1 BIOPSIKOLOGI MAKALAH KONSEP PERILAKU MANUSIA Dosen Pengampu: Putu Eka Chandra Udayani Disusun Oleh: DANDY ARIANTO(10520254) DIVANY CALYA TABINA (10520312) FANDREA DWI PRAMESWAR (10520360) MUHAMMAD FAJRIS SATHY (10520641) SYIFA SALSABILA (11520030) KELAS 1PA06 FAKULTAS PSIKOLOGI JAKARTA 2020 2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan yang berjudul “KONSEP PERILAKU DALAM BIOLOGI”. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk menemukan kondisi yang dibutuhkan untuk perkecambahan kacang hijau dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk berkecambah. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam menyusun makalah ini penulis sangat menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik lagi dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Jakarta, November 2020 Penyusun 3 DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN .................................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2 DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3 BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4 1.PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4 2.RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 4 3.TUJUAN MASALAH ............................................................................................................... 5 BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6 1.PENGERTIAN MENURUT AHLI ........................................................................................... 6 2.FAKTOR FAKTOR................................................................................................................... 6 3.JENIS JENIS .............................................................................................................................. 8 4.DOMAIN .................................................................................................................................. 8 BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................................ 12 KESIMPULAN ............................................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13 4 BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (mahluk hidup) yang bersangkutan. Oleh karena itu, dari sudut pandang biologis semua mahluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, hewan sampai manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan yang dimaksud dengan perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoadmodjo, 2003). Secara operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku dapat diartikan sebagai suatu aksi reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut rangsangan. Rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku dapat juga diartikan sebagai aktivitas manusia yang timbul karena adanya stimulasi dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2007). Perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme, sikap mengenai individu maupun organisme bisa di pengaruhi oleh berbagai faktor lainnya 2. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian perilaku menurut para ahli? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku? 3. Apa saja jenis jenis perilaku? 5 4. Apa saja domain perilaku? 3. Tujuan Pembahasan 1. Mengetahui pengertian perilaku menurut para ahli 2. Mengetahui jenis jenis perilaku 3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku 4. Mengetahui jenis domain perilaku 6 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli 1. Soekidjo Notoatmodjo, 1987 : segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. 2. Robert Y. Kwick , 1972 :tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari. 3. Ensiklopedi Amerika :suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula. 4. Skinner : respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.teori Skinner disebutteori “S-O-R” ( Stimulus – Organisme – Respon). 2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Sunaryo (2004) faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu ; 1. Faktor genetik atau faktor endogen Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain: 1. Jenis ras, setiap ras didunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda satu dengan yang lainnya. 2. Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria disebut maskulin sedangkan pada wanita disebut feminin. 3. Sifat fisik, kalau kita amati perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus 4. Sifat kepribadian. Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah “keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi 7 5. Bakat pembawaan Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan. 6. Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan untuk membuat kombinasi, sedangkan individu yang intelegen yaitu individu yang dalam mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat, dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi rendah dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat. 2. Faktor Eksogen atau faktor dari luar individu 1. Faktor lingkungan. Lingkungan di sini menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik fisik, biologis maupun sosial. 2. Pendidikan. Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejak dalam ayunan hingga liang lahat, berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok. 3. Agama. merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke dalam konstruksi kepribadian seseorang sangat berpengaruh dalam cara berfikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku individu. 4. Sosial ekonomi. telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial dapat menyangkut sosial budaya dan sosial ekonomi. 5. Keluarga. Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak 6. Teman sebaya (peer group). Setelah masuk sekolah, anak mulai bergaul dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dan kelompoknya. Pada saat inilah dia mulai mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan 8 sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh teman-temannya, walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan orangtuanya. 7. Kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, atau suku bangsa) memiliki tnadisi, adat, atau kebudaya yang khas. 8. Susunan Saraf Pusat Memegang peranan penting karena merupakan sarana untuk memindahkan energi yang berasal dari stimulus melalui neuron ke system saraf tepi yang setrusnya akan berubah menjadi perilaku. 9. Persepsi Merupakan proses diterimanya rangsangan melalui panca indera yang didahului oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar tentang sesuatu yang ada didalam maupun diluar dirinya. 10. Emosi Emosi adalah manifestasi perasaan atau efek karena disertai banyak komponen fisiologik, biasanya berlangsung tidak lama. 3. Jenis Jenis Perilaku Menurut Dahro (2012), jenis perilaku dibagi menjadi dua yaitu 1. Perilaku yang refleksif Perilaku yang refleksif merupakan perilaku secara spontan yang terjadi atasreaksi Terhadap stimulus yang didapatkan organism tersebut. 2. Perilaku non refleksif Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh kesadaran atau otak. Perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk dan dapat dikendalikan. Oleh karena itu, perilaku ini dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai hasil proses belajar. 4. Domain Perilaku Menurut Sunaryo (2004) pengukuran perilaku manusia dapat dibagi ke dalam tiga domain: 1. Cognitive domain berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. 9 1. Pengetahuan Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk. 2. Pemahaman Berisikan kemampuan mengelompokkan mendemonstrasikan dengan fakta mengorganisir, dan gagasan membandingkan, menerjemahkan, memaknai, memberi deskripsi, dan menyatakan gagasan utama 3. Aplikasi Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram. 4. Analisis Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan. 5. Sintesis Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesis akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya 10 tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk. 6. Evaluasi Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb. 2. Affective domain, berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. 1. Penerimaan Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya. 2. Tanggapan Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. 3. Penghargaan Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku. 4. Pengorganisasian Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. 3. Psychomotor domain, berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. 1. Persepsi Penggunaan alat indra untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. 2. Kesiapan Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. 11 3. Respon Terpimpin Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. 4. Mekanisme Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. 5. Respon Tampak yang Kompleks Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. 6. Penyesuaian 7. Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. 8. Penciptaan Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan tertentu. 12 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (mahluk hidup) yang bersangkutan. Oleh karena itu, dari sudut pandang biologis semua mahluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, hewan sampai manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan yang dimaksud dengan perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Menurut Sunaryo (2004) faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu Faktor genetik atau faktor endogen dan faktor eksogen atau luar individu perilaku juga di bagi dalam tiga domain antara lain: Cognitif Domain, Affective Domain, Psychomotor Domain. 13 DAFTAR PUSTAKA wikipedia,(27 Februari 2019). Taksonomi Bloom, Di akses pada 6 November 2020 dari, https://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom#Penerimaan_(Receiving/Attending) yohanaratihep.wordpress.com, ( 22 Febuari 2013), makalah konsep perilaku Di akses pada 6 November 2020 dari, https://yohanaratihep.wordpress.com/2013/02/22/makalah-konsepperilaku/ repository.usu.ac.id, perilaku dari segi biologis, di akses pada 6 November 2020 dari, http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33688/Chapter%20II.pdf?sequence =4&isAllowed=y#:~:text=2.1%20Perilaku,Dari%20segi%20biologis%2C%20perilaku%20adalah%20suatu%20kegiatan%20atau% 20aktivitas,(mahluk%20hidup)%20yang%20bersangkutan.&text=Menurut%20Skiner%2 0(1938)%20seorang%20ahli,terhadap%20stimulus%20rangsangan%20dari%20luar. Eprints.umpo.ac.id, Konsep perilaku, di http://eprints.umpo.ac.id/4056/3/BAB%202.pdf akses pada 6 November 2020 dari,