Uploaded by yahuwradian3227

Laporan Embriologi Tumbuhan Yohanes - Embrio

advertisement
Tanggal Praktikum : 23 – 11 – 2020
Dosen yang Asistensi : Pak Anjar Tri W
Embryo
Tujuan Praktikum :
1. Mengamati struktur morfologi dan perkembangan embrio tumbuhan
2. Menganalisa variasi struktur perkembangan embryo
Alat dan Bahan :
Alat :
-
Mikroskop
Bahan :
-
Preparat awetan embrio Capsella bursa-pastoris
Hasil pengamatan :
1. Gambar Perkembangan Embrio Tumbuhan
Sumber gambar : https://dev.biologists.org/content/142/3/420
2. Gambar Preparat Embrio Capsella bursa-pastoris
3. Gambar Preparat Embrio Pinus sp.
Sumber gambar : https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-propglossary/04-seeds/01-development/04-seedsdevelopmentembryogenesis.html
4. Gambar Preparat Embrio Zea mays
Sumber gambar :
https://images.app.goo.gl/FCnMXWL7ZKWfEFxa8
https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-prop-glossary/04-seeds/01development/04-seedsdevelopment-embryogenesis.html
Sumber gambar : https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-propglossary/04-seeds/01-development/04-seedsdevelopmentembryogenesis.html
disebut hipobasal. Epibasal merupakan awal untuk pembentukan
plumula dan epikotil, sedangkan hipobasal merupakan awal untuk
pembentukan radicle dan hipokotil. Setelahnya akan masuk ke
tahapan dermatogen yang berisi 16 sel dari pembelahan tangensial
tahapan 8 sel, dimana tahapan ini akan membentuk 8 lapisan sel
luar yang merupakan prekursor pembentukan epidermis dan 8
lapisan sel dalam yang nantinya akan membentuk meristem dasar,
keping biji dan sistem prokambium hipokotil. Tahapan selanjutnya
yaitu tahap globular yang penampakan dari sel sel terminal
berbentuk bulat. Dari tahap globular menuju tahap heart shaped
embryo yang mulai terlihat terdapat cekungan dibagian tengah yang
akan menghasilkan pembelahan kotiledon menjadi 2 bagian. Tahap
terakhir yaitu mature embrio dimana tahap ini suspensor mulai
mengalami degenerasi serta terbentuk bentukan torpedo dan terlihat
jelas terdapat 2 keping kotiledon dengan bagian tengah dari kedua
keping tersebut terdapat meristem apikal.
Diskusi :
1. Bagaimanakah morfologi dari struktur embrio pada Capsella ?
-
Morfologi dari struktur embrio dewasa pada Capsella yaitu
berbentuk seperti torpedo dengan bagian penyusun dari luar yaitu
lapisan pelindung seed coat, 2 keping kotiledon, meristem apikal,
radicle, root cap dan suspensor yang mulai terdegenerasi.
2. Bagaimanakah tahapan tahapan perkembangan embrio Capsella ?
-
Embrio Capsella tergolong kedalam embrio dikotil, dimana awal
perkembangannya dimulai dari zigot yang membelah mitosis secara
melintang menjadi 2 sel yang tidak sama besar, sel yang kecil dan
berada diarea kalaza disebut sel terminal dan sel yang besar dan
berada diarea mikrofil disebut sel basal. Tahapan selanjutnya yaitu 4
sel, dimana sel sel tersebut membelah secara vertikal menjadi 2 sel
untuk sel terminal dan sel basal membelah secara transversal
membentuk 2 sel suspensor. Tahapan berikutnya yaitu 4 embrional
sel yang merupakan hasil pembelahan secara melintang dari tahapan
2 sel, sedangkan untuk bagian sel basal akan membelah mitosis dan
memanjang kebawah membentuk suspensor yang terdiri atas 6 – 10
sel, dimana sel suspensor paling akhir akan membentuk bentukan
haustorium yang berfungsi untuk penyerapan nutrisi dari
endosperm, dan bagian awal dekat sel terminal akan membentuk
hipofisis yang akan membentuk root cap. Selanjutnya yaitu tahap 8
sel embrional, dimana pada tahapan ini mulai terbagi 2 bagian pada
sel terminal yaitu bagian atas disebut epibasal dan bagian bawah
3. Jelaskan jaringan jaringan lainnya penyusun embrio dan fungsinya
masing masing dari jaringan tersebut.
-
Jaringan penyusun embrio diantaranya adalah jaringan meristem,
dimana jaringan ini terdiri atas sel sel yang aktif membelah untuk
terjadinya perkembangan embrio, jaringan meristem sendiri terdapat
2 bagian yaitu meristem apikal dan meristem akar, dimana keduanya
memiliki fungsi yang sama hanya berbeda tempat, meristem apikal
akan melakukan pembelahan sel yang akan membentuk calon daun
lembaga, sedangkan meristem akar akan membentuk calon akar.
Jaringan lainnya adalah jaringan protoderm sebagai prekursor
pembentukan epidermis, jaringan didalam protoderm berfungsi
untuk sebagai prekursor pembentukan meristem dasar, keping biji
dan sistem prokambium hipokotil.
Pembahasan :
Secara umum perkembangan dari embrio tumbuhan hampir sama, hanya
saja terdapat perbedaan antara perkembangan embrio tumbuhan
Angiospermae dengan Gymnospermae, dimana pada tumbuhan
gymnospermae didapati perkembangan embrio terjadi setelah
perkembangan endosperm, sedangkan pada gymnospermae perkembangan
embrio langsung tanpa perkembangan endosperm karena jaringan nutrisinya
berasal dari pembelahan sel lapisan megagametofit betina. Selain itu juga
untuk jumlah keping kotiledonnya lebih banyak dari kelompok
gymnospermae dimana biasanya dijumpai lebih dari 2 keping, sedangkan
angiospermae dijumpai 2 jenis yaitu berkeping 1 dan berkeping 2. Apabila
dilihat dari suspensornya dan sel sel terminalnya maka akan tampak
perbedaan secara morfologi, dimana pada gymnospermae terdapat 4 sel sel
terminal yang terpisah dengan 4 suspensor yang membentuk tabung
panjang, sedangkan pada angiospermae suspensornya tidak terlalu panjang
dan tidak membentuk suspensor tube, serta perkembangan sel sel terminal
hanya ada 1 bagian saja.
Dalam tumbuhan Angiospermae, dapat diketahui terdapat 2 tipe tumbuhan,
yaitu magnoliopsida dan liliopsida. Kedua jenis tersebut didasarkan atas
jumlah keping kotiledon pada embrio, dimana pada magnoliopsida atau
biasa dikenal dengan tumbuhan dikotil memiliki 2 keping kotiledon,
sedangkan liliopsida atau tumbuhan monokotil memiliki 1 keping kotiledon
yang disebut scutellum. Karena perbedaan jumlah keping tersebut maka
akan terdapat perbedaan proses pembentukan embrionya, dimana terlihat di
bagian tahapan awal yang mana pada dikotil terbagi menjadi 2 sel ( sel
terminal, dan sel basal ), sedangkan pada monokotil terbagi menjadi 3 sel (
sel terminal, sel tengah dan sel basal ), selain itu juga pada bagian tahap
heart shapped embrio, pada monokotil tidak membentuk bentukan hati
karena embrio monokotil tidak membentuk 2 keping kotiledon. Pada
embrio monokotil dapat dijumpai coleoptile dan coleorhiza dimana
keduanya merupakan jaringan pelindung.
Kesimpulan :
-
Struktur morfologi dari embrio tumbuhan untuk embrio dewasa dari
Capsella bursa-pastoris terdiri atas kotiledon, meristem apikal,
radicle, root cap, dan suspensor yang mulai terdegenerasi,
sedangkan untuk tahap perkembangannya dimulai dari zigot
berkembang menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, fase globular, fase
heart shapped embryo dan fase embrio yang telah matang.
-
Variasi struktur perkembangan embrio khususnya pada Capsella
bursa-pastoris diantaranya berbentuk kumpulan sel sel ( dari 1 sel, 2
sel, 4 sel dan 8 sel ), kemudian berbentuk globular, selanjutnya
berbentuk hati, dan akhirnya menyerupai struktur torpedo.
Dapus :
Hilhorst, Henk WM, Steven PC Groot, and Raoul J. Bino. "The tomato
seed as a model system to study seed development and
germination." Acta botanica neerlandica 47.2 (1998): 169-183.
Peng, Xiongbo, and Meng-Xiang Sun. "The suspensor as a model system to
study the mechanism of cell fate specification during early
embryogenesis." Plant reproduction 31.1 (2018): 59-65.
Raghavan, V. 1986. Embryogenesis in Angiosperms. Cambridge Univ.
Press, Cambridge, U.K.
Download