MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN KARAKTERISTIK DAN PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS KERTAS NAMA KELOMPOK 5 1. Ida Ayu Putu Sukmayanti ( 1911011064 ) 2. I Ketut Mangku Juli ( 1911011074 ) 3. Ni Putu Evina Lingga Yoni ( 1911011094 ) 4. Ni Kadek Aniwin Dwi Lestari ( 1911011088 ) DOSEN PEMBIMBING ( NI WAYAN PRABAWATI KUSUMADEWI) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR FAKULTAS DHARMA ACARYA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU TAHUN AJARAN 2020/2021 KATA PENGANTAR Om Swastyastu Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ‘’Karakteristik dan Pengembangan Media Berbasis Kertas’’ secara tepat waktu. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan serta pengalaman kami. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Om Santih, Santih, Santih, Om DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………....................i DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….1 1.3 Tujuan………………………………………………………………...1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 …………………………………….....................................................2 2.2 …………………………......................................................................3 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan………………………………………………………...15 3.2 Saran……………………………………………………………….15 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proses belajar mengajar, unsur yang sangat penting adalah media pembelajaran. Berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa dan karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran memiliki berbagai ragam yang perlu dipahami oleh pendidikan salah satunya adalah berbasis kertas. Media pembelajaran berupa kertas ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu dari kombinasi warna dan bentuk menjadi media pembelajaran berbahan kertas menarik untuk dilihat. Sebagai seorang pendidik sangat penting untuk memahami tentang media berbasis kertas karena media ini menjadi sebuah alat yang efektif untk menarik perhatian siswa dan umum di gunakan dalam proses belajar mengajar. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana media pembelajaran berbasis kertas? 1.2.2 Sebutkan kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis kertas? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui media pembelajaran berbasis kertas 1.3.2 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis kertas. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Media Pembelajaran Berbasis Kertas Kertas menjadi benda yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Guru maupun anak sangat butuh kertas untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Kertas dapat menjadi media pembelajaran kreatif yang efektif. Dengan berbekal niat luhur untuk membantu anak membangun pengetahuan, mengembangkan sikap dan ketrampilan anak, guru dapat mengembangkan kreativitas pembelajaran. Kreativitas pembelajaran dapat dilakukan guru salah satunya dengan membuat media pembelajaran kreatif. Kertas adalah bahan yang sangat mudah dijumpai di lingkungan sekitar, sehingga guru yang kreatif akan mudah mengumpulkan bahan media pembelajaran berbasis kertas. Media pembelajaran kreatif berbahan dasar kertas dapat dibentuk sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Guru dapat menyesuaikan media juga dengan karakteristik anak. Media pembelajaran yang baik, mudah digunakan guru untuk menyampaikan materi, dan tujuan pembelajaran tercapai. Bagi anak, media pembelajaran yang baik tentu bentuknya menarik, mengundang rasa ingin tahu dan menumbuhkan minat untuk belajar dengan bantuan media tersebut. Oleh karena itu, bentuk dan tampilan media pembelajaran disesuaikan dengan umur dan perkembangan anak. Kertas umumnya tidak berbahaya. Guru tidak perlu khawatir ketika membuat media pembelajaran berbasis kertas. Tidak ada bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan media berbasis kertas. Kombinasi warna dan bentuk menjadikan media pembelajaran berbahan kertas menarik untuk dilihat. Inilah yang akan membantu guru untuk memusatkan perhatian anak pada materi yang sedang disampaikan. Anak yang memiliki perhatian bagus pada saat pembelajaran memiliki kemungkinan besar untuk menerima dan memahami materi. Inilah yang menjadi tujuan guru menggunakan media pembelajaran. Media berbahan dasar kertas menjadi sebuah alat yang efektif untuk menarik perhatian anak. Setelah media pembelajaran dibuat, guru selanjutnya berlatih menggunakan media pembelajaran, agar pada saat pembelajaran guru dapat menggunakan media secara luwes. Ada banyak hal yang bisa dilakukan guru dalam menciptakan media pembelajaran yang bisa memotivasi siswa untuk belajar. Terutama sekali dengan memanfaatkan bendabenda yang ada di sekita siswa itu sendiri. Salah satu benda yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran, khususnya sebagai media pembelajaran matematika SMP adalah kertas. Kertas yang digunakan bisa berupa kertas dari lembaran buku catatan siswa ataupun kertas manila yang banyak dijual di toko-toko kertas yang harganya masih terbilang murah, sehingga dapat dijangkau oleh semua siswa. pemanfaatan kertas ini ditujukan sebagai alternatif kurangnya sarana pembelajaran berbasis teknologi informasi yang ada di sekolah, seperti proyektor. Penggunaan media kertas sebagai media pembelajaran juga diharapkan dapat terus memupuk motivasi belajar siswa karena mereka akan bisa belajar sambil bekerja. Beberapa bentuk penggunaan kertas sebagai media pembelajaran matematika SMP adalah sebagai berikut. 1. Melipat Kertas Berbentuk Persegi Panjang Tujuan pembelajaran : Menentukan luas daerah hasil lipatan Pembelajaran menggunakan pembelajaran kelompok Langkah pembelajaran a. Guru membagi siswa atas beberapa kelompok b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk membuat persegi panjang berukuran 12 cm x 8 cm dengan menggunakan kertas buku catatan siswa. Alternatif sebagai pengganti langkah (b) Guru membagikan selembar kertas manila berukuran 12 cm x 8 cm kepada masing-masing kelompok. c. Guru meminta siswa untuk melipat kertas tersebut sesuai gambar A, B dan C berikut d. Guru meminta siswa untuk memikirkan luas daerah yang diarsir pada gambar C 2. Melipat dan Memotong Kertas Berbentuk Persegi Tujuan pembelajaran : Menentukan luas daerah persegi yang tersisa Pembelajaran menggunakan pembelajaran kelompok Langkah-langkah pembelajaran : a. Guru membagi siswa atas beberapa kelompok b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk membuat sebuah persegi berukuran 12 cm x 12 cm dengan menggunakan kertas buku catatan siswa. Alternatif sebagai pengganti langkah (b) Guru membagikan selembar kertas manila berukuran 12 cm x 12cm kepada masing-masing kelompok. c. Guru meminta siswa untuk melipat kertas tersebut sesuai langkah-langkah berikut. d. Guru meminta siswa untuk memotong kertas hasil lipatan pada langkah (c). Ketentuan : panjang AE = panjang EB, garis potong (DE) sejajar dengan BC e. Guru meminta masing-masing kelompok untuk menggambarkan bentuk hasil potongan kertas tersebut f. Guru meminta siswa untuk memikirkan luas daerah persegi yang tersisa sebagai hasil pemotongan. 3. Melipat Kertas Berbentuk Segitiga Samasisi Tujuan pembelajaran : menentukan perbandingan luas dua segitiga samasisi Pembelajaran menggunakan pembelajaran kelompok Langkah-langkah pembelajaran a. Guru membagi siswa atas beberapa kelompok b. Guru membagikan selembar kertas manila berbentuk segitiga samasisi kepada masingmasing kelompok. c. Guru meminta siswa untuk melipat kertas tersebut sesuai petunjuk berikut. d. Guru meminta siswa untuk memikirkan perbandingan luas segitiga samasisi mula-mula dengan luas segitiga samasisi hasil lipatan 4. Melipat Kertas Berbentuk segitiga Sembarang Tujuan pembelajaran : Menentukan rumus luas segitiga Pembelajaran menggunakan pembelajaran kelompok Langkah-langkah pembelajaran a. Guru membagi siswa atas beberapa kelompok b. Guru membagikan dua buah segitiga yang kongruen yang terbuat dari kertas manila kepada masing-masing kelompok. c. Guru meminta masing-masing kelompok untuk memotong segitiga 1 menjadi dua bagian dengan memotong melalui garis putus-putus. d. Guru meminta masing-masing kelompok untuk menempel kedua potongan pada langkah (c) pada segitiga 2 sehingga terbentuk persegi panjang. e. Guru meminta masing-masing kelompok untuk memikirkan rumus luas segitiga berdasarkan pengamatan pada langkah-langkah di atas. Empat model penggunaan kertas sebagai media pembelajaran matematika SMP sebagaimana yang diuraikan di atas hanyalah beberapa contoh penggunaan kertas dalam kegiatan pembelajaran. Ada banyak model lain yang bisa kita kreasikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan media kertas, baik dalam pembelajaran matematika, maupun dalam pembelajaran mata pelajaran lainnya. Uraian tersebut di atas memberikan gambaran bahwa kertas sangat besar manfaatnya bagi kehidupan kita, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Kemajuan teknologi informasi dewasa ini telah membuat peran kertas sudah semakin berkurang. Ujian-ujian sekolah, baik itu ujian tengah semester, ujian semester, maupun ujian akhir sudah banyak yang menggunakan sistim ujian online yang jelas-jelas tidak menggunakan kertas. Buku-buku pelajaran dan bahan bacaan lainnya dewasa ini juga sudah dikuasai oleh dunia digital, sehingga peran kertas praktis semakin berkurang. Namun demikian, kertas tetap tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan. Contoh-contoh di atas adalah merupakan gambaran nyata betapa kertas masih tetap merupakan bagian dari dunia pendidikan dan dunia kehidupan kita. Bagi guru kreatif, kertas dapat menjadi bahan dasar media pembelajaran. Media pembelajaran kreatif berbahan dasar kertas sangat murah biayanya. Bahkan jika guru memang benar-benar kreatif, kertas bekas pun dapat diubah menjadi media pembelajaran. Kertas bekas yang umumnya dibuang atau dijual, dapat diubah menjadi media pembelajaran kreatif. Guru tidak butuh banyak uang untuk membuat media ini, Cocok untuk media belajar anak usia dini (AUD) dan SD. 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Berbasis Kertas a. Kelebihan Media Pembelajaran Berbasis Kertas: 1. Kertas yang biasanya digunakan dalam pembelajaran adalah LKS atau buku, media ini dapat dibaca berkali-kali oleh siswa sehingga dapat merangsang gairah membaca siswa. 2. Media kertas biasanya memiliki soal-soal yang harus dijawab oleh siswa sehingga siswa dapat mengembangkan pemikirannya dalam menjawab soal. 3. Media kertas dapat menjelaskan hal-hal dengan lebih kompleks, misalnya dalam LKS atau buku terdapat pengertian tentang suatu masalah yang sedang dibahas, penjelasan, contoh soal dan soal-soal yang masih berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. b. Kekurangan Media Pembelajaran Berbasis Kertas 1. Media kertas atau buku hanya dapat berupa tulisan sehingga kurang menarik bagi siswa. Kebanyakan siswa lebih menyukai media pembelajaran yang banyak menggunakan gambargambar. 2. Pembelajaran dengan menggunakan media kertas atau buku cenderung monoton, karena hanya terpaku pada buku-buku yang ada. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Media pembelajaran berbasis kertas atau buku adalah cara-cara untuk memproduksi atau menyabarkan materi, seperti buku dan materi visual statis, yang pada umumnya dilakukan melalui proses cetak mekanis atau fotografis. Ini merupakan teknologi yang pertama kali dimanfaatkan oleh banyak orang, karena karkteristik, keunggulan dan pemanfaatan yang mudah dilakukan. Walaupun cenderung lebih banyak kelemahan daripada keunggulan dari media pembelajaran berbasis kertas, namun media pembelajaran berbasis kertas lebih ampuh untuk menambah daya tarik, dan memperlancar informasi yang disajikan. 3.2 Saran Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Afrizal, Khafidh. (2011). Penerapan Model Cooperative Learning Metode Inquiry dengan Media Kertas Berpetak Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Segitiga Peserta Didik Kelas VII Ariyati, Eka. (2010). “Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa”, Jurnal Matematika dan IPA, Volume 1, Nomor 2: halaman 1-11.