Uploaded by User73434

analisisi pengembangan kurikulum bahasa

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergantian kurikulum seiring dengan pergantian menteri pendidikan merupakan
agenda yang lazim di Indonesia. Sejak era Orde Lama hingga era Orde Baru, sudah
beberapa kali kurikulum mengalami revisi, perubahan, atau penataan. Kurikulum tidak
luput dari perombakan, sebut saja Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004), Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (2006), dan yang telah diuji coba, Kurikulum 2013.
Karena perubahan kurikulum tersebut, mata pelajaran bahasa Arab ikut
terkena imbasnya. Dalam artian, seluruh perangkat pembelajaran bahasa Arab
agar mengacu kepada kurikulum yang berlaku, bahkan termasuk ketika muncul
terobosan kurikulum pendidikan yang berkarakter. Melihat realita tersebut, kita perlu
menelaah bagaimana perkembangan mata pelajaran bahasa Arab dari kurikulum satu
ke kurikulum lain, juga bagaimana prinsip pengembangan tiap- tiap kurikulum dan
komponen-komponennya terkait dengan mata pelajaran bahasa Arab khususnya,
yaitu dengan melihat kurikulum sebagai dokumen petunjuk maupun sebagai
implementasi di Sekolah. Dokumen dalam arti kurikulum dari segi ide/ konsep
(kebijakan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, dan lain-lain,
silabus, RPP, dan lain-lain). Sedangkan implementasi dalam arti pelaksanaan ide/
konsep dan dokumen tersebut.
Makalah ini difokuskan pada satu kurikulum saja, yaitu KTSP, kurikulum yang
berlaku di Madrasah Aliyah Arrahmah di kelas XI IPS. Ketidaktepatan uraian,
kekurangpengetahuan pemakalah, dan lain-lain merupakan keterbatasan makalah ini.
Untuk itu, masukan dan perbaikan dari Bapak Dosen, dan Rekan-Rekan sangat
diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah
Arrahmah.
Berdasarkan judul tersebut, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: Bagaimana kurikulum pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Aliyah?
C. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi kurikulum pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah.
D. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi manfaat
teoritis maupun praktis terkait dengan pengembangan kurikulum Bahasa Arab di
Madrasah Aliyah Arrahmah. Kontribusi penelitian ini secara rinci diharapkan sebagai
berikut:
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini merupakan kontribusi dalam pengembangan
keilmuan terkait
b. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai
informasi bagi mahasiswa dan bagi madrasah Aliyah Arrahmah khususnya dan
madrasah-madrasah pada umumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran
bahasa Arab, dan menjadi rancangan untuk menentukan kebijakan ke depan dalam
rangka meningkatkan pembelajaran bahasa Arab.
BAB II
PAPARAN DATA
A. Profil Lokasi Penelitian
Madrasah Aliyah Arrahmah terletak di jalan KH. Hasyim Asy’ari 9
Purwotengah- Papar. Kepala madrasahnya adalah Bapak H. Fahrur Razi, S.Pd.I.
Status madrasah adalah swasta dibawah naungan Kementerian Agama RI. Madrasah
ini terdiri 10 ruang belajar, 2 ruang untuk kelas 10, 2 ruang untuk kelas 11, dan 2
ruang untuk kelas 12. Madrasah ini memiliki dua jurusan, yaitu jurusan IPS, dan
jurusan IPA.
Peralatan belajar/media terdiri dari LCD, Tip Recorder, Laptop, Kaset untuk
Bahasa Arab oleh masing-masing guru, dilengkapi dengan kartu-kartu untuk gambar
atau mufradat. Guru bahasa Arab pada madrasah ini ada 1 orang dan
guru telah
mendapatkan sertifikat guru profesional di bidang Bahasa Arab. Guru bahasa Arab
itu adalah Ibu Nur Asiyah, S.Pd.I.
Sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah adalah terdiri dari: Masjid untuk
praktik keagamaan, pondok untuk siswa dari luar/dalam kota, Ruang Perpustakaan,
Ruang keterampilan, dan Lapangan olah raga.
Gedung madrasah yang dipakai adalah milik . Memiliki sebuah perpustakaan
madrasah, memiliki whiteboard yang satu paket dengan proyektor, masih belum
dilengkapi dengan laboratorium.
B. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan 1 di madrasah Aliyah Swasta yang ada
di kabupaten Kediri yaitu Madrasah Aliyah Arrahmah berada tepat di jalan KH.
Hasyim Asy’ari 9 Purwotengah- Papar. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yakni
menggambarkan terkait pengembangan kurikulum bahasa Arab berbasis KTSP, serta
menganalisis bentuk-bentuk implementasi tersebut dalam proses pembelajaran.
Penentuan sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek darimana
data diperoleh2. Sumber data ini terbagi dalam dua kelompok sumber primer,
dalam hal ini yang dimaksud adalah informan penelitian. 3 Adapun informan yang
terkait dalam objek penelitian ini adalah guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab
dan wakil kepala madrasah bidang kurikulum. Selanjutnya sumber sekunder sebagai
data pendukung, diantaranya siswa. Dan studi dokumentasi meliputi data-data perangkat
pembelajaran tahun 2015-2016 seperti; silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Data penelitian didapatkan dengan beberapa teknik, yakni (1) Wawancara
terstruktur dilakukan untuk memperoleh kedalaman informasi terkait implementasi
pembelajaran dan KTSP dengan sumber data primer, (2) sedangkan wawancara semiterstruktur dilaksanakan agar peneliti menemukan jawaban permasalahan secara lebih
terbuka, dengan sumber datanya, yakni data sekunder (wakil kepala madrasah bidang
kurikulum). Keduanya menggunakan instrumen pedoman wawancara, catatan peneliti,
alat tulis dan alat perekam. A n g k e t ini digunakan untuk pengecekan data dari siswa
diminta memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran bahasa Arab.
1
Yakni suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke kancah untuk mencari bahan- bahan yang
mendekati kebenaran, mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan yang
terjadi pada suatu satuan sosial seperti: individu, kelompok, lembaga atau komunitas, akan tetapi dengan
didahului oleh semacam intervensi (campur tangan) dari pihak peneliti, Syaifuddin Azwar Metode Penelitian,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 8.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2009), hlm. 305-329, lihat pula Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 129.
3
Informan merupakan subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain
yang memahami objek penelitian lihat, M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), hlm. 76.
C. Tinjauan Pustaka
a. Profesionalitas Guru Bahasa Arab
Keprofesionalitasan guru
merupakan
suatu
keharusan
dalam
sebuah profesi yang
dijalani, khususnya profesi guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Arab, bahasa
Arab merupakan mata pelajaran dengan empat keterampilan yang harus dikuasai.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Arab, hal yang utama
adalah bahwa guru sebagai pengajar harus benar-benar memiliki kemampuan dalam
mengajar bahasa Arab, mulai dari latar belakang pendidikan guru, kemampuan dalam
perencanaan pelaksanaan pembelajaran, penguasaan terhadap materi bahasa Arab,
penguasaan terhadap strategi pembelajaran, penggunaan
penggunaan
media,
pelaksanaan
metode
yang bervariasi,
kegiatan evaluasi, pengelolaan kelas yang baik,
kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan penguasaan terhadap lingkungan belajar dan
siswa.
b. Latar Belakang Pendidikan Guru Bahasa Arab
Latar belakang pendidikan guru Bahasa Arab pada Madrasah Aliyah telah
memenuh kualifikasi pendidikan guru S1, lulusan pendidikannya dianggap mampu
mengajar Bahasa Arab karena pendidikan di ISID Gontor dan pondok pesantren.
Berikut data guru-guru dan latar belakang pendidikan guru di Madrasah
Aliyah Arrahmah, sebagai berikut:
Nama Madrasah
Nama Guru
Jurusan
MA. ARRAHMAH
Nur Asiyah, S.Pd.I
S1/ B. Arab
Tempat
ISID Gontor
Ket.
Sertifikasi
MAN 1
c. Kemampuan Guru dalam melaksanakan Pembelajaran
Untuk melihat kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, maka dilakukan observasi dan
wawancara terutama terkait dengan persiapan guru dalam mengajar, seperti silabus, RPP,
media, materi evaluasi yang menunjukkan kesiapan guru mengajar. Ini sekaligus juga dapat
menunjukkan kemampuan guru dalam mengajar. Selain itu juga peneliti meminta dokumendokumen seperti silabus, dan juga contoh RPP bahasa arab guru.
Dari hasil wawancara upaya guru untuk melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab, ada
yang maksimal dan ada juga yang apa adanya, melihat seberapa sulit atau mudah materi.
Untuk bukti pisik persiapan mengajar, ternyata guru sudah memilikinya sejak dua tahun
sebelumnya, menurut seperti silabus dan RPP.
RPP yang lengkap dengan rancangan media, materi evaluasi dan sumber belajar juga
telah ada dimiliki guru Madrasah. Administrasi guru sekarang harus selalu dipenuhi pada
setiap tahunnya istilahnya itu dokumen II.4 Keterangan ini peneliti ketahui dari Wakil kepala
sekolah selaku waka kurikulum, mengingat ini untuk kepentingan sekolah juga ketika
pemeriksaan dalam setahun sekali dan juga kepentingan guru yang selalu disupervisi dalam
setiap semester. Oleh karena itu, tidak ada guru yang tidak memilki Kalender Pendidikan,
Jadwal Mengajar, Silabus, dan RPP. Namun demikian, terkait dengan Silabus dan RPP,
tampaknya tidak ada upaya guru dalam menganalisis dan melakukan pengembangan untuk
menulis RPP sesuai dengan praktik di kelas dalam mengajar Bahasa Arab. Ini terlihat dalam
gambaran Metode pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang sama dari
semester ke semester berikutnya.
Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan, guru Bahasa Arab memiliki
perhatian dalam penggunaan metode, mempelajari sendiri terkait dengan keterampilan
eloktronik, menggunakan komputer, LCD, sehingga pembelajaran Bahasa Arab pun
sangat menarik. Selain itu, untuk menggunakan seperti kaset sudah terpikirkan oleh
guru bahasa arab untuk mengatasi persoalan pembelajaran Istima.
Kemudian
dilihat
dari
kelengkapan
ketersediaan
terkait
dengan administrasi
pembelajaran yang mendukung pembelajaran, maka penulis menyimpulkan Madrasah
Aliyah Arrahmah Relatif siap dan lengkap mengingat keteraturan program yang disusun
oleh sekolah sendiri dalam pertahunnya di madrasah.
d. Kemampuan Penguasaan terhadap Materi Pelajaran
Dari temuan yang peneliti dapatkan di lapangan, maka kemampuan guru
dalam penguasaan materi pelajaran sudah tidak menjadi masalah dalam mengajar
Bahasa Arab. Mengingat guru mengajar sesuai dengan kualifikasi
ijazah
yang
mereka miliki atau memiliki basic yang bagus dalam bahasa Arab seperti
alumnus ponpes. Selain itu mereka mengajar mata pelajaran Bahasa Arab sudah
beberapa tahun, sehingga sangat menguasai sekali dengan materi pelajaran yang
diajarkan. Hanya saja, karena merasa mengajar mata pelajaran
4
sudah
lama,
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Bakri selaku W a k i l Kepala Madrasah Aliyah Arrahmah,
hasil wawancara pada tanggal 16 April 2015 di Ruang Guru MA.
sehingga tampaknya kurang memperhatikan untuk menganalisis atau mempelajari
terlebih dahulu sebelum mengajar. Oleh karena itu, pada umumnya tidak sempat
untuk mengembangkan dan memodifikasi bahan ajar.
Di samping itu, guru yang sangat kreatif sekali dapat menyusun materi
pelajaran Bahasa Arab kembali dalam susunan pembelajaran yang lebih menarik,
menyusun pelajaran dalam materi-materi ke dalam bentuk kuiz, sehingga materi
pelajaran dikemas sedemikian rupa dengan menarik untuk mengatasi kebosanan
pembelajaran Bahasa Arab. Namun demikian menurutnya, tetap menggunakan buku
teks bahasa Arab.
Dari hasil observasi, guru berupaya untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan
cara dan sistematika sendiri, misalnya dengan menyimpulkan atau meringkas materi
melalui bagan-bagan atau skema yang lebis sistematis. Dan kondisi ini sangat
membantu pemahaman siswa, dan membuat siswa lebih antusias, tidak jenuh
mengingat upaya guru yang menjelaskan dengan sungguh-sungguh dan sistematis,
sehingga pencapaian apa yang disampaikan oleh guru lebih maksimal.
.
e. Kemampuan Penguasaan Metode, Media dan Sumber Belajar
Penggambaran penggunaan metode, media dan sumber belajar digambarkan guru
dalam rumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru
metode tradisional dengan
media
menggunakan
yang konvensional dan sumber belajar
yang sudah ada dan lengkap tinggal mengajarkannya saja . Oleh karena itu,
guru tidak melakukan persiapan lagi untuk menyusun dan memodifikasinya.
Metode-metode tradisional guru yang digunakan adalah seperti: 1) metode
ceramah, 2) metode terjemah, 3) metode membaca, , dan mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru sesuai dengan matari latihan yang tersusun dalam LKS
terbitan Al-Hikmah.
Dengan metode tersebut pembelajaran Bahasa Arab dapat efektif dilakukan
dalam kondisi tertentu, seperti siswa yang tidak terlalu besar jumlahnya, kemudian
waktu pembelajaran yang tepat. Dengan demikian apa yang disampaikan dengan
metode ceramah, misalnya tetap dapat diserap oleh siswa dengan baik.
RRP yang disusun oleh guru, metode pembelajaran yang dituliskan dalam
RPP hanya metode-metode tradisional. Namun dalam kenyataanya inovasi yang
dilakukan guru tidak ditulis dalam RPP. Pembelajaran dengan metode seperti ini
ternyata mengakibatkan pembelajaran
Bahasa Arab membuat siswa tidak bosan.
Oleh Karena itu, antara siswa mengakui sangat mencintai pembelajaran Bahasa Arab.
Ini ada kemungkinan karena pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
hanya dengan metode menyenangkan.
Adapun buku-buku bahasa Arab yang digunakan di Madrasah Aliyah
Arrahmah adalah Buku Bahasa Arab terbitan Al-hikmah, sekaligus bahan untuk
diberikan sebagai tugas dan alat untuk mengevaluasi siswa dalam mata pelajaran
Bahasa Arab. Selain buku Bahasa Arab sumber belajar yang digunakan adalah
juga kamus Bahasa Arab, karena setiap kali pembelajaran menurut guru tersebut “
siswa dapat mencari kosa kata untuk pengembangan kosa kata yang tertentu dalam
buku Bahasa Arab”. Namun semikian, ada guru yang tidak mengharuskannya. Guru
cukup dengan menggunakan metode terjemah, “guru menerjemahkan setiap kata
Bahasa Arab”, sehingga siswa cukup bertanya dan hanya mendengarkan guru
menerjemahkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang tidak diketahui maknanya
f. Kemampuan Komunikasi Aktif dalam Pembelajaran
Kemampuan guru dalam berkomunikasi aktif dengan siswa dapat juga membuat
pembelajaran Bahasa Arab menjadi menarik dan menyenangkan. Guru tidak hanya
menyampaikan pelajaran di dalam kelas, namun penting sekali juga bagi guru untuk
melakukan komunikasi aktif, atau melaksanakan pembelajaran dengan komunikatif
dengan guru. Komunikasi tersebut dengan isyarat atau dengan bahasa yang jelas
dan dapat memberikan semangat kepada siswa. Misalnya dengan memperhatikan ke
seluruh kelas, mengamati, memberikan perhatian, mendekati siswa yang dianggap
perlu didekati karena kurang bersemangat misalnya, atau siswa yang kurang
memperhatikan. Ini dapat dilakukan oleh guru dengan cara masing-masing oleh
guru.
Kemampuan menyampaikan pembelajaran bahasa Arab berjalan dengan baik. Para
siswa mudah menerima penjelasan guru, contoh-contoh yang ditampilkan juga mudah
dipahami para siswa, guru selalu merespon pertanyaan-pertanyaan para siswa dengan
baik, para siswa senang mengikuti pelajaran bahasa Arab dan guru dapat
menumbuhkan pada diri para siswa perasaan suka terhadap pelajaran bahasa Arab,
dalam proses pembelajaran di kelas keterlibatan para siswa cukup dominan, dan
istilah-istilah atau perintah- perintah dengan bahasa Arab sederhana secara umum
dibiasakan oleh para guru, seperti sapaan dengan bahasa Arab, saat memerintahkan
para siswa untuk mengerjakan sesuatu, dan sebagainya. Bahasa pengantar pertama
yang digunakan di dalam kelas guru menggunakan bahasa Arab. Tetapi dalam
penyampaian tetap saja yang dominan menggunakan bahasa Indonesia.
D. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Arrahmah
Madrasah Aliyah Arrahmah termasuk madrsah yang memberlakukan kegiatan
pembelajaran bahasa Arab dengan KTSP.
kekuatan,
yakni
Dalam pelaksanaannya, ada
guru pengampu mata pelajaran bahasa
Arab
telah
beberapa
membuat
perencanaan kurikulum bedasarkan panduan dan bimbingan dari badan komite sekolah.
Mata pelajaran bahasa Arab sesuai dengan yang disebutkan dalam Permenag
dinyatakan memiliki tujuan sebagai berikut:5
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik
lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni
menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), menulis (kitabah).
b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu
bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam.
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan
budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya.
Untuk mengetahui lebih lanjut bentuk implementasi kurikulum bahasa Arab madrasah
aliyah program umum, di bawah ini salah satu RPP dari guru bahasa arab jenjang XI IPS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I.
II.
5
SATUAN PENDIDIKAN
: MA ARRAHMAH
MATA PELAJARAN
: BAHASA ARAB
KELAS/SEMESTER
: XI/GENAP
ALOKASI WAKTU
: 4 X 45 MENIT
Standar Kompetensi
MENYIMAK
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang Fasilitas umum
dan pariwisata
Kompetensi Dasar
 Mengidentifikasikan bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu
konteks dengan tepat
Lihat: Permenag No.2 Th.2008, Bab.IV, H. 22, 52, 85-86, 127.

III.
IV.
V.
VI.
VII.
Menangkap makna dan gagasan atau ide dari bentuk wacana lisan dengan
tepat pekerjaan
Indikator
1. Mengulangi beberapa kalimat dalam hiwar yang diperdengarkan dengan baik
dan benar
2. Mengidentifikasi bunyi kata-kata yang diperdengarkan
3. Mengidentifikasi bunyi ungkapan yang diperdengarkan
4. Mengidentifikasi bunyi kalimat yang diperdengarkan
5. Memilih kata sesuai makna ungkapan/kalimat yang diperdengarkan
6. Memilih ungkapan sesuai dengan makana ungkapan/kalimat yang
diperdengarkan
7. Memilih jawaban yang disediakan sesuai dengan pertanyaan yang
diperdengarkan
8. Memilih gambar yang disediakan sesuai dengan ungkapan yang
diperdengarkan
Materi Pelajaran
 Kosa kata tentang macam-macam fasilitas umum dan pariwisata
 Istima’ tentang macam-macam fasilitas umum dan pariwisata
 Tadribat ala-l-istima’ tentang macam-macam fasilitas umum dan pariwisata
 Struktur Kalimat menggunakan jumlah fi’liyyah
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Guru
 Muqoddimah
 Pre test
 Materi Pelajaran
 Post Test
2. Kegiatan Siswa
 Mendengarkan
 Memperhatikan dan menulis
 Menjawab pertanyaan
Sarana dan Sumber Pelajaran
Papan tulis, kapur, penghapus, buku bahasa arab kelas XI terbitan al-hikmah,
kamus bahasa arab
Penilaian
 Tugas individu
 Praktek hiwar
Mengetahui
Kepala Madrasah
H. Fahrur Razi, S.Pd.I
Kediri,
Guru Mata Pelajaran
Nur Asiyah, S.Pd.I
Dari paparan di atas dapat ditinjau sebagai berikut:
a. Materi Bahasa Arab kelas XI tercantum dalam Standar kompetensi, yang
kemudian dikembangkan guru bahasa arab pada point materi pelajaran, dapat
dilihat di atas.
b. Kemudian tujuan pembelajaran ini terwujud dengan adanya indikator-indikator
pencapaian siswa dalam pembelajaran bahasa Arab dengan beberapa butir
diantaranya , menguasai unsur-unsur bahasa yang terdiri dari as}wat> , mufradat> ,
dan qawa’> id. Memahami teks-teks bahasa Arab tentang macam-macam fasilitas
umum dan pariwisata yang menggunakan bahasa fus}h}a> serta berkomunikasi lisan
dan tertulis dengan menggunakan bahasa Arab serta pola kalimat d e n g a n
s t r u k t u r j u m l a h f i ’ l i y a h yang tepat sesuai konteks dalam wacana.
c. Indikator pembelajaran KTSP diberikan melalui penerapan metode yang relevan
dan menyenangkan seperti metode eklektik, membaca, tarjamah, Tanya jawab,
muhadatsah, menyimak, hafalan serta gramatikal.
d. Ada bentuk evaluasi pembelajaran bahasa Arab dengan pemenuhan standar
penilaian. Dalam pembelajaran bahasa Arab dengan penilaian dari awal proses
pembelajaran sampai akhir. Dengan tahapan adanya penilaian dari tugas-tugas
harian, ulangan harian, ujian semester
sesuai
standar
ketentuan
KKM
madrasah. Adapun dalam penilaian kompetensi ini diupayakan guru pengampu
dengan tugas praktik, baik itu dengan hiwar , ataupun mengarang, atau juga
dengan hafalan kosakata berbahasa Arab dipresentasikan di kelas.
e. Standar penilaian, secara umum standar penilaian di MA. Arrahmah berdasar
KKM yang telah ditentukan yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotorik.
 Jenis Penilaian
 Keaktifan dalam kelas: 50 %
 Presensi
: 10 %
 Penugasan
: 10 %
 UTS
: 15 %
 UAS
: 15 %
 Bentuk Penilaian
 UTS
: Pilihan ganda, essay
UAS
: Pilihan ganda, essai dan Tanya jawab
Ulangan harian
: Tes Lisan
f. Sarana prasarana menurut rancangan di atas : Papan tulis, kapur, penghapus, buku
bahasa arab sesuai dengan kelasnya, kamus bahasa arab dan film untuk maharoh
istima’.
BAB III
ANALISIS
A. Analisis Materi
1. Isi materi :
Pada saat observasi, peneliti menjumpai guru sedang menjelaskan standar
kompetensi menyimak tentang materi qawaid jumlah fi’liyah, ini berarti isi
progam yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan DEPAG dan
MENDIKNAS namun, terkadang juga ada tambahan materi dari guru mata
pelajaran bahasa arab namun, tetap sesuai dengan tema, fungsinya untuk meng
update kosakata siswa. jadi dalam hal ini menurut peneliti, guru bahasa arab sudah
melakukan inovasi dalam pembelajaran bahasa.
2. Metode :
Pada saat menjelaskan jumlah fi’liyah, guru menggunakan metode eklektik,
strategi pembelajaran menyimak, tanya jawab, permainan tebak-tebakan,
melengkapi kalimat, membuat karangan dan struktur kalimat dalam jumlah
fi’liyah dan ismiyah. Guru aktif bertanya dan siswa aktif menjawab, sehingga
metode gabungan di atas menjadikan suasana kelas menjadi menyenangkan.
3. Evaluasi-model : model yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran istima’
yaitu tes essay dan menggunakan tes membuat kalimat pendek.
4. Kesesuaian evaluasi dengan materi :
Menurut peneliti, materi jumlah fi’liyah yang baru diajarkan pada kelas XI itu
telah sesuai dengan bentuk evaluasi yang diterapkan guru bahasa arab.
B. Analisis Pelaksanaan
a. Waktu Belajar
Kurikulum Madrasah Aliyah (MA) merupakan sistem semester (6 bulan)
Kelas X 2x45 menit dalam seminggu
Kelas XI 2x 45 menit dalam seminggu
Kelas XII 2x 45 menit dalam seminggu
b. Kegiatan pembelajaran
Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam, dan berdoa sebelum memulai
pelajaran. Setelah itu guru bertanya siapa yang tidak hadir lalu meminta siswa
menutup LKS dan buku bahasa arab untuk bertanya materi pada minggu lalu
menggunakan pertanyaan essay, seperti dimana letak kebun binatang? Lalu
menunjuk siswa untuk menjawab. Apabila siswa yang ditunjuk tidak bisa maka,
pertanyaan diulangi dan menunjuk siswa lain untuk menjawab dengan bahasa
arab.
Guru selalu berjalan dalam menyampaikan materi , menggunakan komunikasi
interaktif dengan siswa, setelah sepuluh menit. Instrumen yang digunakan guru
dalam materi jumlah fi’liyah, ma ma’na min jumlah? Ma ma’na min fi’liyah?,
siswa menjawab. Di samping itu, guru memperhatikan gerak-gerik siswa, didapati
sedang mengobrol dengan teman sebangku, dengan cepat guru memanggil nama
anak tersebut serta diberi pertanyaan, ternyata anak tersebut tidak bisa. Guru
meminta siswa lain untuk memberi tahu jawaban dari pertanyaan tersebut. Guru
melanjutkan menjelaskan hingga dapat satu poin bahwa jumlah fi’liyah diawali
dari fi’l + fa’il+ maf’ul bih , guru kembali bertanya ke anak tadi untuk
mengulangi struktur kalimatnya, dan dia bisa.
Pada akhir pelajaran guru memberi evaluasi dengan penugasan membuat kalimat
berstruktur jumlah fi’liyah.
C. Kendala dan Solusi
a. Masalah terdapat pada siswa itu sendiri, ketika mendapatkan materi yang agak
sulit, dia mengeluh dan tidak mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sehingga,
solusi dalam mengatasi hal ini, guru membuat metode dan strategi belajar serta sikap
saat mengajar disesuaikan, agar semua siswa tidak mengeluh lagi.
b. Sebagai mata pelajaran wajib maka semua siswa madrasah wajib mengikuti
mata pelajaran bahasa arab, baik yang berminat, yang termotivasi. Inilah salah satu
penyebab kendala, sebab dalam satu kelas ada siswa yang berasal dari lulusan SMP.
c. Tidak adanya laboratorium bahasa, sehingga pada saat materi yang ada
ketrampilan istima’ menggunakan media yang tersedia saja seperti, sound, laptop,
LCD yang ada dikelas.
d. Kesulitan dalam mencari dan meng update materi sesuai dengan perkembangan
zaman, namun tetap sesuai standar kompetensi. Solusinya, guru mengikuti pelatihan
ataupun seminar.
e. Kendala alokasi waktu pelajaran bahasa arab dalam seminggu dua jam
pelajaran, sedangkan tujuan pembelajaran diharapkan menguasai empat maharah,
maharah istima’ misalnya membutuhkan waktu tidak hanya satu jam pelajaran seperti
yang tertera di RPP. Solusi dalam masalah ini, guru meminta jam pelajaran lain seperti
pada saat jam pengembangan diri.
f. Problematika muncul dalam hal proses evaluasi. Sebab guru menggunakan LKS
dalam menilai kemapuan siswa, padahal bisa saja siswa menyontek teman dalam
mengerjakannya. Solusinya , guru memberi tugas presentasi satu per satu siswa ke
depan atau menunjuk satu per satu dengan pertanyaan lisan dari guru secara langsung.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru bahasa Arab Madrasah Aliyah Arrahmah untuk kompetensi profesional untuk
aspek kualifikasi pendidikan bahasa Arab sudah sarjana didukung lulusan pondok
pesantren gontor dan memiliki kemampuan mengajarkan bahasa Arab. Kemampuan dalam
mempersiapkan dan merancanakan pembelajaran kurang memperhatikan atau kurang
dipersiapkan pada saat memberikan pembelajaran dan ada kecenderungan dibuat pada saat
ada pembelajaran. Dalam segi penguasaan terhadap materi tidak diragukan lagi karena
dasar mereka dalam bahasa sangat bagus. Kemudian kemampuan dalam mengembangkan
metode dan media pengajaran pada saat pembelajaran di kelas menarik karena guru
menggunakan teknik yang modern seperti metode eklektik dan menggunakan strategi
pembelajaran kalam. Metode-metode permainan digunakan pada saat pembelajaran di
kelas. Penggunaan media teknologi masih jarang digunakan. Meskipun demikian ada
sebagian maharah yang menggunakan kartun film bahasa arab sindibat. Selanjutnya
kemampuan komunikasi terjalin dengan baik, pada saat pembelajaran dikelas kadangkadang guru memperhatikan kelakukan para siswanya dengan hafal betul satu persatu nama
mereka, lalu memberikan pertanyaan untuk mengetahui siswa tersebut paham apa belum.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran
bahasa Arab di Madrasah Aliyah Arrahmah sesuai dengan materi yang akan dibahas dan
lebih cenderung dengan metode pembelajaran aktif dan menyenangkan.
Jenis evaluasi yang digunakan adalah tes, ada pre tes, ada tes harian, tes tengah
semester dan tes akhir semester bentuknya ada lisan dan tulis (esai dan pilihan ganda).
Evaluasi dilaksanakan oleh guru bahasa Arab ketika pelajaran dimulai dan berakhir,
guru memberi pertanyaan ke beberapa siswa secara acak untuk menjawabnya. Selain itu ada
tes harian dilaksanakan setelah pembahasan materi sampai satu bab. Kemudian tes tengah
semester yang berbentuk esai dan pilihan ganda begitu juga tes akhir semester. Evaluasi
sudah sangat tepat karena dilaksanakan secara terus menerus sehingga guru mampu
mengetahui perkembangan siswa.
B. Saran
Dalam melakukan pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberapa
hal
seperti
prinsip-prinsip
dalam
pengembangan
kurikulum, asas-asas
pengembangan kurikulum, langkah-langkah pengembangan kurikulum. Karena setiap
kurikulum mempunyai komponen yang sangat penting seperti tujuan, bahan pelajaran,
proses belajar mengajar, dan penilaian. Dari komponen-komponen tersebut tidak dapat
dipisah-pisah karena saling berhubungan, misalnya evaluasi harus sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai, bahan pelajaran yang diajarkan dan proses belajar
mengajar yang dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Syaifuddin Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997)
Permenag No.2 Th.2008
Download