Uploaded by User76117

LITERATUR REVIEW PJBL 3 KEL 1 REG A 2019

advertisement
LITERATURE REVIEW
Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Waktu Pengeluaran Kolostrum dan ASI
Disusun oleh: Kelompok 1
Kelas: Reguler A 2019
Bella Saphira
(04021181924009)
Nyayu Afifa Triana
(04021181924016)
Viona Fracellia Citra
(04021181924017)
Zulfah Chairunnisah
(04021281924020)
Rahma Diana
(04021281924021)
Aliefia Annisa Wahid
(04021281924026)
Indrias Meita Sari
(04021181924106)
Dosen Pengampu:
Jum Natosba, S.Kep., Ns., M.Kep. Sp.Kep.Mat.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Literature review yang berjudul “Literature Review: Pengaruh Pijat
Oksitosin terhadap Waktu Kolostrum dan ASI” ini dengan lancar. Penulisan
Literature review ini bertujuan memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Maternitas I.
Literature review ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang
penulis peroleh dari jurnal dan buku panduan yang berkaitan dengan pijat oksitosin,
tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah atas
bimbingan dan arahannya dalam penulisan Literature review ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya Literature review ini.
Penulis berharap, dengan membaca Literature review ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya
bagi penulis. Penulis menyadari bahwa Literature review ini masih kurang
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Indralaya, 7 Desember 2020
Penulis
ABSTRAK
Ibu post partum biasanya mengalami penurunan produksi ASI pada hari-hari pertama setelah
melahirkan. Penurunan reproduksi ASI disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon
oksitosin dan prolaktin yang sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI, sehingga
menyebabkanASI tidak keluar setelah melahirkan. Untuk mengeluarkan ASI dibutuhkan upaya
nonfamakologis berupa pijat oksitoksin.Tujuan dari literature review adalah mengetahui
pengaruh pijat oksitoksin terhadap waktu pengeluaran kolostrum dan ASI pada ibu post partum
bersumber dari beberapa jurnal yang ada. Metode yang digunakan dalam pembuatan literature
review ini adalah dengan metode Systematic Literature Review (SLR), yaitu sebuah studi
literatur secara sistematik, jelas, menyeluruh dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengumpulkan data-data penelitian yang sudah ada.
Kata Kunci: Pijat Oksitosin, Waktu Pengeluaran Kolostrum dan ASI, Ibu Post Partum
ABSTRACT
Post partum mothers usually experience a decrease in milk production in the first day after
birth. Decreased reproduction of breast milk is caused by lack of stimulation of the oxytocyn
and prolactin hormones, which play a major role in the smooth production of breast milk, so
that breast milk does not come out after birth. To produce breast milk, non-pharmacological
efforts in the form of oxytocin massage are needed.. The purpose of the literature review is to
determine the effect of oxytocin massage on colostrum amd breast milk expenditure time in
post partum mothers, sourced from several existing journals. The method used in making this
literature review is Systematic Literature Review (SLR), which is a systematic, clear,
comprehensive literature study by identifying, evaluating, and collecting existing research
data.
Key Words: Oxytocin Massage,Time to Expend Colostrum amd Breast Milk, Post Partum
Mothers
LATAR BELAKANG
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik dan yang paling ideal untuk bayi,
karena ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan dalam jumlah dan pertimbangan yang
tepat. Kolostrum merupakan cairan vicous yang kental dengan warna kekuningan yang keluar
dari payudara pada beberapa jam pertama kehidupan yang mengandung kaya akan sekretori
immunoglobulin A (Ig A) yang mengandung zat kekebalan tubuh untuk melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi terutama diare. Menurut World Health Organitation (selanjutnya
disebut WHO), ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu
formula, air putih, air jeruk, atau makanan tambahan lain sebelum mencapai usia enam bulan.
Pemberian ASI secara dini bisa meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh yang
dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi, bakteri, virus dan jamur. Jika pengeluaran ASI
tidak memadai maka dapat menyebabkan kurangnya nutrisi bagi bayi salah satunya
menyebabkan hipoglikemia pada bayi karena ASI merupakan sumber makanan bagi bayi,
dimana di dalam ASI mengandung glukosa murni sebagai tenaga untuk bayi. Salah satu faktor
yang mempengaruhi pengeluaran air susu ibu adalah faktor rangsangan yang berupa isapan
bayi dan perawatan payudara.
Ibu nifas terutama primipara seringkali merasa khawatir karena ASI susu yang belum
keluar atau hanya keluar sedikit sampai hari ke 3 setelah melahirkan. Hal ini membuat ibu
cemas dan takut anaknya tidak cukup ASI, sehingga terjadi hal yang buruk pada anaknya.
Keadaan tersebut membuat ibu mengambil alternatif untuk memberikan susu formula agar
anaknya cukup ASI. Padahal penurunan produksi ASI pada hari-hari pertama setalah
melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang
sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI (Mardiyaningsih dkk., 2011: 31-32). Apabila
bayi tidak menghisap puting susu pada setengah jam setelah persalinan, hormon prolaktin akan
turun dan sulit merangsang prolaktin sehingga ASI baru keluar pada hari ketiga atau lebih.
Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin
pada ibu setelah melahirkan selain dengan memeras ASI, dapat dilakukan juga dengan
melakukan perawatan dan pemijatan payudara, membersihkan puting, sering menyusui bayi
meskipus ASI belum keluar, menyusui dini dan teratur serta pijat oksitosin (Mardiyaningsih
dkk., 2011: 31).
TUJUAN
Pemberian ASI Ekslusif di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan
cakupan ASI di Indonesia hanya 42%. Sementara target pemberian ASI Eksklusif di Indonesia
harus mencapai 80%. Penyebab rendahnya pemberian ASI Eksklusif salah satunya adalah
penurunan produksi ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan disebabkan oleh kurangnya
rangsangan hormon oksitosin yang berperan dalam kelancaran produksi ASI, sehingga
menyebabkan ASI tidak segera keluar setelah melahirkan. Air susu ibu (ASI) menjadi
makanan pertama dan terbaik yang harus diberikan untuk bayi karena mengandung zat gizi
yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Salah
satu penyebab kegagalan dalam pemberian ASI adalah belum keluarnya ASI setelah ibu
melahirkan, Pengeluaran ASI dapat dipercepat dengan tindakan non farmakologi yaitu dengan
melalui pijat oksitosin yang dapat dilakukan dengan cara memijat area di sekitar punggung
(vertebra pars thoratica) untuk merangsang keluarnya ASI.
Tujuan penelitian dari 10 jurnal yang sudah dikumpulkan antara lain:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran ASI dapat dipercepat dengan tindakan non
farmakologi yaitu melalui pijat oksitosin
2. Untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap keluarnya ASI pada ibu post
partum.
3. Pengaruh pijat oksitosin terhadap waktu pengeluaran kolostrum pada ibu post partum.
METODE
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), yaitu sebuah
studi literatur secara sistematik, jelas, menyeluruh dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengumpulkan data-data penelitian yang sudah ada. Tujuan dari metode ini adalah untuk
membantu peneliti lebih memahami latar belakang dari penelitian yang menjadi subjek topik
yang dicari serta memahami kenapa dan bagaimana hasil dari penelitian tersebut sehingga
dapat menjadi acuan untuk penelitian baru yang akan dilakukan, Okoli (2010). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran kolostrum dan ASI.
Tahapan Systematic Literature Review
Tujuan studi Literatur:
Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan
antara pijat oksitosin dengan penguluaran kolostrum dan ASI melalui beberapa sumber
penelitian yang sudah ada.
Pencarian Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan mencakup kata kunci pijat oksitosin
dan kaitannya dengan pengeluaran kolostrum dan ASI. Pada sumber penyedia jurnal
penelitian terkait yakni Google dan Google scholar yang dapat diakses secara bebas.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 10 jurnal dengan beberapa kriteria
sebagai berikut :
Kriteria inklusi
• Jurnal yang membahas topik pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran
kolostrum dan ASI
• Tahun terbit jurnal dalam rentang waktu 2013-2020.
• Jurnal dalam bentuk full text (dapat diakses secara penuh)
HASIL
Referensi
Tujuan dan Populasi
Zamzara, Rezza Fahlilani Tujuan:
et
all.
Pengaruh
Kesimpulan:
2015. Mengetahui
Pijat oksitosin
Hasil
pengaruh
terhadap
pijat Sebagian besar ibu post partum
waktu sectio
caesaria
Oksitosin Terhadap pengeluaran kolostrum ibu post dilakukan
yang
pijat
tidak
okstitosin
Waktu Pengeluaran partum sectio caesaria.
mempunyai waktu pengeluaran
Kolostrum Ibu Post
kolostrum
Partum
Sectio Populasi:
Sebagian besar ibu post partum
Caesaria.
Jurnal Ibu-ibu post partum sectio caesar sectio
Ilmiah
Vol. 8.
selama
caesaria
Kesehatan, yang berjumlah 20 orang di dilakukan
Rumah
Sakit
Marinir
Pangalila Surabaya.
>48
jam.
yang
pijat
telah
okstitosin
Ewa mempunyai waktu pengeluaran
kolostrum selama <24 jam. Ada
pengaruh
terhadap
waktu
pengeluaran kolostrum pada ibu
post partum sectio caesaria.
Kelebihan:
1. Hasil
penelitian
menggunakan format tabel
dan
disertai
karakteristik
responden,
sehingga
memudahkan
pembaca
dalam
memahami
hasil
penelitian.
2. Menggunakan
referensi
banyak
sehingga
memperkuat kevalidan dari
hasil penelitian
Kekurangan:
Jarak penulisan yang terlalu dekat
antara
tabel
dan
paragraf
penjelasan
tabel
sehingga
penulisannya kurang rapi.
Purnamasari, A. (2020). Tujuan:
Pengaruh
Pijat Mengetahui
Oksitosin Terhadap oksitosin
Kesimpulan:
pengaruh
terhadap
pijat Ada pengaruh pijat oksitosin
waktu terhadap
waktu
pengeluaran
Waktu Pengeluaran pengeluaran kolostrum pada ibu kolostrum pada Ibu post partum.
Kolostrum
Pada post partum.
Hal ini dibuktikan dengan ibu
Ibu Post Partum Di
yang dilakukan pijat oksitosin
Wilayah
Kerja Populasi:
akan lebih cepat mengeluarkan
Puskesmas
Boja. Semua ibu nifas primipara 2 jam kolostrum dibandingkan dengan
Journal
of post partum di wilayah kerja ibu yang tidak dilakukan pijat
Chemical
Puskesmas Boja sejumlah 48 oksitosin.
Information
Modeling,
and orang.
4(9),
287.
Retrieved
from
http://e-
Kelebihan:
Menggunakan
cukup
banyak
referensi sehingga mendukung
journal.ar-
kevalidan dari hasil penelitian.
rum.ac.id/index.ph
p/JIKA/article/dow
Kekurangan:
nload/91/105
1. Hasil
dan
dijelaskan
bentuk
pembahasan
hanya
dalam
paragraf
tanpa
menggunakan format tabel
sehingga
pembaca
cukup
sulit dalam memahaminya.
2. Kurangnya
mengenai
penjelasan
responden
berdasarkan masing-masing
perlakuan pada hasil dan
pembahasan.
Laila Febgriantie., Ani Tujuan:
Kesimpulan :
Rosita., dan A. D. Tujuan penelitian ini adalah Hasil
penghitungan
dengan
(2017). PENGARUH untuk mengetahui pengaruh pijat analisa statistik uji-t (tabel 1)
PIJAT OKSITOSIN oksitosin
terhadap
lama didapatkan nilai p value 0,00
TERHADAP LAMA pengeluaran kolostrum ibu post dengan taraf signifikansi 0,05
PENGELUARAN
yang artinya p value< nilai α 0,05
SC di RSUD Kota Madiun.
KOLOSTRUM
sehingga H0 ditolak dan Ha
PADA IBU POST Populasi:
diterima. Jadi disimpulkan secara
SECTIO CAESARIA Populasi
DI
RSUD
dari
penelitian
ini statistik
ada
pengaruh
yang
KOTA adalah 60 ibu post SC, besar signifikan antara pijat oksitosin
MADIUN. GLOBAL sampel 52 ibu post SC dengan terhadap
lama
pengeluaran
HEALTH SCIENCE teknik purposive sampling dibagi kolostrum pada ibu post section
, Volume 2 Issue 4, 2 kelompok, 26 orang dilakuan caesaria di RSUD
Desember
2017 pijat oksitosin dan 26 orang tidak Kota Madiun.
ISSN 2503 5088. dilakukan
pijat
oksitosin.
http://jurnal. Global Instrumen menggunakan lembar Kelebihan :
Health Science, 2(2), observasi. Data yang diperoleh Pada
pembahasannya,
penulis
325–331. Retrieved dianalisis dengan uji dengan t- mengklasifikasikan menjadi tiga
from
test.
poin utama yang dibahas dan hal
http://jurnal.csdforu
tersebut memudahkan pembaca
m.com/index.php/G
dalam
HS/article/view/160
menganalisis.
membaca
dan
Kekurangan :
Referensi yang digunakan tidak
begitu banyak, sejumlah sembilan
sumber, selain itu ada beberapa
referensi yang usianya sudah
diatas 10 tahun.
Wulandari,
Aminin,
F.
F.,
T., Tujuan:
Kesimpulan :
& Untuk mengetahui pengaruh pijat Berdasarkan hasil analisis dan
Dewi, U. (2014). oksitosin terhadap pengeluaran pembahasan dapat disimpulkan:
Pengaruh
pijat kolostrum pada ibu post partum 1. Rerata
waktu
oksitosin terhadap di Rumah Sakit Umum Daerah
kolostrum
pengeluaran
partum kelompok perlakuan
kolostrum pada ibu
Provinsi Kepulauan Riau.
pada
pengeluaran
ibu
post
pijat oksitosin adalah 5.21 jam.
post
partum
di Populasi
2. Rerata
Rumah
Sakit Populasi kasus dalam penelitian
Umum
Daerah ini adalah ibu Post partum 2 jam
Provinsi
Kepulauan
waktu
kolostrum
pengeluaran
pada
ibu
post
partum kelompok kontrol 8.16
yang diberikan perlakuan yaitu
jam.
Riau. melalui pemijatan Oksitosin di 3. Pijat oksitosin berpengaruh
Jurnal Kesehatan, Ruang
5(2), 173–178.
Kebidanan
RSUD
terhadap rerata pengeluaran
Provinsi Kepri Tahun 2014.
kolostrum
Sedangkan
partum (p-value=0.006)
dalam
populasi
penelitian
kontrol
ini
pada
ibu
post
adalah .
seluruh ibu Post Partum yang Kelebihan :
tidak diberi
perlakuan yaitu Pada hasil disertai beberapa tabel
pemijatan Oksitosin.
yang
memudahkan
pembaca
dalam melihat dan menganalisis
Pengambilan sampel dengan cara dengan praktis, hasil juga disertai
Non
Probability
Purpossive
Sampling- penjelasan lebih rinci. Dan pada
Sampling.
Tipe pembahasannya,
dengan kriteria penelitian ini:
1.
mengklasifikasikan menjadi tiga
Ibu 2 jam post partum poin utama yang dibahas dan hal
spontan
yang
belum tersebut memudahkan pembaca
mengeluarkan kolostrum
2.
penulis
Bentuk
dalam
membaca
dan
payudara menganalisis.
normal/tidak ada kelainan
3.
4.
Tidak menderita penyakit Kekurangan :
sistemik
Referensi yang digunakan tidak
Kondisi
psikologis begitu banyak, sejumlah tiga
responden baik
5.
Umur
responden
sumber, selain itu ada beberapa
20-35 referensi yang usianya sudah
tahun
6.
diatas 10 tahun
Responden
sudah
melakukan mobilisasi 2 jam
post partum
Responden
multipara
primipara
dan
Pilaria, E., & Sopiatun, Tujuan :
R.
(2018). Untuk
Pengaruh
Pijat Pijat
Kesimpulan :
mengetahui
Pengaruh Berdasarkan hasil penelitian
Oksitosin
Terhadap mengenai pengaruh pijat oksitosin
Oksitosin Terhadap Produksi ASI
terhadap produksi ASI pada ibu
Produksi Asi Pada Pada Ibu Postpartum Di Wilayah postpartum
di
wilayah
kerja
Ibu Postpartum Di Kerja Puskesmas Pejeruk Tahun Puskesmas Pejeruk tahun 2017,
Wilayah
Kerja 2017.
dapat
disimpulkan,
yaitu
Puskesmas Pejeruk
Karakteristik
Kota
oksitosin mayoritas, berdasarkan
Mataram Populasi :
responden
pijat
Tahun 2017 The Ibu postpartum di wilayah kerja umur yaitu 20 – 35 tahun sebanyak
Effect of Oxytocin Puskesmas Pejeruk tahun 2017.
Massage
22 responden (73,3%), paritas
on Kriteria inklusi: Ibu postpartum multipara sebanyak 21 responden
Postpartum Mother hari kedua yang bersedia menjadi (70%), dan lila normal 23,5 – 26,5
Breast
Milk sampel, Ibu postpartum hari cm sebanyak 15 responden (50%).
Production
Pejeruk
at kedua
yang
wilayah
berdomisili
kerja
di Produksi ASI sebelum dilakukan
Puskesmas pijat oksitosin terbanyak produksi
Community Health Pejeruk, Ibu Postpartum normal ASI tidak cukup sebanyak 24
Clinic of Mataram maupun sectio caesarea. Besar responden
City
in.
(80%),
setelah
Jurnal sampel yang digunakan adalah dilakukan pijat oksitosin produksi
Kedokteran Yarsi, sampel minimal sebanyak 30 ASI cukup sebanyak 27 responden
26(1), 27–33
responden.
(90%). Hasil uji statistic mcnemar
didapatkan p
value = 0.000 dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh pijat
oksitosin terhadap produksi ASI
pada ibu postpartum di wilayah
kerja Puskesmas Pejeruk Tahun
2017.
Kelebihan :
1. Penelitian ini didasarkan oleh
berbagai
berbagai
referensi
sehingga dapat memperkuat hasil
dari penelitian.
2. Pada jurnal ini terdapat hasil data
yang terperici
Kekurangan :
1. Penelitian
hanya
membandingkan hasil one group
pre and post test
Kholisotin et all. 2019. Tujuan :
Pengaruh
Kesimpulan :
Pijat penelitian ini bertujuan untuk Pengeluaran ASI dapat dipercepat
Oksitosin
mengetahui
Terhadap
oksitosin terhadap keluarnya ASI yaitu
Pengeluaran
Pada
Ibu
pengaruh
pijat dengan tindakan non farmakologi
melalui
pijat
oksitosin
ASI pada ibu post partum primipara di dengan cara memijat area di
Post RSIA Srikandi.
sekitar punggung yang bertujuan
Partum Primipara
untuk merangsang keluarnya ASI,
di RSIA Srikandi Populasi :
sehingga ibu akan merasakan
IBI.
Keperawatan
Jurnal pasien ibu post partum primipara puas, bahagia, percaya diri, dan
sebanyak
181
Profesional (JKP) berdasarkan
data
respoden perasaan positif lainnya akan
yang
di membuat reflek oksitosin bekerja.
Volume 7, Nomor dapatkan dari Ruangan VK RSIA Terdapat
perbedaan
2 Agustus 2019 p- Srikandi IBI Jember selama 4 signifikan
antara
yang
kelompok
ISSN: 2355-679X; bulan terakhir. untuk dilakukan eksperimen yang diberikan pijat
e-ISSN:
1830.
2685- perlakuan dalam penelitian ini oksitosin dan kelompok control.
berdasarkan
terakhir
sebanyak
di
36
dalam
ratakan
4
bulan
adalah Kelebihan :
responden
(18 1. Pada penelitian ini menggunakan 2
kelompok eksperimen dan 18
kelompok,
kelompok kontrol).
kelompok ekperimen yang diberi
perlakuan
dimana
dan
satu
terdapat
kelompok
kontrol yang tidak diberi perlakuan.
2. Pada pembahasan terdapat data
latar belakang pasien sehingga
dapat
mengetahui
tingkat
pengetahuan pasien.
3. Sumber yang digunakan untuk
mendukung penelitian ini banyak .
Kekurangan :
1. Tidak
terdapat
data
hasil
penelitian dikesimpulan.
2.
Terdapat dua sumber jurnal yang
digunakan lebih dari 10 tahun
terakhir.
Saputri, I. N., Ginting, D. Tujuan:
Kesimpulan :
Y., & Zendato, I. C. Tujuan dari penelitian ini adalah
(2019b). Pengaruh untuk
Pijat
mengetahui
Oksitosin pengeluaran
pengaruh Ada pengaruh yang signifikan
ASI
dapat terhadap produksi ASI sebelum
Terhadap Produksi dipercepat dengan tindakan non dan
Asi
Pada
sesudah
dilakukan
pijat
Ibu farmakologi yaitu melalui pijat oksitosin pada Ibu Postpartum di
Postpartum. Jurnal oksitosin yang dapat dilakukan Klinik Pratama Nining Pelawati
Kebidanan
Kestra dengan cara memijat area di Tahun 2019. Menurut asumsi
(Jkk), 2(1), 68–73. sekitar punggung (vertebra pars peneliti
bahwa
https://doi.org/10.35 thoratica)
untuk
ASI
451/jkk.v2i1.249
ASI
keluarnya
merangsang produksi
pada
ini
peningkatan
disebabkan
ibu karena peningkatan rasa nyaman
postpartum di Klinik Pratama dan rileks pada saat diberikan pijat
Nining Pelawati tahun 2019.
oksitosin yang secara otomatis
akan
Populasi:
merangsang
keluarnya
hormon oksitosin (refleks let
Populasi adalah seluruh Ibu down)
dari
kelenjar
pituitari
postpartum di Klinik Nining dimana hormon oksitosin akan
Pelawati pada bulan Juni 2019. merangsang
pengeluaran
ASI
Sampel adalah ibu postpartum pada ibu postpartum sehingga
berjumlah
kriteria
10
ibu
orang
dengan terjadi peningkatan produksi ASI.
postpartum
hari Selain itu,
pijat oksitosin juga
pertama-ketiga
dan
tanpa memiliki manfaat yang lain seperti
kelainan payudara dengan teknik menenangkan dan mengurangi
pengambilan sampel accidental stress,
membangkitkan
sampling.
diri,
Pengambilan
data percaya
dilakukan dengan menggunakan postpartum
membantu
agar
rasa
ibu
mempunyai
lembar observasi yang berisi pikiran dan perasaan yang baik
tentang hasil pre-test dan posttest tentang bayinya, dan sebagainya
produksi
ASI
menggunakan (Rahayu, 2019).
gelas ukur.
Kelebihan :
Jurnal tersebut menjelaskan data
penelitian dengan analisis peluang
yang cukup mudah dimengerti dan
font yang digunakan dalam jurnal
tersebut dapat terbaca.
Kekurangan :
Hanya
menggunakan
satu
kelompok eksperimen saja tanpa
menggunakan
pembanding,
kelompok
sampel
dalam
penelitian ini hanya berjumlah 10
orang, dan variabel pengganggu
dalam
penelitian
ini
tidak
dikontrol oleh peneliti.
Sulaeman, R., Lina, P., Tujuan:
Kesimpulan:
Mas’adah, M., & Untuk
mengetahui
Pengaruh Berdasarkan
Purnamawati,
Oksitosin
Terhadap setelah dilakukan pijat oksitosin
D. Pijat
hasil
penelitian
(2019). Pengaruh Pengeluaran Asi Pada Ibu Post dari 30 responden, sebagian besar
Pijat
Oksitosin Partum Primipara di Wilayah responden masuk dalam kategori
Terhadap
Pengeluaran
Kerja
Asi Mataram.
Puskesmas
se-Kota cukup. Ini menunjukan setelah
dilakukan
intervensi
pijat
Pada
Ibu
Postpartum
oksitosin pada ibu post partum
Populasi:
hasilnya mengalami peningkatan
Primipara. Jurnal Populasi dalam penelitian ini dengan rata rata 4,25 kali lebih
Kesehatan Prima, adalah semua ibu postpartum besar daripada sebelum dilakukan
13(1),
10. normal hari pertama yang ada di pijat oksitosin pada ibu post
https://doi.org/10.
Wilayah Kerja Puskesmas se- partum primipara. Pengeluaran
32807/jkp.v13i1.1
Kota Mataram tahun
93
Sampel dalam penelitian ini tindakan non farmakologis yaitu
2018. ASI dapat dipercepat dengan
sebanyak 30 responden. Kriteria melalui pijatan atau rangsangan
Inklusi
adalah
dalam penelitian ini pada
Ibu
postpartum
tulang
belakang,
hari neurotransmitter akan merangsang
pertama yang bersedia
medulla
oblongata
langsung
menjadi sampel; lbu postpartum mengirim pesan ke hypothalamus
hari pertama yang berdomisili di di
hypofise
kota Mataram; lbu Postpartum mengeluarkan
posterior
untuk
oksitosin
yang
normal primipara; adanya suami menyebabkan
payudara
atau tinggal bersama suami. mengeluarkan
ASI.
Dengan
Kriteria eksklusi pada penelitian pijatan di daerah tulang belakang
ini, yaitu : Ibu postpartum yang ini
bayinya
meninggal;
postpartum
yang
juga
akan
lbu ketegangan dan menghilangkan
memiliki stress, dengan begitu hormone
kelainan pada payudara seperti oksitosin
keluar
mastitis; lbu postpartum yang membantu
menderita
merelaksasi
penyakit
dan
akan
pengeluaran
ASI,
menular dibantu dengan isapan bayi pada
seperti HIV/AIDS dan Hepatitis; puting susu sesaat segera setelah
Bayi yang dilahirkan memiliki bayi lahir, ASI yang menetes atau
kelainan
bawaan
seperti keluar merupakan tanda aktifnya
labiokisis dan labiopalatokisis; reflek oksitosin (Perinasia, 2007).
Ibu yang mengalami postpartum
blues. Teknik
sampel
sampling.
pengambilan Kelebihan :
proportional
Analisis
random Referensi yang digunakan cukup
yang banyak,
penjelasan
tentang
pengaruh oksitosin mendetail.
digunakan dalam penelitian ini
adalah uji statistic Wilcoxon.
Kekurangan :
Font terlalu kecil.
Asih,
Yusari.
2017. Tujuan:
PENGARUH
Kesimpulan:
Untuk
mengidentifikasi Berdasarkan hasil analisis data
PIJAT OKSITOSIN perbedaan produksi ASI pada ibu dan pembahasan penelitian dapat
TERHADAP
nifas yang diberi perlakuan pijat disimpulkan ada pengaruh pijat
PRODUKSI
ASI oksitosin dan tanpa perlakuan di oksitosin terhadap produksi ASI
PADA IBU NIFAS. BPM Lia Maria Kecamatan pada ibu nifas di BPM Lia Maria
Jurnal
Sukarame
Bandar
Keperawatan,
tahun 2017
Lampung Kecamatan Sukarame Tahun 2017
yaitu 93,8% ibu
nifas
Volume XIII, No.
melakukan
2, Oktober 2017 Populasi:
sebagian besar memiliki produksi
ISSN 1907 - 0357
pijat
yang
oksitosin
Populasi pada penelitian ini ASI yang cukup, 56,2% ibu nifas
adalah ibu nifas 3 jam postpartum yang
tidak
melakukan
pijat
di BPM Lia Maria berjumlah 80 oksitosin terdapat 9 orang yang
orang.
memiliki
produksi
ASI
yang
cukup. Hasil analisis statistik lebih
Sampel dalam penelitian ini lanjut menyimpulkan bahwa ada
diambil melalui cara purposive pengaruh yang signifikan antara
sampling. Sampel berjumlah 32 pijat oksitosin terhadap produksi
orang yang terdiri dari 16 orang ASI pada ibu nifas dengan pvalue
sebagai
responden
yang
di 0,037.
intervensi dan 16 orang sebagai
variabel kontrol.
Data
penelitian
dengan
oksitosin
Kelebihan:
dikumpulkan Dalam pembahasannya jurnal ini
melakukan
setelah
pemijatan mengambil
3
banyak
referensi
jam sehingga jurnal ini di dukung
postpartum dan selama 5 hari tiap dengan data yang valid.
pagi dan sore hari selanjutnya
dilakukan observasi pada hari ke- Kekurangan:
6.
Kriteria Inklusi dan ekslusi jurnal
ini kurang detail dan kurang jelas.
Suryani, E., & Astuti, K. Dalam rancangan ini responden Kesimpulan:
E.
W.
Pengaruh
oksitosin
(2013). diberikan intervensi dengan pijat Berdasarkan hasil penelitian dan
pijat oksitosin
kemudian
di
ukur pembahasan
maka
dapat
terhadap kelancaran ASI dengan indicator disimpulkan bahwa ada pengaruh
produksi ASI ibu berat badan bayi, frekwensi BAK pijat oksitosin terhadap produksi
postpartum di BPM perhari
dan
seringnya
bayi ASI ibu postpartum di BPM
Wilayah Kabupaten menyusu serta lama tidur bayi wilayah kabupaten Klaten dengan
Klaten.
Jurnal setelah menyusui.
indicator
bayi
bayi
sebagai
Terpadu
Ilmu
berikut:
Kesehatan,
2(2),
1. Ada pengaruh pijat oksitosin
41–155.
terhadap peningkatan berat badan
bayi dengan p value = 0.001
2. Ada pengaruh pijat oksitosin
dengan
frekwensi
BAK
bayi
dengan p value = 0.001
3. Ada pengaruh pijat oksitosin
dengan frekwensi bayi menyusu
dengan p value = 0.001 4. Ada
pengaruh pijat oksitosin dengan
lama tidur bayi dengan p value
0.936
Kelebihan:
Pembahasan jurnal ini mendetail
dan di dukung oleh data .
Kekurangan:
Di dalam jurnal tidak dijelaskan
tujuan pembuatannya, penentuan
kriteria inklusi sampel penelitian
tidak
dicantumkan
di
jurnal,
sampel penelitian juga tidak jelas.
PEMBAHASAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik dan yang paling ideal untuk bayi,
karena ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan dalam jumlah dan pertimbangan yang
tepat1 . Kolostrum merupakan cairan vicous yang kental dengan warna kekuningan yang keluar
dari payudara pada beberapa jam pertama kehidupan yang mengandung kaya akan sekretori
immunoglobulin A (Ig A) yang mengandung zat kekebalan tubuh untuk melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi terutama diare. Menurut World Health Organitation (selanjutnya
disebut WHO), ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu
formula, air putih, air jeruk, atau makanan tambahan lain sebelum mencapai usia enam bulan
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke 5
- 6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan
perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar (Khairani, dkk., 2012: 3). Oksitsin
(oxytocin) adalah salah satu dari dua hormon yang dibentuk oleh sel-sel neuronal nuklei
hipotalamik dan disimpan dalam lobus posterior pituitari, hormon lainnya adalah vasopressin
yang memiliki kerja mengontraksikan uterus dan menginjeksi ASI (Suherni, dkk., 2010: 44)
sehingga dengan dilakukannya pijat oksitosin akan mempercepat pengeluaran kolostrum.
ASI sangat dipengaruhi oleh ketenangan jiwa dan pikiran ibu karena apabila kondisi
ibu tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan
menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI. Kolostrum yang keluar
lambat akan berdampak kurang baik untuk bayi. Produksi ASI ibu besar dipengaruhi oleh
kenyamanan psikologi dan kondisi fisik ibu. Pijat oksitosin dapat merangsang reflek hormon
oksitosin atau let down reflex. Dengan adanya pijat oksitosin pada punggung sepanjang kedua
sisi tulang belakang akan membuat ibu merasa rileks dan menghilangkan kelelahan. Ibu yang
merasa rileks dan tenang akan memproduksi hormon oksitosin yang lebih banyak. Pelepasan
ASI berada dibawah kendali neuro-endokrin yang mana terjadi bila ada rangsangan sentuhan
serta kenyamanan tubuh dan ketenangan pikiran ibu. Untuk menimbulkan kenyamanan ibu
salah satunya dengan cara pijat oksitosin. Hal ini sesuai dengan teori Guyton dan Hall (2008)
bahwa pijat yang dilakukan dibagian punggung dapat merangsang pengeluaran hormon
endorphin, hormon ini berfungsi untuk memberikan rasa santai dan menimbulkan ketenangan
sehingga pemijatan dapat menurunkan ketegangan otot. Pada bagian punggung sering sekali
terjadi ketegangan otot, tetapi dengan dilakukannya pijat oksitosin maka akan memberikan
kenyamanan pada daerah punggung dan meningkatkan produksi ASI.
Melalui pijatan atau rangsangan pada tulang belakang, neurotransmitter akan
merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofise
posterior untuk mengeluarkan oksitosin yang menyebabkan buah dada mengeluarkan air
susunya. Dengan pijatan di daerah tulang belakang ini juga akan mereklaksasi ketegangan dan
menghilangkan stress dan dengan begitu hormon oksitosin keluar dan akan membantu
pengeluaran air susu ibu. Kolostrum yang menetes atau keluar merupakan tanda aktifnya reflex
oksitosin ( Perinasia, 2007 ). Stimulasi oksitosin membuat sel-sel mioepitel di sekitar alveoli
di dalam kelenjar payudara berkontraksi. Kontraksi sel-sel yang Efektifitas kombinasi
menyerupai otot ini menyebabkan susu keluar melalui duktus dan masuk ke dalam sinus-sinus
laktiferus. Refleks let-down dapat dirasakan sebagai sensasi kesemutan atau dapat juga ibu
tidak merasakan sensasi apapun. Tanda-tanda lain let-down adalah tetesan susu dari payudara
ibu dan susu menetes dari payudara lain yang tidak sedang diisap oleh bayi.
KESIMPULAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik dan yang paling ideal untuk bayi,
karena ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan dalam jumlah dan pertimbangan yang
tepat . ASI sangat dipengaruhi oleh ketenangan jiwa dan pikiran ibu karena apabila kondisi ibu
tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan
menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI. Produksi ASI ibu besar
dipengaruhi oleh kenyamanan psikologi dan kondisi fisik ibu. pasca-persalinan). Kolostrum
tidak bisa diproduksi secara sintesis. Menyusui atau tidak menyusui kolostrum tetap ada setelah
24-36 jam pertama, maka yang keluar adalah susu peralihan. Kolostrum mensuplai berbagai
faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan
kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup,
pertumbuhan dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir (Proverawati & Eni, 2010: 24-25)
Dengan waktu yang lama pengeluaran kolostrum dapat di percepat dengan tindakan
nonfarmakologis yaitu melalui pijatan atau rangsangan pada tulang belakang, neurotransmitter
akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofise
posterior untuk mengeluarkan oksitosin yang menyebabkan buah dada mengeluarkan air
susunya. Dengan pijatan di daerah tulang belakang ini juga akan merelaksasi ketegangan dan
menghilangkan stress dan dengan begitu hormon oksitosin keluar dan akan membantu
pengeluaran air susu ibu, dibantu dengan isapan bayi pada putting susu pada saat segera setelah
bayi lahir dengan keadaan bayi normal, Kolostrum yang menetes atau keluar merupakan tanda
aktifnya reflex oksitosin ( Perinasia, 2007 ).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kenyamanan dan ketenangan
jiwa ibu agar dapat memproduksi ASI adalah dengan Pijat oksitosin, sesuai dengan teori
Guyton dan Hall (2008) bahwa pijat yang dilakukan dibagian punggung dapat merangsang
pengeluaran hormon endorphin, hormon ini berfungsi untuk memberikan rasa santai dan
menimbulkan ketenangan sehingga pemijatan dapat menurunkan ketegangan otot.Dengan
adanya pijat oksitosin pada punggung sepanjang kedua sisi tulang belakang akan membuat ibu
merasa rileks dan menghilangkan kelelahan. Ibu yang merasa rileks dan tenang akan
memproduksi hormon oksitosin yang lebih banyak. Pelepasan ASI berada dibawah kendali
neuro-endokrin yang mana terjadi bila ada rangsangan sentuhan serta kenyamanan tubuh dan
ketenangan pikiran ibu.
Dari hasil analisis 10 jurnal dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas karena Pijat oksitosin mempunyai manfaat
untuk merangsang pengeluaran ASI
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Yusari. 2017. PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA
IBU NIFAS. Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357
Kholisotin et all. 2019. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post
Partum Primipara Di RSIA Srikandi IBI. Jurnal Keperawatan Profesional (JKP) Volume
7, Nomor 2 Agustus 2019 p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830.
Laila Febgriantie., Ani Rosita., dan A. D. (2017). GLOBAL HEALTH SCIENCE , Volume 2
Issue 4 , Desember 2017 ISSN 2503-5088 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs GLOBAL HEALTH SCIENCE , Volume 2
Issue 4 , Desember 2017 ISSN 2503-5088 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----http://jurnal.
Global
Health
Science,
2(2),
325–331.
Retrieved
from
http://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/160
Pilaria, E., & Sopiatun, R. (2018). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu
Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota Mataram Tahun 2017 The Effect
of Oxytocin Massage on Postpartum Mother Breast Milk Production at Pejeruk
Community Health Clinic of Mataram City in. Jurnal Kedokteran Yarsi, 26(1), 27–33.
Purnamasari, A. (2020). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Waktu Pengeluaran Kolostrum
Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Boja. Journal of Chemical
Information
and
Modeling,
4(9),
287.
Retrieved
from
http://e-journal.ar-
rum.ac.id/index.php/JIKA/article/download/91/105
Saputri, I. N., Ginting, D. Y., & Zendato, I. C. (2019b). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap
Produksi Asi Pada Ibu Postpartum. Jurnal Kebidanan Kestra (Jkk), 2(1), 68–73.
https://doi.org/10.35451/jkk.v2i1.249
Sulaeman, R., Lina, P., Mas’adah, M., & Purnamawati, D. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin
Terhadap Pengeluaran Asi Pada Ibu Postpartum Primipara. Jurnal Kesehatan Prima,
13(1), 10. https://doi.org/10.32807/jkp.v13i1.193
Suryani, E., & Astuti, K. E. W. (2013). Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu
postpartum di BPM Wilayah Kabupaten Klaten. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 2(2),
41–155.
Wulandari, F. T., Aminin, F., & Dewi, U. (2014). Pengaruh pijat oksitosin terhadap
pengeluaran kolostrum pada ibu post partum di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Kepulauan Riau. Jurnal Kesehatan, 5(2), 173–178.
Zamzara, Rezza Fahlilani et all. 2015. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Waktu Pengeluaran
Kolostrum Ibu Post Partum Sectio Caesaria. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8.
LAMPIRAN LEMBAR KONSUL
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
TTD Fasilitator
Download