Uploaded by User80635

SAP HIV AIDS NURSE DAY

advertisement
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
Pokok Bahasan
: Penyakit Menular
Sub Pokok Bahasan
: Cara Penularan dan Pencegahan Penyakit HIV/Aids
Sasaran
: Masyarakat yang melakukan donor darah
Hari/tanggal
: Minggu, 23 April 2019
Waktu
: 30 menit
Tempat
Penyuluh
I.
: Aula bersama Keperawatan dan Kebidanan Bogor
Poltekkes Kemenkes Bandung
: Mahasiswa
Analisa Situasi
Saat ini transmisi penyakit AIDS sangatlah mudah, terutama
lewat jarum suntik yang tidak steril, hubungan seksual, dan darah.
Risiko seseorang terinfeksi HIV/Aids besar dikarenakan
penyebaran narkoba suntik sangatlah tinggi. Selain itu, penularan
lewat hubungan seksual dan kontak cairan darah juga bisa jadi
penyebabnya. Maka dari itu, diperlukan pendidikan kesehatan
untuk meningkatkan pengetahuan akan penyakit dan bahayanya.
Salah satu penyebab HIV/AIDS adalah seks bebas, karena
memang penyebaran virus ini paling efektif melalui kontak
hubungan kelamin, meskipun ada penyebab lainnya tetapi lewat
seks bebaslah yang paling efektif dalam penyebaran virus tersebut.
AIDS
dapat
mengakibatkan kematian pada penderitanya.
Penderita HIV/AIDS akibat seks bebas terus meningkat setip
tahunnya. Data yang didapatkan pada bulan Juni 2019 menunjukan
penderita HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 349.883.
Selain itu banyak mitos mengenai HIV/AIDS yang menimbulkan
kekhawatiran dan stigma oleh masyarakat akan tertular penyakit tersebut.
Makan dan minum bersama, gigitan nyamuk, sentuhan kulit dan keringat,
berenang bersama serta bertukar pakaian tidak akan menyebabkan
seseorang tertular HIV/Aids.
Harus diingat bahwa belum ada vaksin untuk mencegah HIV/AIDS,
dan pengobatannya juga belum ada. Pencegahan sangat tergantung pada
kampanye kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku individu dalam
lingkungan yang mendukung, yang memerlukan waktu dan kesabaran.
Oleh karena itu, diperlukannya pendidikan kesehatan tentang Bagaimana
cara penularan dan pencegahan penyakit HIV/Aids untuk menambah
pengetahuan dan bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diadakan penyuluhan tentang HIV/AIDS diharapkan
dapat memberikan edukasi tentang penularan
HIV/AIDS dan
pencegahannya.
III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit, sasaran dapat menjelaskan
tentang:
1. Mengetahui tentang HIV/AIDS.
2. Mengetahui tentang gejala terinfeksi HIV/Aids
3. Mengetahui tentang tahapan-tahapan HIV/Aids
4. Mengetahui tentang cara penularan HIV/Aids
5. Mengetahui tentang pencegahan HIV/Aids
IV. Materi
1.
2.
3.
4.
5.
Definisi HIV/Aids
Gejala HIV/Aids
Tahapan-tahapan HIV/Aids
Cara penularan HIV/Aids
Pencegahan HIV/Aids
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Powerpoint presentation (PPT)
4. Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan
No
Kegiatan
(menit)
Penyuluhan
Tahapan
.
1.
Waktu
Perkenalan/
pembukaan
3 menit
Hasil yg diharapkan
 Mengucapkan salam

Menjawab salam
 Memperkenalkan diri

 Menjelaskan
penyuluhan
Menerima dengan
baik

Menyimak
dan
memperhatikan

Mendengarkan

Menyimak
dan
Memperhatikan

Merespon dengan
pertanyaan
yang
baik

Menyimak
dan
memperhatikan

Dapat menjelaskan
kembali
materi
yang
telah
di
sampaikan
tujuan
 Apersepsi: menanyakan
kepada audien tentang
HIV/Aids
2.
Kegiatan Inti
20 menit
 Menjelaskan
materi
penyuluhan Isi materi:
 Pengertian Penyakit
HIV/Aids
 Gejala-gejala
HIV/Aids
 Tahapan-tahapan
HIV/Aids
 Cara
penularan
HIV/Aids
 Bagaimana
pencegahan
penyakit HIV/Aids

3.
Evaluasi
5 menit
Mengevaluasi hasil
materi
yang
di
sampaikan
pada
sasaran
dengan
memberikan
pertanyaan kepada
sasaran
mengenai
materi
yang
disampaikan.

4
Penutup
2 menit

Mengucapkan terima
kasih atas perhatian
(sasaran)
dan
partisipasi
dalam
penyuluhan
Mengucapkan salam
penutup


Merespon dengan
baik
Menjawab salam
VIII. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut :
1. HIV/Aids adalah?
2. Apa saja tanda dan gejala HIV/Aids?
3. Bagaimana tahapan-tahapan HIV menjadi Aids?
4. Bagaimana cara penularan Penyakit HIV/Aids
5. Bagaimana pencegahan penyakit HIV/Aids
Materi Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian HIV/Aids
Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human
immunodeficiency virus) adalah suatuvirus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem
kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam
melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh
akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.sedangkan
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV. Virus HIV terdapat di sel darah putih yang ada
di cairan vagina, cairan darah, air mani, air susu ibu.
2. Tanda dan Gejala HIV/Aids
Gejala orang yang terinfeksi HIV/Aids terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Tanda dan gejala Mayor
- Berat badan turun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung 1 bulan atau lebih
-
Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
Demensia (Penurunan ingatan)
b. Tanda dan gejala Minor
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultiseg mental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo
3. Tahapan-tahapan HIV/Aids
Masa Inkubasi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Dalam
beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah masa inkubasi
kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita homoseksual 2 -5 tahun,
pada anak- anak rata – rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60 bulan.
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul
gejala AIDS:
a. Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody
terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa
sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini.
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6
bulan
b. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh.
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat.
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena
telah terbentuk antibody terhadap HIV.
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya
tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun, di negara berkembang lebih
pendek).
c. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya:
pembengkakan kelenjar limfa diseluruh tubuh, diare terus menerus,
flu, dll.
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya
tahan tubuhnya
d. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah.
- Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
4. Cara penularan HIV/Aids
AIDS tidak menular, yang menular adalah HIV yaitu virus yang
menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam
larutan darah, cairan sperma, dan cairan vagina sehingga dapat menular
melalui kontak darah/ cairan tersebut. HIV dapat menular melalui:
a. Hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV.
Hubungan seksual ini bisa homoseksual maupun heteroseksual.
b. Alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato)
yang tercemar oleh HIV. Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik
secara bersama-sama oleh para pecandu narkotika akan mudah
menularkan HIV diantara mereka bila salah satu diantaranya
seorang pengidap HIV.
c. Menerima tranfusi darah yang terinfeksi HIV.
d. Transmisi ibu ke anak
Hal ini dapat terjadi di utero selama minggu-minggu terakhir
kehamilan dan saat persalinan. Saat yang kritis terhadap penularan
HIV adalah saat proses melahirkan karena HIV menular saat darah
dan cairan vagina ibu kontak dengan darah dan cairan darah
anaknya.
e. Penularan HIV juga terjadi pada Susu Ibu atau ASI.
HIV tidak dapat menular melalui:
a. Keringat, air liur
b. Bersalaman
c. Ciuman, senggolan, pelukan, dan kegiatan sehari-hari lainnya
d. Gigitan nyamuk
e. Makan dan minum bersama
f. Pemakaian alat makan minum bersama
g. Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC
umum, dan kolam renang
h. Batuk, bersin
i. Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
j. HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati
jika berada diluar tubuh.
k. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.
5. Pencegahan HIV/Aids
a. Berhubungan seksual :
- Hanya bersenggama dgn satu pasangan
- Jagan bersenggama yg menyebabkan alat kelamin
luka/tergores
- Menghindari bersenggama dgn yg tertular HIV atau PMS
lainya
- Penggunaan kondom bila terduga terinfeksi HIV
b. Darah :
- Hanya menggunakan alat-alat steril
- Menggunakan sarung tangan(berkenaan dgn operasi)
- Tes darah untuk kepentingan tranfusi darah yg tdk terinfeksi.
c. Perinatal :
- Seorang ibu yg terinfeksi HIV tidak boleh hamil terlebih
dahulu.
Referensi:
Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan, pencegahan, dan
pemberantasannya.. Jakarta: Erlangga Medical Series
https://www.who.int/hiv/pub/guidelines/who_ilo_guidelines_indonesian.pdf
(diakses pada jum’at 27 November, pukul 19.30)
http://www.umm.ac.id/id/berita-ilmiah/hivaids.html (diakses pada jum’at
27 November, pukul 19.55)
http://vao07.blogspot.com/2016/07/makalah-penularan-dan-pencegahanhivaids.html (diakses pada jum’at 27 November, pukul 20.00)
Download