DESAIN DAN EVALUASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Dr. ALI MASDUQI, S.T, M.T UPRATING KAPSITAS MAKSIMUM UNIT PENGOLAHAN INSTALASI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO IKA ESTU RAHMAWATI 03211950020005 DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2020 1. Kualitas dan Kuantitas Air Baku Karakteristik Air Baku yang digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan air minum di daerah perencanaan diperoleh dari air sungai dengan cara sistem pemompaan ke Instalasi Pengolahan Air Minum. Kualitas dan kondisi air baku untuk pengolahan air minum pada bangunan perencanaan ini, sebagai berikut: • Kekeruhan = 350 NTU • Debit Pengolahan = 671,08 L/s • Beda tinggi muka air minimum sungai terhadap muka tanah di IPAM = 6 m (LWL = +16 m, muka tanah di IPAM = +22 m) • Jarak IPAM ke sungai = 240 m Untuk mengevaluasi keefektifan suatu unit IPA seharusnya dilakukan analisis laboratorium untuk mengetahui persen removal dan kualitas air yang diolah. Namun pada pembahasan kali ini kualitas air hanya dihitung berdasarkan persentase removal menurut literatur. Pemeriksaan kualitas air berdasarkan baku mutu Permenkes No. 492 Tahun 2010. Berdasarkan hasil uji kualitas sumber air baku, hanya parameter kekeruhan yang melebihi baku mutu. Maka berikut ini adalah baku mutu untuk parameter kekeruhan. Tabel 1 Standar Kualitas Air Baku Air Minum Parameter Kekeruhan Satuan NTU Baku Mutu 5 Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 Berikut ini adalah persentase removal kekeruhan berdasarkan literatur. Tabel 2 Efisensi Removal Kekeruhan Tiap Unit Pengolahan Unit Pengolahan Screen Prasedimentasi Koagulasi-Flokulasi Sedimentasi Rapid Sand Filter Kekeruhan 0 65-801 0 90-992 871 Sumber :1 Fair, GM Geyer. Water & Wastewater Engineering 3rd Edition 2 Ir. Gogh Yudihanto, MSc, 2013 Berikut ini adalah perhitungan efisiensi removal unit pengolahan yang digunakan Tabel 3 Efisiensi Removal Unit Pengolahan Unit Pengolahan Para meter mg/L Kara kteris tik Air Baku Baku Mutu Keke ruhan 350 5 Intake Pra sedimentasi KoagulasiFlokulasi Sedimentasi Rapid Sand Filter Rem oval (%) Hasil Akhir Rem oval (%) Hasil Akhir Rem oval (%) Hasil Akhir Rem oval (%) Hasil Akhir Rem oval (%) Hasil Akhir 0 350 65 122,5 0 122,5 90 12,25 87 1,6 Eff 1,6 Berdasarkan perhitungan tersebut maka unit pengolahan yang dipilih mampu meremoval kekeruhan sehingga memenuhi baku mutu kualitas air. 2. Prasedimentasi Unit ini bertujuan mengendapkan lumpur-lumpur kasar semaksimal mungkin. Bak prasedimentasi berjumlah 4 unit. Dengan debit air sebesar 671,08 l/detik atau setara dengan 0,671 m3/detik yang kemudian akan ditingkatkan (uprating) menjadi kapasitas maksimum dengan dimensi seperti pada gambar berikut berikut : Tabel 4 Hasil Evaluasi Bak Prasedimentasi Parameter Surface Loading Rate Waktu Detensi Rasio P : L Vh (kecepatan horizontal) Kriteria Desain Nilai Ket 0,8 – 2,5 m3/m2.hari 1,73 sesuai 1,5 – 3 jam 1,5 sesuai >5:1 6:1 sesuai 10 - 18 Vo 16 sesuai Parameter Kriteria Desain Nilai Ket < 2000 428,792 sesuai Nre Nfr Sumber :SNI 6774:2008 > 10-5 Perhitungan Diketahui: Jumlah Bak :4 td : 1,5 jam = 5400 detik Panjang : 42,54 m Lebar : 7,09 m Kedalaman : 2,59 m Diameter perforated baffle : 0,2 m Suhu : 240 C μ : 0,009161 Kg.m/s v : 0,9186.10-6 m2/s ρ : 997,33 kg/m3 − 𝑄𝑚𝑎𝑥 = 4 × = 𝑉𝑜𝑙 𝑡𝑑 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 4 × 42,54 m × 7,09 m × 2,59 m 5400 detik = 𝟎, 𝟓𝟕𝟖 𝒎𝟑 /𝒅𝒆𝒕 𝑄𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑘 = 0,578 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 4 = 𝟎, 𝟓𝟕𝟗 𝒎𝟑 /𝒅𝒆𝒕 − 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ∶ 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 = 42,54 m × 7,09 m = 𝟔 ∶ 𝟏 (sesuai) − 𝑆𝐿𝑅 = 𝑄 𝐴 3600 𝑑𝑒𝑡 𝑗𝑎𝑚 42,54 m × 7,09 m 0,579 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 × = = 𝟏, 𝟕𝟑 𝒎𝟑 /𝒎𝟐 𝒋𝒂𝒎 (sesuai) 𝑃 𝑉ℎ 𝑡𝑑 − = 𝑆𝐿𝑅 𝟏, 𝟕𝟑 𝒎𝟑 /𝒎𝟐 𝒋𝒂𝒎 42,54 m 1,5 𝑗𝑎𝑚 = 1,73 𝑚3 /𝑚2 𝑗𝑎𝑚 1,27 x 10-4 sesuai = 28,36 𝑚/𝑗𝑎𝑚 1,73 𝑚3 /𝑚2 𝑗𝑎𝑚 = 𝟏𝟔 (𝒔𝒆𝒔𝒊𝒖𝒂𝒊) − 𝑁𝑟𝑒 = 𝑉ℎ × 𝑅 𝜈 𝑉ℎ × (𝐴𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑟𝑓𝑜𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 /𝐾𝑒𝑙𝑝𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 ) 𝜈 1 2 𝜋𝑑 28,36 𝑚/𝑗𝑎𝑚 × (4 ) 𝜋𝑑 = 𝑚2 0,9186 × 10−6 detik 28,36 𝑚/𝑗𝑎𝑚 × 1𝑗𝑎𝑚/3600𝑑𝑒𝑡 × (1/4 × 0,2 𝑚) = 𝑚2 0,9186 × 10−6 detik = = 𝟒𝟐𝟖, 𝟕𝟗 < 2000 ( 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢) 𝑉ℎ 2 − 𝑁𝑓𝑟 = 𝑔×𝑅 = = 𝑉ℎ 2 1 2 𝜋𝑑 9,81 𝑚/𝑠 2 × (4 ) 𝜋𝑑 ( 28,36 𝑚/𝑗𝑎𝑚 × 1𝑗𝑎𝑚/3600det)2 9,81 𝑚/𝑠 2 × (1/4 × 0,2 𝑚) = 𝟏, 𝟐𝟕 × 𝟏𝟎−𝟒 > 10−5 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 3. Koagulasi Sistem koagulasi IPA adalah berupa terjunan atau sistem pengadukan hidrolis. Bahan koagulan yang digunakan adalah tawas atau Aluminium Sulfat Al2(SO4)2. Dosis yang digunakan di IPA sebanyak 1736,64 kg tawas/hari. Konsentrasi larutan koagulan adalah 5 %. Data hasil perhitungan uprating terhadap unit koagulasi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Perhitungan Uprating Unit Koagulasi Parameter Waktu detensi bak koagulasi (Gradien td) kecepatan ( G ) G x td Kriteria Desain 20-60 detik 400 - 1000 -1 detik 20000 - 30000 Nilai 20 detik 800,5 detik 1 16.010,56 Keterangan Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Sumber : Reynolds, 1982 Koagulasi tipe hidrolis dengan menggunakan sistem terjunan ini menghasilkan nilai Gtd yang tidak sesuai dengan kriteria desain. Nilai Gtd masih dibawah nilai kriteria desain hal ini dapat mengakibatkan pencampuran koagulan tidak homogen. Nilai Gtd yang belum memenuhi bisa dakibatkan oleh nilai H jatuhan yang yang belum cukup tinggi, sehingga agar memenuhi kriteria H jatuhan dapat dimodifikasi. Perhitungan: Diketahui : Dimensi P= 8,18 m, L= 2,73 m, dan T= 0,9 m Jumlah bak pengaduk cepat = 1 buah Suhu air sebesar Suhu : 240 C μ = 0,0009161 N.s/m2 ν = 0,9186 x10-6 m2/s ρ = 997,3 kg/m3 Pengadukan dilakukan secara hidrolik. Perhitungan : Q = Volume bangunan = 8,18 m x 2,73 m x 0,9 m = 1 m3/s td 3. 20 s H jatuhan = G 2 xxQtd Qxpxg 1,2 𝑚 = 𝐺 2 × 0,0009161 𝑁𝑠/𝑚2 × 1 𝑚3 /𝑠 × 20𝑠 1 𝑚3 /𝑠 × 997,3 𝑘𝑔/𝑚3 × 9,81𝑚/𝑠 2 G = 800,5s (memenuhi) G x td = 800,5/s x 20 s = 16.010 (tdk memenuhi) Flokulasi Unit flokulasi ini menggunakan sistem pengadukan hidrolis, berupa buffle chanel aliran horizontal. Unit flokulasi memiliki 4 bak. Data hasil perhitungan uprating unit flokulasi IPA dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Perhitungan Uprating Unit Flokulasi Parameter Waktu detensi (td) Kriteria Desain 30 - 45 menit Nilai Keterangan Kompar temen I Kompar temen II Kompar temen III 30 menit 30 menit 30 menit Memenuhi Parameter Kriteria Desain Nilai Keterangan Kompar temen I Kompar temen II Kompar temen III Gradien kecepatan (G) 10 - 100 detik-1 52,6/s 20,21/s 10,4/s Memenuhi G x td 104 - 105 31.584 12.128 6.251 Kompartemen III Tidak Memenuhi Sumber : Reynolds, 1982 Optimalisasi untuk unit flokulasi yaitu menaikkan nilai td sesuai kriteria desain agar nilai Gtd nya juga memenuhi. Perhitungan : Ada 4 bak Panjang (L) = 33,49 m Lebar (W) = 6,18 m T=2m Q = Vol Total bak Td total = 33,49 m x 6,18 m x 2 m 1800 s = 0,23 m3/s Ada 4 bak, sehingga debit total = 0,23 m3/s x 4 = 0,92 Komp I Jumlah baffle (N) 53 buah 2 x μ x td = {ρ x ( 1,44 + f ) [ 1/3 hxLxG 2 ] } Q 2 x 0,0009161 x 600 = { 997,3 x ( 1,44 + 0,3) [ 1/3 2 x 33,49 x G 2 0,23 G = 52,6/s (memenuhi) Gtd = 52,6/s x 600 s ] } = 31.584 Komp II Jumlah baffle (N) 28 buah G 2 x μ x td = {ρ x ( 1,44 + f ) [ ={ 1/3 hxLxG 2 ] } Q 2 x 0,0009161 x 600 997,3 x ( 1,44 + 0,3) [ 1/3 2 x 33,49 x G 2 = 20,21/s (memenuhi) 0,23 ] } Gtd = 20,21/s x 600 s = 12.128 Komp III Jumlah baffle (N) = 2 x μ x td {ρ x ( 1,44 + f ) 1/3 hxLxG 2 [ Q ] } 2 x 0,0009161 x 600 1/3 2 x 33,49 x G 2 18 buah = { 997,3 x ( 1,44 + 0,3) [ G = 10,4/s (memenuhi) Gtd = 10,4/s x 600 s 0,23 ] } = 6.251 4. Sedimentasi Sedimentasi adalah pemisahan solid liquid merupakan bangunan yang memiliki fungsi untuk mengendapkan partikel – partikel flokulen /suspended solid dalam air yang terbentuk dari proses koagulasi dan flokulasi sebelumnya. Partikel flokulen adalah partikel yang selama proses pengendapan mengalami perubahan ukuran dan bentuk selama proses pengendapan berlangsung. Pengendapan yang digunakan yaitu secara gravitasi. Perubahan ini terjadi karena partikel flokulen bereaksi dengan bahan kimia atau koagulan sehingga saling berdekatan dan membentuk partikel-partikel yang lebih besar dari keadaan awalnya. Berikut dimensi bak sedimentasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Tabel 7 Evaluasi Bak Sedimentasi Kapsitas Max Parameter Kriteria Desain Surface Loading Rate 0,8 – 2,5 m3/m2 jam Weir Loading Rate Nilai Ket 2 Sesuai < 11 m3/m2 jam 8,39 Sesuai Waktu Detensi Bak 1,5 - 3 jam 1,5 Sesuai Rasio P : L >5:1 6:1 Sesuai Kec. Setller (Vh) 0,05 - 0,15 m/menit 0,53 Tidak Sesuai Ketebalan settler 0,002 – 0,005 m 0,01 Tidak Sesuai Kemiringan settler 30⁰ - 60⁰ 45⁰ Sesuai Nre < 2000 495,319 Sesuai Nfr > 10-5 1,69 10-4 Sesuai Sumber : SNI 6774:2008 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kecepatan settler tidak memenuhi kriteria desain, hal ini dapat disebabkan oleh nilai kemiringan settler yang kurang tegak. Agar dapat memenuhi kriteria, settler dapat diatur sedemikian rupa agar kemiringannya >45⁰. Perhitungan Jumlah Bak :4 Td : 1,5 jam Panjang : 49,14 m Lebar : 8,19 m Tinggi :3m Jumlah Gutter :7 Tebal gutter : 0,05 m Lebar gutter : 0,3 m Panjang weir (Lw) : 95,9 m Lebar weir : 0,05 m Tebal settler : 0,01 m W settler : 0,1 m Panjang settler : 6,6 m Lebar settler : 5,39 m Tinggi settler : 0,8 m − 𝑄𝑚𝑎𝑥 = 4 × 𝑉𝑜𝑙 𝑡𝑑 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 4 × 49,14 m × 8,19 m × 3 m 5400 detik = = 𝟎, 𝟖𝟗𝟒 𝒎𝟑 /𝒅𝒆𝒕 𝑄𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑘 = 0,894 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 4 = 𝟎, 𝟐𝟐𝟒 𝒎𝟑 /𝒅𝒆𝒕 𝑄 𝐴 − 𝑆𝐿𝑅 = 𝑚3 𝑠 × 3600 s 𝑗𝑎𝑚 = 49,14 m × 8,19 m 0,224 =𝟐 −𝑊𝐿𝑅 = 𝒎𝟑 . 𝒋𝒂𝒎 (𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊) 𝒎𝟐 𝑄 𝐿𝑤 𝑚3 𝑠 0,224 s × 3600 𝑗𝑎𝑚 = 95,9 m 𝒎𝟑 = 𝟐 𝟐 . 𝒋𝒂𝒎 (𝑺𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊) 𝒎 − 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑡𝑙𝑒𝑟 = 𝑉ℎ = 𝑄 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑡𝑙𝑒𝑟 × sin 𝛼 𝑚3 𝑠 0,224 s × 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 6,6 𝑚 × 5,39 𝑚 × sin 45° = 𝟎, 𝟓𝟑 𝒎/𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕 (𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊) − 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ∶ 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 = 49,14 m × 8,19 m = 𝟔 ∶ 𝟏 (sesuai) − 𝑁𝑟𝑒 = 𝑉ℎ × 𝑅 𝜈 𝑃/𝑡𝑑 × (𝐴𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑟𝑓𝑜𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 /𝐾𝑒𝑙𝑝𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 ) 𝜈 1 2 𝜋𝑑 49,14 𝑚 × (4 ) 1,5 𝑗𝑎𝑚 𝜋𝑑 = 𝑚2 0,9186 × 10−6 detik 1𝑗𝑎𝑚 32,76 𝑚/𝑗𝑎𝑚 × × (1/4 × 0,2 𝑚) 3600 𝑑𝑒𝑡 = 𝑚2 0,9186 × 10−6 detik = = 𝟒𝟗𝟓, 𝟑𝟏𝟗 < 2000 (𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢) 𝑉ℎ 2 − 𝑁𝑓𝑟 = 𝑔×𝑅 𝑉ℎ 2 = 9,81 𝑚/𝑠 2 1 2 𝜋𝑑 × (4 ) 𝜋𝑑 ( 32,76 m/det)2 = 9,81 𝑚/𝑠 2 × (1/4 × 0,2 𝑚) = 𝟏, 𝟔𝟗 × 𝟏𝟎−𝟒 >10−5 (𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊) 5. Filtrasi Tipe filter yang digunakan pada IPAM Mojokerto adalah filter pasir cepat dengan dual media pasir dan antrasit yang mana beroperasi secara gravitasi. Adapun dimensi dari bak filter dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Tabel 8 Tabel Perhitungan Uprating Bak Filter Parameter Dimensi Lebar Rasio P : L Luas Area Kecepatan Filtrasi Normal Backwash Kedalaman Media Penyangga (Kerikil) Media Filter (pasir) Media filter (antrasit) Sumber : SNI 6774:2008 Kriteria Desain Nilai Ket 3–6m 2:1–4:1 25 – 80 m2 3,53 2:1 25 Sesuai Sesuai Sesuai 6 – 11 m/jam 36 – 50 m/jam 11 - Sesuai - 0,08 – 0,1 m 0,3 – 0,6 m 0,4 – 0,5 m 0,3 0,6 0,5 Tidak Sesuai Sesuai Sesuai Perhitungan Dimensi Jumlah Bak : 10 Vf : 11 m/ jam V bw : 50 m/jam Panjang : 7,07 m Lebar : 3,53 m Tinggi : 3,2 m − 𝑄𝑏𝑎𝑘 = 𝐴𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 × 𝑣𝑓 = 7,07𝑚 × 3,53𝑚 × 11𝑚 /3600 𝑗𝑎𝑚 = 𝟎, 𝟎𝟕𝟔 𝒎𝟑 /𝒅𝒆𝒕 − 𝑄𝑚𝑎𝑥 = 𝑄𝑏𝑎𝑘 × 10 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 0,076 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 × 10 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 𝟎, 𝟕𝟔 𝒎𝟑 /𝒅𝒆𝒕 Backwash − 𝑄𝑏𝑤 = 𝐴𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 × 𝑣𝑏𝑤 = 7,07 𝑚 × 3,53 𝑚 × 50 𝑚 × 1𝑗𝑎𝑚/3600𝑑𝑒𝑡 𝑗𝑎𝑚 = 𝟎, 𝟑𝟓 𝒎𝟑 /𝒅𝒆𝒕 6. Desinfeksi Proses mematikan bakteri patohgen dan memperlambat pertumbuhan lumut dengan pembubuhan bahan kimia. Jika sisa klor berdasarkan SNI 6774 – 2008 sebesar 0,3 mg/L dan dosis optimum (BPC) menurut Qasim (2000) sebesar 2 mg/L , maka kadar klor yang dibutuhkan adalah sebesar 2,3 mg/L. Perhitungan Bentuk bangunan = Bak persegi Desinfeksi yang dipakai = Kaporit [Ca(Ocl)2)] Kadar Klor dalam kaporit = 60% Konsentrasi larutan Cl =5% Massa Jenis Kaporit = 2,35 g/cm³ = 2,35 kg/L Dosis Klor = DPC + Sisa Klor = 2 +0,3 = 2,3 mg/L Q air minum = 671 L/detik H rencana =1m Kebutuhan kaporit = 100/60 x Dosis Klor x Q = 100/60 x 2,3 x 671 = 2.572,167 mg/detik = 222,23 kg/hari Q kaporit = kebutuhan kaporit /berat jenis kaporit = 222,23 kg/hari / 2,35 kg/L = 94,57 L/hari Q pelarut Volume larutan kaporit = 100%−5% × 5% 𝑄. 𝑘𝑎𝑝𝑜𝑟𝑖𝑡 = 100%−5% × 5% 94,57 = 1.796,83 L/hari = Volume kaporit + Volume pelarut = 94,57 + 1.796,83 = 1.891,4 L/hari = 1,89 𝑚3/ℎ𝑎𝑟𝑖 Referensi Fair, G.M., J.C., dan Okun, D.A. 1966. Water and waste water engineering. John Wiley dan Sons, M.C., NewYork. Kawamura, Susumu. 1991. Integrated Design of Water Treatment Facilities. New York: John Wirley & sons inc. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Reynolds and Richards. 1996. Unit Operations and Processes in Environmental Engineering second edition. Boston: PSW Publishing Company SNI 6774:2008