Uploaded by User77216

Thaliah Nabilah Nasution 2065050035 Tugas 4

advertisement
Tugas 4
PERATURAN PENULISAN RESEP RASIONAL DAN BENAR
(KOMPONEN DALAM RESEP) BERDASARKAN PERMENKES RI,
SKDI 2012 DAN ATURAN INTERNATIONAL
Thaliah Nabilah Nasution
2065050035
KEPANITERAAN KLINIK ILMU FARMAKOLOGI DAN
FARMASI TERAPAN
PERIODE 16 NOVEMBER 2020 - 28 NOVEMBER 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
JAKARTA
Kepmenkes RI No.1197/MENKES/SK/X/2004
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter
gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Menkes, RI., 2014
Resep
adalah
permintaan
tertulis
dari
dokter atau dokter gigi kepada apoteker, baik
dalam bentuk paper maupun elektronik untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
sesuai peraturan yang berlaku.
YANG MEMBUAT RESEP
DOKTER
DOKTER GIGI
DOKTER HEWAN
PERATURAN
Undang - Undang serta Peraturan - Peraturan Pemerintah mengenai kesehatan, termasuk
kefarmasian dan obat dan peresepan obat mengacu pada:
1.
2.
3.
4.
5.
Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Peraturan menteri kesehatan No. 919/Menkes/Per/X/1993 tentang kriteria obat yang
dapat diserahkan tanpa resep.
Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
Pasal 1367 KUHP Perdata
SKDI 2012
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA TAHUN 2012 (HAL. 12)
Menulis resep obat secara bijak dan rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat
frekuensi, dan cara pemberian, serta sesuai dengan kondisi pasien), ditulis secara jelas,
lengkap, dapat dibaca dan memenuhi peraturan perundangan serta kaidah yang berlaku.
RESEP RASIONAL
Tepat Indikasi
01
*SKDI TH. 2012 HAL. 12*
Tepat Obat
02
Tepat Pasien
03
Tepat Frekuensi
04
Tepat Dosis
05
Tepat Cara Pemberian
06
KETENTUAN RESEP
 Tulisan harus bisa dibaca
 Nama obat harus ditulis yang betul  banyak obat yang tulisannya atau bunyinya
hampir sama, namun isinya berbeda.
 Tulisan tidak boleh luntur
 Tulisan harus tidak dapat dihapus
 Menggunakan singkatan baku yang berlaku (tidak membuat singkatan sendiri)
 Dokter yang menandatangani resep bertanggung jawab penuh.
KERTAS RESEP
Satu kertas resep untuk satu pasien
Ukuran dan warna:

Warna putih

Rangkap 2 (pasien dan dokumentasi)

Ukuran: L = 10 – 12 cm
P = 15 – 20 cm
Penulisan resep
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Inscriptio
Superscriptio / in vacation
Prescriptio
Subcriptio
Signatura
Subcriptio
Pro
Komponen Resep
Komponen Lembar Resep
inscriptio
prescriptio
•
Nama dokter
•
Nama obat pokok; mutlak ditulis
•
Alamat dokter
•
•
Nomor SIK dokter
•
Tempat dan tanggal penulisan resep
Remidium adjuvans (bahan yang
membantu kerja obat); tidak mutlak
ditulis
•
Invocatio : tanda R/ (recipe)
•
Corrigens : bahan tambahan obat
•
Constitutens/ Vehiculum/ Exipiens :
bahan tambahan yang netral
•
Cara pembuatan / bentuk sediaan
yang diinginkan
signatura
subscriptio
•
Aturan pakai (S = signa)
•
Penutup bagian utama resep
•
Identitas pasien : nama pasien
setelah kata Pro, umur pasien dan
alamat pasien)
•
Ditandai dengan tanda penutup
dan ada tanda tangan atau paaraf
dokter
•
Untuk obat golongan narkotika
wajib ditutup dengan tanda
tangan, tidak cukup dengan paraf
saja
pro
•
Nama pasien
•
Umur pasien
•
Berat badan (terutama anak-anak.
Obat kausal seperti antibiotika,
obat kanker, dan lain sebagainya)
•
Alamat lengkap (jika diberikan
obat golongan narkotika)
Contoh inscriptio
dr. Thaliah Nabilah Nasution
SIP 2065050035
Summarecon Bekasi, Springlake
Caldesia 7 - 22
Hp: 082244461997
Jam Praktek : 07.30 – 16.00
Jakarta, 18 November 20
R/ .........
PRESCRIPTIO
nama obat, bentuk sediaan obat, dosis, jumlah obat,
Jika diracik  ada cara pembuatan
Contoh  Salbutamol tab 2mg No. VI
Asam Mefenamat tab 500mg No. XX
RACIKAN 
Eritromisin 200mg
Sacch lact q.s
m.f. pulv dtd No. XX
Ketentuan Penulisan Resep

Jumlah Obat dituliskan dalam angka romawi
SIGNATURA
o Berisikan:
o Signatura (S), cara pemakaian, BSO, jumlah obat per satu
kali minum, waktu minum
o Contoh
1
2
o S 3 dd I cth
o S 3 dd I pulv feb dur
SUBSCRIPTIO
o Berisi tanda tangan atau paraf dibawah signa
o Tanda tangan (untuk golongan obat narkotika)
o Paraf untuk obat golongan lainnya
PRO
o Berisi nama pasien, umur, berat badan, alamat (jika obat
mengandung narkotika)
CONTOH:
Pro : Tn. Alibaba
Usia : 25 tahun
BB
: 55kg
Alamat: Halim Perdana Kusuma
Untuk Resep Obat yang Mengandung
Narkotika
•
Tidak boleh diulang ( diberi tanda no iter )
•
Bila ada obat golongan narkotika yang belum ditebus/diambil
seluruhnya,maka sisa obat dalam copy resepnya, hanya dapat ditebus pada
apotek yang sama.
•
Resep yang diterima oleh apotek harus diperiksa dulu (diskrining/ditelaah)
apakah resep tersebut asli atau palsu, bila asli apakah telah lengkap bagian –
bagiannya.
dr. Thaliah Nabilah Nasution
SIP 2065050035
Summarecon Bekasi, Springlake
Caldesia 7 - 22
Hp: 082244461997
Jam Praktek : 07.30 – 16.00
Jakarta, 18 November 2020
R/ Asam Mefenamat Tablet 500mg No. X
S 3 dd I Tablet pc
Pro: Tn. Alibaba
Usia: 25 tahun
BB: 55kg
Resep Obat Irasional
•
Peresepan Boros (Extravagant Prescribing)
•
Peresepan Berlebihan (Over Prescribing)
•
Peresepan Keliru (Incorrect Prescribing)
•
Peresepan Kurang (Under Prescribing)
•
Polifarmasi (Multi Prescribing)
Kriteria Pengobatan Irasional
Peresepan boros
Peresepan berlebihan
•
Memberikan obat yang mahal
•
•
Berorientasi pada pengobatan
terhadap gejala
Memberikan resep obat yang tidak
dibutuhkan
•
Pemakaian obat merk dagang
secara berlebihan
Pemakaian obat dgn dosis
berlebihan
•
Jumlah obat yang diberikan
melebihi yang dibutuhkan
•
Kriteria Pengobatan Irasional
Peresepan keliru
Peresepan kurang
•
Penegakan diagnosis yang tidak
tepat
•
Tidak memberikan resep obat yang
diperlukan
•
Diagnosis ditegakkan tapi
pemilihan obat keliru
•
Dosis yg diresepkan tidak
mencukupi
•
Penulisan resep tidak tepat
•
Jumlah obat yang diberikan kurang
sehingga pengobatan lama
Kriteria Pengobatan Irasional
polifarmasi

Memberikan resep lebih dari dua
macam obat yang mempunyai
manfaat dan keamanan yang sama
Download