Uploaded by User73352

01 Relasi Rekurensi

advertisement
Relasi Rekurensi
Matematika Informatika 4
Dr. Ahmad Sabri
Relasi rekurensi
• Barisan bilangan π‘Ž0 , π‘Ž1 , … , π‘Žπ‘˜ , … membentuk sebuah relasi rekurensi
jika setiap suku merupakan fungsi dari suku sebelumnya.
• Contoh:
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
2
Problem Menara Hanoi
Berapakah banyaknya langkah yang
dibutuhkan untuk memindahkan
semua tumpukan cakram di tiang A
ke tiang C dengan syarat:
1. Satu langkah hanya
memindahkan satu cakram
2. Hanya cakram teratas yang dapat
dipindahkan
3. Cakram yang lebih kecil harus
berada di atas cakram yang lebih
besar
4. Tiang B dapat dipergunakan
sebagai perantara
2
A
B
C
A
B
C
1
3
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
2
1
3
3
Solusi masalah Menara Hanoi
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
4
• Relasi rekurensi untuk masalah Menara Hanoi diberikan oleh:
π‘Žπ‘› = 2π‘Žπ‘›−1 + 1
di mana π‘Žπ‘› adalah banyaknya langkah yang dibutuhkan untuk
memindahkan 𝑛 cakram dari sebuah tiang ke sebuah tiang lainnya
• Pada masalah Menara Hanoi original, banyak cakram = 64
• Untuk menghitung π‘Ž64 dibutuhkan banyak sekali perhitungan rekursif
(tidak praktis).
• Solusi: ubah bentuk rekurensi menjadi bentuk formula eksplisit
• Bentuk formula eksplisit yang dimaksud disebut solusi dari relasi
rekurensi
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
5
Solusi dari problem Menara Hanoi
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
6
Jenis-jenis relasi rekurensi
Cakupan pembahasan:
1. Relasi rekurensi linier homogen dengan koefisien tetap:
𝑐0 π‘Žπ‘› + 𝑐1 π‘Žπ‘›−1 + β‹― + π‘π‘Ÿ π‘Žπ‘›−π‘Ÿ = 0
2. Relasi rekurensi linier non-homogen dengan koefisien tetap
𝑐0 π‘Žπ‘› + 𝑐1 π‘Žπ‘›−1 + β‹― + π‘π‘Ÿ π‘Žπ‘›−π‘Ÿ = 𝑓(𝑛)
di mana 𝑐𝑖 adalah konstanta (tidak bergantung pada 𝑛), dan 𝑓 𝑛 ≠ 0.
Jika 𝑐0 , π‘π‘Ÿ ≠ 0, 1 ≤ π‘Ÿ ≤ 𝑛, maka relasi rekurensi di sebut relasi
rekurensi linier orde π‘Ÿ dengan koefisien tetap
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
7
Persamaan karakteristik RRLHKT
Diberikan relasi rekurensi linier homogen dengan koefisien tetap
(RRLHKT)
𝑐0 π‘Žπ‘› + 𝑐1 π‘Žπ‘›−1 + β‹― + π‘π‘Ÿ π‘Žπ‘›−π‘Ÿ = 0
Persamaan karakteristik relasi rekurensi tersebut diberikan oleh:
𝑐0 π‘₯ 𝑛 + 𝑐1 π‘₯ 𝑛−1 + β‹― + π‘π‘Ÿ π‘₯ 𝑛−π‘Ÿ = 0
atau jika 𝑛 = π‘Ÿ:
𝑐0 π‘₯ π‘Ÿ + 𝑐1 π‘₯ π‘Ÿ−1 + β‹― + π‘π‘Ÿ = 0
Solusi dari persamaan karakteristik disebut akar-akar karakteristik
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
8
Contoh RR dan persamaan karakteristiknya
Relasi rekursi
Persamaan karakteristik
Akar-akar karakteristik
π‘Žπ‘› − 9π‘Žπ‘›−1 = 0
π‘₯−9=0
𝛼=9
π‘Žπ‘› − π‘Žπ‘›−1 − 12π‘Žπ‘›−2 = 0
π‘₯ 2 − π‘₯ − 12 = 0
𝛼1 = 4, 𝛼2 = 3
π‘Žπ‘› = −6π‘Žπ‘›−1 + π‘Žπ‘›−2 + 30π‘Žπ‘›−3
π‘₯ 3 + 6π‘₯ 2 − π‘₯ − 30 = 0
𝛼1 = 2, 𝛼2 = −3, 𝛼3 = −5
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
9
Solusi umum dari relasi rekurensi
Teorema. Diberikan relasi rekurensi linier homogen dengan koefisien
tetap
𝑐0 π‘Žπ‘› + 𝑐1 π‘Žπ‘›−1 + β‹― + π‘π‘Ÿ π‘Žπ‘›−π‘Ÿ = 0
dengan akar-akar karakteristik 𝛼1 , 𝛼2 , … π›Όπ‘Ÿ yang berbeda, maka solusi
umum dari relasi rekurensi tersebut diberikan oleh :
π‘Žπ‘› = 𝐴1 𝛼1 𝑛 + 𝐴2 𝛼2 𝑛 + β‹― + π΄π‘Ÿ π›Όπ‘Ÿ 𝑛
Catatan: Jika relasi rekurensi disertai nilai awal, maka selain solusi
umum diperoleh solusi khusus
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
10
Teorema. Jika 𝛼 adalah sebuah akar dengan multiplisitas π‘š dari
persamaan karakteristik, maka solusi umum juga diberikan oleh
𝑛𝛼 𝑛 , 𝑛2 𝛼 𝑛 , … , π‘›π‘š−1 𝛼 𝑛 .
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
11
Contoh relasi rekurensi dengan nilai awal
1.
2.
3.
4.
π‘Žπ‘›
π‘Žπ‘›
π‘Žπ‘›
π‘Žπ‘›
= 4π‘Žπ‘›−1 + 21π‘Žπ‘›−2 ; π‘Ž0 = 9, π‘Ž1 = 13.
= 3π‘Žπ‘›−1 − π‘Žπ‘›−2 ; π‘Ž0 = 0, π‘Ž1 = 1.
= 11π‘Žπ‘›−1 − 39π‘Žπ‘›−2 + 45π‘Žπ‘›−3 ; π‘Ž0 = 5, π‘Ž1 = 11, π‘Ž2 = 25.
= 6π‘Žπ‘›−1 − 12π‘Žπ‘›−2 + 8π‘Žπ‘›−3 ; π‘Ž0 = 3, π‘Ž1 = 4, π‘Ž2 = 12.
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
12
Barisan Fibonacci
Barisan Fibonacci termasuk relasi rekurensi linier homogen dengan
koefisien tetap, didefinisikan sebagai
π‘Žπ‘› = π‘Žπ‘›−1 + π‘Žπ‘›−2
dengan nilai awal π‘Ž0 = 0, π‘Ž1 = 1
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
13
Solusi dari relasi rekurensi pada barisan
Fibonacci
• Relasi rekurensi: π‘Žπ‘› − π‘Žπ‘›−1 − π‘Žπ‘›−2 = 0
• Persamaan karakteristik: π‘₯ 2 − π‘₯ − 1 = 0
• Akar-akar karakteristik: 𝛼1 =
•
•
•
•
1+√5
,
2
𝛼2 =
1−√5
2
𝑛
𝑛
1+
5
1−
5
Solusi umum: π‘Žπ‘› = 𝐴1 𝛼1 𝑛 + 𝐴2 𝛼2 𝑛 = 𝐴1
+ 𝐴2
2
2
𝐴1 + 𝐴2 = 0
Substitusi nilai awal π‘Ž0 = 0, π‘Ž1 = 1, diperoleh: ቐ
1+√5
1−√5 = 1
𝐴1
+ 𝐴2
2
2
1
1
Diperoleh: 𝐴1 = , 𝐴2 = −
√5
√5
𝑛
𝑛
1
1+ 5
1− 5
Substitusi ke solusi umum, diperoleh solusi khusus: π‘Žπ‘› =
−
5
2
2
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
14
Barisan Lucas
Barisan Lucas memiliki formula rekursif yang sama dengan Fibonacci,
namun dengan nilai awal yang berbeda
Didefinisikan sebagai
π‘Žπ‘› = π‘Žπ‘›−1 + π‘Žπ‘›−2
di mana π‘Ž0 = 2, π‘Ž1 = 1
Tentukan solusi dari relasi rekurensi di atas
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
15
Solusi dari relasi rekurensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Relasi rekurensi:
Persamaan karakteristik:
Akar-akar karakteristik:
Solusi umum: π‘Žπ‘› = 𝐴1 𝛼1 𝑛 + 𝐴2 𝛼2 𝑛 =
Substitusi nilai awal π‘Ž0 = , π‘Ž1 = , diperoleh:
Diperoleh: 𝐴1 =
, 𝐴2 =
Substitusi ke solusi umum, diperoleh solusi khusus:
Dr. Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma
16
Download