Uploaded by spatabang

2. Hukum Dasar Rangkaian Listrik

advertisement
Hukum Dasar
Dalam Rangkaian Listrik
Simon Patabang, MT
Hukum Dasar
Dalam rangkaian listrik, ada 3 macam hukum
dasar yang digunakan untuk menganalisa suatu
rangkaian listrik yaitu :
1. Hukum Ohm
2. Hukum Kirchof I
3. Hukum Kirchof II
1. Hukum Ohm
• Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya
tegangan (V) pada sebuah bahan penghantar
adalah berbanding lurus dengan arus (I) yang
mengalir dalam penghantar dan besar
hambatannya (R) .
Rumus H. Ohm : V = I.R
• Jika sebuah penghantar R dilewati oleh sebuah
arus i, maka pada kedua ujung penghantar
tersebut akan muncul beda potensial V.
• Hukum Ohm digunakan untuk menghitung
tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat
arus dalam rangkaian listrik.
• Jika ingin memperkecil arus yang lewat dalam
rangkaian maka kita dapat memilih R yang
nilainya besar pada tegangan yang tetap, atau
sebaliknya.
𝑉
𝐼=
𝑅
Contoh
1. Diketahui nilai tegangan sebuah rangkaian sebesar 20
V dan nilai arus listriknya sebesar 2 A. Berapakah
nilai hambatan rangkaian tersebut?
Diketahui :
V= 20 V
I=2A
Ditanya: R = ?
Jawab:
R= V/I = 20/2 = 10 Ohm
Jadi, nilai hambatan rangkaian tersebut adalah 10
Ohm.
2. Sebuah sumber tegangan sebesar 10V dihubungkan
dengan hambatan sebesar 10 ohm. Berapakah nilai
arus listrik (I) dalam hambatan tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
V = 10 V
R = 10 ohm
Ditanya:
I = ..?
Jawab:
I=V/R
I = 10 / 10
I = 1 Ampere
Jadi, nilai arus listriknya
adalah 1 Ampere.
3. Pengaturan Power Supply dengan output tegangan
10 V, dihubungkan dengan resistor 1 kiloOhm.
Berapakah nilai arus listrik (I)?
Pembahasan:
Diketahui:
V = 10 V
R = 1 KiloOhm
= 1000 Ohm
Ditanya:
I = ..?
Jawab:
I=V/R
I = 10 / 1000
I = 0.01 Ampere = 10 miliAmpere
Jadi, besar arus listrik adalah 10mA.
2. Hukum Kirchoff I
Menyatakan :
• Jumlah arus yang masuk pada suatu titik cabang atau
simpul sama dengan Jumlah arus yang keluar dari titik
cabang tersebut.
• Atau jumlah aljabar semua arus yang memasuki
sebuah titik cabang atau titik simpul sama dengan nol.
Secara matematis :
Σ Arus pada satu titik percabangan = 0
Σ Arus yang masuk titik cabang = Σ Arus yang
keluar titik cabang
• Hukum Kirchoff I digunakan untuk menghitung
jumlah arus yang mengalir dalam rangkaian listrik.
Contoh :
1. Perhatikan gambar rangkaian,
ada 2 cabang masuk dan 2
cabang keluar. Jika besar I1 = 6A,
I2 = 3A, dan I3 = 7A, berapakah
besar nilai dari I4?
Jawab:
I2 + I4 = I1 + I3
3 + I4 = 6 + 7
I4 = 13 – 3 = 10 A
2. Tentukan besarnya arus pada cabang eb
Diketahui :
Icf = 3 A, Igd = 2 A, Ihd= 4A, Iei = 8A, Vac = 8V
Ditanyakan : Ieb
Jawaban :
Hitung arus pada
tiap cabang, Σi = 0
Hitung nilai arus i
Tinjau tiap titik cabang :
Iac = 8/2 = 4 A.
Titik c : Icd = iac – icf = 1A
Titik d : Ide = iac + igd + ihd = 7A
Titik e : ieb + iei – ide = 0
ieb = 7 - 8 = - 1 A
3. Hukum Kirchoff II
Menyatakan :
• Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup
sama dengan nol, atau
• Jumlah tegangan pada masing-masing
komponen penyusunnya yang membentuk
satu lintasan tertutup sama dengan nol.
• Secara matematis :
Contoh :
Contoh Soal
1. Tentukan V1 pada
rangkaian di samping
Jawaban :
2. Tentukan v1 pada
rangkaian tersebut !
Jawaban :
Perhatikan bahwa arah arus
dari kanan ke kiri
3. Pada gambar, hitunglah besarnya:
a. Kuat arus yang mengalir melalui rangkaian
b. Tegangan antara titik c dan d
c. Tegangan antara titik b dan c
Pembahasan:
a. Kita tentukan arah kuat arus dulu, kita misalkan
bahwa arah arus berlawanan dengan arah loop.
Σε + ΣI. R = 0
ε3 – ε2 + ε1 - I.R1 – I.R2 + I.R3 = 0
ε3 – ε2 + ε1 – I (R1 + R2 - R3) = 0
4 – 2 + 4 – I (15 + 5 - 10) = 0
6 – 10 I = 0
10 I = 6
I = 6/10 = 3/5 = 0,6 A
b. Tegangan antara c dan d (Vcd)
Besarnya Vcd sama dengan hambatan pada cabang cd
dikali arus pada cabang tersebut.
Vcd = Icd . Rcd
Vcd = 0,6 . 5 = 3 Volt
c. Tegangan antara titik b dan c (Vcd)
Besarnya tegangan Vcd = VR1 + ε1
Kita tinjau cabang bc seperti pada gambar.
Dari jawaban a) kita ketahui bahwa besarnya arus I
dalam rangkaian adalah 0,6 A.
Jadi VR1 = I.R1 = 0,6 . 15 = 9 Volt
Besarnya ε1 = 4 Volt
Vbc = 9 – 4 = 5 Volt.
Hukum Kirchof II Dengan 2 Loop
• Langkah 1
• Langkah 2 : Tentukan arus dalam tiap cabang.
Pada titik A, arus masuk I dan keluar I1 dan
I2 dengan persamaan :
I = I1 + I2 ……..(1)
• Langkah 3 : Buat persamaan tiap loop
Loop-1 :
-ε1 – ε2 + I1.R2 + I.R1 = 0 ………..(2)
Loop -2 :
ε2 + ε3 -I1.R2 - I2.R3 = 0 ..........(3)
Langkah 4 : Selesaikan secara matematika
Contoh :
• Pada rangkaian diketahui
ε1 = 16 V
ε2 = 8 V
ε3 = 10 V
R1 = 12 ohm
R2 = 6 ohm
R3 = 6 ohm
Hitunglah besar kuat
arus yang melewati R2
Penyelesaian
• Pembahasan:
I = I1 + I2 ……. (1)
• Loop I
-ε1 – ε2 + I1.R2 + I.R1 = 0
-16 – 8 + I1.6 + I. 12 = 0
-24 + 6.I1 + 12.I = 0
6.I1 + 12.I = 24
I1 + 2.I = 4 …… (2)
Pada titik A
Arus I mengalir pada cabang R1
Arus I1 mengalir pada cabang R2
Arus I2 mengalir pada cabang R3
• Loop II
ε2 + ε3 -I1.R2 + I2.R3 = 0
8 + 10 – I1.6 + I2.6 = 0
18 – 6.I1+ 6.I2 = 0
-6.I1+ 6.I2 = – 18
-6(I1– I2) = 18
I1– I2 = 3
I1 = 3 + I2 …..(3)
• Selesaikan persamaan 1, 2 dan 3
I1 + 2.I = 4 (2)
Subsitusi (1) ke (2);
I1 + 2(I1 +I2) = 4
3.I1 + 2.I2 = 4 Subsitusi (3)
3(3 +I2) + 2.I2 = 4
9 + 3.I2 + 2.I2 = 4
5.I2 = -5
I2 = -1 A
Subsitusi nilai I2 ke (3)
I1 = 3 + I2 = 3 + (-1) = 2 A
Jadi, kuat arus yang melewati R2 adalah 2 Ampere.
Tugas
1. Hitunglah besarnya arus I pada cabang gh dan
besarnya tegangan antara titik a dan h
2. Hitunglah besarnya arus i dan sumber tegangan V
dalam rangkaian
3. Hitunglah besarnya tegangan V dalam rangkaian
Dikumpulkan paling lambat minggu depan,
Selasa 13 Oktober 2020
Jawaban dikirim ke email : [email protected]
Sekian
Download