BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergantian kurikulum seiring dengan pergantian menteri pendidikan merupakan agenda yang lazim di Indonesia. Sejak era Orde Lama hingga era Orde Baru, sudah beberapa kali kurikulum mengalami revisi, perubahan, atau penataan. Kurikulum tidak luput dari perombakan, sebut saja Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006), dan yang telah diuji coba, Kurikulum 2013. Karena perubahan kurikulum tersebut, mata pelajaran bahasa Arab ikut terkena imbasnya. Dalam artian, seluruh perangkat pembelajaran bahasa Arab agar mengacu kepada kurikulum yang berlaku, bahkan termasuk ketika muncul terobosan kurikulum pendidikan yang berkarakter. Melihat realita tersebut, kita perlu menelaah bagaimana perkembangan mata pelajaran bahasa Arab dari kurikulum satu ke kurikulum lain, juga bagaimana prinsip pengembangan tiap- tiap kurikulum dan komponen-komponennya terkait dengan mata pelajaran bahasa Arab khususnya, yaitu dengan melihat kurikulum sebagai dokumen petunjuk maupun sebagai implementasi di Sekolah. Dokumen dalam arti kurikulum dari segi ide/ konsep (kebijakan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, dan lain-lain, silabus, RPP, dan lain-lain). Sedangkan implementasi dalam arti pelaksanaan ide/ konsep dan dokumen tersebut. Makalah ini difokuskan pada satu kurikulum saja, yaitu KTSP, kurikulum yang berlaku di Madrasah Aliyah Arrahmah di kelas XI IPS. Ketidaktepatan uraian, kekurangpengetahuan pemakalah, dan lain-lain merupakan keterbatasan makalah ini. Untuk itu, masukan dan perbaikan dari Bapak Dosen, dan Rekan-Rekan sangat diharapkan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Arrahmah. Berdasarkan judul tersebut, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana kurikulum pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah? C. Tujuan Penelitian Mengidentifikasi kurikulum pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah. D. Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi manfaat teoritis maupun praktis terkait dengan pengembangan kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Arrahmah. Kontribusi penelitian ini secara rinci diharapkan sebagai berikut: a. Secara teoritis, hasil penelitian ini merupakan kontribusi dalam pengembangan keilmuan terkait b. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai informasi bagi mahasiswa dan bagi madrasah Aliyah Arrahmah khususnya dan madrasah-madrasah pada umumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran bahasa Arab, dan menjadi rancangan untuk menentukan kebijakan ke depan dalam rangka meningkatkan pembelajaran bahasa Arab. BAB II PAPARAN DATA A. Profil Lokasi Penelitian Madrasah Aliyah Arrahmah terletak di jalan KH. Hasyim Asy’ari 9 Purwotengah- Papar. Kepala madrasahnya adalah Bapak H. Fahrur Razi, S.Pd.I. Status madrasah adalah swasta dibawah naungan Kementerian Agama RI. Madrasah ini terdiri 10 ruang belajar, 2 ruang untuk kelas 10, 2 ruang untuk kelas 11, dan 2 ruang untuk kelas 12. Madrasah ini memiliki dua jurusan, yaitu jurusan IPS, dan jurusan IPA. Peralatan belajar/media terdiri dari LCD, Tip Recorder, Laptop, Kaset untuk Bahasa Arab oleh masing-masing guru, dilengkapi dengan kartu-kartu untuk gambar atau mufradat. Guru bahasa Arab pada madrasah ini ada 1 orang dan guru telah mendapatkan sertifikat guru profesional di bidang Bahasa Arab. Guru bahasa Arab itu adalah Ibu Nur Asiyah, S.Pd.I. Sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah adalah terdiri dari: Masjid untuk praktik keagamaan, pondok untuk siswa dari luar/dalam kota, Ruang Perpustakaan, Ruang keterampilan, dan Lapangan olah raga. Gedung madrasah yang dipakai adalah milik . Memiliki sebuah perpustakaan madrasah, memiliki whiteboard yang satu paket dengan proyektor, masih belum dilengkapi dengan laboratorium. B. Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan 1 di madrasah Aliyah Swasta yang ada di kabupaten Kediri yaitu Madrasah Aliyah Arrahmah berada tepat di jalan KH. Hasyim Asy’ari 9 Purwotengah- Papar. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yakni menggambarkan terkait pengembangan kurikulum bahasa Arab berbasis KTSP, serta menganalisis bentuk-bentuk implementasi tersebut dalam proses pembelajaran. Penentuan sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh2. Sumber data ini terbagi dalam dua kelompok sumber primer, dalam hal ini yang dimaksud adalah informan penelitian. 3 Adapun informan yang terkait dalam objek penelitian ini adalah guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab dan wakil kepala madrasah bidang kurikulum. Selanjutnya sumber sekunder sebagai data pendukung, diantaranya siswa. Dan studi dokumentasi meliputi data-data perangkat pembelajaran tahun 2015-2016 seperti; silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Data penelitian didapatkan dengan beberapa teknik, yakni (1) Wawancara terstruktur dilakukan untuk memperoleh kedalaman informasi terkait implementasi pembelajaran dan KTSP dengan sumber data primer, (2) sedangkan wawancara semiterstruktur dilaksanakan agar peneliti menemukan jawaban permasalahan secara lebih terbuka, dengan sumber datanya, yakni data sekunder (wakil kepala madrasah bidang kurikulum). Keduanya menggunakan instrumen pedoman wawancara, catatan peneliti, alat tulis dan alat perekam. A n g k e t ini digunakan untuk pengecekan data dari siswa diminta memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran bahasa Arab. 1 Yakni suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke kancah untuk mencari bahan- bahan yang mendekati kebenaran, mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti: individu, kelompok, lembaga atau komunitas, akan tetapi dengan didahului oleh semacam intervensi (campur tangan) dari pihak peneliti, Syaifuddin Azwar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 8. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009), hlm. 305-329, lihat pula Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 129. 3 Informan merupakan subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian lihat, M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 76. C. Tinjauan Pustaka a. Profesionalitas Guru Bahasa Arab Keprofesionalitasan guru merupakan suatu keharusan dalam sebuah profesi yang dijalani, khususnya profesi guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Arab, bahasa Arab merupakan mata pelajaran dengan empat keterampilan yang harus dikuasai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Arab, hal yang utama adalah bahwa guru sebagai pengajar harus benar-benar memiliki kemampuan dalam mengajar bahasa Arab, mulai dari latar belakang pendidikan guru, kemampuan dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran, penguasaan terhadap materi bahasa Arab, penguasaan terhadap strategi pembelajaran, penggunaan penggunaan media, pelaksanaan metode yang bervariasi, kegiatan evaluasi, pengelolaan kelas yang baik, kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan penguasaan terhadap lingkungan belajar dan siswa. b. Latar Belakang Pendidikan Guru Bahasa Arab Latar belakang pendidikan guru Bahasa Arab pada Madrasah Aliyah telah memenuh kualifikasi pendidikan guru S1, lulusan pendidikannya dianggap mampu mengajar Bahasa Arab karena pendidikan di ISID Gontor dan pondok pesantren. Berikut data guru-guru dan latar belakang pendidikan guru di Madrasah Aliyah Arrahmah, sebagai berikut: Nama Madrasah Nama Guru Jurusan MA. ARRAHMAH Nur Asiyah, S.Pd.I S1/ B. Arab Tempat ISID Gontor Ket. Sertifikasi MAN 1 c. Kemampuan Guru dalam melaksanakan Pembelajaran Untuk melihat kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, maka dilakukan observasi dan wawancara terutama terkait dengan persiapan guru dalam mengajar, seperti silabus, RPP, media, materi evaluasi yang menunjukkan kesiapan guru mengajar. Ini sekaligus juga dapat menunjukkan kemampuan guru dalam mengajar. Selain itu juga peneliti meminta dokumendokumen seperti silabus, dan juga contoh RPP bahasa arab guru. Dari hasil wawancara upaya guru untuk melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab, ada yang maksimal dan ada juga yang apa adanya, melihat seberapa sulit atau mudah materi. Untuk bukti pisik persiapan mengajar, ternyata guru sudah memilikinya sejak dua tahun sebelumnya, menurut seperti silabus dan RPP. RPP yang lengkap dengan rancangan media, materi evaluasi dan sumber belajar juga telah ada dimiliki guru Madrasah. Administrasi guru sekarang harus selalu dipenuhi pada setiap tahunnya istilahnya itu dokumen II.4 Keterangan ini peneliti ketahui dari Wakil kepala sekolah selaku waka kurikulum, mengingat ini untuk kepentingan sekolah juga ketika pemeriksaan dalam setahun sekali dan juga kepentingan guru yang selalu disupervisi dalam setiap semester. Oleh karena itu, tidak ada guru yang tidak memilki Kalender Pendidikan, Jadwal Mengajar, Silabus, dan RPP. Namun demikian, terkait dengan Silabus dan RPP, tampaknya tidak ada upaya guru dalam menganalisis dan melakukan pengembangan untuk menulis RPP sesuai dengan praktik di kelas dalam mengajar Bahasa Arab. Ini terlihat dalam gambaran Metode pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang sama dari semester ke semester berikutnya. Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan, guru Bahasa Arab memiliki perhatian dalam penggunaan metode, mempelajari sendiri terkait dengan keterampilan eloktronik, menggunakan komputer, LCD, sehingga pembelajaran Bahasa Arab pun sangat menarik. Selain itu, untuk menggunakan seperti kaset sudah terpikirkan oleh guru bahasa arab untuk mengatasi persoalan pembelajaran Istima. Kemudian dilihat dari kelengkapan ketersediaan terkait dengan administrasi pembelajaran yang mendukung pembelajaran, maka penulis menyimpulkan Madrasah Aliyah Arrahmah Relatif siap dan lengkap mengingat keteraturan program yang disusun oleh sekolah sendiri dalam pertahunnya di madrasah. d. Kemampuan Penguasaan terhadap Materi Pelajaran Dari temuan yang peneliti dapatkan di lapangan, maka kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran sudah tidak menjadi masalah dalam mengajar Bahasa Arab. Mengingat guru mengajar sesuai dengan kualifikasi ijazah yang mereka miliki atau memiliki basic yang bagus dalam bahasa Arab seperti alumnus ponpes. Selain itu mereka mengajar mata pelajaran Bahasa Arab sudah beberapa tahun, sehingga sangat menguasai sekali dengan materi pelajaran yang diajarkan. Hanya saja, karena merasa mengajar mata pelajaran 4 sudah lama, Berdasarkan wawancara dengan Bapak Bakri selaku W a k i l Kepala Madrasah Aliyah Arrahmah, hasil wawancara pada tanggal 16 April 2015 di Ruang Guru MA. sehingga tampaknya kurang memperhatikan untuk menganalisis atau mempelajari terlebih dahulu sebelum mengajar. Oleh karena itu, pada umumnya tidak sempat untuk mengembangkan dan memodifikasi bahan ajar. Di samping itu, guru yang sangat kreatif sekali dapat menyusun materi pelajaran Bahasa Arab kembali dalam susunan pembelajaran yang lebih menarik, menyusun pelajaran dalam materi-materi ke dalam bentuk kuiz, sehingga materi pelajaran dikemas sedemikian rupa dengan menarik untuk mengatasi kebosanan pembelajaran Bahasa Arab. Namun demikian menurutnya, tetap menggunakan buku teks bahasa Arab. Dari hasil observasi, guru berupaya untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan cara dan sistematika sendiri, misalnya dengan menyimpulkan atau meringkas materi melalui bagan-bagan atau skema yang lebis sistematis. Dan kondisi ini sangat membantu pemahaman siswa, dan membuat siswa lebih antusias, tidak jenuh mengingat upaya guru yang menjelaskan dengan sungguh-sungguh dan sistematis, sehingga pencapaian apa yang disampaikan oleh guru lebih maksimal. . e. Kemampuan Penguasaan Metode, Media dan Sumber Belajar Penggambaran penggunaan metode, media dan sumber belajar digambarkan guru dalam rumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru metode tradisional dengan media menggunakan yang konvensional dan sumber belajar yang sudah ada dan lengkap tinggal mengajarkannya saja . Oleh karena itu, guru tidak melakukan persiapan lagi untuk menyusun dan memodifikasinya. Metode-metode tradisional guru yang digunakan adalah seperti: 1) metode ceramah, 2) metode terjemah, 3) metode membaca, , dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan matari latihan yang tersusun dalam LKS terbitan Al-Hikmah. Dengan metode tersebut pembelajaran Bahasa Arab dapat efektif dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti siswa yang tidak terlalu besar jumlahnya, kemudian waktu pembelajaran yang tepat. Dengan demikian apa yang disampaikan dengan metode ceramah, misalnya tetap dapat diserap oleh siswa dengan baik. RRP yang disusun oleh guru, metode pembelajaran yang dituliskan dalam RPP hanya metode-metode tradisional. Namun dalam kenyataanya inovasi yang dilakukan guru tidak ditulis dalam RPP. Pembelajaran dengan metode seperti ini ternyata mengakibatkan pembelajaran Bahasa Arab membuat siswa tidak bosan. Oleh Karena itu, antara siswa mengakui sangat mencintai pembelajaran Bahasa Arab. Ini ada kemungkinan karena pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan oleh guru hanya dengan metode menyenangkan. Adapun buku-buku bahasa Arab yang digunakan di Madrasah Aliyah Arrahmah adalah Buku Bahasa Arab terbitan Al-hikmah, sekaligus bahan untuk diberikan sebagai tugas dan alat untuk mengevaluasi siswa dalam mata pelajaran Bahasa Arab. Selain buku Bahasa Arab sumber belajar yang digunakan adalah juga kamus Bahasa Arab, karena setiap kali pembelajaran menurut guru tersebut “ siswa dapat mencari kosa kata untuk pengembangan kosa kata yang tertentu dalam buku Bahasa Arab”. Namun semikian, ada guru yang tidak mengharuskannya. Guru cukup dengan menggunakan metode terjemah, “guru menerjemahkan setiap kata Bahasa Arab”, sehingga siswa cukup bertanya dan hanya mendengarkan guru menerjemahkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang tidak diketahui maknanya f. Kemampuan Komunikasi Aktif dalam Pembelajaran Kemampuan guru dalam berkomunikasi aktif dengan siswa dapat juga membuat pembelajaran Bahasa Arab menjadi menarik dan menyenangkan. Guru tidak hanya menyampaikan pelajaran di dalam kelas, namun penting sekali juga bagi guru untuk melakukan komunikasi aktif, atau melaksanakan pembelajaran dengan komunikatif dengan guru. Komunikasi tersebut dengan isyarat atau dengan bahasa yang jelas dan dapat memberikan semangat kepada siswa. Misalnya dengan memperhatikan ke seluruh kelas, mengamati, memberikan perhatian, mendekati siswa yang dianggap perlu didekati karena kurang bersemangat misalnya, atau siswa yang kurang memperhatikan. Ini dapat dilakukan oleh guru dengan cara masing-masing oleh guru. Kemampuan menyampaikan pembelajaran bahasa Arab berjalan dengan baik. Para siswa mudah menerima penjelasan guru, contoh-contoh yang ditampilkan juga mudah dipahami para siswa, guru selalu merespon pertanyaan-pertanyaan para siswa dengan baik, para siswa senang mengikuti pelajaran bahasa Arab dan guru dapat menumbuhkan pada diri para siswa perasaan suka terhadap pelajaran bahasa Arab, dalam proses pembelajaran di kelas keterlibatan para siswa cukup dominan, dan istilah-istilah atau perintah- perintah dengan bahasa Arab sederhana secara umum dibiasakan oleh para guru, seperti sapaan dengan bahasa Arab, saat memerintahkan para siswa untuk mengerjakan sesuatu, dan sebagainya. Bahasa pengantar pertama yang digunakan di dalam kelas guru menggunakan bahasa Arab. Tetapi dalam penyampaian tetap saja yang dominan menggunakan bahasa Indonesia. D. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Arrahmah Madrasah Aliyah Arrahmah termasuk madrsah yang memberlakukan kegiatan pembelajaran bahasa Arab dengan KTSP. kekuatan, yakni Dalam pelaksanaannya, ada guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab telah beberapa membuat perencanaan kurikulum bedasarkan panduan dan bimbingan dari badan komite sekolah. Mata pelajaran bahasa Arab sesuai dengan yang disebutkan dalam Permenag dinyatakan memiliki tujuan sebagai berikut:5 a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), menulis (kitabah). b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. Untuk mengetahui lebih lanjut bentuk implementasi kurikulum bahasa Arab madrasah aliyah program umum, di bawah ini salah satu RPP dari guru bahasa arab jenjang XI IPS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. II. 5 SATUAN PENDIDIKAN : MA ARRAHMAH MATA PELAJARAN : BAHASA ARAB KELAS/SEMESTER : XI/GENAP ALOKASI WAKTU : 4 X 45 MENIT Standar Kompetensi MENYIMAK Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang Fasilitas umum dan pariwisata Kompetensi Dasar Mengidentifikasikan bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat Lihat: Permenag No.2 Th.2008, Bab.IV, H. 22, 52, 85-86, 127. III. IV. V. VI. VII. Menangkap makna dan gagasan atau ide dari bentuk wacana lisan dengan tepat pekerjaan Indikator 1. Mengulangi beberapa kalimat dalam hiwar yang diperdengarkan dengan baik dan benar 2. Mengidentifikasi bunyi kata-kata yang diperdengarkan 3. Mengidentifikasi bunyi ungkapan yang diperdengarkan 4. Mengidentifikasi bunyi kalimat yang diperdengarkan 5. Memilih kata sesuai makna ungkapan/kalimat yang diperdengarkan 6. Memilih ungkapan sesuai dengan makana ungkapan/kalimat yang diperdengarkan 7. Memilih jawaban yang disediakan sesuai dengan pertanyaan yang diperdengarkan 8. Memilih gambar yang disediakan sesuai dengan ungkapan yang diperdengarkan Materi Pelajaran Kosa kata tentang macam-macam fasilitas umum dan pariwisata Istima’ tentang macam-macam fasilitas umum dan pariwisata Tadribat ala-l-istima’ tentang macam-macam fasilitas umum dan pariwisata Struktur Kalimat menggunakan jumlah fi’liyyah Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Guru Muqoddimah Pre test Materi Pelajaran Post Test 2. Kegiatan Siswa Mendengarkan Memperhatikan dan menulis Menjawab pertanyaan Sarana dan Sumber Pelajaran Papan tulis, kapur, penghapus, buku bahasa arab kelas XI terbitan al-hikmah, kamus bahasa arab Penilaian Tugas individu Praktek hiwar Mengetahui Kepala Madrasah H. Fahrur Razi, S.Pd.I Kediri, Guru Mata Pelajaran Nur Asiyah, S.Pd.I Dari paparan di atas dapat ditinjau sebagai berikut: a. Materi Bahasa Arab kelas XI tercantum dalam Standar kompetensi, yang kemudian dikembangkan guru bahasa arab pada point materi pelajaran, dapat dilihat di atas. b. Kemudian tujuan pembelajaran ini terwujud dengan adanya indikator-indikator pencapaian siswa dalam pembelajaran bahasa Arab dengan beberapa butir diantaranya , menguasai unsur-unsur bahasa yang terdiri dari as}wat> , mufradat> , dan qawa’> id. Memahami teks-teks bahasa Arab tentang macam-macam fasilitas umum dan pariwisata yang menggunakan bahasa fus}h}a> serta berkomunikasi lisan dan tertulis dengan menggunakan bahasa Arab serta pola kalimat d e n g a n s t r u k t u r j u m l a h f i ’ l i y a h yang tepat sesuai konteks dalam wacana. c. Indikator pembelajaran KTSP diberikan melalui penerapan metode yang relevan dan menyenangkan seperti metode eklektik, membaca, tarjamah, Tanya jawab, muhadatsah, menyimak, hafalan serta gramatikal. d. Ada bentuk evaluasi pembelajaran bahasa Arab dengan pemenuhan standar penilaian. Dalam pembelajaran bahasa Arab dengan penilaian dari awal proses pembelajaran sampai akhir. Dengan tahapan adanya penilaian dari tugas-tugas harian, ulangan harian, ujian semester sesuai standar ketentuan KKM madrasah. Adapun dalam penilaian kompetensi ini diupayakan guru pengampu dengan tugas praktik, baik itu dengan hiwar , ataupun mengarang, atau juga dengan hafalan kosakata berbahasa Arab dipresentasikan di kelas. e. Standar penilaian, secara umum standar penilaian di MA. Arrahmah berdasar KKM yang telah ditentukan yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotorik. Jenis Penilaian Keaktifan dalam kelas: 50 % Presensi : 10 % Penugasan : 10 % UTS : 15 % UAS : 15 % Bentuk Penilaian UTS : Pilihan ganda, essay UAS : Pilihan ganda, essai dan Tanya jawab Ulangan harian : Tes Lisan f. Sarana prasarana menurut rancangan di atas : Papan tulis, kapur, penghapus, buku bahasa arab sesuai dengan kelasnya, kamus bahasa arab dan film untuk maharoh istima’. BAB III ANALISIS A. Analisis Materi 1. Isi materi : Pada saat observasi, peneliti menjumpai guru sedang menjelaskan standar kompetensi menyimak tentang materi qawaid jumlah fi’liyah, ini berarti isi progam yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan DEPAG dan MENDIKNAS namun, terkadang juga ada tambahan materi dari guru mata pelajaran bahasa arab namun, tetap sesuai dengan tema, fungsinya untuk meng update kosakata siswa. jadi dalam hal ini menurut peneliti, guru bahasa arab sudah melakukan inovasi dalam pembelajaran bahasa. 2. Metode : Pada saat menjelaskan jumlah fi’liyah, guru menggunakan metode eklektik, strategi pembelajaran menyimak, tanya jawab, permainan tebak-tebakan, melengkapi kalimat, membuat karangan dan struktur kalimat dalam jumlah fi’liyah dan ismiyah. Guru aktif bertanya dan siswa aktif menjawab, sehingga metode gabungan di atas menjadikan suasana kelas menjadi menyenangkan. 3. Evaluasi-model : model yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran istima’ yaitu tes essay dan menggunakan tes membuat kalimat pendek. 4. Kesesuaian evaluasi dengan materi : Menurut peneliti, materi jumlah fi’liyah yang baru diajarkan pada kelas XI itu telah sesuai dengan bentuk evaluasi yang diterapkan guru bahasa arab. B. Analisis Pelaksanaan a. Waktu Belajar Kurikulum Madrasah Aliyah (MA) merupakan sistem semester (6 bulan) Kelas X 2x45 menit dalam seminggu Kelas XI 2x 45 menit dalam seminggu Kelas XII 2x 45 menit dalam seminggu b. Kegiatan pembelajaran Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam, dan berdoa sebelum memulai pelajaran. Setelah itu guru bertanya siapa yang tidak hadir lalu meminta siswa menutup LKS dan buku bahasa arab untuk bertanya materi pada minggu lalu menggunakan pertanyaan essay, seperti dimana letak kebun binatang? Lalu menunjuk siswa untuk menjawab. Apabila siswa yang ditunjuk tidak bisa maka, pertanyaan diulangi dan menunjuk siswa lain untuk menjawab dengan bahasa arab. Guru selalu berjalan dalam menyampaikan materi , menggunakan komunikasi interaktif dengan siswa, setelah sepuluh menit. Instrumen yang digunakan guru dalam materi jumlah fi’liyah, ma ma’na min jumlah? Ma ma’na min fi’liyah?, siswa menjawab. Di samping itu, guru memperhatikan gerak-gerik siswa, didapati sedang mengobrol dengan teman sebangku, dengan cepat guru memanggil nama anak tersebut serta diberi pertanyaan, ternyata anak tersebut tidak bisa. Guru meminta siswa lain untuk memberi tahu jawaban dari pertanyaan tersebut. Guru melanjutkan menjelaskan hingga dapat satu poin bahwa jumlah fi’liyah diawali dari fi’l + fa’il+ maf’ul bih , guru kembali bertanya ke anak tadi untuk mengulangi struktur kalimatnya, dan dia bisa. Pada akhir pelajaran guru memberi evaluasi dengan penugasan membuat kalimat berstruktur jumlah fi’liyah. C. Kendala dan Solusi a. Masalah terdapat pada siswa itu sendiri, ketika mendapatkan materi yang agak sulit, dia mengeluh dan tidak mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sehingga, solusi dalam mengatasi hal ini, guru membuat metode dan strategi belajar serta sikap saat mengajar disesuaikan, agar semua siswa tidak mengeluh lagi. b. Sebagai mata pelajaran wajib maka semua siswa madrasah wajib mengikuti mata pelajaran bahasa arab, baik yang berminat, yang termotivasi. Inilah salah satu penyebab kendala, sebab dalam satu kelas ada siswa yang berasal dari lulusan SMP. c. Tidak adanya laboratorium bahasa, sehingga pada saat materi yang ada ketrampilan istima’ menggunakan media yang tersedia saja seperti, sound, laptop, LCD yang ada dikelas. d. Kesulitan dalam mencari dan meng update materi sesuai dengan perkembangan zaman, namun tetap sesuai standar kompetensi. Solusinya, guru mengikuti pelatihan ataupun seminar. e. Kendala alokasi waktu pelajaran bahasa arab dalam seminggu dua jam pelajaran, sedangkan tujuan pembelajaran diharapkan menguasai empat maharah, maharah istima’ misalnya membutuhkan waktu tidak hanya satu jam pelajaran seperti yang tertera di RPP. Solusi dalam masalah ini, guru meminta jam pelajaran lain seperti pada saat jam pengembangan diri. f. Problematika muncul dalam hal proses evaluasi. Sebab guru menggunakan LKS dalam menilai kemapuan siswa, padahal bisa saja siswa menyontek teman dalam mengerjakannya. Solusinya , guru memberi tugas presentasi satu per satu siswa ke depan atau menunjuk satu per satu dengan pertanyaan lisan dari guru secara langsung. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Guru bahasa Arab Madrasah Aliyah Arrahmah untuk kompetensi profesional untuk aspek kualifikasi pendidikan bahasa Arab sudah sarjana didukung lulusan pondok pesantren gontor dan memiliki kemampuan mengajarkan bahasa Arab. Kemampuan dalam mempersiapkan dan merancanakan pembelajaran kurang memperhatikan atau kurang dipersiapkan pada saat memberikan pembelajaran dan ada kecenderungan dibuat pada saat ada pembelajaran. Dalam segi penguasaan terhadap materi tidak diragukan lagi karena dasar mereka dalam bahasa sangat bagus. Kemudian kemampuan dalam mengembangkan metode dan media pengajaran pada saat pembelajaran di kelas menarik karena guru menggunakan teknik yang modern seperti metode eklektik dan menggunakan strategi pembelajaran kalam. Metode-metode permainan digunakan pada saat pembelajaran di kelas. Penggunaan media teknologi masih jarang digunakan. Meskipun demikian ada sebagian maharah yang menggunakan kartun film bahasa arab sindibat. Selanjutnya kemampuan komunikasi terjalin dengan baik, pada saat pembelajaran dikelas kadangkadang guru memperhatikan kelakukan para siswanya dengan hafal betul satu persatu nama mereka, lalu memberikan pertanyaan untuk mengetahui siswa tersebut paham apa belum. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Arrahmah sesuai dengan materi yang akan dibahas dan lebih cenderung dengan metode pembelajaran aktif dan menyenangkan. Jenis evaluasi yang digunakan adalah tes, ada pre tes, ada tes harian, tes tengah semester dan tes akhir semester bentuknya ada lisan dan tulis (esai dan pilihan ganda). Evaluasi dilaksanakan oleh guru bahasa Arab ketika pelajaran dimulai dan berakhir, guru memberi pertanyaan ke beberapa siswa secara acak untuk menjawabnya. Selain itu ada tes harian dilaksanakan setelah pembahasan materi sampai satu bab. Kemudian tes tengah semester yang berbentuk esai dan pilihan ganda begitu juga tes akhir semester. Evaluasi sudah sangat tepat karena dilaksanakan secara terus menerus sehingga guru mampu mengetahui perkembangan siswa. B. Saran Dalam melakukan pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberapa hal seperti prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum, asas-asas pengembangan kurikulum, langkah-langkah pengembangan kurikulum. Karena setiap kurikulum mempunyai komponen yang sangat penting seperti tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian. Dari komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisah-pisah karena saling berhubungan, misalnya evaluasi harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, bahan pelajaran yang diajarkan dan proses belajar mengajar yang dijalankan. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Syaifuddin Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997) Permenag No.2 Th.2008