Uploaded by User78844

bahan baca pajak

advertisement
Pajak 1
Sejarah
● Penduduk harus patuh pada pemerintah negaranya karena ada ​le contract social
(perjanjian masyarakat) → J.J. Rousseau
● Leges Fundamentalis (di Indonesia UUD) → penguasa akan melindungi dan mengurus
kepentingan warga masyarakatnya dan masyarakat akan membayar biaya tersebut
● Sebagian dari hak penduduk diserahkan kepada pemerintah à upeti, harus,untuk
menyelenggarakan sosial
● Pada awalnya pajak merupakan pemberian sukarela dari rakyat kepada raja untuk
kepentingan raja dalam bentuk padi ternak atau hasil tanaman lainya
● Pajak mulai menjadi pungutan sejak jaman romawi → 509 SM
● Di Indonesia: upeti dimulai pada zaman kerajaan dan kesultanan yang digunakan untuk
operasional dan pada zaman VOC
● Di era kolonial namanya upeti yang harus dilaksanakan/kewajiban
○ Pajak tanah: verplichte leverantien/tanam paksa
○ Saat gubjen rafles: landrente/pajak tanah
○ Jepang: landrente untuk tanah produksi
● Pada masa kemerdekaan
○ Ps 23 UUD: “segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan UU
○ Ordonansi PPd 1944 (Pajak Peralihan) -> Pajak pendapatan 1957
○ UU No. 8 Tahun 1970 ttg Perubahan Ordonansi Pajak Perseroan 1925
○ Tahun 1983 Reformasi Perpajakan:
■ Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)
■ Pajak Penghasilan (PPh)
■ PPN dan PPPnBM
■ PBB serta Bea Materai
○ Pembaharuan sistem perpajakan yang semula official assessment system diubah
menjadi self assessment system
○ ​Penyerdehanaan perhingan
○ Perubahan PTKP (Pendapatan Tidak Kena Pajak)
○ Insentif pajak, intensifikasi pajak, sunset policy, tax amnesty
Fungsi pemerintahan negara:
● Penertiban: mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan
● Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
● Pertahanan negara
● Menegakkan keadilan → badan-badan peradilan
Membutuhkan dana untuk menjalankan bestuurzorg. ​Pajak ​menjadi ​andalan utama
2016 ada tax amnesty karena keuangan negara stuck
Definisi Pajak
● Pajak → belasting: beban yang harus dibayar
● Pajak → tax: pembayaran wajib
● Fiscal → pundi-pundi
Pelaksanaan pajak mempengaruhi kebijakan fiskal dalam suatu negara
Fiskal
● Merujuk pada kebijakan pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui
pengeluaran dan pendapatan
● Tujuan:
○ Menciptakan kestabilan ekonomi
○ Mendorong pertumbuhan ekonomi
○ Mendorong laju pertumbuhan investasi
○ Mempeluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran
○ Menciptakan keadilan sosial
○ Mewujudkan pemerataan dan pendistribusian pendapatan
○ Memastikan kestabilan harga barang
Pengertian Pajak
Prof. P.J.A. Adriani​:​ pajak adalah ​iuran kepada negara ​(yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang ​wajib membayarnya ​menurut peraturan-peraturan dengan ​tidak mendapat prestsi
kembali​, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk ​membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum​ berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan → Dipaksakan maka ada sanksinya
Prof. Rochmat Soemitro​: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara peralihan kekayaan dari
sektor partikulir ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan
tiada mendapatkan prestasi
R. Santoso Brotodiharjo​:​ hukum pajak adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang
meliputi wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkan
kembali kepada masyarakat dengan melalui kas negara sehingga ia merupakan bagian dari
hukum public yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara negara dan orang-orang atau
badan yang berkewajiban membayar pajak
Unsur Pajak
● Iuran kepada negara
● Dapat dipaksakan
● Berdasarkan undang-undang
● Dengan tidak mendapat imbalan prestasi secara langsung
● Digunakan untuk membiayai pengeluaran umum yang berhubungan tugas negara
Macam Pungutan
● Pajak
● Bea cukai: tindakan pungutan pemerintah terhadap suatu barang ekspor impor serta
barang yang memiliki sifat atau karakter khusus
● Restribusi: pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
● Sumbangan/iuran: pemberian uang/barang/jasa dengan tidak mengikat
● Pungutan: penarikan uang yang bersifat wajib, mengikat dengan jumlah dan jangka
waktu pemungutan ditentukan
Fungsi Pajak
Menurut ​Prof Rochmat Soemitro dan R. Santoso Brotodihardjo​:
Fungsi budgeter​: memungut pajak untuk kas negara
Fungsi regulerent​: fungsi mengatur/mengendalikan suatu barang atau kegiatan
Menurut ​Richard A. Musgrave dan R. Soetomo​:
-
Budgeter
Regulerend
Distribution of income
Harmonization of political wants and economy
Stabilization of economy
Hubungan Dengan Hukum Lain
● Hukum Publik: mengatur hubungan antara masyarakat dan negara
● Hukum Privat
● Hukum Pedata: pasar perhitungan berdasarkan taatbestand (keadaan,, kejadian, dan
perbuatan hukum) → kekayaan, warisan, hadiah
● Hukum Pidana: ketentuan pidana dalam UU Perpajakan
Pajak 2
Landasan Hukum
● Landasan Falsafah → Pancasila
Asas-asas dalam hukum perpajakan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila dari
pancasila
● Landasan Konstitusional → UUD 1945
Pasal 23 A UUD 1945: “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang”
Pasal 27 (1) UUD 1945: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecuali.
Asas-Asas
Adam Smith, ​dalam ​The Wealth of Nation:​ terdapat 4 kaedah yang harus diperhatikan dalam
membuat undang-undang perpajakan, four maxim atau four canons:
● Equality and Equity:​ kesamaan atau keseimbangan dan keadilan → negara harus
melihat pada materiil atau kemampuan wajib pajak
● Certainty​: kepastian → pajak harus pasti, tidak ada tambahan pungutan lainnya.
● Conveniency of Payment:​ pajak harus dipungut pada saat yang tepat → pada saat wajib
pajak sedang ada uang untuk membayar pajak
● Efficiency / Economic of Collection​: pakal harus dipungut dengan biaya yang rendah
Sistem Pemungutan Pajak
● Official assessment system:​ dicatat oleh kantor pajak → repot
● Self assessment system​: wajib pajak yang mendeclare belanja dan pendapatannya
selama satu tahun
● Withholding tax system:​ pihak ketiga → dilakukan oleh perusahaan
Teori Pembenaran
● Teori perjanjian masyarakat (le contract social)
Dikemukakan oleh J.J Rousseau (leges fundamentalis) → Penguasa akan melindungi dan
mengurus kepentingan warga masyarakatnya dan masyarakat akan membayar biaya
tersebut.
Shut down government: warga bebas membayar pajak atau ngga, kalo gamau bayar ya
pemerintahan gamau menjalankan tugasnya karena tidak dibayar.
● Teori Asuransi
Fiskus berhak memungut pajak dari penduduknya karena negara dianggap sama dengan
perusahaan asuransi. Wajib pajak adalah tertanggung yang wajib membayar premi
dalam hal ini pajak karena negara melindungi segenap masyarakat.
● Teori Kepentingan
Penduduk negara mempunyai kepentingan kepada negara. Makin besar kepentingan
penduduk kepada negara, maka makin besar pula perlindungan negara kepadanya.
Contoh:
Penduduk desa → perlu KTP
Penduduk Kota → KTP, paspor, surat keterangan untuk sekolah, SIM, surat nikah, dll
● Teori Daya Beli
Dampak dari pemungutan pajak = positif → tersedianya dana untuk membiayai
keperluan umum negara
● Teori Pembangunan
Asas Pemungutan Pajak
● Asas Tempat Tinggal: sesuai dengan tempat tinggal
● Asas Kebangsaan: hanya WNI atau hanya WNA
● Asas Sumber: sumber dari uang yang didapatkan
Stelsel Pemungutan Pajak:
● Stelsel nyata:
● Stelsel anggapan/fiktif: “menembak” atau “mematok” pada penerimaan sebelumnya
● Stelsel campuran
Klasifikasi Hukum Pajak
● Formil: mengatur mengenai cara melaksanakan hukum materil
Diatur dalam UU KUP, UU PPSP, dan UU Peradilan Pajak
● Materil: hukum yang mengatur subjek pajak, objek pajak, materiil pajak
Diatur dalam UU Pajak Penghasilan
Penggolongan Pajak
● Pajak langsung (Direct tax)
Pajak tidak langsung
● Pajak subjektif
Pajak objektif
● Pajak pusat: PPn, PPh
Pajak daerah: pajak restoran, pajak hotel
● Pajak tertulis
Pajak tidak tertulis
NOTES!
- Tarif PPH di Indonesia paling tinggi 30%
- Orang yang berpenghasilan dibawah batas tidak perlu membayar pajak
PAJAK 3
Timbul Hutang Pajak
-
Pendapat materil (konstitutif): ​hutang pajak timbul karena adanya undang-undang →
pada saat ada undang-undang dan ​self assestment
Pendapat formal (deklarator)​: hutang pajak timbul karena fiskus menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak (SKP)
Hapusnya Hutang Pajak
-
-
Pembayaran
Kompensasi​: hal-hal tertentu seperti kelebihan pembayaran pada saat tagihan
sebelumnya
Daluarsa​: daluarsa di hukum pajak selama 5 tahun.
Contoh: Aulia punya tagihan pajak oktober 2020 namun lupa bayar, maka dirjen pajak
punya kewenangan untuk menagih sampai oktober 2025 kalau november 2025 udh
gabisa ditagih
Pembebasan​: ada hukumnya dan ada kewajiban namun dibebaskan → ext. PPh, PPN
Penghapusan​: baik hukum dan kewajiban tersebut dihilangkan → sanksi, ext: ​sunset
policy
Macam Tarif Pajak
-
Tarif Pajak Proporsional/sebanding: tetap.
Contoh: PPn→ hanya mengambil 10% dari harga barang
Tarif Pajak yang Progresif: meningkat
Contoh: Pajak Penghasilan, pajak mobil
Tarif Pajak yang Tetap:
Contoh: bea materai
Tarif Pajak Degresif: kebalikan dari progresif.
Dasar Pengenaan Pajak:
Pajak terutang = tarif pajak x dasar pengenaan pajak
Tax = tax rate x tax base
Pajak 4
Subjek Pajak
Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha dan atau yang melakukan tindakkan hukum
terhadap pihak lain dan atau yang mempunyai harta kekayaan dan penghasilan yang menurut
undang-undang peraturan perpajakan berkewajiban melaksanakan kewajiban formil dan
materil perpajakan → Orang atau badan yang memenuhi syarat subjektif (bertempat tinggal
atau berkedudukan di Indonesia)
Macam Subjek Pajak
Subjek pajak dalam negeri:
- Orang pribadi yang bertempat tinggal di indonesia atau orang pribadi yang berada di
indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau orang pribadi yang
dalam suatu tahun pajak berada di indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat
tinggal
- Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di indonesia
- Warisan yang elum terbagi sebagai satu kesatuan untuk orang yang berhak
Subjek Pajak Luar Negeri
- orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia atau berada di Indonesia tidak
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirkan dan
tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang ​menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui bentuk usaha tetap ​→ karena mengambil keuntungan di indonesia
- Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia atau berada di indonesia..
Kriteria yang membedakan:
- Keberadaan ​(staying principles)
- Kehendak ​(intention principles)
- Ukuran waktu
Bentuk Usaha Tetap
Bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia
atau berada di indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau badan
yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di indonesia untuk menjalankan usaha dan
kegiatannya di Indonesia (Pasal 2 ayat 5)
Bermula Menjadi Subjek Pajak dalam negeri
- Lahir di indonesia
- Menetap di indonesia (datang dari luar negeri)
- Berada di indonesia melebihi 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan
- Badan mulai menjadi subjek pajak saat didirikan
Berakhir Menjadi Subjek Pajak dalam Negeri
- Orang pribadi meninggal dunia
- Meninggalkan indonesia
- Badan berakhir atau bubar
- Warisan telah terbagi
Subjek Pajak yang Dikecualikan
- Badan perwajikan negara asing
- Pejabat-pejabat perwakilan diplomat dan konsulat atau pejabat lain dari negara lain
- Organisasi internasional → ditetapkan oleh menteri keuangan
- Pejabat perwakilan organisasi internasional → asas resiprositas (timbal balik)
Wajib Pajak
Orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungutan pajak atau
pemotongan pajak tertentu → subjek pajak yang memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif
(menerima atau memperoleh penghasilan kena pajak)
Objek Pajak → taatsbetstand
Segala sesuatu yang dapat dijadikan pajak:
- Perbuatan: kekayaan seseorang pada saat tertentu → memiliki kendaraan, tanah,
rumah
- Keadaan: melakukan penyerahan barang → karena jual beli atau perjanjian
- Peristiwa: sesuatu yang terjadi di luar perkiraan manusia → keuntungan secara
mendadak atau penghargaan yang dapat dinilai dengan uang
Kelompok objek pajak
Objek pajak berupa kekayaan​ → pajak bumi dan bangunan
Harta yang dimiliki seseorang berupa harta berwujud, tak berwujud, bergerak, dan tidak
bergerak yang mempunyai ​nilai sosial​ dan ​ekonomis​.
Nilai sosial:​ mempunyai nilai dalam kehidupan masyarakat. Harta mempunyai fungsi sosial
berarti harta tersebut diperlukan dalam kehidupan sosial
Nilai Ekonomis​: harta tersebut dapat dinilai dengan uang
Objek pajak berupa penghasilan​ → pajak penghasilan
Objek pajak berupa kegiatan dalam lalu lintas hukum​ → PPn, bea materai, BPHTB
PAJAK 5
Apakah subjek hukum sama dengan subjek pajak? Tidak, tidak semua subjek pajak itu subjek
hukum.
Perlawanan Pajak
Tindakan-tindakan yang terdiri dari hambatan-hambatan yang mempersulit pemungutan pajak
yang erat hubungannya dengan struktur ekonomi suatu negara, pengembangan intelektual dan
moral penduduk.
Klasifikasi
-
-
Perlawanan pasif​: ga ngapa ngapain supaya ga bayar pajak
Suatu usaha atau tindakan dari wajib pajak untuk tidak membayar pajak sebagaimana
mestinya dikarenakan sistem perpajakan sulit pelaksanannya sehingga banyak faktor
formal yang menyebabkan wajib pajak tidak membayar pajak
Contoh: undang-undang mempersulit pembayaran pajak
Perlawanan aktif
Suatu usaha/tindakan dari wajib pajak untuk tidak membayar pajak sebagaimana
mestinya dengan melakukan suatu tindakan. Dibedakan menjadi:
- Tax avoidance​ (menghindarkan diri): perbuatan wajib pajak yang legal (tidak
melanggar hukum) dalam rangka menghindarkan diri dari pembayaran pajak
sehingga mengurangi jumlah pajak yang masuk ke kas negara → tidak merokok =
tidak harus bayar pajak rokok
- Tax evasion​ (penyeludupan/Penggelapan): perbuatan wajib pajak yg ilegal dalam
rangka menghindarkan diri dari pembayaran pajak
Macam:
- Penyeludupan fisik: impor barang yang tidak dilengkapi dokumen atau
surat. Contoh: transfer pricing
- Penyeludupan administrasi: membuat faktur pajak fiktif, mengirim
barang tidak sesuai dokumen, membuat laporan keuangan
- Melalaikan pajak​: ilegal
Dalam UU tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan diatur mengenai
kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) bagi masyarakat yang sudah mempunyai penghasilan diatas Penghasilan
Tidak Kena Pajak. Gapunya NPWP → sanksinya 150% dari orang yang punya
NPWP
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) UU No. 28 Tahun 2007
https://pajak.go.id/id/undang-undang-nomor-28-tahun-2007
- Badan untuk jadi wajib/subjek pajak tidak harus badan hukum ataupun badan usaha
- Pengusaha kena pajak
- NPWP
- Pajak ​yang terutang
- Surat pemberitahuan
- Surat setoran pajak → kwitansi
- Surat ketetapan pajak
- Surat ketetapan pajak kurang bayar
- Surat tagihan pajak
- Surat paksa
- Kredit pajak untuk pajak penghasilan
- Pekerjaan bebas → perikatan antara klien dengan pekerjanya (tidak menerima gaji tiap
bulan)
- Pemeriksaan
Penanggung pajak​ adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran
pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan perpajakan
-
Wajib potong: diwajibkan memotong pajak
-
Wajib pungut: PKP
Pembukuan
Kalau ada sengketa → keberatan dan gugatan (ex: proses penagihan ga bener)
PAJAK 6
Retribusi: kyk parkir
Pajak Daerah
UU No. 28 Tahun 2009
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attach/post-no-28-tahun-2009-tentang-pajak-daerah-dan-ret
ribusi-daerah/UU-427-973-UU_28_Tahun_2009_Ttg_PDRD.pdf
Pajak berdasarkan Kewenangan memungut:
- Pajak pusat
- Pajak penghasilan/pph
- Pajak pertambahan nilai (ppn)
- Pajak penjualan barang mewah (PPnBM)
- Pajak daerah provinsi
- Pajak daerah kabupaten/kota
Pajak Daerah
Daerah Otonom​: kesatuan masyarakat hukum yang mempunya atas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan masyarakat dalam sistem NKRI
Otonomi Daerah​: hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Sumber Pendapatan Daerah
- Pendapatan asli daerah (PAD)
- Pajak daerah
- Retribusi daerah
- BUMD
- Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
- Dana perimbangan: → dari pusat
- Dana alokasi umum
- Dana alokasi khusus
- Pinjaman Daerah
- Lain-lain pendapatan daerah yang sah → hibah dan penerimaan lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Jenis Pajak Daerah ​(Psl. 2)
- Pajak provinsi (ayat 1)
- Pajak kendaraan bermotor
- Bea balik nama kendaraan bermotor
-
- Pajak bahan bakar kendaraan bermotor
- Pajak air permukaan
- Pajak rokok
Pajak Kabupaten/Kota (ayat 2)
Kenapa jakarta timur, jakarta pusat, dll gabisa mungut pajak? Karena bukan daerah otonom
untuk mengatur daerahnya sendiri maka tunduk pada DKI Jakarta
Apakah boleh memungut pajak menggunakan Perda? Boleh, selama yang diatur adalah pajak
yang ditentukan dan tidak melebihi tarif maksimal. Perda hanya mengatur lebih lanjut dan
selama tidak bertentangan dengan UU
Fungsi pajak untuk membatasi, makanya semakin kecil pajak maka masyarakat semakin
benar/sesuai aturan
Earmarking
- Pengalokasian X imbal langsung
- Hasil penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor paling sedikit 10% termasuk yang
dibagihasilkan kepada kabupaten/kota, dialokasikan untuk pembangunan dan/atau
pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum (Pasal 8 ayat
5)
Penjabaran Pajak dalam UU No. 28 Tahun 2009
- Pasal 2 ayat 4: pajak boleh tidak dipungut apabila potensinya tidak memadai
- Pasal 3: Pajak kendaraan bermotor → samsat
PAJAK 7
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan UU, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan pajak negara bagi sebesar-besarnya.
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, CV,
perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi
politik sosial atau organisasi lainnya,lembaga dan badan bentuk lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif atau bentuk usaha tetap
Pengusaha kena pajak adalah pengusaha yg melakukan penyerahan barang kena pajak
dan/atau penyerahan jasa kena pajak yg diknai pajak berdasarkan UU Pajak Pertambahan Nilai
1984 dan perubahannya
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yg dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan
Pajak yg terutang adalah pajak yg harus dibayar pada suatu saat dalam masa pajak dalam tahun
pajak atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan tahun perpajakan
Surat setoran pajak adalah bukti pembayaran pajak yg telah dilakukan dgn menggunakan
formulir atau telah dilakukan dgn cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yg telah
ditunjuk oleh menteri keuangan
Reformatio in pieus: tidak bisa berlaku untuk pajak krn memberatkan
Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yg meliputi surat ketetapan pajak kurang bayar,
surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan, surat ketetapan pajak nihil atau surat ketetapan
pajak lebih bayar
Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yg dilakukan oleh orang pribadi yg mempunyai keahlian
khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yg tidak terikat oleh suatu hubungan
kerja
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterang dan/atau
bukti yg dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriskaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
Surat keputusan keberatan adalah
Putusan banding adalah
Pasal 8
Wajib pajak dengan kemauan sendiri
Bunga, sebelum 2% dan tanpa jangka waktu. Sedangkan sesudah perubahan, sesuai dengan
Keputusan Menteri (suku bunga acuan + 5% : 12 bulan) maksimal 24 bulan
Pasal 13 A
Pasal 21: Hak Mendahului
- Negara mempunyai hak mendahului
Pasal 28: Pembukuan
- Wajib pajak wajib melakukan pembukuan
- Wajib pajak yg dikecualikan pd ayat 1 wajib melakukan pencatan yaitu wajib pajak yg
melakukan pekerjaan bebas dan diperbolehkan menggunakan perhitungan dengan
norma perhitangan penghasilan netto
Pasal 29: pemeriksaan
Pasal 30: penyegelan
PAJAK 8
UU 36/2008 tentang PPH
Pasal 1
Pajak penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam tahun pajak
Pajak 2
Subjek pajak penghasilan yg menjadi subjek pajak penghasilan adalah:
- Orang pribadi: sekumpulan orang dan/atau modal yg merupakanm kes
- Bentuk usaha tetap:
Subjek Pajak Dibedakan
- Subjek pajak dalan negri
- Orang pribadi
-
- Di UUCK: ada WNI atau WNA)
Badan hukum
Warisan yg belum terbagi
Subjek Luar Negeri: Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal dan tidak berada di Indonesia
dalam jangka waktu 12 bulan dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang menjalankan usaha/kegiatan melalui bentuk usaha tetap
Pasal 6 Pengurangan
Biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan:
- Biaya pembelian bahan
- Bunga, sewa, royaldi
- Biaya administrasi
- Biaya promosi
- Biaya perjalanan
- Dan lain-lain yg diatur dengan peraturan menteri keuangan
Pasal 7 PTKP
Tarif PTKP terbatu (PTKP 2016/2017)
Tarif PTKP untuk setahun untuk perhitungan PPh Pasal 21 (PMK No. 101/PMK/010/2016):
- Rp54.000.000 → untuk diri wajin pajak orang pribadi
Pasal 14: Norma Penghitungan
Norma penghitungan penghasilan pajak ditentukan oleh eksekutif
- …
- …
- Wajib pajak yg menggunakan norma penghitungan penghasilan neto wajib
menyelenggarakan pencatatan
- Apabila tidak melaporkan kepada dirjen pajak, maka dianggap memilih
menyelenggarakan pembukuan
- Dirjen pajak dapat menentukan cara lain untuk menentukan pajak penghasilan, apabila
wajib pajak tidak membuat pencatatan maupun pembukuan
PPh Pasal 17 UU No. 36/2008 Lapisan Pajak Orang Pribadi
Tarif PPh 21 dijelaskan pada Pasal 17 ayat (1) huruf a (peraturan direktur jenderal pajak nomor
per-32/PJ/2015). Tarif PPh 21 berikut berlaku pada Wajib Pajak (WP) yg memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP)
- - WP dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp50jt → 5%
-
WP dgn penghasilan tahunan di atas Rp50-250 jt → 15%
WP dgn penghasilan tahunan di atas Rp250jt-Rp500jt → 25%
WP dgn penghasilan tahunan diatas Rp500jt → 30%
Untuk wajib pajak yg tidak memiliki NPWP, dikenai tarif PPh 21 sebesar 20% lebih tinggi
dari mereka yg memiliki NPWP
Pasal 21
Pemotongan pajak atas penghasilan sehubung dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan
nama dan dalam bentuk apapun yg diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam
negeri wajib dilakukan oleh:
- Pemberi kerja yg membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran
- Bendaharawan pemerinah yg membayar gaji
Pasal 22
Menteri keuangan dapat menetapkan
- Bendahara pemberintah untuk menetapkan pajak
Pasal 23
Pemotongan pajak sebesar:
- 15% dari jumlah bruto untuk → dividen
Pasal 25
- Menteri keuangan menetapkan penghitungan besarnya angsuran pajak
- Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki NPWP
Pasal 26
Pasal 31 C
Penerimaan negara dari pajak penghasilan dalam negeri dibagi dengan imbang:
- 80% → pemerintah pusat
- 20% → pemerintah daerah tempat wajib pajak terdaftar
Pajak 10
PPH Badan untuk badan dalam negeri bisa untuk single shareholder
- Tarif netto → …%
- Luar negeri bruto --?
Karakteristik PPN
- Merupakan pajak tidak langsung
- Antara pemikul pajak (destinaris pajak) dengan penanggung jawab atas
pembayaran pajak ke kas negara berada pada pihak yang berbeda. Pemikul
beban pajak ini secara nyata berkedudukan sebagai pembeli barang kena pajak
atau penerima jasa kena pajak
- Sedangkan penanggung jawab atas pembayaran pajak ke kas negara adalah
pengusaha kena pajak yang bertindak sebagai penjual barang kena pajak atau
pengusaha jasa kena pajak
- Pajak objektif
- Timbulnya kewajiban untuk membayar pajak pertambahan nilai ditentukan oleh
objek pajak. Tidak membedakan konsumen berupa orang pribadi atau badan
- Multi stage tax
- Dikenakan pada setiap mata rantai jalur produksi maupun distribusi
- Setiap penyerahan barang yang menjadi objek ppn mulai dari tingkat pabrikan
sampai kepada tingkat pedagang pengecer dikenakan PPN
- Produsen jual barang 1 juta ke distributor. PPN 10% jadinya D bayar 1,1 juta jual
1,5 juta. Jual ke Retailer 1,65. tr s dia ual 2jt dapet ppn 10%. Maka konsumen
bayar 2 juta 200rb
- Yg negara dapet berapa? 200rb
- Pajak yang dibayar ke kas negara dihitung dengan menggunakan credit method/invoice
method
- Pajak yang harus dibayar ke kans negara merupakan hasil perhitungan
mengurangkan PPN yang dibayar kepada PKP lain dinamakan pajak masukan
dengan PPN yg dipungut dari pembeli atau penerima jasa yang dinamakan pajak
keluaran
- D → PM = 100rb, PK = 150rb. PPN = PK - PM = 150rb - 100rb = 50rb
- R → PM = 150rb PK = 200rb PPN = PK-PM = 200rb-150rb = 50rb
- Produsen → pm = 0 pk=100rb PPN = PK-PM = 100rb-0 = 100rb
Wajib pungut = kewajiban penjual untuk memungut ppn
- Merupakan pajak atas konsumsi umum dalam negeri
- Tujuan akhir PPN adalah pengenaan pajak atas pengeluaran untuk konsumsi
yang dilakukan oleh perseorangan maupun oleh badan dalam bentuk belanja
barang maupun jasa
- Pajak pertambahan nilai bersifat netral
- PPN dikenakan baik atas konsumsi barang maupun jasa
- Dalam pemungutannya PPN menganut prinsip tempat tujuan dan prinsip tempat
asal
Pajak 11
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
UU No 19/2000
Prof. Rochmat Soemitro:
Penagihan ialah perbuatan yang dilakukan oleh
4 Unsur Penagihan, yaitu:
- Serangkaian tindakan → penagihan mempunyai tahapan:
- Wajib pajak diberi surat tegoran
- Diberitahukan surat paksa
- Diterbitkan surat perintah melaksanakan penytaan
- Jadwal eksekusi
- Eksekusi
- Oleh aparatur DJP → dilakukan oleh juru sita pajak negara
- Wajib pajak tidak melunasi sebagian maupun seluruh utang pajak → hutang pajak wajib
dilunasi
- Menurut undang-undang perpajakan yg berlaku → diatur dalam UU No. 19/2000 dan
UU No. 28/2007
Pasal 2 UU No. 19/2000
Pejabat untuk menagih Pajak Daerah
Macam Surat
- Surat perintah penagihan seketika dan sekaligus
- Surat paksa
- Surat tegoran
- Surat perintah melaksanakan penyitaan
- Pengumuman lelang
- Pembatalan lelang
Juru Sita
(Pasal 5): Pelaksanaan tindakan penagihan pajak yg meliputi penagihan seketika dan sekaligus,
pemberitahuan surat paksa, penyitaan dan penyanderaan
Macam juru sita
Ciri Surat Paksa:
- Berkepala “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan yg Maha Esa
Sifat
Perbedaan Wajib Pajak dan Penanggung Pajak
Wajib Pajak: orang atau badan yg namanya tercantum dalam surat ketetapan pajak
Penanggung Pajak: orang pribadi atau badan yg bertanggung jawab atas pembayaran pajak,
termasuk wakil yg menjalanka hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
Penanggung Pajak dalam PT adalah direksi
Download