Uploaded by User74160

1Panduan Ibadah Orang Sakit1

advertisement
1
Ibadah Orang Sakit
Panduan
Pendahuluan
Seorang muslim memiliki sikap
kepribadian yang senantiasa mengedepankan
keimanan dalam pandangan kehidupannya.
Sikap kepribadian inilah yang dapat
meminimalisasi stress dan mengurangi rasa
ketakutan yang tak diketahuinya, serta mampu
menghapus rasa ketidakmampuannya dengan
bergantung sepenuhnya kepada Allah.
Kemudian muncullah dari dalam jiwanya
cahaya harapan untuk menatap masa depan
yang penuh kedamaian.
“Dan sungguh Kami akan berikan ujian
kepada kalian
dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, diri dan buah -buahan.
Berikanlah kabar gembira kepada orangorag yang bersabar, yaitu orang-orang yang
apabila ditimpa musibah kepada mereka
berkata :’Sesungguhnya kami milik
Allah, dan kepada -Nya kami kembali.’
Mereka itulah orang-orang yang mendapat
keberkahan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan-Nya, dan merekalah orangorang yang mendapat petunjuk.”
(QS Al-Baqarah : 155 -157)
Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak satu musibah pun yang menimpa diri
seorang muslim,
baik keletihan, sakit terus menerus,
kesusahan, penderitaan, atau mengidap
suatu penyakit, dan duka , bahkan karena
tertusuk duri, melainkan karena musibah
tersebut Allah akan
menghapus dosa- dosa-Nya.”
(HR Bukhari dan Muslim dan Abu
Hurairah)
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa
gangguan berupa sakit,
atau dari yang lainnya, kecuali dosadosanya digugurkan
Allah, seperti pohon yang menggugurkan
daun -daunnya yang
kering.” (HR Bukhari)
2
Ibadah Orang Sakit
Panduan
Berdasarkan firman Allah dan sabda Nabi
SAW tersebut, nyatalah bahwa setiap musibah
yang menimpa
diri seorang muslim adakalanya merupakan
ujian atau peringatan dan bisa juga sebagai
upaya penghapus dosa-dosanya.
Buku kecil ini disediakan sebagai panduan
untuk pasien, keluarga pasien, sahabat dan
seluruh umat Islam. Semoga dengan hadirnya
buku kecil ini dapat membantu memberi
pengetahuan dan pemahaman kepada semua
orang tentang ibadah ketika sakit.
“ Dan sesekali Allah tidak mau menyusahkan
kamu.” (QS.
Al Maidah: 6)
“ Sesungguhnya Islam itu mudah dan tidak
membebankan atau memberatkan melainkan
orang-orang Islam itu sendiri yang
memberatkan diri mereka, maka dampingilah
ia, dekatilah ia (Islam) dan sampaikanlah
kabar gembira serta dirikanlah sholat pada
waktu- waktu yang ditetapkan” (HR Bukhari)
1
Ibadah Orang Sakit
Panduan
2
Panduan Ibadah Orang Sakit
Wudhu
Pakaian Untuk Menunaikan Sholat
Laki-laki : pakaian apa saja yang cukup
syarat menutup aurat (dari pusar hingga
lutut)
Perempuan : pakaian apa saja yang
menutup aurat dan sesuai dengan syarat sah
sholat (semua badan kecuali wajah dan
telapak tangan), maka boleh digunakan
terus untuk menunaikan sholat walaupun
tanpa mukena.
1. Pasien yang tidak terhalang alasan syar'i untuk
berwudhu
Bagi pasien yang tidak memiliki alasan syar'i yang
membolehkannya bersuci dengan cara tayammum
maka wajib baginya berwudhu seperti biasa sebelum
menunaikan shalat.
Rukun-rukun Wudhu
1. Niat
2. Menyapu dan meratakan air ke muka
Pakaian seseorang dianggap suci selama
tidak ada bukti jelas terkait najis (warna
atau bau atau rasa) melekat pada pakaian.
3. menyapu dan meratakan air ke dua tangan
sampai siku (didahului dengan tangan kanan)
Pasien yang menggunakan bag
kolostomi (wadah penampung kotoran)
5. Membasuh 2 kaki hingga mata kaki (didahului
dengan kaki kanan)
4. Menyapu (sebagian) kepala
6. Tertib (melaksanakan rukun dengan berturut-turut)
Cukup sekedar memastikan sekitar
bagian tubuh yang tertutup bag kolostomi
dalam keadaan bersih dan tidak
bocor. Kemudian pasien dapat
mengambil wudhu atau tayammum.
2.Pasien yang Tidak Mampu Berwudhu sendiri
Pasien yang tidak mampu berwudhu sendiri dapat
dibantu oleh orang lain untuk membantu mewudhukan
dirinya. Bagi pembantu yang bukan mahram dapat
menggunakan sarung tangan ketika membantu wudhu
pasien.
Pasien yang berhadats
Bagi pasien yang berada dalam keadaan
junub (hadats besar) wajib bagi mereka
meratakan air pada seluruh anggota badan.
Jika ada diantara anggota badan yang
terbalut, maka air diratakan pada anggota
badan yang tidak berbalut kemudian
menyapukan air di atas balutan yang
terdapat pada anggota tertentu (jika tidak
mengandung mudharat) Atau jika tidak
mampu karena dikawatirkan akan
membawa mudharat pada pasien maka
wajib baginya untuk tayammum atau
ditayammumkan oleh anggota keluarganya
(yang mahram) atau orang lain.
botolspray dapat digunakan untuk
memudahkan membantu orang sakit
untuk wudhu
1
Panduan Ibadah Orang Sakit
2
Panduan Ibadah Orang Sakit
Tata Cara
3. Cara Berwudhu bagi pasien yang ada balutan
pada anggota wudhu
2.1. Sapukan muka
pasien
dengan
tangan
yang
sudah
dibasahi
air. Ratakan air ke
semua
bagian
muka yang wajib
(dari ubun r am b
u t sam p ai d ag u
d an permulaan
daun telinga)
Ada banyak pendapat mengenai masalah ini dan kami
mengambil pendapat yang disebut DR. Abdul Karim
Zaidan dalam Kitabnya “Al-Mufassal Fil-Ahkam AlMar'ah”. Pasien dibolehkan hanya menyapu atas
balutan untuk melengkapi wudhunya. Dan mereka
tidak wajib untuk berwudhu dahulu sebelum memakai
balutan.
A. Contoh pasien yang dibalut pada beberapa
tempat bagian anggota wudhu :
2.2. Semprotkan air ke
tangan
pasien
kemudian ratakan
sampai ke siku
(kanan dan kiri)
2.3. Semprotkan dan
sapukan air ke
bagian kepala
pasien
Kaidah berwudhu bagi mereka yang sebagian anggota
wudhunya terdapat balutan adalah sebagai berikut :
Dibasuh pada bagian yang tidak terbalut dan
disapukan air (sekedar sapuan) pada bagian yang
terbalut jika dinilai tidak menimbulkan mudharat atau
menyulitkan.
Jika dianggap menimbulkan mudharat atau
menyulitkan pasien, maka air cukup disapukan di
sekitara anggota wudhu yang tidak terbalut (tidak perlu
menyapu di atas balutan).
2.4. Semprotkan air ke
kaki pasien dan
ratakan hingga ke
mata kaki
1
Ibadah Orang Sakit
Panduan
2
Panduan Ibadah Orang Sakit
Tata Cara Tayammum
Tayammum
“Kemudian jika kamu tidak mendapat air
(untuk mandi atau berwudhu), maka
hendaklah kamu bertayammum dengan
tanah (debu yang suci) , yaitu sapukanlah
ke muka kamu dan kedua tangan kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun.”
(QS An-Nisa 43)
3.1. Tempelkan kedua telapak
tangan di atas debu dan
tepukkan kedua tangan untuk
menipiskan debu diserta niat
tayammum
1. Bagi pasien yang yang tidak boleh
berwudhu , maka diharuskan untuk
bertayammum
2. Untuk memudahkan pasien, pihak
rumah sakit disarankan untuk
menyediakan debu tayammum yang
mudah dibawa untuk kepentingan
pasien yang hendak bertayammum
3.2. Sapukan debu ke
muka
3. Jika tidak didapati, bisa
menggunakan dinding atau bantal
yang suci
3.3. Tepuk debu sebagaimana cara
(3.1) kemudian sapukan debu
tersebut ke tangan hingga ke
siku (kanan dan kiri)(kanan dan
kiri)
1
Panduan Ibadah Orang Sakit
Qiblat
1. Wajib bagi muslim yang hendak
menunaikan shalat untuk memastikan
mereka bersungguh-sungguh berusaha
menghadap qiblat
2. Sekiranya setelah diusahakan, tetap
tidak mampu menghadap qiblat
mereka boleh menunaikan sholat di
atas tempat tidur tanpa menghadap
qiblat.
Sholat
1. Cara dan Kaidah menunaikan
Shalat bagi mereka yang tidak
sanggup berdiri dan bergerak
adalah sebagai berikut :
Sholat boleh dilakukan dalam keadaan
duduk (dengan cara yang paling mudah
bagi pasien yang bersangkutan), di atas
tempat tidur atau di kursi
A. Contoh bagi pasien yang
menunaikan sholat di atas kursi
Panduan Ibadah Orang Sakit
2
2
Ibadah Orang Sakit
Panduan
B.Contoh bagi pasien yang
menunaikan sholat di atas tempat
tidur
C.Bagi Pasien yang tidak mampu berdiri atau
duduk, boleh menunaikan sholat dalam keadaan
miring
atau berbaring
Cara :
Takbiratul Ihram
Jika Miring :
Dada menghadap qiblat. Bagian sisi kiri badan di atas,
ketika ruku' hendaklah pasien menundukkan kepalanya
sedikit, ketika sujud hendaknya kepala ditundukkan
lebih dari saat ketika ruku' (jika mampu)
R uku’ : B adan dibungkukkan/
ditundukkan sedikit
Jika berbaring
Pasien yang shalat dengan keadaan berbaring adalah
Sujud : B adan
dibungkukkan
lebih rendah
dari ruku’
pasien yang tidak mampu bergerak. Maka diharuskan
baginya untuk shalat menggunakan isyarat mata. Kaki
menghadap ke qiblat.
1
Ibadah Orang Sakit
Panduan
Sholat Jama’
2
Panduan Ibadah Orang Sakit
Contoh : Menghimpunkan shalat dzuhur dan ashar dan
dilakukan pada waktu ashar
Definisi : Menghimpunkan 2 shalat
dalam satu waktu. Contohnya Sholat
ashar dilakukan bersama shalat dhuhur
atas sebab-sebab yang tentukan oleh
syara'.
Sholat jama' hanya boleh dilakukan untuk
Shalat Dzuhur dan Ashar dan antara
Sholat Maghrib dan Isya.
Sholat jama' dilakukan dengan tidak mengurangi
jumlah rakaat shalat, yakni Dzuhur, Ashar dan Isya
sejumlah 4 rakaat, maghrib 3 rakaat.
Perhatian : Shalat shubuh tidak boleh dijama' dengan
sholat yang lain
Beberapa keadaa yang dibolehkan untuk menjama' Shalat :
Jama' dalam hal ini terbagi atas 2 :
1. Jama' Taqdim : Menghimpunkan 2
shalat yang dilakukan pada waktu
shalat yang pertama
Contoh : Menghimpunkan shalat
dzuhur dan ashar dan dilakukan pada
waktu dzuhur
2. Jama' Takhir : Menghimpunkan 2
shalat yang dilakukan pada waktu
shalat yang kedua
Contoh : Menghimpunkan shalat
dzuhur dan ashar dan dilakukan pada
waktu ashar
1. Penyakit yang menyulitkan pasien untuk
menjaga waktu shalat
2. Pasien yang hendak mengikuti tahapan
pengobatan yang kritis seperti pembedahan,
dan dalam prosedur tersebut memakan waktu
sehingga lepas salah satu waktu sholatnya
misalkan Dhuhur atau Ashar ataupun sholat
Maghrib aatu Isya'.
3. Termasuk juga dalam kategori ini ialah petugas
medis seperti dokter, perawat dan petugaspetugas yang terlibat dalam prosedur tersebut
atau pembedahan yang mengakibatkan
lepasnya waktu sholat.
Sholat yang telah dijama' tidak perlu diganti pada
waktu yang lain.
2
Ibadah Orang Sakit
Panduan
Puasa
Perkara-perkara yang tidak membatalkan
puasa:
Ÿ Meneteskan obat ke dalam mata,
hidung, telinga serta mencuci
telinga, pemeriksaan tenggorokan
dengan syarat tidak memasukkan
cairan apapun ke dalamnya.
Ÿ Meletakkan obat di bawah lidah
selagi tidak ditelan.
Ÿ Memasukkan sesuatu alat ke dalam
rahim untuk tujuan perawatan dan
pemeriksaan.
Ÿ Memasukkan alat ke dalam saluran
alat kencing bagi tujuan perawatan
seperti ureteroskop, radio-opaque.
Ÿ Memasukkan alat ke dalam usus
untuk tujuan pemeriksaan,
perawatan dan pengobatan seperti
suppositories, radio-opaque dan
cairan pemersih usus.
Ÿ Perawatan gigi, mencabut,
menambal atau membersihkan gigi
dengan syarat tidak menelan apaapa.
Ÿ Berkumur atau menyemprotkan
obat dari mulut tanpa menelan apaapa.
Ÿ Menyuntikkan obat ke dalam darah
(intravena) dan ke dalam kulit
(subtaneous dan intra muscular).
Ÿ Pengambilan oksigen. Contoh :
inhaeler, nebulyzer.
1
Panduan Ibadah Orang Sakit
Ÿ Bius (General Anaesthetic)
Ÿ Obat-obatan yang meresap ke dalam badan melalui
kulit, contohnya krim/salep.
Ÿ Memasukkan tiub (catheter/contrast) untuk
tujuan Angiogram.
Ÿ Biospy hati dan organ lain tanpa memasukkan
cairan bersamanya.
Ÿ Ujian endoskopi bagi tujuan diagnosis seperti
gastroscope dengan syarat tidak memasukkan
cairan apa-apa atau bahan ke dalam perut.
Ÿ Hemodilisis.
Ÿ Muntah yang tidak sengaja.
Setiap dokter muslim hendaknya menangguhkan
tahapan pengobatan yang tersebut di atas apabila tidak
menimbulkan mudharat atau bahaya kepada pasien,
sampai selepas waktu berbuka.
1
Ibadah Orang Sakit
Panduan
Wiladah dan Nifas :
2
Panduan Ibadah Orang Sakit
Referensi
1. Arti wiladah dan nifas :
Wiladah ialah darah yang keluar
apabila seorang p eremp u an y an
g mel ah i rk an an aak at au
mengalami keguguran janin
sekalipun hanya berupa darah beku
('alaqah) atau hanya berbentuk
sekerat daging (mudhghah ). Maka
wajib bagi perempuan itu mandi
besar setelah mengalami hal
tersebut.
Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur'an Al “azim, Darul
Hadist, Qaherah, 2003
As Syaukani, Fathul Qadir Al Jami' Baina Ar riwayah
wa Ad dirayah min 'Ilm at Tafsir, Dar Kitab Al
'Alamiyah,
Beirut.
Muhammad bin Idris As Syafie,Al Umm , Dar Ibn
Hazm, Beirut, 2005.
Nifas ialah darah yang keluar dari
rahim perempuan setelah
melahirkan anak sekalipun hanya
setitik darah. Nifas biasa
berlangsung selama 40 hari setelah
seorang perempuan melahirkan.
Maka setelah mengalami nifas
perempuan tersebut wajib
menjalani mandi besar.
2. Bagi perempuan yang hampir
melahirkan, namun belum
mengalami pecah ketuban maka
wajib baginya menunaikan sholat
dengan cara yang sesuai dan yang
tidak membahayakan dirinya dan
bayi yang akan dilahirkan.
3. Bagi perempuan yang mengalami
pendarahan ketika mengandung dan
bayi dalam kandungan masih
selamat, perempuan tersebut juga
wajib menunaikan sholat seperti
biasa karena darah yang keluar itu
adalah darah yang dikategorikan
sebagai darah penyakit bukan
wiladah.
Wahbah Az Zuhaili, Mausu'ah Al Quraniah Al
Muyassarah, Darul Fikr, Dimasyk, 1427 H.
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Takhrij Nasiruddin Al
Bani, Dar I'lam Al Arabi, Qaherah, 1999.
Taqiyuddin Abu Bakar Ad Dimasyk As
Syafie,Kifayatul khyar fi Halli Ghayat Al Ikhtisar,
Tahkiq Kamil Muhammad 'Uwaidah, Dar Al
Kutub Al Alamiah, Beirut, 2000.
Mustafa Al Khin, Mustafa Al Bugha, Ali Syarabji,Fiqh Al
Manhaji 'Ala Mahzab Al Imam As Syafie, (Versi Muat
Turun).
Abd. Karim Zaidan, Al Mufassal Fil Ahkam Al Mar'ah.
Download