Uploaded by azizahhanaro

ASKEP POST SC -[1]

advertisement
Nama :Azizah Hana Rosiana
Tingkat : 2A
NIM : 015.20.18.444
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA POST OPERASI SECTIO CAESAREA
A. Pengkajian Post Partum
Data Umum Klien
Initial
Usia
Status Perkawinan
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Diagnosis
:
:
:
:
:
:
Ny. H
14 thn
Kawin
IRT
SD
Post Partum Sectio
Caesarea Hari ke-3
Initial
Usia
Status Perkawinan
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
:
:
:
:
:
Tn. M
22 thn
Kawin
Wiraswasta
SMA
Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Dulu
No
1
Tahun
Tipe
Persalinan
2018
Sectio
Caesarea
Penolong
Dokter
Jenis
Kelamin
Perempuan
Pengalaman menyusui : ya / tidak
Berat
Badan
Lahir
Keadaan Bayi
Waktu Lahir
Masalah
Kehamilan
2540
Menangis
spontan dan
tidak ada trauma
persalinan
-
Berapa lama : tidak pernah
Riwayat Kehamilan saat ini
1.
Berapa kali periksa kehamilan
:
2.
Masalah kehamilan
:
6 kali yaitu 2 kali di trimester pertama, 3 kali di
trimester kedua dan 1 kali di trimster tiga di
puskesmas di Jeneponto
Klien mengatakan mual muntah, sering pusing
pada trimester I dan sering buang air kecil pada
trimester III
Riwayat Persalinan
1.
Jenis persalinan
:
2.
3.
4.
JK , BB / PB Bayi
Perdarahan
Masalah dalam persalinan
:
:
:
Spontan (letkep/letsu) / Tindakan (EV,EF)
Sectio Caesarea - 21 Juli 2018, 09.00 WITA
L / P , 2.540 gram / 48 cm
± 800 cc
Tidak ada
Riwayat Ginekologi
1.
2.
Masalah ginekologi
Riwayat KB
Data Umum Klien Saat Ini
:
:
Tidak ada
Tidak pernah
Status obstetrik
:
P1A0H3
Keadaan umum
:
Baik
BB saat hamil / TB
BB sebelum hamil
:
:
55 kg / 145 cm
62 kg
Bayi rawat gabung
Jika tidak, alasan
Kesadaran
: Ya / Tidak
:
: Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah
Suhu
:
:
110/80 mmHg
36,50C
Nadi
Pernapasan
:
:
78 x/menit
19 x/menit
Keluhan saat pengkajian: Klien mengatakan nyeri pada area post operasi. Selain itu,
klien juga mengeluh bahwa puting susunya masuk kedalam sehingga pada saat
menyusui, bayinya selalu menolak dan menangis. Klien mengatakan sudah BAB sejak 1
hari post operasi dan klien tampak BAK lancar. Klien juga mengatakan sering terbangun
tengah malam akibat bayi yang menangis. Klien juga mengatakan ini merupakan
kelahiran pertama dan klien mengatakan ingin mengetahui cara merawat bayi yang
benar.
Kepala dan Leher
Kepala
:
Mata
Hidung
:
:
Mulut
Telinga
:
:
Leher
:
Masalah khusus
:
Jantung
Paru
:
:
Payudara
:
Puting susu
Pengeluaran ASI
Masalah khusus
:
:
:
Tidak ada rambut rontok, tidak ada benjolan maupun lukadan
tidak ada nyeri tekan
Tidak ada ikterus, konjungtiva anemis, dan tidak terasa nyeri
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret yang
menghambat pernapasan dan tidak adanyeri tekan
Bibir tampak sedikit kering dan lidah tampak bersih
Telinga tampak simetris, tidak ada benjolan dantidak ada nyeri
tekan
Tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
tiroid maupun pembesaran kelenjar getah bening
Tidak ada
Dada
Abdomen
Involusi uterus
Bentuk dadatampak simetris dan bunyi jantung normal
Pengembangan dada simetris dan tidak terdengar
suaratambahan
Payudara tampak simetris, areola menghitam dan tidak ada
nyeri tekan
Puting masuk ke dalam
Produksi ASI banyak
Ketidakefektifan pemberian ASI
Fundus uteri
:
Kontraksi
Posisi
Kandung kemih
Diastasis rectus abdominis
Fungsi pencernaan
:
:
:
:
:
Masalah khusus
:
1 jari di bawah
umbilikus
(10 cm dari
simpisis pubis)
Kuat
Tengah
Tidak ada distensi kandung kemih
10 cm × 3 cm
Klien BAB 1x sehari sejak post operasi/peristaltic usus
terdengar (5 kali/menit)
Tampak luka bekas operasi pada bagian abdomen klien.
Klien mengatakan terkadang merasa nyeri pada bagian
luka operasi. Terkadang klien menunjukkan ekspresi
meringis. Hasil pengkajian nyeri menggunakan NRS,
meliputi:
P= luka jahitan bekas operasi dan sangat dirasakan saat
berjalan
Q= seperti teriris
R= bagian abdomen, tidak menjalar
S= skala 3
T= 1-2 menit
TANDA REEDA
R : Reedness
: ada kemerahan
E : Edema
: tidak ada
E : Ekimosis
: tidak ada
D : Discharge
:darah
A : Approximate
: tertutup
Perineum dan Genitalia
Vagina
Perineum
Kebersihan
Lokia
Jumlah
Jenis/warna
Konsistensi
Bau
Hemoroid
Derajat
Lokasi
Berapa lama
Nyeri
Masalah khusus
Ekstremitas
:
:
:
:
:
:
:
Integritas kulit = baik/tidak, edema/memar/hematoma
Utuh / episiotomi / ruptur
Bersih
2 kali ganti pembalut (25-50ml/pembalut)
Rubra/merah kecoklatan
Cair dan terdapat stosel (seperti saat haid)
Amis
: Tidak ada
: : : : Ya / tidak
: Tidak ada
Ekstremitas Atas
Edema
: Ya / tidak
Varises
: Ya / tidak
Ekstremitas Bawah
Edema
: Ya / tidak
Varises
: Ya / tidak
Masalah khusus
: Tidak ada
Eliminasi
Urine
Fekal
:
:
Kebiasaan BAK
BAK saat ini
Kebiasaan BAB
BAB saat ini
:
:
:
:
3-4 x/hari
3-4 x/hari
1 x/hari
1vx/hari
Nyeri / tidak
Konstipasi / tidak
Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur
: Kebiasaan, tidur 6-7 jam, tidak pernah terbangun pada
malam hari.
Klien tidak merasa puas karena sering merasa terbangun
: tengah malam dan tidurnya hanya 3-4 jam. Pada saat dikaji,
klien tampak mengantuk.
: Ya / tidak
Pola tidur saat ini
Keluhan
ketidaknyamanan
Sifat
: nyeri saat berjalan, terbangun saat tengah malam dan
ruangan panas
: Luka post op bagian abdomen
Hilang timbul
Lokasi
Intensitas
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi
Latihan/senam
Masalah khusus
:
:
:
Miring kanan dan kiri, duduk, berjalan
Tidak ada
Tidak ada
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi
Asupan cairan
Masalah khusus
:
:
:
Sesuai diet
Nafsu makan
:
Meningkat
Tidak ada
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis
Penerimaan terhadap bayi
Masalah khusus
Kemampuan menyusui
:
:
:
:
Taking hold
Kehadiran bayi sangat diharapkan
Tidak ada
Saat ini belum mampu menyusui dengan baik
karenaputting susu masuk ke dalam.
Obat-obatan yang Dikonsumsi Saat Ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ketorolac 30 mg/8 jam/Intravena
Ranitidine 50 mg/8 jam/Intravena
Asam Traneksamat 500 mg/8 jam/intravena
Cefotaxine 90 mg/24 jam/intravena
Fetrosus sulfat 200 mg/24 jam oral
Asam mefenamat 500 mg/8 jam/oral
Hasil Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan
21 Juli 2018
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW-CV
PDW
MPV
PCT
NEUT
LYMPH
MONO
EO
BASO
Koagulasi
Waktu Bekuan
Waktu Perdarahan
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Fungsi Hati
SGOT
SGPT
Kimia Lain
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
IMUNOSEROLOGI
Penanda Hepatitis
HBs Ag (ICT)
Hasil
Rentang normal
Interpretasi
7,31 (103/uL)
2,93 (106/uL)
8,9 gr/dl
26,8 %
91,5 fl
91,5 pg
30,4 gr/dl
169 (103/uL)
15,2
12,1 fl
10,7 fl
0,18 %
4,99 %
24,6 %
5,7%
0,09%
0,03 %
4,00-10,00 (103/uL)
4,00-6,00 (106/uL)
12,0-16,0 gr/dl
37,0-48,0 %
80,0-97,0 fl
26,5-33,5 pg
31,5-35,0 gr/dl
150-400 (103/uL)
10,0-15,0
10,0-18,0 fl
6,50-11,0 fl
0,15-0,50 %
52,0-75,0 %
20,0-40,0 %
2,00-8,00 %
1,00-3,00 %
0,00-0,10 %
Normal
Menurun
Menurun
Menurun
Normal
Meningkat
Menurun
Meningkat
Meningkat
Normal
Normal
Normal
Menurun
Normal
Normal
Menurun
Normal
7 menit
2 menit
4-10 menit
1-7 menit
Normal
Normal
150 mg/dl
140 mg/dl
10 mg/dl
0,48 mg/dl
10-50 mg/dl
L(<1,3),P(<1,1) mg/dl
Normal
Normal
16 U/L
5 U/L
< 38 U/L
< 41 U/L
Normal
Normal
139 mmol/l
3,9 mmol/l
104 mmol/l
136-145 mmol/l
3,5-5,1 mmol/l
97-111 mmol/l
Menurun
Normal
Normal
Non Reactive
Non Reactive
Negative
Rangkuman Hasil Pengkajian
Ny H berusia 14 tahun masuk ke ruang perawatan nifas pada 21 Juli 2018
pukul dengan persiapan SC. Klien menjalani post Sectio Caesarea 22 Juli 2018
pukul di OK Pinang RSWS. Saat ini, Ny. L dirawat di ruang perawatan nifas,
terpasang infus cabang NaCL 20 tetes per menit. Klien melahirkan bayi
perempuan dengan BB = 2540 gram, PB = 48 cm, APGAR Score = 8/10.Status
obstetric klien P1A0.Keluhan saat ini adalah Klien mengatakan nyeri pada area
post operasi. Selain itu, klien juga mengeluh bahwa puting susunya masuk
kedalam sehingga pada saat menyusui, bayinya selalu menolak dan menangis.
Klien mengatakan sudah BAB sejak 1 hari post operasi dan klien tampak BAK
menggunakan folley katater. Klien juga mengatakan sering terbangun tengah
malam akibat bayi yang menangis. Klien juga mengatakan ini merupakan
kelahiran pertama dan klien mengatakan ingin mengetahui cara merawat bayi
yang benar. Dari hasil observasi puting inverted, klien nampak mengantuk, dan
klien tampak antusias dalam mencari informasi terkait perawatan bayi.
Perencanaan Pulang :
Perawatan putting susu dan payudara.
B. Analisa Data
Inisial Pasien
: Ny. H
Diagnosa Medis : Postpartum
Ruang rawat
: Ruang Perawatan Nifas (Lontara 4 Bawah Belakang)
DATA
DS:
 Klien mengatakan putting susunya masuk ke
dalam dan bayinya menolak saat disusui
DO:
 Putting susu tampak inverted
Faktor risiko :
 Terpajan pada wabah : terdapat luka post SC
 Perban luka tampak berdarah
Hb menurun : 8,9 g/dL
DS:
 Klien mengatakan nyeri pada area post operasi
P: luka jahitan post operasi dan sangat
dirasakan saat berjalan
Q: seperti teriris
R: bagian abdomen, tidak menjalar
T: 1-2 menit
DO:
 S: 3 NRS
DS:
 Klien mengatakan tidak puas dengan pola
tidurnya karena sering terbangun pada malam
hari
 Kebiasaan tidur 6-7 jam dan saat ini berubah
menjadi 3-4 jam
DO:
 Klien tampak mengantuk
DS:
 Ibu dan ayah bayi mengatakan kesiapan dirinya
menjadi orang tua
DO:
 Orang tua tampak antusias dalam merawat
anaknya yang baru lahir
 Orang tua tampak antusias mencari informasi
terkait cara merawat bayi
MASALAH KEPERAWATAN
Ketidakefektifan pemberian ASI
Risiko infeksi
Nyeri akut
Gangguan pola tidur
Kesiapan meningkatkan peran
menjadi orang tua
C. Intervensi Keperawatan
Inisial Pasien
: Ny. H
Diagnosa Medis : Postpartum
Ruang rawat
No
1
Tang
gal
23
Juli
2018
: Ruang Perawatan Nifas (Lontara 4 Bawah Belakang)
Diagnosis
Keperawatan &
Data Penunjang
Ketidakefektifan
pemberian ASI
berhubungan
dengan anomaly
payudara ibu
Tujuan
Setelah dilakukan
Konseling laktasi
perawatan 2x24 jam
 Berikan informasi mengenai
ketidakefektifan
manfaat menyusui baik fisilogis
pemberian ASI teratasi
maupun psikologis
dengan kriteria hasil
DS:
 Klien mengatakan
putting susunya
masuk ke dalam
dan bayinya
menolak saat
disusui
DO:
 Putting susu
tampak
inverted
Rencana Tindakan
 Jelaskan tanda bahwa bayi
Keberhasilan menyusui :
membutuhkan makakn, misalnya
maternal
refleks rooting
 Posisi nyaman
 Instruksikan bayi untuk melakukan
selama menyusui
 Menghindari
penggunaan putting
perawatan puting susu
 Monitori nyeri pada payudara
 Dukung pemilihan pengeluaran ASI
buatan/dot
dengan pemompaan ASI dengan
 Penyapihan
menyusui
 Mengenali isyarat
pompa listrik atau non listrik
Pengajaran : nutrisi 0-3 bulan
 Anjurkan pasien untuk memberikan
untuk penyapihan
ASI selama 6 bulan atau susu
 Ibu bebas dari
mastitis
formula jika ASI tidak cukup
 Intruksikan orang tua membatasi
 Puas dengan proses
intake air ½ sampa 1 ons pada satu
penyapihan
waktu, 4 ons setiap hari
Pemberian makan dengan cangkir :
bayi baru lahir

Tentukan keadaan bayi baru lahir
sebelum memberi makan

Pegang bayi bayi baru lahir yang
dibedong dengan tegak atau atau
semi tegak sambil menyokong
bagian belakang (punggung) bayi
baru lahir, leher dan kepala

Pertahankan bayi dengan sendok
ke bibir bayi mendatar sedikit
dibibir bawah dengan tepi sendok
yang menyentuh bagian luar bibir
atas

Sentuhkan sendok hingga susu
menyentuh bibir bayu lahir

Monitor aliran susu

Sendawakan bayi selama dan
setelah memberi makan
2.
23
Juli
2018
Risiko infeksi
Faktor risiko :
 Terpajan
pada
wabah : terdapat
luka post SC
 Perban
luka
tampak berdarah
Hb menurun : 8,9
g/dL
3.
23
Juli
2018
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen cedera
fisik: prosedur
bedah
DS:
 Klien
mengatakan
nyeri pada
area post
operasi
P: luka
jahitan post
operasi
dan sangat
dirasakan
Setelah
dilakukan Kontrol infeksi
tindakan keperawatan 1  Cuci tangan sebelum dan sesudah
x 24 jam, diharapkan
kegiatan perawatan pasien
infeksi pada pasien tidak  Ajarkan klien dan keluarga
terjadi dengan kriteria
mengenai teknik cuci tangan
hasil:
dengan tepat
Keparahan infeksi
 Anjurkan
pengunjung
untuk
 Tidak ada kemerahan
mencuci tangan pada saat
pada luka post SC
memasuki dan meninggalkan
 Tidak ada cairan
ruangan pasien
yang berbau busuk
 Lakukan perawatan luka post SC
 Tidak ada pus yang  Ajarkan klien dan keluarga
keluar dari luka post
mengenai tanda dan gejala infeksi
SC
dan kapan harus melaporkannya
 Tidak ada demam
kepada petugas perawatan
Kolaborasi pemberian terapi antibiotic
yang sesuai jika perlu.
Setelah
perawatan Manajemen Nyeri
selama 1x24 jam, nyeri  Lakukan pengkajian nyeri secara
akut klien berkurang
komprehensif
dari skala 3 ke skala 1  Observasi adanya petunjuk
dengan kriteria hasil:
nonverbal terkait nyeri maupun
ketidaknyamanan terutama pada
Kontrol Nyeri
pasien yang tidak dapat berbicara
 Klien
mampu  Evaluasi bersama klien efektifitas
mengurangi
rasa
tindakan pengurangan nyeri yang
nyeri
tanpa
pernah dilakukan sebelumnya jika
analgesik
ada
 Klien melaporkan  Pilih dan implementasikan
perubahan
gejala
tindakan yang beragam seperti
nyeri
farmakologis dan non farmakolois
 Klien
tidak
untuk memfasilitasi penurunan
menunjukkan tanda
nyeri
non verbal terkait  Ajarkan prinsip-prinsip
nyeri
manajemen nyeri
 Ajarkan penggunaan teknik
saat
berjalan
Q: seperti
teriris
R: bagian
abdomen,
tidak
menjalar
T: 1-2
menit
4.
5.
23
Juli
2018
23
Juli
2018
DO:
S: 3 NRS
Gangguan pola
tidur berhubungan
dengan pola tidur
tidak menyehatkan:
karena tanggung
jawab menjadi
orang tua
DS:
 Klien
mengatakan
tidak puas
dengan pola
tidurnya karena
sering
terbangun pada
malam hari
 Kebiasaan tidur
6-7 jam dan
saat ini berubah
menjadi 3-4
jam
DO:
 Klien tampak
mengantuk
Kesiapan
meningkatkan
peran
menjadi
orang tua
DS:
 Ibu dan ayah
bayi mengatakan
kesiapan dirinya
menjadi orang
tua
DO:
Tingkat Nyeri
 Klien mengatakan
rasa nyeri telah

berkurang
 Tanda-tanda
vital
dalam
rentang

normal
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan 1
x 24 jam, diharapkan
pola
tidur
teratur
kriteria hasil:
Tidur
 Kualitas tidur baik
 Lama
tidur
bertambah sampai 6
jam
 Perasaan
segar
setelah tidur
 Mudah bangun di
saat yang tepat
nonfarmakologis seperti relaksasi
nafas dalam, aplikasi panas/dingin
dan pijatan jika memungkinkan.
Kolaborasikan dengan tim
kesehatan unntuk menggunakan
teknik farmakologi jika diperlukan
Evaluasi keefektifan dari tindakan
pengontrol nyeri selama
pengkajian nyeri dilakukan
Peningkatan Tidur






Tentukan
pola
tidur/aktivitas
pasien
Jelaskan pentingnya tidur yang
cukup
Monitor/catat pola tidur dan
jumlah jam tidur
Monitor pola tidur dan catat
kondisi
fisik
(ketakutan/kecemasan)
Monitor partisipasi dalam kegiatan
yang melelahkan selama terjaga
untuk mencegah penat berlebihan
Terapkan
langkah-langkah
kenyamanan
seperti
pijat,
pemberian posisi, dan sentuhan
afektif
Setelah
perawatan Peningkatan pengasuhan:
selama
2x24
jam,  Bantu orang tua terkait peran
diagnosa dapat teratasi
transisi dan harapan
dengan kriteria hasil :
 Sediakan buku, pamflet, dan bahan
lainnya
terkait
pengajaran
Pengetahuan
keterampilan pengasuhan
perawatan bayi:
 Ajarkan orang tua menanggapi
 Orang tua memiliki
isyarat perilaku dari bayi
pengetahuan terkait
karakteristik
bayi Pendidikan orang tua: bayi
yang normal
 Tentukan pengetahuan, kesiapan,
 Orang tua memiliki
dan kemampuan orang tua dalam
pengetahuan terkait
belajar mengenai perawatan bayi
 Orang
tua
tampak antusias
dalam merawat 
anaknya
yang
baru lahir
 Orang
tua 
tampak antusias
mencari
informasi terkait
cara
merawat 
bayi
memegang
bayi
dengan tepat
Orang tua memiliki
pengetahuan terkait
memposisikan bayi
dengan tepat
Orang tua memiliki
pengetahuan terkait
cara
memandikan
bayi
Orang tua memiliki
pengetahuan terkait
perawatan tali pusat











Monitor kebutuhan belajar bagi
keluarga
Ajarkan orang tua keterampilan
merawat bayi yang baru lahir
Ajarkan orang tua menyiapkan
susu formula dan pemilihannya
Berikan informasi mengenai dot
bayi pada orang tua
Ajarkan orang tua cara merawat
dan mencegah ruam popok
Dorong
orang
tua
untuk
menghadiri kelas pengasuhan
Sediakan materi tertulis bagi orang
tua yang sesuai dengan identifikasi
kebutuhan pengetahuan
Berikan dukungan ketika orang tua
belajar keterampilan perawatan
bayi
Berikan
informasi
mengenai
karakteristik bayi baru lahir
Demonstrasikan kepada orang tua
mengenai refleks dan menjelaskan
pentingnya
refleks
dalam
perawatan bayi
Berikan
informasi
terkait
lingkungan yang aman bagi bayi
D. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien
: Ny. H
Diagnosa Medis : Postpartum
Ruang rawat
: Ruang Perawatan Nifas (Lontara 4 Bawah Belakang)
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan pemberian bayi berhubungan dengan anomaly
puting susu
Hari,Tanggal,
No
Implementasi
Evaluasi
Jam (WITA)
Senin, 23 Juli Pukul 10.00
Pukul 13.30
1.
2018
 Mengajarkan tentang cara S :
Dinas Pagi
pemberian makan melalui  klien mengatakan ASI lancar
(Hari pertama)
cangkir
tapi bayi menolak untuk
Hasil : orang tua dan
menyusu secara langsung
keluarga paham tentang  klien mengatakan kadang
cara pemberian makan
posisi tidak nyaman saat
melalui cangkir
pemberian ASI
Pukul 10.20
 klien mengatakan tidak
 Mengintruksikan
orang
menggunakan puting
tua untuk menyendawakan
buatan/dot saat pemberian
bayi setelah minum susu
ASI
Hasil:
keluarga  klien mengatakan mengenali
menyendawakan
anak
isyarat untuk penyapihan
setelah bayi minum susu
 Puas dengan proses
Pukul 10.25
penyapihan
 Menginformasikan
mengenai
manfaat O:
menyusui baik fisilogis  Puting susu ibu inverted
maupun psikologis
 Ibu bebas dari mastitis
Hasil : orang tua paham
tentang manfaat menyusui
Pukul 10.30
A : ketidakefektifan pemberian
 menjelaskan tanda bahwa ASI belum teratasi
bayi membutuhkan
P:
makan, misalnya refleks
 Mengobservasi
cara
rooting
makan dengan cangkir
Hasil : orang tua paham
 Mengevaluasi orang tua
tanda bahwa bayi
untuk
menyendawakan
membutuhka makan
bayi setelah minum susu
pukul 11.05
 Mengevaluasi
tanda

mendukung
pemilihan
pengeluaran ASI dengan
pemompaan ASI dengan
pompa listrik atau non
listrik
hasil : orang tua memilih
pemompaan
ASI
nonlistrik
Senin, 23 Juli Pukul 14.30
2018
 Mengevaluasi tentang cara
Dinas siang
pemberian makan melalui
(Hari pertama)
cangkir
Hasil : orang tua telah
mampu
memberikan
makanan melalui cangkir
Pukul 15.00
 Mengajarkan nutrisi : 0-3
bulan
Hasil : klien paham
tentang nutriri pada bayi
umur 0-3 bulan dan
berencana memberikan
ASI eksklusif sampai
umur 6 bulan
pukul 15.30
 mengajarkan ibu untuk
melakukan perawatan
puting susu
hasil : orang tua bisa
melakukan perawatan
puting susu
Pukul 17.00
 Mengevaluasi orang tua
dalam
menyendawakan
bayi setelah minum susu
Hasil:
keluarga
menyendawakan
anak
setelah bayi minum susu
Pukul 17.10
 mengevaluasi tanda bahwa
bayi membutuhkan
makan, misalnya refleks
rooting

bahwa bayi membutuhkan
makan
Mengajarkan perawatan
puting susu
Pukul 20.30
S:
 klien mengatakan ASI lancar
tapi bayi menolak untuk
menyusu secara langsung
 klien mengatakan kadang
posisi tidak nyaman saat
pemberian ASI
 klien mengatakan tidak
menggunakan puting
buatan/dot saat pemberian
ASI
 klien mengatakan mengenali
isyarat untuk penyapihan
 Puas dengan proses
penyapihan
O:
 Puting susu ibu inverted
 Ibu bebas dari mastitis
A : ketidakefektifan pemberian
ASI belum teratasi
P:


Mengevaluasi pengajaran
nutrisi : 0-3 bulan
Mengajarkan perawatan
puting susu
Hasil : orang tua
mengetahui tanda bahwa
bayi membutuhkan makan
Senin, 23 Juli Pukul 05.30
Pukul 07.00
2018
 Mengevaluasi
tentang S :
Dinas malam
pengajaran nutrisi : 0-3  klien mengatakan ASI lancar
(Hari pertama)
bulan
tapi bayi menolak untuk
Hasil : orang tua paham
menyusu secara langsung
tentang nutrisi pada bayi  klien mengatakan saat
0-3 bulan
memberikan ASI merasa
nyaman
 klien mengatakan tidak
menggunakan puting
buatan/dot saat pemberian
ASI
 klien mengatakan mengenali
isyarat untuk penyapihan
 Puas dengan proses
penyapihan
O:
 Puting susu ibu inverted
 Ibu bebas dari mastitis
2.
Selasa, 24 Juli
2018
Dinas Pagi
(Hari kedua)
A : ketidakefektifan pemberian
ASI belum teratasi
P:
 Mengajarkan perawatan
puting susu
Pukul 10.00
Pukul 13.30
 Melakukan
perawatan S :
payudara dan puting susu
 klien mengatakan ASI lancar
Hasil : orang tua paham
tapi bayi menolak untuk
tentang
perawatan
menyusu secara langsung
payudara
 klien mengatakan saat
memberikan ASI merasa
nyaman
 klien mengatakan tidak
menggunakan puting
buatan/dot saat pemberian
ASI
 klien mengatakan mengenali
isyarat untuk penyapihan
 Puas dengan proses
penyapihan
O:
 Puting susu ibu inverted
 Ibu bebas dari mastitis
A : ketidakefektifan pemberian
ASI belum teratasi
Selasa, 24 Juli
2018
Dinas siang
(Hari kedua)
P:
Mengajarkan perawatan puting
susu
Pukul 14.30
Pukul 16.00
 Mengevaluasi perawatan S :
payudara dan putting susu
 klien mengatakan ASI lancar
Hasil : orang tua paham
dan kadang menyusu
tentang
perawatan
langsung
payudara
 klien mengatakan mengenali
isyarat untuk penyapihan
 Puas dengan proses
penyapihan
O:
 Puting susu ibu sudah
menonjol
 Ibu bebas dari mastitis
A : ketidakefektifan pemberian
ASI teratasi
P:
 Perawatan
dirumah
susu
saat
Diagnosa Keperawatan: Risiko infeksi
Hari,Tanggal,
No
Implementasi
Evaluasi
Jam (WITA)
Senin, 23 Juli
09.15
14.00
1.
2018
Melakukan perawatan luka post S:
Dinas Pagi
SC
 Klien mengetahui tanda-tanda
(Hari pertama) 10.00
infeksi seperti terdapat cairan yang
 Ajarkan klien dan keluarga
bau yang keluar pada luka post SC,
mengenai tanda dan gejala
kemerahan dan demam
Senin, 23 Juli
2018
Dinas siang
(Hari pertama)
infeksi dan kapan harus
melaporkannya
kepada
petugas perawatan
 Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kegiatan perawatan
pasien
10.30
Mengajarkan klien dan keluarga
mengenai teknik cuci tangan
dengan tepat
11.00
Menganjurkan pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan
ruangan pasien
15.00
Menganjurkan pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan
ruangan pasien
16.00
Memberikan
cefotaxime
terapi
antibiotic
17.00
Mengevaluasi pasien tentang
pengetahuannya mengenai tandatanda infeksi
Senin, 23 Juli
2018
Dinas malam
(Hari pertama)
23.00
Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
O:
 Tidak ada pus, cairan berbau dan
kemerahan pada luka post SC
 S: 37oC
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
 Anjurkan
pengunjung
untuk
mencuci
tangan
pada
saat
memasuki
dan
meninggalkan
ruangan pasien
 Pemberian terapi antibiotic yang
sesuai jika perlu
20.30
S:
 Klien mengatakan tidak ada tandatanda infeksi
O:
 Tidak ada pus, cairan berbau dan
kemerahan pada luka post SC
 S: 36,8oC
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
 Anjurkan
pengunjung
untuk
mencuci
tangan
pada
saat
memasuki
dan
meninggalkan
ruangan pasien
07.30
S:
 Klien mengatakan tidak ada tandatanda infeksi
O:
 Tidak ada pus, cairan berbau dan
kemerahan pada luka post SC
 S: 36,7oC
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi
 Perawatan luka post SC
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
 Anjurkan
pengunjung
untuk
mencuci
tangan
pada
saat
memasuki
dan
meninggalkan
2.
Selasa, 24 Juli
2018
Dinas Pagi
(Hari kedua)
08.00
Melakukan perawatan luka post
SC
10.00
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah
kegiatan
perawatan
pasien
11.00
Menganjurkan pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan
ruangan pasien
Selasa, 24 Juli
2018
Dinas siang
(Hari kedua)
16.00
Memberikan
cefotaxime
terapi
antibiotic
17.00
Menganjurkan pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan
ruangan pasien
ruangan pasien
13.30
S:
 Klien mengatakan tidak ada tandatanda infeksi
O:
 Tidak ada pus, cairan berbau dan
kemerahan pada luka post SC
 S: 36,6oC
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
 Anjurkan
pengunjung
untuk
mencuci
tangan
pada
saat
memasuki
dan
meninggalkan
ruangan pasien
 Pemberian terapi antibiotic yang
sesuai jika perlu
16.00
S:
 Klien mengatakan tidak ada tandatanda infeksi
O:
 Tidak ada pus, cairan berbau dan
kemerahan pada luka post SC
 S: 36,8oC
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
 Anjurkan
pengunjung
untuk
mencuci
tangan
pada
saat
memasuki
dan
meninggalkan
ruangan pasien
DiagnosaKeperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik: prosedur bedah
Hari,Tanggal,
No
Implementasi
Evaluasi
Jam (WITA)
Senin, 23 Juli Pukul 09.00
1.
Pukul 13.30
2018
S:
 Melakukan pengkajian nyeri
DinasPagi
- Klien mengatakan nyeri berkurang
secara komprehensif
(Hari pertama)
- Klien melaporkan perubahan gejala
Hasil: Klien mengatkan nyeri
nyeri
pada area post operasi
- P: luka jahitan post
operasidan sangat
O:
dirasakan saat berjalan
-

Q: seperti teriris
R: bagian abdomen, tidak
menjalar
- S: 3
T: 1-2 menit
Mengajarkan klien teknik nonfarmakologis (relaksasi panas
dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti
instruksi
Pukul 12.00
 Menanyakan pada klien hal
yang dirasakan saat nyeri
datang
Hasil: klien mengatakan nyeri
masih ada dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 110/80 mmHg
S: 36.5oC
N: 78 x/menit
P: 19 x/menit
Pukul 13.00
 Pemberian Cetorolac
30mg/iv/8jam
Senin, 23 Juli Pukul 15.00
2018
 Melakukan pengkajian nyeri
Dinas siang
secara komprehensif
(Hari pertama)
Hasil: Klien mengatkan nyeri
pada area post operasi
- P: luka jahitan post
operasidan sangat
dirasakan saat berjalan
- Q: seperti teriris
- R: bagian abdomen, tidak
menjalar
- S: 3
T: 1-2 menit
 Mengajarkan klien teknik nonfarmakologis (relaksasi panas
dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti
instruksi
Pukul 18.00
 Menanyakan pada klien hal
yang dirasakan saat nyeri
datang
Hasil: klien mengatakan nyeri
masih ada dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 119/83 mmHg




TTV dalam batas normal
Tidak ada ekspresi meringis
Klien mampu menggunakan
teknik relaksasi napas dalam
Nyeri skala 3
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
- Observasi adanya petunjuk
nonverbal terkait nyeri maupun
ketidaknyamanan
- Pemberian ketorolac
30mg/8jam/IV
Pukul 20.30
S:
- Klien mengatakan nyeri berkurang
- Klien melaporkan perubahan gejala
nyeri
O:
 TTV dalam batas normal
 Tidak ada ekspresi meringis
 Klien mampu menggunakan
teknik relaksasi napas dalam
 Nyeri skala 2
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
- Observasi adanya petunjuk
nonverbal terkait nyeri maupun
ketidaknyamanan
- Pemberian ketorolac
30mg/8jam/IV
S: 36.7oC
N: 68 x/menit
P: 18 x/menit
Pukul 19.00
 Pemberian Cetorolac
30mg/iv/8jam
Senin, 23 Juli Pukul 21.30
2018
 Melakukan pengkajian nyeri
Dinasmalam
secara komprehensif
(Hari pertama)
Hasil: Klien mengatkan nyeri
pada area post operasi
- P: luka jahitan post
operasidan sangat
dirasakan saat berjalan
- Q: seperti teriris
- R: bagian abdomen, tidak
menjalar
- S: 2
T: 1-2 menit
 Mengajarkan klien teknik nonfarmakologis (relaksasi panas
dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti
instruksi
Pukul 06.00
 Menanyakan pada klien hal
yang dirasakan saat nyeri
datang
Hasil: klien mengatakan nyeri
masih ada dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 109/88 mmHg
S: 36.6oC
N: 98 x/menit
P: 20 x/menit
Pukul 07.00
 Pemberian Cetorolac
30mg/iv/8jam
Pukul 07.30
S:
- Klien mengatakan nyeri berkurang
- Klien melaporkan perubahan gejala
nyeri
O:
 TTV dalam batas normal
 Tidak ada ekspresi meringis
 Klien mampu menggunakan
teknik relaksasi napas dalam
 Nyeri skala 2
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
- Observasi adanya petunjuk
nonverbal terkait nyeri maupun
ketidaknyamanan
- Pemberian ketorolac
30mg/8jam/IV
2.
Selasa, 24 Juli Pukul 08.30
2018
 Melakukan pengkajian nyeri
DinasPagi
secara komprehensif
(Hari pertama)
Hasil: Klien mengatkan nyeri
pada area post operasi
- P: luka jahitan post
operasidan sangat
dirasakan saat berjalan
- Q: seperti teriris
- R: bagian abdomen, tidak
menjalar
- S: 2
T: 1-2 menit
 Mengajarkan klien teknik nonfarmakologis (relaksasi panas
dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti
instruksi
Pukul 13.00
S:
- Klien mengatakan nyeri pada area
post operasi
- P: luka jahitan post operasidan
sangat
dirasakan saat berjalan
- Q: seperti teriris
- R: bagian abdomen, tidak menjalar
- T: 1-2 menit
O:
- S: 1 NRS
A: Nyeri akut teratasi
P: -
Pukul 12.00
 Menanyakan pada klien hal
yang dirasakan saat nyeri
datang
Hasil: klien mengatakan nyeri
masih ada dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 115/85 mmHg
S: 36.6oC
N: 74 x/menit
P: 18 x/menit
Pukul 13.00
 Pemberian Cetorolac
30mg/iv/8jam
Diagnosa Keperawatan: Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan:
karena tanggung jawab menjadi orang tua
Hari,Tanggal,
No
Implementasi
Evaluasi
Jam (WITA)
Senin, 23 Juli 09.30
24 Juli 2018 (Dinas pagi)
1.
2018
 Menjelaskan pentingnya tidur 13.30
Dinas Pagi
S:
yang cukup
(Hari pertama)  Monitoring pola tidur dan  Klien mengatakan kualitas tidurnya
tidak baik
jumlah jam tidur
mengatakan
tidurnya
 Monitoring pola tidur dan  Klien
semalam
hanya
4
jam
catat
kondisi
fisik
 Klien mengatakan tidak segar saat
(ketakutan/kecemasan)
bangun
 Monitoring partisipasi dalam
kegiatan yang melelahkan  Klien mengatakan masih sering
selama
terjaga
untuk
terbangun di malam hari
mencegah penat berlebihan
O:
 Klien tampak mengantuk
21.00
A: Gangguan pola tidur belum teratasi
 Melakukan
pemijatan, P: Lanjutkan intervensi
pemberian
posisi,
dan  Tentukan
pola
tidur/aktivitas
sentuhan afektif
pasien
 Jelaskan pentingnya tidur yang
cukup
 Monitor/catat pola tidur dan jumlah
jam tidur
 Monitor pola tidur dan catat
kondisi
fisik
(ketakutan/kecemasan)
 Monitor partisipasi dalam kegiatan
yang melelahkan selama terjaga
untuk mencegah penat berlebihan
 Melakukan pemijatan, pemberian
posisi, dan sentuhan afektif
Diagnosa Keperawatan: Kesiapan meningkatkan peran menjadi orang tua
Hari,Tanggal,
No
Implementasi
Evaluasi
Jam (WITA)
Senin, 23 Juli
Pukul 09.00
Pukul 13.30
1.
2018
 Mengajarkan orang tua cara S:
Dinas Pagi
merawat bayi (memandikan  Klien
mengatakan
sudah
(Hari pertama)
dan perawatan tali pusat)
mengetahui cara memandikan
bayi
 Memberikan dukungan dalam
 Klien
mengatakan
sudah
melakukan perawatan bayi
mengetahui cara merawat tali
pusat
O:


Klien tampak mulai terampil
dalam memandikan bayi
Klien tampak mulai terampil
dalam merawat tali pusat
A: Kesiapan meningkat peran menjadi
orang tua belum teratasi
Senin, 23 Juli
2018
Dinas siang
P: Monitor kebutuhan belajar bagi
orang tua
Pukul 16.00
Pukul 20.30
 Memonitor kebutuhan belajar S:
bagi orang tua
 Orang tua mengetahui risiko bayi
(Hari pertama)
hipotermi
Pukul 20.00
 Mengajarkan cara
memposisikan bayi dengan
benar
O:

Orang tua tampak mengetahui
cara memberikan bayi posisi
yang benar
A: Kesiapan meningkat peran menjadi
orang tua belum teratasi
2.
Selasa, 24 Juli
2018
Dinas Pagi
(Hari Kedua)
P: Monitor kebutuhan belajar bagi
orang tua
Pukul 09.00
Pukul 13.30
 Monitor kebutuhan belajar S:
 Orang tua mengatakan telah
bagi orang tua
mengetahui karakteristik bayi
 Memberi informasi kepada
normal (risiko hipotermi)
orang tua terkait karakteristik
bayi normal (risiko hipotermi)
O:
 Ibu tampak menjaga bayi agar
tetap hangat
A:

P:

Kesiapan meningkatkan menjadi
orang tua telah teratasi
Intervensi dihentikan
Download