Uploaded by User73396

4.PEMETAAN SK KD KIMIA KELAS XI

advertisement
PEMETAAN STANDART ISI SK – KD
Nama Sekolah
: SMK ....................................
Kelas / Semester : XI / 1 dan 2
Mata Pelajaran
: KIMIA
Standart Kompetensi
Kompetensi Dasar
1
2
1. Memahami struktur
atom untuk
meramalkan sifat-sifat
periodik unsur, struktur
molekul, dan sifat-sifat
senyawa.
1.1. Menjelaskan teori
atom Bohr dan
mekanika kuantum
untuk menuliskan
konfigurasi elektron
dan diagram orbital
serta menentukan
letak unsur dalam
table periodik.
Tahap
Berpi
kir
3
C2
Indikator
4
Ruang Lingkup
Alokasi
Waktu
6
7
8
1. Struktur atom, sistem periodik dan
ikatan kimia, stoikiometri, larutan
non elektrolit dan
elektrolit, reaksi
oksidasi reduksi,
senyawa organic
dan makromolekul.
20
C1
 Teori atom Bohr.
 Menjelaskan teori atom mekanika
kuantum.
C2
 Teori mekanika
kuantum
 Menjelaskan pengertian bilangan
kuantum.
 Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
C2
Materi Pokok
 Menjelaskan teori atom Bohr.
 Menjelaskan kulit dan sub kulit serta
hubungannya dengan bilangan kuantum.
1.2. Menjelaskan teori
jumlah pasangan
elektron disekitar inti
atom dan teori
hibridisasi untuk
meramalkan bentuk
molekul.
Tahap
Berpi
kir
5
C1
C1
C2
 Menggunakan prinsip Aufbau, aturan
Hund dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan
diagram orbital.
C2
 Mengemukakan letak unsur dalam sistem
periodik dari konfigurasi elektron unsur
tersebut.
C2

Menjelaskan bentuk molekul berdasarkan
teori pasangan elektron.
C2

Meramalkan bentuk molekul berdasarkan
teori hibridisasi.
C2
 Menjelaskan
pengertian bilangan
kuantum
 Menggambarkan
bentuk-bentuk orbital
 Menjelaskan kulit dan
sub kulit serta
hubungannya dengan
bilangan kuantum.
 Konfigurasi elektron
(prinsip Aufbau,
aturan Hund dan
Larangan Pauli) dan
hubungannya dengan
sistem periodik.
 Bentuk molekul
25
45
45
45
90
90
90
90
1
2
3
1.3.Menjelaskan
interaksi
antar
molekul (gaya antar
molekul)
dengan
sifatnya.
C2
4
 Menjelaskan gaya tarik antar molekul
5
C2
6
7
Gaya antar molekul
8
90
(gaya London, gaya Van der Waals dan
ikatan hidrogen).
 Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik
C2
45
didih, dan titik beku) berdasarkan
perbedaan gaya antar molekul (gaya
London, gaya Van Der Waals dan ikatan
hidrogen).
 Menjelaskan sifat fisik senyawa (td dan
C2
45
td) berdasarakan gaya London, gaya Van
Der Waals dan Mr.
2.
Memahami perubahan
energi
dalam
reaksi
kimia
dan
cara
pengukurannya.
2.1.
Mendiskripsikan
perubahan
entalpi
suatu reaksi, reaksi
eksoterm dan reaksi
endoterm.
C2
 Menjelaskan hukum / azas kekekalan
C1
energi.
energi.
 Membedakan sistem dan lingkungan.
C2
 Menjelaskan pengertian entalpi dan
C1
perubahan entalpi.
 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi
2. Termokimia, laju
 Perubahan entalpi.
kesetimbangan,
10
larutan asam –
25
basa, stoikiometri
 Reaksi eksoterm dan
90
kesetimbangan ion
dalam larutan dan
C1
10
reaksi dan
larutan,
P2
suatu reaksi.
 Menjelaskan macam-macam perubahan
 Sistem dan
lingkungan.
endoterm melalui percobaan.
 Menggambarkan diagram tingkat energi
 Hukum kekekalan
45
sistem koloid.
C2
reaksi endoterm.
45
C1
 Perubahan entalpi.
45
entalpi.
 Menuliskan persamaan termokimia suatu
reaksi kimia.
1
2
2.2.
Menentukan ΔH
reaksi berdasarkan
percobaan, Hukum
Hess,
data
perubahan
entalpi
pembentukan
standart dan data
energi ikatan.
3
C3
4
 Menentukan harga ΔH reaksi melalui
5
6
7
P2
 ΔH reaksi
90
C3
 Hukum Hess
100
percobaan.
 Menentukan harga ΔH reaksi dengan
8
menggunakan hukum Hess (diagram
 Entalpi pembentukan
siklus/diagram tingkat energi).
 Menentukan harga ΔH reaksi dengan
C3
90
standart
menggunakan data perubahan entalpi
 Energi ikatan.
pembentukan standart.
 Menentukan harga ΔH reaksi
90
C3
menggunakan data energi ikatan.
3. Memahami kinetika
3.1. Mendeskripsikan
C2
 Menjelaskan pengertian kemolaran.
C1
 Menghitung konsentrasi larutan
C2
reaksi, kesetimbangan
pengertian laju
kimia dan faktor-faktor
reaksi dengan
yang mempengaruhinya
melakukan
 Menjelaskan pengertian laju reaksi
C2
serta penerapannya
percobaan tentang
 Menghitung laju reaksi (v).
C2
dalam kehidupan sehari-
faktor-faktor yang
 Mengemukakan faktor-faktor yang
P2
hari dan industri.
mempengaruhi laju
mempengaruhi laju reaksi melalui
reaksi.
percobaan.
 Kemolaran.
reaksi dan
10
10
kesetimbangan,
(molaritas).
 Mengemukakan variable tetap (kontrol)
2. Termokimia, laju
 Laju reaksi (ungkapan
/ pengertian).
larutan asam –
10
basa, stoikiometri
15
larutan,
90
kesetimbangan ion
 Faktor-faktor yang
C2
mempengaruhi laju
dalam larutan dan
sistem koloid.
20
reaksi.
dan variable bebas (manipulasi) dari data
percobaan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
 Menyimpulkan grafik dari data percobaan
tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
C2
25
1
3. Memahami kinetika
2
3.2. Memahami teori
reaksi, kesetimbangan
tumbukan
kimia dan faktor-faktor
(tabrakan) untuk
yang
menjelaskan faktor-
mempengaruhinya
faktor penentu laju
serta penerapannya
dan orde reaksi dan
dalam kehidupan
terapannya dalam
sehari-hari dan industri.
kehidupan seharihari.
3
4
5
C2
 Menjelaskan pengertian
tumbukan yang efektif
 Menjelaskan peranan energi
pengaktifan di dalam reaksi
eksoterm / endoterm dengan
diagram tingkat energi.
 Menjelaskan hubungan antara
teori tumbukan dengan faktorfaktor yang mempengaruhi laju
reaksi (konsentrasi, luas
permukaan bidang sentuh, suhu
dan katalisator).
 Membedakan diagram energi
potensial dari reaksi kimia
dengan menggunakan katalisator
dan yang tidak menggunakan
katalisator
 Menjelaskan persamaan laju
reaksi.
 Mengemukakan orde reaksi
berdasarkan data hasil
eksperimen.
 Mengemukakan persamaan laju
reaksi berdasarkan data hasil
percobaan
 Menghitung laju reaksi suatu
reaksi kimia
 Membaca grafik orde reaksi.
C1
 Menjelaskan faktor-faktor
penentu laju reaksi dalam
kehidupan sehari-hari.
6
 Teori tumbukan
C2
7
8
10
35
C2
90
C2
20
C2
C2
 Laju reaksi
 Orde reaksi
C2
C2
20
25
90
C2
C2
25
10
 Penerapan faktor-faktor
penentu laju reaksi dalam
kehidupan sehari-hari.
35
1
2
3
4
5
3.3. Menjelaskan
kesetimbangan
dan faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pergeseran arah
kesetimbangan
dengan melakukan
percobaan.
C2
 Membedakan reaksi
berkesudahan dan reaksi dapat
balik melalui percobaan.
 Menjelaskan reaksi
kesetimbangan, keadaan
setimbang dan kesetimbangan
dinamis melalui demonstrasi
reaksi kesetimbangan Fe3+(aq) +
SCN-(aq) ⇌ FeSCN2+(aq)
 Menjelaskan kesetimbangan
homogen dan heterogen.
 Menjelaskan pergeseran
kesetimbangan melalui
percobaan pengaruh konsentrasi
pada kesetimbangan
 Meramalkan arah pergeseran
kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier
 Menyimpulkan pengaruh
perubahan suhu, konsentrasi,
tekanan dan volume pada
pergeseran kesetimbangan
berdasarkan data hasil
percobaan.
P2
 Reaksi berkesudahan dan
reaksi dapat balik.
90
P2
 Kesetimbangan dinamis.
60
 Menyimpulkan pengertian hukum
kesetimbangan dan tetapan
kesetimbanagan (Kc)
berdasarkan data hasil
percobaan mengenai konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang
 Menuliskan persamaan tetapan
kesetimbangan (Kc) dari suatu
reaksi kesetimbangan homogen
dan heterogen.
6
7
8
C2
30
P2
75
C2
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
15
C2
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
90
C2
 Hubungan kuantitatif antara
pereaksi dari reaksi
kesetimbangan
45
C1

45
1
2
3.4. Menentukan hubu-
3
4
5
C2
 Menghitung harga Kc antara
reaksi-reaksi yang berkaitan
dengan harga Kc penggabungan
persamaan reaksi
kesetimbangan
 Menghitung harga Kc
berdasarkan konsentrasi
kesetimbangan dan sebaliknya.
 Menuliskan persamaan tetapan
kesetimbangan (Kp) dari suatu
reaksi homogen dan heterogen.
 Menghitung harga Kp
berdasarkan tekanan parsial gas
pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang.
 Menghitung harga Kp
berdasarkan Kc atau sebaliknya.
 Menghitung harga derajat
disosiasi suatu zat pada suatu
reaksi kesetimbangan disosiasi.
 Menjelaskan penerapan prinsip
kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari (reaksi kesetimbangan dalam mulut dan tubuh).
 Menjelaskan kondisi optimum
untuk memproduksi bahanbahan kimia di industri
(ammonia dan asam sulfat) yang
didasarkan pada reaksi
kesetimbangan.
C2
ngan kuantitatif
antara pereaksi
dengan hasil reaksi
dari suatu reaksi
kesetimbangan.
3.5. Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari
dan industri.
C2
6
 Hubungan kuantitatif antara
7
8
25
pereaksi dari reaksi
kesetimbangan
75
C2
25
C1
75
C2
C2
45
45
C2
 Sistem reaksi kesetimbangan
45
pengikatan darah oleh Hb
(hemoglobin),
kesetimbangan di mulut.
 Proses Kontak dan proses
Haber Bosch.
45
1
4. Memahami sifat-sifat
2
4.1.Mendeskripsikan
larutan asam – basa,
teori asam – basa
metode pengukuran
dengan menentukan
dan terapannya.
sifat larutan dan
menghitung pH
larutan.
3
4
5
C2
 Menjelaskan pengertian asam
dan basa menurut Arrhenius.
 Menjelaskan pengertian asam
dan basa menurut Bronsted dan
Lowry.
 Menuliskan persamaan reaksi
asam dan basa menurut
Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam
dan basa konjugasinya.
 Menjelaskan pengertian asam
dan basa menurut Lewis.
 Memperkirakan sifat larutan
asam dan basa dengan berbagai
indikator.
 Memperkirakan pH suatu larutan
elektrolit yang tidak dikenal
berdasarkan hasil pengamatan
trayek perubahan warna
berbagai indikator asam dan
basa.
 Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan
hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa
yang konsentrasinya sama.
 Menyimpulkan kekuatan asam
atau basa dengan derajat
pengionan (α) dan tetapan asam
(Ka) atau tetapan basa (Kb).
 Menghitung pH larutan asam
atau basa yang diketahui
konsentrasinya.
 Menjelaskan penggunaan konsep
pH dalam lingkungan.
C1
6
 Teori asam – basa
7
2. Termokimia, laju
reaksi dan
C1
kesetimbangan,
larutan asam – basa,
C2
8
45
45
45
stoikiometri larutan,
kesetimbangan ion
dalam larutan dan
C1
C2
C2
sistem koloid.
 Sifat larutan asam dan basa
 Derajat keasaman
C2
C2
45
90
90
90
 Derajat keasaman
180
 Derajat ionisasi, tetapan
asam dan tetapan basa
 Aplikasi konsep pH dalam
pencemaran.
135
45
1
4
2
4.2. Menghitung
banyaknya pereaksi
dan hasil reaksi
dalam larutan
elektrolit dari hasil
titrasi asam – basa.
4.3. Menggunakan kurva
perubahan harga pH
pada titrasi asam
basa untuk
menjelaskan larutan
penyangga dan
hidrolisis.
4.4. Mendeskripsikan
sifat larutan
penyangga dan
peranan larutan
penyangga dalam
tubuh makhluk
hidup.
3
C3
C2
C3
4
 Menentukan konsentrasi asam
atau basa melalui percobaan
titrasi asam – basa
 Menggunakan data titrasi untuk
menghitung konsentrasi asam
atau basa pada reaksi
penetralan.
 Menentukan kadar asam asetat
sebagai contoh cuka dan
membandingkan hasilnya
dengan kadar yang tercantum
pada label botolnya.
5
P2
6
 Stoikiometri
larutan
titrasi asam - basa
7
dan
8
90
C3
90
C3
90
 Membandingkan grafik hasil
titrasi asam kuat dan basa kuat,
asam kuat dan basa lemah,
asam lemah dan basa kuat untuk
menjelaskan larutan penyangga
dan hidrolisis.
 Menjelaskan pengertian dan
komposisi larutan penyangga.
 Menjelaskan pengertian hidrolisis
garam.
C2
 Grafik titrasi asam – basa
45
C1
 Larutan penyangga
30
C1
 Hidrolisis garam
15
 Membedakan larutan penyangga
dan bukan penyangga melalui
percobaan.
 Menghitung pH atau POH larutan
penyangga.
 Menghitung pH larutan
penyangga dengan penambahan
sedikit asam atau sedikit basa
atau dengan pengenceran.
 Menjelaskan fungsi larutan
penyangga dalam tubuh makhluk
hidup.
P2
 Larutan penyangga
90
C3
90
C3
135
C2
45
1
2
3
4
5
4.5. Menentukan jenis
garam yang
mengalami hidrolisis
dalam air dan pH
larutan garam
tersebut.Menggunak
an kurva perubahan
harga pH pada titrasi
asam basa untuk
menjelaskan larutan
penyangga dan
hidrolisis.
C3
C3
4.6. Memprediksikan
terbentuknya
endapan dari suatu
reaksi berdasarkan
prinsip kelarutan dan
hasil kali kelarutan.
C3
 Menentukan ciri-ciri beberapa
jenis garam yang dapat
terhidrolisis dalam air melalui
percobaan.
 Menuliskan reaksi hidrolisis
beberapa jenis garam.
 Menjelaskan hubungan antara
tetapan hidrolisis (Kh), tetapan
ionisasi air (Kw) dan konsentrasi
OH- atau H+ larutan garam yang
terhidrolisis.
 Menghitung pH larutan garam
yang terhidrolisis
 Menentukan hubungan tetapan
hasil kali kelarutan dengan
tingkat kelarutan atau
pengendapanya.
 Menghitung kelarutan suatu
elektrolit yang sukar larut
berdasarkan data harga Ksp atau
sebaliknya.
 Menjelaskan pengaruh
penembahan ion senama dalam
larutan.
 Menghitung kelarutan suatu
elektrolit yang sukar larut dalam
larutan yang mengandung ion
senama.
 Menghitung pH larutan dari
harga Ksp-nya atau sebaliknya.
 Meramalkan terbentuknya
endapan berdasarkan harga Ksp.
C1
6
7
 Hidrolisis garam
8
90
 Sifat-sifat garam yang
terhidrolisis
45
C2
45
C3
90
C3
C3
C2

2.
Termokimia, laju
reaksi
dan
kesetimbangan,
larutan asam –
basa, stoikiometri
larutan,
kesetimbangan ion
dalam larutan dan
sistem koloid.
45
90
45
C3
90
C3
90
C3
90
1
2
5. Menjelaskan sistem dan
sifat koloid serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5.1. Mengelompok-kan
sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-harI
3
4
5
C3
 Menjelaskan peristiwa-peristiwa
terjadinya muatan listrik pada
partikel koloid.
 Menjelaskan kestabilan koloid
dan peristiwa elektroforesis.
 Mencontohkan peristiwa seharihari yang berhubungan dengan
sifat koloid.
 Menjelaskan proses penjernihan
air dengan cara penambahan
koagulan melalui percobaan.
 Membedakan koloid liofil dan
liofob serta sifatnya dengan
contoh yang ada di lingkungan.
 Menjelaskan peranan koloid di
dalam industri (kosmetik
makanan, farmasi )
 Menjelaskan proses pembuatan
koloid melalui percobaan
C2
C2
5.2. Membuat berbagai
sistem koloid dengan
bahan-bahan yang
ada disekitarnya.
6
7
 Sifat-sifat koloid
45
C2
45
C2
90
P2
45
45
C2
C2
C2, P2
8
 Peranan koloid dalam
kehidupan.
 Pembuatan koloid
Mengetahui
Kepala SMK ....................................
Lamongan, Juli 2017
Guru Mata Pelajaran
……………………………………..
………………………………
90
180
Download