PATOFISIOLOGI UMUM TUGAS : Membuat resume dan 5 soal dari materi kelompok 8 “ PATOMEKANISME GANGGUAN GERAK DAN FUNGSI PADA SISTEM INFEKSI ” DOSEN PENGAMPU: dr. R Trioclarise, MKM DISUSUN OLEH: Laellatul Ummami (P3.73.26.1.19.026) POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 3 PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI TAHUN 2019/2020 RESUME PATOMEKANISME GANGGUAN GERAK DAN FUNGSI PADA SISTEM INFEKSI Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, prion dan protozoa ke dalam tubuh sehingga menyebabkan kerusakan organ. Penyakit infeksi bersifat dinamis atau mudah menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitar nya. Jenis penyakitnya antara lain : Thypus abdominalis, Demam berdarah dengue, dan Neoplasma. A. THYPUS ABDOMINALIS ❏ Definisi Tipes atau thypus abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (pada usus halus) dan terkadang pada aliran darah, dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, adanya gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak menyerang usus). ❏ Etiologi Menurut Rampengan (2007) menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhosa/Eberthella typosa. Kuman ini dapat hidup baik sekali pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang sedikit lebih rendah, serta mati pada suhu 700C ataupun oleh antiseptik. Salmonella typhosa mempunyai tiga macam antigen, yaitu: 1. Antigen O (antigen somatik); terletak pada lapisan luar dari tubuh kuman. 2. Antigen H(antigen flagella); terdapat pada flagella. 3. Antigen V1; terletak pada kapsul yang melindungi kuman dari fagositosis. Ketiga jenis antigen tersebut di dalam tubuh manusia akan menimbulkan pembentukan tiga macam antibody yang disebut aglutinin. ❏ Epidemiologi Demam thypoid merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dansanitasi yang buruk serta standar kebersihan industri pengolahan makanan yang masih rendah. Penularan penyakit ini hampir selalu melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. [Pawito, 2008.Penelitian Komunikasi Kualitatif, PT.LKIS Pelangi Aksara,Yogyakarta, 2008] ❏ Patofisiologi Makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh Salmonella Typhosa masuk kedalam lambung -> lolos dari sistem pertahanan lambung -> masuk ke usus halus -> folikel limpa -> kesaluran limpatik dan sirkulasi darah sistemik, sehingga terjadi BAKTERIMIA -> menyerang Sistem Retikulo Endoteleal (RES) yaitu : hati, lien dan tulang, kemudian selanjutnya mengenai seluruh organ di dalam tubuh antara lain sistem syaraf pusat, ginjal dan jaringan limpa. ❏ Gejala Klinis Suhu tubuh naik turun khususnya suhu akan naik pada malam hari dan akan menurun menjelang pagi hari. Demam yang terjadi pada masa ini disebut demam intermiten (suhu yang tinggi, naik turun dan turunnya dapat mencapai normal). Peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi dan tanda-tanda infeksi pada RES seperti nyeri perut kanan atas, splenomegali dan hepatomegali. Pada umumnya diawali dengan demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anorexia, mual muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. ❏ Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan darah tepi. 2. Pemeriksaan urine. 3. Pemeriksaan tinja. 4. Pemeriksaan bakteriologi. B. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) ❏ Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku masyarakat. Penyakit demam berdarah disebut juga Dengue Haemorragic Fever (DHF) karena disertai gejala demam dan perdarahan. ❏ Etiologi Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk. Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthropod Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi dari salah satu serotipe 10 menimbulkan antibodi terhadap virus yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk untuk serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan terhadap serotipe lain. ❏ Epidemiologi Sampai saat ini penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di Indonesia. Penyakit ini dapat mengakibatkan Kejadian Luar Biasa dibeberapa daerah endemis yang terjadi hampir setiap tahunnya pada musim penghujan. ❏ Patofisiologi Infeksi virus dengue mengakibatkan munculnya respon imun baik humoral maupun selular, antara lain anti netralisasi, anti hemaglutinin, anti komplemen. Antibodi IgG dan IgM akan mulai terbentuk pada infeksi primer dan akan meningkat (booster effect) pada infeksi sekunder. Antibodi tersebut dapat ditemukan dalam darah pada demam hari ke-5, meningkat pada minggu pertama-ketiga, dan menghilang setelah 60-90 hari. Pada infeksi primer antibodi IgG meningkat pada demam hari ke-14 sedangkan pada infeksi sekunder antibodi IgG meningkat pada hari ke-2. Hal ini berhubungan dengan cara diagnosis melalui antibodi yang dimiliki oleh host. Infeksi sekunder apabila terdapat dengue dengan hasil Ig G+ dan Ig M-dan Ig G+ dan Ig M+ dapat terjadi pada pasien yang baru terserang DB untuk pertama. ❏ Gejala Klinis Beberapa pasien demam berdarah terus berkembang menjadi demam berdarah dengue (DBD) yang berat. Biasanya demam mulai mereda pada 3-7 hari setelah gejala. Menurut WHO kriteria demam berdarah dengue ialah demam yang berlangsung 2-7 hari, terdapat manifestasi perdarahan, trombosit openia (jumlah trombosit < 100.000/mm3), dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Adapun tanda bahaya (warning signs) yaitu : pada fase afebris klinis tidak ada perbaikan atau memburuk, tidak mau minum, muntah terus-menerus, nyeri perut hebat, letargi dan/gelisah, perubahan perilaku, perdarahan (mimisan, muntah & BAB hitam, menstruasi berlebih, urin berwarna hitam/hemoglobinuria atau hematuria), pening, pucat (tangan-kaki teraba dingin), diuresis berkurang dalam 4-6 jam, bintik-bintik merah pada kulit. Selain itu suhu badan lebih dari 38 C, badan terasa lemah dan lesu, gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat, nyeri ulu hati, dan muntah. ❏ Pemeriksaan penunjang Infeksi virus dengue hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan cara isolasi virus, deteksi antigen virus atau RNA dalam serum atau jaringan tubuh (PCR), dan deteksi spesifik dalam serum pasien. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin untuk menapis dan membantu menegakkan diagnosis pasien demam berdarah dengue. C. NEOPLASMA ❏ Definisi . Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Massa neoplasma menimbulkan pembengkakan/benjolan pada jaringan tubuh yang disebut tumor. Tumor yang diklasifikasikan dalam keganasan disebut kanker. Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang sedang tumbuh, tetapi bukan neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi digunakan utuk berkembang biak. ❏ Klasifikasi Neoplasma 1. Tumor Jinak ( Benigna ) a) Tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. b) Tidak tumbuh infiltratif. c) Tidak merusak jaringan sekitarnya. d) Tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak. 2. Tumor Ganas ( Maligna ) a) Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat. b) Infiltratif. c) Merusak jaringan sekitarnya. d) Dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah. e) Sering menimbulkan kematian. 3. Intermediate Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil. Tumor demikian disebut tumor agresif local tumorganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit. ❏ Etiologi Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker disebut karsinogen. Dan berbagai penelitian dapat diketahui bahwa karsinogen dapat dibagi ke dalam 4 golongan : 1. Bahan kimia: Kebanyakan karsinogen kimia ialah pro-karsinogen. Yaitu karsinogen yang memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif, sehingga dapat menimbulkan perubahan pada DNA, RNA, atau Protein sel tubuh. 2. Virus: Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. 3. Radiasi (ion dan non-ionisasi): Radiasi UV berkaitan dengan terjadinya kanker kulit terutama pada orang kulit putih. 4. Agen biologic: ● Hormon : bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis. ● Mikotoksin : Mikotoksin ialah toksin yang dibuat oleh jamur ● Parasit : Parasit yang dihubungkan dengan kanker ialah schistosoma dan clonorchis sinensis ❏ Epidemiologi Diperkirakan kematian akibat kanker di dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta diantaranya ditemukan di negara berkembang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya. ❏ Patofisiologi Sel neoplastik disebut mengalami transformasi karena terus membelah diri (proliferasi), tampaknya tidak perduli terhadap pengaruh regulatorik yang mengandalikan pertumbuhan senormal. Proliferasi neoplastik, mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya, tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitic. Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan pembengkakan / benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor. Beberapa neoplasma membutuhkan dukungan endokrin, dan ketergantungan semacam ini dapat dieksploitasi untuk merugikan neoplasma tersebut. Semua neoplasma bergantung pada pejamu untuk memenuhi kebutuhan gizi dan aliran darah. ❏ Gejala Klinis 1) Munculnya benjolan. 2) Demam. 3) Lemas. 4) Tidak nafsu makan. 5) Berkeringat di malam hari. 6) Nyeri dada. 7) Perubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning, kemerahan, atau menjadi lebih gelap. 8) Perdarahan atau memar yang tidak jelas sebabnya. 9) Penurunan berat badan. ❏ Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan yang dilakukan meliputi penelusuran gejala melalui tanya-jawab saat konsultasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang terdiri dari: Tes urine atau tes darah, USG, CT scan, MRI, atau PET scan, Biopsi. ❏ Yang Bisa Dilakukan Fisioterapis Jika ada nyeri maka banyak modalitas untuk nyeri seperti Breathing exercise atau exercise. Untuk elektroterapi perlu perhatian khusus karena ada beberapa yang kontra indikasi. Jika problemnya terkait gerak maka exercise adalah pilihan utamanya. PERTANYAAN DARI RESUME DIATAS 1. Penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (pada usus halus) dan terkadang pada aliran darah, dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, adanya gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi adalah penyakit ... A. Asma B. Hipertensi C. Thypus Abdominalis D. Neoplasma E. DBD 2. Peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi dan tanda-tanda infeksi pada RES seperti nyeri perut kanan atas, demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anorexia, mual muntah, obstipasi atau diare, splenomegali dan hepatomegali. Adalah gejala klinis dari penyakit … A. Asma B. Hipertensi C. Thypus Abdominalis D. Neoplasma E. DBD 3. Neoplasma memiliki klasifikasi diantaranya adalah tumor jinak (Benigna). Tumor jinak pada umumnya dapat disembuhkan dengan sempurna kecuali … A. Yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat/organ yang sangat penting. B. Yang ukurannya kecil. C. Yang menempel dipermukaan kulit. D. Yang tumbuhnya lambat. E. Yang tidak merusak jaringan sekitarnya. 4. Penyakit pertumbuhan sel yang menimbulkan pembengkakan/benjolan pada jaringan tubuh, terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi digunakan untuk berkembang biak. Adalah definisi dari ... A. DBD B. Neoplasma C. Asma D. Hipertensi E. Thypus Abdominalis 5. Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk. Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthropod Virus (Arbovirus) yang dikenal memiliki genus … A. Flavivirus B. Flaviviride C. Denguerus D. Dengueride E. Arthropodius Kunci Jawaban 1. C 2. C 3. A 4. B 5. A