STUDI KASUS PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN X SAMARINDA Oleh Putri Suci Ramadhanty Studi kasus untuk memperoleh informasi mengenai : 1. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar secara daring di SMPN X Samarinda 2. Aplikasi yang digunakan oleh guru pada saat pembelajaran daring 3. Kendala yang dialami selama proses pembelajaran daring 4. Persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring Terkait proses kbm, apa yg akan ada pecahkan melalaui: penelitian? Pada latar belakang akan dijelaskan mengenai 1. Awal mulai pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dari Maret hingga saat ini 2. Pandemi Covid-19 di Kalimantan Timur, hingga Samarinda masuk dalam zona merah 3. Dampak dari Pandemi Covid-19 terhadap dunia Pendidikan Sistem Pembelajaran yang berubah dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring Metode Penelitian : 1. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Kualitatif Deskriptif dengan metode Studi Kasus 2. Tenik pengumpulan data melalui observasi kelas online, angket, wawancara, dan dokumentasi 3. Analisis data : a. Reduksi data b. Penyajian data c. Penarikan kesimpulan PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 MATA PELAJARAN MATEMATIKA (STUDI KASUS SMPN X SAMARINDA) Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 atau Coronavirus Disease 2019 singkatan dari COVID-19 diseluruh dunia. Penyakit ini menyebar secara cepat pada akhir tahun 2019 yang disebabkan oleh Coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada tanggal 1 Desember 2019. Kemudian, menyebar secara masif di negara-negara lainnya. World Health Organization (WHO) mengumumkan pada tanggal 11 Maret 2020 bahwa COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi (Wikipedia, 2020). Berdasarkan sumber data World Health Organization (WHO) per tanggal 29 September 2020, pada situasi global total kasus terkonfirmasi COVID-19 adalah 33.249.563 kasus dengan 1.000.040 kematian (CFR 3,0 %) di 215 negara terjangkit termasuk Indonesia dan 179 Negara Transmisi lokal. Daftar negara terjangkit COVID-19 dapat bertambah setiap harinya mengikuti perkembangan data dan informasi yang didapatkan di Situation Report WHO (Infeksi Emerging, 2020) Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020, ketika 2 orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga Jepang. Pada 9 April 2020, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sebagai provinsi yang paling terpapar di Indonesia (Wikipedia, 2020). Berdasarkan sumber data Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemenkes RI per tanggal 29 September 2020, Indonesia telah melaporkan 282.724 kasus terkonfirmasi positif COVID19, kedua terbanyak di Asia Tenggara setelah Filipina. Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan 10.601 kematian (CFR 3,7 %) (Infeksi Emerging, 2020). Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan, lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan gejala COVID-19 akut yang belum terkonfirmasi atau dites. Sementara itu, diumumkan 210.437 orang telah sembuh, menyisakan 61.686 kasus yang sedang dirawat (Wikipedia, 2020). Pandemi COVID-19 di Kalimantan Timur pertama kali terdeteksi pada 18 Maret 2020. Pada 29 September 2020 terdapat 8.438 kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19, dengan 5.521 kasus diantaranya sembuh, sementara 312 kasus lainnya meninggal dunia akibat virus tersebut (Kaltim Tanggap Covid-19, 2020). Virus Korona atau COVID-19 membawa dampak yang besar bagi kehidupan dan tentu menjadi kekhawatiran karena kasus ini akan terus membesar risikonya dan mengancam berbagai aspek di kehidupan bermasyarakat. Kisah pandemi COVID-19 ini dapat memiliki akhiran yang berbeda pada setiap negara yang bergantung pada kebijakan yang diterapkan dan ketanggapan pemerintah dan tentunya kerjasama dengan masyarakat dalam meminimalisir penyebarannya. Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19. Mulai dari memberlakukan Social Distancing, Physical Distancing, hingga penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah (Herliandry, L. D., dkk., 2020). Kebijakan-kebijakan yang diterapkan tersebut tentunya membawa dampak diberbagai sektor. Mulai dari sektor sosial, ekonomi, pariwisata, bahkan sektor pendidikan mengalami dampak yang signifikan akibat virus ini. Menanggpi hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim menerbitkan beberapa surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus tersebut. Pertama, Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di lingkungan Kemendikbud. Kedua, Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan. Ketiga, Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 pada tanggal 24 Maret 2020 berisi tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19. Dalam Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 dijelaskan bahwa proses pembelajaran dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan (Mendikbud, 2020). Perubahan proses pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 yang cepat sekali. Pandemi Corona atau COVID-19 tidak hanya membuat perekonomian terhenti begitu saja, dari segi pendidikan juga sangat terdampak akibat pandemi COVID-19 ini. Salah satunya adalah pembelajaran tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Di Kalimantan Timur hampir semua daerah tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Hal tersebut dikarenakan beberapa daerah sudah memasuki zona merah, termasuk di Samarinda. Meskipun begitu, kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Timur, Anwar Sanusi pada 9 September 2020 mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka bisa saja dilakukan. Namun, dengan persyaratan yang ketat agar bisa dilakukan pembelajaran tatap muka. Selain itu, hanya zona tertentu yang memperbolehkan pembelajaran tatap muka. Zona kuning maupun hijau menjadi zona yang diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka dengan persyaratan tertentu. Selain kedua zona tersebut, seperti Samarinda atau Balikpapan masih tetap tidak boleh melakukan pembelajaran secara tatap muka (TribunKaltim.co, Samarinda, 2020). Sejak bulan Maret 2020, secara nasional kegiatan belajar mengajar siswa atau mahasiswa dilakukan di rumah. Situasi yang tidak pernah terduga sebelumnya membuat setiap sekolah, orang tua, dan siswa atau mahasiswa mengupayakan agar kegiatan belajar tetap berjalan sebagaimana mestinya meskipun melalui pembelajaran daring atau online. Perubahan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran online secara mendadak membuat pembelajaran tidak berjalan dengan maksimal. Banyak kendala dalam pembelajaran online yang sebelumnya tidak pernah dipersiapkan dengan matang (Irawati, D. S., dan Jontan, 2020.). Adanya perubahan ini mengharuskan pendidik merespon dengan sikap dan tindakan untuk mau belajar hal-hal baru. Pemanfaatan teknologi menjadi acuan bagi guru untuk mampu menghadirkan proses pembelajaran yang memberikan ruang gerak bagi siswa untuk mampu bereksplorasi, memudahkan interaksi serta kolaborasi antar siswa maupun siswa dengan guru utamanya dalam pembelajaran matematika untuk siswa kelas tinggi di sekolah dasar maupun menengah (Wiryanto, 2020). Sistem Pembelajaran daring merupakan implementasi pendidikan jarak jauh melalui online. Sistem pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatakan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang lebih baik dan bermutu. Sebab, dengan sistem pembelajaran daring, akan memberikan peluang bagi pelajar dan mahasiswa untuk dapat mengikuti suatu pelajaran atau mata kuliah tertentu (Republika.co.id., 2020). Terdapat sejumlah aplikasi online yang dapat menunjang proses pembelajaran secara daring yang dapat diaskes oleh guru dan siswa, seperti Rumah Belajar, Google Classroom, Google Formulir, Whatsapp, Facebook, Edmodo, Telegram, Zoom, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius dan lain-lain. Sebagian besar proses belajar daring atau pembelajaran jarak jauh saat ini masih memanfaatkan fasilitas grup Whatsapp dalam perangkat smartphone. Guru maupun dosen memberikan tugas kepada para peserta didik melalui grup Whatsapp, baik melalui grup orang tua siswa maupun grup kelas masing-masing. Waktu belajar sesuai dengan jadwal mata pelajaran harian. Materi belajar dipelajari secara mandiri kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan tugas harian. Diskusi terkait materi yang dipelajari dilakukan melalui grup tersebut. Untuk mengadakan tatap muka virtual dapat menggunakan aplikasi Google Classroom, Zoom, atau media lainnya. Dengan fitur ini, guru bisa memantau kehadiran dan keaktifan peserta didik (Arifa, F. N., 2020). Keluh kesah dirasakan oleh para siswa terkait belajar dari rumah, para siswa mengeluh akan belajar dirumah dipenuhi dengan tugas rumah yang diberikan oleh masingmasing guru terlalu banyak. Selain itu pula, kurang efektifnya belajar di rumah karena mereka belajar secara otodidak (sendiri), banyak orang tua yang tidak bisa mengajarkan materi yang ada dibuku, hanya bisa membimbing anaknya saja. Tujuan belajar di rumah tidak berjalan dengan baik, maka timbulah berbagai masalah, seperti banyak para siswa yang menyalahgunakan belajar di rumah untuk bermain game online, berbelanja, dan bermain ke tempat-tempat keramaian. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin mengadakan penelitian tentang Studi Kasus Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Matematika di SMPN X Samarinda. Penelitian bermaksud untuk mengetahui dan mendapat gambaran tentang proses pembelajaran matematika yang dilakukan secara daring di SMPN X Samarinda, aplikasi penunjang pembelajaran secara daring, persiapan guru serta kendala yang dialami selama proses pembalajaran daring. Referensi Arifa, F. N. 2020 Tantangan Pelaksanaan Kebijakan dari Rumah dalam Masa Darurat Covid19. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis Vol. XII, No. 7/I/Puslit/April/2020 Herliandry, L. D., dkk. 2020. Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 22, No. 1, April 2020 hal 65-70 Infeksi Emerging. 2020. Situasi Terkini Perkembangan Novel Coronavirus (Covid-19). https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkiniperkembangan-coronavirus-disease-covid-19-30-september-2020/#.X3RoS9kzbIU diakses tanggal 30 September 2020 Irawati, D. S., dan Jontan. 2020. Evaluasi Kualitas Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19: Studi Kasus di Fakultas Teknik, Universitas Katolik Darma Cendika. Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 9 No. 2, Juli 2020 Kaltim Tanggap Covid-19. 2020. Infografis Covid-19 Kalimanatan Timur. https://covid19.kaltimprov.go.id/ diakses tanggal 30 September 2020 Mendikbud. (2020). Mendikbud Terbitkan SE tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud- terbitkan-se-tentang-pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-darurat-covid19 diakses tanggal 10 September 2020 Mendikbud. (2020). Sikapi Covid-19, Kemendikbud Terbitkan Dua Surat Edaran. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/sikapi-covid19-kemendikbudterbitkan-dua-surat-edaran diakses tanggal 10 September 2020 Republika.co.id. 2020. Belajar Secara https://republika.co.id/berita/q7k1az318/belajar-secara-daring Daring. diakses tanggal 30 September 2020 TribunKaltim.co, Samarinda. 2020. Disidik Kaltim Perbolehkan Sekolah Tatap Muka Kala Pandemi Covid-19 namun Ada Persyaratannya. https://kaltim.tribunnews.com/2020/09/09/disdik-kaltim-perbolehkan-sekolah-tatapmuka-kala-pandemi-covid-19-namun-ada-persyaratannya diakses tanggal 15 September 2020 Wikipedia. 2020. Pandemi Covid-19.https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19 diakses tanggal 30 September 2020 Wikipedia. 2020. Pandemi Covid-19 di Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19_di_Indonesia diakses tanggal 30 September 2020 Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 6, No. 2, Mei 2020