Uploaded by User81886

kelompok 8 fistum

advertisement
Makalah Fisiologi Tumbuhan
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Kelompok 8 :
Astuti Ana Adung
Benyamin Umbu Dasa
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Negara kita terdapat jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam. Keadaan seperti iklim dan
tanah sangat mendukung kelangsungan hidup beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu kita wajib
mensyukuri anugerah Tuhan ini.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat
tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk mencapai
kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini
berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya
terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena
mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat
dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme
sehingga tidak dapat diamati.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
3. Ada berapa jenis pertumbuhan pada tumbuhan?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
C. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Menjelaskan tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
3. Menjelaskan jenis-jenis pertumbuhan pada tumbuhan.
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah Peristiwa
perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume,
massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses
menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau
perkembangan bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Bila kita menanam biji tanaman, dapat
diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji)
yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya
daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan,
tanaman tumbuh kedua arah utama:
- Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
- Daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot
yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang
tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada
organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur
pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum
penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.Pengukuran
pertumbuhan akan menghasilkan grafik sigmoid. Pertumbuhan di bagi atas 4 fase , yaitu :

Fase log (pertumbuhan lambat , sel-sel yang membelah hanya sedikit)

Fase eksponensial ( pertumbuhan mencapai maksimum, sel-sel aktif membelah dan
mengalami elongasi)

Fase pertumbuhan lambat ( pertumbuhan konstan atau melambat)

Fase stasioner (pertumbuhan terhenti atau nol, ukuran tumbuhan sudah tidak
mengalami perubahan)

Fase kematian (tumbuhan mengalami penuaan,nutrien semakin berkurang)
Grafik pertumbuhan
2. TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
a. Tahap awal Pertumbuhan
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya
bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan
berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat
perkecambahan berlangsung.
Gambar 2.1 Bagian-bagian biji
b. Perkecambahan
1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan
plumula (calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan
suhu.
3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:

Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan
tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (phaseolus radiatus).
Gambar tipe perkecambahan Epigeal
sumber : kamus bergambar , 2005

Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji
dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam
tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum dan kacang
tanah (arachis hypogae).
Gambar: Tipe perkecambahan hypogeal
3. Macam-macam Pertumbuhan pada Tumbuhan
1. Pertumbuhan primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio,bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian
penting:

Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun

Akar embrionik yaitu calon akar

Kotiledon yaitu cadangan makanan
Gambar : Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.Daerah
pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
a) Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik).
b) Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan.
c) Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel
mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas
lateral yang akan menjadi cabang.
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem
jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut:
a) Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
b) Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar di antara style dan epidermis.
c) Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem
dan xilem.
1) Pertumbuhan Primer pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya
membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat
daerah pertumbuhan sebagai berikut.
a. Tudung akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap
benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu
memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan
polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:

Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang
jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.

Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas
atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.

Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela
Gambar: Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c. daerah pemanjangan sel
d. korteks e. floem f. xylem
Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan
pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada
tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru
yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem
apical.
Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil
pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas
pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel
di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut
berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan
memanjang akar.
Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok
se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur,
kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
2) Pertumbuhan primer pada batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan
(titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang
dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup.
Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat
pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan
pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
Gambar: Irisan membujur ujung batang
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumubuhan.
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium
vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem
primer.
Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi
kambium yang disebut kambium intervasis.
Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan
floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm : selsel hidup, ke luar membentuk felem yaitu sel-sel mati.
 TEORI TITIK TUMBUH
Teori tunika korpus (dikemukakan oleh schmidt seorang ahli botani), menyatakan
bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah
susunannya, yaitu tunika dan korpus. Tunika merupakan lapisan terluar dan akan
berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian titik tumbuh yang
memiliki kemampuan membelah ke segala arah.
Teori histogen(dikemukakan oleh Hanstein), menyatakan bahwa titik tumbuh
terdapat pada akar dan batang. Histogen terdiri dari plerom (baagian pusat akar dan
batang yang akan menjadi empulur dan fasis), dermatogen (lapisan terluar yang
akan menjadi epidermis), dan periblem ( lapisan yang akan menjadi korteks).
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
1. Hormon Tumbuhan
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk
melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu:
a. Auksin (Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)
Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.
Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.
Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujungujung tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi).Sifat
auksin ini digunakan oleh para petani buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan
terlebih dahulu, sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian.
Proses pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk
memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.
Etiolasi akibat kerja Auksin
.
b. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar,
Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya
tanaman inang tumbuh raksasa.
Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa giberelin, ternyata
ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi.Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya
tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi),yang berarti mempercepat pembuahan. Sekarang
dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin
oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara
lain:
Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk).
Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
Anggur tahan cendawan.
Mendorong produksi benih.
Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt.
Merenyahkan tangkai daun seledri.
Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.
Gambar: Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
c. Sitokinin
Dinamakan sitokinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdapat
dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah
kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat, ganggang merah,
pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung
akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
Pertumbuhan pada kultur jaringan.
Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan.
Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.
Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil
d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi
menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup
menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga
menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk
membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya daun
tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah
membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada
kehidupan
suatu
tumbuhan,
merupakan
hal
yang
menguntungkan
untuk
menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi
tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai
air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi
dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai penghambat utama
perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci
ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA):
Dormansi Biji.
Menahan cekaman kekeringan.
Menghambat pembelahan dan pembentangan sel.
Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya terblokir,
dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur asam
absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.
e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen
disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang
dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat).Etilen
sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu
pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya
daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan,
menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin.
Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana
sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman.
hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap
ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya
menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung
terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat mendukung
proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan tentang adanya kerja
sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan cara
mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.
Gambar: pemasakan buah salah satu kerja Etilen
 Hormon lain yang terdapat pada tumbuhan
Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga
mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 9riboflavin),
piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat
merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan
dan perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor
Poliamina.
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti sintesis
DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai
phosphate dari asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion
elektrostatik antara muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan
negatif dari phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan
dan diferensiasi pada tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan
prekursor asam amino adalah sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu
biosynthesis dan degradasinya harus diatur secara ketat.Polyamine mewakili
kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan juga memberikan efek
pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas pankreatis dan
pertumbuhan regenerasi dalam mamalia.Sebagai tambahan, spermine merupakan
senyawa penting yang banyak digunakan untuk mengendapkan DNA dalam biologi
molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari T4 polynucleotida kinase and T7
RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai protokol dalam pemanfaatan
enzim.
Hormon Kalin.
Dihasilkan pada jaringan meristem.Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
Jenisnya adalah:
Fitokalin: memacu pertumbuhan daun.
Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang.
Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar.
Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon
tumbuhan
yang khusus merangsang pembentukan bunga
 Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya.
Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+,
HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat
diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:

Nitrogen (N), peranannya :
Merangsang pertumbuhan vegetative.
Tanaman dan tumbuhnya anakkan.
Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein

Phosfor (P) peranannya:
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih
baik.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah.
Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein.

Kalium (K) peranannya :
Memperlancar fotosintesis.
Membantu pembentukan protein dan hidrat arang.
Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman.
Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.
Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga.
Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan
kekeringan.
Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat
pertumbuhan jaringan merismatik

Magnesium (Mg) peranannya :
Merupakan bahan penyusun klorofil.
Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.
Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak

Calsium (Ca) peranannya :
Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian.
Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman

Belerang (S) peranannya :
Sebagai penyusun utama ion fosfat
Menambah kandungan protein dan vitamin.
Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun
sehingga warna daun menjadi lebih hijau.

Chlor (Cl) peranannya:
Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman .

Besi (Fe) peranannya:
Sangat penting pada pembentukan klorofil

Mangan ( Mn) peranannya:
Penting dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa.
Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah.

Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya:
Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan
klorofil.
Diperlukan pada tanah alkalis dan organic.

B (Borium) peranannya:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam
pembentukan klorofil
Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman kacangkacangan.
Diperlukan pada tanah organic.

Mo (Molibdenum) peranannya:
Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk
dan sayur mayur.
 Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke
generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah
meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk
pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis
 Lingkungan
a) Cahaya,(umumnya diperoleh dari matahari) memiliki spektrum yang berbeda yang
memiliki panjang gelombang yang beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka
proses fotosintesis tak akan terjadi.
b) Keasaman tanah (pH)Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral,
berkisar antara pH 9-7.
c) Kerapatan tanaman, Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah
unsur hara dan membatasi keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal ini akan
mempengaruhi pertumbuhan.
d) Temperatur (suhu) lingkungan Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap
jenis tumbuhan memiliki toleransi pada suhu minimum tertentu, suhu optimum
tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi ini berbeda-beda untuk tiap jenis
tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari memberi pengaruh kompleks
berkaitan dengan kedudukan tempat di bumi terhadap cahaya matahari. Di daerah
iklim sedang dan iklim dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari pendek. Hari
panjang yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam siang, 9 jam malam).
Sedangkan hari pendek mengalami siang kurang dari 12 jam (Sekitar 9 jam atau 10
jam siang, 15 jam malam). Hari panjang terjadi pada musim panas, dan hari pendek
terjadi pada musim gugur dan dingin. Keadaan seperti ini menimbulkan respon
berbeda dari tumbuhan terhadap setiap musim. Respon ini disebut fotoperiodisme.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang
berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara
kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita menanam biji
tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat
bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya
daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Hormon pertumbuhan yaitu
auksin, sitokinin, absisat dan etilen.
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke generasi.
Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah meskipun dengan
penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk pendek, maka tumbuhan
tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah rasa manis akan menghasilkan
buah yang rasanya manis
Lingkungan yaitu cahaya, keasaman tanah, kerapatan tananaman, dan suhu mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial
dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman
seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya.
B.Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada Tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Abercrombie,M.,Hickman,M.L.Jhonson, dan M.Thain.1993. Kamus Lengkap Biologi.Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta:Erlangga
Agrios, G.N.1996.Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Download