Uploaded by User75493

NUCLEAR ATOM

advertisement
MAKALAH FISIKA MODERN
ATOM INTI
Kelompok
: VI (Enam)
Anggota Kel :
1. Arni Alawiyah
(A1C316057)
2. Fangesti Lucky Andriyani
(A1C316049)
3. Rasta Fanny
(A1C316044)
4. Qori Naili Zahrotul Fuada
(A1C316027)
5. Wardhani Fatikasari
(A1C316011)
Dosen Pengampu
: Alrizal ,S.Pd, M.Si
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat beraktivitas untuk
menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ATOM INTI “ ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika
Modern serta dapat memahami tentang Nuclear Atom atau Atom Nuklir.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta membantu dan mendukung kami dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha
kita. Aamiin..
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Dan
akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.
Terima kasih
Jambi, 17 Novemberr 2017
Penyusun
ii
Contents
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
2.1 Atom Inti ................................................................................................................... 4
2.2 Persamaan Hamburan Rutherford ............................................................................. 5
2.3 Dimensi Inti .............................................................................................................. 5
BAB III ............................................................................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................................... 10
Lampiran Jawaban ............................................................................................................ 10
Daftar Pustaka .....................................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep atom pertama kali dikenal melalui literatur Yunani kuno dengan
nama atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.
J. J. Thompson
melakukan percobaan dengan menggunakan tabung lucutan yang menghasilkan
sinar katoda. Sinar ini ternyata bermuatan listrik karena dapat dibelokkan oleh
medan listrik maupun medan magnet. Jenis muatan sinar katoda ini adalah negatif
yang selanjutnya disebut sebagai elektron.
Thompson memperkirakan bahwa elektron ini sebagai partikel elementer
penyusun atom. Elektron merupakan partikel sub atomik pertama yang dikenal
manusia. Berdasarkan penemuan ini, Thompson mengajukan sebuah model atom
untuk menjelaskan hasil-hasil eksperimen maupun prediksi teoritis yang muncul
saat itu dengan nama model kue kismis. Atom dipandang sebagai sebuah bola
bermuatan positif yang dinetralisir oleh elektron-elektron yang tersebar merata di
seluruh volume bola.
Hasil penelitian Rutherford sekaligus menggantikan model atom
Thomson, Rutherford mengajukakan model atom yang menyatakan bahwa atom
tersusun dari inti yang bermuatan positif dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif, seperti planet mengelilingi matahari. Massa atom terpusat pada
inti dan sebagian besar volum atom merupakan ruang hampa/kosong.
Karena atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam inti
(proton) harus sama dengan jumlah elektron. Rutherford dapat menjelaskan
penghamburan sinar alfa dengan mengajukan gagasan tentang inti atom. Menerut
Rutherford, sebagian besar dari massa dan muatan positif atom terkonsentrasi
pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom. Elektron beredar
mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron itu disebut
kulit atom.
1
2
1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang dapat dirumuskan yaitu :
1.
Apa itu Atom serta konsep Atom itu ?
2.
Bagaimana model Atom J.J Thomson dan Rutherford ?
3.
Bagaimana percobaan terhadap sinar alfa ?
4.
Jelaskan persamaan hamburan Rutherford !
5.
Bagaimana Dimensi inti nuklir ?
6.
Jelaskan persamaan Energi Kinetik partikel alfa !
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini , yakni :
1.
Dapat memahami materi tentang Atom serta konsep dari Atom tersebut.
2.
Dapat mengetahui model Atom yang ditunjukkan oleh J.J Thomson dan
Rutherford serta mengetahui perbedaan dari kedua model Atom tersebut.
3.
Dapat menjelaskan bagaimana cara sinar alfa itu terhambur dalam bidang
hamburan dengan penampang dengan luas yang besar atau kecil.
4.
Dapat menjelaskan bagaimana persamaan hamburan dari percobaan
Rutherford.
5.
Dapat memahami tentang dimensi inti nuklir pada hamburan Rutherford.
6.
Dapat menjelaskan bagaimana EK maksimum dan minimum dari
hamburan patikel alfa Rutherford.
1.4 Manfaat
Dengan penyusunan makalah ini kita semua dapat memahami bagaimana
atom nuklir itu, bagaimana model-model atom yang telah diperlihatkan oleh para
ilmuwan.
Dengan ini kita dapat menjelaskan tentang proses hamburan sinar
partikel alfa Rutherford, kita juga dapat menghitung berapa banyak hamburan
yang terbentuk sesuai dengan persamaan Hamburan Rutherford. Selain itu kita
dapat memahami tentang dimensi inti nuklir, dapat menghitung jarak pendekatan
terpendek pada sinar partikel alfa hamburan serta mengetahui cara menghitung
2
energy kinetic maksimum dan minimum suatu partikel dalam melakukan
hamburan
dengan
persamaan
yang
telah
ditentukan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Atom Inti
Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson adalah seorang
fisikawan kelahiran Selandia Baru berkebangsaan Inggris yang bekerja sama
dengan J.J. Thomson meneliti atom di Universitas Cambridge. Rutherford berhasil
menangkap adanya nukleus di dalam atom. Dengan dukungan dari Frederick
Soddy, ia mengemukakan bahwa radioaktivitas berasal dari peluruhan atom-atom.
Ia adalah orang pertama yang berhasil melakukan pembelahan atom di dalam
laboratorium. Atas penelitiannya pada berbagai tipe radiasi, ia dinobatkan sebagai
peraih hadiah Nobel Kimia pada tahun 1908. Ia kemudian dikenal sebagai bapak
fisika nuklir. Dalam karya awal ia menemukan konsep radioaktif paruh,
membuktikan bahwa radioaktivitas melibatkan transmutasi satu unsur kimia yang
lain, dan juga dibedakan dan dinamai alpha dan radiasi beta. Ini adalah dasar
untuk Hadiah Nobel dalam Kimia ia dianugerahi pada tahun 1908 "untuk
investigasinya ke disintegrasi unsur-unsur, dan kimia zat radioaktif".
Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson Lahir pada 30 Agustus
1871 di Spring Grove, Brightwater, Selandia Baru. Ia adalah anak dari pasangan
James Rutherford, seorang petani, dan Martha Thompson, berasal dari
Hornchurch, Ess3x,Inggris. Rutherford belajar di Havelock School dan kemudian
Nelson Collage dan memenangkan beasiswa untuk belajar di Cantebury Collage,
Universitas di Selandia Baru, di sana ia menjadi presiden dari debating society.
Setelah mendapatkan gelar BA, MA, dan BSc dan melakukan penelitian dua
tahun di garis depan teknologi listrik, pada tahun 1895 Rutherford melakukan
perjalanan ke Inggris untuk studi pascasarjana di Laboratorium Cavendish,
Universitas Cambridge (1895-1898). Selama penyelidikan radioaktivits ia
menciptakan istilah alpha dan beta pada 1899 untuk menggambarkan dua jenis
radiasi yang dipancarkan oleh thorium dan uranium. Sinar ini dibedakan
berdasarkan daya tembus.
3
4
Pada tahun 1898 Rutherford ditunjuk untuk kepala bidang fisika di McGill
Universitas di Montreal, Kanada, dan mendapatkan penghargaan Nobel pada
Bidang Kimia pada tahun 1908. Pada tahun 1900 ia memperoleh DSc dari
Universitas New Zealand, dan 1900-1903 ia bergabung di McGill dengan
Frederick Soddy (Nobel Kimia, 1921) dan mereka bekerja sama penelitian dalam
transmutasi dari unsur-unsur. Rutherford telah menunjukkan bahwa radioaktivitas
adalah disintegrasi spontan atom.
Pada tahun 1900 ia menikah dengan Mary Georgina Newton (1876-1945);
mereka punya satu putri, Eileen Mary (1901-1930), yang menikah dengan Ralph
Fowler. Pada tahun 1903, Rutherford menyadari bahwa jenis radiasi dari radium
ditemukan (tapi tidak disebutkan) oleh kimiawan Perancis Paul Vilard pada tahun
1900, yang sifatnya berbeda dari sinar alfa dan sinar beta, karena mempunyai
daya tembus yang sangat jauh lebih besar. Rutherford menamakannya sebagai
sinar gamma.
Pada tahun 1907 Rutherford belajar fisika di Universitas Manchester.
Disana bersama dengan Hans Geiger dan Ernest Marsden, dia melaksanakan
percobaan pada tahun 1909, yang menunjukkan sifat nuklir atom. Percobaan
tersebut adalah interpretasi dari percobaan ini yang membawanya untuk
merumuskan model atom Rutherford pada tahun 1911 yang menyatakan bahwa
terdapat partikel bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom yang disebut
elektron. Pada tahun 1919 ia menjadi orang pertama untuk mengubah satu unsur
menjadi unsur lain, yakni nitrogen menjadi oksigen melalui reaksi nuklir 14 N + α
→ 17 O + p.
Dia mendapatkan gelar bangsawan pada tahun 1914. Pada 1916 ia
dianugerahi
Medali
Hector
Memorial.
Pada
tahun
1919
ia
kembali
ke Cavendish sebagai Direktur. Pada tahun 1931 mendapatkan Baron Rutherford
of Nelson, dari Cambridge di daerah Cambridge, gelar yang menghilang setelah
kematian
tak
terduga
di
rumah
sakit
setelah
operasi
hernia
5
umbilikalis (1937). Setelah kematiannya, ia dihormati dengan dikebumikan di
Westminter Abbey bersama dengan J.J. Thomson dan Sir Isaac Newton (ilmuwan
terbesar dari Britania Raya). Unsur kimia Rutherfordium (unsur 104) diberi nama
seperti namanya pada tahun 1997.
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners
Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa,
yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan
atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian
besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa
akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan.
6
2.
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas,
maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.
3.
Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan
ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
Untuk memahami percobaan Rutherford, lihatlah gambar di bawah;
Penjelasan Percobaan Rutherford
1.
:
Sebagian besar partikel sinar alfa dapat tembus karena melalui daerah
hampa. Daerah hampa tidak termasuk elektron karena elektron berada dikulit
Atom. Sehingga jika partikel sinar alfa terkena elektron tidak akan terpantul
melainkan akan terus tembus karena elekron bermuatan negatif sedangkan
sinar alfa bermuatan positif seperti layaknya magnet.
4
2.
Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya
tolak inti. Perlu kita ingat bahwa sinar alfa bermuatan positif. Gaya tolak inti
bisa terjadi memiliki muatan sama. yaitu sinar alfa bermuatan positif
6
7
dan inti bermuatan positif sehingga partikel alfa ditolak oleh inti seperti layaknya
magnet.
3. Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan. Kemungkinannya inti atom
sangatlah padat sehingga membuat partikel alfa memantul karena partikel alfa
mempunyai sinar yang besar seperti layaknya senter yang kita sodorkan ke benda
berkilau, benda berkilau akan memantulkan cahayanya.
Rutherford menemukan adanya partikel alfa terpantul pada penembakan
lempeng emas dengan sinar alfa. Sehingga Rutherford berpikir bahwa partikel alfa
yang terpantul itu pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom.
dan ini membuat Model Thomson sebagian tertolak karena Thomson
mengemukakan di mana atom digambarkan bersifat homogen pada seluruh
bagiannya. Dengan kata lain hanya elektron saja tidak ada penghuni lain di
dalamnya. Tetapi kenyataanya Rutherford mendapatkan ada partikel yang sangat
padat disana sehingga Model Atom Thomson sebagian tertolak.
Pada tahun 1911, Rutherford dapat menjelaskan penghamburan sinar alfa
dengan mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian
besar dari massa dan muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom
yang selanjutnya disebut inti atom. Jarak dari inti hingga kulit atom disebut jarijari atom. Ukuran jari-jari atom adalah sekitar 10^8 cm, sedangkan jari-jari inti
atom adalah sekitar 10^13 cm. Jadi, sebagian besar dari atom merupakan ruang
hampa. Bila diameter inti diibaratkan 1 cm, maka penampang atom ibarat
lapangan bulat dengan diameter 1 km.
8
2.2 Persamaan Hamburan Rutherford
Kita mengingat bahwa semua partikel alfa yang mendekati inti target
dengan parameter dampak dari yang akan dihamburkan dengan sudut ѳ atau lebih,
dengan ѳ dinyatakan dalam persamaan :
=
b
(2.1)
Ini berarti bahwa partikel alfa yang mula-mula berarah sedemikian
sehingga berada dalam bidang seluas πb² sekitar inti akan dihambur dengan sudut
ѳ atau lebih. Bidang seluas πb² biasa disebut penampang hamburan interaksi
tersebut. Lambang yang biasa dipakai untuk penampang hamburan ialah σ,
sehingga :
(2.2)
Setiap partikel yang datang masuk dalam
bidang hamburan akan
berinteraksi dengan inti target. Jadi lebih luas penampangnya, lebih besar
peluangnya untuk berinteraksi. Penampang interaksi
sebuah partikel target
bervariasi dengan sifat proses yang terlibat dan dengan energy partikel datang.
Penampang bisa lebih besar atau lebih kecil dari penampang geometris itu.
Banyaknya inti target per satuan luas ialah nt, dan berkas partikel alfa yang pada
bidang seluas A akan berinteraksi dengan ntA inti. Penampang hamburan
9
kumpulan untuk sudut ѳ atau lebih sama dengan banyaknya inti target ntA
dikalikan dengan penampang σ untuk hamburan seperti itu per inti atau sama
dengan ntAσ. Jadi besar fraksi f dari banyaknya partikel alfa yang dating yang
dihambur dengan sudut ѳ atau lebih merupakan rasio antara penampang kumpulan
ntAσ untuk hamburan seperti itu dan luas target total A. Ini berarti :
=
=
=
Substitusikan b ke persamaan (2.1)
cot²
(2.3)
Gambar 4.5 Dalam eksperimen Rutherford, partikel yang dideteksi telah
dihambur dengan sudut antara ѳ dan ѳ + dѳ
Dalam eksperimen yang sebenarnya, detector mencatat partikel yang
terhambur antara sudut ѳ dan ѳ + dѳ seperti pada gambar (4.5). Fraksi jumlah
partikel alfa yang terhambur seperti itu diperoleh dengan mendiferensiasi
persamaan
(2.3)
terhadap
ѳ,
menghasilka
10
2
cot csc²
(2.4)
Tanda minus menyatakan fakta bahwa f menurun jika ѳ bertambah besar.
Dalam eksperimen ini, layar fluoresen ditempatkan pada jarak r dari selaput , dan
partikel alfa yang dihamburkan dideteksi melalui kelipan (skintilasi) yang
ditimbulkannya. Partikel alfa yang terhambur antar sudut ѳ dan ѳ + dѳ mencapai
daerah bola berjari-jari r yang tebalnya ialah rdѳ . jari-jari daerah itu ialah sin ѳ ,
sehingga bidang seluas dS dari layar yang ditubruk partikel ini ialah :
=
=
cos
dѳ
Jika sebanyak Ni partikel alfa menumbuk selaput selama partikel ini berlangsung ,
bnayaknya pertikel yang terhambur kedalam sudut dѳ pada sudut ѳ ialah Ni df .
Banyaknya N (ѳ) per satuan luas yang sampai ke layar pada sudut ѳ yang
merupakan kuantitas yang terukur ialah
=
sin cos
cot
(2.5)
Persamaan diatas merupakan Rumus Hamburan Rutherford.
2.3 Dimensi Inti
Berdasarkan pada gambar (4.4) dikatakan bahwa eksperimental hamburan
partikel alfa oleh selaput tipis membuktikan bahwa inti atomic merupakan partikel
titik, arti yang sebenarnya
ialah dimensi inti dpat diabaikan terhadap jarak
minimum yang dipakai untuk mendekatiinti oleh partikel alfa. Jadi hamburan
Rutherford mengizinkan untuk menentukan batas dimensi inti.
Jarak pendekatan terpendek r0 dari sebagian besar partikel alfa yang
energitik yang dipakai pada eksperimen terdahulu. Partikel alfa akan mempunyai
11
r0 terkecil jika mendekati inti bertatapan (head-on) yang akan diikuti dengan
hamburan 180º. Pada saat pendekatan terpendek energy kinetic awal K dari
partikel seluruhnya diubah menjadi energy potensial listrik, sehingga pada saat itu
Karena muatan partikel alfa 2e dan muatan inti Ze. Jadi persamaan jarak
pendekatan terpendek :
(2.6)
Harga K maksimum yang didapati pada partikel alfa secara ilmiah ialah
7,7 MeV yaitu sama dengan 1,2 x 10-12 J. Karena 1/4
1
N m²
²
1
1
1
= 9 x 109 N.m²/C²
²
=
=
Bilangan atomic emas untuk selaput emas yang biasa dipakai ialah Z = 79,
sehingga
Jadi, jari-jari inti emas kurang dari
,
lebih kecil dari
1/10.000 jari- jari atom secara keseluruhan.
Dalam tahun akhir-akhir ini partikel dengan energy jauh lebih besar dari
7,7 MeV telah diperoleh dengan percepatan secara artificial , dan telah didapatkan
bahwa rumus hamburan Rutherford tidak gagal dicocokkan dengan hasil
eksperimen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rutherford berhasil menangkap adanya nukleus di dalam atom. Dengan
dukungan dari Frederick Soddy, ia mengemukakan bahwa radioaktivitas berasal
dari peluruhan atom-atom. Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans
Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan
hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan
adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan
tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel
alfa akan dipantulkan atau dibelokkan.
Setiap partikel yang datang masuk dalam
bidang hamburan akan
berinteraksi dengan inti target. Jadi lebih luas penampangnya, lebih besar
peluangnya untuk berinteraksi. Penampang interaksi
sebuah partikel target
bervariasi dengan sifat proses yang terlibat dan dengan energy partikel datang.
Penampang bisa lebih besar atau lebih kecil dari penampang geometris itu.
Eksperimental hamburan partikel alfa oleh selaput tipis membuktikan bahwa inti
atomic merupakan partikel titik, arti yang sebenarnya ialah dimensi inti dpat
diabaikan terhadap jarak minimum yang dipakai untuk mendekati inti oleh
partikel alfa. Jadi hamburan Rutherford mengizinkan untuk menentukan batas
dimensi inti.
Jarak pendekatan terpendek r0 dari sebagian besar partikel alfa yang
energitik yang dipakai pada eksperimen terdahulu. Partikel alfa akan mempunyai
r0 terkecil jika mendekati inti bertatapan (head-on) yang akan diikuti dengan
hamburan 180º. Pada saat pendekatan terpendek energy kinetic awal K dari
partikel
seluruhnya
diubah
menjadi
energy
potensial
listrik
12
13
3.2 Saran
Materi Atom dengan struktur sangat penting untuk dipelajari, kami
berharap kita dapat memahami secara keseluruhan segala tentang atom. Begitu
pula dengan partikel-partikel disekeliling kita, seperti partikel alfa, partikel sinar
beta dan sinar gamma. Kita diharapkan mampu mengetahui bagaimana proses
hamburan pada setiap partikel sesuai dengan teori yang telah dijelaskan oleh
Rutherford.
Dengan demikian
kami berharap agar kita dapat mengetahui serta
memahami bagaimana atom nuklir, proses hamburan pada partikel serta dimensi
inti dari nuklir. Dapat memahami proses penurunan persamaan dari Hamburan
Rutherford serta Energi Kinetik pada proses hamburan yang berubah menjadi
Energi
Potensial
Listrik
akibat
proses
pendekatan
terpendek
Lampiran Jawaban
1.
2. Sebagian besar partikel-partikel alfa itu melewati gas dan selaput tipis logam
tanpa mengalami pembelokkan. Kesimpulan tentang struktur atomik apakah yang
dapat ditarik dari pengamatan ini?
14
Jawab:
Saat sinar alfa jauh dengan inti atom, maka sinar alfa akan lurus. Saat sinar alfa
sejajar dengan inti atom, cahaya akan dipantulkan kembali, sebaliknya jika sinar
alda mendekati inti atom akan terjadi pembelokkan. Maka, pembelokkan cahaya
itu tidak akan terjadi saat sinar alda jauh dari inti atom dan sejajar dengan inti
atom.
14
Daftar Pustaka
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern edisi keempat. Jakarta : Erlangga
Mairing MP, Hendra Prihatnadi. 2009. Tinjauan Bahan Moderator Untuk
Komponen Reaktor Nuklir. Jurnal Perangkat Nuklir ISSN 1978-3515
Vol 3 No 5
Hodgson, E. Gadioli, E. Gadioli Erba. 2000. Introductory Nuclear Physics .
New York : Oxford U. P
iv
Download