi serupa. Kerjasama tersebut
diharapkan akan menimbulkan sebuah kesepakatan yang dapat memunculkan transfer
of technology (ToT) antara PT. Indotechno Utama Tbk dan perusahaan terkait, sehingga
teknologi yang dipasang di dalam produk dapat bersaing kualitasnya. Kendaraan yang
akan diproduksi adalah mobil berjenis MPV, SUV, sedan, hatchback, coupe, crossover,
dan city car. Tidak menutup kemungkinan juga PT. Indotechno Utama Tbk dapat
memproduksi supercar hingga truk trailer.
3
B. Aspek Teknis Produksi
Sifat usaha yang akan dihasilkan oleh PT. Indotechno Utama Tbk adalah padat
karya dan padat modal. PT. Indotechno Utama Tbk akan memiliki pegawai yang
banyak dan mempunyai banyak mesin-mesin produksi untuk kepreluan pabrikasi
kendaraannya. Jumlah kapasitas produksi untuk target awal adalah 200 unit mobil per
minggu. Jumlah target produksi akan terus meningkat seiring bertambahnya teknologi
dan mesin yang digunakan.
Lokasi bangunan pabrik berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang,
Banten. PT. Indotechno Utama Tbk akan bermitra dengan banyak perusahaan lain
terkait dengan suplai bahan baku dan pabrikasi mobil. Mesin dan peralatan yang
digunakan utamanya akan menggunakan mesin press alumunium bodi mobil, robotrobot perakit (assembly robot), dan pegawai sebagai operator dan melakukan finishing
produk. Bahan baku terdiri dari alumunium untuk bahan utama bodi mobil, baja untuk
chasis, baterai lithium, motor dan generator listrik, dan lain-lain. Sedangkan bahan
pembantu terdiri dari kaca mobil, plastik (dasboard, doortrim, bagasi, dll), kabel-kebel,
komponen head unit (audio, screen/LCD, AC, dll), komponen bawah mobil (kaki-kaki,
shock breaker, roda, dll), lampu, dan sebagainya.
Kegiatan produksi dilakukan di satu komplek gedung terpadu agar
memudahkan pengerjaan. Di luar gedung pabrik terdapat satu area lintasan yang telah
didesain sedemikian rupa untuk uji track kendaraan. Proses produksi dimulai ketika
bahan baku sudah siap di pabrik, kemudian bahan baku (gulungan alumunium dan baja)
dipotong, lalu masuk ruang pembentukan chasis dan bodi (dengan mesin press
berkekuatan tinggi). Setelah terbentuk komponen-komponen siap rakit maka operator
dan pegawai akan menempatkan komponen tersebut di tempat khusus yang dapat
dijangkau robot perakit. Robot-robot perakit mengambil komponen dan disatukan di
satu tempat dan dilas menjadi satu bentuk kerangka bodi mobil. Kemudian dimasukkan
ke dalam ruang pengecatan. Setelah dicat, kerangka bodi akan disatukan dengan chasis
yang sudah jadi (terpasang baterai, motor listrik, generator, dll) sehingga terbentuk
sebuah mobil setengah jadi. Kemudian dilakukan finishing dengan memasang seluruh
komponen tambahan yang diperlukan seperti; komponen interior mobil, singkronisasi
permesinan, pemasangan kaki-kaki, roda, lampu, bemper, dan lain-lain. Setelah
menjadi satu mobil yang utuh, maka akan menjalani uji dinamo (dyno test) dan uji jalan.
Lalu dilakukan inspeksi ulang dan siap masuk ke gudang jadi untuk didistribusikan.
4
C. Aspek Pasar dan Pemasaran
Dewasa ini konsumsi bahan bakar minyak kendaraan semakin tinggi namun
cadangan minyak dunia terun menurun. Untuk mengatasi isu akan krisis bahan bakar
minyak dan mengurangi pemasan global, maka diperlukan inovasi akan kebutuhan
kendaraan yang ramah lingkungan dan dapat menggunakan energi terbarukan serta
terdapat teknologi tepat guna di dalamnya. Memproduksi mobil listrik adalah ide yang
cemerlang mengingat kondisi Indonesia saat ini yang sangat membutuhkan kendaraan
murah dan ramah. Maka dari itu muncul sebuah peluang pasar disana.
Jika pemerintah telah mengesahkan draft perpres tentang kendaraan listrik,
maka PT. Indotechno Utama Tbk akan menjadi salah satu perusahaan yang berperan
aktif dalam menyikapi instruksi Presiden Joko Widodo mengenai percepatan
implementasi kendaraan listrik. Ketika regulasi terbit maka dimungkinan harga
kendaraan listrik akan jauh lebih murah ketimbang mobil konvensional dengan
metode pembakaran dalam (internal combustion). Kendaraan listrik dapat lebih murah
karena salah satu poin dalam regulasi yang sedang dimatangkan tersebut adalah
mengenai penghapusan pajak dan pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor.
Dengan kemungkinan harga yang lebih murah dari kendaraan konvensional, maka
peluang untuk mendapatkan konsumen lebih banyak juga akan meningkat. Selain itu
pemerintah melalui PLN juga telah merealisasikan program SPLU (Stasiun Pengisian
Listrik Umum), jadi konsumen tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu perlu mengisi
daya baterai mobil di perjalanan.
Daerah pemasaran yang akan dituju pertama kali adalah kota-kota besar di
Indonesia. Tidak menutup kemungkinan akan melirik pasar luar negeri terutama
negara maju seperti Singapore, Taiwan, Kanada, USA, Inggris dan Jepang dengan
sasaran pasar masyarakat menengah ke atas. Volume penjualan yang ditarget di tahun
awal adalah dapat menjual 150-200 unit mobil per minggu dengan harga jual berkisar
antara 350 jutaan – 2 milyar rupiah (off the road) tergantung pada jenis dan varian
mobil.
Mobil listrik ini diperkirakan dapat mempunyai usia atau masa hidup produk
yang lebih lama dibanding mobil konvensional. Hal tersebut dapat terjadi karena
mobil listrik adalah kendaraan yang minim kerusakan sehingga minim maintenance.
Kendaraan listrik tidak memerlukan perawatan khusus seperti ganti oli, ganti busi,
5
ganti rantai, membersihkan karburator, isi air radiator, dan lain lain karena semua telah
terelektrisasi jadi mobil listrik adalah mobil yang “kering”. Servis tetap dilakukan
berkala untuk pengecekan kondisi dan ganti part yang sudah usang saja (misal ganti
kampas rem, ganti baterai 6 tahun sekali, dll).
Persaingan yang akan dihadapi oleh PT. Indotechno Utama Tbk dalam
memasarkan produknya jika draft perpres sudah disahkan, adalah kemungkinan
munculnya banyak produk pesaing yang masuk ke Indonesia terutama produk dari
China (misal produsen mobil asal China PT. Sokonindo Automobile). Kemungkinan
lain adalah munculnya mobil-mobil listrik dari produsen kendaraan yang telah lebih
dulu berada di Indonesia (Toyota, Viar, Honda, Suzuki, dll). Untuk menghadapi
persaingan tersebut PT. Indotechno Utama Tbk harus mempunyai strategi bersaing
yang tepat.
Strategi bersaing PT. Indotechno Utama Tbk dalam memasarkan produknya
yaitu dengan beberapa cara diantaranya:
1. Membuat iklan di media massa dan web resmi perusahaan.
Terdapat 2 jenis iklan yaitu: iklan untuk memperkenalkan produk beserta
segala kelebihan dan kecanggihannya, dan iklan untuk meginformasikan
proses pabrikasi mobil dan standar uji yang dipakai agar konsumen semakin
yakin denganproduk tersebut. Iklan dapat dimuat di koran, TV, Spotify,
Youtube, web resmi perusahaan hingga web-web pemerintah.
2. Mengedepankan pelayanan prima kepada konsumen.
Pelayanan prima sangat diperlukan perusahaan agar konsumen merasa puas
dengan apa yang mereka harapkan. Jika perusahaan dapat memenuhi
kebutuhan konsumen khususnya dalam hal pelayanan yang baik, maka akan
terjadi pemasaran otomatis yang dilakukan konsumen melalui mulut ke
mulut. Word of mouth dari citra baik yang disampaikan konsumen satu ke
konsumen lain dapat menjadi kekuatan pemasaran yang efektif dan efisien.
3. Menerapkan strategi penjualan relasional.
Penjualan relasional dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan
konsumen. Strategi ini berguna agar konsumen dapat dipertahankan
menjadi pelanggan setia. Ketika perusahaan memperoleh pelanggan yang
6
setia dan mampu mempertahankannya, maka perusahaan dapat menghemat
biaya promosi untuk mencari pelanggan potensial yang baru.
4. Harga yang bersaing.
Dalam mematok harga, PT. Indotechno Utama Tbk memberikan besaran
yang dapat dibilang jauh lebih murah ketimbang produk pesaing dengan
spesifikasi sama di mobil konvensional. Misalkan mobil jenis SUV
konvensional sekelas Lexus RX200t yang dibandrol seharga 3,5 milyar, di
produk kami SUV dengan spesifikaasi dan kualitas yang sama hanya
dihargai 1,2 milyar saja. Tentunya tiap perusahaan memiliki sesuatu yang
selalu diungulkan dari produknya sehingga dapat menimbulkan harga yang
cocok dengan spesifikasi dan keunggulan yang ditawarkan.
5. Menjamin kualitas produk.
Semua strategi di atas tidak akan berjalan baik ketika kualitas produk tidak
dapat memenuhi harapan konsumen. Salah satu kunci untuk memuaskan
konsumen yaitu dengan mengerti keinginan konsumen dan memenuhi
kebutuhan sesuai harapannya. Perusahaan kami memberi produk dengan
kualitas tinggi kepada konsumen. Produk yang berkualitas tinggi tersebut
diperoleh mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, pengerjaan
yang rapi, spesifikasi produk yang sesuai, dan telah melewati serangkain
pengujian dan proses quality control yang ketat.
Keuntungan yang diharapkan dari penjualan 1 unit mobil adalah 15% dari
harga jual produk. Misal 1 mobil dijual dengan harga 350 juta rupiah maka akan
diperoleh
keuntungan
15%
nya
yaitu
52,5
juta
rupiah
(15%x350.000.000=52.500.000).
D. Aspek Manajemen
PT. Indotechno Utama Tbk adalah perusahaan terbuka, jadi perusahaan ini
dapat dimiliki oleh seluruh pemegang saham yang telah membeli saham perusahaan
minimal 1 lot. Tim manajemen PT. Indotechno Utama Tbk adalah sebagai berikut:
1. Direksi:
a. Presiden Direktur dan CEO dijabat oleh Muhammad.
b. Wakil Presiden Direktur dijabat oleh Azam.
c. Direktur Utama diajabat oleh Fitri Shinta.
7
2. Dewan Komisaris:
a. Presiden Komisaris dijabat oleh Shinta Nugraeni.
b. Wakil Presiden Komisaris dijabat oleh Rennyta.
c. Komisaris dijabat oleh Kurnia.
3. Manajemen:
a. Jenderal Manajer (GM) dijabat oleh Shinta.
b. Manajer Operasi dijabat oleh Wati.
c. Manajer Permasaran dijabat oleh Renny.
d. Manajer SDM dijabat oleh Nyta.
e. Manajer Keuangan dijabat oleh Nugra.
Bagan struktur organisasi sederhana PT. Indotechno Utama Tbk adalah sebagai
berikut:
Presiden
Komisaris
Presdir
Wakil
Presdir
Dirut
W. P.
Komisaris
Komisaris
Jenderal
Manajer
Manajer
Operasi
Staff
Staff
Manajer
SDM
Manajer
Pemasaran
Staff
Staff
Staff
Staff
Manajer
Keuangan
Staff
Staff
Karyawan
Keterangan:
: Garis komando (wewenang dan tanggung jawab)
: Garis pengawasan
Pendirian dan perizinan perusahaan:
1. Perjanjian yang diwujudkan dalam akta pendirian (AD/ART) yang disahkan notaris.
2. Didaftarkan ke Panitera PN setempat (Yogyakarta).
3. Didaftarkan ke daftar perusahaan Dep. Perindag.
4. Izin usaha (SIUP) dari Dep. Perindag.
8
5. Izin Keramaian (HO) dari Pemda.
6. Memiliki NPWP dari kantor pajak.
7. Izin mendirikan bangunan (IMB).
8. Izin gangguan.
9. Pengesahan dari menteri hukum dan HAM.
10. Dll
E. Aspek Keuangan
Perkiraan kebutuhan dana modal dasar yang akan digunakan untuk
membangun perusahaan ini adalah sekitar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun
rupiah). Modal dasar tersebut terbagi atas 50.000.000.000 (lima puluh milyar) saham
yang masing-masing bernilai nominal Rp20,00 (dua puluh rupiah). Modal dasar
tersebut telah ditempatkan dan disanggupkan sebanyak 35.000.000.000 (tiga puluh lima
milyar) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp700.000.000.000,00 (tujuh
ratus milyar rupiah). Namun modal pertama yang disetor baru Rp100.000.000.000,00
(seratus milyar rupiah).
Sumber dana untuk modal pertama tersebut berasal dari sumbangan pendiri
dan mitra bisnis perusahaan. Untuk penyertaan modal selanjutnya, PT. Indotechno
Utama Tbk akan bekerjasama dengan banyak pihak yang digandeng sebagai mitra
bisnisnya termasuk pemerintah. Dengan dukungan dari banyak pihak yang
menginvestasikan modalnya ke PT. Indotechno Utama Tbk, maka kebutuhan
permodalan perusahaan akan mencukupi dan dapat meningkatkan produksinya.
Prediksi biaya yang akan dikeluarkan perusahaan adalah untuk kebutuhan
lahan dan gedung, teknis pabrikasi (bahan baku, alat, mesin, bahan tambahan, listrik,
dll), pemasaran dan promosi, membayar gaji karyawan, membayar pajak, dan lain-lain.
Sedangkan prediksi BEP dalam unit dari perusahaan adalah 50 unit, jadi produksi mobil
ke 51 perusahaan baru akan memperoleh keuntungan. BEP dalam rupiah perusahaan
adalah Rp19.500.000.000,00 (sembilan belas milyar lima ratus juta rupiah).
9
BAB. III
PENUTUP
Kesimpulan:
Dengan semakin maraknya penggunaan bahan bakar fosil untuk kegiatan industri
maupun konsumsi kendaraan bermotor, maka berdampak pada semakin cepatnya pemanasan
global. Tidak hanya pemanasan global yang kian sangat terasa, cadangan minyak bumi pun
terus menipis dan otomatis akan terus meningkatkan harga jual minyak (BBM) di pasaran.
Indonesia pun saat ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan akan konsumsi bahan bakar
minyak yang terus melonjak naik seiring dengan pertumbuhan kendaraan di jalan. Untuk
mengatasi berbagai masalah yang mungkin akan timbul dan mengurangi pemanasan global,
maka kami bermaksud ingin mendirikan PT. Indotechno Utama Tbk yang bergerak di bidang
otomotif yang memproduksi mobil listrik. Mobil listrik saat ini dipandang layak untuk
dipertimbangkan karena harganya yang terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah dengan
mobil konvensional yang sekelas. Pemerintah pun sedang giat-giatnya menggarap program
hasil dari instruksi presiden mengenai percepatan penggunaan mobil listrik di Indonesia.
Alhasil sekarang telah banyak ditemukan SPLU (stasiun pengisian listrik umum) di Jakarta
yang juga dapat digunakan untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik. SPLU (stasiun
pengisian listrik umum) dari PLN selanjutnya akan dipasang di seluruh kota di Indonesia untuk
mendukung komersialisasi mobil listrik.
PT. Indotechno Utama Tbk dalam memasarkan produknya akan menyasar pasar
domestik dan pasar internasional dengan target pasarnya adalah kalangan menengah ke atas.
Dengan persaingan di Indonesia yang belum terlalu ketat dan potensi pasar yang baik, kami
yakin dapat mewujudkan cita-cita perusahaan untuk menjadi perusahaan “utama” dalam
mengkontribusi pemasukan negara dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas lewat
produk-produknya. Sudah saatnya Indonesia berani mengambil langkah jauh dalam hal
pengembangan kendaraan listrik.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dunia-energi.com/regulasi-terbit-pemerintah-jamin-kendaraan-listriklebih-murah/ diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB
https://otomotif.antaranews.com/berita/667696/siap-produksi-mobil-listrik-sokontunggu-regulasi-pemerintah diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB
https://oto.detik.com/mobil/3593451/ini-draf-perpres-aturan-mobil-listrik-bolehimpor diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB
http://otomotif.kompas.com/read/2017/08/24/100200015/draft-perpres-kendaraanlistrik-bab-iv-pasal-12-18 diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB
http://otomotif.kompas.com/read/2017/08/29/082100715/1.000-splu-jadi-tanggungjawab-esdm-sampai-2025 diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB
https://www.merdeka.com/uang/mobil-bensin-dilarang-2040-jonan-minta-plnbangun-splu-pendukung-mobil-listrik.html diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10
WIB
https://ekanurdianaa.wordpress.com/2013/10/20/melihat-membaca-danmemanfaatkan-peluang-pasar-perekonomian/ diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10
WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Tesla,_Inc.#Keuangan_dan_Organisasi diakses tanggal
30 desember 2017 pukul 15.10 WIB
http://yamatoikwan.blogspot.co.id/2014/04/mengenal-berbagai-jenis-chassis.html
diakses tanggal 30 desember 2017 pukul 15.10 WIB
Anggaran Dasar PT Astra International Tbk. 2015
Malian, Sobirin. PHB Hukum Perusahaan.pptx. 2017
11
LAMPIRAN
A. Desain Produk
1. Eksterior
Desain eksterior mobil listrik ini adalah bentuk bodi mobil yang disesuaikan
dengan fungsinya, jadi segala bentuk yang tercetak dan menempel di mobil ini adalah
mengikuti fungsi dasar peruntukan mobil. Misalkan PT. Indotechno Utama Tbk akan
memproduksi supercar, maka seluruh desain eksterior bodi mobil harus memiliki
fungsi untuk mempercepat laju mobil di jalan dan menambah kegantengan desain untuk
memberikan kesan sporty. Mobil-mobil dengan kualifikasi sport/supercar haruslah
ringan, mempunyai spoiler, low ground clearance, lebar, pipih, dan harus mampu
berakselerasi cepat dengan top speed dan down force yang tinggi pula. Seluruh mobil
listrik produkan PT. Indotechno Utama Tbk didesain untuk menanggalkan komponen
yang tidak berfungsi. Sebagai contoh, mobil listrik tidak memiliki grill depan ataupun
knalpot karena fungsi grill dan knalpot adalah untuk mengalirkan udara ke air
intercooler yang mendinginkan mesin konvensional dan membuang panas serta emisi
hasil pembakaran. Mobil listrik tidak memerlukan grill ataupun knalpot karena tidak
memiliki mesin yang melakukan pembakaran.
2. Interior
Dimulai dari tampilan lay out bagian kabin depan, mobil-mobil listrik
rancangan kami akan memuat sebagian besar panel-panel di head unit menjadi digital
dengan bantuan layar LCD di tengah dasboard. Semua alat indikator penunjuk
kecepatan, odometer, penunjuk RPM dan lain sebagainya juga akan terdigitalisasi yang
akan memudahkan driver saat mengemudi. Mobil ini juga akan dilengkapi dengan
berbagai fitur-fitur canggih mulai dari fitur multimedia hingga fitur keselamatan
(sensor parkir, sensor blind spot di kaca spion, air bag, dan lain sebagainya).
Unsur kenyamanan di dalam mobil pun harus diutamakan. Bagi pengemudi,
sangatlah penting untuk dapat mengatur posisi duduk yang tepat dan nyaman, maka
dari itu terdapat fitur tilt dan telecopic untuk mengatur posisi setir, dan seluruh jok di
dalam mobil pun dapat diatur posisi kerebahan maupun menggeser jok ke depan dan
belakangnya. Interior mobil kami akan mengguakan material soft touch di beberapa
tempat (dasboard dan doortrim) untuk menambah kesan estetika dan kenyamanan
pengguna. Tak lepas dari kenyamanan di dalam mobil adalah soal kekedapan kabin
12
terhadap gangguan suara dari luar. Dengan dukungan kekedapan kabin yang bagus,
maka suara-suara dari audio, multimedia atau orang berbicara di mobil pun dapat
didengarkan dengan baik dan jelas sehingga tidak mengganggu aktivitas komunikasi di
dalam mobil. Dikarenakan mobil listrik tidak memakai mesin ber-BBM, maka ruang
mesin pada mobil konvensional dapat digunakan untuk tambahan ruang bagasi di mobil
listrik. Mobil listrik adalah mobil yang sangat efektif dan efisien untuk kebutuhan
kendaraan sehari-hari Anda.
B. Perhitungan Keuangan
Diasumsikan perusahaan sedang memproduksi mobil sedan coupe listrik
dengan biaya tetap di satu periode produksi adalah Rp6.000.000.000,00 (enam milyar
rupiah), harga per unit mobil adalah Rp390.000.000,00 (tiga ratus sembilan puluh juta
rupiah), biaya variabelnya adalah Rp270.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh juta rupiah),
dan harga jualnya adalah Rp390.000.000,00 (tiga ratus sembilan puluh juta rupiah),
maka perhitungan Break Event Point-nya adalah:
1. BEP per unit:
Biaya tetap
= BEP per unit
(harga per unit − biaya variabel)
6.000.000.000
= BEP per unit
(390.000.000 − 270.000.000)
6.000.000.000
= 50 unit
(120.000.000)
Jadi, perusahaan baru akan mendapat keuntungan dipenjualan mobil yang ke-51.
2. BEP dalam rupiah:
Biaya tetap
× harga jual = BEP dalam rupiah
(harga per unit − biaya variabel)
6.000.000.000
× 390.000.000 = 19.500.000.000 Rupiah
(390.000.000 − 270.000.000)
Jadi, BEP dalam rupiah yang harus dicapai perusahaan agar mendapat keuntungan
adalah Rp19.500.000.000,00
13
Download