Uploaded by User77682

TUGAS 2 bahasa indonesia

advertisement
PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19
Widya Zhulianty Rukmana – Fakultas Ekonomi, Akuntansi
NIM : 043250035
[email protected]
PENDAHULUAN
Indonesia mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada Senin 2 Maret 2020 silam. Berbagai kebijakan untuk
mencegah persebaran rantai virus ini dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya ialah pembatasan sosial
yang mana berimbas pada liburkannya seluruh sekolah dari kegiatan belajar-mengajar tatap muka. Pada
awalnya, kebijakan ini diberlakukan untuk dua minggu saja. Namun karena kasus Covid-19 semakin
bertambah dan tidak lekas membaik, diterbitkan Surat Edaran Nomer 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Deseas (COVID-19).
PEMBAHASAN
Tiap-tiap instansi pendidikan berbondong-bondong terpaksa menyiapkan cara se-efektiv mungkin untuk
melakukan pembelajaran secara Daring yang mana sebagian sekolah belum pernah melakukannya.
Terutama pada sekolah tingkat dasar. Dari mulai membuat portal dan belajar via aplikasi Zoom dan
Whatsapp.
Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self regulated
learning). Penggunaan aplikasi on line mampu meningkatkan kemandiri belajar (Oknisih, N., & Suyoto,
S., 2019). Kuo et al., (2014) menyatakan bahwa pembelajaran daring lebih bersifat berpusat pada siswa
yang menyebabkan mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi dalam belajar (learning
autuonomy). Sobron, A. N., & Bayu, R. (2019) menyatakan bahwa pembelajaran daring dapat
meningkatkan minat peserta didik.
Namun pada aktualnya, pelajaran secara daring masih menimbulkan kesulitan-kesulitan terutama pada
kalangan menengahh ke bawah. Kasus yang cukup populer pada beberapa waktu lalu ialah kasus
pencurian HP dengan motif agar sang anak dapat belajar secara daring. Amat ironis untuk dibaca
mengingat banyak kalangan masyarakat yang belum memiliki fasilitas sememadai itu untuk menjalankan
kegiatan daring.
Keluhan tiap keluhan diungkapkan seperti pada berita yang dilansir secara online oleh kompas.com
(15/09/2020) yang dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Banyak guru yang masih buta akan teknologi, pun tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk
menyajikan materi secara daring kondisi tersebut menjadi faktor mengapa pembelajaran daring
menjadi tidak efektif.
2. Terbatasnya interaksi antara guru dan siswa sebab kendala jaringan ataupun karena guru
terseut kurang mampu berinteraksi secara daring membuat siswa kebingungan dengan
penjelasan dan penyampaian materi. Terutama pada kalangan siswa sekolah dasar ini menjadi
suatu lubang besar.
3. Untuk orang tua, terutama bagi orang tua yang memiliki anak yang belajar di sekolah dasar atau
bahkan taman kanak-kanak, belajar daring menuntut mereka untuk ikut serta turun tangan
dalam mengajarkan. Kendala seperti pemahaman dan cara penyampaian materi yang berbeda
dengan tenaga pengajar menimbulkan kondisi yang tidak efisien dan membingungkan murid
4. Keterbatan fasilitas seperti jaringan dan gadget yang digunakan
Di samping keluhan dan tuaian protes dari masyarakat pemerintah telah mencoba mengurai tiap
masalah seperti pemerintah telah memberikan subsidi kuota bagi setiap siswa. Transisi ini memang
tidak mudah dihadapi karena pemerataan fasilitas yang memadai masih belum cukup. Banyak influencer
yang memberikan dana bantuan seperti pemberian gadget pada masyarakat kurang mampu demi
membantu masyarakat, walau hal seperti ini tidak dapat menjadi penjamin bahwa tiap-tiap pelosok kini
telah memiliki fasilitas tersebut.
KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 adalah permasalahan yang baru dihadapi oleh setiap bangsa. Memaksa setiap lapisan
masyarakat untuk beradaptasi guna mempertahankan diri, baik dari virus itu sendiri ataupun dari
dampak-dampak yang disebabkan virus termasuk pembatan sosial yang berimbas pada sistem belajar
daring. Sulit untuk dilakukan pada awalnya karena keterbiasaan belajar tatap muka sudah sangat kental
di kalangan masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu tentu semua dapat beradaptasi. Subsidi dari
pemerintah juga upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mempermudah kegiatan belajarmengajar perlu didukung dengan kontribusi masyarakat.
REFERENSI
Diah Ihsan, 2020. "Ini "Curhat" Guru, Siswa, Mahasiswa, dan Orangtua Soal Pembelajaran Daring
https://www.kompas.com/edu/read/2020/09/15/095539371/ini-curhat-guru-siswa-mahasiswadan-orangtua-soal-pembelajaran-daring?page=all
Eka Putri Meliana, 2020. PEMBELAJARAN DARING, APAKAH EFEKTIF UNTUK INDONESIA?
https://muda.kompas.id/baca/2020/04/06/pembelajaran-daring-apakah-efektif-untukindonesia/
Ali Sadikin*, Afreni Hamidah, 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19
https://online-journal.unja.ac.id/biodik
Download