Uploaded by playerunknownbattleground98

Materi III Proposal Penelitian - Adryan

advertisement
Proposal Penelitian
Langkah pertama pembuatan proposal penelitian dimulai dari dengan menentukan judul
dan topik penelitian. Dapat dikatakan bahwa judul dan tema penelitian adalah separuh
bagian dari penelitian. Penetapan tema dan judul inilah yang merupakan langkah dan
bagian yang tersulit dalam membuat proposal penelitian dikarenakan sebuah rencana
penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan; harus menarik, up to date, belum
digunakan orang lain (ide baru maupun pengembangan ide sebelumnya), dan harus
bersifat sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurut Sutrisno Hadi, sebagaimana dikutip Subyantoro dan Suwarto (2007: 110-1114),
terdapat empat hal yang biasa digunakan untuk menentukan topik penelitian.
1. Jangkauan peneliti terhadap topik (managable topic), yaitu latar belakang kemampuan
peneliti untuk memecahkan masalah, tersedianya pembiayaan yang cukup, batas
waktu untuk menyelesaikan penelititan.
2. Data topik mudah didapat (optainable data). Dalam hal ini, pertanyaan pentingnya
adalah apakah sumber-sumber data penelitian mudah diperoleh? termasuk apakah
tekhnik-tekhnik pengumpulan data nantinya mampu menangkap data yan
dibutuhkan?
3. Topik cukup penting untuk diteliti (significance of topic). topik yang dipilih berdasarkan
pada kepentingan bahwa topik tersebut memang sangat penting untuk diteliti.
Misalnya apakah hasil penelitian nantinya bergua untuk kepentingan akademis dan
masyarakat luas.
4. Topik menarik untuk diteliti (interested topic). Topik ini didasarkan pada minat dan
semangat yang timbul dalam diri peneliti. Tujuan dan rasa ingin tahun untuk mencari
kebenaran, maka peneliti berniat untuk mengangkat topik penelitian ini.
Dalam penelitian, umumnya ada dua model penelitian, yaitu penelitian kepustakaan
(studi literatur) dan penelitian lapangan. Penelitian kepustkaan adalah penelitian yang
lebih bersifat pencarian sumber-sumber data pada literatur yang tersedia dalam bukubuku, jurnal-jurnal atau artikel-artikel ilmiah. Sementara itu, penelitian lapangan
merupakan penelitian yang lebih banyak berfokus pada pengumpulan data lapangan
(field research).
Secara umum, sistematika dalam menyusun proposal penelitian yang sering digunakan
adalah sebagai berikut, yaitu.
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memaparkan hal-hal yang menjadi alasan dan melatarbelakangi
pengajuan topik atau permasalahan dalam penelitian. Di bagian ini diuraikan garis besar
penelitian, yang biasanya mencakup pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Mengapa penelitian dilakukan?
Di bagian ini dijelaskan alasan masalah yang diajukan dianggap penting untuk diteliti,
dijelaskan bahwa masalah yang diajukan untuk kepentingan orang banyak, perlu segera
diberi solusi, atau memiliki hubungan dengan permasalahan lain yang sangat rumit
sehingga perlu dikaitkan secara erat.
b. Bagaimana cara penelitiannya?
Berisi penjabaran metode yang akan digunakan untuk menyelidiki masalah. Dijelaskna
bahwa metode yang digunakan adalah metode yang oaling tepat untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
c. Apa tujuan penelitian?
Berisi kegunaan-kegunaan dari hasil-hasil penelitian, yaitu menjelaskan tentang
kegunaan penelitian, baik secara praktis maupun akademis.
B. Identifikasi Masalah
Di bagian ini diuraikan lebih lanjut perihal permasalahan yang diteliti. Uraian identifikasi
masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk pertanyaan dan urutannya di dasarkan pada
urutan intensitas pengaruhnya dalam penelitian.
C. Maksud dan Tujuan Penelitian
Di bagian ini dijelaskan maksud, yaitu hal-hal yang ingin dicapai dan tujuan yaitu sasaransasaran yang ingin dituju dalam penelitian. Maksud dan tujuan ini harus dirumuskan
sesuai dengan kepentingan penelitian. Pada umumnyakedua hal ini saling berkaitan
dengan bagian identifikasi masalah yang telah ditetapkan sebelumhya. Dengan kata lain,
antara permasalahan dan sikap yang akan diambil dalam kegiatan penelitian ini memiliki
hubungan.
D. Kegunaan Penelitian
Berbeda dengan maksud dan tujuan, kegunaan penelitian lebih bersifat keluar. Uraian
kegunaan penelitian biasanya berhubungan dengan hal-hal yang akan disumbangkan
bagi hasil penelitian, baik secara teoritis maupun praktis.
E. Kerangka Teori
Di bagian ini diuraikan kerangka teori yang digunakan dalam pebnelitian. Maksunya,
menjelaskan aliran jalan pemikiran penelitian sesuai dengan kerangka teori yang logis.
Untuk itu, masukkan identifikasi masalah yang telah ditetapkan ke dalam kerangka teori
yang sesuai agar masalah-masalah yang diidentifikasi menjadi jelas.
Cara berpikir yang bisa digunakan adalah dengan kerangka berpikir deduktif, yaitu
menjelaskan hal-hal yang bersifat umum, lalu mengerucut ke hal-hal yang lebih spesifik.
Hal-hal yang bersifat spesifik adalah masalah yang telah diidentifikasi (Subyantoro dan
Suwarto. 2007: 120-121).
Biasanya, sebelum menjelaskan kernagka teori yang digunakan dlaam penelitian, perlu
menjelaskan terlebi dahulu secara konseptual istilah-istilah kunci dalam masalah
penelitian. Tahap ini disebut dengan tahap konsepsi.
Sebagai fakta, dalam masalah terdapat konsep-konsep baik sebagai determinant (faktor)
maupun sebagai hasil. Sementara itu, konsep (baik sebagai faktor atau hasil) memiliki
variasi sifat dan besaran tertentu yang disebut dengan variabel.
Selanjutnya dibuat judgement, yaitu penyusunan ketentuan-ketentuan berupa teori-teori
atau dalil-dalil, hukum-hukum atau kaidah-kaidah yang dapat digunakan sebagai
deduksi untuk menjawab permsalahan penelitian. Ketentuan-ketentuan tesebut dapat
diperoleh lewat kajian kepustakaan (Subyantoro dan Suwarto, 2007: 122).
Setelah itu, dibuat reasoning, yaitu menyusun pertimbangan-pertimbangan atau
semacam argumentasi-argumentasi mengenai duduk perkara dari premis minor di dalam
premis mayornya (Subyantoro dan Suwanto, 2007:122).
F. Tinjauan Pustaka
Di bagian ini dipaparkan hasil-hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh ornag
lain sebagai bahan onformasi penelitian yang sedang atau akan dilakukan sudah
dilakukan oleh orang lain atau belum. Selain itu, tinjauan pustaka juga berguna untuk
menentukan langkah-langkah penelitian berikutnya.
G. Metode Penelitian
Secara umum, di bagian ini dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian. Selain
itu, deskripsi tentang bentuk penelitian, objek dan lingkup studi, sumber data, data yang
diperlukan, tekhnik pengumpulan data, tekhnik analisis data, maupun jadwal penelitian
juga dimuat di dalam metode penelitian ini.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisi rencana susunan atau sistematika penulisan dalam
penelitian. Penyusunannya dimulai dari bab pertama sampai bab akhir, yaitu kesimpulan.
Dengan kata lain, bagian ini merangkum outline dari proposal penelitian yang akan
diajukan ke dosen pembimbing atau lembaga akademis kampus.
I. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan
proposal penelitian.
CONTOH PROPOSAL PENELITIAN
PENELITIAN KUALITAS MUTU BETON PADA
BANGUNAN PUBLIK DI BANDAR LAMPUNG
(Proposal Skripsi)
Oleh :
SUMARJONO
05110013
Jurusan Teknik Sipil
(Strata I)
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
: PENELITIAN KUALITAS MUTU BETON PADA BANGUNAN
PUBLIK DI KOTA BANDAR LAMPUNG
Nama
: SUMARJONO
NPM
: 05110013
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Sipil
Diterima dan disetujui oleh :
Dekan Fakultas Teknik
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Dr. Ir. Hardoyo Marsad, M.Eng
Rina Febrina, S.T,.M.T.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Proposal skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Teknik
Jurusan Sipil Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini, Penulis memilih bidang struktur yang
merupakan salah satu bagian disiplin ilmu teknik sipil. Dipilihnya bidang ini
berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa bidang struktur khususnya struktur
beton sangat banyak digunakan. Proposal skripsi ini berjudul : “PENELITIAN
KUALIATAS MUTU BETON PADA BANGUNAN PUBLIK DI KOTA
BANDAR LAMPUNG ”.
Atas selesainya proposal skripsi ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Mustofa Usman, Ph.D, selaku Rektor Universitas Malahayati
Bandar Lampung.
2. Bapak Ir. Hardoyo Marsad, M. Eng selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Malahayati Bandar Lampung.
3. Ibu Rina Febrina, S.T, M.T. selaku ketua
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Malahayati Bandar Lampung.
4. Bapak Ir. Surya Sebayang, M.T. selaku Pembimbing I dalam penyusunan
proposal skripsi.
5. Ibu Devi Oktarina , S.T, M.T selaku Pembimbing II
dalam penyusunan
proposal skripsi.
6. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Teknik Universitas Malahayati
Bandar Lampung.
7. Segenap keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril dan
materil serta doa demi keberhasilan Penulis.
8. Rekan-rekan Jurusan Sipil yang telah memberikan sumbangan pemikiran dan
motivasi. Kawan seangkatanku : Arif , Dewi Novita Yanti, M. Solihin , Noci
Faujiah ,Mardiyansah Duwi indahsafitri, Ponirin. dan . Orang terdekatku :
Ayah Ibu keluraga besar PSHT, serta seluruh rekan-rekan Fakultas Teknik
Universitas Malahayati yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Dalam menyelesaikan proposal skripsi ini, Penulis telah berusaha dengan segala
daya dan upaya, namun penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan,
kemampuan, pengalaman dan waktu sehingga proposal skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dengan segenap hati dan sikap terbuka penulis menerima
segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal
skripsi ini.
Bandar Lampung,
November 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
I.
II.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2
Tujuan Penelitian ................................................................................ 1
1.3
Manfaat Penelitian .............................................................................. 2
1.4
Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.5
Pembatasan Masalah ........................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Beton.......................................................................................... 4
Material Pembentuk Beton .......................................................................... 5
Semen ......................................................................................................... 5
Agregat ....................................................................................................... 6
Air .............................................................................................................. 8
Perancangan Pengujian Kuat Tekan Beton.................................................. 10
III. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ............................................................................................ 12
Variabel Penelitian....................................................................................... 12
Desain Penelitian ......................................................................................... 12
Lokasi Penelitian ......................................................................................... 12
Metode Penelitian ........................................................................................ 13
Bahan Yang Digunakan ............................................................................... 13
Alat Yang Digunakan .................................................................................. 14
Tahapan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kebutuhan bahan bangunan untuk pekerjaan sipil terus meningkat, dalam
membangun
suatu struktur
bangunan
gedung
kantor
pemerintahan,
perkantoran suwasta, ruko ruko, perumahan, pasar, masjid, sekolahan, dan
perumahan terus meningkat dan banyak yang mengunakan beton akan tetapi
rusak sebelum waktu nya
bangunan. Bahan bangunan dari struktur tersebut
biasanya yang dipakai adalah : kayu, baja, beton dan lain-lain. Diantara bahan
bangunan tersebut, beton memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya bangunan yang menggunakan bahan ini dalam volume
besar.
Salah satunya
banyak sekali sekarang bagunan yang mengunakan beton
karena dari segi bahan mudah untu di dapat dan dari harga jaga relatip
sangat murah
kualitas mutu beton pada bangunan pubelik (perkantoran,
pasar, ruko ruko, dan perumahan masjid, sekolahan ) bayak yang tidak sesuai
dengan jenis beton dilihat dari bangunan bangunan
banyak yang rusak
sebelum waktunya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan penelitian
masalah beton “Penelitian Kualiatas Mutu Beton Pada Bangunan Publik
Di Kota Bandar Lampung”.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Untuk mengetahui kuat tekan beton yang digunakan pada bangunan Publik
masjid perkantoran ruko ruko pasar dan perumahan
di kota Bandar
Lampung
b. Meneliti kualitas mutu beton K-225 yang banyak di gunakan di kota
Bandar Lampung
c. Untuk mengetahui kekutan beton K- 225 yang banyak di gunakan pada
bangunan publik
1.3 Manfaat Penelitian
a. Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi
bagi perencana dan pelaksanaan bangunan teknik sipil.
b. Meberikan informasi kepada pemerintah tentang kekuatan beton K- 225
di kota Bandar Lampung
c. Kelayakan struktur beton K-225 untuk di gunakan di kota Bandar
Lampung untuk bangunan publik
1.4 Rumusan Masalah
Dalam proposal yang berjudul “Penelitian Kualiatas Mutu Beton Pada
Bangunan Pubelik Di Kota Bandar Lampung ”.
maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Apakah Beton K-225
layak sebagai bahan konstruksi beton di Kota
Bandar Lampung untuk bangunan publik.
b. Mengetahui kuat tekan beton K-225 yang di gunakan di Bandar Lampung
Megetahui cara perawatan beton.
c. Sebagai perbandingan dan pilihan beton yang layak di gunakan untuk
bangunan tingkat tinggi .
d. Banyak nya bangunan bangunan yang tidak sesuai dengan agaran atau
Rap
1.5 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitiaan ini di batasi oleh :
1. Menguji kuat tekan beton K-225
2. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm
dan tinggi 20 cm.
3. Perawatan benda uji dengan cara perendaman.
4. Pengujian dilakukan pada umur 7, 14, 28 hari.
5. Alat untuk pengujian tekan beton mengguna alat Compression Testing
Machine (CTM)
Masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh bangunan bangunan publik atau
bangunan umum antara lain :
a. Gedung sekolahan
b. Gedung perkantoran
c. Gedung pasar
d. Gedung masjid
a. Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau
"murid") di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem
pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan
melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi
menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya
termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk
remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
b. Pasar
pasar Apa yang akan dijumpai di pasar Kegiatan apa saja yang dilakukan
pedagang di sana? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan muncul di benak kita
setiap kali akan mengunjungi suatu pasar. Di pasar, kita akan menjumpai
banyak penjual yang menawarkan berbagai macam barang, baik hasil
pertanian, maupun hasil industri. Selain itu, kita akan banyak menjumpai
orang dengan tujuan berbelanja yang berbeda pula. Dari hanya untuk
memenuhi kebutuhannya (mengkonsumsi), untuk dijual kembali (distribusi)
sampai untuk diolah kembali kemudian dijual (produksi). Selanjutnya, di antar
pembeli dan penjual tersebu sering kali terjadi tawar menawar yang diakhiri
dengan transaksi jual beli.
c.
Masjid
mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat
sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau.
Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas
muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,
ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam
sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan hingga kemiliteran.
d. Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal skripsi ini yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan
penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika
penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berusaha menguraikan dan membahas bahan bacaan yang relevan
dengan pokok bahasan study, sebagai dasar untuk mengkaji permasalahan yang
ada dan menyiapkan landasan teori.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang tahapan penalitian, pelaksanaan penelitian, teknik
pengumpulan
data,
peralatan
penelitian,
jenis
data
yang diperlukan,
pengambilan data, dan analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Bab
ini
berusaha
menguraikan
analisis
perhitungan
dan
pemecahan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari analisis yang telah
dilakukan berikut saran-saran dari penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Beton Bangunan Publik
Bangunan publik adalah bangunan yang umum di tempati oleh masyarakat
seperti rumah, ruko ruko, masjid, sekolah, perkatoran, dimanan tempat ini
sangat sering dikunjugi atau di pergunakan oleh masyarakat umum dan saat
ini banyak sekali bangunan yang mengunakan beton bertulan untuk bangunan
bangunan umum tersesebut seperti rumah masjid, ruko, pasar, dan gedung
gedung pemerintahan.
Beton adalah hasil campuran yang diperoleh dengan cara mencampurkan
semen Portland, air dan agregat (bahan tambahan yang sangat bervariasi
mulai dari bahan kimia tambahan, serat sampai bahan bangunan npn kimia
dengan perbandingan tertentu).
Agregat merupakan bagian yang terbanyak dalam pembentukan beton
sedangkan semen dan air akan membentuk pasta yang akan mengikat agregat.
Tugas perekat yaitu menghubungkan pasir atau kerikil dan mengisi lubanglubang diantaranya. Tambahan air baru memungkinkan pengikat dan
pengerasan dari perekat.
Semen Portland tergolong sebagai bahan pengikat hidrolis, yaitu bila semen
dicampur dengan air, maka terjadi proses pengerasan. Proses pengerasan itu
sendiri memakan waktu yang cukup lama dengan kata lain mempunyai umur
pengerasan dari beton itu sendiri.
Sifat-sifat beton di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a. Kualitas semen, untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat
b. Digunakan jenis-jenis semen yang memenuhi syarat-syarat yang sudah
ditetapkan.
c. Perbandingan campuran semen Portland, bahan tambahan (aditif) dan air.
d. Cara mencampur komponen.
e. Agregat kasar (kerikil atau batu pecah).
f. Ketelitian pekerjaan perawatan.
g. Umur beton, dan
h. Suhu udara waktu mencampur dan waktu proses pengerasan beton.
2.2 Material Pembentuk Beton
2.2.1
Semen
Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara kimia dengan
air, sehingga membentuk material yang padat. Secara umum, komposisi
kimia semen Portland adalah seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Komposisi limit semen Portland
Oksida
Komposisi (% berat)
CaO (kapur)
60 – 67
SiO2 (Silika)
17 – 25
Al2O3 (Alumina)
3–8
0,5 – 6
Fe2O3 (Besi)
0,1 – 5,5
MgO (Magnesia)
0,2 – 1,3
Alkalis
1–3
SO3 (Sulfur)
Sumber : A.M. Nneville, Concrete Technology, 1987
Semen Portland dibagi menjadi lima jenis sebagai berikut :
1. Jenis I
: Semen untuk umum tidak memenuhi persyaratan khusus
2. Jenis II
: Semen untuk beton tahan sulfat dan memiliki panas hidrasi
sedang
3. Jenis III
: Semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat mengeras)
4. Jenis IV
: Semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah
5. Jenis V
: Semen untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat
2.2.2
Agregat
Penjelasan didalam SNI-15-1991-03, agregat didefinisikan sebagai
material granular, misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan satu media pengikat untuk membentuk beton semen
hidrolik atau adukan. Dalam struktur beton biasanya agregat biasa
menempati kurang lebih 70 % – 75 % dari volume beton yang telah
mengeras.
Pada umumnya, semakin padat agregat-agregat tersebut tersusun, semakin
kuat pula beton yang dihasilkannya, daya tahannya terhadap cuaca dan
nilai ekonomis dari beton tersebut. Atas dasar inilah gradasi dari ukuranukuran partikel dalam agregat mempunyai peranan yang sangat penting
untuk menghasilkan susunan beton yang padat.
Faktor penting yang lainnya ialah bahwa permukaannya haruslah bebas
dari kotoran seperti tanah liat, lumpur dan zat organik yang akan
memperoleh ikatannya dengan adukan semen dan juga tidak boleh terjadi
reaksi kimia yang tidak diinginkan diantara material tersebut dengan
semen.
Agregat yang digunakan untuk beton harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1) Ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat
Beton”. Bila tidak tercangkup dalam SII 0052-80 maka agregat harus
memenuhi ASTM C33 “Specification for Structural Concrete Agregates”.
2) Ketentuan dari ASTM C330 “Specification for Light Weight Agregates for
Structural Concrete” , untuk agregat dan struktur beton.
Berdasarkan ukurannya, agregat dapat dibedakan menjadi :

Agregat halus, diameter 0 – 5 mm disebut pasir, yang dibedakan Pasir
halus

:
Pasir kasar :
Ø 0 – 1 mm
Ø 1 – 5 mm
b. Agregat kasar, diameter ≥ 5 mm, biasanya berukuran antara 5 – 40 mm
yang disebut kerikil.
2.2.3
Air
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran
bahan bangunan, harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahanbahan yang dapat menurunkan kualitas beton.
Menurut PBI 1971, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran
bahan bangunan adalah sebagai berikut :
1). Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan
lain yang dapat merusak daripada beton.
2). Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke
Laboratorium Penyelidikan Bahan untuk mendapatkan pengujian
sebagaimana yang dipersyaratkan.
3). Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan
ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.
Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik
adalah air bersih yang memenuhi persyaratan air minum. Air yang
digunakan dalam proses pembuatan beton jika terlalu sedikit maka akan
menyebabkan beton akan sulit untuk dikerjakan, tetapi jika kadar air yang
digunakan terlalu banyak maka kekuatan beton akan berkurang dan terjadi
penyusutan setelah beton mengeras.
Untuk memperoleh kepadatan beton dengan rasio air semen yang rendah
sebaiknya menggunakan alat penggetar adukan (vibrator). Menjaga
kelembaban dan panas agar dapat konstan sewaktu proses hidrasi
berlangsung, misalnya dengan menutupi permukaan dengan karung basah.
2.3 Pengujian Kuat Tekan Beton
Menurut ASTM C 39-86 tentang standar tes untuk kuat tekan sampel kubus
dihitung dengan cara membagi beban maksimum yang dicapai selama
pengujian dengan luas permukaan sampel beton, secara sistematis dapat
ditulis sebagai berikut :
f’c =
dengan :
P
A
f’c = kuat tekan beton (MPa)
P = beban tekan maksimum (N)
A = luas penampang tertekan (mm2)
Dari hasil pengujian kuat tekan ini, akan didapatkan pola keruntuhan sesuai
dengan mutu benda uji. Berdasarkan ASTM C 39-93, pola-pola keruntuhan
akibat pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada gambar 2.1.
3.3.1
Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Semen Portland
Semen yang digunakan adalah semen Portland type I merk Baturaja
dalam kemasan 50 kg/zak yang diperoleh dari toko dalam keadaan baik
dan tertutup rapat.
2. Agregat Halus
Pasir yang dipakai berasal dari quarry Gunung Sugih. Ukuran untuk
agregat halus yang dipakai mempunyai modulus kehalusan 2,5 – 2,8
mm. Agregat halus ini diuji kadar lumpur, kadar air, berat jenis SSD,
berat volume, berat jenis kering dan penyerapan agregat.
3. Agregat Kasar
Agregat kasar diperoleh dari quarry Gunung Sugih, berdiameter maks
20 mm. Agregat ini diperiksa : kadar air, berat jenis SSD, modulus
kehalusan butir, berat volume dan penyerapan air agregat. Pemeriksaan
berat jenis, penyerapan air agregat kasar/halus, berat volume dan
modulus kehalusan butir digunakan untuk data perancangan campuran
beton.
4. Air
Air yang dipakai harus bebas dari unsur-unsur kimia dan memenuhi
syarat untuk konsumsi air minum.
3.3.2
Alat yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian diantaranya :
 Pencampuran material di dalam molen yang telah disiapakan semen
ageregat halus ageregat kasar dan kerikil kedalam satu tempat
 Pengecekan ulang di dalam molen sebelum mesin di operasikan
mengaduk material
 Penghaparan material di dalam cetakan yang telah disiapkan di
lapangan.
 Perataan material didalm cetakan yang telah disiapakan
 Pemadatan material beton mengunakan (Vibrator )
 Perataan kebali material
 Selesai
3.3.5 Tahapan Penelitian
Persiapan / Penyediaan Bahan
Adapun bahan-bahan yang harus dipersiapkan yaitu :
a. Sepel beton yang telah jadi yang di ambil dari bangunan bangunan yang
telah ada masjid, rumah , pasar, sekolahan, ruko ruko dan kantor
pemerintahan.
Tabel 4.5
Berat air perlu untuk setiap m3 beton dan udara terperangkap untuk
berbagai slump dan ukuran maksimum agregat
Berat air (kg/m3) beton untuk ukuran agregat berbeda
Slump
(cm)
10 mm
12,5 mm
20 mm
25 mm
38 mm
50 mm
75 mm
150 mm
2,5 – 5
208
199
187
179
163
154
142
125
7,5 – 10
228
217
202
193
179
169
157
138
15 – 17
243
228
214
202
187
178
169
-
0,3
0,2
Persentase udara yang ada dalam unit beton
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
(Sumber : Diktat metode campuran beton, Ir. Surya Sebayang, M.T.)
1. Menentukan faktor air semen (fas).
Berdasarkan kuat tekan pada umur beton 28 hari, maka faktor air semen
bisa ditentukan dari Tabel 4.4.
tabel 4.4
Hubungan Faktor Air Semen dengan Kuat Tekan Beton
Kuat tekan beton umur 28 hari
(kg/cm2)
Faktor Air Semen
411
0,44
331
0,53
263
0,62
193
0,73
153
0,80
(Sumber : Diktat metode campuran beton, Ir. Surya Sebayang, M.T.)
2. Menghitung berat semen per-m3 yang dibutuhkan.
Jumlah air (langkah 5) dibagi dengan fas dari langkah 6.
3. Menentukan persentase volume agregat kasar.
4. Menghitung volume agregat halus dihitung dari selisih volume total
beton dengan volume (semen + agregat kasar + air + udara
terperangkap).
5. Menentukan berat agregat halus dan berat total.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dimana untuk
mendapatkan data-data dan hasil penelitian dengan melakukan pengujian dan
penelitian di laboratorium.
3.2 Variabel Penelitian

Variabel terikat adalah penggunaan beton K-225 sebagai bahan uji .

Variabel bebas adalah kuat tekan beton dengan mutu beton rencana.
Desain Penelitian
3.3.3
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian direncanakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung,
Jalan
Soemantri Brojonegoro 1 Gedung Meneng Bandar Lampung.
3.3.2
Metodelogi Penelitian
Didalam melakukan penelitian penggunaan beton K-225 sebagai sepeling
melakukan penelitian-penelitian serta pengumpulan data dari beberapa
sumber.
a.
Gedung masjid
b.
Gedung sekolah
c. Gedung pasar
d. Gedung pemeritahan
Persiapan Benda Uji
Bahan-bahan di dapat dari tempat lokasi pembangunan gedung perkantoran ruko,
rumah yang akan digunakan terlebih dahulu sesuai dengan rencana campuran.
Benda uji berbentuk kubus dengan diameter panjang 20 cm, lebar 20 cm dan
tinggi 20 cm. Benda uji dibuat 12
buah dari 4 lokasi pembanguna gedung
perumahan, perkantoran, pasar, sekolahan dan ruko Tiap jenis campuran dibuat
12 buah benda uji, masing-masing 4 buah untuk pengujian kuat tekan pada umur
7, 14 dan 28 hari.
Pengujian Benda Uji
Pengujian ini menggunakan alat Compression Testing Machine.
Analisa Data Hasil Penelitian
Analisa data pengujian dilakukan dengan cara :
a. Data hasil pengujian kuat tekan ditabelkan.
b. Dibuat grafik kuat tekan beton.
Berikut ini adalah diagram tahapan penelitian kualitas mutu beton pada bangunan
publik
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pengabilan sapel pada bangunan publik
laporan hasil penelitian (skripsi) dapat disusun berdasarkan Flowchart berikut ini
:
Mulai
Studi Pustaka
Pembuatan
Proposal
Observasi Awal di Lokasi
Pelaksanaan Pengambilan
Data Lapangan
Analisis Data dan
Pembahasan
Laporan Akhir Hasil
Penelitian/ Skripsi
Gambar Bagan alir Proses Penelitian
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T15-1991-03 Departemen Pekerjaan Umum RI. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Handoko, Widiyo. 2002. Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Batu Putih
Terhadap Kuat Tekan Beton. Bandar Lampung : Universitas Malahayati.
Junianto, Iwan. 2002. Pengaruh Perubahan Temperatur Terhadap Kuat Tarik
Lentur Beton Mutu Tinggi. Bandar Lampung : Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Sipil Universitas Lampung.
Nugraha, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi Beton Dari Material, Pembuatan, ke
Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Satyarno, Imam. 2004. Panel Beton Styrofoam Ringan Untuk Dinding.
Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil FT UGM.
Sebayang, Surya dan Sahat Josua Silalahi. 2000. Buku Penuntun Praktikum di
Laboratorium Bahan dan Konstruksi. Bandar Lampung : Fakultas
Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.
Tjokrodimulyo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta : Nafiri Edisi
Pertama.
Download