Uploaded by kaniahidayanti34

07 - Zubair bin Awwam

advertisement
Zubair bin Awwam ra.
Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama
Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah saw. Wanita ini telah menyatakan dirinya sebagai
pemeluk agama Islam.
Zubair bin Awwam termasuk salah seorang dari 7 orang yang pertama masuk Islam. Beliau
memeluk agama Islam ketika dia masih berusia 8 tahun dan melakukan hijrah ketika berusia 18
tahun. Berperawakan tinggi dan berkulit putih. Namun ada juga yang mengatakan bahwa
perawakan Zubair tidak termasuk sangat tinggi dan juga tidak tergolong pendek dan bukan
termasuk orang yang berbadan gemuk. Ada yang mengatakan bahwa warna kulitnya sawo
matang, memiliki banyak bulu tubuh, dan kedua pipinya tidak penuh terisi daging.
Ketika pamannya Naufal bin Khuwailid mengetahui perihal Zubair telah masuk Islam, beliau
sangat marah dan berusaha menyiksanya, pernah beliau dimasukkan dalam karung tikar,
kemudian dibakar, dan dia berkata kepadanya, "Lepaskan dirimu dari Tuhan Muhammad, maka
saya akan melepaskan dirimu dari api ini." Namun Zubair menolaknya dan berkata
kepadanya,"Tidak, demi Allah saya tidak akan kembali kepada kekufuran selamanya."
Suatu hari beliau mendengar isu yang mengabarkan bahwa Nabi Muhammad saw telah
meninggal, maka dia keluar menuju jalan-jalan di Mekkah sambil menghunuskan pedangnya,
dan memecah barisan manusia, lalu pergi mencari kepastian dari isu ini dan berjanji jika isu itu
benar dia akan membunuh orang yang telah membunuh Rasulullah saw, akhirnya beliau
bertemu dengan Rasulullah saw di utara Mekkah, maka saat itu Rasulullah saw berkata
kepadanya, "Ada apakah engkau gerangan?" dia berkata, "Saya mendengar kabar bahwa
engkau telah terbunuh," Nabi berkata kepadanya, "Lalu apa yang akan engkau lakukan?" dia
berkata, "Saya akan membunuh orang yang telah membunuhmu." Setelah mendengar hal
tersebut beliaupun bergembira dan mendoakannya dengan kebaikan dan pedanganya dengan
kemenangan.
Zubair merupakan orang yang pertama menghunuskan pedangnya di jalan Allah, Ia pernah ikut
berhijrah ke Habasyah bersama orang-orang hijrah dari kaum muslimin, dan beliau tetap tinggal
disana hingga Rasulullah saw mengijinkannya untuk kembali ke Madinah. Beliau selalu
mengikuti peperangan bersama Rasulullah saw, setelah perang Uhud dan orang-orang Quraisy
kembali ke Mekah, Rasulullah saw mengirim 70 orang sahabat untuk mendampingi dirinya,
termasuk di dalamnya Abu Bakar As-Siddiq dan Zubair bin Awwam.
Pada perang Yarmuk, Zubair bertarung dengan pasukan Romawi, namun pada saat tentara
muslim bercerai berai, beliau berteriak: "Allahu Akbar" kemudian beliau menerobos ke tengah
pasukan musuh sambil mengibaskan pedangnya ke kiri dan ke kanan, anaknya Urwah pernah
berkata tentangnya, "Zubair memiliki tiga kali pukulan dengan pedangnya, saya pernah
memasukkan jari saya didalamnya, dua diantaranya saat perang badar, dan satunya lagi saat
perang Yarmuk".
Salah seorang sahabatnya pernah bercerita, "Saya pernah bersama Zubair bin Awwam dalam
hidupnya dan saya melihat dalam tubuhnya ada sesuatu, saya berkata kepadanya,"Demi Allah
saya tidak pernah melihat badan seorangpun seperti tubuhmu," dia berkata kepada saya," demi
Allah tidak ada luka dalam tubuh ini kecuali ikut berperang bersama Rasulullah saw dan dijalan
Allah."
Saat terjadi pengepungan atas Bani Quraidzah dan mereka tidak mau menyerah, Rasulullah saw
mengutus Zubair bin Awwam bersama Ali bin Abu Thalib, lalu keduanya berdiri di depan
benteng dan mengulangi kata-katanya, "Demi Allah kalian akan merasakan seperti yang telah
dirasakan oleh Hamzah, atau kami akan menaklukkan benteng ini."
Nabi saw pernah berkata tentangnya,"Setiap Nabi punya pendamping dan penolong, dan
pendamping saya adalah Zubair." Ia juga sangat bangga dengan ucapan Rasulullah saw saat
terjadi perang Uhud dan perang Bani Quraidzah, "Lemparkanlah panahmu yang taruhannya
adalah bapakku dan ibuku".
Zubair bin Awwam juga merupakan seorang yang terhormat dan mulia, selalu menginfakkan
hartanya di jalan Allah, Ka'ab berkata tentangnya, "Zubair memiliki 1.000 macam kekayaan
yang dikeluarkan untuk berperang, dan tidak ada uang satu dirhampun yang masuk
kerumahnya," (maksudnya hartanya disedekahkan seluruhnya), beliau mensedekahkan seluruh
hartanya sampai ia mati dalam keadaan berhutang, dan mewasiatkan kepada anaknya untuk
membayarkan hutangnya, dan ia berkata kepadanya, "jika engkau tidak sanggup membayar
utang saya, maka mintalah tolong kepada Tuanku," Abdullah pun bertanya, "Siapakah yang
engkau maksud dengan Tuan? " beliau menjawab, "Allah, Dialah sebaik-baik pemimpin dan
penolong." Lalu setelah itu Abdullah berkata, "Demi Allah saya tidak pernah mengalami
kesulitan dalam membayar hutangnya, kecuali saya berkata, "Wahai Pemimpin / pemilik Zubair
bayarlah hutang Zubair," maka Diapun menggantinya.
Walaupun beliau selama hidupnya selalu bersama Rasulullah saw namun beliau tidak banyak
meriwayatkan haditsnya kecuali sedikit, anaknya Abdullah pernah bertanya akan sebab
tersebut, maka diapun berkata, "Walaupun antara saya dan Rasulullah saw memiliki hubungan
keluarga dan kerabat namun saya pernah mendengar beliau pernah bersabda, "Barangsiapa
yang berkata dusta atasku dengan sengaja, maka akan ditempatkan di neraka." Karena itu dia
sangat takut meriwayatkan hadits yang tidak pernah diucapkan oleh Rasulullah saw sehingga
tergelincir ke dalam neraka.
Nama Putra dan putri Zubair adalah Abdullah, Urwah, Al Mundzir, Ashim, Al Muhajir, Khadijah
Al Kubra, Ummul Hasan, dan Aisyah. Semua anak Zubair ini berasal dari istrinya yang bernama
Asma' binti Abu Bakar. Sedangkan anak-anaknya yeng bernama Khalid, Amru, Habibah, Saudah,
dan Hindun berasal dari istrinya yang bernama Ummu Khalid. Nama asli wanita ini adalah Amah
binti Sa'id bin Al Ash. Anak-anaknya yang bernama Mush'ab, Hamzah, dan Ramlah berasal dari
istrinya yang bernama Ar-Rabab binti Anif bin Ubaid. Anaknya yang bernama Ubaidah dan Ja'far
berasal dari istrinya, Zainab. Putrinya yang bernama Zainab berasal dari istrinya, Ummu
Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith. Putrinya lagi yang bernama Khadijah Ash-shugra berasal
dari istrinya, Al Halal binti Qais.
Saat Zubair bin Awwam keluar dalam perang Al-Jamal, seseorang dari kaum Tamim bernama
Amru bin Jarmuz mengikuti beliau dan membunuhnya dari belakang di suatu tempat yang
bernama lembah Siba. Lalu pergi kepada Ali bin Abu Thalib ra. dengan menduga bahwa dia
telah membawa kabar gembira, setelah mengetahui hal tersebut Ali bin Abu Thalib ra. berteriak
dan berkata kepada pembantunya, "Berikan kabar kepada pembunuh putra Sofiyyah dengan
neraka, sungguh Rasulullah saw pernah bersabda kepada saya bahwa pembunuh Zubair adalah
penghuni neraka.".
Zubair bin Awwam wafat pada hari Kamis bulan Jumadil Awwal tahun 36 Hijriyyah, sedangkan
umurnya saat itu 66 atau 67 tahun.
Download