Besaran-Besaran dalam Konsep Gerak Lurus Jika kita memperhatikan barang-barang di sekitar kita, tentu kita bisa membedakan jika benda tersebut sedang diam atau bergerak. Benda diam berarti posisi benda terhadap lingkungannya tidak berubah, sementara benda bergerak berubah posisi terhadap lingkungannya seiring waktu. Tapi, tahukah kalian bahwa gerak dapat berupa gerak lurus dan gerak melingkar? Terdapat empat macam gerak, yaitu gerak lurus, gerak melingkar, gerak periodik, dan gerak rotasi. Gerak lurus adalah gerak yang terjadi pada lintasan lurus, sementara gerak melingkar terjadi pada lintasan melingkar. Berbeda lagi dengan gerak periodik dan gerak rotasi. Gerak periodik merujuk pada gerakan berulang pada interval waktu yang tetap dan gerak rotasi adalah gerak pada posisi dan sumbu yang tetap. Setelah mengetahui macam-macam gerak, kali ini kita akan mempelajari besaran pada gerak lurus. Dalam konsep gerak lurus, kita perlu mengetahui posisi, jarak dan perpindahan, kelajuan dan kecepatan, serta percepatan. Posisi Posisi didefinisikan sebagai kondisi yang merepresentasikan letak atau kedudukan suatu benda terhadap titik acuan tertentu dalam suatu koordinat. Untuk menentukan posisi benda, diperlukan dua parameter, yaitu titik asal dan sistem koordinat. Dalam gerak lurus, kita hanya menggunakan satu dari tiga koordinat yang menentukan posisi benda yang berubah terhadap waktu. Kita bisa memilih sumbu yang bertepatan dengan lintasan benda, contohnya saja sumbu X yang horizontal. Jarak dan Perpindahan Jarak adalah total panjang lintasan yang ditempuh benda ketika berpindah dari satu posisi ke posisi lain. Jarak juga termasuk ke dalam besaran skalar dan dapat memiliki banyak nilai, tergantung pada lintasan yang ditempuh. Satuan internasional untuk jarak adalah meter. Selain jarak, kita juga perlu mengetahui apa itu perpindahan. Perpindahan adalah perubahan posisi yang ditinjau dari titik awal ke titik akhir benda. Perpindahan termasuk ke dalam besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Nilainya bisa positif, negatif, atau nol. Jika kita membandingkan antara perpindahan dan jarak, kita bisa menyimpulkan bahwa perpindahan selalu lebih kecil atau sama dengan jarak yang ditempuh suatu benda. Perpindahan dapat bernilai positif atau negatif, bergantung dari arah gerak benda, sementara jarak selalu bernilai positif. Selain itu, perpindahan dapat bernilai nol jika benda bergerak ke titik awal, sedangkan jarak yang ditempuh tidak mungkin bernilai nol selama benda tersebut bergerak. Kelajuan dan Kecepatan Besaran dalam gerak lurus yang selanjutnya adalah kelajuan dan kecepatan. Dalam fisika, kelajuan merupakan bentuk perubahan jarak terhadap waktu. Persamaan kelajuan dapat kita rumuskan sebagai berikut. v = kelajuan (m/s) s = jarak tempuh (m) t = waktu tempuh (s) Tapi, perlu diperhatikan bahwa persamaan di atas hanya berlaku untuk benda yang bergerak dengan kelajuan tetap. Jika kelajuan benda tidak tetap, diberlakukan kelajuan rata-rata dengan rumus sebagai berikut. Kelajuan merupakan besaran skalar, sehingga tidak mengandung informasi tentang arah. Berbeda dengan kelajuan, kecepatan adalah bentuk perubahan perpindahan terhadap waktu. Singkatnya, kecepatan adalah kelajuan yang memiliki arah tertentu. Kecepatan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut. Jika kita simpulkan, kelajuan adalah besaran skalar, sementara kecepatan adalah besaran vektor. Nilai kecepatan bisa positif, nol, maupun negatif, tergantung arah perpindahannya. Sementara itu, kelajuan selalu bernilai positif atau nol saat tidak bergerak. Satuan internasional untuk keduanya adalah meter per sekon. Percepatan Besaran dalam konsep gerak lurus yang terakhir adalah percepatan. Dalam fisika, percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan terhadap waktu. Untuk memahaminya, perhatikan contoh soal di bawah ini. Misalkan kecepatan mula-mula sebuah bus adalah v1, kemudian bus tersebut bergerak mencapai kecepatan v2. Untuk menghitung percepatan bus selama waktu t, kita dapat menggunakan rumus berikut. a = percepatan v1 = kecepatan awal v2 = kecepatan akhir t1 = waktu awal t2 = waktu akhir Untuk menghitung perubahan kecepatan yang berubah lebih dari satu kali, besar percepatan dapat dihitung dengan percepatan rata-rata dengan rumus berikut. Percepatan merupakan besaran vektor yang memiliki satuan internasional m/s2. Percepatan dapat bernilai positif maupun negatif.