TUGAS MANDIRI PENGANGGARAN PERUSAHAAN MAKALAH MANAJEMEN PERENCANAAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Nama : Angel Shantia NPM : 170910374 Dosen : Nanda Harry MArdika S.Pd., M.M. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2020 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr Wb Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya yang telah di limpahkan sejak mencari ide, menyusun , hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa ada pengarahan, bimbingan serta kerja sama dari semua pihak yang telah turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. sesungguhnya kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, untuk perbaikan dan menyempurnakan makalah ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang berkepentingan dan khususnya untuk para mahasiswa agar dapat menjadi referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Penanggaran Perusahaan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Penulis ii DAFTAR ISI COVER ..............................................................................................................i KATA PENGANTAR ......................................................................................ii DAFTAR ISI .....................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 A. Latar Belakang ........................................................................................2 B. Rumusan Masalah ...................................................................................2 C. Tujuan .....................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3 A. Arti Pentingnya perencanaan keuangan .................................................3 B. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan .............................................4 C. Bentuk Perencanaan Keuangan ...............................................................6 D. Jenis Perencanaan Keuangan..................................................................9 BAB III PENUTUP ...........................................................................................11 A. Kesimpulan .............................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................12 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses perencanaan merupakan bagian yang terpadu dari pekerjaan manajer keuangan. Oleh karena liabilitas jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya sewaktu waktu saja dan dalam jumlah besar,maka penting bagi perusahaan mempunyai taksiran kebutuhan seluruh dana untuk tahun tahun yang akan datang. Jadi berguna sekali untuk menyelidiki ramalan seluruh kebutuhan dana dari perusahaan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Dengan mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian efektif keuangan. Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan keuangan adalah peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. B. Rumusan Masalah 1 1. Bagaimana Langkah-langkah Perencanaan Keuangan? 2. Apa Arti Pentingnya perencanaan keuangan? 3. Bagaimana Bentuk Perencanan Keuangan? 4. Apa Saja Jenis Perencanaan Keuangan? C. Tujuan 1. Bagaimana Langkah-langkah Perencanaan Keuangan? 2. Apa Arti Pentingnya perencanaan keuangan? 3. Bagaimana Bentuk Perencanan Keuangan? 4. Apa Saja Jenis Perencanaan Keuangan? 2 BAB II PEMBAHASAN A. Arti Penting Perencanaan Keuangan Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuantujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, 1994:4). Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan : (1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan. (2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang.(Sundjaja dan Barlian, 2003:162) Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu : a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun yang akan datang. Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian finansial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan datang tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan finansial jangka panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah 3 dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks. (Gitosudarmo dan Basri, 1999:265) Perencanaan keuangan mengalokasikan sumber daya perusahaan dalam rangka mencapai tujuan investasi. Perencanaan keuangan mempunyai arti penting dikarenakan beberapa alasan yaitu: 1. Perencanaan keuangan membantu manajemen mengetahui dampak dari berbagai strategi terhadap posisi keuangan perusahaan, arus kas perusahaan, pendapatan, dan tingkat kebutuhan dana eksternal 2. Dengan merumuskan perencanaan keuangan, manajemen perusahaan berada pada posisi lebih baik untuk bereaksi terhadap segala perubahan yang terjadi di pasar, seperti penjualan yang lebih rendah dibandingkan proyeksi penjualan, atau masalah yang tidak terduga seperti pengurangan pasokan bahan baku. Dengan merancang sebuah rencana keuangan, manajer menjadi lebih terbiasa dengan perubahan sekecil apapun terhadap arus kas perusahaan dan tingkat dana yang dibutuhkan untuk merubah tingkat penjualan atau faktor faktor lain. 3. Membuat rencana keuangan membantu manajer dalam memahami pertukaran yang melekat antara rencana investasi dan rencana pendanaan. Contoh, dengan merancang sebuah rencana keuangan, manajer keuangan akan lebih mampu memahami pertukaran yang timbul antara mempunyai persediaan yang cukup untuk memuaskan permintaan konsumen dengan kebutuhan keuangan untuk berinvestasi pada persediaan. (Fabozzi dan peterson 2003:938). B. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan Langkah-langkah dalam penyusunan rencana (Gitosudarmo dan Basri, 1999:268-269) meliputi : a) Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional. 4 b) Langkah kedua adalah berupa formulasi dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu. c) Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan, saling lempar tanggung jawab. d) Langkah yang terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka pendeknya. Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk diterapkan. Menurut Brigham dan Huston, (1999:117) proses perencanaan keuangan dimulai dengan: 1. Ramalan Penjualan Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai demgam tinjauan atas penjualan lima atau sepuluh tahun yang lalu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan Houston, 1999:117). Ramalan penjualan dibuat dengan mencoba mengukur volume penjualan di masa yang akan dating. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran secara kualitatif biasanya menggunakan metode statistic dan matematik, sedangkan pengukuran secara kualitatif biasanya menggunkan judgement/pendapatan. 2. Peramalan laporan Keuangan, langkah-langkahnya: 5 a) Meramalkan laporan rugi laba Laporan rugi laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah laba yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun trsebut. Hal ini memerlukan asumsi-asumsi tentang risiko biaya operasi, tarip pajak, beban bunga dan rasio pembayaran dividen. Dalam kasus yang paling sederhana, dibuat asumsi bahwa biaya akan naik dengan laju yang sma sejalan dengan kenaikan penjualan dalam situasi yang lebih rumut, biaya-biaya tertentu akan diramalkan secara terpisah. Namun, tujuan utana dari peramalan ini adalah untuk menentukan beberapa banyak laba yang akan diperoleh perusahaan dan tahun untuk diinvestasikan kembali dlam tahun yang diramalkan. b) Meramalkan neraca Jika penjualan dinaikkan, maka aktivitasnya harus tumbuh. Karena perusahan beroperasi pada kapasitas yang penuh, maka setiap pos aktivitas harus ditambah jika ingin penjualan yang lebih tinggi untuk dicapai. Lebih banyak kas yang dibutuhkan untuk transaksi, penjualan yang lebih tinggi akan menyebabkan piutang yang lebih besar, persediaan tambahan harus disimpan, dan pabrik serta peralatan baru harus bitambah. c) Mendapatkan dan tambahan yang diperlukan Dana tambahan nyang diperlukan (AFN= Additional Fund Needed) adalah dana yang harus diperoleh perusahaan secara ekternal melalui pinjaman atau dengan menjual saham biasa atau preferen baru. C. Bentuk Perencanaan Keuangan Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Neraca Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25), neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada 6 tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun”. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet. 2. Laporan Laba Rugi Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan. 3. Peramalan Penjualan Peramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya di bidang produksi. Selain itu perusahaan dapat mengetahui aktivitasaktivitas yang akan dilakukan dikemudian hari seperti perencanaan dan penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik atau perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian keadaan di masa lalu. 4. Peramalan (forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada diluar kendali manajemen” (Yamit, 2000:36). 7 Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. Kedua yaitu peramalan yang obyektif , yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan metodemetode dalam penganalisaan tersebut. Menurut Yamit (2000:37): “Metode peramalan permintaan atau penjualan dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif”. Metode kuantitatif dibagi ke dalam deret berkala atau runtun waktu (time series) dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dibagi menjadi metode eksploratoris dan normatif. Metode kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan biaya tertentu yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode tersebut. Metode kuantitatif formal didasarkan atas prinsip-prinsip statistik yang memiliki tingkat ketepatan yang tinggi atau dapat meminimumkan kesalahan (error), lebih sistematis, dan lebih populer dalam penggunaannya. Untuk menggunakan metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi yaitu meliputi: a. Tersedia informasi tentang masa lalu. b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik. c. Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut. 4. Hubungan antara Pertumbuhan Penjualan dan Kebutuhan Keuangan Makin pesat pertumbuhan penjualan, makin besar pula kebutuhannya akan pembiayaan tambahan. Adapun hubungan tersebut yaitu meliputi: a. Kelayakan keuangan Pada tingkat pertumbuhan yang rendah, perusahaan tidak membutuhkan pembiayaan eksternal, bahkan kas surplus. Akan tetapi perusahaan tersebut tumbuh lebih pesat maka modal dari sumber eksternal harus diusahakan. Selanjutnya makin cepat tingkat pertumbuhan, makin besar kebutuhan modal. 8 b. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebutuhan pembiayaan. Kebijakan pembayaran deviden seperti tercermin pada rasio pembayaran deviden juga mempengaruhi kebutuhan modal eksternal.Makin tinggi rasio pembayaran deviden makin kecil penambahan laba yang ditahan, sehingga makin besar pula modal eksternal yang diperlukan. c. Kepadatan modal Jumlah aktiva yang diperlukan untuk setiap dolar penjualan yaitu sering disebut rasio kepadatan modal (capital intensity ratio). Rasio ini berpengaruh besar terhadap kebutuhan modal. Jika rasio kepadatan modal rendah, penjualan bisa tumbuh pesat tanpa terlalu banyak modal dari luar. Akan tetapi jika perusahaan bersangkutan padat modal, pertumbuhan yang kecil sekalipun akan memerlukan sejumlah besar modal dari luar. d. Marjin laba Margin laba merupakan determinan penting dalam persamaan kebutuhan modal, makin tinggi margin makin rendah kebutuhan akan dana. Dalam bentuk grafik suatu kenaikan dalam margin menyebabkan garis persamaan kebutuhan modal akan menurun. D. Jenis perencanaan keuangan Secara umum perencanaan keuangan dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Perencanaan keuangan jangka pendek Perencanan keuangan umumnya berdimensi satu tahun. Tujuan utama seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat yang sering digunakan adalah dengan menyususun angaran kas. Anggaran kas merupakan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu (Suad Husnan 2006: 93) 2. Perencanaan keuangan jangka panjang Perusahaan perlu mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang, kalau melakukan keputusan strategis tertentu (misal melakukan investasi modal dalam jumlah besar disertai dengan keputusan pendanaan tertentu). Pada 9 perencanaan keuangan jangka panjang dengan menggunakan model model keuangan tertentu perusahaan bisa memperkirakan posisi keuangannya apabila suatu keputusan keuangan diambil (Suad Husnan 2006:96). Beberapa model keuangan yang sering digunakan antara lain model presentase penjualan (sales percentage method). Model ini menggunakan dasar pemikiran bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalau aktivitasnya semakin meningkat. Ukuran aktivitas yang digunakan adalah penjualan. Salah satu asumsi penting dalam model ini adalah bahwa rekening rekening berubah sesuai dengan penjualan. Diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah, karena itu untuk menggunakan model ini diperlukan (1) Identifikasi rekening rekening yang berubah apabila penjualan berubah (2) Kebijakan keuangan yang dianut perusahaan Melalui model tersebut kemudian bisa ditaksir apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar atau tidak, bagaimana posisi keuangan dimasa yang akan datang dan sebagainya (Suad Husnan 2006:89) 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan keuangan sangat penting bagi setiap perusahaan,untuk menyusun rencana keuangan seberapa besar dana yang harus dikeluarkan,terutama pihak manajemen apabila perencanaan keuangan disajikan dengan baik dan benar tentunya peramalan keuangan untuk jangka waktu yang akan datang akan terlaksana dengan baik pula. 11 DAFTAR PUSTAKA Brigham & Houston, 1999, Manajemen Keuangan, Buku Kedua, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gitosudarmo dan Basri, 1992, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE Yogyakarta. Hanafi, Mamduh, M & Halim, Abdul, 2000, Analisa Laporan Keuangan. UPP AMD YKPN, Yogjakarta. Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisinis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Kieso & Weygandt, 1995, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketujuh, Jilid Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Munawir, S. 1992, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 1995. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Universitas Gajah Mada Jogjakarta. Prof.Dr.dermawan Sjahrial,MM Pengantar Manajemen Keuangan Edisi ke 4. Penerbit Mitra wacana Media 2012 12