Uploaded by talitha.nabila20

03 Dasar Sistem Kendali

advertisement
Pengantar
Otomasi Industri
Dasar Sistem Kendali

Apakah Definisi Sistem itu ya ....?
SISTEM MOBIL
Komponen-komponen Mobil
SISTEM pesawat TV
Komponen-komponen TV
Sistem PLTU Batu bara
Komponen PLTU
Definisi Sistem

Sistem merupakan sekelompok komponen –
komponen yang saling bekerjasama satu
sama lain untuk melakukan suatu proses
sedemikian rupa agar target / sasaran yang
hendak dicapai terpenuhi

Apakah Sistem Kendali Itu ?
Diagram blok sistem kendali manual Oven
Sistem kendali otomatis oven listrik
Sistem kendali otomatis oven listrik
Definisi Sistem Kendali

Sistem Kendali adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
mengendalikan suatu proses pada sistem agar output (keluaran)
sistem yang dihasilkan dapat dikendalikan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kesalahan. Dalam hal ini output yang
dikendalikan adalah kestabilannya, ketelitian, dan
kedinamisannya
Sistem kendali pada tangki air
PENGERTIAN OTOMASI

Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin
yang secara otomatis melakukan dan mengatur
pekerjaan sehingga tidak lagi memerlukan pengawasan
manusia (di industri).

Merupakan tingkat tertinggi dari teknik proses.
Tingkatan Perkembangan Otomasi
Kerja Tangan
Memakai alat-alat tangan.
Alat tangan digerakkan oleh tenaga
otot manusia. Pekerjaan sangat keras
dilakukan oleh manusia.
Kerja Mekanik
Memakai mesin.
Mesin-mesin dioperasikan oleh
manusia. Pekerjaan sangat keras
dilakukan oleh mesin.
Otomasisasi
Dengan otomatisasi.
Proses pengerjaan dilakukan secara
otomatis dengan jalan memprogram.
Mengapa Otomasi Diperlukan ?
Jenis kegiatan
➢ Syarat
lingkungan
➢ Kerja secara
umum
Kerja Tangan
Tidak sehat, berbahaya
Bising, melelahkan
Kerja Otomatis
Tidak masalah
Efisien
➢ Frekuensi kerja
permenit
Maksimum 20
> 100
➢ Waktu kerja
perhari
8 jam
24 jam
sama
➢ Standar mutu
Berbeda-beda
➢ Syarat pemilihan
kerja
Sedapat mungkin baik
Seoptimal mungkin
➢ Ketelitian
Tidak terjamin
terjamin
➢ Lari dari tempat
kerja
ya
tidak
Hal-hal yang diperlukan untuk
otomasi :





Jumlah benda kerja yang besar
Kerja yang menjemukan
Tempat kerja yang berbahaya dan tidak sehat
Kekurangan tenaga kerja
Produksi yang lebih murah.
Studi Kasus : Elemen-elemen Otomasi pada kerja
mesin bor
Fungsi kerja tangan
Menjepit benda kerja dan
alat tangan
Pada otomasi diganti dengan
elemen :
Silinder, katup, magnet
Menempatkan benda
kerja pada posisi yang
tepat
Motor
Menggerakkan peralatan
kerja
Motor
Menggeser peralatan
kerja
Motor, silinder
Mengontrol lubang
Limit switch
Mengembalikan peralatan
kerja ke posisi semula
Sakelar pengendali (katup)
Melepas benda kerja
Silinder , katup
Rangkaian pengendali
(program)
Mengawasi langkah kerja
MACAM-MACAM FUNGSI PADA OTOMASI
Pekerjaan
Melihat, meninjau, me
nentukan, mengontrol.
Jenis Fungsi
Fungsi pengawasan
Misalnya :

memeriksa dlm lubang
Memikirkan, membayang
kan, menyimpulkan.
Misalnya :
Fungsi pengendalian
dan penghubung
– Memilih langkah yang benar
Melaksanakan, kegiatan
manual.
Misalnya :
– Menggeser, menempatkan ke
posisi yang tepat.
Fungsi pelaksanaan
PENGENDALIAN DAN PENGATURAN
Pengertian :
 Setiap perubahan proses teknis yang diinginkan disebut
pengendalian dan pengaturan.
Misalnya :
Menekan sakelar :
Memutar kran
:
Lampu menyala
Air mengalir
Menekan pedal gas :
Kecepatan bertambah
Memutar knop
Kekuatan suara bertam
bah (keras atau pelan)
:
Ada 2 macam diagram yang harus diperhatikan pada
pengendalian dan pengaturan :

Sketsa posisi :

menggambarkan secara langsung antara komponen mesin
(sakelar, katup, diode, magnetik kontaktor) dan peralatan.

Blok fungsi :

Hanya menggambarkan fungsi mesin. Jenis peralatan /
komponen tidak dijelaskan di sini.
Sketsa Posisi
:
Penggeser
Posisi yang
dinginkan
Besaran
gangguan
Blok Fungsi :
Aliran
Posisi yang
diinginkan
Posisi terukur
Tuas
Penggeser
Pelampung
Tangki
Pengendalian
Pengertian :

Proses di dalam suatu sistem yang terbatas dimana besaran input
diteruskan ke besaran output.
Contoh :

Lampu jalan.
Sketsa posisi :
Sakelar jam
Lampu
Kontak relai
Diagram blok sistem kendali tandon air
Sistem kendali terdiri atas sekelompok komponenkomponen yang saling bekerjasama satu sama lainnya
secara berurutan untuk mengendalikan suatu proses
(plant) agar output sistem sesuai dengan yang
dikehendaki
SENSOR
Terdapat berbagai peralatan ukur yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan data proses manufaktur dalam
penggunaannya sebagai kendali umpan balik. Secara
umum peralatan ukur tersebut dibagi dalam dua
komponen, yaitu sensor dan transduser.
• Sensor, mendeteksi variabel fisik yang diinginkan
(seperti temperatur, gaya, atau tekanan);
• Transduser, menkonversikan variabel fisik ke suatu
besaran alternatif (biasanya tegangan listrik) yang
dapat diinterpretasikan sebagai nilai variabel yang
terukur.
Dalam berbagai hal, sensor dan transduser merupakan
peralatan yang sama; sebagai contoh, suatu saklar
batas (limit switch) yang mengkonversikan pergerakan
mekanik suatu tuas (lever) kehubungan tertutup kontak
listrik.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
30
Peralatan ukur
Peralatan ukur dapat diklasifikasikan atas dua katagori
dasar : (1) analog dan (2) diskrit.
•
Peralatan ukur analog akan menghasilkan signal
analog kontinu seperti tegangan listrik. Contoh :
termokopel, pengukur regangan (strain gage), dan
potensiometer. Signal output dari peralatan ukur
analog harus dikonversikan ke data digital dengan
suatu konverter analog ke digital.
•
Peralatan ukur diskrit menghasilkan suatu output
yang memiliki nilai tertentu. Peralatan sensor diskrit
pada umumnya dibagi atas dua katagori : (a) biner
atau (b) digital.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
31
Peralatan ukur diskrit :
•
Peralatan ukur biner menghasilkan suatu signal
on/off. Suatu contoh saklar batas (limit switch) dari
posisi normal terbuka (off) dioperasikan menjadi
kontak listrik tertutup (on). Contoh yang lain
sensor fotoelektrik dan saklar dekat (proxi-mity
switch).
•
Peralatan ukur digital menghasilkan signal output
digital, baik dalam bentuk suatu set parallel
status bits (mis. berkas sinar sensor fotoelektrik),
maupun dalam bentuk satu seri pulsa yang dapat
dihitung (mis. suatu enkoder optik). Pemakaian
transduser digital saat ini semakin meningkat
karena mudah dibaca bila digunakan sebagai
instrumen pengukur yang berdiri sendiri dan juga
karena kompatibilitasnya dengan sistem komputer digital.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
32
Peralatan ukur yang umum digunakan dalam otomasi
•
•
•
•
•
Aselerometer (accelerometer), peralatan analog
yang digunakan untuk mengukur vibrasi dan kejut
(shock);
Ammeter, peralatan analog yang digunakan untuk
mengukur arus listrik;
Saklar bimetal, saklar biner yang menggunakan
kumparan bimetal untuk membuka dan menutup
kontak listrik sebagai hasil dari perubahan temperatur;
DC tachometer, peralatan analog yang terdiri dari
generator dc yang menghasilkan tegangan listrik
yang berbanding lurus dengan kecepatan rotasi;
Dinamometer, peralatan analog yang digunakan
untuk mengukur gaya, daya, atau torsi, berbasis
pada berbagai fenomena fisik (mis. strain gage, efek
pisoelektrik);
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
33
•
•
•
•
•
Transduser pelampung (float transducer), pelampung yang diikatkan pada lengan tuas; Gerakan
poros lengan tuas dapat digunakan untuk mengukur
ketinggian cairan dalam bejana (peralatan analog)
atau mengaktifkan saklar kontak (peralatan biner);
Sensor aliran fluida (fluid flow sensor), peralatan
analog untuk mengukur aliran fluida, biasanya
berbasis pada perbedaan tekanan aliran fluida
dalam dua pipa dengan diameter yang berbeda;
Saklar aliran fluida (fluid flow switch), saklar biner
sejenis dengan saklar batas tetapi diaktifkan oleh
peningkatan tekanan fluida;
Ohmmeter, peralatan analog untuk mengukur
tahanan listrik;
Enkoder optik (optical encoder), peralatan digital
yang digunakan untuk mengukur posisi dan/atau
kecepatan, terdiri dari piringan slot yang memisahkan sumber cahaya dari fotosel.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
34
Contoh pemakaian sensor / transduser sebagai
pembatas ketinggian air pada tangki :
F
W1
W2
• Kedua pelampung mendeteksi ketinggian air pada limit atas dan
limit bawah  berfungsi sebagai
M
sensor;
• Seluruh sistem berfungsi untuk
Transduser mengkonversikan daya mekanik
menjadi daya listrik  berfungsi
sebagai transduser, dengan konLimit
disi sebagai berikut :
atas
Sensor
(1) Tinggi air pada limit bawah
(pelampung)
F < (W1 + W2)  Motor ON
(2) Tinggi air pada limit atas
Tangki
air
W1 + W2 = 0 & F> 0  Motor OFF
Limit
(3) Tinggi air diantara limit atas
bawah
dan bawah
F = W1  Sama dengan kondisi
motor sebelumnya 35
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
KONTROLER
• Kontroler adalah “otak” yang mengendalikan system
otomatisasi.
• Kontroler adalah sebuah komputer yang dikemas
dalam bentuk chip IC (Integrated Circuit) dan
dirancang untuk melakukan tugas atau operasi
tertentu.
Standar Industri
Prototyping
36
AKTUATOR
• Dalam sistem kendali industri, aktuator adalah
peralatan piranti keras yang mengkonversikan signal
perintah kontroler ke dalam parameter fisik;
• Perubahan dalam parameter fisik biasanya mekanik,
seperti misalnya posisi atau perubahan kecepatan;
• Suatu aktuator adalah transduser, karena ia merubah
satu jenis besaran fisik, misalnya arus listrik, ke
dalam besaran fisik yang lain, misalnya kecepatan
rotasi motor listrik;
• Signal perintah dari kontroler biasanya level rendah,
sehingga suatu aktuator bisanya dilengkapi dengan
penguat (amplifier) untuk memperkuat signal agar
dapat digunakan untuk menjalankan aktuator.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
37
Klasifikasi aktuator
Berdasarkan jenis penguat yang digunakan, aktuator
dapat diklasifikasikan dalam tiga katagori :
•
Aktuator listrik, termasuk peralatan linear (output
bergeser secara linear) dan peralatan rotasi (output
bergeser secara rotasi).
•
Aktuator hidrolik, menggunakan fluida untuk memperkuat signal perintah kontroler dengan gerakan
linear atau rotasi. Aktuator hidrolik digunakan bila
gaya yang dibutuhkan besar.
•
Aktuator peneumatik, menggunakan tekanan udara
sebagai daya penggerak. Sama seperti aktuator
yang lain, gerakan yang dihasilkan dapat berupa
gerakan linear atau rotasi. Karena tekanannya
relatif rendah dibandingkan dengan aktuator
hidrolik, maka aktuator ini hanya dapat digunakan
secara terbatas.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
38
Aktuator yang sering digunakan dalam sistem
terotomasi
•
•
•
•
Motor dc, motor elektromagnetik putar dengan catu
daya arus searah (dc), banyak digunakan sebagai
servomotor dalam sistem kendali. Gerakan memutar dapat dikonversikan ke dalam gerakan linear
dengan menggunakan ulir pengarah.
Piston hidrolik, piston didalam silinder mendesakkan gaya dan menghasilkan gerakan linear sebagai
respon dari tekanan hidrolik. Digunakan untuk gaya
yang besar.
Motor induksi rotari, motor elektromagnetik putar
dengan catu daya arus bolak-balik (ac). Dibandingkan dengan motor dc memiliki beberapa kelebihan,
yaitu : lebih murah, konstruksi lebih sederhana, dan
catu daya ac lebih mudah diperoleh.
Motor induksi linear, motor elektromagnetik gerakkan lurus dengan catu daya arus bolak-balik (ac).
Kelebihannya : lebih cepat, akurasi penempatan
lebih baik, dan kapasitas pukulan lebih panjang.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
39
•
•
•
•
Silinder peneumatik, piston didalam silinder mendesakkan gaya dan menghasilkan gerakan linear
sebagai respon tekanan udara.
Saklar relai (relay switch), saklar on/off membuka
atau menutup rangkaian listrik sebagai respon
suatu gaya elektromagnitik.
Solenoid, rakitan elektromagnetik dengan dua
posisi, terdiri dari inti di dalam kumparan kawat.
Inti pada umumnya ditahan pada satu posisi dengan
menggunakan per, tetapi bila kumparan diberi catu
daya, inti ditekan ke posisi yang lain. Solenoid
linear lebih banyak digunakan daripada solenoid
putar.
Motor langkah (stepping motor), merupakan motor
elektromagnetik putar. Putaran jarum output
berbanding lurus dengan pulsa yang diterima.
Keunggulan dari peralatan ini adalah akurasinya
tinggi dan implementasinya mudah. Kelemahannya
torsinya lebih rendah dibandingkan dengan motor
dc, dan kecepatannya terbatas.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
40
Pintu otomatis
Pintu otomatis
Sistem kendali pada lift
LIFT
Komponen - komponen
Sistem kendali pada lift
Lift
Sensor – sensor Lift
Sistem kendali Pada Lift
Definisi PLANT

Plant adalah seperangkat peralatan yang mungkin terdiri dari
beberapa mesin yang saling bekerja sama yang digunakan untuk
operasi tertentu. Beberapa contoh plant misalnya heater, reaktor
kimia, mesin pemrosesan industri, boiler, dan sebagainya.
Sistem Kendali AC
Sistem Air Conditioner
Sistem kendali AC Spilt
Blok Diagram Sistem kendali AC
Conveyor
Klasifikasi Sistem Kendali berdasarkan
sistem pengendaliannya
1. Sistem Kendali lup terbuka (open loop
control system)
2. Sistem kendali lup tertutup (closed loop
control system)
Sistem kendali lup terbuka

Pada sistem kendali jenis ini, keluaran sistem tidak dipengaruhi
oleh aksi pengontrolan, hasil keluaran dari sistem tidak diukur
dan diumpanbalikkan untuk diperbandingkan dengan masukan
sistem. Jadi keluaran sistem sepenuhnya ditentukan oleh
pengaturan awal
Sistem kendali lup terbuka
Keuntungan :
Sederhana & murah
Kekurangan :
Tidak ada faktor koreksi ( sinyal output menyimpang dari yang diinginkan
jika terdapat gangguan )
Ketelitian sistem bergangtung pada kalibrasi
Sistem kendali lup terbuka hanya dapat
digunakan pada sistem kendali yang
berbasis pada waktu saja, seperti pada
sistem pencuci pakaian otomatis, sistem
lampu lalulintas, sistem penerangan dan
sebagainya
Washing Machines
Traffic Light
Sistem kendali lup tertutup
Keuntungan :
Sistem kendali ini memiliki kelebihan yaitu keluaran sistem berpengaruh secara
langsung terhadap aksi pengontrolan. Sinyal keluaran sistem diumpanbalikkan
kekontroler untuk diperbandingkan dengan sinyal masukan. Sinyal kesalahan
penggerak yang merupakan hasil selisih dari sinyal masukan dan sinyal umpan
balik diumpankan kekontroler untuk mereduksi kesalahan, sehingga keluaran
sistem mendekati sinyal masukan yang dikehendaki.
Kerugian : Terdapat banyak
komponen. Mahal, dan
probabilitas kerusakan besar
Diagram blok sistem kendali lup
tertutup
Sistem kendali lup tertutup pada sistem
pengisi bak air
Diagram blok sistem kendali lup tertutup
pada sistem pengisi bak air
Klasifikasi Sistem Kendali berdasarkan cara
kerjanya
1. Sistem kendali Manual
2. Sistem kendali otomatis
Sistem kendali manual
Aksi pengendalian dilakukan oleh operator
(manusia)
Keuntungan : Kontruksi sederhana & murah
Kerugian
: Probabilitas kesalahan relatif
besar (bergantung pada kondisi manusia),
waktu kerja lambat, tingkat keakurasian rendah
Sistem Kendali Manual
Sistem kendali manual
pada Heat exchanger
Diagram blok sistem kendali manual pada Heater
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis adalah sistem kendali yang
bekerja secara otomatis tanpa memerlukan operator.
Aksi Pengendalian sistem dilakukan secara otomatis
oleh komponen – komponen kendali yang terdiri atas
seperangkat peralatan electronic yang saling bekerja
sama sedemikian rupa sehingga menghasilkan keluaran
plant sesuai dengan yang dikehendaki
Keuntungan :
Tingkat kesalahan rendah, waktu kerja sangat cepat,
keakurasian tinggi, efektif dan efisien
Kerugian :
Rangkaian kendali kompleks dan mahal
Kontrol otomatis pada Heater
Sistem kendali otomatis pada Heat exchanger
Diagram blok kontrol otomatis pada Heater
Klasifikasi kendali berdasarkan jumlah sinyal
input dan outputnya


1. SISO (Single Input Single Output) 2. SIMO (Single Input Multi Output)
3. MISO (Multi Input Single Output) 4. MIMO (Mulit Input Multi Output)
Diagram blok MIMO systems
Aplikasi MISO pada sistem pengisi air Boiler
Aplikasi MIMO pada PLTU
Elemen-elemen Dasar Sistem Kendali
Unit kontrol
Elemen-elemen Dasar Sistem Kendali
Contoh elemen-elemen sistem kendali
Contoh control posisi motor DC
Contoh kontrol posisi motor dc
Sistem kendali pneumatik
Download