KELUARGA PRASEJAHTERA Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga I Dosen Pembimbing : Ahmad Kusnaeni, M.Kep., Ns Disusun Oleh : KELOMPOK 1 1. Annisa Fatimatul Zahra 2. Intan Nilawanti (108118027) (108118029) 3. Ratna Komala Dewi 4. Sundari (108118030) (108118031) 5. Sindi Yulia Iryani (108118032) PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT 3B SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP 2020 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Cilacap, 05 November 2020 Kelompok 1 ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii DAFTAR ISI...................................................................................................................iii BAB PENDAHULUAN .................................................................................................1 A. Latar Belakang .....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................2 C. Tujuan Makalah ...................................................................................................2 BAB PEMBAHASAN ....................................................................................................3 A. Definisi Keluarga Prasejahtera ............................................................................3 B. Kriteria Keluarga Prasejahtera .............................................................................3 C. Tahapan Keluarga Prasejahtera ............................................................................3 BAB PENUTUP .............................................................................................................6 A. Kesimpulan ..........................................................................................................6 B. Saran .....................................................................................................................6 DAFTAR PENUTUP......................................................................................................7 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Depkes RI (1988) dalam Muhlisin (2012), keluarga merupakanunit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala kepala dan beberapaunit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala kepala dan beberapaorang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalamorang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalamkeadaan saling bergantung. Keluarga adalah rumah tangga yang memilikikeadaan saling bergantung. Keluarga adalah rumah tangga yang memilikihubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi intrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekpresif keluarga bagi parafungsi intrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekpresif keluarga bagi paraanggotanya yang berada dalam jaringan (Lestari, 2014). Sebagai unit terkecilanggotanya yang berada dalam jaringan (Lestari, 2014). Sebagai unit terkecildalam masyarakat, keluarga memiliki peranan penting dalam kehidupandalam masyarakat, keluarga memiliki peranan penting dalam kehidupanseorang individu. Seorang individu belajar berinteraksi pertama kali adalahseorang individu. Seorang individu belajar berinteraksi pertama kali adalahdari keluarga. Interaksi ini merupakan pondasi dan investasi awal untukdari keluarga. Interaksi ini merupakan pondasi dan investasi awal untukmembangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luasmembangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luasmenjadi lebih baik. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan individumenjadi lebih baik. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan individusangat diperlukan, terutama ketika individu masih berusia balita. Saatsangat diperlukan, terutama ketika individu masih berusia balita. Saatindividu baru lahir, mereka akan sangat tergantung dengan lingkunganindividu baru lahir, mereka akan sangat tergantung dengan lingkunganterdekatnya yaitu keluarga khususnya orang tua.terdekatnya yaitu keluarga khususnya orang tua. Keluarga pra sejahtera pada dasarnya keluarga merupakan sesuatu hal yang sangat vital untuk kehidupan kita. Tanpa keluarga kita tidak akan mampu 1 mengenal dengan baik apa itu interaksi sosial, rasa kepedulian, dan rasa kasih sayang. keluarga merupakan agen sosial yang mampu memberikan serta mengajarkan apa itu sosialisasi. Hal tersebut secara tidak langsung tercemin dari sosialisasi atau interaksi yang ada dalam suatu keluarga tersebut. Akan tetapi selam ini banyak diketahui bahwa banyak keluarga yang tidak menjalankan fungsi serta perannya secara optimal sehingga dari hasil dari keluarga tersebut akan buruk. Hasil dari keluarga yang dimaksud ialah produk kualitas setiap anggota keluarganya. Banyak hal yang menyebabkan keluarga tidak berfungsi dengan baik dalam kehidupan sosial. Salah satu penyebab sosialisasi yang tidak tepat atau sosialisasi yang tidak sempurna ialah adanya permasalahan ekonomi yang menjadi fokus utama mereka. Misalnya saja pada keluarga pra sejahtera, dalam keluarga tersebut tidak ada suatu kempuan untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap anggotanya. Sehingga dari bentuk keluarga tersebut akan menghasilkan satu fokus untuk memulihkan keadaan perekonomian saja, tanpa mementingkan sosialisasi antar keluarga. Dalam keluarga pra sejahteramemiliki ciri-ciri yaitu tidak mampu terpenuhinya kebutuhan keluarga ,memiliki ciri-ciri yaitu tidak mampu terpenuhinya kebutuhan keluarga ,meliputi: (1) Tidak mampunya memenuhi kebutuhan mendasar. (2) Tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan. (3) Bagian lantai dari rumah adalah tanah. (4) Minimnya pendidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari keluarga prasejahtera? 2. Apa saja kriteria dari keluarga prasejahtera? 3. Bagaimana tahapan dari keluarga prasejahtera? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui definisi dari keluarga prasejahtera. 2. Mengetahui kriteria dari keluarga prasejahtera. 3. Mengetahui tahapan dari keluarga prasejahtera. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Keluarga Prasejahtera Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator Keluarga Sejahtera Tahap I (Suprajitno, 2004). Keluarga pra-sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan (Sunarti, 2011). Keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan Keluarga Sejahtera 1 (BKKBN, 2013). B. Kriteria Keluarga Prasejahtera Dalam keluarga pra sejahtera memiliki ciri-ciri yaitu tidak mampu terpenuhinya kebutuhan keluarga, meliputi: 1. Tidak mampunya memenuhi kebutuhan mendasar. 2. Tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan. 3. Bagian lantai dari rumah adalah tanah. 4. Minimnya pendidikan. C. Tahapan Keluarga Prasejahtera Yaitu keluarga yang tidak dapat memenuhi salah satu dari 6 (enam) indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”Kebutuhan Dasar Keluarga” (basic needs), diantaranya : 1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. Pengertian makan adalah makan menurut pengertian dan kebiasaan masyarakat setempat, seperti makan nasi bagi mereka yang biasa makan nasi sebagai makanan pokoknya (staple food), atau seperti makan sagu bagi mereka yang biasa makan sagu dan sebagainya. Pada Keluarga Prasejahtera frekuensi makan dalam sehari untuk setiap anggota rumah tangga adalah 1-2 kali sehari. Konsumsi daging/ayam per minggu satu kali atau tidak mengkonsumsi. 3 2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. Pengertian pakaian yang berbeda adalah pemilikan pakaian yang tidak hanya satu pasang, sehingga tidak terpaksa harus memakai pakaian yang sama dalam kegiatan hidup yang berbeda beda. Misalnya pakaian untuk di rumah (untuk tidur atau beristirahat di rumah) lain dengan pakaian untuk ke sekolah atau untuk bekerja (ke sawah, ke kantor, berjualan dan sebagainya) dan lain pula dengan pakaian untuk bepergian (seperti menghadiri undangan perkawinan, piknik, ke rumah ibadah dan sebagainya). Pada Keluarga Prasejahtera pemilikan pakaian hanya memiliki satu, dua, tiga pasang, sehingga mereka terpaksa harus memakai pakaian yang sama dalam kegiatan hidup yang berbeda beda. Membeli pakaian baru setiap anggota rumah tangga dalam setahun sebanyak satu stel atau tidak membeli. 3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik. Pengertian Rumah yang ditempati keluarga ini adalah keadaan rumah tinggal keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding dalam kondisi yang layak ditempati, baik dari segi perlindungan maupun dari segi kesehatan. Pada Keluarga Prasejahtera luas lantai tempat tinggal kurang dari 8 m2 per kapita. Jenis lantai berupa tanah, bambu atau kayu murahan. Dinding bangunan berupa bambu, rumbia, kayu kualitas rendah dan tembok tanpa plester. Tidak memiliki fasilitas tempat bangunan air besar atau berbagi dengan rumah tangga lain. Sumber air minum berupa sumur. mata air tidak terlindung, sungai atau air hujan. Bahan bakar untuk masak berupa kayu bakar, arang atu minyak tanah 4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. Pengertian sarana kesehatan adalah sarana kesehatan modern, seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik, Bidan Desa dan sebagainya, yang memberikan obat obatan yang diproduksi secara modern dan telah mendapat izin peredaran dari instansi yang berwenang. Pada Keluarga Prasejahtera bila ada anggota keluarga yang sakit tidak dibawa ke sarana 4 kesehatan baik Puskesmas ataupun Rumah sakit, disebabkan karena tidak mampu membayar untuk berobat ke puskesmas/poliklinik. 5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi. Pengertian Sarana Pelayanan Kontrasepsi adalah sarana atau tempat pelayanan KB, seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik, Dokter Swasta, Bidan Desa dan sebagainya, yang memberikan pelayanan KB dengan alat kontrasepsi modern, seperti IUD, MOW, MOP, Kondom, Implan, Suntikan dan Pil, kepada pasangan usia subur yang membutuhkan. 6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah. Pengertian Semua anak umur 7-15 tahun adalah semua anak 7-15 tahun dari keluarga (jika keluarga mempunyai anak 7-15 tahun), yang harus mengikuti wajib belajar 9 tahun. Bersekolah diartikan anak usia 7-15 tahun di keluarga itu terdaftar dan aktif bersekolah setingkat SD/sederajat SD atau setingkat SLTP/sederajat SLTP. Indikator tingkat kesejahteraan keluarga BKKBN adalah sebagai berikut : 1. Indikator ekonomi a. Makan dua kali atau lebih sehari b. Memiliki pakaian yang berbeda untuk aktivitas (misalnya dirumah, bekerja sekolah dan bepergian), c. Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah 2. Indikator Non-Ekonomi a. Melaksanakan ibadah b. Bila anak sakit dibawa kesarana kesehatan 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator Keluarga Sejahtera Tahap I. Banyak hal yang menyebabkan keluarga tidak berfungsi dengan baik dalam kehidupan sosial. Salah satu penyebab sosialisasi yang tidak tepat atau sosialisasi yang tidak sempurna ialah adanya permasalahan ekonomi yang menjadi fokus utama mereka. Misalnya saja pada keluarga pra sejahtera, dalam keluarga tersebut tidak ada suatu kempuan untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap anggotanya. Sehingga dari bentuk keluarga tersebut akan menghasilkan satu fokus untuk memulihkan keadaan perekonomian saja, tanpa mementingkan sosialisasi antar keluarga. B. Saran Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan keluarga sehingga pelayanan kesehatan dapat memaksimalkan kita untuk memberikan keperawatan. 6 health education asuhan DAFTAR PUSTAKA Astuti, S. Adyatma, dan E. Normelani. 2017. Pemetaan Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Jurnal Pendidikan Geografi. 4(2): 20-34. BKKBN. 2013. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012. Jakarta: Direktorat pelaporan dan Statistik. Lestari, Sri. 2014. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group. Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC. Sunarti. 2011. Kependudukan dan Keluarga Sejahtera Tulisan Tidak dipulikasikan. Bogor 7